Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAOPA
Alamat: Jl. Paninggo No.2 KecamatanTaopa Email: puskesmastaopa@yahoo.com KodePos : 94379

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


F-100

A. Pendahuluan
Keadaan gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur harapan
hidup yang merupakan salah satu unsure utama dalam penentuan keberhasilan
pembangunan negara. Timbulnya krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan
penurunan kegiatan produksi yang drastis akibatnya lapangan kerja berkurang dan
pendapatan perkapita turun. Hal ini jelas berdampak terhadap status gizi dan kesehatan
masyarakat karena tidak terpenuhinya kecukupan konsumsi makanan dan timbulnya
berbagai penyakit menular akibat lingkungan hidup yang tidak sehat. Mulaitahun 1998
upaya penanggulangan balita gizi buruk mulai ditingkatkan dengan penjaringan kasus,
rujukan dan perawatan gratis di Puskesmas maupun Rumah Sakit, Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) sertaupaya-upaya lain yang bersifat Rescue. Bantuan pangan( beras
Gakin dll) juga diberikan kepada keluarga miskin oleh sektor lain untuk menghindarkan
masyarakat dari ancaman kelaparan.

B. Latar Belakang.
Kurang Energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi dan
kesehatanmsayarakat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010,
sebanyak 13,0% berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9% berstatus gizi buruk. Data yang
sama menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6,0% anak sangat kurus dan 17,1% anak
memiliki kategori sangat pendek.

Menurut WHO lebihdari 50%


kematianbayidananakterkaitdengangizikurangdangiziburuk,
olehkarenaitumasalahgiziperluditanganisecaracepatdantepat. Salah
satucaramenanggulangimasalahgizikurangdangiziburukadalahdenganmenjadikantatalaksana
giziburuksebagaiupayamenanganisetiapkasus yang ditemukan.
Padasaatiniseiringperkembanganilmudanteknologitatalaksanagiziburukmenunjukanmenunju
kanbahwakasusinidapatditanganidenganduapendekatan. Giziburukdengankomplikasi
(anoreksia, pneumonia berat, anemiaberat, dehidrasiberat,
demamtinggidanpenurunankesadaran) harusdirawat di rumahsakit, puskesmasperawatan,
PusatPemulihanGizi (PPG) atauTherapeutic Feeding Center (TFC),
sedangkangiziburuktanpakomplikasidapatdilakukansecararawatjalan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menekan angka gizi buruk di wilayah kerja UPTDPuskesmas Taopa
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui mengenai kondisi dan status gizi balita gizi buruk di
UPTDPuskesmas Taopa
b. Merencakan tindak lanjut yang diberikan terhadap balita gizi buruk
UPTDPuskesmas Taopa
c. Memantau perkembangan gizi balita gizi buruk
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
a. Menerima informasi dan laporan dari bidan desa dan kader posyanduKader
memberikan informasi maupun laporan apabila ada anak BGM maupun sangat kurus
dilihat dari penampakan fisiknya
b. Melakukan pelacakan dengan kunjungan rumah Petugas melakukan kunjungan
rumah dan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
c. Menentukan status gizi
d. Memasukkan hasil berat badan dan tinggi badan pada software selanjutnya
menentukan status gizinya
e. Menentukan tindak lanjutMemberikan PMT pemulihan untuk meningkatkan status
gizinya
f. Peranlintassektor(Kecamatan dan Desa)
adalahmendukungterlaksananyakegiatanPelacakan Balita Gizi Buruk Dan Gizi
Kurang.
g. Peranlintas program (Unit terkait)
dalamkegiataniniadalahberperanpadapelaksanaankegiatanPelacakan Balita Gizi
Buruk Dan Gizi Kurang.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pelaksanaan pemberian F-100 dilaksanakan dengan kunjungan rumah seminggu
sekali, dan selanjutnya dipantau oleh kader dan bidan desanya

F. Sasaran
Sasaran adalah 4 balita gizi buruk dan kurang di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Taopa yang menderita gizi buruk.
G. Jadwal

Tempat
Kegiatan Nov Des Pelaksana
(Desa)
Pemberian 7, 14,2, Petugas Gizi
F-100 Balinggi 21, 29 PKK desa
23, 30
Jati Kader posyandu
Bidan desa

H.Peran Serta lintas sektor.


1) Doktermelakukanpemeriksaanklinisdanpenentuankomplikasimedis,
pemberianterapidanpenentuanrawatjalanataurawatinap..
2) AhliGizi (TPG) melakukaknpemeriksaanantropometri, konseling,
pemberianmakananuntukpemulihangizi, makanantherapeutic/gizisiapsaji,
makanan
3) BidanDesasebagaikordinator di wilayahkerjanya,
melakukanskriningdanpendampinganbersamakader.
4) Kader melakukanpenemuankasus, merujukdanmelakukanpendampingan.
5) Anggota PKK melakukan pendampingan
6) PerangkatDesaBPD/Dekelmelaksanakanperencanaananggarandanpengerakmasya
rakat.

I Pendanaan.
Pendanaan pengadaan F-100 dibebankan pada 4 desa yang memiliki kasus gizi buruk.
.
J. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasidan pelaporan pelaksanaankegiatanakan di lakukansetiapminggu disertai
dengan pengukuran antropometri.

K. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Kegiatan Pencatatan Pelaporan Evaluasi
Pemberian Hasil Hasil kegiatan Memantau antropometri
F-100 pengukuran dilaporkan pada setiap 1 minggu sekali
antropometri dinas kesehatan serta mengambil foto
dicatat di kabupaten balita dan pemberian
balnglo F- PMT.
100 gizi
buruk

Mengetahui
Kepala UPTD PuskesmasBalinggi PenanggungJawabProgram

I Made Mustika Diarta, SKM


Ni Luh Risnawati A.Md
NIP. 19821130 200903 1 001
NIP. 19790310 200903 2 001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
F-100

DOKUMEN AKREDITASI
PUSKESMAS BALINGGI

No Dokumen : 04.UKM /62 /PKM.B/X/2017


TanggalTerbit:10Oktober 2017
No Revisi: -

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PARIGI MOUTONG
TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai