A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
diperlukan dukungan dari berbagai bidang. Puskesmas berperan
penting dalam memberikan dukungan secara langsung maupun tidak
langsung.
Hasil Riset Kesehatan Dasa (Riskesdas) tahun 2013, besaran
masalah gizi pada balita di Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang,
diantaranya 5,7% gizi buruk; gizi lebih 11,9%, stunting (pendek)
37,2%. Proporsi gemuk menurut kelompok umur, terdapat angka
tertinggi baik pada balita perempuan dan laki-laki pada periode umur
0-5 bulan dan 6-11 bulan dibandingkan kelompok umur lain. Hal ini
menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak masyarakat
khususnya ibu balita yang mempunyai persepsi tidak benar terhadap
balita gemuk. Data masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium
(GAKI) berdasarkan hasil survey nasional tahun 2003 sebesar 11,1%
dan menurut hasil Riskesdas 2013, anemia pada ibu hamil sebesar
37,1%. Sedangkan besaran masalah gizi pada balita di Puskesmas
Panarung pada tahun 2017 yaitu BGM 1,12%. Data cakupan
penggunaan garam beriodium pada rumah tangga sebesar 98% ; dan
ibu hamil KEK sebesar 8 %.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dapat berupa MP-ASI
Bufferstock, MP-ASI Lokal (PMT Penyuluhan) dan PMT pemulihan.
MP-ASI Bufferstock adalah MP-ASI pabrikan yang disiapkan oleh
Kementrian Kesehatan RI dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan gizi. MP-ASI Lokal (PMT Penyuluhan) adalah MP-ASI
yang dibuat dari makanan lokal setempat dalam rangka untuk
meningkatkan pemahaman dan ketrampilan tenaga kesehatan. PMT
penyuluhan biasa diberikan pada saat Posyandu balita. Sasaran
pemberian MP-ASI Bufferstock dan MP-ASI Lokal (PMT Penyuluhan)
adalah balita, terutama balita gizi kurang. Sedangkan PMT
Pemulihan dapat berupa Bufferstock maupun makanan lokal
yang diberikan selama 90 hari makan dengan sasaran balita gizi
buruk dan ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK). PMT pemulihan
untuk balita gizi buruk adalah makanan padat gizi dengan
kandungan 350-400 kalori dan 10-15 gr protein. PMT bumil KEK
mengandung 500 kalori dan 15 gr protein.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Untuk meningkatkan status gizi balita gizi kurang/ buruk
2. TUJUAN KHUSUS
a. Meningkatkan pengetahuan sasaran tentang pentingnya PMT
pada sasaran
b. Meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja
C. TATA NILAI
Dalam melaksanakan kegiatan ini, petugas menerapkan Tata Nilai
yang dikembangkan di UPT Puskesmas Panarung yaitu SIGAP
(Standar, Inovatif, Gesit, Akuntabel, Profesional). Penjabaran nilai-
nilai tersebut yaitu :
Standar : Menjalankan pekerjaan sesuai dengan Pedoman
dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
berlaku.
E. METODE
1. Kegiatan Pokok :
Kegiatan pemberian PMT dilakukan di luar gedung (Posyandu
atau rumah sasaran) dengan sasaran adalah bayi dan balita, bayi
dan balita gizi kurang (BGT) dan gizi sangat kurang (BGM) dan
yang ada di wilayah kerja Puskesmas
2. Rincian Kegiatan :
a. Menentukan sasaran PMT balita BGT dan BGM
b. Menentukan jadwal pemberian
c. Menyediakan PMT
d. Distribusi PMT langsung ke rumah sasaran
e. Pencatatan data penerima PMT (identitas, data BB & TB/PB, ,
bukti terima)
f. Evaluasi hasil pemberian PMT
2. TEMPAT KEGIATAN
Dilaksanakan di rumah anak yang bersangkutan dan di
Puskesmas Panarung pada saat kunjungan sakit anak.
3. WAKTU KEGIATAN
Dilaksanakan setiap bulan yaitu selama 5x dalam sebulan
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan kegiatan didapatkan dari laporan hasil kegiatan.
Pelaporan kegiatan dilaporkan setiap selesai kegiatan dilaksanakan.
Evaluasi kegiatan merupakan evaluasi dari hasil kegiatan.
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pemberian PMT dilakukan
oleh petugas gizi puskesmas bersama dengan kader kesehatan, dan
pelaporan dilakukan setiap selesai kegiatan .