Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN RAPAT

HARI / TANGGAL : SENIN / 29 JULI 2019


TEMPAT : GRAHA SOCRATES DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG
ACARA : SOSIALISASI PANDU PTM
ISI RAPAT :
Penyakit Tidak Menular adalah salah satu masalah dalam pembangunan kesehatan di
Indonesia dengan peningkatan beban biaya yang terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena
itu pemerintah dituntut untuk meningkatkan kemampuan petugas kesehatan di garda depan untuk
mencegah dan mengendalikan PTM di masyarakat. Salah satu manuver yang dilakukan
Direktorat P2PTM adalah dengan melaksanakan pelatihan teknis Pelayanan Terpadu (Pandu)
PTM di FKTP bagi petugas kesehatan.
PANDU PTM adalah upaya pencegahan dan penanggulangan PTM melalui peningkatan
kapasitas petugas dalam pelayanan deteksi dini, monitoring dan tatalaksana PTM melalui
pendekatan faktor risiko dengan entry point penatalaksanaan hipertensi dan Diabetes.

Konsep Dasar PANDU PTM di FKTP

Pengertian Pandu PTM di FKTP adalah penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian


PTM yang dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi melalui Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Tujuan Pencegahan dan
pengendalian PTM yang mengutamakan aspek promotif dan preventif Sasaran Sasaran Pandu
PTM di FKTP meliputi individu dan/atau kelompok masyarakat baik yang berisiko PTM maupun
yang tidak berisiko.

Ruang Lingkup PANDU PTM di FKTP


1. Promosi Kesehatan
2. Deteksi Dini Faktor Risiko PTM
3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat
4. Penemuan Kasus PTM
5. Penanganan Kasus PTM
6. Pencatatan dan Pelaporan PTM
7. Surveilans Terpadu PTM
8. Pemantauan dan Penilaian Kegiatan

Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan bertujuan untuk mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dengan menciptakan dan mentradisikan perilaku CERDIK masyarakat Puskesmas sebagai ujung
tombak pelayanan kesehatan dasar seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan
pendidikan dan konseling terhadap faktor risiko PTM.
CERDIK
Cek kondisi kesehatan secara berkala
Enyahkan asap rokok
Rajin aktifitas fisik
Diet sehat dengan kalori seimbang
Istirahat yang cukup
Kendalikan stres

Deteksi Dini Faktor Resiko PTM

Deteksi dini dilakukan untuk menemukan faktor risiko PTM sedini mungkin terhadap
individu dan/atau kelompok yang berisiko atau tidak berisiko secara rutin; Deteksi Dini Kegiatan
deteksi dini faktor risiko ini dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau pada kelompok
masyarakat khusus melalui Posbindu. Skrining/Uji Tapis Skrining/Uji Tapis bukan untuk
diagnosis tetapi untuk menjaring dan menentukan apakah yang bersangkutan memang sakit atau
tidak, oleh karena itu memerlukan follow-up yg cepat dan pengobatan yang tepat pula.

Peningkatan Peran Serta Masyarakat

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian PTM, baik secara
perorangan maupun kelompok dilakukan melalui kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) dengan membentuk dan mengembangkan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM.
Pada Posbindu PTM dapat dilaksanakan kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini
faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan dibawah pembinaan puskesmas.

Kegiatan BINDU PTM

Pemberdayaan masyarakat melalui POSBINDU PTM Sekolah Tempat Kerja JEMAAH


HAJI /KBIH Monitoring : Obesitas Hipertensi Hiperglikemi Hiperkolesterol Pem.Klinis Payudara
Faktor lain Konseling : Diet, Stop merokok Stress Self Care Rumah Sehat Desa PO Bus /Terminal
Tempat Umum / Mall Kegiatan Bersama KIE Aktifitas Fisik Sarasehan

Penemuan Kasus PTM

Melakukan penemuan kasus PTM sedini mungkin (early diagnosis) melalui anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 5. PENANGANAN KASUS PTM Penanganan
kasus PTM sesegera mungkin (prompt treatment) melalui pelayanan pengobatan dan perawatan,
serta rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila diperlukan. Dalam melakukan penanganan
kasus, tenaga kesehatan di FKTP harus mempromosikan perilaku PATUH.

PATUH
Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
Tetap diet sehat dengan gizi seimbang,
Upayakan beraktivitas fisik dengan aman,
Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik

Program lainnya Patuh bagi yang sudah menyandang PTM diselenggarakan agar mereka
rajin kontrol dan minum obat
Pendekatan Faktor Risiko Dan Gejala PTM
1.Rokok
-Berapa lama sebagai perokok
-Usia mulai merokok
-Banyak batang rokok yang dikonsumsi/ hari
-Jenis rokok
-Apakah terpapar rokok/ perokok pasif
-Batuk kronis berdahak
-Sesak nafas
-Peningkatan produksi sputum
-Perubahan warna dahak
-Batuk dengan demam PPOK, ASMA, TB, Kanker Paru, Pneumonia
2. Obesitas
-Derajat obesitas
-Lama menderita obesitas
-Riwayat obesitas keluarga
-Pola makan (konsumsi garam, gula, lemak, buah, sayuran)
-Aktivitas fisik terkait pekerjaan
-Olahraga
-Sering makan
-Sering merasa haus
-Sering BAK
-Sesak
-Gangguan lambung
-Berkeringat berlebihan
- Berdebardebar
3. DM- Hipertensi
-Kadar kolesterol
-Konsumsi makanan berlemak
-Nyeri dada
-Kesemutan
-Sakit kepala hebat
-Rasa berdebardebar
Penyakit Jantung / Infark Miokard
-Derajat hipertensi
-Lama menderita hipertensi
-Riwayat hipertensi dalam keluarga
-Konsumsi garam sehari-hari
-Riwayat hipertensi
4. Dalam kehamilan
-Sesak
-Udem kedua tungkai
-Sakit kepala hebat atau tidak biasa
-Sakit pada belakang kepala
5. Strok
-Stressor lingkungan
-Stressor fisiologik
-Stressor pikiran
-Denyut jantung bertambah cepat
-Banyak keringat
-Pernafasan terganggu
-Otot terasa tegang
-Sulit tidur
-Gangguan lambung
-Perubahan nafsu makan
-Sulit berkonsentrasi
-Berapa lama sebagai peminum alkohol
-Usia mulai minum alkohol
-Banyak alkohol yang dikonsumsi/hari
-Kadar alkohol

PANDU PTM Sebagai Pendekatan Faktor Risiko PTM Terintegrasi di FKTP

Peningkatan tatalaksana faktor risiko utama (Konseling Upaya Berhenti Merokok,


Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas dll) di fasilitas pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas, Dokter
Keluarga, Klinik/Praktek Swasta). Peningkatan Respons Cepat Kegawatdaruratan PTM di
masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Tatalaksana terintegrasi Hipertensi dan
Diabetes melalui pendekatan Faktor Risiko. Prediksi risiko penyakit Jantung dan Stroke dengan
Charta WHO PEN. WHO/ISH Risk Prediction Chart 10

Rujukan Kasus Di Puskesmas (Terintegrasi Dengan Rujuk Balik Bpjs Kesehatan)

Pencatatan dan Pelaporan

Setiap penyelenggaraan kegiatan dalam rangka pencegahan dan pengendalian PTM harus
dicatat dan dilaporkan oleh petugas penanggung jawab sesuai dengan sistem pelaporan yang
terintegrasi dalam sistem informasi kesehatan. Pencatatan dan pelaporan rutin, merujuk pada
sistem pencatatan dan pelaporan melalui Sistem informasi dan Surveilans PTM Hasil wawancara
dan pemeriksaan POSBINDU PTM RUJUKAN: RUMAH SAKIT

Surveilans Terpadu PTM

Surveilans PTM adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap
data dan informasi tentang kejadian faktor risiko dan kasus PTM, serta kondisi yang
mempengaruhi peningkatannya untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan
tindakan pencegahan dan pengendalian secara efektif dan efisien.
Pemantauan dan Penilaian Kegiatan

Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota melakukan


pemantauan dan penilaian (monitoring dan evaluasi) penyelenggaraan pencegahan dan
pengendalian PTM di FKTP sesuai dengan kebijakan dan strategi pencegahan dan pengendalian
PTM di FKTP. Tujuan kegiatan penilaian kinerja pengendalian PTM di puskesmas adalah untuk
mengetahui:

 Tingkat kesadaran masyarakat;


 Tingkat pemanfaatan Puskesmas sebagai pusat pelayanan pengendalian PTM di
masyarakat dan pusat rujukan antara/rujukan medik spesialistik terbatas antar puskesmas;
 Tingkat kemampuan menangani kasus emergensi/komplikasi, dalam batas kewenangan
yang boleh dilakukan oleh tim interprofesi terlatih
 Mendapatkan data dan informasi untuk perencanaan tahun yang akan datang;
 Pemanfaatan data dan informasi yang dihasilkan.

Malang, 29 Juli 2019


Mengetahhui,
Kepala Puskesmas Tumpang Peserta Rapat

dr. Sri Juliati dr. Rika Irawati


PEMBINA UTAMA MUDA
NIP.

Anda mungkin juga menyukai