Anda di halaman 1dari 3

PENGOBATAN TB PARU

No. Dokumen : SOP/VII/48/GT/2019


No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit : 4 Februari 2019
Halaman : 1/3
Puskesmas Dr. Tri Kusumo B, SE
Gedongtengen NIP. 19720706 200604 1 016
1. Pengertian Tata laksana memberikan pengobatan penderita TB Paru sesuai dengan
panduan penanggulangan tuberkulosis yang bertujuan menyembuhkan pasien,
mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan
dan mencegahterjadinya resistensi kuman terhadap OAT.
2. Tujuan Sebagai acuan kerja bagi petugas dalam memberikan pengobatan TB

3. Kebijakan 1. Peraturan Menteri kesehatan RI No. 67 tahun 2016 tentang


Penanggulangan Tuberkulosis
2. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gedongtengen Kota Yogyakarta Nomor
142 tahun 2019 tentang Tim Interprofesi
4. Referensi Panduan Penanganan Tuberkulosis UPT Puskesmas Gedongtengen Kota
Yogyakarta

5. Langkah-langkah 1. Persiapan Alat :


a. Register TB 01
b. Register TB 02
c. Register TB 03
d. Register TB 06
e. Rekam medis
2. Petugas yang melaksanakan
a. Perawat
b. Dokter
c. Nutrisionis
d. Psikolog
e. Apoteker
Persiapan pasien : Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilaksanakan pada pasien

3. Langkah - langkah
a. Pasien yang telah diperiksa dahaknya dipersilahkan masuk
keruang TB DOTS.
b. Pasien diberi penjelasan sesuai dengan hasil pemeriksaan dahak
di TB 05.
c. Untuk pasien dengan hasil BTA positif baru, BTA negative
dan rongsent mendukung diberikan pengobatan dengan OAT
kategori I sesuai berat badan pasien.
d. Dosis pemberian sesuai tabel sebagai berikut :

1/3
Tabel 01. pemberian obat TB paru Kategori I sesuai BB pasien
Berat Tahap intensif setiap hari Tahap lanjutan 3 kali seminggu
badan RHZE (150/75/400/275) (RH (150/150)
(kg)
selama 56 hari selama 16 minggu
30 - 37 2 tablet 4KDT 2 tablet 4KDT
38 - 54 3 tablet 4KDT 3 tablet 4KDT
55 - 70 4 tablet 4KDT 4 tablet 4KDT
≥ 71 5 tablet 4KDT 5 tablet 4KDT

e. Untuk pasien dengan hasil BTA positif yang pernah diobati


sebelumnya (pengobatan ulang) diberikan pengobatan dengan OAT
kategori II sesuai berat badan pasien.

Tabel 02. Pemberian obat TB Kategori II sesuai BB pasien


Tahap lanjutan 3 kali
Berat Tahap intensif setiap hari seminggu
bad
an RHZE (150/75/400/275) + S RHE (150/75/275)
(kg) selama 28
selama 56 hari hari selama 20 minggu

30 - 37 2 tablet 4KDT + 500 mg 2 tablet 2 tablet 2KDT + 2 tab


Streptomisin inj. 4KDT Etambutol

38 - 54 3 tablet 4KDT + 750 mg 3 tablet 3 tablet 2KDT + 3 tab


Streptomisin inj. 4KDT Etambutol

55 - 70 4 tablet 4KDT + 1000 mg 4 tablet 4 tablet 2KDT + 4 tab


Streptomisin inj. 4KDT Etambutol

≥ 71 5 tablet 4KDT + 1000 mg 5 tablet 5 tablet 2KDT + 5 tab


Streptomisin inj. 4KDT Etambutol

f. Setelah pengobatan tahap awal, tanpa memperhatikan hasil


pemeriksaan ulang dahak apakah masih tetap BTA positif atau sudah
menjadi BTA negatif, pasien harus memulai pengobatan tahap
lanjutan.
g. Semua pasien TB baru yang tidak konversi pada akhir 2 bulan
pengobatan tahap awal, pengobatan dilanjutkan ke paduan tahap
lanjutan.
h. Pemeriksaan dahak diulang pada akhir bulan 3 pengobatan. Bila hasil
tetap BTA positif, pasien ditetapkan sebagai pasien terduga TB RO.
Semua pasien TB pengobatan ulang yang tidak konversi akhir tahap
awal ditetapkan juga sebagai terduga TB-RO.
i. Semua pasien TB BTA positif, pemeriksaan ulang dahak selanjutnya
dilakukan pada akhir bulan ke 5 pengobatan. Apabila hasilnya
negatif, pengobatan dilanjutkan hingga seluruh dosis pengobatan
selesai.
j. Pemeriksaan ulang dahak kembali pada akhir pengobatan.
Bilamana hasil pemeriksaan mikroskopis nya positif pasien dianggap
gagal pengobatan dan dimasukkan kedalam kelompok terduga TB-
RO.

6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait Pendaftaran, BPU, Laboratorium, Farmasi, Psikolog, Gizi

2/3
REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Berlaku

   
 

3/3

Anda mungkin juga menyukai