Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fudya Hanum Pratiwi M.

Kadir

Nim : 20190420297

Kelas : A / Manajemen Risiko

Lakukanlah identifikasi risiko di salah satu organisasi yang sudah memiliki badan hukum,
lalu rumuskan konteks internal dan eksternal organisasi tersebut. Pilihlah salah satu posisi
jabatan di organisasi tersebut sebagai pemilik risiko yang akan menjadi objek observasi.
Selanjutnya identifikasilah sebanyak 5 risiko terbesar bagi penanggungjawab unit kerja
tersebut.

Tempat : UPTD Puskesmas Tanjonge Kec. Marioriwawo Kab.Soppeng

Rumusan Konteks Eksternal

1) Ekonomi
Pada Pusat Kesehatan Masyarakat penetapan tarif layanan disesuaikan dengan
kemampuan penerima layanan kesehatan dan regulasi yang ada (Peraturan Daerah
(Perda) / Peraturan Bupati (Perbu). Oleh karena itu tarif layanan satu daerah dengan
daerah lainnya berbeda-beda. Sehingga pada pusat layanan kesehatan semakin
banyak orang yang sakit dan mendapatkan pelayanan kesehatan maka pembiayaan
meningkat. Adapun bagi orang yang menerima pelayanan kesehatan biaya untuk
mendapatkan pelayanan akan meningkat dan tidak dapat diprediksi tergantung berat
dan ringannya masalah yang dihadapi ketika menerima pelayanan.
2) Peraturan
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Pusat Kesehatan Masyarakat memberikan
layanan yang sesuai dengan standar operasional dan bagi yang memberikan pelayanan
harus sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan terhadap jenis layanan yang
diberikan. Sesuai dengan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Selain itu juga berdasarkan pada Peraturan Daerah (Perda) dan
Peratutaran Bupati (Perbu).
3) Teknologi
Saat ini perkembangan teknologi sangatlah pesat sehingga semua aspek kehidupan
saat ini harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Selain itu saat ini terjadi
pandemic covid-19 yang mengharuskan kita untuk menjaga jarak dan menghindari
kerumunan sehingga perkembanagn teknologi sangat membantu. Oleh karena itu, saat
ini Pusat Kesehatan Masyarakat menggunakan berbagai teknologi dalam menjalankan
tugas dan fungsinya. Maka dapat dikatakan, saat ini pusat Kesehatan masyarakat
padat akan teknologi yang digunakan.
4) Masyarakat
Pusat layanan Kesehatan akan memberikan pelayanan yang membantu masyarakat
secara individu, keluarga, dan komunitas yang pada akhirnya masyarakat akan hidup
sehat dan produktif.

Rumusan Konteks Internal

1. Visi dan Misi


Visi adalah suatu rangkaian kata yang memuat impian, cita-cita, nilai, masa depan
dari suatu organisasi, baik di dalam Lembaga hingga perusahaan. Sedangkan misi
adalah sekumpulan rencana atau cara yang ditentukan untuk mewujudkan visi yang
telah ditentukan. Sehingga setiap Pusat Layanan Kesehatan memiliki visi dan misi.
Visi dari UPTD Puskesmas Tanjonge yaitu Terwujudnya layanan Kesehatan yang
unggul dan inovatif di wilayah Puskesmas tanjonge menuju kabupaten soppeng lebih
baik.
Misi dari UPTD Puskesmas Tanjonge yaitu :
1.Memberikan pelayanan Kesehatan yang bermutu, proaktif, terjangkau dan
terintegritas
2.menjadikan Puskesmas sebagai pusat pembangunan Kesehatan
3.Menggerakkan pembangunan berwawasan Kesehatan.
4.Menajaga kualitas lingkungan kerja.
Setiap pusat layanan Kesehatan memiliki visi dan misi yang berbeda-beda tetapi pada
umumnya visi dan misinya yaitu memberikan layanan kepada masyarakat untuk hidup
sehat dan produktif. Dengan adanya visi dan misi diharapkan pusat layanan Kesehatan
dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan tujuannya dapat tercapai.
2. Tata Kelola
Di setiap pusat layanan Kesehatan dibutuhkan tata Kelola yang baik. Tata Kelola
yang baik yaitu suatu konsep yang mengacu kepada proses pencapaian keputusan dan
pelaksanaannya yang dapat dipertanggung jawabkan secara bersama. Sebagaimana
kita ketahui dalam pusat layanan Kesehatan memiliki pegawai yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang berbeda-beda. Sehingga dibutuhkan pembagian
tugas yang baik. Oleh karena itulah dibuatlah struktur organisasi yang dapat membagi
peran-peran dengan baik. Sehingga di Setiap pusat layanan Kesehatan memiliki
struktur organisasi dalam menjalankan tugasnya. Untuk menjalankan perannya
dengan baik dibuatlah struktur organisasi dengan menempatkan pegawai/karyawan
sesuai dengan pengetahuan,kemampuan dan kompetensi yang dimilikinya sehingga
mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga pegawai/karyawan
tersebut ditempatkan/ditugaskan sesuai dengan bidangnya.Hal tersebutnya juga sesuai
dengan peraturan yang ada dimana harus dibuat struktur organisasi di setiap
Puskesmas yang ada. Secara umum struktur organisasi yang ada di Puskesmas yaitu :
Kepala Puskesmas

Kepala Tata Usaha

Sistem Informasi Kepegawaian &


Keuangan
Puskesmas Rumah Tangga

UKM Esensial dan Jaringan Pelaysnan


Keperawatan UKP, Kefarmasian dan Puskesmas dan
UKM Pengembangan
Kesehatan Laboratorium Jejaring Fasilitas
Masyarakat Pelayanan Kesehatan

Promkes Kes.Jiwa Poli Umum Puskesmas Pembantu

UKS Kes.UKGM Poli Gilut Puskesmas Keliling

Kesling Kestradikom Poli KIA/KB Bidan Desa

Jejaring Fasilitas
KIA/KB Kes.Olahraga UGD
Pelayanan Kesehatan

Gizi Kesmas Kes.Indera Gizi

P2 Kes.Lansia Persalinan

Perkesmas Kes.Kerja Rawat Inap

Farmasi

Laboratorium
3. Strategi

Strategi yang dilaksanan oleh pusat layanan Kesehatan yaitu menguntungkan kedua
belah pihak yaitu pihak yang menerima layanan dan pihak yang memberi layanan.
Oleh karena itu pihak yang memberikan layanan harus memberikan layanan yang
sesuai dengan standar operasional dan bagi yang memberikan pelayanan harus sesuai
dengan kompetensi yang dipersyaratkan terhadap jenis layanan yang diberikan.
Sehingga pemberi pelayanan harus memiliki pengetahuan, kemampuan dan
kompetensi yang sesuai dengan bidang yang ia tempati. Contohnya jika ia berada di
bagian gizi maka ia harus mempunyai pengetahuan dan kompetensi dalam bidang
gizi. Output yang dihasilkan dari pelayanan yang diberikan tidak boleh bertentangan
dengan lingkungan, baik dilingkungan tempat pelayanan maupun limbah yang
dihasilkan yang dihasilkan dari pelayanan tersebut.

4. Sasaran
Setiap Pusat Kesehatan Masyarakat memiliki sasaran yaitu penduduk yang berada di
wilayah kerja pusat layanan tersebut berada. Penduduk yang berada di wilayah kerja
pusat layanan tersebut diberikan pelayanan baik secara promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif.
5. Hubungan dengan Pemangku Kepentingan
Pusat Kesehatan masyarakat melaksanakan pelayanan teknis terhadap seluruh
penduduk wilayah kerjanya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Maka
diperlukan dukungan dari semua pemangku kepentinngan yang ada di wilayah
tersebut dengan membuat regulasi yang sesuai Undang-undang yang berlaku.
6. Standar
Standar Operasional yang digunakan sesuai dengan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Daerah
(Perda) Peraturan Gubernur (Pergub) dan Peraturan Bupati (Perbup)

5 Risiko Terbesar pada Tim Vaksinasi Covid-19

a) Risiko Tertular
Pemberian vaksinasi harus dilakukan dengan mengikuti SOP. Ketika pemberian
vaksin tidak mengikuti SOP dengan maka kemungkinan terjadinya penularan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Untuk memberikan pelayanan yang
maksimal terhadap petugas vaksinasi dan pasien harus dilakukan dengan penerapan
protokol kesehatan dengan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menajaga
jarak). Dengan menerapkan hal tersebut kita dapat mencegah penularan covid-19.
b) Risiko Tidak tercapai Sasaran

Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk
mengatasi pandemic covid-19 yang masih terus berlangsung. Puskesmas diharuskan
memberikan vaksinasi sebanyak 70% dari komunitas yang ada dikarenakan
perlindungan baru bisa berjalan efektif jika 70% tersebut tercapai. Oleh karena itu
setiap Puskesmas dianjurkan untuk melakukan vaksinasi disetiap wilayah kerjanya.
Untuk itu perlu diberikan informasi yang tepat kepada masyarakat sehingga target
dapat tercapai.

c) Risiko Vaksin Rusak


Vaksin merupakan produk biologi yang diberikan kepada seseorang untuk melindungi
diri dari penyakit sehingga vaksin merangsang pembentukan kekebalan terhadap
penyakit tertentu pada tubuh seseorang. Oleh karena itu vaksin dapat mengalami
kerusakan. Vaksin biasanya di simpan pada tempat yang memiliki suhu ruangan yang
rendah seperti didalam kulkas. Sehingga apabila terjadi kerusakan listrik maka vaksin
akan mengalami kerusakan maka vaksin tersebut tidak dapat digunakan lagi.
d) Risiko Limbah
Alat yang digunakan pada saat vaksinasi merupakan alat sekali pakai sehingga setelah
dipakai akan menghasilkan limbah. Limbah tersebut harus diolah/ dibuang dengan
benar dikarenakan apabilah tidak dibuang dengan benar akan mengakibatkan
penularan virus covid-19 serta pencemaran lingkungan. Sehingga tidak boleh diolah/
dibuang denga asal-asalan.
e) Risiko Masyarakat
Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk
mengatasi pandemic covid-19 yang masih terus berlangsung. Dalam upaya vaksinasi
masih ada masyarakat yang menolak untuk divaksin dikarenakan informasi yang
kurang tepat. Banyaknya informasi yang kurang tepat yang menyebar mengakibatkan
masyarakat untuk takut melakukan vaksin. Oleh karena itu diperlukan untuk
penyampaikan informasi yang tepat oleh pihak tenaga kesehatan dengan melakukan
penyuluhan ke daerah-daerah. Padahal vaksinasi bertujuan untuk membentuk
kekebalan tubuh agar dapat mengurangi resiko penularan. Semakin banyak individu
yang melakukan vaksin di sebuah daerah maka herd immunity akan tercapai, sehingga
meminimalisir risiko paparan dan mutase dari virus covid-19.

Anda mungkin juga menyukai