Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


DI PUSKESMAS KAPOTA

PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KAPOTA
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KAPOTA
JL. Ahmad Rosyidin Muin NO. 1 Desa Kabita Togo Kec. Wangi-
Wangi, Selatan Kode Pos 93791, Email :
puskesmaskapota01@gmail.com

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN UKM PUSKESMAS

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional sebagai pusat pengembangan


kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan
serta menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya (Permenkes Nomor 75
Tahun 2014). Salah satu fungsi pokok Puskesmas adalah pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Sebagai Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Kesehatan Kabupaten/Kota.
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan
pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan yang diselenggarakan termasuk upaya
Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasannya Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudya kecamatan sehat.

Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 meliputi :
1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Tingkat pertama di wilayah kerja.
2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) Tingkat pertama di wilayah kerja.

Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat


Esensial dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial meliputi :
a. UKM Promosi Kesehatan (Promkes)
b. UKM Kesehatan Lingkungan (Kesling)
c. UKM kesehatan Ibu, anak dan Keluarga Berencana (KIA KB)
d. UKM Gizi
e. UKM Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2)
Sedangkan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan Puskesmas Kapota meliputi:
a. UKM Usaha Kesehatan Gigi sekolah (UKGS)
b. UKM Kesehatan Jiwa
c. UKM Kesehatan Kerja dan Olah raga
d. UKM Lansia
e. UKM Kestra

Upaya kesehatan masyarakat baik esensial dan pengembangan harus diselenggarakan


sesuai dengan pedoman yang ditetapkan untuk mendukung pencapaian standar pelayanan
minimal Kabupaten Brebes.

B. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Kapota, sehingga pada
akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM).

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas kapota meliputi 5 kegiatan esensial
dan 5 kegiatan pengembangan :
1. UKM Promosi Kesehatan (Promkes)
2. UKM Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. UKM kesehatan Ibu, anak dan Keluarga Berencana (KIA KB)
4. UKM Gizi
5. UKM Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2)
6. UKM Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
7. UKM Usia Lansia (Usila)
8. UKM Kesehatan Jiwa
9. UKM Kestra
10. UKM Kesjaor

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Upaya Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat,
sesuai sosial budaya masyarakat setempat.
2. Upaya Kesehatan Lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk
menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang
berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan
penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan Ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak
bawah lima tahun (Balita) dan anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan
status gizi masyarakat dengan mengelola terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan
serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk mencegah agar
penyakit menular tidak menyebar di dalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan
memberikan kekebalan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
6. Upaya Kesehatan Gigi Sekolah dengan dibagikan paket sikat gigi, demonstrasi sikat gigi
masal dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di sekolah TK dan
PAUD yang bertujuan untuk mencegah terjadinya Caries Gigi pada anak usia Balita.
7. Upaya Kesehatan Usia Lanjut adalah upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat yang berusia lanjut.
8. Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) bertujuan untuk mendeteksi penyakit tidak menular
pada usia subur.
9. Kestra (Kesehatan Tradisional) adalah penerapan kesehatan tradisosnal yang
memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural.
10. Kesehatan Kerja dan Olahraga merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat pekerja maupun masyarakat umum untuk kesehatan jasmani.

E. LANDASAN HUKUM
1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Peraturan Menteri Kesehtan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Masyarakat


Berikut ini kualifikasi sumber daya manusia dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang telah
ada di Puskesmas Kapota
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi
UKM Promkes S1 Kesehatan Masyarakat S1 Kesehatan Masyarakat
UKM Kesling DIII Kesehatan Lingkungan S1 Kesehatan Masyarakat
UKM KIA KB DIII Kebidanan DIII Kebidanan
UKM Gizi DIII Gizi DIII Gizi
UKM P2 DIII Keperawatan DIII Keperawatan
UKM UKGS DIII Kesehatan Gigi DIII Kesehatan Gigi
UKM Usila S1 Keperawatan S1 Keperawatan Ners
UKM Posbindu DIII Keperawatan DIII Kebidanan
UKM Kestra DIII Farmasi DIII Kebidanan
UKM Kesjaor DIII Keperawatan DIII Kebidanan

B. Distribusi Ketenagaan
Kegiatan Petugas Profesi
UKM Promkes Ruslia SKM
UKM Kesling Awirudin Sanitarian
UKM KIA KB Riani Masihu Bidan
UKM Gizi Jumadin Lanuru Nutritionis
UKM P2 Jumaiddin Perawat
UKM UKGS Fitriawan Perawat Gigi
UKM Usila Musrianingsih M ode Perawat
UKM Posbindu Wa ode Asmiani Bidan

C. Jadwal Kegiatan
1. Jadwal kegiatan UKM disusun berdasarkan usulan dari masyarakat.
2. Pengaturan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan minilokakarya bulanan dengan persetujuan Kepala
Puskesmas.
3. Jadwal kegiatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun dan di break down dalam jadwal
legiatan bulanan.
4. Jadwal kegiatan di koordinasikan kepada lintas program maupun lintas sektor.
BAB III
STANDAR FASILITAS

Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat, Puskesmas


Kapota memiliki :
1. Lima unit kendaraan roda dua
2. Seperangkat LCD Proyektor
3. Dua unit Laptop
4. Satu unit Komputer

Adapun fasilitas penunjang untuk masing – masing kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Kegiatan Sarana dan Prasarana
Pelayanan Promosi Kesehatan Leaflet
Alat peraga penyuluhan
Kamera
Jadwal Kegiatan
Buku
Form PHBS
LCD dan Laptop
Pelayanan Kesehatan Lingkungan Senter
Leaflet
Sanitasi kit
kesehatan Ibu, anak dan Keluarga Tensimeter
Berencana Stetoskop
Stetoskop Leannec
Termometer
Doppler
KB set
Partus set
Spuit
Pita pengukur
Pelayanan Gizi Leaflet
Panduan Diet
Food Model
Timbangan badan dan Mikrotois
Pelayanan Pencegahan dan Leaflet / Brosur penyuluhan penyakit
Pengendalian Penyakit Pedoman KLB
Blanko surveilans
Senter
Alat pelindung diri
Alat kebersihan lingkungan
Pelayanan Upaya Kesehatan Gigi Paket sikat gigi
Sekolah Model rahang
Senter
Pinset
Kaca Mulut
Upaya Kesehatan Usia Lanjut Leaflet
KMS Lansia
Form laporan
LCD
Laptop

Pos Pembinaan Terpadu Tensimeter


Stetoskop
Termometer
Body Fit
Alat cek Kolesterol
Alat cek Gula darah
Alat cek Asam Urat
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

I. Tatalaksana Upaya Promosi Kesehatan


1. Penanggung jawab :
- Petugas Promkes
2. Perangkat Kerja :
- Leaflet
- Alat peraga penyuluhan
- Kamera
- Jadwal Kegiatan
- Buku
- Form PHBS
- LCD dan Laptop
3. Tujuan
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
4. Kegiatan
Kegiatan promosi kesehatan yaitu :
a. Pemantauan PHBS
Untuk memetakan perilaku masyarakat, kegiatan berupa pemantauan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan sehat). Pemantauan PHBS dapat berupa:
- Pemantauan PHBS tatanan rumah tangga
- Pemantauan PHBS Institusi Pendidikan
- Pemantauan PHBS Institusi Perkantoran
b. Pembinaan Posyandu
c. Penyuluhan
Untuk meningkatkan pengetahuan secara langsung baik penyuluhan kelompok
maupun penyuluhan masa ataupun penyuluhan perorangan. Sasaran kegiatan
penyuluhan ini diantaranya adalah :
- Kader Posyandu
- Ibu hamil / ibu menyusui
- Calon pengantin
- Siswa sekolah
- Remaja
d. Pembinaan Desa Siaga
5. Tatalaksana :
a. Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (Plan Of Action Bantuan Operasional
kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
- Petugas mencatat hasil kegiatan dengan melaporkan hasil kegiatan
- Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan (Action)

II. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan


1. Penanggung jawab :
- Sanitarian
2. Perangkat Kerja :
- Senter
- Leaflet
- Sanitasi kit
3. Tujuan
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas lingkungan
yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko
kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat
kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
4. Kegiatan
Kegiatan utama kesehatan lingkungan yaitu :
- Penyehatan air
- Penyehatan makanan dan minuman
- Pengawasan SPAL, jamban, air, TTU?TPM
- Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
- Penyehatan pemukiman
- Pengawasan sanitasi tempat umum
- Klinik sanitasi
5. Tatalaksana :
1. Perencanaan (Plan)
Sanitarian merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (Plan Of Action Bantuan Operasional
kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
2. Pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
3. Monitoring dan Evaluasi (Check)
- Petugas mencatat hasil kegiatan dengan melaporkan hasil kegiatan
- Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- Petugas mengevaluasi kegiatan
4. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan (Action)

III. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB


1. Penanggung jawab :
- Bidan
-
2. Perangkat Kerja :
- Tensimeter
- Stetoskop
- Stetoskop Leannec
- Termometer
- Doppler
- KB set
- Partus set
- Spuit
- Pita pengukur

3. Tujuan
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa dalam setiap ibu mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman
dalam lingkungan yang dalam kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang adekuat,
dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.
Keluarga Berencana
a. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah
dan waktu kehamilan serta jarak kehamilan guna menurunkan angka kelahiran
nasional.
b. Tujuan
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa pelayanan
dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan
guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
4. Kegiatan
Proiritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dana anak. Pelayanan KIA
Puskesmas terdiri dari :
- Pelayanan kesehatan ibu hamil
- Pelayanan kesehatan ibu bersalin
- Pelayanan kesehatan ibu nifas
- Pelayanan kesehatan neonates, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
- Pelayanan keluarga berencana
5. Tatalaksana :
a. Perencanaan (Plan)
Penanggung Jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak pada RKA
(yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (Plan Of Action
Bantuan Operasional kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
- Petugas mencatat hasil kegiatan dengan melaporkan hasil kegiatan
- Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan (Action)

IV. Tatalaksana Upaya Peningkatan Kesehatan Gizi Masyarakat


1. Penanggung jawab :
- nutrisionsis
2. Perangkat Kerja :
- Leaflet
- Panduan Diet
- Food Model
- Timbangan badan dan Mikrotois
3. Tujuan
Tujuan umum adalah menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi
masyarakat,.
4. Kegiatan
Kegiatan perbaikan gizi Puskesmas meliputi :
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)
c. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi yang terdiri dari :
- Pencegahan dan Penanggulangan Anemia besi (AGB)
- Pencegahan dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein (KEP) dan
Kurang Energi kronis (KEK)
- Pencegahan dan Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
- Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kekurangan Gizi Mikro Lain
- Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih
5. Tatalaksana :
a. Perencanaan (Plan)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi masyarakat pada RKA
(yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (Plan Of Action
Bantuan Operasional kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
- Petugas mencatat hasil kegiatan dengan melaporkan hasil kegiatan
- Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan (Action)

V. Tatalaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2)


1. Penanggung jawab :
- Perawat
2. Perangkat Kerja :
- Leaflet / Brosur penyuluhan penyakit
- Pedoman KLB
- Blanko surveilans
- Senter
- Alat pelindung diri
- Alat kebersihan lingkungan
3. Tujuan
Tujuan umum adalah mencegah terjadinya penyakit menular dan melakukan
penanggulangan terhadap penyakit yang berkembang.
4. Kegiatan
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi :
1. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit menular (P2)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-upaya:
a. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita, membangun pos-pos
kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan sarana obat yang
memadai termasuk rujukan.
b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya, abatisasi pada
KLB DB, Kaporisasi pada sumur-sumur yang tercemar pada KLB Diare.
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan, pengamatan / pemantauan
(surveilans ketat) dan logistik.
2. Program pencegahan
Adalah mencegah penyakit menular agar tidak menyebar didalam masyarakat, yang
dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
3. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data / informasi melalui pengamatan terhadap
kesakitan/ kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
secara sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk perencanaan suatu program,
mengevaluasi hasil program, dan system kewaspadaan dini. Secara singkat dapat
dikatakan : pengumpulan data atau informasi untuk menentukan tindakan
(Surveillance For Action).
4. Program Pemberantasan Penyakit Menular
a. Program Imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
c. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan pneumonia
d. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
e. Program surveilans
f. Pemberantasan P2B2 demam berdarah.
5. Tatalaksana :
a. Perencanaan (Plan)
Penanggung jawab P3M merencanakan kegiatan pemberantasan penyakit
pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (Plan Of
Action Bantuan Operasional kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
APBN.
b. Pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
- Petugas mencatat hasil kegiatan dengan melaporkan hasil kegiatan
- Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan (Action)

VI. Tatalaksana Upaya Kesehatan Gigi Sekolah


1. Penanggung jawab :
- Perawat Gigi
2. Perangkat Kerja :
- Paket sikat gigi
- Model rahang
- Senter
- Pinset
- Kaca Mulut
3. Tujuan
Tujuan umum adalah mencegah terjadinya caries gigi pada anak usia pra sekolah.
4. Kegiatan
Kegiatan upaya pencegahan caries gigi pada anak meliputi :
- Pembagian paket sikat gigi
- Demonstrasi cara sikat gigi yang baik dan benar
- Pemeriksaan gigi
5. Tatalaksana :
a. Perencanaan (Plan)
Perawat gigi merencanakan kegiatan sikat gigi masal pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (Plan Of Action Bantuan
Operasional kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
- Petugas mencatat hasil kegiatan dengan melaporkan hasil kegiatan
- Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan (Action)

VII. Tatalaksana Upaya Kesehatan Usia Lanjut


1. Penanggung jawab :
- Petugas Usila
2. Perangkat Kerja :
- Leaflet
- KMS Lansia
- Form laporan
- LCD
- Laptop
3. Tujuan
Tujuan umum adalah meningkatnya status kesehatan usia lanjut.
4. Kegiatan
Kegiatan upaya peningkatan status kesehatan usia lanjut meliputi :
- Penyuluhan kesehatan
- Pembinaan Posyandu Lansia
- Pembinaan kader Usila
5. Tatalaksana :
a. Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (Plan Of Action Bantuan Operasional
kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
- Petugas mencatat hasil kegiatan dengan melaporkan hasil kegiatan
- Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan (Action)

VII. Tatalaksana Upaya Pos Pembinaan Terpadu


1. Penanggung jawab :
- Perawat
2. Perangkat Kerja :
- Tensimeter
- Stetoskop
- Termometer
- Body Fit
- Alat cek Kolesterol
- Alat cek Gula darah
- Alat cek Asam Urat
3. Tujuan
Tujuan umum Pos Pembinaan Terpadu adalah bertujuan untuk mendeteksi penyakit
tidak menular pada usia subur.
4. Kegiatan
Kegiatan Posbindu meliputi :
- Pemeriksaan Tekanan Darah, Berat badan, Tinggi badan, Lemak tubuh, kolesterol,
Asam urat, Gula darah
- Penyuluhan kesehatan
- Pembinaan kader Usila
5. Tatalaksana :
a. Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (Plan Of Action Bantuan
Operasional kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
- Petugas mencatat hasil kegiatan dengan melaporkan hasil kegiatan
- Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan (Action)
BAB V
LOGISTIK

Manajemen Logistik adalah suatu pengetshuan atau seni serta proses mengenai perencanaan,
penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta penghapusan material.
Tujuan dari manajemen logistik adalah tersedianya bahan setiap saat dibutuhkan, baik mengenai
jenis, jumlah maupun kualitas, yang dibutuhkan secara efisien. Manajemen logistik upaya
kesehatan masyarakat Puskesmas Kapota adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan unit pelayanan promosi kesehatan menghitung dan merencanakan makalah
penyuluhan, buku saku, modul pelatihan, ATK penunjang administrasi dan dokumentasi
kegiatan yang sudah direncanakan. Analisa kebutuhan penunjang pelaksanaan kegiatan
pada periode waktu tertentu berorientasi pada program pelayanan, pola penyakit dan
target kinerja pelayanan. Menyesuaikan perencanaan kebutuhan dengan memperhatikan
persediaan awal logistic yang sudah ada.
b. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan pengadaan logistik untuk menunjang
kegiatan pelayanan promosi kesehatan diatas dengan harga dasar satuan dengan indeks
harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Brebes sehingga akan diketahui
kebutuhan anggaran tersebut. Penganggaran kebutuhan logistic Puskesmas Kapota
memanfaatkan dana JKN, BOK, APBD.
c. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk
mengadakan bahan logistic yang telah direncanakan, baik melalui prosedur :
1. Pembelian
2. Produkse sendiri, maupun
3. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat
Untuk pengadaan logistic di Puskesmas Kapota dilakukan dengan pembelian materi yang
sudah siap pakai, pengadaan sendiri Leaflet Kesehatan sesuai dengan kebutuhan
perencanaan unit pelayanan dan menerima drooping dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Brebes.
d. Penyimpanan
Material logistik yang diperoleh dicatat dan disimpan di gudang alat kesehatan untuk di
distribusikan sesuai kebutuhan pelayanan UKM. Fungsi penyimpanan ini sangat
menentukan kelancaran distribusi, diantaranya untuk mengantisipasi kekosongan material,
menghemat biaya, mengantisipasi fluktuasi kenaikan harga material, serta mempercepat
pendistribusian karena material sudah siap pakai. Prinsip FIFO (First In First Out)
diberlakukan dipenyimpanan logistic Puskesmas Kapota.
e. Pendistribusian
Pendistribusian logistic di Puskesmas Kapota dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan
UKM. Efisiensi pelaksanaan pendistribusian akan mempengaruhi kecepatan penyediaan
material baru. Penanggung jawab pendistribusian adalah penanggung jawab gudang alat
kesehatan Puskesmas Kapota. Prosedur baku pendistribusian material promosi kesehatan,
meliputi:
1. Pendistribusian langsung kepada sasaran pelayanan
2. Pendistribusian melalui mitra kerja lintas program, jejaring dan jaringan Puskesmas
Kapota

f. Penghapusan
Penghapusan adalah proses penghapusan tanggungjawab pengurus barang atas bahan atau
barang tertentu sekaligung mengeluarkan dari catatan/pembukuan yang berlaku.
Penghapusan barang diperlukan karena :
1. Bahan / barang rusak tidak dapat dipakai kembali
2. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk didaur ulang
3. Bahan/barang sudah melewati kadarluarsa (Ekspired date)
4. Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain
Penghapusan logistic di Puskesmas Kapota dilakukan dengan pemusnahan yaitu dibakar
atau dipendam/ditanah.
BAB VI
PENUTUP

Salah satu keistimewan Puskesmas Kapota adalah bahwa institusi ini memiliki
wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan didalam gedung,
dimana pasien datang ke Puskesmas, Puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar
gedung, yakni petugas \puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti dilokasi
desa, pedukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Dalam system kesehatan nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya kesehatan
perorangan) harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya kesehatan masyarakat).
Sementara itu, kegiatan UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM
esensial meliputi :
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari :
Upaya kesehatan sekolah dan upaya kesehatan usia lanjut.

Anda mungkin juga menyukai