DEFINISI
1
5. UKM Program Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM);
6. UKM Program Indera.
Upaya kesehatan masyarakat baik esnsial dan pengembangan harus diselenggarakan
sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kota Surabaya.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk mencegah
agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain
dengan memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan,
surveilans dan imunisasi.
6. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat upaya puskesmas dalam melakukan
perawatan bagi penderita yang dilakukan di rumah.
7. Upaya Kesehatan AUSREM adalah upaya kegiatan untukanak sekolah yaitu
melakukan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh siswa baik pemeriksaan secara
berkala atau pemeriksaan secrening beserta pembinaan tentang perilaku hidup bersih
dan sehat kepada seluruh siswa dan lingkungannya serta pelayanan kesehatan yang
ditujukan dan dapat dijangkauoleh remaja, sifatnya menyenangkan, menerima remaja
dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan
terkait dengan kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan dan
selera remaja.
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut adalah upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat yang berusia lanjut.
9. Upaya kesehatan indera adalah upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan indera
masyarakat slah satunya dengan di teksi dini katarak
10. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat adalah upaya kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif kepada masyarakat .
11. Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad) adalah upaya untuk meningkatkan pengobatan
secara tradisional kepada masyarakat.
4
2.4 Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Masyarakat
Berikut ini kualifikasi sumber daya manusia dan realisasi tenaga upaya kesehatan
yang telah ada di Puskesmas Gundih.
5
2.6 Jadwal Kegiatan
1. Jadwal kegiatan UKM disusun berdasarkan usulan dari masyarakat;
2. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan masyarakat dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan minilokakarya bulanan dengan persetujuan
Kepala Puskesmas;
3. Jadwal kegiatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun dan di break down dalam jadual
kegiatan bulanan;
4. Jadwal kegiatan dikoordinasikan dan dikomunikasikan kepada lintas program maupun
lintas sektor.
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan Leaflet
Alat peraga penyuluhan
Kamera
Jadwal kegiatan
Buku
Pamflet
Form PHBS
LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan Senter
Block Grill
Leaflet
Sanitasi kit
Swingfog
Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga Tensimeter
berencana Stetoskop
Stetoskop laennec
Termometer
6
Doppler
KB set
Partus set
Spuit
Pita pengukur
Pelayanan gizi Leaflet
Food Model
Timbangan badan dan Mikrotois
Pelayanan pencegahan dan pengendalian Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
penyakit Poster
Blanko surveilans
Senter
Alat-alat pelindung diri
Alat kebersihan lingkungan
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat CHN kit
Leaflets penyakit
Form CHN
Upaya Kesehatan Usia Lanjut Leaflet
KMS lansia
Form laporan
LCD
Laptop
Banner
Upaya AUSREM AUSREM KIT
Leaflet
LCD,laptop
Upaya INDERA Leaflet
LCD,laptop
Upaya UKGM LCD,laptop
Alat Peraga Gigi
Upaya KESTRAD Alat Peraga Tubuh manusia
Akupuntur set
7
BAB III
TATA LAKSANA
9
3) Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
4) Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
5) Penyehatan pemukiman
6) Pengawasan sanitasi tempat umum
7) Klinik sanitasi
E. Tata Laksana
1) Perencanaan (Plan)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
2) Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
a) Membuat jadwal kegiatan
b) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
c) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
d) Melaksanakan kegiatan
3) Monitoring dan Evaluasi (Check)
a) petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
b) petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
c) petugas mengevaluasi kegiatan
4) Menyusun rencana tindak lanjut (Action).
10
C. Tujuan
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang
aman dalam lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang ade
kuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.
Keluarga Berencana
1) Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan,
baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna
menurunkan angka kelahiran nasional.
2) Tujuan
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna
jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan
usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah,
waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
D. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pelayanan KIA
Puskesmas terdiri dari:
1) pelayanan kesehatan ibu hamil
2) pelayanan kesehatan ibu bersalin
3) pelayanan kesehatan ibu nifas
4) Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
5) Pelayanan keluarga berencana
E. Tatalaksana
1) Perencanaan (Plan)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak
pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan
of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN.
11
2) Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
a) Membuat jadwal kegiatan
b) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
c) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
d) Melaksanakan kegiatan
3) Monitoring dan Evaluasi (Check)
a) petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
b) petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
c) petugas mengevaluasi kegiatan
4) Menyusun rencana tindak lanjut (Action)
12
E. Tata laksana
a. Perencanaan (Plan)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi masyarakat pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of
action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
APBN.
2) Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat,
yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
3) Surveilans Evidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan
Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).
4) Program Pemberantasan Penyakit Menular
a) Program imunisasi
b) Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
c) Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
pneumonia
d) Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
e) Program Surveilans
f) Pemberantasan P2B2 demam berdarah
E. Tata laksana
1) Perencanaan (Plan)
Penanggung jawab P3M merencanakan kegiatan pemberantasan penyakit pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
2) Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
a) Membuat jadwal kegiatan
b) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
c) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
d) Melaksanakan kegiatan
14
3) Monitoring dan Evaluasi (Check)
a) petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
b) petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
c) petugas mengevaluasi kegiatan
4) Menyusun rencana tindak lanjut
15
7. Upaya Kesehatan Lanjut Usia (LANSIA)
A. Penanggung jawab:
1) Dokter Gigi
B. Perangkat Kerja
1) KMS lansia
2) PHN kit
3) LCD Proyektor
4) Laptop
5) Leaflet
6) Alat peraga penyuluhan
7) Kamera
8) Jadwal kegiatan
9) Buku
10) Form
C. Tujuan
Meningkatnya status kesehatan usia lanjut
D. Kegiatan
1) Penyuluhan kesehatan
2) Pembinaan posyandu usila
3) Pembinaan kader usila
E. Tatalaksana:
1) Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
2) Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
a) Membuat jadwal kegiatan
b) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
c) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
d) Melaksanakan kegiatan
3) Monitoring dan Evaluasi (Check)
a) petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
b) petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
c) petugas mengevaluasi kegiatan
4) Menyusun rencana tindak lanjut (Action)
16
8. Upaya Program AUSREM
A. Penanggung jawab:
1) Dokter Gigi
B. Perangkat Kerja
1) Leaflet
2) Jadwal kegiatan
3) Buku panduan
C. Tujuan
Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan anak sekolah.
D. Kegiatan
1) Penjaringan kesehatan, pemeriksaan berkala;
2) Penyuluhan tentang bahaya narkoba
3) Pembinaan kader remaja
E. Tatalaksana:
1) Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
a) Membuat jadwal kegiatan
b) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
c) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
d) Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
a) petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
b) petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
c) petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut (Action).
17
C. Tujuan
Menanggulangi dan menangani permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan
Indera .
D. Kegiatan
Pemeriksaan screening katarak.
E. Tatalaksana:
1) Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan Indera pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
a) Membuat jadwal kegiatan
b) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
c) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
d) Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
a) petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
b) petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut (Action)
18
E. Tatalaksana:
1) Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan UKGM pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
a) Membuat jadwal kegiatan
b) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
c) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
d) Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
a) petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
b) petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut (Action)
19
2) Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
a) Membuat jadwal kegiatan
b) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
c) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
d) Melaksanakan kegiatan
3) Monitoring dan Evaluasi (Check)
a) petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
b) petugas mengevaluasi kegiatan
4) Menyusun rencana tindak lanjut (Action).
20
BAB IV
DOKUMENTASI
4.1 Logistik
Manajemen Logistik adalah suatu pengetahuan atau seni serta proses mengenai
perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta
penghapusan material. Tujuan dari manajemen logistik adalah tersedianya bahan setiap saat
dibutuhkan, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan secara efisien.
Manajemen logistik upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Gundih adalah sebagai
berikut :
1. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan unit pelayanan promosi kesehatan menghitung dan merencanakan
kebutuhan media promosi kesehatan berupa leaflet, booklet, buku saku, poster,
spanduk, makalah penyuluhan, buku saku, modul pelatihan, ATK penunjang
administrasi dan dokumentasi kegiatan yang sudah direncanakan. Analisa kebutuhan
penunjang pelaksanaan kegiatan pada periode waktu tertentu berorientasi kepada
program pelayanan, pola penyakit dan target kinerja pelayanan. Menyesuaikan
perencanaan kebutuhan dengan memperhatikan persediaan awal logistik yang sudah
ada.
2. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan pengadaan logistik untuk
menunjang kegiatan pelayanan UKM diatas dengan harga satuan berdasar indeks harga
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya sehingga akan diketahui
kebutuhan anggaran tersebut. Penganggaran kebutuhan logistik Puskesmas Gundih
memanfaatkan dana JKN, BOK dan dana APBD.
3. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan
untuk mengadakan bahan logistik yang telah direncanakan, baik melalui prosedur :
A. Pembelian
B. Produksi sendiri, maupun dengan
C. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat
Untuk pengadaan logistik di Puskesmas Gundih dilakukan dengan pembelian
materi yang sudah siap pakai, pengadaan sendiri leaflet kesehatan sesuai kebutuhan
perencanaan unit pelayanan dan menerima dropping dari Dinas Kesehatan Kota
Surabaya.
4. Penyimpanan
Material logistik yang diperoleh dicatat dan disimpan di gudang alat kesehatan
untuk didistribusikan sesuai kebutuhan pelayanan UKM. Fungsi penyimpanan ini
21
sangat menentukan kelancaran distribusi, diantaranya untuk mengantisipasi
kekosongan material, menghemat biaya, mengantisipasi fluktuasi kenaikan harga
material, serta mempercepat pendistribusian karena materi sudah siap pakai. Prinsip
FIFO (First In First Out) diberlakukan di penyimpanan logistik Puskesmas Gundih .
5. Pendistribusian
Pendistribusian logistik di Puskesmas Gundih dilakukan pada saat pelaksanaan
kegiatan UKM. Efisiensi pelaksanaan pendistribusian akan mempengaruhi kecepatan
penyediaan material baru. Penanggung jawab pendistribusian adalah penanggung
jawab gudang alat kesehatan Puskesmas Gundih. Prosedur baku pendistribusian
material logistik, meliputi :
A. Pendistribusian langsung kepada sasaran pelayanan
B. Pendistribusian melalui mitra kerja lintas program, jejaring dan jaringan
Puskesmas Gundih.
6. Penghapusan
Penghapusan adalah proses penghapusan tanggungjawab pengurus barang atas
bahan atau barang tertentu sekaligus mengeluarkan dari catatan/pembukuan yang
berlaku, penghapusan barang diperlukan karena :
A. Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali
B. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk didaur ulang.
C. Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expired date)
D. Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain.
Penghapusan logistik di Puskesmas Gundih dilakukan dengan pengembalian
barang-barang yang rusak ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
22
Identifikasi sasaran kegiatan yang akan menerima pelayanan UKM sesuai rencana
kegiatan unit pelayanan UKM yang telah disusun.
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh sasaran akan
mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan sasaran. Evaluasi di
akhir pelayanan dilakukan untuk memastikan sasaran tidak salah memahami informasi
yang diberikan.
3. Peningkatan keamanan sarana UKM
Memantau lokasi, bangunan dan material UKM yang dapat membahayakan
keselamatan sasaran.
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-metoda, tepat-sasaran
Menyusun dan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) pelayanan UKM untuk
menghindari kesalahan lokasi, metoda dan sasaran pelayanan.
5. Pengurangan risiko psikososial terkait pelayanan UKM
Resiko psikososial seperti bosan, mengantuk, lelah dan pusing dapat terjadi selama
pelayanan UKM berlangsung. Untuk meminimalisir bahkan menghindari hal tersebut
diperlukan komitmen bersama sasaran, memilih metoda yang tepat dan memberikan
reward.
6. Pengurangan risiko sasaran jatuh/terluka
Memilih dan memantau lokasi pelayanan UKM untuk menghindari sasaran mengalami
cedera baik dalam perjalanan maupun selama dalam ruangan menerima pelayanan
UKM.
Sistem Keselamatan Sasaran Pelayanan UKM dilakukan dengan melakukan
assesment resiko, identifikasi resiko, dampak dan menyusun implementasi solusi untuk
mengendalikan atau meminimalkan timbulnya resiko.
23
Sistem Keselamatan Sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat
N DAMPAK/
LOKASI RISIKO SASARAN PENGENDALIAN
O AKIBAT
1 Dalam gedung Salah memahami Salah menerapkan Menyampaikan
informasi yang informasi yang materi yang benar
diterima diterima dan jelas
menggunakan
metoda yang tepat.
Mengevaluasi hasil
penyuluhan
Fisik (dinding, lantai, Sakit akibat Pemantauan berkala
pencahayaan, tersandung fisik bangunan
suhu/kelembaban, terpeleset, Rambu peringatan
kebisingan) tertabrak
Kepanasan,
pengap
Kenyamanan
terganggu
2 Luar gedung Transportasi menuju Kecelakaan lalu Pemilihan lokasi
lokasi penyuluhan lintas yang mudah dan
aman dijangkau
sasaran
Psikososial Mengantuk Membangun
Pusing komitmen bersama
Bosan Penyampaian materi
Lelah efektif dan efisien
Pemilihan metoda
kegiatan yang tepat
24
4.3 Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu
sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai
mutu produk atau jasa yang diberikan kepada sasaran. Pengendalian mutu pada Upaya
Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gundih diperlukan agar terjaga kualitasnya sehingga
memuaskan masyarakat sebagai sasaran. Penjaminan mutu pelayanan kesehatan dapat
diselenggarakan melalui pelbagai model manajemen kendali mutu. Salah satu model
manajemen yang dapat digunakan adalah model PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang
akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan (continuous improvement) atau kaizen
mutu pelayanan.
Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan
mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan:
1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan produk
sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk suatu produksi,
2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan antara
kinerja aktual dan tujuan,
3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan
peningkatan mutu.
Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang semuanya mengacu pada
upaya peningkatan mutu.
Pada upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Gundih kegiatan UKM dimulai dari
pendataan/survey sasaran dan kebutuhan sasaran, penyusunan rencana pelaksanaan
kegiatan, pelaksanaan kegiatan, penyusunan dokumen pelaporan kegiatan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan dan hasil kegiatan, dan penyusunan rencana tindak lanjut hasil
evaluasi kegiatan. Pada setiap tahap kegiatan disusun standar operasional prosedur (SOP)
untuk menjamin pelaksanaan kegiatan yang sesuai standar pelayanan. Evaluasi dan rencana
tindak lanjut dilaksanakan untuk mengatasi adanya kesenjangan antara perencanaan dan
hasil kegiatan. Hasil kegiatan didokumentasikan secara periodik. Adapun jadwal tahap
kegiatan UKM Puskesmas Gundih adalah sebagai berikut :
25
Tahap Kegiatan Upaya Kegiatan Masyarakat Puskesmas Gundih
NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
4.4 Penutup
Salah satu keistimewaan puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki wilayah
kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung, dimana pasien
datang ke puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni
petugas puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi Kelurahan ,
posyandu, sekolah dan lain-lain.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya kesehatan
perorangan) harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya kesehatan masyarakat).
Sementara itu, kegiatan UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM
esensial meliputi UKM promosi kesehatan; UKM kesehatan lingkungan; UKM kesehatan
ibu, anak, dan keluarga berencana; UKM gizi; UKM pencegahan dan pengendalian
penyakit; UKM Keperawatan Masyarakat. Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari
UKM AUSREM; UKM LANSIA,UKM INDERA,UKM UKGM,UKM KESTRAD.
Pedoman pelayanan UKM Puskesmas gundih ini menyampaikan hasil kajian tentang
ketenagaan, sarana dan pengendalian mutu pelayanan agar pelayanan UKM dapat
menjalankan fungsinya secara optimal, dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses
pelayanan maupun sumber daya yang digunakan.
26
LAMPIRAN 1 INDIKATOR KINERJA UKM
TARGE
NO JENIS INDIKATOR
T
PROMKES
KESLING
4 ABJ
GIZI
4 N/D
5 D/S
KIA KB
1 Cakupan K4 (kumulatif)
27
P2
USILA
BATTRA
AUSREM
2 Pemeriksaan berkala.
3 Skrining di sekolah
PERKESMAS
28