Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELAYANAN POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR)

I. PENDAHULUAN
Untuk mewujudkan pusat kesehatan masyarakat yang efektif, efesien dan akuntabel
dalam penyelenggaraaan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu dan
berkesinambungan dengan memperhatikan keselamatan pasien dan masyarakat, di perlukan
pengaturan organisasidan tata hubungn kerja pust kesehatan masyarakat (PMK No.4 Tahun
2019)
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
prefentif untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya di wilayah kerjanya

II. LATAR BELAKANG


Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan tidak
menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah berada
di stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari kondisi kelainan yang ada
pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit tidak
menular terus meningkat dari 41,7% menjadi 59,5%. Penyakit Tidak Menular dapat dicegah
dengan mengendalikan faktor resikonya, yakni merokok, diet yang tidak sehat, aktivitas fisik,
konsumsi sayur dan buah-buahan yang seimbangseta konsumsi minuman beralkohol.
Pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular merupakan upaya untuk mencegah agar
tidak terjadi faktor resiko bagi yang belum memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi
faktor resiko PTM menjadi normal atau mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor
resiko ataupun yang sudah menyandang Penyakit Tidak Menular.
Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang merupakan wujud
peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor
resiko penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan.
Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas dan
bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali
pengetahuan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta tindak
lanjutnya, yang kemudian kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
Penyakit Tidak Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat
dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM serta tindak
lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan priodik.
Wujud dari usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan
masyarakat adalah dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat dasar, sehingga masyarakat yang berumur 15 tahun keatas bisa
mendeteksi penyakit tidak menular sejak dini.
Dengan demikian, posbindu PTM sangat kita perlukan, dimana posbindu ini dapat
membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tentang faktor resiko penyakit tidak
menular baik pada dirinya sendiri, keluarganya, maupun orang-orang yang ada di
lingkungannya.Di Puskesmas Baluase sendiri Penyakit Tidak Menular menduduki peringkat
teratas kunjungan, seperti hipertensi dan diabetes mellitus yang selalu masuk ke dalam 10
besar penyakit, Selain itu, kejadian kecelakaan lalu lintas dan cedera akibat berbagai hal
sering dijumpai dalam penanganan kegawatan di Puskesmas Baluase pada saat hari hari besar
seperti idul fitri, natal dan tahun baru.
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor resiko
Penyakit Tidak Menular.

B. TUJUAN KHUSUS
 Terselenggaranya pelayanan posbindu PTM secara efektif dan efesien
 Terkendalinya penyakit tidak menular di masyarakat
 Adanya kemauan masyarakat untuk mengenal kasus PTM dan berupaya untuk
melakukan tindakan pencegahan

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Kegiatan Pokok
 Deteksi dini pasien Dengan Hipertensi
 Deteksi dini kemungkinan kekurangan gizi dan obesita
 Deteksi dini kemungkinan Diabetes miletus
 Deteksi dini kanker payudara danker leher rahim pada pengunjyng wanita
30- 59 thn
 Penyuluhan
b. Rincian kegiatan
 Pemeriksaan Tekanan Darah
 Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan
 Pengukuran Lingkar perut
 Pemeriksaan Gula Darah dan colestrol
 Konseling
 Pemeriksaan SADANIS
 Rujukan pemeriksaan IVA tes ke Puskesmas

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


a) Kesepakatan penyelenggaraan Posbindu PTM
b) Menetapkan kader dan pembagian Peran sebagai tenaga pelaksana Posbindu
c) Menetapkan Jadwal pelaksanaan posbindu PTM
d) Merencanakan besaran dan sumber pembiayaan
e) Melengkapi sarana dan prasarana
f) Melaksanakan kegiatan Pembinaan Posbindu PTM
 Meja 1 : pendaftaran
 Meja 2 : Wawancara
 Meja 3 : pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan,IMT,
 Meja 4 : pemeriksaan Tekanan Darah, Glukosa darah, Kolestrol
 Meja 5 : Edukasi Konseling
Sasaran
Sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat, beresiko, dan penyandang penyakit
tidak menular dan semua masyarakat dolo selatan yang berusia 15 sampai dengan 60
tahun keatas
VI. JADWAL KEGIATAN
Pelaksana posbindu PTM dapat di selenggarakan sesuai dengan jadwal kegiatan
program selama 1 tahun, kegiatan luar gedung dan dalam gedung kegiatan yang melibatkan
sistem integrasi dengan program –program UKM lainnya
No Kegiatan Tahun : 2023
. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Posbindu PTM X X X X X X X X X X X X

VII. PERAN LINTAS SEKTORAL DAN LINTAS PROGRAM


1. Posbindu PTM menjalin kerja sama dengan lintas sektor seperti instansi
pemerintah desa, kader dan TOMA di wilayah kerja Puskesmas Baluase
2. Posbindu PTM menjalin kerja sama dengan program kegiatan perkesmas,
Tim gerak cepat Covid 19 dan Tim Vaksinasi Puskesmas Baluase

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Posbindu PTM : pencatatan dilakukan dalam form KMS PTM yang diisi tiap
pelayanan Posbindu. Pelaporan hasil kegiatan Posbindu dilakukan dalam bentuk
laporan Faktor Risiko PTM.
2. Pelaporan penderita Hipertensi yang datang ke posbindu dan mendapatkan pelayanan
di puskesmas
3. Pelaporan penderita Diabaetes yang datang ke posbindu dan mendapatkan pelayanan
di puskesmas
4. Melaporkan semua data pasien melalui ofline
5. Melakukan evaluasi bersama lintas program dan lintas sektor

Anda mungkin juga menyukai