Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengembangan sumber daya manusia Indonesia adalah bagian dari proses dan

tujuan dalam pembangunan nasional Indonesia. Oleh karena itu, pikiran-pikiran

pembangunan yang berkembang di Indonesia dewasa ini sangat dipengaruhi oleh

kesadaran yang kuat akan keikutsertaan bangsa Indonesia dalam proses global yang

berlangsung. Dalam rangka pelaksaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara

sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republim

Indonesia tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil Negara yang memiliki integritas,

profesionalisme, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan

nepotisme serta mampu melaksanakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mempu

menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa

berdasarkan pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ( UU Nomor 5

tahun 2014 tentang ASN; Aparatur Sipil Negara).

Untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil yang professional, yang mampu

melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat, diperlukan

pembentukan karakter yang didasarkan pada Nilai-Nilai Dasar profesi pegawai Negeri

Sipil. Hal tersebut tercantum dalam perkalan No. 38 tahun 2014 yang kemudian

dijadikan dasar oleh seluruh badan diklat yang berada di bawah Kementrian Indonesia

1
sebagai pedoman untuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (Diklat) prajabatan

pola baru.

Diklat prajabatan pola baru ini dimaksudkan untuk mewujudkan Pegawai

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang professional, sekaligus merupakan implementasi dari

penyelenggaraan DIKLAT berbasis kompetensi sesuai peraturan kepala Lembaga

Administrasi Negara (LAN) RI nomor 38 dan 39 tahun 2014 tentang pedoman

Penyelenggaraan Prajababatan Golongan I, II dan III. Prajabatan pola baru ini juga

diperlukan untuk mesar yang membekali Pegawai ASN dengan kompetensi yang

diperlukan saan memeasuki ranah birokrasi. Adanya DIKLAT prajabatan pola baru ini

juga diharapkan dapat membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada

nilai-nilai dasar yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat diakronimkan menjadi ANEKA.

Tidak dipungkiri saat ini banyak kalangan masyarakat yang merasakan dan

menilai bahwa kualitas pelayanan publik belum sepenuhnya sepenuhnya sesuai

dengan yang diinginkan, sehingga muncul citra yang kurang Positif terhadap ASN.

Kinerja ASN saat ini masih banyak kekurangan dalam melayani masyarakat. Banyak

yang kurang disiplin, kurang bertanggung jawab dengan pekerjaannya dan banyak

terjerumus dalam kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Setelah mempelajari kelima nilai dasar, peserta diklat dituntut untuk memiliki

nilai-nilai tersebut sebagai landasan dalam melaksanakan profesi sebagai ASN.

Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dapat dilaksanakan dengan baik maka peserta diklat

perlu membuat rancangan aktualisasi kelima dasar tersebut dan kemudian diluangkan

2
dalam suatu dokumen rancangan aktualisasi yang kemudian akan dilaksanakan di

tempat tugas. Dengan demikian peserta diklat prajabatan dapat menjadi Aparatur Sipil

Negara yang professional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik,

perekat dan pemersatu bangsa. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di

Indonesia diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara

professional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.

Profesi petugas kesehatan terutama perawat yang bertugas di puskesmas

meruoaka profesi yang sangat penting dimana tugasnya adalah memberikan pelayanan

kesehatan yang berkualitas serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang mandiri

dalam hidup sehat di wilayah puskemas tersebut. Dewasa ini, pelayanan publik yang

dilakukan ASN di bidang kesehatan mendapat sorotan publik, terutama tentang kualitas

pelayanan yang kurang memuaskan. Banyaknya masalah yang timbul diakibatkan

kurangnya dan turunnya kesadaran dan kepedulian ASN dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya. Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek

termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan dengan

peningkatan pengetahuan dan tekhnologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat

terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat. Baik pelayanan yang bersifat

preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitative. Hal ini menunjukan bahwa

pandangan masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat terutama pada

kesehatan umum masyarakat yang mana hal tersebut berdampak pada tercapainya

derajat kesehatan yang optimal. Maka dari itu perlu pelayanan kesehatan yang tepat,

cepat dan akurat di puskesmas dengan berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu

Akuntabilitas, Nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi. Dengan

3
penerapan nilai ANEKA di poli umum Puskesmas Soriutu kab Dompu diharapkan dapat

membentuk seorang perawat professional dan mendorong terwujudnya kualitas

pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat ditingkatkan secara bertahap,

berkesinambungan dan berkelanjutan.

B. TUJUAN AKTUALISASI

1. Tujuan Umum

Menerapkan nilai-nilai dasar aktualisasi dalam melaksanakan peran sebagai

perawat pelaksana saat melakukan pelayanan publik sebagai Aparatur Sipil

Negara (ASN) di Poli Umum Puskesmas Soriutu Kabupaten Dompu.

2. Tujuan Khusus

Dalam memberikan pelayanan publik di poli umum Puskesmas Soriutu sebagai

Aparatur Sipil Negara (ASN), perawat diharapkan mampu :

a. Menerapkan nilai dasar Akuntabilitas

b. Menerapkan nilai dasar Nasionalisme

c. Menerapkan nilai dasar Etika Publik.

d. Menerapkan nilai dasar Komitmen Mutu

e. Menerapkan nilai dasar Anti Korupsi

C. RUANG LINGKUP

Fokus aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dilakukan berdasarkan kegiatan yang

menjadi tugas pokok peserta sebagaimana termuat dalam rincian tugas kerja perawat

pelaksana di poli umum Puskesmas Soriutu Kabupaten Dompu.

4
BAB II

DESKRIPSI

A. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam memberikan pelayanan diperlukan pelayanan dan managemen yang baik

dan terarah sehingga rumusan filsafah sebagai nilai-nilai yang dianut dalam

memberikan pelayanan dan terintegrasi dalam menjalankan peran, tugas, fungsi dan

tanggung jawab masing- masing dan standart pelayanan menjadi sangat penting dan

menjadi landasan dalam menjalankan pelayanan di poli umum Puskesmas Soriutu.

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan Puskesmas Soriutu, maka perlu adanya

organisasi yang terdiri dari personil puskesmas soriutu. Setiap unsur/unit dalam

organisasi puskesmas Soriutu memiliki tugas dan fungsinya (tupoksi) masing-masing

yang dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Tanpa adanya pengorganisasian maka

tujuan unit kerja tidak akan tercapai dengan baik dan maksimal.

Untuk tanggung jawab organisasi Puskesmas Soriutu akan tergambar dalam

struktur organisasi di bawah ini:

5
KEPALA PUSKESMAS
KEPALA SUBAG TATA USAHA

Sistem Informasi PKM Kepegawaian keuangan Rumah Tangga

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab


UKM esensial dan UKM pengembangan UKP kefarmasian dan jaringan pely.pusk &
perkesmas lab Jaringan Faskes

Pelayanan promkes & Pelayanan Kehatan Pelayanan pemeriksaan Pelayanan Pustu


UKS Jiwa umum

Pelayanan kesling Pelayanan kes. Gigi Pelayanan kesehatan Pelayanan pus.


masyarakat gigi &mulut keliling

Pelayanan KIA-KB Pel. Kesehatan Pelayanan KIA-KB yg Bidan desa


yang bersifat umumu tardisinal kompl bersifat UKP (poskesdes

Pelayanan Gizi yang Pel. Kesehatan Pelayanan gawat Jaringan fasilitas pel,
bersifat UKM Olahraga darurat kes pelayanan
kesehatan

Pelayanan Pel. Kesehatan Pely.gizi yg bersifat


pencegahan & Olahraga UKP
pengendalian

Pel. Kesehatan indra Pely persalinan


Pelayanan perkesmas
Pel. Kesehatan lansia Pely rawat inap

Pel. Kesehatan kerja Pely kefarmasian

Pel. Kesehatan laiinya Pely laboratotium

6
B. VISI DAN MISI

Berdasarkan keputusan kepala Puskesmas Soriutu Kabupaten Dompu, ditetapkan

bahwa visi dan misi sebagai berikut:

1. Visi

Terwujudnya Kecamatan Manggelewa Yang Sehat Melalui Penyelenggaraan

Pengembangan Kesehatan Yang Optimal.

2. Misi

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan yaitu mengupayakan agar

pelaksanaan pembangunan mengacu, berorientasi dan memperhatikan factor

kesehatan sebagai pertimbangan utama.

b. Memberdayakan serta mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga dalam

pembangunan kesehatan dengan mengupayakan agar perilaku hidup bersih dan

sehat menjadi kebutuhan masyarakat.

c. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu, merata dan

terjangkau dalam bentuk promitif, preventif, kuratif dan rehabilitative.

d. Menyelenggarakan system informasi puskesmas yang bermutu.

C. TUGAS DAN FUNGSI

Tugas dan fungsi sebagai perawat pelaksana di Puskesmas Soriutu yaitu

sebagai berikut:

1. Melakukan persiapan alat dan kebersihan

2. Melakukan anamnesa dan mencatat di kartu pasien

7
3. Membantu memeriksa dan melakukan pengobatan pasien atas supervise dokter

4. Melakukan tindakan keperawatan

5. Mencatat di buku register pasien dan administrasi pelayanan rawat jalan

6. Membuat surat sehat dan surat rujukan

7. Penyuluhan dan edukasi pasien

8. Membuat laporan dan pelaksaan tugas

9. Menghadiri pertemuan

8
D. DATA KEPEGAWAIAN

Tabel 2.1 Data Kepegawaian Puskesmas Soriutu 2016

STATUS PENDIDIKAN
NO PENDIDIKAN PNS/ JUMLAH
CPNS KONTRAK
1 S1 KESEHATAN
  a. Dokter Umum 1 0 1
  b. Dokter Gigi 0 0 0
  c. Nutrisionis 0 0 0
  d. Lab 0 0 0
  e. Sanitarian 0 0 0
  f. S.Kep 2 21 23
  g. SKM/Perawat 1 0 1
  h. Apoteker 0 2 2
  i. SKM/Sanitarian 1 0 1
2 S1 NON KESEHATAN
  a. Ekonomi 0 2 2
3 DIII KESEHATAN
  a. Akper 8 26 34
  b. Akbid 5 53 58
  c. Nutrisionis 1 4 5
  d. AAK/LAB 0 4 4
  e. AKL/Sanitarian 2 1 3
  f. AKG 2 3 5
  g. Farmasi 0 4 4
4 DIII NON KESEHATAN 0 0 0
5 DI KESEHATAN
  a. Nutrisionis 1 0 1
  b. Farmasi 0 1 1
6 SLTA KESEHATAN
  a. SPK 0 1 1
7 SLTA Non KESEHATAN
  a. SMA/SMEA/SMK,MA 10 6 16
Jumlah 162

9
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. NILAI-NILAI DASAR ASN

Berdasarkan Peraturan Kepala LAN-RI nomor 38 tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Diklat Prajabatan pola baru, peserta diklat diharapkan mampu

menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara penerapan dan

aktualisasi di tempat tugas. Nilai dasar tersebut merupakan seperangkat prinsip yang

menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai-nilai dasar tersebut adalah

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, komitmen Mutu, Anti Korupsi. Berikut

informasi profsesi peserta diklat yang relevan dengan nilai dasar tersebut:

1. Akuntabilitas

Pengertian akuntabilitas ini memberikan petunjuk sasaran pada hampur semua

reformasi sektor public dan mendorong pada munculnya tekanan untuk pelaku kunci

yang terlibat untuk bertanggung jawab dan untuk menjamin kinerja pelayanan public

yang baik. Prinsip akuntabilitas adalah pelaksanaan pertanggung jawaban dimana

dalam melakukan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang terkait harus mampu

mempertanggung jawabkan pelaksanaan kewenangan yang diberikan dibidang

tugasnya. Prinsip akuntabilitas terutama berkaitan erat dengan pertanggung jawaban

10
terhadap efektifitas kegiatan dalam pencapaian sasaran atau target keijakan atau

program yang telah ditetapkan.

Pengertian akuntabilitas menurut Lawton dan Rose dapat dikatakan sebagai

sebuah proses dimana seorang atau sekelompok orang yang diperlukanuntuk membuat

laporan aktifitas mereka dengan cara mereka sudah atau belum ketahui untuk

melaksanakan pekerjaan mereka. Akuntabilitas sebagai salah satu prinsip Good

Corporate Governace berkaitan dengan pertanggung jawaban pimpinan atas keputusan

dan hasil yang dicapai, sesuai dengan wewenang yang dilimpahkan dalam

pelaksanaan tanggung jawab mengelola organisasi. Prinsip akuntabilitas digunakan

untuk menciptakan system control yang efektif berdasarkan distribusi kekuasaan

pemegang saham, direksi dan komisaris. Prinsip akuntabilitas menuntut 2 (dua) hal,

yaitu: 1) kemampuan menjawab, 2) konsekuensi. Komponen pertama adalah

berhubungan dengan tuntutan bagi para aparat untuk menjawab secara periodic setiap

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana mereka menggunakan

wewenang mereka, kemana sumber daya telat digunakan dan apa yang telat tercapai

dengan menggunakan sumber daya tersebut,

Aspek yang terkandung dalam pengertian akuntabilitas adalah bahwa public

mempunyai hak untuk mengeahui kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pihak yang

mereka beri kepecayaan. Media pertanggung jawaban saja, tetapi mencakup juga

praktek-praktek kemudahan si pemberi mandate mendapatkan informasi, baik langsung

maupun tidak langsung secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian, akuntabilitas

akan tumbuh subur pada lingkungan yang mengutamakan keterbukaan sebagai

11
landasan penting dan dalam suasana yang transparan dan demokrasi serta kebebasan

dalam mengemukaan pendapat.

Nilai dasar akuntabilitas, terdiri dari indicator :

a. Menginternalisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas dan kepentingan publik dalam

kehidupan bangsa dan penyelenggaraan pemerintahan

b. Mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara

kepentingan public dengan kepentingan pribadi, kelompok dan sektor

c. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah

keterlibatan ASN dalam politik praktis

d. Memperlakukan masyarakat secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan public

e. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggaraan pemerintahan

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang

mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan,

dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan

yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri. Nasionalisme yang dianut oleh bangsa

Indonesia adalah nasionalisme pancasila, yang merupakan pandanngan atau paham

kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada

nilai-nilai pancasila.

12
Nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat

selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme sekarang harus dapat mengisi dan

menjawab tantangan masa transisi. Bangsa Indonesia harus memiliki sense of

belonging artinya memiliki nilai baru yang disepakati bersama. Nasionalisme pada

hakekatnya adalah untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama. Karena

nasionalisme menentang segala bentuk penindasan terhadap pihak lain. Nasionalisme

tidak membeda-bedakan baik suku, agama, ras dan golongan.

a. Memahami peranan Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme ASN;

1) Nilai-nilai nasionalisme pancasila bagi ASN (sila 1 dan sila 2)

a) Pemahaman dan implementasi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa bagi

Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugasnya.

b) Pemahaman dan implementasi Nilai-Nilai kemanusiaan bagi Aparatur Sipil

Negara (ASN) dalam menjalankan tugasnya

2) Nilai-Nilai Nasionalisme Pancasila Bagi ASN (sila 3 s/d sila 5)

a) Pemahaman dan implementasi nilai-nilai persatuan dan Kesatuan bagi

Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugasnya.

b) Pemahaman dan implementasi Nilai-nilai kerakyatan Yang Adil dan Beradab

bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mejalankan tugasnya.

c) Pemahaman dan implementasi Nilai-nilai keadilan Sosial bagi Aparatur Sipil

Negara (ASN) dalam menjalankan tugasnya.

b. Memahami fungsi dan pern ASN sebagai pembut dan pelaksaan kebijakan public:

1) ASN sebagai pelaksana kebijakan public

2) ASN yang berorientasi pada kepetingan public

13
3) ASN berintegritas tinggi

4) Implementasi ASN sebagai pelaksana kebijakan public

c. Memahami peran ASN pelyan public; dan

1) ASN Profesional

2) ASN yang melayani public

3) ASN yang berintegrtas tinggi

4) Implementasi ASN professional dan melayani yang berintegritas tinggi

d. Memahami fungsi ASN sebagai pemersatu bangsa

1) ASN sebagai peersatu bangsa

2) ASN menjaga kondisi damai

3) Peran PNS/ASN dalam menciptakan kondisi damai

3. Etika public

Etika Publik adalah refleksi tentang standart/norma yang menentukan baik/buruk,

benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan public

dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan public.

Nilai dasar etika public, terdiri dari indicator:

a. Memahami kode etik dan perilaku pejabat publik;

b. Memahami bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya; dan

c. Menganalisis dan menilai ilustrasi aktualisasi nilai dasar etika public

Dengan focus yang sama yaitu pelayanan public, Yeremias memilih

menggunakan Istilah etika pelayanan public dan atau pemberian pelayanan public

14
(Delyvery system) yang didasarkan atas serangkaian per ilaku (rules of conduct) atau

kode etik yang mengatur hal-hal yang baik yang harus dilakukan atau sebaliknya yang

“tidak baik” agar dihindarkan. Menggunakan istilah yang sama mengutip Denhardt

(1988), Karjuni mendefinisikan sebagai filsafat moral atau nilai, dan sisebut dengan

“professional standard” (kode etik)atau “right rules of conduct” (aturan perilaku yang

benar) yang seharusnya dipatuhi oleh pemberi pelayanan public.

4. Komitmen Mutu

Mutu secara umum adalah nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan penggan

sesuai kebutuhan dan keinginan, bahkan melampaui harapan. Untuk mewujudkan mutu

kreativitas yang melahirkan inovasi dalam bentuk barang atau pelayanan.

Mutu pada pelayanan keseatan adalah pelayanan kesehatan yang dpat

memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat

kepuasan rata-rata secara penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik

profesi (Azrul Azwar, 1996). Jadi yang dimaksud dengan mutu pelayanan kesehatan

adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam

menimbulkan rasa puas dalam diri pasien. Maka sempurna kepuasan tersebut, makin

baik pula mutu pelayanan kesehatan. Masalah pokok yang ditemukan adalah karena

kepuasan tersebut besifat subyektif tergantung dari latar belakang yang dimiliki, dapat

saja memiliki tingkat kepuasan yang berbeda untuk satu mutu pelayanan kesehatan

yang sama.

15
5. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption artinya kerusakan,

kebobrokan, dan kebusukan. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa karena

dampaknya yang luar biasa yaitu menyebabkan kerusakan dalam ruangl lingkup

pribadi, keluarga masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.

Nilai-nilai Anti Korupsi yang harus memiliki oleh ASN :

a. Jujur

b. Peduli

c. Mandiri

d. Disiplin

e. Tanggung jawab

f. Kerja keras

g. Sederhana

h. Berani

i. Adil

Nilai Dasar Anti Korupsi, terdiri dari indicator:

a. Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi kehidupan diri

pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa

b. Menjelaskan cara-cara menghindari perilaku dan tindak pidana korupsi

c. Menjelaskan pembangunan system integritas untuk mencegah terjadinya korupsi

di lingkungannya; dan

16
d. Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga,

masyarakat, dan bangsa

B. KEGIATAN AKTUALISASI

Dalam kaitannya dengan kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi ASN,

perencanaan dilakukan untuk mengidentifikasi kegiatan yang mungkin dilakukan

peserta ketika masa off kampus. Perencanaan kegiatan juga dilakukan dalam rangka

mengidentifikasi tahapan kegiatan, output kegiatan, serta nilai-nilai dasar yang mungkin

diaktualisasikan oleh peserta dalam tiap tahap kegiatan.

Dalam menyusun perencanaan kegiatan, terdapat tiga hal yang menjadi

pertimbangan, antara lain:

1. Kegiatan aktualisasi harus mencakup kegiatan yang menjadi tugas pokok

2. Kegiatan aktualisasi boleh memasukan kegiatan yang menjadi tugas tambahan

berupa perintah atasan atau pimpinan

3. Kegiatan Aktualisasi harus mencakup jenis kegiatan kretifitas (inovatif)

Atas dasar ketiga hal diatas, kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam

meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan di poli umum Puskesmas Soriutu

Kabupaten Dompu dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

17
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN Dalam Peningkatan Pelayanan Asuhan Keperawatan Di

Poli Umum Puskesmas Soriutu Kab. Dompu

N0 Tanggal Tahapan Kegiatan Output/hasil Uraian aktualisasi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-nilai

kegiatan Nilai Dasar Visi Misi Organisasi

1 23 Mei – 1 Melaksanakan pengkajian Perawat mengetahui data a. Akuntabilitas Melakukan anamnesa di poli Dengan dilakukannya pengkajian

Juni 2016 keperawatan (anamnesa) subyektif dan data obyektif Melakukan pengkajian umum Puskesmas Soriutu objektif dan subjektif akan

dari pasien keperawtaan untuk mengetahui dengan menerapkan nilai-nilai didapat hasil yang efisien dan

riwayat penyakit sekarang, akuntabilitas, nasionalisme, akurat

riwayat penyakit terdahulu dan etika public, komitmen mutu

riwayat penyakit keluarga. Dan berkontribusi mewujudkan misi

untuk mengetahui data subyektif puskesmas Soriutu yang

dan obyektif pasien memberikan pelayanan

b. Nasionalisme kesehatan tingkat pertama

Pelayanan yang diberikan yang bermutu, merata dan

kepada pasien adalah sama dan terjangkau dalam bentuk,

tidak diskriminatif promotif, preventif, kuratif dan

c. Etika public rehabilitative

Petugas kesehatan harus

memberikan pelayanan yang

membuat nyaman pasien

dengan bahasa yang sopan dan

sikap yang baik

18
d. Komitmen mutu

Pengkajian keperawatan harus

efisien dan efektif supaya

mendapatkan hasil yang akurat

2 23 Mei – 1 Merumuskan diagnose Dari hasil pengkajian, a. Akuntabilitas Merumuskan diagnose Hasil dari diagnose harus efisien

Juni 2016 keperawatan perawat akan dapat Menulis dengan tepat data keperawatan harus sesuai dan efektif

merumuskan diagnose objektif dan data subjektif pasien dengan hasil pemeriksaan baik

keperawatan b. Nasionalisme dalam segi obyektif ataupun

Dalam melaksanakan subyektif. Adapun persyaratan

perumusan diagnose tidak dapat dari diagnose keperawatan

membeda-bedakan status sosial adalah perumusan harus jelas

dan ekonomi pasien dan singkat dari respon klien

c. Komitmen mutu terhadap situasi atau keadaan

Menentukan diagnose yang dihadapi, spesifik dan

keperawtan sesuai dengan hasil akurat.

pemeriksaan

3 23 Mei – 1 Merencanakan Tindakan Perawat akan merencanakan a. Akuntabilitas Dalam menentukan intervensi Rencana tindakan yang akan

Juni 2016 keperawatan tindakan keperawatan sesuai Merencanakan tindakan keperawatan harus sesuai dilakukan hasus efektif dan

dengan rumusan diagnosa keperawatan sesuai dengan dengan keadaan pasien dan efisien

kondisi pasien dan kompetensi sesuai dengan diagnose yang

perawat sesuai dengan SOP telah ditentukan. Perawat

b. Nasionalisme harus memberikan rasa

Merencanakan tindakan nyaman kepada pasien dalam

keperawatan tanpa membeda- rencana tindakan yang akan

19
bedakan status sosial dan status ditetapkan dan dalam

ekonomi pasien supaya tidak implementasi selanjutnya.

terjadi kcemburuan sosial antara

pasien yang dilayani

c. Komitmen mutu

Merencanakan tindakan

keperawatan yang dapat

memberikan rasa nyaman pada

pasien

4 23 Mei – 1 Melakukan tindakan Setelah merumuskan a. Akuntabilitas Dalam melaksanakan Melaksanakan intervenasi

Juni 2016 keperawatan diagnose keperawatan dan Melaksanakan tindakan intervensi keperawatan harus keoerawatan harus sesuai

merencanakan intervensi keperawatan sesuai dengan sesuai dengan keadaan dnegann SOP yang ada serta

maka akan dilakukan kompetensi penulis sebagai pasien dan sesuai dengan data harus efektif dan efisien

tindakan keperawatan perawat. Memberikan diagnose yang telah sehingga data yang di peroleh

pendidikan (KIE) kepada pasien ditentukan. Perawat harus akurat.

tentang penyakit yang diderita, memberikan rasa nyaman

pantangan dan kolaborasi apa kepada pasien dalam rencana

yang sesuai dengan penyakit tindakan yang akan ditetapkan

yang diderita dan dalam implementasi

b. Nasionalisme selanjutnya.

Melaksanakan tindakan

keperawatan tanpa membeda-

bedakan status sosial dan status

20
ekonomi pasien agar tidak

terjadi kecemburuan sosial

c. Etika public

Melakukan interaksi dengan

pasien dengan ramah dan

sopan santun

5 23 Mei – 1 Melakukan kolaboransi Dalam pelayanan kesehatan a. Akuntabilitas Dalam kolaborasi pemberian Melakukan kolaborasi pemberian

Juni 2016 dengan dokter dalam selain melakukan asuhan Melakukan tindakan obat harus sesuai dengan obat kepada pasien harus efektif

pemberian obat keperawatan perawat keperawatan dengan etiket pemberian obat, dan akurat

melakukan tindakan kolaborasi dengan dokter petunjuk penggunaan obat

kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat untuk tersebut. Perawat harus

yaitu dalam pemberian obat menunjang kesehatan pasien. menjelsakan dengan ramah

Dengan memberikan dan tepat. Pemberian

penjelasan kepada pasien tata pelayanan sesuai dengan misi

cara atau petunjuk puskesmas soriutu yang

penggunaan obat tersebut bermutu, merata dan

b. Nasionalisme terjangkau dalam bentuk,

Melakukan tindakan tanpa promotif, preventif, kuratif dan

membeda-bedakan status sosial rehabilitative

dan status ekonomi agar tidak

terjadi kecemburuan sosial

c. Etika public

Memberikan penjelasan tentang

obat kepada pasien harus

dengan lemah lembut, ramah,

21
sopan dan santun dalam

berbicara

d. Anti korupsi

Dalam pemberian obat-obatan

kepada pasien, pasien tidak

dikenakan biaya/ tariff

6 23 Mei – 1 Melakukan pemeriksaan Pemeriksaan penunjang a. Akuntabilitas Dalam instruksi kolaborasi Melaksanakan pemeriksaan

Juni 2016 penunjang sesuai dengan dilakukan apabila ada Memberikan pelayanan bukan pemeriksaan penunjang . penunjang sesuai dengan

instruksi dokter indikasi riwayat penyakit yang hanya dari segi pelayanan Perawat harus bersikap ramah instruksi dokter harus

bersangkutan kesehatan tapi pemeriksaan dan kooperatif. Pemberian bertanggung jawab dan akurat.

penunjang juga salah satu tugas pelayanan harus bermutu

perawat. sesuai dengan misi

b. Nasionalisme puskesmas soriutu yang

Memberikan pelayanan merata dan terjangkau dalam

kesehatan baik keperawatan bentuk, promotif, preventif,

atau pemeriksaan penunjang kuratif dan rehabilitative

tidak boleh membedakan pasien

dari segi status sosial dan

ekonomi pasien.

c. Etika public

Setiap tindakan keperawatan

baik dalam pelayanan

kesehatan ataupun

pemeriksaan penunjang etika

dari pelayanan harus di

22
terapkan perawat harus

ramah, sopan dan santun

d. Anti Korupsi

Pemeriksaan penunjang

dikenakan tariff dasar sesuai

dengan ketentuan

7 23 Mei – 1 Memberikan surat rujukan Apabila ada diagnose a. Akuntabilitas Pemberian surat sakit terhadap

Juni 2016 pasien kedokteran yang tidak bisa di Apabila diagnose dokter tidak pasien yang tidak bisa di

tangani di puskesmas, maka bisa dilayani di Puskesmas, tanggulangi oleh puskesmas

dokter akan merujuk pasien maka dokter akan memberikan merupakan tanggung jawab dan

ke RSU setempat surat rujukan, perawat salah satu tugas dari

bertanggung jawab untuk puskesmas di wilayah tersebut.

memberikan surat rujukan Di harapkan sesuai denga visi

b. Nasionalisme puskesmas Terwujudnya

Memberikan pelayanan Kecamatan Manggelewa Yang

kesehatan tidak boleh Sehat Melalui Penyelenggaraan

membeda-bedakan status sosial Pengembangan Kesehatan

dan ekonomi pasien. Penerapan Yang Optimal.

nilai tersebut berlaku dalam

semua unit kerja pelayanan dan

instansi lainnya. Rasa saling

hormat menghormati antar

petugas kesehatan.

c. Etika public

Keramahan, sopan satun

23
menjadi modal utama dalam

pemberian pelayanan kesehatan

dan menggunakan bahasa yang

baik dan dimengerti pasien

d. Anti korupsi

Untuk pemberian surat rujukan

tidak dikenakan tariff.

8 23 Mei – 1 Melakukan evaluasi dan Apabila pelaksanaan a. akuntabilitas Mengisi rekam medic pasien Menerapkan system tanggung

Juni 2016 dokumentasi keperawatan tindakan keperawatan maka Sikap taat terhadap prosedur secara lengkap dan sistematis jawab, bermutu profeional,

akan dilakukan evaluasi dan dalam inisiatif mengisi rekam dengan nilai ANEKA turut integritas dan pelayanan yang

dokumentasi keperawatan. medic atau riwayat kesehatan berkontribusi dalam berkualitas

Dengan mencatat di rekam pasien secara lengkap peningkatan mutu dan

medic pasien b. nasionalisme management puskesmas

kerjasama dengan tenaga soriutu

kesehatan lainnya dalam

mencatat perkembangan dalam

rekam medic

c. komitmen mutu

membuat standar dalam asuhan

keperawatan dalam pembuatan

laporan rekam medic.

Menggunakan prosedur yang

berlaku, perawat tetap menjaga

kerahasiaan dari status pasien

24
C. JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 3.2 jadwal Kegiatan Aktualisasi

MEI 2016 JUNI 2016


NO KEGIATAN
23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2
x                    
1 Menyerahkan surat dari BKD kepada mentor
x x x x x x   x x x  
2 Melaksanakan Pengkajian keperawatan
x x x x x x   x x x  
3 Merumuskan diagnosa keperawatan
x x x x x x   x x x  
4 Merencanakan tindakan keperawatan
x x x x x x   x x x  
5 melakukan tindakan keperawatan
x x x x x x   x x x  
6 melakukan kolaborasi dalam pemberian obat
x x x x x x   x x x  
7 melakukan pemeriksaan penunjang
x x x x x x   x x x  
8 Melakukan evaluasi dan dokumentasi keperawatan
              x x x  
9 menyusun laporan aktualisasi
              x   x  
10 mengkonsultasikan laporan aktualisasi kepada mentor
              x   x  
11 mengkonsultasikan laporan aktualisasi kepada coach

25
BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI

A. CAPAIAN KEGIATAN

Dalam melaksanakan aktualisasi kegiatan peningkatan pelayanan keperawatan

di Poli Umum Puskesmas Soriutu terdapat 9 (Sembilan tahapan) kegiatan sesuai

dengan rancangan kegiatan yang telah di buat. Tabel di bawah ini menunjukan seluruh

tahapan kegiatan aktualisasi nilai Dasar Profesi ASN. Sebagaimana yang menjadi

tujuan dari kegiatan aktualisasi, setiap tahapan kegiatan telah dimaknai oleh peserta

dengan kelima dasar profesi ASN (akuntbilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu, Anti Korupsi). Pembahasan mengenai masing-masing nilai yang telah dimaknai

oleh peserta selama melaksanakan kegiatan tersebut dijelaskan satu-pesatu. Berikut ini

adalah 8 (delapan) tahapan kegiatan yang dilakukan selama aktualisasi :

1. Tahapan Kegiatan I

Kegiatan : Melakanakan pengkajian keperawatan (anamnesa)

Tahapan Kegiatan I : Menerima Pasien baru

Tanggal : 23 Mei- 1 Juni 2016

26
Daftar Lampiran

27
Nilai-nilai Dasar

a. Akuntabilitas

Puskesmas salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan yang menjadi

harapan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Poli umum merupakan unit yang

sangat penting di satuan Puskesmas. Pasien yang masuk dan memerlukan pelayanan

adalah pasien rawat jalan yang tidak darurat tetapi untuk memberikan pelayanan harus

tepat sesuai dengan diagnosa. Beberapa kegiatan yaitu melakukan anamnesa pasien;

menanyakan riwayat kesehatan pasien, riwayat keluarga, riwayat penyakit terdahulu.

Melakukan pemeriksaan fisik (kolaborasi dengan dokter), pemeriksaan vital sign.

Tekhnik aktualisasi: tanggung jawab, KIE

b. Nasionalisme

Dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak boleh membeda-bedakan status

ekonomi dan sosial; baik dengan pembayaran tunai atau dengan menggunakan

jaminan kesehatan. Para pasien mendapatkan hak yang sama dalam menerima

pelayanan kesehatan.

Tekhnik aktualisasi: tidak diskriminatif

c. Etika public

Setiap pasien tentunya ingin mendapatkan pelayanan yang baik. Pelayan

kesehatan (perawat) harus menerapkan system 5S yaitu senyum, salam, sapa, sopan

dan santun. Serta bahasa dan perilaku yang baik dan sopan tentunya akan

memberikan kenyamanan bagi pasien dan keluarga.

28
Tekhnik aktualisasi: etika

d. Komitmen Mutu

Seorang pelayan kesehatan harus memberika pelayanan kesehatan yang

memadai, berupa pelayanan yang nyaman, sepat, tepat, bermanfaat dan professional.

Untuk itu puskesmas dituntut memberikan pelayanan dengan mutu yang baik dan

menyediakan fasilitas di poli yang lengkap serta sarana dan prasarana yang memadai.

Tehnik aktualisasi: professional

Kontribusi terhadap visi dan misi

Melakukan anamnesa di poli umum Puskesmas Soriutu dengan menerapkan

nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu berkontribusi

mewujudkan misi puskesmas Soriutu yang memberikan pelayanan kesehatan tingkat

pertama yang bermutu, merata dan terjangkau dalam bentuk, promotif, preventif, kuratif

dan rehabilitative.

2. Tahapan Kegiatan II

Kegiatan : Merumuskan diagnosa keperawatan

Tahapan kegiatan II : Menentukan diagnose keperawatan

Tanggal : 23 Mei-1 Juni 2016

Nilai-nilai Dasar

29
a. Akuntabilitas

Mengumpulkan data dan menulis data yang diperoleh, baik dari data obyektif

dan data subyektif harus tepat dan relevan

Tehnik aktualisasi : tanggung jawab dan professional

b. Nasionalisme

Dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak boleh membeda-bedakan status

ekonomi dan sosial; baik dengan pembayaran tunai atau dengan menggunakan

jaminan kesehatan. Para pasien mendapatkan hak yang sama dalam menerima

pelayanan kesehatan.

Tehnik aktualisasi : profesional

c. Komitmen Mutu

Merumuskan diagnose keperawatan harus sesuai dengan hasil pemeriksaan

baik dalam segi obyektif ataupun subyektif. Adapun persyaratan dari diagnose

keperawatan adalah perumusan harus jelas dan singkat dari respon klien terhadap

situasi atau keadaan yang dihadapi, spesifik dan akurat.

Tehnik aktualisasi : pengetahuan dan tanggung jawab

KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI

Merumuskan diagnose sesuai dengan nilai-nilai akuntabilitas di poli umum

Puskesmas Soriutu dengan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika

public, komitmen mutu berkontribusi mewujudkan misi puskesmas Soriutu yang

30
memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu, merata dan

terjangkau dalam bentuk, promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.

3. Tahapan Kegiatan III

Kegiatan : Merencanakan Tindakan Keperawatan

Tahapan Kegiatan III : menentukan Intervensi Keperawatan

Tanggal : 23 Mei – 1 Juni 2016

Daftar Lampiran (foto)

31
Nilai Dasar

a. Akuntabilitas

Setelah merumuskan diagnose keperawatan, perawat akan melakukan rencana

tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Perawat akan merencanakan tindakan

keperawatan sesuai dengan kondisi pasien dan kompetensi perawat sesuai dengan

Standart Operasional Prosedur (SOP) yang ada.

Nilai Aktualisasi : tanggung Jawab, Profesional, Pengetahuan

b. Nasionalisme

Dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak boleh membeda-bedakan status

ekonomi dan sosial; baik dengan pembayaran tunai atau dengan menggunakan

jaminan kesehatan. Para pasien mendapatkan hak yang sama dalam menerima

pelayanan kesehatan.

Nilai Aktualisasi : profesional

c. Komitmen Mutu

Dalam menentukan intervensi keperawatan harus sesuai dengan keadaan

pasien dan sesuai dengan diagnose yang telah ditentukan. Perawat harus memberikan

rasa nyaman kepada pasien dalam rencana tindakan yang akan ditetapkan dan dalam

implementasi selanjutnya.

Nilai Aktualisasi : tanggung jawab

KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI

32
Dalam menentukan intervensi keperawatan harus sesuai dengan keadaan pasien dan

sesuai dengan diagnose yang telah ditentukan. Perawat harus memberikan rasa

nyaman kepada pasien dalam rencana tindakan yang akan ditetapkan dan dalam

implementasi selanjutnya.

4. Tahapan kegiatan IV

Kegiatan : Melakukan tindakan keperawatan

Tahapan Kegiatan IV : melakukan Tindakan Keperawatan

Tanggal : 23 Mei – 1 Juni 2016

Daftar Lampiran

33
Nilai Dasar:

a. Akuntabilitas

Perawat adalah seseorang yang dipercaya dan terpercaya. Sebagai seorang

perawat dalam melakukan tugasnya terdapat beberapa tanggung jawab yang diemban

nya dalam melakukan setiap tindakan. Antara lain:

1) Tanggung jawab utama perawat terhadap Tuhannya. dimana sesungguhnya

penglihatan, pendengaran dan hati akan dimintai pertanggung jawaban di

hdapan Tuhan.

2) Tanggung jawab perawat terhadap klien dan masyarakat.

3) Tangguang jawab perawat terhadap teman sejawat

4) Tanggung jawab terhadap profesi

34
Nilai aktualisasi : professional

b. Nasionalisme

Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya seorang perawat senantiasa untuk

bersikap netral, independen dan obyektif. Artinya ketika menjalankan tugasnya sebagai

seoranng perawat, tidak boleh terpengaruh dengan pertimbangan kebangsaan,

kesukuan,, RAS, warna kulit , adat istiadat dan status sosial ekonomi pasien.

Nilai aktualisasi : profesional

c. Etika public

Pada dasarnya seornag manusia harus mempunyai etika dan moral dalam

menjalankan kedudukan nya sebagai manusia. Perawat merupakan seorang manusia

yang di tuntut memiliki nilai etika yang tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Dengan menerapkan system 5S ( sapa, senyum, salam, sopan, santun) akan

memberikan kenyamanan terhadap pasien. Dan pasien akan merasa lebih di hargai.

Menggunakan bahasa yang sopan dan santun dan menjunjung tinggi nilai etika yang

ada.

Tehnik aktualisasi : etika

KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI

Dalam melaksanakan intervensi keperawatan harus sesuai dengan keadaan pasien

dan sesuai dengan diagnose yang telah ditentukan. Perawat harus memberikan rasa

nyaman kepada pasien dalam rencana tindakan yang akan ditetapkan dan dalam

implementasi selanjutnya.

35
5. Tahapan kegaiatan V

Kegiatan : melakukan kolaborasi dalam pemberian obat

Tahapan Kegiatan V : memberikan resep obat

Tanggal : 23 Mei – 1 Juni 2016

Daftar Lampiran

Nilai Dasar :

a. Akuntabilitas

Dalam pemberian pelayanan kesehatan, perawat mempunyai tanggung jawab

untuk menjelaskan kepada pasien aturan pemakaian obat tersebut. Perawat

bertanggung jawab melakukan perannya dengan bekerja dengan tim kesehatan

lainnya. Pelayanan prima menjadi dasar terciptanya pelayanan yang bagus. Penjelasan

tentang obat yang tepat juga kepada pasien harus teliti dan akurat.

Tehnik aktualisasi : tanggung jawab danKIE

b. Nasionalisme

Dalam memberikan penjelasan tentang obat kepada pasien penjelasan nya

harus efektif dan akurat tanpa memandang status ekonomi dan sosial agar tidak terjadi

kecemburuan sosial terhadap pasien lainnya.

c. Etika public

36
Tutur kata yang sopan dan santun menjadi modal dalam pelayanan kesehatan.

Begitu juga dengan memberikan resep obat tehadap pasien. Perawat harus

memberikan penjelasan yang efektif.

Tehnik aktualisasi : etika

d. Anti korupsi

Dalam pelayanan kesehatan dan pemberian obat-obatan, pasien tidak di

kenakan tarif atau biaya obat.

Tehnik aktualisasi : tanggung jawab

KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI

Dalam kolaborasi pemberian obat harus sesuai dengan etiket pemberian obat,

petunjuk penggunaan obat tersebut. Perawat harus menjelsakan dengan ramah dan

tepat. Pemberian pelayanan sesuai dengan misi puskesmas soriutu yang bermutu,

merata dan terjangkau dalam bentuk, promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative

6. Tahapan kegiatan VI

Kegiatan : melakukan pemeriksaan penunjang

Tahapan Kegiatan VI : melakukan pemeriksaan laboratorium

Tanggal : 23 Mei – 1 Juni 2016

Daftar Lampiran (foto)

37
Nilai Dasar :

a. Akuntabilitas

Memberikan pelayanan bukan hanya dari segi pelayanan kesehatan tapi

pemeriksaan penunjang juga salah satu tugas perawat. Dalam menentukan diagnose,

dokter juga berkolaborasi dalam peeriksaan penunjang dalam hal ini adalah

laboratorium. Laboratorium bertindak lanjut dalam menegaskan diagnose dan terapi

yang akan diberikan.

Tehnik aktualisasi : tanggung jawab dan KIE

b. Nasionalisme

38
Memberikan pelayanan kesehatan baik keperawatan atau pemeriksaan

penunjang tidak boleh membedakan pasien dari segi status sosial dan ekonomi pasien.

c. Etika public

Setiap tindakan keperawatan baik dalam pelayanan kesehatan ataupun

pemeriksaan penunjang etika dari pelayanan harus di terapkan perawat harus ramah,

sopan dan santun

Tehnik aktualisasi : etika

d. Anti korupsi

Dalam kolaborasi kepada pasien dalam bentuk periksaan laboratoriun, pasien

akan dikenakan tariff dasar sesuai dengan ketentuan.

Tehnik aktualisasi : tanggung jawab

KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI

Dalam instruksi kolaborasi pemeriksaan penunjang . Perawat harus bersikap ramah

dan kooperatif. Pemberian pelayanan harus bermutu sesuai dengan misi puskesmas

soriutu yang merata dan terjangkau dalam bentuk, promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitative

7. Tahapan Kegiatan VII

Kegiatan : menmberikan surat rujukan pasien

Tahapan Kegiatan VII : memberikan surat rujukan

39
Tanggal : 23 Mei – 1 Juni 2016

Nilai Dasar :

a. Akuntabilitas

Apabila diagnose dokter tidak bisa dilayani di Puskesmas, maka dokter akan

memberikan surat rujukan, perawat bertanggung jawab untuk memberikan surat

rujukan

Tehnik aktualisasi : tanggung jawab

b. Nasionalisme

Memberikan pelayanan kesehatan tidak boleh membeda-bedakan status sosial dan

ekonomi pasien. Penerapan nilai tersebut berlaku dalam semua unit kerja pelayanan

dan instansi lainnya. Rasa saling hormat menghormati antar petugas kesehatan

c. Etika public

Keramahan, sopan satun menjadi modal utama dalam pemberian pelayanan

kesehatan dan menggunakan bahasa yang baik dan dimengerti pasien

Tehnik aktalisasi : etika

d. Anti korupsi

Untuk pemberian surat rujukan tidak dikenakan tariff.

KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI

40
Pemberian surat sakit terhadap pasien yang tidak bisa di tanggulangi oleh

puskesmas merupakan tanggung jawab dan salah satu tugas dari puskesmas di

wilayah tersebut. Di harapkan sesuai denga visi puskesmas Terwujudnya Kecamatan

Manggelewa Yang Sehat Melalui Penyelenggaraan Pengembangan Kesehatan Yang

Optimal.

8. Tahapan kegiatan VIII

Kegiatan : melaksanakan evalusi dan dokumentasi keperawatan

Tahapan Kegiatan V : evaluasi keperawatan

Tanggal : 23 Mei – 1 Juni 2016

Daftar Lampiran (foto)

41
Nilai Dasar :

a. Akuntabilitas

Perawat bertanggung jawab dalam mencatat segala kegiatan asuhan

keparawatan di poli umum dalam rekam medis sebagai dokumetasi. Rekam medis

adalah berkas berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien,

hasil pemeriksaaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan

lain yang telah diberikan serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada

pasien. Catatan ini sangat penting dalam pelayanan pasien

Tehnik aktualisasi : tanggung jawab dan kerja sama

b. nasionalisme

Selama membuat catatan medis, komunikasi yang baik antara perawat dan klien atau

keluarganya akan diperoleh informasi yang akurat sehingga dokumentasi keperawatan

akan dilaksanakan dengan optimal. Dengan komunikasi yang baik akan memudahkan

dalam proses pengumpulan data serta terciptanya hubungan yang harmonis antara

perawat dan klien sehingga akan membantu dalam memecahkan masalah yang

dihadapi oleh klien. Dan dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya dalam

mencatat perkembangan pasien.

Tehnik aktualisasi : kerja sama

c. Komitmen mutu

42
Dalam melakukan pencatatan rekam medis/dokumentasi, rangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh perawat di catat dnegan baik serta dapat dipertanggung jawabkan dan

dijaga kerahasiaannya.

Tehnik aktualisasi : profesionalisme

KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI

Mengisi rekam medic pasien secara lengkap dan sistematis dengan nilai ANEKA turut

berkontribusi dalam peningkatan mutu dan management puskesmas soriutu.

B. KONTRIBUSI HASIL KEGIATAN

Dengan meningkatkan pelayanan kesehatan oleh perawat pelasana dengan

mengedepankan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, Anti Korupsi) sesuai dengan visi misi puskesmas soriutu yaitu:

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan yaitu mengupayakan agar

pelaksanaan pembangunan mengacu, berorientasi dan memperhatikan factor

kesehatan sebagai pertimbangan utama.

b. Memberdayakan serta mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga dalam

pembangunan kesehatan dengan mengupayakan agar perilaku hidup bersih dan

sehat menjadi kebutuhan masyarakat.

c. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu, merata dan

terjangkau dalam bentuk promitif, preventif, kuratif dan rehabilitative.

d. Menyelenggarakan system informasi puskesmas yang bermutu.

43
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan kegiatan yang telah direncanakan di tempat tugas

Puskesmas Soriutu, penulis dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Aktualisasi ini sangat bermanfaat bagi seluruh staf ataupun organisasi

puskesmas itu sendiri, yaitu dapat meningkatkan profesionalisme dalam

melaksanakan tugas sebagai ASN sehingga tercapai tujuan puskesmas yang

tercantum dalam Visi misi Puskesmas Soriutu

2. Pendidikan dan pelatihan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan kualitas dan profesionalisme PNS dengan cara membentuk Nilai-

nilai dasar profesi PNS dalam diri setiap PNS yang terdiri dari akuntabilitas,

nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi. Pendidikan dan

pelatihan tersebut dilakukan melalui proses internalisasi dan implementasi nilai-

nilai dasar profesi ASN dalam diri masing-masing peserta diklat. Peserta dapat

secara lansgung merasakan manfaat dari tugas dan fungsi yang didasari dengan

nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga dapat membentuk karakter PNS yang kuat

yaitu: Jujur, Adil, disiplin, berintegritas, berinovasi dan bertindak professional

sebagai pelayan masyarakat, pelaksana kebijakan dan pemersatu bangsa.

44
B. KOMITMEN

1. Sebagai ASN yang baik, penulis menanggung amanah sebagai pelayan

masyarakat, selama 9 hari aktualisasi di tempat kerja (puskesmas Soriutu),

penulis akan berupaya semaksimal mungkin untuk menerapkan nilai ANEKA

dalam dunia pekerjaan sehari-hari, diharapkan semagat ANEKA ini akan terus

penulis lanjutkan dalam mengemban tugas sebagai pelayan masyarakat.

2. Berkomitmen pada diri sendiri untuk mengaktualisasikan Nilai-nilai ANEKA

sehingga dapat membentuk karakter ASN yang jujur, adil, disiplin, berintegrasi

dan bertindak professional sebagai pelayan masyarakat.

C. HAMBATAN

Berikut ini adalah hambatan saat aktualisasi di poli umum puskesmas Soriutu

Kabupaten Dompu :

a. Kurang nya nilai kesadaran masyarakat akan pelayanan kesehatan

Solusi : melakukan KIE (komunikasi, Informasi dan Edukasi) terhadap pasien

akan arti hidup sehat

b. Kurangnya komitmen dengan teman sejawat di poli umum

Solusi : melakukan dinamika kelompok, pembagian tugas kepada teman

sejawab agar terciptanya pelayanan yang maksimal.

45
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi.2005. Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : EGC

Calpenito, L.J. 1999. Rencana Asuhan Dokumentasi Keperawatan : Diagnosa

keperawatan dan masalah kolaboratif. Jakarta: EGC

Jonathan, Gleadle.2007. Anamnesis dan dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Erlangga

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi: Modul Diklat Prajabatan Golongan II.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas : Modul Prajabatan Golongan II.

Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2015 Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan Golongan

II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2015 Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan Golongan

II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2015 Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan

Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

46
Gambar Buku Register Poli Umum

Gambar salah satu contoh

Status Pasien Poli

Gambar contoh status pasien

47
48
49

Anda mungkin juga menyukai