Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN PROGRAM

PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TEGALGEDE
Kp. Kibodasrea RT. 004 RW. 001 Ds. Tegalgede Kec. Pakenjeng – Garut
44164
Tlp. (082316358310) website : www.puskesmastegalgede.com,
e-mail : puskesmastegalgede@gmail.com
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TEGALGEDE
Kp. Kibodasrea RT. 004 RW. 001 Ds. Tegalgede Kec. Pakenjeng – Garut
44164
Tlp. (082316358310) website : www.puskesmastegalgede.com,
e-mail : puskesmastegalgede@gmail.com

PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)


KERANGKA
ACUAN No. Dokumen : …../KAP/PKM.TGD/I/2022
PROGRAM/KAP Revisi ke :
Tanggal Terbit :

A. Pendahuluan
Indonesia mengalami transisi epidemologi penyakit dan kematian yang
disebabkan oleh gaya hidup, meningkatnya sosial ekonomi dan
bertambahnya harapan hidup. Pada awalnya, penyakit didominasi oleh
penyakit menular, namun saat ini penyakit tidak menular (PTM) terus
mengalami peningkatan dan melebihi penyakit menular.
Tingginya permasalahan PTM di Indonesia memerlukan upaya
pengendalian yang memadai dan komperhensif melalui promisi, deteksi
dini, pengobatan dan rehabilitasi. Upaya tersebut perlu didukung oleh
penyediaan data dan informasi yang tepat dan akurat secara sistematis dan
terus-menerus melalui sistem surveilans yang baik. Surveilans PTM dan
faktor resikonya merupakan salah satu strategi upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit yang dilakukan tepat dan terpadu oleh pemerintah,
swasta dan masyarakat.
Kendala yang saat ini dihadapi adalah tidak adanya data akurat terkait
epidemologi PTM, data yang telah dihimpun dari kegiatan surveilans secara
manual masih harus diolah terlebih dahulu untuk dapat disajikan, dimana
dalam proses pengelolaan tidak ada standarisasi sehingga terjadi disparitas
format pelaporan yang berdampak kepada sulitnya untuk melakukan
agregat data.
Penyakit tidak menular (PTM) terjadi akibat berbagai faktor risiko, seperti
merokok, diet tidak sehat, kurang aktivits fisik, dan konsumsi minuman
beralkohol. Faktor risiko tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan
fisiologis di dalam tubuh manusia, sehingga menjadi faktor risiko antara
lain tekanan darah meningkat, gula darah meningkat, kolesterol darah
meningkat, dan obesitas. Hal tersebut dalam waktu yang relatif lama terjadi
sebuah penyakit dengan klasifikasi Penyakit Tidak Menular (PTM).

1
B. Latar Belakang
Untuk memetakan permasalahan faktor risiko PTM secara lebih valid
dan lebih luas serta aktual, diperlukan suatu sistem surveilans yang baik.
Dengan surveilans yang baik maka data dan informasi yang dihasilkan
dapat menjadi dasar perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi
program pengendalian PTM dilaksanakan berbasis bukti di masyarakat.
UPTD Puskesmas Tegalgede mempunyai kewajiban untuk menyusun
rencana kerja tahunan pembangunan kesehatannya (Kepmenkes 128 tahun
2004) yang diatur melalui peraturan perundang-undangan dan ketentuan
dari Departemen Dalam Negeri (DEPDAGRI). Penyusunan rencana kerja
tahunan harus mengacu kepada Rencana strategi Kesehatan
Kabupaten/Kota, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan, dan
atau berbagai pedoman teknis lainnya, serta mengikuti siklus perencanaan
tahunan kabupaten/kota. Sehubungan dengan uraian di atas, maka perlu
di susun Kerangka Acuan Program (KAP) program PTM sehingga seluruh
kegiatan program dapat berjalan secara efisien, efektif dan dapat
dipertanggung jawabkan sekaligus mengatasi masalah penyakit tidak
menular yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Tegalgede.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan pelayanan program PTM (penyakit tidak
menular) sesuai dengan sasaran yang ada, sehingga dapat meningkatkan
penanganan secara dini penderita penyakit tidak menular di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Tegalgede
2. Tujuan Khusus
a. Mengupayakan peningkatan keterampilan petugas dalam mendeteksi
secara dini penyakit tidak menular.
b. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya
deteksi dini penyakit tidak menular.
c. Memantau status kesehatan usia produktif ( 15 – 59 tahun ).
d. Diperolehnya data dan penanganan sesuai standar pada penderita
Hipertensi.
e. Diperolehnya data dan penanganan sesuai standar pada penderita
DM.
f. Diperolehnya data dan penanganan sesuai standar pada penderita
kanker payudara dan Servik.
g. Diperolehnya data dan penanganan sesuai standart pada penderita
ODGJ Berat

2
h. Terlaksananya Skreening IVA pada Wanita usia 30 – 59 tahun
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

Tabel 1. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan


1 Sosialisasi posbindu 1. Petugas melakukan koordinasi dengan
PTM pihak yang terlibat kegiatan sosialisasi
2. Petugas menyusun materi sosialisasi
3. Petugas merencanakan waktu, tempat, dan
media yang akan digunakan untuk
sosialisasi
4. Petugas menyusun undangan sosialisasi
dan membagikannya
5. Petugas melaksanakan sosialisasi
a. Pembukaan
b. Sambutan kepala puskesmas
c. Penyampaian sosialisasi
d. Tanya jawab
e. Kesimpulan
f. Penutup
6. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan.
2 Skreening usia 1. Anamnesa
produktif, follow up 2. Mengidentifikasi kategori kemandirian
penderita Hipertensi 3. Mengidentifikasi status mental
dan Diabetes Militus 4. Pemeriksaan fisik, meliputi : BB, TB, lingkar
perut dan tekanan darah
5. Pemeriksaan lab, meliputi : gula darah,
kolesterol (jika perlu)
6. Mengidentifikasi/skreening HT, DM, ODGJ,
dan rujukan untuk skreening iva
7. Menjelaskan hasil pemeriksaan
8. Konseling edukatif tentang anjuran hidup
sehat
9. Dokumentasi

3 Posbindu PTM 1. Persiapan tempat dan alat oleh tim tekhnis


2. Pendaftaran
3. Wawancara & anamnese

3
4. Pemeriksaan tanda tanda vital
5. Mengidentifikasi kategori kemandirian
6. Mengidentifikasi status mental
7. Pemeriksaan fisik, meliputi : BB, TB, lingkar
perut, tekanan darah, pemeriksaan lab gula
darah, kolesterol (jika perlu ), skreening HT,
DM, ODGJ
8. Konseling dan rujukan
9. Pencatatan dan pelaporan
4 Pembinaan kesehatan 1. Pembukaan
padasiswa SMP/SMA/ 2. Menyampaiakan maksud dan tujuan
sederajat & posbindu kegiatan
PTM ) 3. Menyampaikan materi pembinaan, meliputi:
penyakit tidak menular, pola hidup sehat,
posbindu ptm
4. Tanya jawab
5. Kesimpulan
6. Peregangan / aktifitas fisik
7. Praktek pemeriksaan kesehatan
8. Penutup
9. Dokumentasi
5 Monev posbindu PTM 1. Menentukan sasaran monitoring.
(posyandu, posbindu, 2. Menentukan tanggal monitoring.
sekolah, pertemuan 3. Menentukan tempat monitoring.
linsek, tpg ) 4. Memberi tahu dan memberi arahan kepada
pelaksana kegiatan ukm yang akan
dilakukan monitoring.
5. Melakukan monitoring & evaluasi ada 3
monitoring pada pelaksanaan program
yaitu: pertama monitoring kesesuaian
pelaksanaan kegiatan berdasarkan waktu,
tempat dan sasaran. Kedua monitoring
kesesuaian pelaksanaan kegiatan
berdasarkan standart (kepatuhan terhadap
sk, kak, sop, poa, pedoman). Ketiga
monitoring capaian kinerja program evaluasi
kegiatan meliputi: capaian kinerja,
visualisasi dalam bentuk grafik atau

4
diagram diolah, dianalisis (cari penyebab
masalah dan tentukanpemecahan masalah),
rencana tindak lanjut dan dilakukan setelah
pelaksanaan kegiatan selesai secara
periodik
6. Mencatat hasil monitoring.
7. Memberitahu kepada pelaksana program
tentang hasil monitoring.
8. Bersama dengan pelaksana ukm melakukan
analisa hasil monitoring.
9. Membuat rencana tindak lanjut
berdasarkan hasil analisa monitoring dan
evaluasi untuk perbaikan program
6 Review kader 1. Pembukaan
posbindu PTM 2. Menyampaiakan maksud dan tujuan
kegiatan
3. Menyampaikan materi review kader,
meliputi: Penyakit tidak menular, Pola hidup
sehat, Posbindu PTM
4. Tanya jawab
5. Peregangan/aktifitas fisik
6. Praktek pemeriksaan kesehatan
7. Orientasi lapanga
8. Penutup
9. Dokumentasi
7 Review petugas 1. Pembukaan
tentang psobindu ptm 2. Menjelaskan maksud dan tujuan
& pencatatan berbasis kegiatan
web 3. Menyampaiakn materi review petugas,
meliputi: Penyakit tidak menular,
Posbindu ptm, Pencatatan berbasis web
4. Tanya jawab
5. Peregangan / aktifitas fisi
6. Praktek pemeriksaan kesehatan
7. Orientasi lapangan
8. Penutup
9. Dokumentasi

5
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Ceramah dan diskusi
2. Pemeriksaan fisik
3. KIE
4. Kunjungan Rumah
5. Pembagian brosur dan leaflet
6. Pemasangan banner di tempat-tempat strategis
7. Monitoring dan evaluasi.
F. Sasaran
1. Penduduk Usia produktifk 15 – 59 tahun
2. Penduduk Usia Lanjut >60 tahun
3. Keluarga pada umumnya
4. Masyarakat dalam bentuk kelompok-kelompok khusus
5. Masyarakat luas secara keseluruhan
6. Lintas Program dan Lintas Sektoral
G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
1. Evaluasi untuk kegiatan pertemuan dilakukan oleh Programer PTM
Puskesmas terhadap pelaksanaan kegiatan dimana hal yang dievaluasi
adalah ketepatan waktu, baik pembukaan, pengisian materi maupun
penutupan dan partisipasi peserta yang tercermin dalam diskusi yang
aktif.
2. Evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan dilakukan oleh Programer PTM
terhadap pelaksanaan kegiatan pemeriksaan / skreening usia produktif
dimana hal yang di evaluasi adalah jadwal kegiatan, waktu pelaksanaan,
jumlah sasaran yang di pantau, dan prosedur pemeriksaan yang telah
ditentukan
H. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
1. Pencatatan pemantauan menggunakan formulir yang sudah ada yaitu : a.
Register PTM dan Formulir skreening di Web
2. Pelaporan kegiatan menggunakan formulir pelaporan yang sudah ada,
yaitu Laporan Bulanan PTM dan Website PTM
3. Pencatatan pertemuan dilakukan oleh notulen terhadap semua
pelaksanaan kegiatan.
4. Laporan pelaksanaan kegiatan harus disusun pada tiap akhir tiap
kegiatan paling lambat 1 minggu setelah kegiatan dilaksanakan.

6
5. Evaluasi dan tindak lanjut terhadap setiap kegiatan ini dilakukan paling
lambat 1 bulan setelah kegiatan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai