Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAPALANG
Jalan poros mamuju – kalukku KM 32 kec. Kalukku kab. Mamuju sulawesi barat 91561
E-mail : tampapadang@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM TB PARU

A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lainya .TB disebarkan melalui droplet pernafasan
transmisi timbul akibat kontak erat dengan individu yang terinfeksi. Kontak dengan
pasien yang telah terbukti memiliki TB dalam sputumnya memiliki risiko 25% untuk
tertular TB. Sekali batuk dapat dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika
bersin menyebarkan 4.500-1.000.000 kuman yang terkandung dalam percikan
dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan selama beberapa
jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembap .Pengobatan TB
bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah ke
kambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman
terhadap Obat Anti Tuberkulosis.
Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu 6-9 bulan sehingga dimungkinkan
pasien tidak patuh dalam menelan obat. Untuk menanggulangi masalah tersebut
peran masyarakat sebagai Pengawas Menelan Obat sanggatlah penting. Diharapkan
dengan peran aktif Pengawas Menelan Obat dalam pendampingan di Masyarakat
akan menurunkan angka drop out/Default dan meningkatkan kesembuhan.
out/default. Peran PMO adalah memastikan penderita menelan obat sesuai aturan,
mendampingi dan memberikan dukungan moral, mengingatkan pasien, menemukan
dan mengenali gejala efek samping obat, mengisi kartu kontrol, serta memberikan
penyuluhan. PMO diperlukan untuk menjamin keteraturan pengobatan sehingga
Penderita TB Paru sembuh, pengobatan lengkap, tidak drop out/default, dan tidak
gagal. Kegagalan pengobatan TB Paru mengakibatkan Penderita mengalami TB
MDR yaitu Penderita menjadi resistan dengan OAT. Pengobatan TB MDR
membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang cukup besar. Untuk mencegah
terjadinya kegagalan pengobatan Penderita memerlukan pengawasan langsung
dalam menelan Obat yang dilakukan oleh PMO.

B. LATAR BELAKANG
Dalam pemberantasan penyakit TB Paru di Puskesmas Tampa padang melakukan
langkah – langkah sebagai acuan pemegang program:
Penjaringan pasien yang batuk lebih dari 3 minggu
1. Pemeriksaan dahak dengan sistem SP ( Sewaktu Pagi)
2. Pengiriman dahak ke Puskesmas.
3. Pengobatan dengan FDC.
4. Pelacakan pasien TB mangkir minum obat.
5. Penyuluhan di masyarakat dengan cara perorangan ataupun kelompok.
1. Tujuan umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TBC dengan cara
memutus rantai penularan sehingga penyakit TBC tidak lagi merupakan masalah
kesehatan masyarakat kecamatan kalukku.
2. Tujuan khusus.
a. Tercapainya angka kesembuhan minimal 90% dari semua penderita baru BTA positif
yang ditemukan.
b. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehingga dapat
mencapai 90% dari perkiraan semua penderita baru BTA positif.
c. Mengurangi pasien TB Mangkir.
C . KEGIATAN

1. Penyuluhan tentang TB Paru di masyarakat melalui kelompok masyarakat maupun


perorangan berkoordinasi dengan Promkes.
2. Memberikan leaflet maupun pemasangan poster TB Paru pada tempat – tempat
layanan kesehatan .
3. Kunjungan rumah pada pasien TB yang mangkir minum obat.
4. Koordinasi dengan petugas bagian poli untuk mengirimkan BTA pasien dengan
gejala batuk 3 minggu atau dengan gejala lainnya.

PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Pasien baru dicatat pada register TB 01,TB 03.


2. Pelaporan tiap Tribulan .

JADWAL KEGIATAN

NO JENIS KEGIATAN Waktu Sasaran


1 Kunjungan pasien Bila pasien mangkir minum Pasien mangkir
mangkir OAT minum OAT lebih dari
2 minggu
2 Kunjungan kontak Bila pasien baru BTA positif Keluarga pasien
BTA positif dengan BTA positif
4 Penyuluhan Perorangan/kelompok
kelompok
HASIL CAPAIAN KEGIATAN PUSKESMAS TAMPA PADANG TAHUN 2023

NO JENIS HASIL CAPAIAN RENCANA RTL JADWAL BIAYA


KEGIATAN
1 Penjaringan Target 691 suspek 1. Mengoptimalkan pustu, dengan menjaring dan Setiap hari
suspek yang diperiksa mengirimkan pasien batuk lebih dari 3 minggu ke
puskesmas untuk diperiksa dahaknya
2. Promosi atau penyuluhan kesehatan di masyarakat
atau kelompok masyarakat.
3 Proporsi Penderita BTA positif 1. Penjaringan semua pasien yang batuk lebih dari 3 Setiap hari BOK
penderita BTA 20 orang dari 561 minggu agar diperiksa dahaknya
positif di antara yang diperiksa
suspek
4 Rongent positif 23 1. Penjaringan semua pasien yang batuk lebih dari 3 Setiap hari BOK
minggu agar diperiksa dahaknya

5 Sembuh 24
6 Pengobatan 24
lengkap
8 TB MDR 0 Pendampingan dalam minum obat dan penyuluhan 3 Bulan sekali BOK
kesehatan.
9 TB Mangkir 3 Pendampingan dalam minum obat dan penyuluhan BOK
kesehatan.
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pencapaian penemuan kasus di puskesmas Tampa padang sudah mencapai
697 suspek melebihi target 6
2. Proporsi BTA Positif di antara suspek 597 ditemukan 70 orang mencapai
54,6%
3. Masin adanya pasien TB Mangkir sehingga diperlukan pengawasan dan
penyuluhan kesehatan.
B. Saran
1. Penjaringan suspek lebih ketat sehingga BTA Positif baru lebih cepat
ditemukan.
2. Kegiatan penyuluhan atau promosi kesehatan lebih digalakkan lagi di
masyarakat.
3. Pelatihan bagi petugas TB maupun petugas laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai