Anda di halaman 1dari 14

PENYAKIT TIDAK

MENULAR (PTM)

DISUSUN OLEH :
MUTIA DEWI KURNIATI – PERAWAT TERAMPIL
PUSKESMAS GEMBOR
PENGERTIAN
 Penyakit Tidak Menular (selanjutnya disingkat PTM) adalah penyakit yang tidak bisa ditularkan
dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang
(kronik).
 Pelayanan PTM di FKTP dilakukan secara terpadu melalui program “Pelayanan Terpadu PTM
(PANDU PTM)”.
 Saat ini yang menjadi prioritas program pencegahan dan pengendalian PTM di FKTP adalah:
1) Hipertensi 8) Kanker payudara
2) Stroke 9) Kanker pada anak
3) Penyakit Jantung Koroner (PJK) 10) Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
4) Penyakit Ginjal Kronik (PGK) 11) Asma
5) Diabetes melitus 12) Gangguan penglihatan dan kebutaan
6) Obesitas 13) Gangguan pendengaran dan ketulian
7) Kanker leher rahim 14) Gangguan fungsional.
TUJUAN
 Tujuan PANDU PTM di FKTP merupakan upaya kesehatan yang bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan, disabilitas, dan kematian akibat PTM (mencegah
terjadinya PTM dan/atau komplikasinya), dengan mengutamakan aspek promotif
dan preventif.
 Kegiatan ini dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjutan dengan tidak
mengabaikan aspek kuratif, rehabilitatif dan paliatif

SASARAN
• Sasaran Pelayanan terpadu PTM di FKTP meliputi individu dan/atau kelompok
masyarakat yang berusia 15 tahun ke atas yang datang ke Puskesmas/FKTP untuk
kunjungan sakit maupun kunjungan sehat.
RUANG LINGKUP
 Ruang lingkup Pelayanan Terpadu PTM di FKTP mencakup:
1) Promosi kesehatan
2) Deteksi dini faktor risiko PTM
3) Peningkatkan peran serta masyarakat dengan membentuk dan
mengembangkan Pos Pembinaan Terpadu PTM (Posbindu PTM).
4) Penemuan kasus PTM
5) Penanganan kasus PTM (kuratif, rehabilitatif, paliatif, dan rujukan)
6) Pencatatan dan pelaporan (kasus dan kematian) PTM
7) Pelaksanaan surveilans terpadu PTM
8) Registrasi Kanker
9) Pemantauan dan penilaian.
1. Promosi Kesehatan
 Promosi kesehatan bertujuan untuk mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dengan menciptakan dan mentradisikan perilaku CERDIK masyarakat,
yaitu:
Cek kesehatan secara berkala
Enyahkan asap rokok
Rajin aktivitas fisik
Diet sehat dan gizi seimbang
Istirahat yang cukup
Kelola stres

Promosi kesehatan dilakukan dengan strategi advokasi, pemberdayaan masyarakat,


dan kemitraan oleh tenaga kesehatan dan dapat melibatkan kader kesehatan.
2. Deteksi Dini Faktor Risiko PTM
 Deteksi dini dilakukan untuk menemukan faktor risiko PTM sedini
mungkin terhadap individu dan/atau kelompok yang berisiko atau
tidak berisiko secara rutin melalui wawancara dan pengukuran
faktor risiko di FKTP dan fasilitas/tempat dilaksanakan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).
 Berdasarkan hasil deteksi dini positif berisiko PTM, harus
ditindaklanjuti dengan pengendalian faktor risiko.
3. Peningkatan peran serta masyarakat dengan membentuk dan
mengembangkan Posbindu PTM

 Kegiatan ini merupakan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat


(UKBM) diantaranya : deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini
faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan di bawah
pembinaan puskesmas.
4. Penemuan kasus PTM
 Melakukan penemuan kasus PTM sedini mungkin (early diagnosis) melalui
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

5. Penanganan kasus PTM


• Dalam melakukan penanganan kasus, tenaga kesehatan di FKTP harus
menciptakan dan mempromosikan perilaku PATUH yaitu:
Periksa kesehatan secara rutin
Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat
Tetap aktivitas fisik dengan aman
Upayakan diet sehat dan gizi seimbang
Hindari asap rokok, minuman beralkohol dan zat karsinogenik.
6. Pencatatan dan pelaporan PTM
 Setiap penyelenggaraan kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dalam rangka pencegahan dan
pengendalian PTM harus dicatat dan dilaporkan oleh
petugas penanggung jawab sesuai dengan sistem
pelaporan yang terintegrasi dalam sistem informasi
kesehatan baik manual maupun teknologi informasi, dan
menjadi sumber data utama dalam penyelenggaraan
Surveilans PTM.
7. Surveilans terpadu PTM
 Surveilans PTM adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan
terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian faktor
risiko dan PTM serta kondisi yang mempengaruhi peningkatannya
untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan
tindakan pencegahan dan pengendalian secara efektif dan efisien.
 Surveilans PTM bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya sebagai bahan
dalam melakukan penilaian dan membuat perencanaan berikutnya.
8. Registrasi Kanker
 Secara umum Registrasi Kanker dapat dinyatakan sebagai suatu
proses pengumpulan data sistematik yang dimulai dari penemuan,
karakteristik dan dampak dari penyakit keganasan yang dilaporkan.
 Kegiatan Registrasi Kanker terdiri dari 2 kegiatan utama, yaitu
Registrasi Kanker Berbasis Rumah Sakit dan Registrasi Kanker
Berbasis Populasi.
 Kegiatan pencatatan kasus kanker dengan definisi operasional yang
sama dimulai dari tahap deteksi dini hingga paliatif dengan tetap
memperhatikan unsur kerahasiaan data.
9. Pemantauan dan penilaian kegiatan P2PTM
 Pemantauan upaya pencegahan dan pengendalian PTM dilakukan terhadap:
1) Pencegahan, dengan indikator menemukan faktor risiko PTM
2) Pengendalian, dengan indikator tidak ada penambahan kasus baru
3) Penanganan, dengan indikator mengurangi angka kecacatan atau kematian
akibat penyakit.
 Penilaian upaya pencegahan dan pengendalian PTM dilakukan terhadap:
1) Pencegahan dan pengendalian, dengan indikator PTM tidak menjadi masalah kesehatan di
masyarakat
2) Penanganan, dengan indikator menurunnya angka kecacatan kejadian penyakit atau tidak
menjadi masalah kesehatan.
KEPUSTAKAAN

1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
2. Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan
3. Permenkes Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular 31
4. Global Atlas on Cardiovascular Diseases Prevention and Control. WHO, 2011
5. Pedoman Advokasi PPTM. Kemenkes RI, 2011
6. Rencana Operasional Promosi Kesehatan dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Tahun 2010-2014. Kemenkes RI, 2011
7. Riskesdas. Depkes RI, 2007 8. Riskesdas. Kemenkes RI, 2013
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai