Anda di halaman 1dari 5

PENGOBATAN PASIEN TBC

No Dokumen : /UKP/NPIII/2019
No Revisi : 00
SOP
Tgl Terbit : 18 Januari 2019
Halaman : 1/4
UPT. PUSKESMAS I Ketut Preana, S.Sos
NUSA PENIDA III NIP. 197109221991031001
1.Pengertian Pengobatan pasien TBC adalah pasien yang didiagnosa TBC dan
telah ditetapkan klasifikasi serta tipenya, yang akan mendapat
pengobatan dengan Obat Anti TBC (OAT), mempergunakan
panduan pengobatan per program

2.Tujuan Sebagai acuan dalam langkah-langkah melakukan:


1. Menyembuhkan pasien
2. Mencegah terjadinya kematian
3. Mencegah terjadinya kekambuhan TBC
4. Menurunkan penularan TBC
5. Mencegah penularan TBC Resisten

3.Kebijakan

4. Refrensi Pedoman Nasional Pengendalian TBC 2014

5. Alat dan Alat :


Bahan 1. Pot Dahak
Bahan:
1. ATK
2. Form TBC 01,TBC 02
3. OAT KDT

6. Langkah- 1. Pasien yang telah di diagnose TBC dan telah ditetapkan


langkah/Prosedu klasifikasi serta tipenya kemudian diberikan penjelasan dan
r berikan pengobatan dengan Obat Anti TBC, mempergunakan
OAT Program dengan panduan regimen yang sesuai
2. Panduan regimen OAT yaitu Isoniazid (H),Rifampisin
(R),Pirazinamid (Z),Streptomisin (S),Etambutol (E ) :
a. Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3
Pasien TBC Baru
- TBC Paru terkonfirmasi bakteriologis
- TBC Paru terdiagnosa Klinis
- TBC Eksta Paru

Tahap Lanjutan
Tahap Intensif
3X seminggu selama 16
BB @ hari selama 56 hari
minggu (48 dosis )
RHZE(150/75/400/275)
RH (150/150)
30-37 Kg 2 tablet 4 KDT 2 tablet 2 KDT
38-54 kg 3 tablet 4 KDT 3 tablet 2 KDT
55-70 kg 4 tablet 4 KDT 4 tablet 2 KDT
≥ 71 kg 5 tablet 4 KDT 5 tablet 2 KDT

b. Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Pasien TBC BTA Positif yg pernah diobati (Pengobatan
Ulang)
- Pasien Kambuh
- Pasien gagal pengobatan OAT kategori 1 sebelumnya
- Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost
to follow –up)

Tahap Intensif
@ HARI Tahap Lanjutan
RHZE(150/75/400/275)+S 3X seminggu selama
BB
16 minggu (48 dosis )
Selama 56 Selama 28 RH (150/150)+E (400)
hari hari
2 tablet 4
KDT + 500
30-37 2 tablet 4 3 tablet 2 KDT+ 3
mg
Kg KDT Tab Etambutol
Streptomisi
n inj
3 tablet 4
KDT+750
38-54 3 tablet 4 3 tablet 2 KDT+ 3 Tab
mg
kg KDT Etambutol
Streptomisi
n inj
4 tablet 4
KDT+ 1000
55-70 4 tablet 4 4 tablet 2 KDT+ 4 Tab
mg
kg KDT Etambutol
Streptomisi
n inj
5 tablet 4
KDT +
5 tablet 4 5 tablet 2 KDT+ 5 Tab
≥ 71 kg 1000 mg
KDT Etambutol
Streptomisi
n Inj

c. Kategori Anak : 3 macam obat 2(HRZ)/4(HR) atau untuk


kasus TBC anak dengan kondisi tertentu 2HRZE(S)/4-
10HR
Isoniazid (H) : 10 (7-15) mg/kg BB/Hari dgn Dosis Max
300 mg/hari
Rifampisin (R ) : 15 (10-20 ) mg/kg BB/Hari dgn dosis
max 600 mg/hari
Pirazinamid (Z ) : 35 (30-40) mg/kg BB/Hari
Etambutol (E ) : 20 (15-25) mg/kg BB/Hari
Streptomisin (S) : 15-40 mg/kgBB /Hari dgn dosis max
1000 mg/hari
Pengobatan TBC Anak dibagi dalam 2 tahap :
- Tahap Awal selama 2 bulan pertama diberikan minimal
3 macam obat tergantung hasil pemeriksaan
bakteriologis dan berat ringannya penyakit
- Tahap Lanjutan selama 4-10 bulan tergantung hasil
pemeriksaan bakteriologis dan berat ringannya
penyakit
Pengobatan pencegahan pada anak
- Jika anak tinggal serumah dengan orang BTA (+) maka
dilakukan scoring ,diberikan dosis 5-10 mg/kg BB/Hari
selama 6 bulan.

3. Untuk pengawasan minum obat,selanjutnya ditunjuk seorang


PMO (keluarga/orang terdekat)yang dapat membantu
melalukan pengawasan minum obat oleh pasien
4. Dilakukan konseling dan edukasi kepada pasien maupun
keluarga,mengenai TBC dan pentingnya untuk berobat secara
teratur dan lengkap sampai masa pengobatan selesai
5. Pasien TBC dibuatkan kartu kontrol TBC ( Form TBC 02)
yang akan dibawa pasien saat pasien kontrol ,yang
dipergunakan untuk mengingatkan pasien jadwal kunjungan
pengambilan obat berikutnya yaitu 10 dosis/10 hari
berikutnya
6. Perjalanan pengobatan pasien selain dicatat dalam rekam
medik pasien juga dicatat dalam lembar pengobatan TBC
(Form TBC 01)
7. Form TBC 01 dilengkapi setiap pasien tersebut kunjungan
kontrol selama masa pengobatan sampai dengan akhir masa
pengobatan
 Pada saat pasien datang kunjungan kontrol,maka beri
tanda rumput (√) pada TBC 01 di kolom tanggal yang
sesuai,catat tanggal kunjungan pada TBC 02
 Catat jumlah dosis OAT yang sudah diberikan ,beri
tanda (-) pada TBC 01 pada kolom tanggal sejumlah
dosis OAT yang sudah diberikan
 Apabila pada jadwal kontrol ternyata pasien
mangkir/tidak dating kontrol maka dilakukan pelacakan
pasien dan diskusikan dengan pasien factor penyebab
putus berobat
8. Form TBC 01 selanjutnya disimpan oleh pengelola TBC
9. Pasien mendapakan Obat sesuai yang tercantum pada form
TBC
10. Petugas melakukan pemantauan hasil pengobatan,setelah
pengobatan tahap intensif akhir bulan ke 2,dilakukan f up
pengobatan dengan pemeriksaan BTA (sewaktu,pagi) tanpa
memperhatikan hasil pemeriksaan ulang dahak apakah masih
positif/negative,pasien segera harus memulai pengobatan
tahap lanjutan (Tanpa OAT sisipan bila tidak mengalami
konversi).Lakukan pemeriksaan ulang dahak kembali setelah
OAT tahap lanjutan 1 bulan.Apabila hasil dahak ulang tetap
positif lakukan uji kepekaan obat,bila tidak memungkinkan
lanjutkan pengobatan dan periksa dahak kembali pada akhir
bulan ke 5.

11. Pemeriksaan ulang dahak kemudian dilakukan pada bulan ke


5.Apabila hasilnya negative pengobatan dilanjutkan hingga
seluruh dosis pengobatan selesai ,jika hasil pemeriksaan
positif maka pasien dinyatakan gagal dan dinyatakan sebagai
terduga pasien TBC MDR dan berikan panduan OAT kategori
2 dari awal ( pasien TBC dengan pengobatan
Ulang/pengobatan panduan kategori 2 dinyatakan gagal
kemudian harus diupayakan semaksimal melakukan uji
kepekaan dan dirujuk ke RS Pusat rujukan TBC MDR)
12. Setelah pasien yang selesai melaksanakan
pengobatan,kemudian pemeriksaan ulang dahak kembali
dilakukan pada akhir pengobatan
13. Pasien dengan hasil pemeriksaan bakteriologis pada awal
pengobatan positif yang hasil akhir pengobatannya menjadi
negataif maka pasien dinyatakan sembuh,dan bila awal
pengobatan negative dengan TBC terdiagnosa klinis/Ekstra
paru positif maka pasien dikatakan pengobatan lengkap
7.Diagram Alir
Pasien Terdiagnosa TB Berikan panduan OAT
(telah ditetapkan klasifikasi Kategori 1 / Kategori 2
&tipenya) /TBC Anak

Ditunjuk pengawasan
Lakukan
minum obat(PMO)
konseling dan
edukasi

Catat dalam RM dan Form


Buatkan TB 02 untuk TB 01 ( dilengkapi selama
dibawa pulang dan pengobatan sampai akhir
kontrol ulang pengobatan)

Pasien
dapat obat
Form TBC 01
disimpan oleh
F Up fase intensif akhir pengelola TBC
bulan ke 2 dgn cek BTA

Hasil BTA negatif Hasil BTA Positif

f.up ulang 1 bulan Hasil tetap positif

tetap lanjutkan
Fase lanjutan
uji kepekaan (Susp TB
MDR)

jika hasil positif


Cek BTA F Up
Pengobatan GAGAL
akhir bulan ke 5
&terduga TB MDR

Jika hasil negatif Ganti regimen pengobatan dari


awal
Cek BTA F Up
akhir
pengobatan
SEMBUH/
PENGOBATAN
LENGKAP

8.Hal hal yang - Kasus TBC Dewasa BB pasien ditimbang setiap bulan dan dosis
perlu pengobatan harus disesuaikan apabila terjadi perubahan BB
diperhatikan - Cara melarutkan Streptomisin vial 1 gram yaitu menambahkan
Aquabidest sebanyak 3,2 ml sehingga menjadi 4 ml ( 1 ml =250
mg)
- Pada kasus TBC Anak pengobatan Tahap dan Lanjutan OAT
diberikan setiap hari untuk mengurangi ketidak teraturan minum
obat dan jika anak belum pernah mendapatkan imunisasi BCG
segera lakukan imunisasi setelah pengobatan selesai

1. Ruang Farmas
9.Unit Terkait 2. Puskesmas Pembantu

10.Dokumen 1. Rekam medis


Terkait 2. Buku Register Tuberculosis

Anda mungkin juga menyukai