KESEHATAN OLAHRAGA
I. PENDAHULUAN
Sehat merupakan kebutuhan semua orang. Dengan sehat dapat menyelesaikan tugas
dengan baik, banyak cara untuk mendapatkan kesehatan salah satunya dengan berolahraga.
Berolahraga merupakan salah satu yang harus dilaksanakan jika seseorang ingin sehat,
namun masih banyak yang belum mengetahui cara berolahraga yang baik.dan bagaimana
memilih olahraga yang baik. Dalam melakukan olahraga yang baik harus terencana sehingga
mendapatkan hasil yang maksimal. Program latihan setiap golongan umur tentunya berbeda-
beda disesuaikan dengan kemampuan fisik dan tujuan mereka berolahraga. Kesehatan
olahraga sudah mulai dikenal didalam masyarakat dan telah menjadi salah satu gaya hidup
mereka untuk menjaga kesehatan bahkan untuk menyembuhkan sebuah penyakit yang sudah
lama dirasakan dengan program yang terencana. Kesehatan menurut Wikipedia adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
A. LATAR BELAKANG
Penyakit Tidak Menular merupakan masalah kesehatan utama di Negara – Negara
maju. Berdasarkan data WHO ( 2013 ) angka kematian PTM di Indonesia mencapai 647
per 100.000 penduduk. Menurut Kemenkes RI ( 2012 ) d Indonesia terdapat 582.300 laki-
laki dan 481.700 perempuan meninggal karena PTM. Menurut data Dinas Kesehatan
Kabupaten Dompu( 2017)jumlah PTM 9285 kasus. Pada awal perjalanan PTM seringkali
tidak bergejala dan tidak menunjukkan gejala klinis secara khusus sehingga menyebabkan
setiap individu tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada
dirinya. Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 69,6 % dari DM
dan 63,2% dari Hipertensi masih belum terdiagnosis. Disisi lain masyarakat yang
memiliki kesadaran untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin masih jauh dari
harapan. Hal ini berimplikasi terhadap keterlambatan dalam penanganan dan
menimbulkan komplikasi PTM, bahkan berakibat kematian lebih dini. Sebenarnya PTM
dapat dicegah dengan mengendalikan factor risiko bersamanya yaitu merokok, diet yang
tidak sehat, kurang aktivitas fisik/latihan fisik/ olahraga dan konsumsi minuman
beralkohol yang relative murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM tetapi
periaku masyarakat masih cenderung tidak sehat.
Sejalan dengan Visi Departemen Kesehatan RI yaitu mewujudkan masyarakat
mandiri untuk hidup sehat yaitu kemandirian dapat dicapai melalui berbagai upaya antara
lain penggunaan alat, metode, dan teknologi kesehatan yang tepat guna, sarana pelayanan
kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat dan biaya kesehatan yang terjangkau. Hal
tersebut membutuhkan model pembinaan kesehatan yang terbukti efektif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pembinaan kesehatan merupakan upaya
pembinaan holistic yang dilakukan kepada perorangan atau kelompok secara paripurna
pada semua tahap.
Pembinaan kesehatan berawal dari tingkat Puskesmas setelah dilakukan
pemeriksaan kesehatan. Pembinaan kebugaran jasmani merupakan salah satu bagian dari
system pembinaan kesehatan masyarakat di Puskesmas, untuk itu dibutuhkan petugas
kesehatan yang mampu menganalisis faktor risiko penyakit dan merencanakan serta
melakukan pelaksanaan pembinaan kebugaran jasmani. Dalam melaksanakan pembinaan
kebugaran jasmani masyarakat tentunya perlu memperhatikan adanya pemberdayaan
keluarga dan masyarakat, kemitraan dengan UKBM, Lintas Sektor terkait dan Kelompok
olahraga masyarakat. Melalui pembinaan kebugaran jasmani secara terintegrasi dan
berkesinambungan diharapkan dapat tercapai masyarakat Indonesia yang sehat dan bugar
untuk dapat melaksanakan kegiatan secara optimal.
IV. SASARAN
A. Calon Jemaah Haji
B. Pegawai Instansi
C. Siswa Tingkat SD/SMP/SMA
V. PELAKSANA KEGIATAN
A. Kepala Puskesmas
B. Team Medis/Dokter ( 1 orang)
C. Team Paramedis/Perawat/Bidan (4 orang)
D. Analis (1orang)
Tempat Waktu
No Pelaksanaan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SDN 20 Dompu
2 SMPN 04 Dompu
3 SMAN 02 Dompu
5 Camat Dompu
6 BAPPEDA
7 Puskesmas Dompu
Kota
VII. BIAYA
Sumber pembiayaan akan dibebankan pada dana BOK Tahun 2022.
C. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap selesai kegiatan dan setiap satu kali sebulan setelah
kegiatan dilaksanakan pada saat lokakarya mini lintas program di Puskesmas Dompu
Kota.