Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MIROTO
Jl. Taman Seteran Barat No 3 Semarang, Telp. 024-3552542
Kode Pos 50143 Kec. Semarang Tengah E-mail : puskesmasmiroto2@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR)

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, Puskesmas perlu melakukan upaya
promosi kesehatan, salah satunya adalah di bidang Pencegahan Penyakit Tidak Menular.
Penyakit Tidak Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan
pengaruh genetik, serta kumpulan faktor-faktor risiko penyakit tidak menular seperti kurangnya
konsumsi makanan sehat, kebiasaan merokok, kurangnya olahraga dan stres.
Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebagai bagian dari Program Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan pada Restra Kemenkes 2010-2014.Salah satu misi dari Kemenkes yang
tertulis dalam Rencana Strategis Restra Kemenkes 2010-2014 adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat
madani.Dimana prioritas pembangunan kesehatan yang ketiga adalah pengendalian penyakit
menular dan penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan.

Dalam program pencegahan Penyakit Tidak Menular perlu dilakukan perencanaan,


monitoring, dan evaluasi yang baik. Sehingga, perlu disusun suatu Kerangka Acuan Kegiatan
POSBINDU Penyakit Tidak Menular sebagai panduan pelaksanaan program tersebut.

II. LATAR BELAKANG


Saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta (63%)
dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta (80%)
justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan kematian akibat
penyakit tidak menular dimasa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta
kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat
perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-
negara berkembang.
Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan
tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah berada di stadium lanjut
akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari kondisi kelainan yang ada pada dirinya. Riset
Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular terus meningkat
dari 41,7% menjadi 59,5%. Penyakit Tidak Menular dapat dicegah dengan mengendalikan
faktor resikonya, yakni merokok, diet yang tidak sehat, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah-
buahan yang seimbangseta konsumsi minuman beralkohol. Pengendalian faktor resiko Penyakit
Tidak Menular merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor resiko bagi yang
belum memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi faktor resiko PTM menjadi normal atau
mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor resiko ataupun yang sudah menyandang
Penyakit Tidak Menular.

Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang merupakan wujud
peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor
resiko penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan.

Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas dan
bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali
pengetahuan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta tindak
lanjutnya, yang kemudian kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
Penyakit Tidak Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam
melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan priodik.

Wujud dari usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan
masyarakat adalah dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat dasar, sehingga masyarakat yang berumur 15 tahun keatas bisa mendeteksi
penyakit tidak menular sejak dini.

Dengan demikian, posbindu PTM sangat kita perlukan, dimana posbindu ini dapat
membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tentang faktor resiko penyakit tidak
menular baik pada dirinya sendiri, keluarganya, maupun orang-orang yang ada di
lingkungannya.
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor resiko
Penyakit Tidak Menular.
B. TUJUAN KHUSUS
a. Terdeteksinya faktor risiko penyakit tidak menular oleh masyarakat sedini
mungkin;
b. Terselenggaranya penanganan faktor risiko penyakit tidak menular oleh
masyarakat sesegera mungkin;
c. Terselenggaranya kegiatan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular oleh
masyarakat sebaik mungkin;
d. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan Penyakit Tidak Menular dan cara
pencegahan serta pengendaliannya.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Persiapan dalam pelaksanaan posbindu PTM didahului dengan identifikasi
kelompok potensial yang ada di masyarakat.Secara substansial posbindu PTM mengacu
kepada kegiatan bukan terhadap tempat.Ini yang membedakan antara posbindu PTM
dengan UKBM lainnya. Kegiatan posbindu dapat berlangsung secara terintegrasi dengan
kegiatan masyarakat yang sudah aktif seperti majelis taklim, karang taruna, dan lainnya.
Tidak jauh berbeda dengan posyandu balita dan posyandu lansia yang terdapat
sistem 5 meja, pelayanan yang diselenggarakan dalam posbindu PTM juga diberlakukan
sistem 5 meja seperti posyandu balita dan posyandu lansia, dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Meja I
Meliputi kegiatan registrasi dan pemberian kode atau nomor urut, pencatatan ulang buku
monitoring FR-PTM ke buku pencatatan.
2. Meja II
Meliputi kegiatan wawancara yakni menelusuri faktor resiko perilaku seperti merokok,
aktivitas sehari-hari, dan lain sebagainya.
3. Meja III
Meliputi kegiatan pengukuran tinggi badan, berat badan, Indeks massa tubuh, lingkar
perut, dan analisa lemak tubuh.
4. Meja IV
Meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol total, trigliserida, APE, IVA,
dan lain-lainnya.
5. Meja V
Meliputi identifikasi faktor-faktor penyakit tidak menular, melakukan konseling atau
edukasi, serta tindak lanjut lainnya.

No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Posbindu PTM (Pos a. Anamnesis faktor risiko PTM dan IVA pada wanita usia
Pembinaan Terpadu subur
PTM) b. Pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut
c. Pengukuran tekanan darah, gula darah sewaktu,dan
kolesterol,
d. Pencatatan dalam KMS FR PTM (Kartu Menuju Sehat
Faktor Risiko PTM)
e. Edukasi mengenai pencegahan dan pengendalian PTM
2. Pembinaan Kader PTM a. Presentasi mengenai Penyakit Tidak Menular, pencegahan
dan pengendaliannya.
b. Pembelajaran mengenai cara pengukuran di Posbindu PTM
3. Penyuluhan PTM Penyuluhan mengenai jenis-jenis Penyakit Tidak Menular,
cara pencegahan dan pengendaliannya

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN

A. Cara Melaksanakan Kegiatan


Secara umum dalam pelaksanaan Program Penyakit Tidak Menular adalah mengikuti siklus Plan
Do Check Action
B. Sasaran
No. Kegiatan Sasaran

1. Posbindu PTM Penduduk usia 15 tahun keatas yang berdomisili di


wilayah kerja Puskesmas Miroto Semarang, yang segera
dicegah dan dikendalikan faktor risikonya, misalnya
penyandang sakit gula, tekanan darah tinggi, kegemukan,
memiliki perilaku tidak sehat dan penyakit tidak menular
lainnya.

2. Pembinaan Kader PTM Kader PTM di tiap Posbindu


3. Penyuluhan PTM Peserta Posbindu

VI. JADWAL KEGIATAN


No. Kegiatan Tahun :

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1. Posbindu PTM X X X X X X X X X X X X

2. Pembinaan Kader X
PTM

3. Penyuluhan X X X X X X X X X X X X

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan, dengan
pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Posbindu PTM : pencatatan dilakukan dalam form dan laporan kohort PTM yang diisi tiap
pelayanan Posbindu. Pelaporan hasil kegiatan Posbindu dilakukan dalam bentuk laporan
Faktor Risiko PTM yang dikumpulkan tiap bulan kepada seksi P2P Dinkes Kota Semarang.
2. Pembinaan Kader : pencatatan dilakukan dalam buku pemantauan kegiatan PTM yang berisi
materi pembinaan dan Tanya jawab kader.
3. Penyuluhan : pencatatan dilakukan dalam buku pemantauan kegiatan PTM yang berisi
jadwal kegiatan dan materi yang diberikan. Jika memungkinkan akan dibuat pretest dan
posttest untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai PTM.

Mengetahui
Kepala Puskesmas
Miroto Semarang Pemegang Program

Dien Hasana, SKM dr. Syifa Dian Firmanita


NIP. 1972 NIP. 19920929 201902 2011

Anda mungkin juga menyukai