Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional sebagai pusat
pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya (Permenkes nomor 43 tahun 2019). Salah satu fungsi
pokok Puskesmas adalah pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sebagai Unit
Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, meliputi pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan yang
diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasanya
puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana tertuang pada pasal 5 Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 meliputi :
1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Tingkat Pertama
diwilayah kerja.
2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) Tingkat Pertama di
wilayah kerja.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat
esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan
masyarakat esensial meliputi:
a. UKM promosi kesehatan (Promkes);
b. UKM kesehatan lingkungan (Kesling);
c. UKM kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (KIA KB);
d. UKM gizi;
e. UKM Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2);
Sedangkan upaya kesehatan masyarakat pengembangan Puskesmas Surulangun
meliputi;
a. UKM Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
b. UKM Usia Lanjut (Usila)
c. UKM Kesehatan Jiwa
d. UKM Kesehatan jasmani dan olahraga (KESJAOR)
e. UKM Upaya Kesehatan sekolah (UKS)
Upaya kesehatan masyarakat baik eesnsial dan pengembangan harus
diselenggarakan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan untuk mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten Musi Rawas Utara
2. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk menjadi acuan bagi
seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas
Surulangun, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat
mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).
3. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas Surulangun meliputi 5
kegiatan esensial dan 6 kegiatan pengembangan:
1 UKM promosi kesehatan (Promkes);
2 UKM kesehatan lingkungan (Kesling);
3 UKM kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (KIA KB);
4 UKM gizi;
5 UKM pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P);
6 UKM Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
7 UKM Usia Lanjut (Usila)
8 UKM Kesehatan Jiwa
9 UKM Kesehatan jasmani dan olahraga (KESJAOR)
10 UKM Upaya Kesehatan sekolah (UKS)
4. Batasan Operasional
1 Upaya promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan
yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.
2 Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk
menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit
yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat
mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3 Upaya kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup,
pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan
anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang. Keluarga Berencana
adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.
4 Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari
berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
5 Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk
mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang
dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
6 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat upaya puskesmas dalam melakukan
perawatan bagi penderita yang dilakukan di rumah.
7 Upaya Pengobatan Tradisional adalah program pembinaan terhadap pelayanan
pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional.
Yang dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang dilakukan
secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat (tusuk jarum,
juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
8 Upaya Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) adalah pelayanan kesehatan
yang ditujukan dan dapat dijangkau remaja, menyenangkan, menerima remaja
dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan
kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam memenuhi
kebutuhan dan selera remaja.
9 Upaya Kesehatan Usia Lanjut adalah upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berusia lanjut.
5. Landasan Hukum
1. Undang-Undang no.36 Tahun 2014 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan no. 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 8 tahun 2019 tentang
Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Masyarakat


Berikut ini kualifikasi sumber daya manusia dan realisasi tenaga upaya kesehatan
yang telah ada di Puskesmas Surulangun
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi
UKM Promkes S1 Kesehatan Masyarakat S1 Kesehatan
Masyarakat

UKM Kesling D3 Kesehatan Lingkungan D3 Kesehatan


Lingkungan
UKM KIA KB D3 Kebidanan D3 Kebidanan
UKM Gizi D3 Gizi S1 Gizi
UKM P2P D3 Keperawatan D3 Keperawatan
UKM Usila D3 Keperawatan S1 Keperawatan
UKM PKPR S1 Psikologi D3 Kebidanan
UKM Kesehatan Jiwa D3 Keperawatan S1 Keperawatan
UKM KESJAOR S1 Kesehatan Masyarakat S1 Kesehatan
Masyarakat
UKM UKS D3 Keperawatan Gigi Dokter Gigi

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya
adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
UKM Promkes Rapika,SKM SKM
UKM Kesling Ermida Sanitarian
UKM KIA KB Ririn Sukesi,Amd.Keb Bidan
UKM Gizi Apri Raminaja, S.Gz Nutritionis
UKM P2P Hari Okta, Am.Kep Perawat
UKM Usila Ns.Endang Cahyati,S.kep Perawat
UKM Jiwa Ns.Betti Suranita,S.kep Perawat
UKM KESJAOR Rapika,SKM S1 Kesehatan
Masyarakat
UKM UKS drg. Dwi Harry Dokter Gigi
C. Jadwal Kegiatan
1. Jadwal kegiatan UKM disusun berdasarkan usulan dari masyarakat;
2. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan masyarakat dilakukan bersama oleh
para pemegang program dalam kegiatan minilokakarya bulanan dengan
persetujuan Kepala Puskesmas;
3. Jadual kegiatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun dan di break down dalam
jadwal kegiatan bulanan;
4. Jadual kegiatan dikoordinasikan dan dikomunikasikan kepada lintas program
maupun lintas sektor;
BAB III
STANDAR FASILITAS

Untuk mendukung tercapai nya tujuan kegiatan upaya kesehatan


masyarakat, Puskesmas Surulangun memiliki :
1. Satu buah mobil Pusling
2. Enam unit kendaraan roda dua
3. Seperangkat LCD proyektor
4. Tiga unit laptop, satu komputer
Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya kesehatan
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan  Leaflet
 Alat peraga penyuluhan
 Kamera
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Pamflet
 Form PHBS
 LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan  Leaflet
 Sanitasi kit
Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan  Tensimeter
keluarga berencana  Stetoskop
 Pita pengukur
 Termometer
 Doppler
 KB set
 Partus set
 Spuit
 Pita pengukur
 Leaflet
 Lembar bolak balik
 SDIDTK Kit
Pelayanan gizi  Leaflet
 Food Model
 Timbangan badan dan Mikrotois
 Antropometri Kit
 Landboard
Pelayanan pencegahan dan  Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
pengendalian penyakit  Blanko surveilan

Upaya Kesehatan Usia Lanjut  Leaflet


 KMS lansia
 Form laporan

Upaya Kesehatan Tidak Menular  Leaflet


 From Skrining
 GDS
 PTM Kit
 KMS Charta Obesitas
Upaya Kesehatan Jiwa  Media KIE
 Buku Register
 Farmakologi Jiwa
 Leaflet
Upaya Kesehatan Jasmani dan Olahraga  Stopwach
 Meteran
Upaya Kesehatan Sekolah  Leafleat
 Tensi Meter
 Totoskop
 Buku Register
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

1. Tatalaksana Upaya Promosi kesehatan


a. Penanggung jawab:
 Petugas promkes
b. Perangkat Kerja
 Leaflet
 Alat peraga penyuluhan
 Kamera
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Pamflet
 Form PHBS
c. Tujuan
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara perilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
d. Kegiatan
Kegiatan promosi kesehatan yaitu:
1) Pemantauan PHBS
Untuk memetakan perilaku masyarakat, kegiatan berupa pemantauan
PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat). Pemantauan PHBS dapat berupa:
 pemantauan PHBS tatanan rumah tangga
 pemantauan PHBS institusi pendidikan
 pemantauan PHBS institusi perkantoran
2) Pembinaan Posyandu
3) Penyuluhan
Untuk meningkatkan pengetahuan secara langsung, baik
penyuluhan kelompok/ penyuluhan masa ataupun penyuluhan
perorangan. Sasaran kegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah:
a) kader posyandu
b) ibu hamil/ibu menyusui
c) calon pengantin
d) siswa sekolah
e) remaja
e. Tatalaksana:
a Perencanaan (Plan)
petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN
b. Pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
1) Membuat jadwal kegiatan
2) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
3) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
4) Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan evaluasi (Check)
1) petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
3) petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan (Action)

2. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan


a. Penanggung jawab
 Sanitarian
b. Perangkat Kerja
a. Senter
b. Kit Sampling air
c. Alat pembasmi nyamuk
d. Leaflet
c. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala
kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan
bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang
lebih baik.
d. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan
Puskesmas meliputi:
1) Penyehatan air
2) Penyehatan makanan dan minuman
3) Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
4) Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah e Penyehatan
pemukiman
5) Pengawasan sanitasi tempat umum
6) Klinik sanitasi
e. Tata Laksana
a Perencanaan (Plan)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA
(yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
APBN.
b Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan

c Monitoring dan Evaluasi (Check)


 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
d Menyusun rencana tindak lanjut (Action)
3. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
1 Petugas Penanggung jawab
Bidan
2 Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. termometer
d. doppler
e. Partus set
f. Kulkas vaksin
g. Spuit
h. Pita pengukur
3 Tujuan
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna
jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan,
melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif sehat,
dengan asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta persiapan
menyusui yang baik.
A. Keluarga Berencana
1. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas. Prioritas pelayanan KB dewasa ini
adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan
keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu
kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan angka
kelahiran nasional
2. Tujuan
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna
jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan
usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah,
waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan
suatu keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
3. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu
dan anak. Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari:
a. pelayanan kesehatan ibu hamil
b. pelayanan kesehatan ibu bersalin
c. pelayanan kesehatan ibu nifas
d. Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra
sekolah
e. Pelayanan keluarga berencana
4. Tatalaksana
a Perencanaan (Plan)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak
pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK
(plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN.
b Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c Monitoring dan Evaluasi (Check)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
d Menyusun rencana tindak lanjut (Action)

4. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat


1 Petugas penanggung jawab
Nutrisionis
2 Peralatan kerja
a Leaflet
b Panduan Diet
c Food Model
d Timbangan badan dan Mikrotois
e Register Posyandu
f Antopometri KIT
3 Tujuan
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
4 Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
a. Edukasi gizi seimbang pada posyandu
b. Pelacakan dan pendampingan intervensigizi padaibu hamil KEK, dan balita
yang mengalami gangguan pertumbuhan atau bermasalah status gizinya
c. Pemberian vitamin A, Pemberian Tablet Tambah darah ibu hamil termasuk
pengawasan minum tablet tambah darah
d. Pendampingan dan evaluasi pelaksanaan pemberian TTD pada remaja
putri
e. Pendampingan dan pemantauan pertumbuhan di posyandu
f. Penimbangan rutin balita dan pemantauan tumbuh kembang
g. Pertemuan analisis pertumbuhan

5 Tata laksana
a Perencanaan (Plan)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi masyarakat
pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK
(plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN.
b Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c Monitoring dan Evaluasi (Check)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
6 Menyusun rencana tindak lanjut (Action)
5. Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P)
1 Petugas Penanggung jawab
Perawat
2 Perangkat Kerja
a Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
b Blanko surveilans
c Pedoman KLB
d alat pelindung diri (APD)
e Alat kebersihan lingkungan
3 Tujuan Tujuan umum
Mencegah terjadinya penyakit menular dan melakukan penanggulangan
terhadap penyakit yang berkembang
4 Kegiatan
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:
1 Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-upaya:
a Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita, membangun
pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan
sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
b Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya,
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang
tercemar pada KLB diare,dsb.
c Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveilance ketat) dan logistik.
2 Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat,
yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host
melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
3 Surveilans Evidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan
untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan
sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan:
Pengumpulan Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance
For Action).
4 Program Pemberantasan Penyakit Menular
a. Program imunisasi
b Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
c Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan
penanggulangan pneumonia
d Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
e Program Surveilans
f Pemberantasan P2B2 demam berdarah
5 Tata laksana
a Perencanaan (Plan)
Penanggung jawab P3M merencanakan kegiatan pemberantasan
penyakit pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui
POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
b Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
c Melaksanakan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Check)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan petugas mengevaluasi kegiatan
d Menyusun rencana tindak lanjut

6. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)


1 Penanggung jawab:
 Petugas usila
2 Perangkat Kerja
 KMS lansia
 PHN kit
 LCD Proyektor
 Laptop
 Leaflet
 Alat peraga penyuluhan
 Kamera
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Form
3 Tujuan
Meningkatnya status kesehatan usia lanjut
4 Kegiatan
a Penyuluhan kesehatan
b Pembinaan posyandu usila
c Pembinaan kader usila
5. Tatalaksana:
a Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan
yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c Monitoring dan Evaluasi (Check)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
d Menyusun rencana tindak lanjut (Action)
7. Upaya Program Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR)
1 Penanggung jawab:
 Bidan
2 Perangkat Kerja
 Leaflet
 Jadwal kegiatan
 Buku panduan
3 Tujuan
Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang berkualitas..
4 Kegiatan
a Pembinaan kader remaja
5. Tatalaksana:
a Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
APBN.
b Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas
melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c Monitoring dan Evaluasi (Check)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
d Menyusun rencana tindak lanjut (Action)
BAB V
LOGISTIK
Manajemen Logistik adalah suatu pengetahuan atau seni serta proses
mengenai perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan,
pemeliharaan serta penghapusan material. Tujuan dari manajemen logistik adalah
tersedianya bahan setiap saat dibutuhkan, baik mengenai jenis, jumlah maupun
kualitas yang dibutuhkan secara efisien. Manajemen logistik upaya kesehatan
masyarakat Puskesmas Surulangun adalah sebagai berikut :
A. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan unit pelayanan promosi kesehatan menghitung dan
merencanakan kebutuhan media promosi kesehatan berupa leaflet, booklet,
buku saku, poster, spanduk, makalah penyuluhan, buku saku, modul
pelatihan, ATK penunjang administrasi dan dokumentasi kegiatan yang
sudah direncanakan. Analisa kebutuhan penunjang pelaksanaan kegiatan
pada periode waktu tertentu berorientasi kepada program pelayanan, pola
penyakit dan target kinerja pelayanan. Menyesuaikan perencanaan
kebutuhan dengan memperhatikan persediaan awal logistik yang sudah ada.
B. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan pengadaan logistik untuk
menunjang kegiatan pelayanan promosi kesehatan diatas dengan harga
satuan berdasar indeks harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Musi Rawas Utara sehingga akan diketahui kebutuhan anggaran
tersebut. Penganggaran kebutuhan logistik Puskesmas Surulangun
memanfaatkan
dana JKN, BOK dan dana APBD.
C. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan yang
dilakukan untuk mengadakan bahan logistik yang telah direncanakan, baik
melalui prosedur :
1. Pembelian
2. Produksi sendiri, maupun dengan
3. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat
Untuk pengadaan logistik di Puskesmas Surulangun dilakukan dengan
pembelian materi yang sudah siap pakai, pengadaan sendiri leaflet kesehatan
sesuai kebutuhan perencanaan unit pelayanan dan menerima dropping dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara.
D. Penyimpanan
Material logistik yang diperoleh dicatat dan disimpan di gudang alat
kesehatan untuk didistribusikan sesuai kebutuhan pelayanan UKM. Fungsi
penyimpanan ini sangat menentukan kelancaran distribusi, diantaranya
untuk mengantisipasi kekosongan material, menghemat biaya,
mengantisipasi fluktuasi kenaikan harga material, serta
mempercepat pendistribusian karena materi sudah siap pakai. Prinsip FIFO
(First In First Out) diberlakukan di penyimpanan logistik Puskesmas
Surulangun.
E. Pendistribusian
Pendistribusian logistik di UPT Puskesmas Surulangun dilakukan pada saat
pelaksanaan kegiatan UKM. Efisiensi pelaksanaan pendistribusian akan
mempengaruhi kecepatan penyediaan material baru. Penanggung jawab
pendistribusian adalah penanggung jawab gudang alat kesehatan UPT
Puskesmas Surulangun. Prosedur baku pendistribusian material
promosi kesehatan, meliputi :
1. Pendistribusian langsung kepada sasaran pelayanan
2. Pendistribusian melalui mitra kerja lintas program, jejaring dan jaringan
Puskesmas
Surulangun.
F. Penghapusan
Penghapusan adalah proses penghapusan tanggungjawab pengurus
barang atas bahan
atau barang tertentu sekaligus mengeluarkan dari catatan/pembukuan yang
berlaku, penghapusan barang diperlukan karena :
1. Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali
2. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk didaur
ulang.
3. Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expired date)
4. Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain.
Penghapusan logistik di Puskesmas Surulangun dilakukan dengan
pemusnahan, yaitu dibakar atau dipendam/ditanam.
BAB V PENUTUP

Salah satu keistimewaan puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki


wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam
gedung, dimana pasien datang ke puskesmas, puskesmas menyelenggarakan
pula kegiatan luar gedung, yakni petugas puskesmas melakukan kegiatan di
wilayah kerja seperti di lokasi desa, padukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya kesehatan
perorangan) harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya kesehatan
masyarakat). Sementara itu, kegiatan UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM
pengembangan. UKM esensial meliputi: a. Pelayanan promosi kesehatan; b.
Pelayanan kesehatan lingkungan; c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan
keluarga berencana; d. Pelayanan gizi; e. Pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit. Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari: Kesehatan
Jasmani dan Olahraga, kesehatan jiwa dan Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Anda mungkin juga menyukai