DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS UABAU
Alamat: Jln.Raya Uabau, Maan, Uabau, Kec.Laenmanen
Email : uabaupuskesmas@gmail.com
TENTANG
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UKM
PUSKESMAS UABAU
1
2. Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan
Konsumen;
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116);
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 12);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020
Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penurunan Virus Disease (Covid – 19);
6. Permenkes 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga;
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/Menkes/SK/X/2013 tentang Standart Pelayanan Minimal
Bidang Kesehaan di Kabupaten Kota;
2
17. Permenkes No.4 Tahun 2019 tentang Standart Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standart Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan;
18. Permenkes No.43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 10 tentang
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Virus Disease 20219 (Covid – 19).
MEMUTUSKAN :
KEDUA : Surat Keputusan Kepala Puskesmas ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Uabau
Pada Tanggal : 05 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS UABAU
3
LAMPIRAN 1 : SURAT KEPUTUSAN
PUSKESMAS UABAU
NOMOR : 445.02/Kapus/SK/……./2023
TANGGAL : 03 Januari 2022
4
9. Sasaran kegiatan UKM berhak untuk mendapatkan akses yang mudah dan
tepat waktu dalam berperan aktif pada saat pelaksanaan kegiatan UKM;
10. Sasaran UKM, lintas program dan lintas sector terkait harus mendapat
informasi tentang kegiatan masing-masing UKM, tujuan, tahapan dan jadual
pelaksanaan;
11. Akses masyarakat dan sasaran UKM harus dievaluasi;
12. Masyarakat dan sasaran UKM berhak untuk menyampaikan keluhan dan umpan
balik melalui media komunikasi: sms, kotak saran, dan pertemuan dengan tokoh
masyarakat maupun forum-forum komunikasi seperti Peremuan kader, peremuan
tokoh masyarakat dan perteman lintas sector;
13. Umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti. Tindak lanjut yang dilakukan
harus diinformasikan kepada masyarakat;
14. Kinerja masing-masing UKM harus dievaluasi, dianalisis dan ditindaklanjut
dalam bentuk perbaikan yang berkesinambungan dan inovasi perbaikan;
5
9. Dalam penyelenggaraan kegiatan UKM harus diidentifikasi resiko yang mungkin
terjadi terhadap lingkungan, dan dilakukan upaya untuk mencegah dan/atau
meminimalisasi akibat dari resiko yang terjadi;
10. Dalam penyelenggaraan UKM dilakukan fasilitasi pemberdayaan
masyarakat dan sasaran.Pemberdayaan masyarakat dimulai dengan keterlibatan
masyarakat dalam menyampaikan kebutuhan, keluhan, umpan balik, aktif dalam
pelaksanaan kegiatan UKM, sampai dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan
UKBM;
11. Dalam pelaksanaan kegiatan UKM, penanggung jawab dan pelaksana dipandu
oleh uraian tugas yang jelas yang dikaji secara regular minimal setahun sekali;
12. Lintas program dan lintas sector terkait harus diidentifikasi untuk tiap UKM
dengan kejelasan peran masing-masing;
13. Akuntabilitas penyelenggaraan UKM dilaksanakan dengan monitoring dan
evaluasi kinerja UKM;
14. Monitoring sebagai wujud akuntabilitas dilakukan dengan cara analisis
terhadap laporan kegiatan UKM, supervise oleh Kepala Puskesmas
maupun penanggung jawab UKM, dan pertemuan monitoring kegiatan UKM oleh
penanggung jawab UKM;
15. Evaluasi kinerja UKM secara periodic dilakukan minimal dua kali setahun
16. Hak dan kewajiban sasaran harus diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan
UKM;
17. Hak-hak sasaran meliputi :
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Puskesmas.;
b. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelaksanaan upaya
program kesehatan puskesmas;
c. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban sasaran upaya
program kesehatan;
d. Memperoleh ruang untuk bertanya tentang pelayanan UKM yan
diberikan;
e. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
f. Memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional;
6
g. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga sasaran terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
h. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
i. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
(second opinion) yang memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun
di luar Puskesmas;
j. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya;
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
l. Mendapat informasi kesehatan yang meliputi kondisi kesehatan,
diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif
tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
m. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
n. Mengajukan pertanyaan, usul, saran, perbaikan atas
perlakuan/pelayanan Puskesmas terhadap dirinya;
o. Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
18. Kewajiban sasaran meliputi :
a. Memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya;
b. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi, serta perawat atau petugas
kesehatan;
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas;
d. Memberikan evaluasi atau feed back atas pelayanan kesehatan yang didapatkan.
19. Perilaku dalam penyelenggaraan UKM diatur sebagai mana tertuang dalam
peraturan internal Puskesmas;
7
20. Pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja (PKP) dilakukan secara
periodik setiap 3 bulan sekali kecuali Standart Pelayanan Minimal (SPM) dan
berkesinambungan.