Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU)


PUSKESMAS PASIR PUTIH
TAHUN 2018
I. PENDAHULUAN
Saat ini, Indonesia menghadapi tiga beban penyakit dalam pembangunan kesehatan, yaitu
disatu pihak masih banyaknya penyakit infeksi yang harus ditangani, penyakit menular baru
dan penyakit menular yang sudah lama hilang muncul kembali, sementara itu Penyakit Tidak
Menular (PTM) semakin meningkat. PTM merupakan penyakit yang seringkali tidak terdeteksi
karena tidak bergejala dan tidak ada keluhan. Biasanya ditemukan dalam tahap lanjut
sehingga sulit disembuhkan dan berakhir dengan kecacatan atau kematian dini. Keadaan ini
menimbulkan beban pembiayaan yang besar bagi penderita, keluarga dan negara. PTM ini
dapat dicegah melalui pengendalian faktor risiko, yaitu merokok, kurang aktifitas fisik, diet
yang tidak sehat, dan konsumsi alkohol. Peningkatan kesadaran, dan kepedulian masyarakat
terhadap faktor risiko PTM sangat penting dalam pengendalian PTM. Untuk itu diperlukan
pemberdayaan dan peran serta masyarakat yang dikenal dengan pembinaan terpadu
(Posbindu) PTM. Sejalan dengan Visi Puskesmas Pasir Putih yaitu mau, mampu dan peduli
hidup bersih dan sehat dan sejalan dengan tata nilai Puskesmas Pasir Putih yaitu kejujuran,
kerjasama, disiplin, tanggung jawab dan profesional

II. LATAR BELAKANG

Pada awal perjalanan PTM sering kali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis
secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak
mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Berdasarkan kunjungan
PTM di posbindu puskesmas pasir putih tahun 2016 maka ditemukan penyakit PTM Hipertensi
: 28,8%, DM 6,2%, hiperkolesterol : 26 %, Rokok 22,5 %

III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA


A. PENGORGANISASIAN

Kepala Puskesmas

Penanggung jawab
UKM Esenssial

Koordinator

Dokter Umum perawat nutrisionis Bidan


B. TATA HUBUNGAN KERJA DAN ALUR PELAPORAN
1. Tata Hubungan Kerja
Penanggung jawab UKM/ Pemegang program berkoordinasi dengan koordinator
dan pelaksana UKM dalam pelaksanakan kegiatan UKM.
2. Pelaporan
Pelaksana UKM melaporkan hasil kegiatannya kepada penanggungjawab UKM
dalam bentuk laporan. Penanggung jawab UKM melaporkan kegiatan UKM kepada
Kepala puskesmas.
IV. TUJUAN
A. Tujuan Umum:
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM berbasis peran serta
masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik
B. Tujuan Khusus :
Terlaksananya deteksi dini faktor risiko
Terlaksananya monitoring faktor risiko PTM
Terlaksananya tindak lanjut

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Membuat Surat pemberitahuan Posbindu dan meminta nomor ke bagian tata usaha
B. Mengirim surat pemberitahuan ke RT atau Kader Posbindu PTM tentang Pelaksanaan
kegiatan Posbindu PTM satu hari sebelum pelaksanaaan kegiatan
C. Melaksanakan Kegiatan 5 Langkah
D. Registrasi Pemberian Nomor Kode/ urut di KMS peserta Posbindu di langkah 1
E. Melakukan Wawancara di langkah 2
F. Pengkurunan TB, BB, IMT, Lingkar Perut, dilangkah 3
G. Pengkuran Tekanan Darah, Gula Darah sewaktu, Kolesterol di Langkah. 4
Konseling, Edukasi dan Tindakan lanjut di langkah.5

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


A. Pelaksanaan kegiatan
1. Wawancara yang dilakukan adalah untuk menelusuri faktor risiko perilaku seperti
konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stress.
2. Pengukuran yang dilakukan adalah mengukur berat badan, tinggi badan, Indeks
Massa Tubuh (IMT), lingkar perut, dan tekanan darah
3. Pemeriksaan Pemeriksaan faktor risiko PTM seperti gula darah sewaktu, kolesterol.
4. Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran dan pemeriksaan dilakukan tindak lanjut
berupa pembinaan secara terpadu dengan peningkatan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat tentang cara mengendalikan faktor risiko PTM melalui
penyuluhan/ dialog interaktif secara massal dan atau konseling faktor risiko secara
terintegrasi pada individu dengan faktor risiko, sesuai dengan kebutuhan
masyarakat termasuk rujukan sistematis dalam sistem pelayanan kesehatan
paripurna.
B. Sasaran
1. Sasaran utama

Sasaran utama merupakan sasaran penerima langsung manfaat pelayanan yang


diberikan, yaitu masyarakat sehat, masyarakat berisiko dan masyarakat dengan
PTM berusia mulai dari 15 tahun ke atas

2. Sasaran Antara

Sasaran antara merupakan sasaran individu/ kelompok masyarakat yang dapat


berperan sebagai agen pengubah terhadap faktor risiko PTM, dan lingkungan yang
lebih kondusif untuk penerapan gaya hidup sehat. Sasaran antara tersebut adalah
petugas kesehatan baik pemerintah maupun swasta, tokoh panutan masyarakat,
anggota organisasi masyarakat yang peduli PTM.

3. Sasaran Penunjang

Sasaran penunjang merupakan sasaran individu, kelompok/organisasi/ lembaga


masyarakat dan profesi, lembaga pendidikan dan lembaga pemerintah

C. Rincian Kegiatan, Sasaran Khusus, Cara Melaksanakan Kegiatan


No Kegiatan Peran Lintas Peran Lintas Sektor Cara Melaksanakan Kegiatan
Pokok Program
1 Posbindu Pemegang - Ketua RT dan - Penanggung jawab program
PTM program terkait Kader memberitahukan kepada ketua
menyiapkan menggerakan RT dan Kader tentang
peralatan masyarakat pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan - Kader - Petugas melakukan
kesehatan Menyiapakan pemeriksaan kesehatan dan
Posbindu PTM sarana dan konseling
Prasarana - Petugas melakukan pencatatan
dan pelaporan

VII. JADWAL PELAKSANAAN


Jadwal Posbindu PTM Tahun 2018

NO Tempat jan peb mrt aprl mei juni juli ags sept okt nop des
1 pendawa 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5
2 Sawit raya 20 17 17 21 19 16 21 18 22 20 17 22
3 KM.12 27 27 27 27 28 27 27 27 27 27 27 27
4 KM.26 20 22 22 22 22 22 22 22 22 23 22 22

VIII. EVALUASI
Penyelenggaraan Posbindu PTM meliputi kegiatan wawancara, pengukuran, pemeriksaan dan
tindak lanjut. Wawancara dilakukan untuk menelusuri faktor risiko perilaku seperti merokok,
konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stress. Pengukuran berat
badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar perut, dan tekanan darah.
Pemeriksaan faktor risiko PTM seperti gula darah sewaktu, kolesterol total. Berdasarkan hasil
wawancara, pengukuran dan pemeriksaan dilakukan tindak lanjut berupa pembinaan secara
terpadu dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang cara
mengendalikan faktor risiko PTM melalui penyuluhan/ dialog interaktif secara massal dan atau
konseling faktor risiko secara terintegrasi pada individu dengan faktor risiko, sesuai dengan
kebutuhan masyarakat termasuk rujukan sistematis dalam sistem pelayanan kesehatan
paripurna.
Rujukan dilakukan dalam kerangka pelayanan kesehatan berkelajutan (Continuum of Care)
dari masyarakat hingga kefasilitas pelayanan kesehatan dasar termasuk rujuk balik ke
masyarakat untuk pemantauannya. Kegiatan posbindu PTM dalam situasi kondisi tertentu
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama. Pelaksanaan Posbindu PTM
secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :

Proses Kegiatan Posbindu PTM Pemeriksaan (satu persatu)


1. Registrasi ,Pemberian nomor urut / kode ke lembar KMS oleh Kader atau Petugas
Pelaksana Posbindu PTM
2. Wawancara oleh Petugas Pelaksana Posbindu PTM
3. Pengukuran TB,BB, IMT Lingkar perut, Analisa Lemak Tubuh
4. Pemeriksaan Tekanan darah, Gula darah, Kolesterol total, dan lain-lain
5. Identifikasi faktor risiko PTM, Konseling/Edukasi, serta tindak lanjut lainnya.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN POSBINDU PTM

Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Posbindu PTM dilakukan Secara Online dan manual
dan/atau menggunakan sistem informasi manajemen PTM oleh Petugas Pelaksana Posbindu
PTM maupun oleh Petugas Puskesmas. Petugas Puskesmas mengambil data hasil pencatatan
posbindu PTM atau menerima hasil pencatatan dari petugas pelaksana posbindu PTM. Hasil
pencatatan ini dianalisis untuk digunakan dalam pembinaan, sekaligus melaporkan ke instansi
terkait secara berjenjang. Hasil pencatatan dan pelaporan kegiatan posbindu PTM merupakan
sumber data yang penting untuk pemantauan dan penilaian perkembangan kegiatan posbindu
PTM. Laporan hasil kegiatan bulanan/ triwulan/ tahunan yang berisi laporan tingkat
perkembangan.Posbindu PTM, proporsi faktor risiko PTM, cakupan kegiatan Posbindu di
tingkat Puskesmas, kab /kota, provinsi dan nasional. Melalui kegiatan surveilans faktor risiko
PTM berbasis posbindu PTM, dilakukan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap
faktor risiko PTM secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada peserta, penyelengara program maupun pihak yang
bertanggung jawab terhadap kegiatan posbindu PTM untuk dilakukan intervensi dalam rangka
pengembangan kegiatan, pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.

Sampit, Januari 2018


Pengelola Program PTM

MARLENIE, A.Md.Kep
NIP. 19820527 200604 2 025

Anda mungkin juga menyukai