Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KUNJUNGAN RUMAH JIWA

I. PENDAHULUAN
Gangguan jiwa atau juga disebut skizofrenia yaitu kumpulan dari beberapa
sindrom klinik yang bersifat mengganggu, gangguan proses berpikir, gangguan perilaku,
gangguan emosi, dan gangguan persepsi (sadock,2007). Menurut Lestari,dkk (2014)
gangguan jiwa adalah suatu kondisi dimana mental dan fisiologiknya tidak berfungsi
dengan baik sehingga menghambat kegiatan aktivitas sehari-hari.
Hasil survey data World Health Organization (WHO) tahun 2012 sekitar 450 juta
penduduk di dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa dan sebanyak 8 dari 10 penderita
gangguan jiwa tidak mendapatkan perawatan secara intensif.

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang


signifikan di Dunia ,termasuk di indonesia Menurut WHO ( 2016 ), terdapat sekitar 35
juta orang terkena depresi ,60 juta orang terkena bipolar 21 juta jiwa terkena
skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia .Di indonesia dengan berbagai faktor
biologis,psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk ,maka jumlah kasus
gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara
Data Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional
yang di tunjukkan dengan gejala gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke
atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6 % dari jumlah penduduk
Indonesia .Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat ,seperti skizofrenia mencapai
sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1000 penduduk .Di Kabupaten Dompu
penderita ODGJ tahun 2017 sebanyak 403 orang dengan jumlah penderita pasung
sebanyak 6 orang .Di Puskesmas Dompu Kota data pasien gangguan jiwa tahun 2017
sebanyak 33 kasus dengan penderita pasung 1 orang
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan bagi
pasien jiwa di puskesmas ,maka pelayanan kesehatan jiwa yang menyeluruh menjadi
salah satu syarat yang harus terpenuhi untuk menjamin tercapainya kebutuhan pasien
jiwa . Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan peran tenaga kesehatan dan
keluarga pasien dalam membantu peningkatan kualitas hidup pasien adalah
Kunjungan rumah bagi pasien jiwa Pasien beserta anggota keluarga perlu di damping
minum obat karena mereka merasa tidak mampu mengatasi permasalahan secara
sendirian.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa di wilayah puskesmas Dompu kota .
2. Tujuan khusus
Untuk menjamin keteraturan minum obat dan memastikan pasien meminum obat
sesuai aturan sejak awal pengobatan hingga stabil.
Memberikan edukasi pada keluarga pasien tentang manfaat minum obat

II. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. KEGIATAN POKOK
Pendampingan minum obat pasien jiwa

B. RINCIAN KEGIATAN
1. Fase orientasi
a. Datang kerumah pasien.
b. Menemui anggota keluarga pasien.
c. Memberi salam teraupetik dan memperkenalkan diri
d. Menyiapkan maksud dan tujuan pendampingan pasien jiwa pada keluarga
e. Menyampaikan kontrak waktu dan menanyakan kesediaan keluarga.
2. Fase kerja
a. Menanyakan kepada keluarga keadaan pasien
b. Mendiskusikan dengan keluarga tentang apa yang dialami klien
c. Memecahkan masalah yang di alami pasien dan keluarga
d. Menjelaskan pentingnya dukungan keluarga untuk merawat klien
e. Pemeriksaan kesehatan fisik tensi , nadi ,respirasi dan suhu tubuh pasien
f. Pemantauan minum obat
g. Pemantauan kunjungan ke puskesmas
h. Memberikan saran yang di perlukan untuk meningatkan kualitas hidup pasien
sesuai dengan kebutuhan pasien
3. Fase terminasi
a. Mengevaluasi hal – hal yang telah didiskusikan dengan keluarga.
b. Memberikan reinforcment positif bila keluarga berhasil menjelaskan dengan
benar

III. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pengawas memastikan pasien menelan obat sesuai aturan
2. Pengawas mendampingi dan memberikan dukungan moral kepada pasien agar dapat
menjalani pengobatan secara lengkap dan teratur
3. Pengawas mengingatkan pasien untuk mengambil obat dan periksa ulang ke
puskesmas sesuai jadwal
4. Pengawas mengisi kartu control pengobatan pasien
5. Petugas memberikan penyuluhan tentang ODGJ kepada keluarga
6. Catat hasil pemeriksaan pada RM pasien

IV. SASARAN
Pasien gangguan jiwa yang sudah terdata di puskesmas Dompu kota dan pasien
baru beserta anggota keluarganya

V. PELAKSANA KEGIATAN
1) Koordinator Kesehatan Jiwa (1orang)
Pelaksana kegiatan pendampingan pasien gangguan jiwa bisa menyesuaikan dengan
kondisi pasien dan masalah yang terjadi di keluarga pasien.

VI. JADWAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

NO TEMPAT WAKTU
PELAKSANAAN
BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 PUSKESMAS DOMPU - V V V - - - V V V V V
KOTA

VII. BIAYA
Anggaran 1 org x 96 pasien x Rp. 20.000,- = 1.920.000,-
Sumber pembiayaan akan di bebankan pada dana BOK tahun 2023

VIII. EVALUASI KEGIATAN


Evaluasi dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan di sampaikan pada saat pertemuan lintas
program dan lintas sektor.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


A. PENCATATAN
Semua kegiatan di catat dan di dokumentasikan
B. PELAPORAN
Laporan kegiatan di laporkan setiap tanggal 3 bulan berikutnya ke Dinas kesehatan

Dompu, Januari 2023


Mengetahui,

Kepala UPTD Puskesmas Dompu Kota Penanggung Jawab Kegiatan

A.Umulchairat,S.Kep
Ns. H. Syarif Efendi, S.Kep.,M.Mkes NIP 19860716 201503 2 005
Pembina Tk. I, IV/b
NIP 19681231 198903 1 095
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENDAMPINGAN MINUM OBAT (PMO) JIWA

Oleh

A.umulchairat,S.Kep
NIP. 198607162015032005

UPTD PUSKESMAS DOMPU KOTA


DINAS KESEHATAN RI
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU
2023

Anda mungkin juga menyukai