DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KWADUNGAN
Jalan Soko Kwadungan Telp.(0351) 331048 Ngawi
1. PENDAHULUAN
Coronavirus-19 (COVID) telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO
(WHO,2020). Coronavirus adalah zoonosis atau virus yang ditularkan antara hewan
dan manusia. Virus dan penyakit ini diketahui berawal di kota Wuhan, Cina sejak
Desember 2019. Jumlah kasus penyakit ini mencapai angka 275,469 jiwa yang
tersebar di 166 negara, termasuk Indonesia. Presiden Republik Indonesia telah
menyatakan status penyakit ini menjadi tahap Tanggap Darurat . Presiden juga telah
mengeluarkan Keputusan Presiden No. 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Per-
cepatan Penanganan Corona yang diketuai oleh Kepala Badan Nasional Penanggu-
langan Bencana (BNPB). Gugus Tugas ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan
nasional di bidang kesehatan; mempercepat penanganan COVID-19 melalui sinergi
antar kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah; meningkatkan antisipasi
perkembangan eskalasi penyebaran COVID19; meningkatkan sinergi pengambilan
kebijakan operasional; dan meningkatkan kesiapan dan kemampuan dalam mence-
gah, mendeteksi, dan merespons terhadap COVID-19.
Di tengah masa pandemi, pelayanan penyakit tidak menular (PTM) juga menjadi
bagian penting. Penyakit tidak menular, termasuk penyakit kardiovaskular, kanker,
pernapasan kronis, diabetes, dan gangguan mental, telah mengakibatkan lebih dari
70 persen kematian di dunia. Tak hanya itu, penyakit tidak menular juga menim-
bulkan beban finansial dan sosial yang sangat besar di berbagai negara (baik yang
berpenghasilan tinggi, menengah, maupun rendah). Di Indonesia, angka kejadian
penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2016, dilaporkan bahwa angka kematian di Indonesia sebesar 1.863.000 jiwa,
di mana 35 persen dari angka tersebut disebabkan oleh penyakit kardiovaskular.
Dengan terjadinya pandemi COVID-19, bukan tidak mungkin kondisi ini dapat se-
makin parah. Maka dari itu, selain menjalankan protokol kesehatan COVID-19, pent-
ing pula untuk tetap memperhatikan upaya optimalisasi pencegahan dan pelayanan
pengobatan PTM.
2. LATAR BELAKANG
Menurut data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
pada indikator-indikator kunci PTM yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019,
sebagai berikut : l Prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia 18 tahun
keatas meningkat dari 25,8% menjadi 34,1%; l Prevalensi obesitas penduduk usia
18 tahun ke atas meningkat dari 14,8 % menjadi 21,8%; l Prevalensi merokok
penduduk usia ≤18 tahun meningkat dari 7,2%. menjadi 9,1%. Untuk itu, dibutuhkan
komitmen bersama dalam menurunkan morbiditas, mortalitas dan disabilitas PTM
melalui intensikasi pencegahan dan pengendalian menuju Indonesia Sehat,
sehingga perlu adanya pemahaman yang optimal serta menyeluruh tentang
besarnya permasalahan PTM dan faktor risikonya.
Faktor risiko PTM antara lain kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat dan tidak
seimbang, merokok, konsumsi alkohol, obesitas, Hyperglikemia, Hipertensi,
hiperkolesterol, dan perilaku yang berkaitan dengan kecelakaan dan cedera,
misalnya perilaku berlalu lintas yang tidak benar. Upaya pencegahan dan
penanggulangan PTM akan menjadi lebih efektif dan efisien jika faktor risiko tersebut
dapat dikendalikan
Menurut hasil Survey PIS PK Puskesmas Kwadungan didapatkan hasil
wawancara dari indikator germas masyarakat sudah menerapkan makan buah dan
sayur setiap hari pada tahun 2017 sebanyak 52.96% pada tahun 2019 naik menjadi
64.6%. indikator masyarakat sudah melakukan aktivitas fisik setiap hari pada tahun
2017 sebanyak 96.92% tahun 2019 naik menjadi 98.54%. sedangkan hasil survey
12 indikator PIS PK didapatkan 351,43% orang yang menderita hipertensi sebanyak
116 orang dan 54 orang diantaranya tidak berobat secara teratur, dan sebagian
besar penduduk tidak tahu bahwa mereka menderita hipertensi dikarenakan tidak
pernah memeriksakan diri.
Untuk itu diperlukan strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif yaitu
dengan pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat . Masyarakat
diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian factor
resiko PTM dengan di bekali pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan deteksi
dini, monitoring factor resiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini di sebut
dengan Pos Pembinaan Terpadu ( Posbindu ). Kegiatan Posbindu PTM diharapkan
dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap factor resiko PTM
sehingga peningkatan kasus PTM dapat di cegah.
3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
4. TATA NILAI
4) SASARAN
No Tanggal Lokasi
10
11
12
13
13
14
15
16
A. Peran Linsek
- dukungan dari kepala desa untuk pendanaan stik GCU dan posbindu kit
- dukungan kepala desa untuk menggerakkan masyarakat agar mau
melakukan cek kesehatan terutama di posbindu
- bantuan polsek dan koramil agar dalam pelaksanaan posbindu bisa tertib
B. Peran Linprog
- Program Indra : skrining kesehatan mata dan telinga
- Program Jiwa : skrining kesehatan Jiwa
d. Evaluasi capaian Kegiatan dilakukan setiap bulan dan pada akhir tahun
dilakukan Evaluasi oleh dinas Kesehatan berupa Penilaian Kinerja
Puskesmas dengan indikator :
1) Pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi
2) Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
3) Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
4) Pelayanan Kesehatan Usia Produktif (15-59th) sesuai standart