Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

POSBINDU PTM
PROGRAM P2 PTM PUSKESMAS LECES
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan, puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan maupun
kelompok dan upaya kesehatan masyarakat,yang ditinjau dari Sistem Kesehatan
Nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (Depkes RI, 2009).Pusat
Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanankesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi – tingginya di wilayah kerjanya (Perkesmas 75 Tahun 2014). Dalam
pelaksanaan kebijakan kesehatan unuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
diwilayahnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi Upaya Kesehatan
Perseorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat. Dalam pelaksanaan Upaya
Kesehatan Masyarakat perlu pedoman dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan
maupun administrasi kegiatan tersebut. Pedoman dan acuan kegiatan diharapkan
dapat dilaksanakandengan profesional, agar tercapai tujuan program yang optimal.

B. LATAR BELAKANG
Saat ini menghadapi tiga beda penyakit dalam pembangunan kesehatan, yaitu
disatu pihak banyak penyakit infeksi yang harus ditangani,penyakit menular baru
dan penyakit menular yang sudah lama hilang muncul kembali. Semntara itu
penyakit tidak menular (PTM) semakin meningkat. PTM merupakan penyakit yang
sering kali tidak terdeteksi karena tidak bergejala dan tidak ada keluhan. Biasanya
ditemukan pada tahap lanjut sehingga sulit disembuhkan dan berakhir dengan
kecacatan dan kematian didni. Saat ini penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi
penyebab kematian utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang
terjadi diseluruh dunia, dimana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di Negara yang
sedang berkembang (WHO, 2010).
Sehubungan dengan hal tersebut salah satu pengendalian PTM yang efisien dan
efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat
diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor
resiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan
Terpadu (POSBINDU) PTM. Upaya pengembangan program Posbindu PTM sedang
gencar dilakukan dan harapan kedepan Posbindu PTM dapat dijadikan “ Kendaraan
Program” pengandalian penyakit tidak menular di masyarakat.
Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan P2PTM terlaksana dengan sebaik-baiknya
agar visi, misi, tujuan, tatanilai dan budaya keraja Puskesmas Leces dapat tercapai.

C. TUJUAN
Tujuan POSBINDU PTM ini adalah:
a. Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor resiko PTM berbasis peran
serta masyarakat secara terpadu, rutin, dan periodik
b. Tujuan Khusus
1) Terlaksananya deteksi dini faktor resiko PTM
2) Terlaksananya monitoring faktor resiko PTM
3) Terlaksananya tindak lanjut secara dini

D. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


a. Lintas Program

1) Promkes : Memberikan pencerahan perubahan perilaku


bagi siswa yang sesuai dengan indikator PHBS.

2) Kesehatan Jiwa : Melakukan pemeriksaan dini gangguan


emosional

3) KIA / KB : Memantau riwayat imunisasi dan riwayat


kesehatan anak.

4) Gizi : Melakukan pengukuran tinggi badan dan berat


badan untuk mentukan penilaian status gizi
penduduk usia diatas 15 tahun.
5) Kesehatan Indera : Melakukan deteksi secara dini tajampenglihatan

6) Pelaksana Desa : Sebagai penanggung jawab pelaksanaan


kegiatan dimana lokasi kegiatan dimaksud
dilakukan
b. Lintas Sektor

1) Kepala Desa : Sebagai liding sektor penggerak sasaran

2) Muspika : Sebagai liding sektor penggerak sasaran

3) Sekolah : Sebagai liding sektor penggerak sasaran di


sekolah
4) Kader Posbindu : Sebagai liding sector yang ada di desa untuk
membantu dalam pemberikan informasi tentang
pintingnya deteksi dini fakor resiko PTM
5) Tokoh masyarakat : Sebagai liding sector penggerak sasaran yang
ada dimasyarakat

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Kegiatan pokok :
1) Pemeriksaan Tekanan darah.
2) Pengukuran berat badan.
3) Pengukuran lingkar perut.
4) Pemeriksaan gula darah dan cholesterol.
b. Rincian kegiatan :
1) Deteksi Hipertensi dengan memeriksa Tekanan Darah.
2) Deteksi kemungkinan kekurangan Gizi dan Obesitas dengan memeriksa
Tinggi Badandan Berat Badan.
3) Deteksi kemungkinan Diabetes Millitus dengan Cek Gula Darah
4) Deteksi dini kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim pada pengungjung
wanita 30 – 59 tahun

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Kesepakatan menyelenggarakan Posbindu PTM.
b. Menetapkan kader dan pembagian peran, fungsinya sebagai tenaga pelaksana
Posbindu PTM.
c. Menetapkan jadwal pelaksanaan Posbindu PTM.
d. Merencanakan besaran dan sumber pemniayaan.
e. Melengkapi sarana dan prasarana.
f. Melaksanakan kegiatan Pembinaan Posbindu PTM.
1) Meja 1 : Pendaftaran
2) Meja 2 : Wawancara
3) Meja 3 : Pengukuran Tinggi Badan , Berat Badan, IMT, Lemak perut.
4) Meja 4 : Pemeriksaan Tekanan Darah, Glucosa darah, Colestrol
5) Meja 5 : Edukasi/ konseling.

G. SASARAN
Masyarakat baik laki-laki atau perempuan yang usia ≥ 15 tahun yang memiliki atau
tidakmemiliki faktor risiko

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Deteksi dini v v v
faktor resiko
ptm di institusi
2 Pertemuan v v v v v v v v v v
peningkatan
kesadaran

I. PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN


Biaya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan kegiatan (tempat, alat dan bahan,
konsumsi, transportasi, akan didanai dari BOK dengan perincian :
NO Kegiatan Rincian Volume Dana
kegiatan Desa/ Peserta Frek Σ
sklh
1 Deteksi dini 1.Konsumsi 3 15 2 90 Rp. 3.600.000,-
faktor PTM nasi
di institusi 2.Konsumsi 3 15 2 90 Rp. 1.800.000,-
snack
2 Pertemuan 1.Konsumsi 10 20 2 400 Rp.8.000.000
peningkatan snack
kesadaran 2.Konsumsi 10 20 2 400 Rp.8.000.000
nasi

J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan Posbindu PTM meliputi kegiatan wawancara, pengukuran,
pemeriksaan dan tindak lanjut. Wawancara dilakukan untuk menelusuri faktor risiko
perilaku sepertimerokok, konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik, konsumsi
alkohol, dan stress. Pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh
(IMT), lingkar perut, dan tekanan darah. Pemeriksaan faktor risiko PTM seperti gula
darah sewaktu, kolesterol total. Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran dan
pemeriksaan dilakukan tindak lanjut berupa pembinaan secara terpadu dengan
peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang cara
mengendalikan faktor risiko PTM melalui penyuluhan / dialog interaktif secara
massal dan atau konseling faktor risiko secara terintegrasi pada individu dengan
faktor risiko, sesuai dengan kebutuhan masyarakat termasuk rujukan sistematis
dalam sistem pelayanan kesehatan paripurna. Rujukan dilakukan dalam kerangka
pelayanan kesehatan berkelajutan (Continuum of Care) dari masyarakat hingga
kefasilitas pelayanan kesehatan dasar termasuk rujuk balik kemasyarakat untuk
pemantauannya. Kegiatan posbindu PTM dalam situasi kondisi tertentu dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dibuat oleh penanggung jawab
program dan dilalorkan 1 bulan setelah dilaksanakan kegiatan kepada Penanggung
jawab UKM pada rapat pra lokmin, kemudian diserahkan kepada pimpinanan
Puskesmas Leces.

K. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Posbindu PTM dilakukan
secara manual dan atau menggunakan sistem informasi manajemen PTM oleh
Petugas Pelaksana program Posbindu PTM. Hasil pencatatan ini dianalisis untuk
digunakan dalam pembinaan, sekaligus melaporkan ke instansi terkait secara
berjenjang. Hasil pencatatan dan pelaporan kegiatan posbindu PTM merupakan
sumber data yang penting untuk pemantauan dan penilaian perkembangan
kegiatan posbindu PTM.. Laporan hasil kegiatan bulanan / triwulan /
tahunan yang berisi laporan tingkat perkembangan Posbindu PTM, proporsi
faktor risiko PTM, cakupan kegiatan Posbindu di tingkat Puskesmas, kab /
kota, provinsi dan nasional. Melalui kegiatan surveilans faktor risiko PTM berbasis
posbindu PTM, dilakukan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap
faktor risiko PTM secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan
data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada peserta,
penyelengara program maupun pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
posbindu PTM untuk dilakukan intervensi dalam rangka pengembangan kegiatan,
pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.
Penanggung jawab program membuat laporan setelah pelaksanaan kegiatan dan
dievaluasi setelah seluruh proses kegiatan selesai dilakukan, kemudian dilaporkan
kepada penanggung jawab UKM dan Pimpinan Puskesmas Leces

Anda mungkin juga menyukai