Anda di halaman 1dari 6

lOMoARcPSD|27774011

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAYANAN POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK
MENULAR)

I. PENDAHULUAN
Untuk mewujudkan pusat kesehatan masyarakat yang efektif, efesien dan akuntabel
dalam penyelenggaraaan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu dan
berkesinambungan dengan memperhatikan keselamatan pasien dan masyarakat, di perlukan
pengaturan organisasidan tata hubungn kerja pust kesehatan masyarakat (PMK No.43 Tahun
2019)
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
prefentif untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya di wilayah kerjanya

II. LATAR BELAKANG


Saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta
(63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta
(80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan kematian
akibat penyakit tidak menular dimasa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar
15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini
timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat
terutama pada negara-negara berkembang.

Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan tidak
menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah berada
di stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari kondisi kelainan yang ada
pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit tidak
menular terus meningkat dari 41,7% menjadi 59,5%. Penyakit Tidak Menular dapat dicegah
dengan mengendalikan faktor resikonya, yakni merokok, diet yang tidak sehat, aktivitas fisik,
konsumsi sayur dan buah-buahan yang seimbangseta konsumsi minuman beralkohol.
Pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular merupakan upaya untuk mencegah agar
tidak terjadi faktor resiko bagi yang belum memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi
faktor resiko PTM menjadi normal atau mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor
resiko ataupun yang sudah menyandang Penyakit Tidak Menular.
lOMoARcPSD|27774011

Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang merupakan wujud
peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor
resiko penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan.

Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas dan
bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali
pengetahuan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta tindak
lanjutnya, yang kemudian kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
Penyakit Tidak Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat
dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM serta tindak
lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan priodik.

Wujud dari usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan
masyarakat adalah dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat dasar, sehingga masyarakat yang berumur 15 tahun keatas bisa
mendeteksi penyakit tidak menular sejak dini.

Dengan demikian, posbindu PTM sangat kita perlukan, dimana posbindu ini dapat
membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tentang faktor resiko penyakit tidak
menular baik pada dirinya sendiri, keluarganya, maupun orang-orang yang ada di
lingkungannya.Di Puskesmas Bontang Selatan 2 sendiri Penyakit Tidak Menular menduduki
peringkat teratas kunjungan, seperti hipertensi dan diabetes mellitus yang selalu masuk ke
dalam 3 besar.. Selain itu, kejadian kecelakaan lalu lintas dan cedera akibat berbagai hal
sering dijumpai dalam penanganan kegawatan di Puskesmas Bontang Selatan 2. Rerata kasus
cedera yang ditangani di Puskesmas Bontang Selatan 2 berkisar antara 1-2 kasus per hari.

III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor resiko
Penyakit Tidak Menular.

B. TUJUAN KHUSUS
a. Terdeteksinya faktor risiko penyakit tidak menular
lOMoARcPSD|27774011

b. penanganan faktor risiko penyakit tidak menular


c. kegiatan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular
d. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan Penyakit Tidak Menular dan cara
pencegahan serta pengendaliannya.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
.
1. Posbindu PTM (Pos a. Anamnesis faktor risiko PTM dan IVA pada
Pembinaan Terpadu PTM) wanita usia subur
b. Pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar
perut
c. Pengukuran tekanan darah, gula darah
sewaktu,dan kolesterol,
d. Pencatatan dalam KMS FR PTM (Kartu Menuju
Sehat Faktor Risiko PTM)
e. Edukasi mengenai pencegahan dan pengendalian
PTM
2. Pembinaan Kader PTM a. Presentasi mengenai Penyakit Tidak Menular,
pencegahan dan pengendaliannya.
b. Pembelajaran mengenai cara pengukuran di
Posbindu PTM
3 Deteksi dini Kanker leher Deteksi dini dilaksanakan di puskesmas
rahim melalui pemeriksaan
IVA
4 Deteksi Dini Kanker Deteksi dini dilaksanakan di Puskesmas
Payudara melalui SADANIS
5 Menindaklanjuti Program Pasiaen di rujuk dari posbindu kePuskesmas dan di
Rujukan Balik (PRB) rujuk kembali ke posbindu PTM
6 Penyelanggaraan pelayanan Pelayanan pasien dengan penyakit PTM didiagnosis,
penyakit DM,HT, Kanker pengobatan,pemantauan dan evaluasi serta di tindak
payudara, lanjuti
7 Penyuluhan PTM Penyuluhan mengenai jenis-jenis Penyakit Tidak
Menular, cara pencegahan dan pengendaliannya
8 Posbindu mobile Kegiatan yang dilakukan sama dengan Posbindu
PTM,berkordinasi dengan lintas program Imunisasi,
Gizi, TB/KUSTA, UKS, PKPR. Serta melakukan
lOMoARcPSD|27774011

screening pada wanita usia subur untuk dilakukan


pemeriksaan IVA

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN

No Kegiatan Pelaksana Program Lintas program Lintas sektor ket


. PTM terkait terkait
1. Posbindu - Menyusu rencana Program lansia Kader Sumber
PTM & kegiatan Menyesuaikan Mengkoordinasik pembiay
Posbindu - Koordinasi jadwal an kepada aan
Mobile dengan LP/LS bersama masyarakat BOK
( BIMO ) - Menentukan program ptm tentang adanya
tempat dan waktu dan lansia posbindu PTM
pelaksanaan
kegiatan
- Menyiapkan alat
dan bahan untuk
kegiatan
- Pencatatan dan
pelaporan
2. Penyuluhan - Menyusu rencana Promosi
PTM kegiatan kesehatan
- Koordinasi Koordinasi
dengan LP/LS penyuluhan
- Menentukan pada kegiatan
tempat dan waktu KIBAS
pelaksanaan
kegiatan
- Menyiapkan
bahan penyuluhan
- Pencatatan dan
pelaporan
3 Posbindu - Menyusu rencana • Program Kader
Mobile kegiatan imunisasi Mengkoordinir
- Koordinasi • Program keluarga yang
lOMoARcPSD|27774011

dengan LP/LS gizi datang untuk


- Menentukan Menyusun melakukan
tempat dan waktu jadwal scrining
pelaksanaan kegiatan
kegiatan bersama saat
- Menyiapkan alat posyandu bayi
dan bahan untuk balita
kegiatan
Pencatatan dan
pelaporan

VI. JADWAL KEGIATAN


No Kegiatan Tahun :
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt No Des
.
v
1. Posbindu PTM X X X X X X X X X X X X
3. Penyuluhan X X X X X X X X X X X X
4. Posbindu Mobile X X X X X X X X X X X X
(BIMO)
4 Deteksi Dini
kanker leher rahim

5 Deteksi dini kanker


Payudara dengan
SADANIS

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan,
dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Posbindu PTM : pencatatan dilakukan dalam form KMS PTM yang diisi tiap
pelayanan Posbindu. Pelaporan hasil kegiatan Posbindu dilakukan dalam bentuk
laporan Faktor Risiko PTM.
lOMoARcPSD|27774011

2. Pelaporan penderita Hipertensi yang datang ke posbindu dan mendapatkan pelayanan


di puskesmas
3. Pelaporan penderita Diabaetes yang datang ke posbindu dan mendapatkan pelayanan
di puskesmas
4. Melaporkan semua data pasien melalui ofline
5. Melakukan evaluasi bersama lintas program dan lintas sektor

Anda mungkin juga menyukai