Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN MALAKA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS UABAU
Alamat: Jln.Raya Uabau, Maan, Uabau, Kec.Laenmanen
Email : uabaupuskesmas@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS UABAU


NOMOR : 445.02/Kapus/SK/……../2023

TENTANG
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UKM
PUSKESMAS UABAU

KEPALA PUSKESMAS UABAU

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan UKM Puskesmas sesuai


dengan kebutuhan masyarakat, maka perlu disusun perencanaan
Puskesmas berdasarkan analisis kesehatan masyarakat;

b. bahwa agar masyarakat mudah mendapatkan akses terhadap


pelayanan, informasi, dan memberikan umpan balik, maka perlu
disusun kebijakan akses masyarakat terhadap Puskesmas;

c. bahwa agar kinerja UKM Puskesmas dapat ditingkatkan secara


berkesinambungan, maka perlu disusun kebijakan evaluasi UKM
Puskesmas dengan indikator-indikator kinerja yang jelas;

d. bahwa agar penyelenggaraan UKM Puskesmas dapat


dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, dan sesuai dengan pedoman,
dan ketentuan perundangan, maka perlu disusun kebijakan pengelolaan
UKM Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang- Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2023


Tentang Kesehatan;

1
2. Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan
Konsumen;
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116);
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 12);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020
Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penurunan Virus Disease (Covid – 19);
6. Permenkes 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga;
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/Menkes/SK/X/2013 tentang Standart Pelayanan Minimal
Bidang Kesehaan di Kabupaten Kota;

2
17. Permenkes No.4 Tahun 2019 tentang Standart Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standart Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan;
18. Permenkes No.43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 10 tentang
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Virus Disease 20219 (Covid – 19).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS UABAU TENTANG


KEBIJAKAN PENGELOLAAN UKM PUSKESMAS UABAU.

PETAMA : Kebijakan Pengelolaan UKM Puskesmas sebagaimana tercantum dalam


lampiran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
surat keputusan ini.

KEDUA : Surat Keputusan Kepala Puskesmas ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

dan dapat dilakukan perubahan apabila diperlukan.

Ditetapkan di : Uabau
Pada Tanggal : 05 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS UABAU

Dominicus Un Asa, SKM


Pembina /IV a
NIP.197908062006041010

3
LAMPIRAN 1 : SURAT KEPUTUSAN
PUSKESMAS UABAU

NOMOR : 445.02/Kapus/SK/……./2023
TANGGAL : 03 Januari 2022

A. Kebijakan Perencanaan, akses, dan evaluasi kinerja UKM:

1. Perencanaan tiap-tiap UKM Puskesmas Uabau disusun berdasarkan analisis


kebutuhan masyarakat, dan mengacu pada pedoman atau acuan yang ditetapkan
oleh Kementarian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, maupun Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dan capaian kinerja masing- masing UKM;
2. Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dilakukan melalui survey mawas
diri, musyawarah masyarakat desa, pertemuan mini loka karya tribulan dan kotak
saran,maupun penyampaian informasi langsung dari masyarakat dan sasaran
masing-masing UKM untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat, kelompok
masyarakat, dan sasaran;
3. Perencanaan tiap-tiap UKM harus diintegrasikan dalam perencanaan
Puskesmas, baik dalam perencanaan lima tahunan, RUK, dan RPK;
4. Umpan balik dari masyarakat digunakan baik dalam penyusun rencana, maupun
untuk perubahan rencana yang disusun;
5. Inovasi dalam penyelenggaraan UKM dilakukan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan dan harapan masyarakat, perubahan regulasi,
perkembangan tekhnologi;
6. Permasalahan dan hambatan dalam penyelenggaraan masing-masing UKM harus
diidentifikasi, dianalisis dan ditindak lanjuti dengan mengikuti siklus PDCA dalam
bentuk upaya perbaikan yang berkesinambungan dan inovasi perbaikan;
7. Inovasi dalam penyelenggaraan UKM harus direncanakan, dilaksanakan dan
dievaluasi;
8. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kegiatan UKM, jadual
pelaksanaan kegiatan harus disepakati dan diinformasikan pada sasaran, lintas
program, dan lintas sector terkait;

4
9. Sasaran kegiatan UKM berhak untuk mendapatkan akses yang mudah dan
tepat waktu dalam berperan aktif pada saat pelaksanaan kegiatan UKM;
10. Sasaran UKM, lintas program dan lintas sector terkait harus mendapat
informasi tentang kegiatan masing-masing UKM, tujuan, tahapan dan jadual
pelaksanaan;
11. Akses masyarakat dan sasaran UKM harus dievaluasi;
12. Masyarakat dan sasaran UKM berhak untuk menyampaikan keluhan dan umpan
balik melalui media komunikasi: sms, kotak saran, dan pertemuan dengan tokoh
masyarakat maupun forum-forum komunikasi seperti Peremuan kader, peremuan
tokoh masyarakat dan perteman lintas sector;
13. Umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti. Tindak lanjut yang dilakukan
harus diinformasikan kepada masyarakat;
14. Kinerja masing-masing UKM harus dievaluasi, dianalisis dan ditindaklanjut
dalam bentuk perbaikan yang berkesinambungan dan inovasi perbaikan;

B. Kebijakan Pengelolaan UKM

1. Penanggungjawab UKM harus memenuhi persyaratan kompetensi sebagaimana


pada pedoman tiap-tiap UKM;
2. Analisis kompetensi wajib dilakukan untuk tiap penanggung jawab;
3. Jika kompetensi belum terpenuhi maka harus dilakukan tindak lanjut untuk
memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan;
4. Penanggung jawab dan pelaksana UKM yang baru wajib mengikuti program
orientasi;
5. Penyelenggaraan UKM dilaksanakan sesuai dengan tata nilai yang
disepakati dan rencana yang disusun;
6. Kepala Puskesmas wajib melakukan pembinaan dan arahan kepada tiap- tiap
penanggung jawab UKM dalam pelaksanaan kegiatan UKM;
7. Penanggung jawab UKM wajib melakukan pembinaan dan arahan kepada pelaksana
kegiatan UKM;
8. Penanggungjawab UKM wajib melakukan komunikasi dan koordinasi
dengan lintas program dan lintas sector terkait dalam penyelenggaraan UKM;

5
9. Dalam penyelenggaraan kegiatan UKM harus diidentifikasi resiko yang mungkin
terjadi terhadap lingkungan, dan dilakukan upaya untuk mencegah dan/atau
meminimalisasi akibat dari resiko yang terjadi;
10. Dalam penyelenggaraan UKM dilakukan fasilitasi pemberdayaan
masyarakat dan sasaran.Pemberdayaan masyarakat dimulai dengan keterlibatan
masyarakat dalam menyampaikan kebutuhan, keluhan, umpan balik, aktif dalam
pelaksanaan kegiatan UKM, sampai dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan
UKBM;
11. Dalam pelaksanaan kegiatan UKM, penanggung jawab dan pelaksana dipandu
oleh uraian tugas yang jelas yang dikaji secara regular minimal setahun sekali;
12. Lintas program dan lintas sector terkait harus diidentifikasi untuk tiap UKM
dengan kejelasan peran masing-masing;
13. Akuntabilitas penyelenggaraan UKM dilaksanakan dengan monitoring dan
evaluasi kinerja UKM;
14. Monitoring sebagai wujud akuntabilitas dilakukan dengan cara analisis
terhadap laporan kegiatan UKM, supervise oleh Kepala Puskesmas
maupun penanggung jawab UKM, dan pertemuan monitoring kegiatan UKM oleh
penanggung jawab UKM;
15. Evaluasi kinerja UKM secara periodic dilakukan minimal dua kali setahun
16. Hak dan kewajiban sasaran harus diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan
UKM;
17. Hak-hak sasaran meliputi :
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Puskesmas.;
b. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelaksanaan upaya
program kesehatan puskesmas;
c. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban sasaran upaya
program kesehatan;
d. Memperoleh ruang untuk bertanya tentang pelayanan UKM yan
diberikan;
e. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
f. Memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional;

6
g. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga sasaran terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
h. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
i. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
(second opinion) yang memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun
di luar Puskesmas;
j. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya;
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
l. Mendapat informasi kesehatan yang meliputi kondisi kesehatan,
diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif
tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
m. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
n. Mengajukan pertanyaan, usul, saran, perbaikan atas
perlakuan/pelayanan Puskesmas terhadap dirinya;
o. Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
18. Kewajiban sasaran meliputi :
a. Memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya;
b. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi, serta perawat atau petugas
kesehatan;
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas;
d. Memberikan evaluasi atau feed back atas pelayanan kesehatan yang didapatkan.
19. Perilaku dalam penyelenggaraan UKM diatur sebagai mana tertuang dalam
peraturan internal Puskesmas;

7
20. Pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja (PKP) dilakukan secara
periodik setiap 3 bulan sekali kecuali Standart Pelayanan Minimal (SPM) dan
berkesinambungan.

Uabau, 05 Januari 2023

KEPALA PUSKESMAS UABAU

Dominicus Un Asa, SKM


Pembina/ IV A
NIP. 197908062006041010

Anda mungkin juga menyukai