Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

UPTD PUSKESMAS CIPANAS

TAHUN 2016

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT

PUSKESMAS CIPANAS

Jl. Raya Cipanas no.36 Garut


KERANGKA ACUAN

PROGRAM PPTM

TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN

Indonesia pada saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular
menjadi penyakit tidak menular (PTM). Prevalensi beberapa PTM utama meningkat,
sementara penyakit menular meningkat.

Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda
klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak
mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya.

PTM dapat dicegah dengan pengendalian faktor resikonya, yaitu merokok, diet yang
tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan
mengendalikan faktor resiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan pengobatan PTM.
Pengendalian faktor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor
resiko bagi yang belum memiliki faktor resiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang
PTM, pengendalian bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini
serta meningkatkan kualitas hidup.

II. LATAR BELAKANG

PTM mengakibatkan 36 juta kematian di dunia, antara lain ; penyakit jantung dan
pembuluh darah (kardiovaskuler) 48% (17,3 juta), kanker 21% (7,5 juta), penyakit saluran
pernafasan kronis 12% (4,3 juta), dan penyakit diabetes melitus 3% (1 juta)

(dikutip dari Global Atlas on Cardiovaskular Diseasses Prevention and Control 2011)

Prediksi penyebab kematian tahun 2011 di Indonesia menurut WHO; penyakit


kardiovaskuler 30%, kanker 13%, penyakit respirasi 7%, diabetes 3%, PTM lain 10%, ciera 9%,
dan penyakit menular, perinatal dan malnutrisi 28%.

Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan diharapkan mampu dapat


memberikan kontribusi besar dalam upaya pengendalian PTM. Salah satu strategi
pengendalian PTMyang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran
serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisifasi
dalam pengendalian faktor resiko PTMdengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk
melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini
disebut dengan Pos Pembinaan Trepadu (Posbindu) PTM.

Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan
deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan
secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM diharapkan dapat
meningkatkansikap mawas diri masyarakat terhadap faktor resiko PTM sehingga
peningkatan kasus PTM dapat dicegah. Sikap mawas diri ini ditunjukkan dengan adanya
perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatanfasilitas pelayanan
kesehatan tidak hanya saat sakit, melainkan juga pada keadaan sehat. Dalam
penyelenggaraan Posbindu PTM diperlukan suatu pedoman yang dapat menjadi panduan
bagi penyelenggaraan kegiatan bagi para pemangku kepentingan serta pelaksana
dilapangan.

III. TUJUAN
III.1 Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor resiko PTM berbasis peran serta
manyarakat secara terpadu, rutin dan periodik.
III.2 Tujuan khusus
a. Terlaksananya detekdi dini faktor resiko PTM
b. Terlaksananya monitoring faktor resiko PTM
c. Terlaksananya deteksi dini

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN


IV.1Kegiatan Pokok
a. Pemeriksaan tekanan darah
b. Pengukuran Berat Badan,Tinggi badan
c. Pengukuran lingkar perut
d. Pemeriksaan Gula darah
IV.2Rincian
a. Deteksi Hipertensi dengan memeriksa tekanan darah
b. Deteksi kemingkinan kekurangan gizi dan Obesitas dengan memeriksa Tinggi
badan dan Berat badan
c. Deteksi kemungkinan Diabetes Melitus dengan cek Gula darah

V. SASARAN
Masyarakat baik laki-laki atau perempuan yang usia 15 tahun keatas yang memiliki
faktor resiko.

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Hari Rabu, minggu ketiga di Posbindu Amerta-Langensari
b. Hari Jumat, minggu kedua di Posbindu Cukangkawung-Sirnajaya
c. Hari Rabu, minggu kedua di Posbindu Bumi Praja-Rancabango
d. Hari Jumat, minggu ketiga di Posbindu Pananjung

VII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap awal bulan.
Referensi :

K
emenkes RI. Dir. P2 dan Penyehatan Lingkungan. Dir. Pengendalian PTM,2014,
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pengendalian PTM di Puskesmas dan Posbindu
PTM.

Anda mungkin juga menyukai