Anda di halaman 1dari 6

EMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BAGU
Alamat :Jln. H.Badaruddin-Bagu Kec.Pringgerate-Kab- Loteng Kode Pos 83562
Email : puskesmas.Bagu@gmail.com

KERANGKA ACUAN PELAYANAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR


(PANDU PTM) TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, Puskesmas perlu
melakukan upaya promosi kesehatan, salah satunya adalah bidang pencegahan Penyakit
Tidak Menular. Penyakit Tidak Menular adalah penyakit yang di sebabkan oleh perubahan
gaya hidup dan pengaruh genetic serta kumpulan faktor-faktor risiko penyakit tidak
menular seperti kurangnya komsumsi makanan sehat, kebiasaan merokok, kurangnya
olahraga dan stress.

Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebagai bagian dari Program


Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Renstra 2010-2014. Salah satu misi dari
Kemenkes yang tertulis dalam Rencana Strategis Renstra Kemenkes 2010-2014 adalah
meningkatkan detajat kesehatan masyarakat umum. Dimana prioritas pembangunan
kesehatan yang ketiga adalah pengendalian penyakit tidak menular da penyakit menular
diikuti penyehatan lingkungan.

Dalam penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian PTM perlu dilaksanakan


secara komprehensif dan terintegrasi melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Sehingga perlu di susun suatu Ketangka Acuan
Kegiatan Pelayanan Terpadu (PANDU) Penyakit Tidak Menular sebagai panduan
pelaksanaan program tersebut.

II. LATAR BELAKANG


Saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta
(63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta
(80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan
kematian akibat penyakit tidak menular dimasa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi
sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi
ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat
terutama pada negara-negara berkembang.
Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan tidak
menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah
berada di stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari kondisi kelainan
yang ada pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit

1
tidak menular terus meningkat dari 41,7% menjadi 59,5%. Penyakit Tidak Menular dapat
dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, yakni merokok, diet yang tidak sehat,
aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah-buahan yang seimbang serta konsumsi minuman
beralkohol. Pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular merupakan upaya untuk
mencegah agar tidak terjadi faktor resiko bagi yang belum memiliki faktor resiko,
mengembalikan kondisi faktor resiko PTM menjadi normal atau mencegah terjadinya
PTM bagi yang memiliki faktor resiko ataupun yang sudah menyandang Penyakit Tidak
Menular.

Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular dilakukan dengan penyelenggaraan


pencegahan dan pengendalian PTM yang dilaksanakan secara komprehensif dan
terintegrasi melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP), kegiatan ini disebut dengan Pelayanan Terpadu (Pandu) Penyakit Tidak
Menular. Jadi Pandu PTM merupakan wujud Program dalam melakukan kegiatan deteksi
dini dan monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjut yang dilaksanakan secara terpadu,
rutin dan periodik.

Dengan demikian Pandu PTM sangat kita perlukan dimana program ini dapat
membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tentang faktor resiko penyakit tidak
menular baik pada dirinya sendiri, keluarganya maupun orang-orang yang ada
dilingkungannya.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan upaya kesehatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular (PTM) yang mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative serta paliatif yang bertujuan
menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian.

b. Tujuan Khusus

1. Terdeteksinya faktor resiko penyakit tidak menular oleh masyarakat sedini


mungkin.
2. Terselenggaranya penanganan faktor resiko penyakit tidak menular oleh
masyarakat sesegera mungkin.
3. Terselenggaranya kegiatan pemantauan faktor resiko penyakit tidak menular
oleh masyarakat sesegera mungkin.
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan penyakit tidak menular dan cara
pencegahan dan pengendaliannya.

2
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1 Edukasi PTM pada Penyuluhan dan Sosialisasi kepada masyarakat
Masyarakat mengenai prilaku hidup sehat (PHBS)
2 Deteksi Dini Faktor - Wawancara riwatyat FR-PTM individu dan
Resiko PTM keluarga
- Riwayat merokok
- Aktifitas fisik
- Makan sayur dan buah
- Riwayat konsimsi alcohol
- Pengukuran tekanan darah
- Pemeriksaan darah (gula darah, kolestrol,
asam urat)
- Pengukuran BB (Berat Badan)
- Tinggi badan (TB)
- Lingkar perut (LP)
- Pemeriksaan benjolan payudara
- Gangguan pendengaran
- Gangguan penglihatan
3 Integrasi - Pembinaan kader posbindu PTM
pengendalian PTM - Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pengendalian PTM
4 Penemuan kasus PTM Melakukan penemuan kasus PTM sedini mungkin
melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang
5 Penanganan kasus Penanganan kasus PTM sesegera mungkin melalui
PTM pelayanan pengobatan dan perawatan serta rujukan
ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila
diperlukan

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Penyuluhan dan sosialisasi penyakit tidak menular kepada masyarakat.


Penyampaian informasi kesehatan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat atau
kelompok diwilayah kerja, materi sosialisasi tentang PTM dan perilaku hidup sehat
dengan didukung alat bantu/media penyuluhan.
2. Deteksi dini dilakukan untuk menemukan faktor resiko PTM sedini mungkin
terhadap individu atau kelompok yang beresiko atau tidak beresiko secara rutin.
Kegiatan deteksi dini faktor resiko ini dapat dilakukan ;fasilitas pelayanan
kesehatan, masyarakat khusus/kelompok khusus melalui Posbindu. Kegiatan
deteksi dini, PTM dimasyarakat berupa timbang BB, pengukuran TB dan LP,

3
pemeriksaan TD dan konseling.
3. Integrasi pengendalian PTM melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam
pencegahan dan pengendalian PTM baik secara perorangan maupun kelompok
dilakukan melalui Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dengan
membentuk dan mengembangkan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM. Pada
posbindu PTM dapat dilaksanakan kegiatan deteksi dini , monitoring, dan tindak
lanjut faktor resiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan di bawah
pembinaan Puskesmas.
4. Penemuan kasus PTM sesegera mungkin dengan cara anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.
5. Penanganan kasus PTM sesegera mungkin melalui pelayanan pengobatan dan
perawatan serta rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila diperlukan.

VI. SASARAN
Yang menjadi sasaran dalam program pelayanan terpadu penyakit tidak menular
adalah masyarakat yang berumur 15 tahun keatas.

VII. JADWAL KEGIATAN

NO. KEGIATAN Bulan


Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Promosi √√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kesehatan
2 Deteksi dini

FR-PT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 Integrasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pengendalian
PTM
4 Penemuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kasus PTM

5 Penanganan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kasus PTM

4
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

 Kepala puskesmas monitoring pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh penanggung jawab


UKM

 Evaluasi pelaksanaan kegiatan program penyakit tidak menular dilaksanakan setiap


bulan dengan melaporkan hasil kepada kepala puskesmas dan melaporkan ke dinas
kesehatan kabupaten Lombok tengah melalui system pelaporan yang telah di sepakati.

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Langkah-langkah pengisian charta:

1. Tentukan dahulu apakah orang yang diperiksa penderita DM atau tidak

2. Tentukan kolom jenis kelamin (laki-laki pakai yang kiri dan perempuan pakai yang
kanan)

3. Tentukan kolom status merokok (perokok dan bukan perokok)

4. Tentukan blok usia dengan memperhatikan lajur angka paling kiri (missal untuk
usia 40-49 tahun pakai blok usia 40, 50-59 tahun pakai blok 50, usia 60-69 tahun
pakai blok 60 dan usia70-79 tahun pakai blok 70)

5. Tekanan darah (TD) yang digunakan aadalah tekanan darah sistolok, perhatikan
lajur angka paling kanan

6. Tentukan kolom yang sesuai untuk kadar kolestrol

7. Kolom 8. Nilai Kolestrol

9. 4 10. 154-192

11. 5 12. 193-230

13. 6 14. 231-269

15. 7 16. 270-307

17. 8 18. >308

7. Titik temu antara kolom tekanan darah (TD) dan kolom kolestrol menentukan
tingkat risiko

5
8. Warna kotak menentukan besar resiko untuk mengalami penyakit jantung dan
pembuluh darah yang fatal dan non fatal dalam kurun waktu 10 mendatang

<10% 20->30% >40%

10-<20% 30-40%

Mengetahui,
PJ UKM
Kepala UPTD Puskesmas
Bagu

dr. Lale Yufila Apriyanti Adi Putra S.Kep Ners


NIP.197704062002122007 NIP.198012312007011013

Pengelola Program PTM

Patiah Iswatun Naeni S.Kep Ners

Anda mungkin juga menyukai