Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

UPT PUSKESMAS NAWANGSASI


KECAMATAN TUGUMULYO
JALAN KARTINI DESA C NAWANGSASI
E-Mail : puskesmasnawangsasi@gmail.com, Call Center 082376778171

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK ) POS PEMBINAAN


TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR ( PTM )

A. PENDAHULUAN

Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam


melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor resiko
PTM utama yang dilaksanaka secara terpadu , rutin, dan priodik.
Faktor resiko PTM meliputi merokok,konsumsi minuman
beralkohol,pola makan tidak sehat,kurang aktifitas
fisik,obesitas,stress,hypetensi,hiperglikemi,hypercolestrol,serta
menindak lanjuti secara dini faktor resiko yang ditemukan melalui
konseling kesehatan dan segera merujuk kefasilitas pelayanan
kesehatan dasar. Masalah rokok saat ini telah menjadi
permasalahan global karena dampaknya sangat komplek dan
merugikan, 1 global atlak on cardiovaskuler disease prevention
and control 2011,

PTM meningkatkan 36 juta kematian didunia antara lain :


penyakit jantung dan pembuluh darah (cardiovaskuler) 48%
((17,3 juta ) kanker 21% (7,5 juta) penyakit saluran pernafasan
kronis 12% ( 4,3juta) dan penyakit diabetes melitus 3% ( 1 juta ),
hampir 80% kematian akibat PTM terjadi dinegara- negara
berpenghasilan rendah dan sedang, diperlukan perubahan strategi
pelayanan kesehatan dari pelayanan yang terfokus pada
pengobatan menjadi pelayanan pencegahan. Program
pengendalian PTM dan faktor resikonya dilaksanakan mulai dari
pencegahan, deteksi dini ,pengobatan, dan rehabilitas kegiatan
pencegahan dan deteksi dini dapat dilakukan diposbindu PTM ,
sedangkan deteksi dini, pengobatan dan rehabilitas difasilitas
pelayanan kesehatan

i
B. LATAR BELAKANG

Promosi kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya dalam


meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran
dari,oleh,untuk dan bersama masyarakat,agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta kegiatan yang sumber daya
masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan
didukung kebijakan publik yang berwawasan keseha,tan.

Kementrian kesehatan republik indonesia melalui direktoral


jenderal pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
mengajak masyarakat untuk menuju masa muda sehat dan hari
tua nikmat tanpa penyakit tidak menular ( PTM ) dengan prilaku
CERDIK merupakan jargon kesehatan yang setiap hurufnya
mewakili , cek kesehatan secara berkala, enyahkng cukup dan
kelola stres, penerapan CERDIK dapat mengurangi faktor
resikodan deteksi dini PTM. Penyakit tidak menular sangat
berkaitan erat dengan gaya . Hidup yang tidak sehat dan dapat
dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya seperti kebiasaan
merokok, kurang aktifitas fisik, konsumsi minuman beralkohol,
diet tidak sehat seperti asupan kalori berlebih dan kontaminasi
bahan berbahaya, jika asupan makanan dengan kalori berlebih
beresiko menyebabkan kegemukan, hal itu berujung pada
gangguan kesehatan seperti diabetes melitus, hypertensi, penyakit
jantung dan strok. Untuk mengendalikan dilakukan deteksi dini
dan intervensi secara dini agar tidak berlanjut menjadi fase akhir.

Masalah rokok saat ini telah menjadi permasalahan global


karena dampaknya sanga t komplek dan merugikan, 1 global
atlak on cardiovaskuler disease prevention and control 2011, PTM
meningkatkan 36 juta kematian didunia antara lain : penyakit
jantung dan pembuluh darah ( cardiovaskuler ) 48% ( 17,3 juta )
kanker 21% (7,5 juta) penyakit saluran pernafasan kronis 12%
( 4,3juta) dan penyakit diabetes melitus 3% ( 1 juta ), hampir 80%
kematian akibat PTM terjadi dinegara- negara berpenghasilan
rendah dan sedang, diperlukan perubahan strategi pelayanan
kesehatan dari pelayanan yang terfokus pada pengobatan menjadi
pelayanan pencegahan.
Program pengendalian PTM dan faktor resikonya
dilaksanakan mulai dari pencegahan, deteksi dini ,pengobatan,
dan rehabilitas kegiatan pencegahan dan deteksi dini dapat
dilakukan diposbindu PTM , sedangkan deteksi dini, pengobatan
dan rehabilitas difasilitas pelayanan kesehatan

Upaya untuk pendendalian penyakit menular telah


dilakukan pemerintah, salah satu upayanya adalah skrining atau
deteksi dini faktor resiko penyakit tidak Menular, deteksi dini FR -
PTM dilaksanakan oleh Posbindu yang didirikan dan monitor oleh
puskesmas dan dinas kesehatan, adapun kegiatan untuk deteksi
dini FR- PTM yaitu melaksanakan deteksi dini faktor resiko PTM
terhadap sasaran usia >18 tahun keatas Melaksanakan
penanganan FR-PTM, melaksanakan surveilans epidemiolgi PTM ,
semua kegiatan tersebut terefleksi melalui lima meja yaitu
pendaftaran, wawancara,pengukuran fisik, Pemeriksaan biokimia

Konseling dan Rujukan, pencatatan dan pelaporan , Hasil


nanti akan dilaporkan kepada puskesmas dan dinas kesehatan
sebagai rujukan dan penanggulangan penyakit tidak meular,
deteksi dini FR-PTM bertujuan untuk memandirikan masyarakat
dalam pengendalian Penyakit Tidak Menular.

C. Tujuan Kegiatan

Tujuan Umum

Terlaksananya pencegahan dan pengendalian Faktor PTM


berbasis peran serta Masyarakat secara terpadu ,Rutin
dan priodik

Tujuan Khusus

1. Terlaksananya deteksi dini Faktor resiko PTM

2. Terlaksananya Monitoring Faktor resiko PTM

3. Terlaksananya Tindak Lanjut Dini


D. Visi dan Misi dan Tata Nilai

Visi :

PUSKESMAS NAWANGSASI KECAMATAN TUGUMULYO


SEHAT

MISI :

1. Menjamin pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi


seluruh masyarakat

2. Meningkatkan derajat kesehatan melalui pendidikan


kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

3. Meningkatkan profesionalisme, penguatan menejemen,


dan pemerataan SDM Kesehatan

MOTO :

CEPAT

RAMAH

PROFESIONAL

TATA NILAI PUSKESMAS


“CERDAS ’’ Mempunyai Makna:
1. C : Cekatan dalam bekerja

2. E : Efisien terhadap waktu

3. R : Ramah dalam memberi pelayanan

4. D : dedikasi tinggi

5. A : aktif dalam semua kegiatan

6. S : Semangat dalam bekerja

E. Lintas Program dan Lintas Program Terkait

Dalam melaksanakan kegiatannya , pelaksana UKM Posbindu


PTM bekerja sama lintas upaya dan lintas sektor :

1. Lintas program : gizi, laboratorium, promkes, bidan desa,

2. Lintas terkait :
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam
melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor resiko
PTM utama yang dilaksanaka secara terpadu , rutin, dan priodik.
Faktor resiko PTM meliputi merokok,konsumsi minuman
beralkohol,pola makan tidak sehat,kurang aktifitas
fisik,obesitas,stress,hypetensi,hiperglikemi,hypercolestrol,serta
menindak lanjuti secara dini faktor resiko yang ditemukan melalui
konseling kesehatan dan segera merujuk kefasilitas pelayanan
kesehatan dasar.

Kelompok PTM utama adalah diabetes melitus ,


kanker ,penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit paru
obstruktif kronis, dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak
kekerasan.

F. Cara melaksankan kegiatan

Posbindu PTM MELIPUTI 10 ( Sepuluh ) kegiatan yaitu

1. Kegiatan penggalian informasi faktor resiko dengan


wawancara sederhana tentang riwayat PTM pada keluarga
dan diri peserta, aktifitas fisik, kurang makan sayur dan
buah,potensi terjadi cidera dan kekerasan dalam rumah
tangga, serta informasi lainnya yang dibutuhkan untuk
identifikasi masalah kesehatan berkaitan dengan terjadinya
PTM . aktifitas ini dilakukan saat pertama kali kunjungan
dan berkala sebulan sekali .

2. Kegiatan pengukuran berat badan , tinggi badan , indeks


masa tubuh ( IMT ), lingkar perut analisis lemak tubuh dan
tekanan darah yg dilakukan 1 bulan sekali .

3. kegiatan pemeriksaan fungsi paru sederhana


diselenggarakan 1 tahun sekali bagi yg sehat dan beresiko
3 bulan sekali, penderita gangguan paru paru di anjurkan
1 bulan sekali .

4. kegiatan pemeriksaan gula darah .

5. kegiatan pemeriksaan kolestrol total trigliserida , bagi


individu sehat disarankan 5 tahun sekali dan bagi yg telah
mempunyai faktor resiko PTM 6 bulan sekali dan penderita
dislipidemia / gangguan lemak dalam darah minimal 3
bulan sekali . untuk peeriksaan gula darah dan kolestrol
darah dilakukan oleh tenaga kesehatan yg ada
dilingkungan kelompok masyarakat tersebut.

6. Kegiatan pemeriksaan IVA ( inspeksi visual asam asetat )


dilakukan sebaiknya minimal 5 tahun sekali bagi individu
sehat , setelah hasil IVA positif , dilakukan tidakan
pengobatan krioterapi , diulangi setelah 6 bulan , jika hasil
IVA negatif dilakukan pemeriksaan ulang 5 tahun, namun
bila hasil IVA positif dilakukan tindakan pengobatan
krioterapi kembali . pemeriksaan IVA dilakukan oleh
bidan / dokter yg telah terlatih di puskesmas .

7. Kegiatan pemeriksaan kadar alkohol pernapasan dan tes


amfemin urin bagi kelompok pengemudi umum yg
dilakukan oleh tenaga kesehatan ( dokter , perawat
/bidan / analisis laboratorium dan lainnya )

8. Kegiatan konseling dan penyuluhan,harus dilaksanakan


setiap pelaksanaan posbindu PTM . hal ini penting
dilakukan karena pemantauan faktor risiko kurang
bermanfaat bila masyarakat tidak tahu cara
mengendalikannya .

9. Kegiatan aktifitas fisik dan atau olahraga bersama ,


sebaiknya tidak hanya dilakukan jika ada penyelenggaran
posbindu PTM namun perlu dilakukan rutin setiap
minggu .

10. Kegiatan rajukan ke fasiitas layanan kesehatan dasar


di wilayah dengan pemanfaatan sumber daya tersedia
termasuk termasuk upaya reson cepat sederhana dalam
penanganan pra rujukan.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim kesehatan puskesmas


Nawangsasi , dilakukan dengan 5 tahapan layanan yang disebut
dengan 5 meja, namundalam situasi tertentu dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama, dalam
pelaksanaannya pada setiap langkah secara sederhana diuraikan
sebagai berikut.
1. Meja I

Registerasi pemberian nomor kode/ urut yang sama serta


pencatatatan ulang hasil ke kms FR-PTM kebuku
pencatatan oleh kader

2. Meja 2

Wawancara oleh kader

3. Meja 3

Pengukuran tinggi badan, berat badan, IMT, lingkar


perut, Analisa Lemak tubuh

4. Meja 4

Pemeriksaan tekanan darah , gula darah, kolestrol total


dan triglerisida, APE, IVA, dll

5. Meja 5

Identifikasi faktor resiko PTM, konseling / edukasi serta


tindak lanjut lainnya

G. Sasaran

Masyarakat dengan umur lebih dari 15 thn diwilayah kerja


Puskesmas Nawangsasi. Baik yang sehat maupun yang sak
H . Jadwal dan petugas pelaksanaan kegiatan

N Desa Jan Feb Mar Apr Mei Jun Ju Ags Se Ok N


o l p t v
1. A. Widodo 7 8 8 3 8 8 8 8 8 8
(Kasih
Bunda)
2. A. widodo 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
(Purnama)
3. B. srikaton 13 13 20 20 20 20 20 20 20
4. C. 8 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Nawangsasi
5. D. Tegalrejo 9 9 15 15 15 15 15 15 1
6. E. 17 17 16 17 17 17 17 17 1
Wonokerto
7. F. Trikoyo 26 26 9 9 9 9 9 9 9 9

9. GI. Mataram 11 11 10 11 11 11 11 11 11 1
(Kantor
Desa)
10 H. 18 18 24 24 24 24 24 24 24 2
. Wukirsari
11 I. 15 15 7 7 7 7 7 7 7 7
. Sukomulyo
12 M. Sitiharjo 22 19 19 19 19 19 19 19 19 1
.
I . Sumber Biaya

Sumber biaya untuk kegiatan ini dari dana Box

G, Cara Evaluasi

H. Pencatatan dan pelaporan Posbindu PTM

Pencatatan dan pelaporan hasil posbindu PTM dilakukan


secara manual atau menggunakan format manajemen PTM
oleh petugas posbindu PTM,maupun petugas puskesmas
mengambil data hasil pencatatan posbindu PTM. Sebagai
berikut

1. Posbindu PTM

a. Petugas pelaksana posbindu melakukan wawancara dan


pegukuran faktor resiko PTM. Hasil wawancara dan
pengukuran dicatat dalam buku monitoring faktor
resiko PTM ( untuk peserta posbindu ) dan dicatat
dalam buku,pencatatan faktor resiko PTM / buku
register ( untuk posbindu ).

b. Petugas memasukkan data dari buku register kedalam


software sistem informasi surveilans faktor resiko ptm
berbasis posbindu. Data akan masuk kedalam sarver
dikementerian kesehatan dan dapat diakses oleh
puskesmas yang membawahi posbindu tersebut.

2. Puskesmas

a. Petugas puskesmas mengakses data dalam software


sistem informasi surveilans faktor resiko PTM berbasis
posbindu, berupa rekapitulasi ,yaitu proporsi faktor
resiko dari dan cakupan pemeriksaan faktor resiko,dari
posbindu-posbindu diwilayah kerjanya.

b. Petugas puskesmas memberikan umpan balik kepada


petugas pelaksana posbindu PTM.
- Pelaksanaan Posbindu PTM
Pelaksanaan posbindu PTM meliputi kegiatan wawancara,
pengukuran,pemeriksaan dan tindak lanjut. Wawancara
dilakukan untuk menelusuri faktor resiko prilaku seperti
merokok,konsumsi sayuran dan buah.,aktivitas fisik,konsumsi
alkohol dan stress. Pengukuran tinggi badan,berat badan,indeks
masa tubuh ( IMT ),lingkar perut, tensi darah.
Pemeriksaan faktor resiko PTM gula darah
sewaktu,cholestrol total,gliserida,pemeriksaan klinik
payudara,arus puncak ekspira,lesi pra kanker ( inveksi visual
asam asetat / IVA positif ). Kadar alkohol dalam darah ,test
ampetamin urine. Berdasarkan hasil wawancara , pengukuran
dilakukan tindak lanjut berupa pembinaan secara terpadu dengan
peningkatan kemampuan tentang cara mengendalikan faktor
resiko PTM, melalaui penyuluhan / dialog interaktif secara masal
dan atau konseling faktor resiko secara terintegrasi kepada
individu dengan faktor resiko. Sesuai dengan kebutuhan
masyarakat termasuk rujukan sistematis dalam sistem pelayanan
kesehatan secara berkelanjutan dari masyarakat hingga
kepelayanan fasilitas kesehatan dasar termasuk rujuk balik
kemasyarakat untuk pemantauanya
Kegiatan posbindu PTM dalam situasi kondisi tertentu dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama .
pelaksanaan posbindu PTM secara sederhana dapat diuraikan
sebagai berikut :

Proses kegiatan posbindu PTM


Pemeriksaan ( satu persatu )
a. Registersi,pemberian nomor urut / kode yang sama serta
pencatatan ulang hasil pengisian buku monotoring FR-
PTM kebuku pencatatan oleh petugas pelaksana
posbindu PTM
b. Wawancara oleh petugas posbindu PTM
c. Pengukuran BB,IMT,TB,lingkar perut,analisa lemak
tubuh
d. Pemeriksaan tekanan darah ,gula darah,kolestrol total
dan trigliserida,APE,dll
e. Identifikasi faktor resiko PTM,konseling edukasi serta
tindak lanjut lainnya

No Upaya Target Pencapaian kesehatan


kesehatan nominal % Nominal % Nominal %
1 Pengendalian
PTM terpadu
deteksi
dini ,pemantau
an faktor resiko
PTM melalui
konseling
2 Didesa 11 13
melakukan
posbindu PTM
3 Perempuan usia
30-50 thn yang
deteksi dini
kanker servic
4 Pembinaan 0 0 0 0 0 0
kader PTM
PERUMUSAN MASALAH
A. Masalah

Dalam pelaksanaannya , kegiatan posbindu PTM


Diwilayah kerja puskesmas nawawngsasi , sering
menimbulkan kendala dan masalah yang dihadapi yaitu ;

1. Sarana dan prasarana yang tidak mendukung

2. Kurangnya SDM ( Sumber daya manusia ) yang


menjadi kader sukarela

3. Partisipasi masyarakat kurang.

B.Menetapkan urutan prioritas masalah


No Masalah Ktiteria Nilai Prioro

U S G

1 Pengendalian PTM 5 4 3 60 2
terpadu ,deteksi
dini ,pemantauan faktor resiko
melalui konseling PTM

2 Perempuan usia 30-50 thn yang 5 5 4 100 1


deteksi dini kanker servic

3 Melatih kader PTM 5 3 2 30

4 Kunjungan rumah 5 3 1

5 Pemantauan kawasan tanpa 5 3 4


rokok disekolah

6 Upaya berhenti merokok 5 3 3 45


B. pohon masalah

Man Metode

-kurangnya pengetahuan -
penyuluhan ca servic/iva kurang

masyarakat

- Perawat kurangnya pelatihan -


konseling yg blm maksimal

- Program PTM belum maksimal


Perempu
usia 30-5
thn yg
dideteks
kanker
rahim

Belum ada ruangan konseling


kerjasama lintas program dan

Sektoral kurang

Material Lingkungan
4. Pemecahan masalah

Priorita Penyebab Alternatif Pemecahan


N s masalah masalah masalah
masalah terpilih
o

1 Perempua kurangnya Penyuluhan Penyuluhan


n usia 30- pengetahua ca servic ca servic
50 thn n
yang masyaraka
deteksi
t
dini
kanker
kurang

Perawat Pelatihan Pelatihan


belum petugas petugas
pelatihan

Program PTM PTM


PTM dimaksimalk dimaksimalk
belum an an
maksimal

Penyuluha
n ca
servic
kurang

Konseling Konseling Konseling


belum lebih lebih
maksimal ditingkatkan ditingkatkan

Kerjasama Kerja sama Kerja sama


lintas lintas lintas
program program dan program dan
dan sektoral sektorl
sektoral
kurang
KERANGKA ACUAN KERJA
POS PEMBINAAN TERPADU PUSKESMAS
C NAWANGSASI
TAHUN 2019

PUSKESMAS NAWANGSASI KABUPATEN


MUSI RAWAS
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih


lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Proposal RENCANA USULAN KERJA PROGRAM
PTM.

Laporan tahunan ini telah kami susun dengan maksimal


dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan proposal ini untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkonstrubusi dalam pembuatan proposal ini.

Dengan kesadaran yang penuh, bahwa proposal ini masih


jauh dari kata sempurna,maka dengan segala kerendahan hati
penulis selalu mengharapkan serta memohon saran – saran
atau kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
proposal ini akhir kata penulis selalu berharap semoga apa
yang penulis sajikan ini,hendaknya dapat bermanfaat bagi
penulis dan semua pembaca pada umumnya, amin .

Penulis

Verawaty, am.kep

Anda mungkin juga menyukai