Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN
Jl. Srinindito IV / RT 08 – RW I, Ngemplak Simongan, Telp. 7610212
Kode Pos 50148 Kec. Semarang Barat E-mail : pusk_ngemplak@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR)

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, Puskesmas perlu


melakukan upaya promosi kesehatan, salah satunya adalah di bidang Pencegahan
Penyakit Tidak Menular. Penyakit Tidak Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh
perubahan gaya hidup dan pengaruh genetik, serta kumpulan faktor-faktor risiko
penyakit tidak menular seperti kurangnya konsumsi makanan sehat, kebiasaan
merokok, kurangnya olahraga dan stres.

Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebagai bagian dari Program


Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Restra Kemenkes 2010-2014.Salah satu
misi dari Kemenkes yang tertulis dalam Rencana Strategis Restra Kemenkes 2010-
2014 adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani.Dimana prioritas pembangunan
kesehatan yang ketiga adalah pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak
menular diikuti penyehatan lingkungan.

Dalam program pencegahan Penyakit Tidak Menular perlu dilakukan perencanaan,


monitoring, dan evaluasi yang baik. Sehingga, perlu disusun suatu Kerangka Acuan
Kegiatan POSBINDU Penyakit Tidak Menular sebagai panduan pelaksanaan program
tersebut.
II. LATAR BELAKANG
Saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama sebesar 36
juta
(63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta
(80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan
kematian akibat penyakit tidak menular dimasa mendatang diproyeksikan akan terus
terjadi sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan
2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang
cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang.
Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan tidak
menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah
berada di stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari kondisi kelainan
yang ada pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi
penyakit tidak menular terus meningkat dari 41,7% menjadi 59,5%. Penyakit Tidak
Menular dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, yakni merokok, diet
yang tidak sehat, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah-buahan yang seimbangseta
konsumsi minuman beralkohol. Pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular
merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor resiko bagi yang belum
memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi faktor resiko PTM menjadi normal atau
mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor resiko ataupun yang sudah
menyandang Penyakit Tidak Menular.
Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang merupakan
wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut
dini faktor resiko penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan.
Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas
dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan
dibekali pengetahuan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta
tindak lanjutnya, yang kemudian kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu
(POSBINDU) Penyakit Tidak Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan wujud peran
serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko
PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan priodik.
Wujud dari usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan
kesehatan masyarakat adalah dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di
pelayanan kesehatan masyarakat tingkat dasar, sehingga masyarakat yang berumur 15
tahun keatas bisa mendeteksi penyakit tidak menular sejak dini.
Dengan demikian, posbindu PTM sangat kita perlukan, dimana posbindu ini dapat
membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tentang faktor resiko penyakit
tidak menular baik pada dirinya sendiri, keluarganya, maupun orang-orang yang ada di
lingkungannya. Di Puskesmas Ngemplak Simongan sendiri Penyakit Tidak Menular
menduduki peringkat teratas kunjungan, seperti hipertensi yang masuk ke dalam 3
besar.

III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini
faktor resiko Penyakit Tidak Menular.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Terdeteksinya faktor risiko penyakit tidak menular oleh masyarakat sedini
mungkin;
b. Terselenggaranya penanganan faktor risiko penyakit tidak menular oleh
masyarakat sesegera mungkin;
c. Terselenggaranya kegiatan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular
oleh masyarakat sebaik mungkin;
d. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan Penyakit Tidak Menular dan cara
pencegahan serta pengendaliannya.

IV. PROGRAM KERJA


1. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Persiapan dalam pelaksanaan posbindu PTM didahului dengan identifikasi
kelompok potensial yang ada di masyarakat.Secara substansial posbindu PTM
mengacu kepada kegiatan bukan terhadap tempat.Ini yang membedakan antara
posbindu PTM dengan UKBM lainnya.

Tidak jauh berbeda dengan posyandu balita dan posyandu lansia yang
terdapat sistem 5 meja, pelayanan yang diselenggarakan dalam posbindu PTM juga
diberlakukan sistem 5 meja seperti posyandu balita dan posyandu lansia, dengan
kegiatan sebagai berikut:
1. Meja I
Meliputi kegiatan registrasi dan pemberian kode atau nomor urut, pencatatan
ulang buku monitoring FR-PTM ke buku pencatatan.
2. Meja II
Meliputi kegiatan wawancara yakni menelusuri faktor resiko perilaku seperti
merokok, aktivitas sehari-hari, dan lain sebagainya.
3. Meja III
Meliputi kegiatan pengukuran tinggi badan, berat badan, Indeks massa tubuh,
lingkar perut, dan analisa lemak tubuh.
4. Meja IV
Meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol total dan asam urat.
5. Meja V
Meliputi identifikasi faktor-faktor penyakit tidak menular, melakukan konseling atau
edukasi, serta tindak lanjut lainnya.

No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Posbindu PTM (Pos a. Anamnesis faktor risiko PTM dan IVA pada wanita
Pembinaan Terpadu usia subur
PTM) b. Pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut
c. Pengukuran tekanan darah, gula darah sewaktu,dan
kolesterol,
d. Pencatatan dalam KMS FR PTM (Kartu Menuju
Sehat Faktor Risiko PTM)
e. Edukasi mengenai pencegahan dan pengendalian
PTM
2. Monitoring bimbingan Memonitor kegiatan posbindu PTM yang dilakukan 4x
tekhnis pelaksanaan dalam setahun
posbindu

3. Penyuluhan PTM Penyuluhan mengenai jenis-jenis Penyakit Tidak


Menular, cara pencegahan dan pengendaliannya

4. Deteksi dini factor Mengevaluasi dan melakukan refreshing bagi kader


resiko PTM di posbindu PTM
posbindu PTM

2. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


Secara umum dalam pelaksanaan Program Penyakit Tidak Menular adalah
mengikuti siklus Plan Do Check Action

3. SASARAN

No. Kegiatan Sasaran

1. Posbindu PTM Penduduk usia 15 tahun keatas yang berdomisili di


wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan yang
segera dicegah dan dikendalikan faktor risikonya,
misalnya penyandang sakit gula, tekanan darah
tinggi, kegemukan, memiliki perilaku tidak sehat dan
penyakit tidak menular lainnya.

2. Monitoring bimbingan Peserta Posbindu


tekhnis pelaksanaan
posbindu

3. Penyuluhan Peserta Posbindu

4. Deteksi dini factor resiko Kader Posbindu


PTM di posbindu PTM

4. JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Tahun :
.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1. Posbindu PTM X X X X X X X X X X X X

2. Monitoring X X X X
bimbingan
tekhnis
pelaksaanaan
posbindu

3. Penyuluhan X X X X X X X X X X X X

4. Deteksi dini factor X


resiko PTM di
posbindu PTM

5. BIAYA
NO KEGIATAN NOMINAL
1. Monitoring bimbingan tekhnis pelaksaanaan Rp. 6.750.000,-
posbindu
2. Deteksi dini factor resiko PTM di posbindu PTM Rp. 380.000,-

V. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


PELAKSANAAN KEGIATAN
A. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN
Monitoring dilakukan 4x dalam setahun dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan.
B. PELAPORAN HASIL MONEV
Pelaporan hasil kegiatan dibahas pada saat lokakarya Mini bulanan Puskesmas sebagai tindak
lanjut pemantauan ini dirumuskan upaya pemecahan masalah dan diuraikan dalam bentuk
rencana kegiatan bulanan/triwulan yang akan datang.Pelaporan kegiatan dilakukan setelah
melakukan kegiatan.

VI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KESELURUHAN KEGIATAN


Pencatatan dilakukan dalam form KMS dan laporan yang diisi tiap pelayanan Posbindu.
Pelaporan hasil kegiatan Posbindu dilakukan dalam bentuk laporan Faktor Risiko PTM
yang dikumpulkan tiap bulan kepada seksi P2TMS Dinkes Kota Semarang.

Semarang, 8 Januari 2022


Kepala UPTD Puskesmas Ngemplak Simongan

dr Diana Eka Ratnasari


NIP.197711242001012010

Anda mungkin juga menyukai