Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PTM

I. PENDAHULUAN
Indonesia mengalami transisi epidemologi penyakit dan kematian yang
disebabkan oleh gaya hidup, meningkatnya sosial ekonomi dan bertambahnya
harapan hidup. Pada awalnya, penyakit didominasi oleh penyakit menular,
namun saat ini penyakit tidak menular (PTM) terus mengalami peningkatan dan
melebihi penyakit menular.
Tingginya permasalahan PTM di Indonesia memerlukan upaya
pengendalian yang memadai dan komperhensif melalui promisi, deteksi dini,
pengobatan dan rehabilitasi. Upaya tersebut perlu didukung oleh penyediaan
data dan informasi yang tepat dan akurat secara sistematis dan terus-menerus
melalui sistem surveilans yang baik. Surveilans PTM dan faktor resikonya
merupakan salah satu strategi upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
yang dilakukan tepat dan terpadu oleh pemerintah, swasta dan masyarakat.
Kendala yang saat ini dihadapi adalah tidak adanya data akurat terkait
epidemologi PTM, data yang telah dihimpun dari kegiatan surveilans secara
manual masih harus diolah terlebih dahulu untuk dapat disajikan, dimana dalam
proses pengelolaan tidak ada standarisasi sehingga terjadi disparitas format
pelaporan yang berdampak kepada
sulitnya untuk melakukan agregat data. Penyakit tidak menular (PTM)
terjadi akibat berbagai faktor risiko, seperti merokok, diet tidak sehat, kurang
aktivits fisik, dan konsumsi minuman beralkohol. Faktor risiko tersebut akan
menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis di dalam tubuh manusia, sehingga
menjadi faktor risiko antara lain tekanan darah meningkat, gula darah meningkat,
kolesterol darah meningkat, dan obesitas. Selanjutnya dalam waktu yang relatif
lama terjadi PTM..

II. LATAR BELAKANG


Untuk memetakan permasalahan faktor risiko PTM secara lebih valid dan
lebih luas, dan kondisi terkini, diperlukan suatu sistem surveilans yang baik.
Dengan surveilans yang baik maka data dan informasi yang dihasilkan dapat
menjadi dasar perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi program
pengendalian PTM dilaksanakan berbasis bukti di masyarakat.
UPTD Puskesmas Wonosari II mempunyai kewajiban untuk menyusun
rencana kerja tahunan pembangunan kesehatannya (Kepmenkes 128 tahun
2004) yang diatur melalui peraturan perundang-undangan dan ketentuan dari
Departemen Dalam Negeri (DEPDAGRI). Penyusunan rencana kerja tahunan
harus mengacu kepada Rencana strategi Kesehatan Kabupaten/Kota, Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan, dan atau berbagai pedoman teknis
lainnya, serta mengikuti siklus perencanaan tahunan kabupaten/kota.
Berdasarkan data target program tahun 2020 di UPTD Puskesmas
Wonosari II , dengan jumlah penduduk sejumlah 35.644 jiwa sedagkan sasaran
pelayanan usia produktif harus memenuhi target 100% yaitu 10.637 jiwa.
Sehubungan dengan uraian di atas, maka perlu di susun Kerangka Acuan
Kegiatan (KAK) program PTM sehingga seluruh kegiatan program dapat berjalan
secara efisien, efektif dan dapat dipertanggung jawabkan sekaligus mengatasi
masalah penyakit tidak menular yang ada di wilayah UPTD Puskesmas
Wonosari II .

III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan cakupan pelayanan program PTM (penyakit tidak menular)
sesuai dengan sasaran yang ada, sehingga dapat meningkatkan penanganan
secara dini penderita penyakit tidak menular di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wonosari II

2. TUJUAN KHUSUS
a. Mengupayakan peningkatan keterampilan petugas dalam mendeteksi
secara dini penyakit tidak menular
b. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya
deteksi dini penyakit tidak menular
c. Memantau status kesehatan usia produktif ( 15 – 59 tahun )
d. Diperolehnya data dan penanganan sesuai standart pada penderita
Hipertensi
e. Diperolehnya data dan penanganan sesuai standart pada penderita DM

IV. RUANG LINGKUP PROGRAM PTM


Di tinjau dari ruang lingkup pelayanan, meliputi Pelayanan di dalam dan
diluar gedung. Mencakup kegiatan ;skreening kesehatan usia produktif,
pelayanan standart pada penderita Hipertendi dan Diabetes Militus sekaligus
pada usia lanjut, dapat dilaksanakan terintegrasi dengan upaya kesehatan
bersumber masyarakat yang sudah ada, di tempat kerja atau di klinik perusahaan,
di lembaga pendidikan, tempat lain dimana masyarakat dalam jumlah tertentu
berkumpul/beraktivitas secara rutin, misalnya di mesjid, gereja, klub olah raga,
pertemuan organisasi politik maupun kemasyarakatan. Pengintegrasian yang
dimaksud adalah memadukan pelaksanaan Posbindu PTM dengan kegiatan yang
sudah dilakukan meliputi kesesuaian waktu dan tempat, serta memanfaatkan
sarana dan tenaga yang ada.

V. KELUARAN YANG DIHARAPKAN


1. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi keluarga / masyarakat agar peduli
dengan kesehatan diri dan keluarganya
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengendalian penyakit tidak
menular
3. Meningkatnya pengetahuan dan partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan di lingkungannya
4. Penanganan kasus baru sedini mungkin.
5. Meningkatnya komitmen dan dukungan dari lintas program dan lintas
sektor.

VI. SASARAN PROGRAM PTM

1. Sasaran Langsung :
a. Penduduk Usia produktifk 15 – 59 tahun
b. Penduduk Usia Lanjut >60 tahun
2. Sasaran Tidak Langsung :
a. Keluarga pada umumnya
b. Masyarakat dalam benttuk kelompok-kelompok khusus
c. Masyarakat luas secara keseluruhan
d. Lintas Program dan Lintas Sektoral
VII. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No. Kegiatan Pokok Rincian kegiatan
1. Sosialisasi Kegiatan PTM 1. Petugas melakukan koordinasi dengan pihak yang terlibat kegiatan sosialisasi
2. Petugas menyusun materi sosialisasi
3. Petugas merencanakan waktu, tempat, dan media yang akan digunakan untuk sosialisasi
4. Petugas menyusun undangan sosialisasi dan membagikannya
5. Petugas melaksanakan sosialisasi
a. Pembukaan
b. Sambutan kepala Puskesmas
c. Penyampaian sosialisasi
d. Tanya jawab
e. Kesimpulan
f. penutup
6. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan.
2. a. Skreening Usia Produktif, Follow up 1. Anamnese
penderita Hipertensi dan Diabetes 2. Mengidentifikasi kategori kemandirian
Militus 3. Pemeriksaan fisik, meliputi :
a. BB
b. TB
c. Lingkar Perut
d. Tekanan Darah
4. Pemeriksaan lab, meliputi : Gula darah, kolesterol ( jika perlu )
5. Mengidentifikasi / skreening HT, DM,
6. Menjelaskan hasil pemeriksaan
7. Konseling edukatif tentang anjuran hidup sehat
8. Dokumentasi
9. Mencatat hasil kegiatan
3. Posbindu PTM 1. Persiapan tempat dan alat oleh Tim Tekhnis
2. Pendaftaran
3. Wawancara & Anamnese
4. Pemeriksaan fisik, meliputi :
a. BB
b. TB
c. Lingkar Perut
d. Tekanan Darah
e. Pemeriksaan lab: Gula darah, kolesterol (jika perlu )
f. Skreening HT, DM
5. Konseling dan rujukan
6. Pencatatan dan pelaporan
5 Monev Posbindu PTM ( Posyandu, 1. Menentukan Sasaran monitoring.
Posbindu, Sekolah, Pasar, Pertemuan 2. Menentukan tanggal monitoring.
Linsek, TPG ) 3. Menentukan tempat monitoring.
4. Memberi tahu dan memberi arahan kepada pelaksana kegiatan UKM yang akan dilakukan
monitoring.
5. Melakukan Monitoring & Evaluasi
Ada 3 monitoring pada pelaksanaan program yaitu:
a. Monitoring kesesuaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan Waktu, Tempat dan Sasaran
b. Monitoring Kesesuaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan Standart (Kepatuhan terhadap SK,
KAK, SOP, POA, Pedoman)
c. Monitoring Capaian Kinerja Program
Evaluasi Kegiatan meliputi:
a. Capaian kinerja
b. Visualisasi dalam bentuk grafik atau diagram diolah, dianalisis (cari penyebab masalah dan
tentukan pemecahan masalah)
c. Rencana Tindak Lanjut
d. Dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan selesai secara periodik
6. Mencatat hasil monitoring.
7. Memberitahu kepada pelaksana program tentang hasil monitoring.
8. Bersama dengan pelaksana UKM melakukan analisa hasil monitoring.
9. Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil analisa monitoring dan evaluasi untuk perbaikan
program

VIII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Ceramah dan diskusi.
2. Pemeriksaan fisik.
3. KIE
4. Kunjungan Rumah integrasi Perkesmas
5. Pembagian brosur dan leaflet.
6. Pemasangan banner di tempat-tempat strategis.
7. Monitoring dan evaluasi.
IX. PEMBIAYAAN
Pendanaan dalam kegiatan program PTM dibiayai oleh dana Operasional UPTD Puskesmas Wonosari II

X. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PTM MASA PANDEMI


Kebutuh Kebut Indikat
Penang Waktu Sumber
Upaya Sas Targe an Mitra uhan or
No Kegiatan Tujuan gung Pelaksan pembiay
Kesehatan aran t sumber Kerja Angga Kinerj
Jawab aan aan
daya ran a
Mengetahui 9
Pendataan Petugas
PTM jumlah sasaran Des 100% √ Jan-Des √ BOK
sasaran PTM P2
penderita PTM a
Pembinaan
9
terpadu PTM Petugas
Posbindu PTM Des 100% √ Jan-Des √ BOK
pada kelompok P2
a
usia produktif

XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Evaluasi untuk kegiatan pertemuan dilakukan oleh Programer PTM Puskesmas terhadap pelaksanaan kegiatan dimana hal yang dievaluasi adalah
ketepatan waktu, baik pembukaan, pengisian materi maupun penutupan dan partisipasi peserta yang tercermin dalam diskusi yang aktif.
2. Evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan dilakukan oleh Programer PTM terhadap pelaksanaan kegiatan pemeriksaan / skreening usia produktif dimana
hal yang di evaluasi adalah jadwal kegiatan, waktu pelaksanaan, jumlah sasaran yang di pantau, dan prosedur pemeriksaan yang telah ditentukan

XII. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan pemantauan menggunakan formulir yang sudah ada yaitu :
a. Register PTM
b. Formulir skreening Uspro
2. Pelaporan kegiatan menggunakan formulir pelaporan yang sudah ada, yaitu Laporan Bulanan PTM dan Website PTM
3. Pencatatan pertemuan dilakukan oleh notulen terhadap semua pelaksanaan kegiatan.
4. Laporan pelaksanaan kegiatan harus disusun pada tiap akhir tiap kegiatan paling lambat 1 minggu setelah kegiatan dilaksanakan.
5. Evaluasi dan tindak lanjut terhadap setiap kegiatan ini dilakukan paling lambat 1 bulan setelah kegiatan dilakukan.
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan PTM (Penyakit Tidak Menular), sebagai acuan dalam melakukan kegiatan tersebut pada tahun berjalan.

Mengetahui, Penanggung Jawab Program PTM


Kepala UPTD Puskesmas Wonosari II

Ratna Isma Dewi, AMd.Kep


Drg. Muhammad Banu Aryandaru NIP. 198505212011012015
NIP. 19641008 198503 1 004

Anda mungkin juga menyukai