Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

POSBINDU PTM

Nomor : 445/ /PKM-TBR/2023


Revisi : 00
Tanggal terbit : 05 Januari 2023

PUSKESMAS TAMBANG RAMBANG


I. PENDAHULUAN
Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana
sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di Negara yang sedang berkembang
(WHO,2010). Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang diproyeksikan
akan terus terjadi sebesar 15 % (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara
tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan
lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang.
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak
menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau
pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang
terjadi pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menunjukkan bahwa
69,6% dari kasus Diabetes Melitus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum
terdiagnosis. Keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi
komplikasi bahkan berakibat kematian dini.
Dalamkurun waktu tahun 1995-2007, kematian akibat PTM mengalami
peningkatan dari 41,7% menjadi 59,5%. Peningkatan prevalensi PTM berdampak
terhadap peningkatan,sebab pembiayaan kesehatan yang harus di tanggung
Negara dan masyarakat. Penyandang PTM memerlukan biaya yang relative mahal,
terlebih bila kondisinya berkembang semakin lama (menahun) dan terjadi
komplikasi.
Data Pusat Pembiayaan Jaminan kesehatan kementrian Kesehatan RI
pada tahun 2012 memperlihatkan bahwa PTM menghabiskan biaya pengobatan
yang cukup besar bila dibandingkan dengan biaya pengobatan tertinggi dari seluruh
penyakit menular.

PTM dapat dicegah dengan mengendalikan factor risikonya, yaitu


merokok, diet yang tidak sehat,kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman
beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor resiko relatif lebih murah bila
dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM. Penngendalian faktor risiko PTM
merupakan upaya untuk mencegah PTM, bagi masyarakat sehat, yang mempunyai
faktor risiko dan bagi penyandang PTM, dengan tujuan bagi yang belum memiliki
faktor risiko agar tidak timbul faktor risiko PTM, kemudian bagi yang mempunyai
faktor risiko diupayakan agar kondisi faktor risiko PTM menjadi normal kembali dan
atau mencegah terjadinya PTM, dan bagi yang sudah menyandang PTM, untuk
mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas
hidup.
Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan
fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko
PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini,
pemanntauan faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini disebut dengan
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) TPM.

II. LATAR BELAKANG


Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini, pemantauan faktor risiko PTM serta tindak lanjut dini yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM
diharapkan dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor risiko
PTM sehingga peningkatan kasus PTM dapat dicegah. Sikap mawas diri ini
ditujukan dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan
pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya pada saat sakit, melainkan
juga pada keadaan sehat.
Berkaitan dengan hak tersebut diatas maka dalam penyelenggaraan Posbindu PTM
diperlukan suatu pedoman yang dapat menjadi panduan bagi penyelenggaraan
kegiatan Posbindu bagi para pemangku kepentingan serta petugas pelaksana
lapangan.
Masyarakat diperankan sebagai sasaran kegiatan, target perubahan, agen
pengubah sekaligus sebagai sumber daya dengan dibekali pengetahuan dan
keterampilan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM dan
tindak lanjutnya.

III. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Intuk mengontrol dan menjaga kesehatan secara optimal baik dengan upaya
preventif seperti penyuluhan dan kuratif melalui sistem rujukan Posbindu PTM ke
Puskesmas.

TUJUAN KHUSUS
a. Memantau kesehatan masyarakat usia produktif
b. Memantau kesehatan penderita hipertensi
c. Memantau kesehatan penderita Diabetes Mellitus

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Posbindu PTM a. Monitoring faktor resiko bersama PTM secara
rutin dan periodik
b. Konseling faktor resiko PTM tentang diet,
aktifitas fisi, merokok, stress dll.
c. Penyuluhan / dialog interaktif sesuai masalah
terbanyak.
d. Aktifitas fisik bersama seperti olah raga
bersama, kerja bakti dll.
e. Rujukan kasus faktor resiko sesuai kriteria
klinis

V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN


1. Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor risiko keturunan dan
perilaku.
2. Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut, serta Indeks Massa
Tubuh termasuk analisa lemak tubuh.
3. Melakukan pengukuran tekanan darah.
4. Melakukan pemeriksaan gula darah.
5. Melakukan pengukuran kadar lemak darah (kolesterol total dan trigliserida).
6. Melakukan pemeriksaan fungsi paru sederhana (Peakflowmeter)
7. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) oleh tenaga bidan terlatih
8. Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas fisik dan lain-lain)
dan penyuluhan kelompok termasuk sarasehan.
9. Melakukan olah raga/aktifitas fisik bersama dan kegiatan lainnya.
10. Melakukan rujukan ke Puskesmas

VI. SASARAN
Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang PTM yang berusia 15
tahun ke atas (juknik posbindu PTM 2012 kemenkes)
Pada orang sehat agar faktor resiko tetap terjaga dalam kondisi normal.
Pada orang dengan faktor resiko adalah mengembalikan kondisi beresiko ke kondisi
normal.
Pada orang dengan penyandang PTM adalah mengendalikan faktor resiko pada
kondisi normal untuk mencegah timbulnya komplikasi PTM.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

2023
NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Posbindu PTM

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Monitoring
Monitoring dilakukan oleh PJ UKM terhadap Satuan Pelaksana Program untuk
setiap kegiatan yang dilakukan setiap bulan sesuai jadwal kegiatan
2. Evaluasi
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan dengan pelaporan hasil-hasi yang dicapai pada bulan tersebut

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dengan menggunakan format laporan program kesehatan lansia
yang telah ditetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir
setiap bulannya, evaluasi kegiatan dilakukan setiap 3 bulan pada saat
pelaksanaan lokakarya mini Puskesmas Tambang Rambang

Kepala UPT Puskesmas Tambang Rambang Pengelola Program PTM

Lince Sri Purwani,SKM,M.Si dr.Tri Hari Irfani,MPH


Penata Penata Muda
NIP 197705152009032001 NIP 198703142022031003

Anda mungkin juga menyukai