Anda di halaman 1dari 4

PENEMUAN SUSPEK TB

No. Dokumen : 05/ /Pusk. GR


II/2022
SOP
No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 20 Januari 2022
Halaman : 1/3
UPTD dr. Pande Putu Irma Yustini
PUSKESMAS Nip.19680715 200212 2 010
GIANYAR II

1. Pengertian Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan
serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan
klasifikasi penyakit dan tipe pasien.
2.Tujuan Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan
sehingga segera dapat dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak
menularkan penyakit kepada orang lain..
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Gianyar II No. 440/028/Pusk.
GR II/2022 tentang Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Gianyar II.
4. Referensi 1. PMK No. 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
2. Pedoman Pengendalian Tuberkulosis Kemenkes RI Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014
5.Alat dan Bahan 1. Ruang ISPA
2. Perawat.
3. Meja, kursi dan kipas angin.
4. ATK dan buku register.
5. Buku penderita TB.05 dan TB.06
6. Pot dahak
6. Langkah Persiapan Pasien : Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara
Langkah pengobatan pasien

Prosedur :

1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif dengan


melibatkan semua layanan dengan maksud untuk mempercepat
penemuan dan mengurangi keterlambatan pengobatan.
2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
a. Kelompok khusus tang rentan atau resiko tinggi sakit TB seperti
pasien dengan HIV AIDS.
b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah
kumuh, keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka yang
dengan TB BTA positif.
c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk
menentukan tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB /
pengobatan pencegahan.
d. Kontak dengan pasien TB resistan obat.
3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang
memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak
selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala
tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas,
badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih
dari satu bulan.
4. Petugas melakukan anamese dan mencatat mengenai
· Berapa lama batuk ?

· Berdahak/tidak ?

· Dahak bercampur darah/tidak ?

· Sesak nafas /tidak ?

· Nyeri dada / tidak ?

· Kurang nafsu makan/tidak ?

· Berat badan menurun / tidak ?

· Riwayat kontak dengan penderita TBC ?... dan

· Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan


atau lebih dari 1 bulan ?

5. Mengisi suspek form. TB.06


6. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan
dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang
kental dan purulen.
7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan
pengambilan dilakukan disamping Puskesmas.
8. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas
sediaan dahak sesuai dengan TB.06
9. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di
rumah penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak
paginya dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu
kunjungan kedua.
11. Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium.

2/2
1. Bagan Alir
Pasien batuk

Anamesa tanda dan gejala TB

Mengisi form TB 06

Petugas memberi penjelasan

Pemberian Pot dahak

2. Hal-hal yang Peningkatan penyuluhan pada kelurga penderita dan penderita sendiri
perlu
untuk lebih meningkatkan PHBS.
diperhatikan
3. Unit 1. RS Sanjiwani bagian Gene expert/TCM RS Sanjiwani Gianyar.
Terkait
2. Petugas laboratorim RS Sanjiwani Gianyar.
10. Dokumen 1. Rekam Medis.
Terkait
2.Register TB.
11. Rekam histori
perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

1 Tata naskah SK Kepala UPTD 20 Januari 2022


Puskesmas
Gianyar II No.
Kebijakan 440/028/Pusk.BB
II/2022 Tentang
Pelayanan Klinis
UPTD Puskesmas
Gianyar II

3/2
4/2

Anda mungkin juga menyukai