Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN

DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN


UPT PUSKESMAS BARU TENGAH
Jl. Letjend. Soeprapto RT.26 No.30 Balikpapan Telp. (0524) 423468 Email :
pbarutengah@gmail.com
BALIKPAPAN

NOTULEN

Rapat : Minilokakarya Bulan Maret 2018


Hari/Tanggal : Rabu,14 Maret 2018
Tempat : Ruang Pertemuan Puskesmas Baru Tengah
Peserta : Staf Puskesmas
Susunan Acara : 1. Pembukaan dan Arahan dari Kepala Puskesmas
2. Pemaparan dan Sosialisasi Hasil Pertemuan
3. Pemaparan kinerja, perencanaan program kegiatan untuk
peningkatan kinerja oleh masing-masing PJ
4. Penutup

1. Pembukaan dan Arahan dari Plt Kepala Puskesmas


Rapat dibuka oleh Kepala Puskesmas dilanjutkan dengan pembacaan doa
Dikarenakan Kepala Puskesmas yang sebelumnya telah mutasi kecirebon mohon bantuan
serta kerjasama dari seluruh staf Puskesmas Baru untuk dapat bersama-sama menjalankan
serta meningkatkan mutu layanan Puskesmas Baru Tengah.

2. Pemaparan dan Sosialiasi Hasil Pertemuan


Monitoring hasil Evaluasi Minilok Bulan Februari 2018
 Musrenbang Kecamatan telah dilaksanakan
 Perekrutan Tenaga Analis Lab,Loket dan Cleaning Service telah dilakukan dan telah
bekerja yang nantinya akan memulai program Orientasi
 Form Usulan RKBU dan RPBU Tahun 2019 telah dibuat
Sosialisasi Hasil Pertemuan
Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat
Petugas Dr Wendy
Hasil: Pelatihan dari Kemenkes yang merupakan upaya untuk memulihkan keberfungsian
orang yang mengalami gangguan atau hambatan, baik secar fisik, mental, psikologis
maupun social dengan bertumpu peran pada keluarga, kelompok dan masyarakat sehingga
nantinya keluarga dapat berperan aktif secara mandiri agar dapat melatih keluarga ny yang
mengalami disabilitas menjadi berfungsi kembali
Rencana Tindak Lanjut:
Dibentuk Tim pembina RBM di Puskesmas yang terdiri dari Dokter, Dokter Gigi Perawat,
Nutrisionis serta Sanitasi untuk melakukan pembinaan ke masyarakat. Akan bekerjasama
dengan kader maupun pembina PKK untuk mendata warga yg mengalami gangguan
disabilitas seperti stroke dan diutamakan keluarga yang bisa diajak kerjasama yang baik
untuk dilakukan pelatihan.Target untuk tahun 2018 adalah 5 warga.

3 Pemaparan kinerja, perencanaan program kegiatan untuk peningkatan kinerja oleh


. masing-masing PJ.
a. Admen
Evaluasi Kegiatan Admen bulan Februari 2018 :

√ Rekap Absen : sudah dikirim ke BPKSDM


√ Lap keuangan : Sudah
√ Lap kunjungan ; sudah
√ Lap Bulana Poli BP : sudah
√ Lap Bulanan KIA : sudah
√ Lap Bulanan Gigi : sudah
√ Lap Bulanan Gizi : sudah
√ Farmasi : sudah
√ Survey kepuasan : Sudah dilakukan di minggu ketiga
Pelanggan

Tanggapan
KTU
 Harap bisa mengumpulkan laporan tepat waktu.
 Disiplin mengisi absen manual dan kelengkapan SPJ
Monitoring Keuangan
Bulan REALISASI
No Belanja Anggaran %
Januari Februari s.d bulan ini

1 BLUD 1.236.000.000 86.592 58.543.557 58.630.149 5%

APBD (Operasional &


2 606.519.000 3.178.023 11.185.289 14.363.312 2%
Promkes )

b. Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP)


Evaluasi Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan Bulan Februari 2018
 ISPA, Hipertensi Primer, DM masih menduduki 3 Penyakit Terbesar di Puskesmas

jumlah

52
Penyakit Kontak Alergi 89
95
Diare dan Gastroenteritis non spesifik 84
103
Dyspepsia 124
174
type 2: Non insulin dependen DM 267
446
Nasopharingitis Akuta (common cold) ISPA 982

 Jumlah Kunjungan Pasien Pada Bulan Januari mengalami penurunan sedikit dari
Bulan sebelumnya.

3000 2506
2358
2500
2000
PUSKESMAS INDUK
1500
PUSKESMAS PEMBANTU
1000
500 26 19
0
Januari Februari
 Poli BP masih Mendominasi Kunjungan Pasien di Puskesmas Baru Tengah

1% 3% 1% 0%

11% BP
6% KIA
6% IMM
Gigi
72% KB
KIER
GIZI
KESLING

 Proporsi Pasien yaitu BPJS 67 %, Umum 30 % dan Lain-lain 3 %

Umum BPJS Lain-lain

3%

30%

67%

 Jumlah Kepesertaan BPJS pada Januari dan Februari Tahun 2018

14280
14260 14260
14240
14220
14200
14180
jumlah
14160
14153
14140
14120
14100
14080
Januari Februari
 Capaian Standart Pelayanan Minimal s.d Bulan Februari 2018

CAPAIAN TAHUN 2018


SASARAN
NO INDIKATOR TH 2018

TOTAL
JUMLAH JAN FEB MARET
JUMLAH %

PELAYANAN KESEHATAN
1 465 42 40 38 120 26%
IBU HAMIL

PELAYANAN KESEHATAN
2 444 39 38 40 117 26%
IBU BERSALIN

PRLAYANAN KESEHATAN
3 422 39 38 40 117 28%
BAYI BARU LAHIR

PELAYANAN KESEHATAN
4 2.014 111 232 132 475 24%
BALITA

PELAYANAN KESEHATAN
5 PADA USIA PENDIDIKAN 785 0 0 0 0 0%
DASAR

PELAYANAN KESEHATAN
6 15.559 87 64 235 386 2%
PADA USIA PRODUKTIF

PELAYANAN KESHATAN
7 1.374 10 10 10 30 2%
PADA USIA LANJUT

PELAYANAN KESEHATAN
8 1.484 91 78 53 222 15%
PENDERITA HIPERTENSI

PELAYANAN KESEHATAN
9 PENDERITA DIABETES 373 43 27 18 88 24%
MELITUS

PELAYANAN KESEHATAN
10 DENGAN GANGGUAN JIWA 16 0 2 0 2 13%
BERAT

PELAYANAN KESEHATAN
11 28 2 3 0 5 18%
ORANG DENGAN TB

PELAYANAN KESEHATAN
12 ORANG DENGAN RISIKO 1054 33 144 31 208 20%
TERINFEKSI HIV
 Hasil Survey Kepuasan Pasien
Survey dilakukan di Minggu ke-3 di Bulan Februari

No Poli ∑ Pasien Puas % Tidak Puas %


disurvey
1 Loket 271 250 92% 21 8%

2 BP 141 133 94% 8 6%

3 KIA 37 33 89% 4 11%

4 Gizi 0 0 0% 0 0%

5 Gigi 71 67 94% 4 6%

6 Apotik 246 230 93% 16 7%

7 TU 70 68 97% 2 3%

8 Laboratorium 0 0 0% 0 0%

Survey Kepuasan Pasien


Capaian
93%

7%

Puas Tidak Puas

c. Upaya Kesehatan Masyarakat


Capaian Hasil PIS-PK
CAKUPAN INDIKATOR TK
NO INDIKATOR
KELURAHAN
1 keluarga ikut program KB 79
2 Persalinan ibu difaskes 98
3 Bayi dapat imunisasi lengkap 95
4 bayi dapat ASI eksklusif 86
5 Pertumbuhan balita dipantau 95
6 penderita TB berobat sesuai standar 94
7 penderita hipertensiyg berobat teratur 80
8 penderita gg jiwa yg diobatidan tidak ditelantarkan 44
9 anggota keluarga tidak merokok 50
10 keluarga menjadi anggota JKN 79
11 keluarga memiliki akses air bersih 98
12 keluarga memiliki akses air jamban keluarga 66
∑ indikatorbernilai 1/(12-∑N) IKS
Indeks keluarga sehat (IKS) 0,317
Jumlah Keluarga 4084
KELUARGA SEHAT 1294
KELUARGA PRA SEHAT 2514
KELUARGA TIDAK SEHAT 407

Sosialisasi Hasil Survey Mawas Diri Oleh POKJA UKM


1) PENILAIAN AKSES MASYARAKAT
Kesadaran masyarakat untuk berobat di fasilitas kesehatan sudah cukup baik yang
dibuktikan dengan hampir semua responden memilih berobat di tenaga kesehatan apabila
ada anggota keluarganya yang sakit 97,4 % ( 568 orang), pengobatan traditional 0,18% (1
orang) dan diobati sendiri 0,37 % (1 orang ) sisanya lain-lain 2,03% (12 orang).
Hampir tidak ada masalah dengan lokasi Puskesmas karena cukup mudah dijangkau
oleh masyarakat dimana menurut survey jarak rumah responden ke puskesmas sebagian
besar kurang dari 1 km (70,18%) , jarak 1-5 km sekitar (28,3%) jarak 6-10 km (0,92%).
Sebagian besar alat transportasi yang digunakan menuju ke puskesmas 56,29 % jalan
kaki 30,74 % kendaraan pribadi dan 12,96 % menggunakan angkutan umum
Sebagian besar Responden yang mempunyai asuransi BPJS/KIS 94,25% , asuransi
swasta 4,8 % dan masih ada yang tidak mempunyai asuransi sebesar 0,92 % .
Analisis Akses Masyarakat:
97% warga sudah berobat di tenaga kesehatan sehingga kesadaran warga untuk
berobat kepada nakes sudah cukup baik. Jarak tempuh menuju puskesmas Baru Tengah
juga relatif dekat, 70% dari warga bisa mengaksesnya kurang dari 1 km dari rumahnya
sehingga mayoritas menempuhnya dengan berjalan kaki (56%), sementara sisanya
mengakses dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum, hal ini menandakan akses ke
Puskesmas Baru Tengah sudah cukup mudah karena letaknya dipinggir jalan utama.
Rencana Tindak Lanjut :
Belum terevaluasi tentang kesadaran masyarakat terhadap fasilitas yang ada di
Puskesmas Baru Tengah, perlu dimasukkan dalam SMD berikutnya.
94% dari responden sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan, artinya kesadaran
masyarakat untuk memiliki jaminan kesehatan sudah cukup baik. Namun hasil ini akan
dicocokam lebih lanjut dengan hasil pendataan pis-pk pada tahun 2017. Dan masih
diperlukan evaluasi terhadap kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajibannya sebagai
peserta BPJS Kesehatan sehingga pemanfaatannya bisa optimal.

2) KESEHATAN IBU DAN ANAK, KB, GIZI DAN IMUNISASI


a. Pemeriksaan Kehamilan dan Persalinan di Fasilitas Kesehatan
Rencana persalinan
Analisis:
Dari 584 Responden 49 orang yang saat ini sedang hamil dan 59% merencanakan untuk
melakukan persalinan di rumah sakit/puskesmas, sementara sisanya di bidan praktek
swasta. Artinya sudah tidak ada lagi yang berpikiran untuk melakukan persalinan dengan
dibantu oleh dukun

Deteksi Dini HIV pada Ibu Hamil


Analisis :
96% orang setuju untuk dilakukannya pemeriksaan HIV pada ibu hamil

Pemeriksaan Kehamilan
Analis:
93% dari warga yang sudah pernah hamil mengaku melakukan pemeriksaan minimal
hingga K4.

Gangguan Kehamilan
Analisis :
16% dari warga yang hamil yang mengalami gangguan pada kehamilannya sepeerti mual
dan muntah serta pembengkakan pada kaki. Pengetahuan warga akan komplikasi pada
kehamilan belum bisa dievaluasi dengan maksimal sebagian besar masyarakat mengetahui
tentang komplikasi kehamilan yaitu perdarahan dan demam tinggi.

Berat Bayi Lahir Rendah (<2,5 kg)


Analisis
100% warga yang diberi kuesioner tidak pernah memiliki keluarga dengan Berat Bayi Lahir
Rendah.
Imunisasi dasar Lengkap
Analisis
96% warga yang mendapatkan kuesioner anaknya mendapat imunisasi dasar lengkap

Penimbangan di Posyandu
Analisis
94% responden yang memilik balita selalu membawa anak balita untuk ditimbang
minimal 8 kali ke posyandu

Bayi/ Balita dengan Status Gizi Kurang/ Buruk


Analisis
92 % responden memiliki Bayi/ Balita dengan gizi baik, 8 % responden yang memilik
Bayi/Balita dengan status gizi kurang dan 0% dengan status gizi buruk

Pemberian Vitamin A
Analisis
98% dari warga balitanya sudah mendapatkan vitamin A, 97% dari warga yang
mendapat vitamin A mendapatkannya dari posyandu

ASI Ekslusif
Analisis
38% dari warga tidak memberikan ASI eksklusif bagi anaknya karena merasa bahwa air
susunya kurang, belum terevaluasi juga apakah pengertian warga tentang asi eksklusif dan
manfaatnya apakah sudah benar atau belum

Makanan Pendamping ASI >6 Bulan


Analisis:
Dari beberapa responden menjawab makanan pendamping ASi yang biasa diberikan
adalah Bubur pisang baik dalam kemasan maupun buat sendiri,bubuy bayi,biscuit,bubur
sun,pisang,buah buahan,jus buah

DIARE
Analisis:
Dalam 3 bulan terakhir ada 7,5% dari warga yang balitanya mengalami diare, dan
85% dari yang mengalami diare merasa bahwa penanganannya belum tepat
Pneumonia
Analisis:
5% dari warga keluarganya mengalami pneumonia dalam 3 bulan terakhir, dan
47,9% dari yang mengalami pneumonia merasa bahwa pertolongan pertama dirasa kurang
tepat.

Campak
Analisis
5% dari warga merasa pernah mengalami campak di keluarganya dan 4% dari warga
merasa pernah mengalami campak di lingkungannya. Padahal angka kejadian campak
dalam 1 tahun terakhir pada Tahun 2017 adalah 0

Alat Kontrasepsi (KB)


Analisis
72 % warga menggunakan alat kontrasepsi, pil,suntik,susuk,iud dan 28% warga tidak
menggunakan belum didapatkan data tentang alasan tidak menggunakan alat kontrasepsi

Garam beryodium
Analisis
5% dari warga belum memiliki pengetahuan tentang pentingnya garam beryodium dan cara
penyimpanannya untuk menghindari kerusakan yodium pada garam

Penyakit Menular
Analisis
Responden menjawab media apa saja bisa menularkan penyakit yaitu air yg tdk bersih,
udara, lingkungan yang kotor dan penyakit apa saja yang bisa menular responden
menjawab Cacar,TBC,Flu,pilek,batuk ,sakiot mata,sakait kulit dan DBD.
79 % Responden telah mengetahui tentang TB Paru dan 21% responden belum memiliki
pengetahuan tentang TB paru. Dan 59,4 % responden mengetahui bagaimana cara
penularan TB Paru yaitu melalui dahak atau udara. 100 % responden setuju bahwa
pengobatan TB paru harus diselesaikan dengan tuntas dan harus dipantau status gizi nya.
Demam Berdarah
Analisis
15% dari Responden pernah mengalami kondisi sakit demam berdarah di lingkungannya,
27% dari warga tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakit demam berdarah,
dan 50% dari warga tidak mengetahui tentang penting dan efektifnya 3M plus sebagai
upaya pencegahan penyakit demam berdarah

Malaria
Analisis
5,9 % responden menjawab bahwa pernah anggota keluarga atau lingkungan nya
mengalami malaria dengan gejala demam tinggi dan mengigil dan penyebab ny adalah
Nyamuk Anophles

Kusta
Analisis
40% dari warga belum memiliki pengetahuan tentang kusta dan sebagian besar menjawab
penyebabnya adalah Kebersihan tidak di jaga,lingkungan kotor

Rabies
Analisis
53% dari warga belum memiliki pengetahuan tentang rabies dan sebagian menjawab
hewan yang biasa nya menularkan rabies adalah anjing dan monyet

Penyakit Menular Sexual


Analisis
83,14 % responden menjawab penyakit menular sexual adalah HIV dan sisanya tidak tahu
maka pengetahuan masyarakat tentang penyakit menular seksual masih sangat rendah

PENYAKIT TIDAK MENULAR


Analisis
Pengetahuan masyarakat tentang penyakit tidak menular masih rendah sebagian
responden menjawab yang termasuk penyakit tidak menular yaitu demam,sakit
kepala,jantung. 61% responden tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan
hanya menemui tenaga kesehatan saat sakit. 53 % responden tidak mengetahui apa itu
posbindu. Dari responden yang mengetahui posbindu 89.07 % menjawab bahwa
pelaksanaanny berjalan cukup baik. Sisanya menjawab pelaksanaan berjalan tidak baik
dikarenakan kurang ny kesadaran warga untuk berkunjung ke posbindu

MEROKOK
Analisis
60% dari warga yang mendapat kuesioner memiliki perokok didalam keluarganya dan 50%
dari warga yang keluarganya merokok menyatakan ketidaksanggupan untuk berhenti atau
membuat keluarganya berhenti sekalipun 80% dari mereka tahu apa bahaya dari merokok.

KESEHATAN LINGKUNGAN
Analisis
97% responden sudah memiliki sumber air bersih untuk minum yaitu ( 36,11 % berasal dari
PDAM, 45, 37% berasal dari air isi ulang, 16,48% dari gallon aqua dll ) dimana 75% yakin
bahwa sumber air minumnya aman untuk dikonsumsi
76% responden menggunakan PDAM sebagai sumber air untuk MCK
27% responden masih sering membeli makanan diluar rumah, tapi hanya 60% saja yang
melakukannya lebih dari 3 kali dalam seminggu

KESEHATAN REMAJA
Analisis
83% responden berpendapat remaja Baru Tengah sudah memanfaatkan waktu
senggangnya dengan kegiatan yang positif seperti olahraga dan kegiatan rohan. 70%
respondenmengaku remaja dilingkunganya sudah mendapat pendidikan kesehatan remaja,
narkoba dan pendidikan seks sejak dini. Hanya saja 33% mengaku, 62 % responden
menjawab

PANTI ASUHAN
Analisis
Terdapat 2 panti asuhan di wilayah kerja Puskesmas Baru Tengah dan 100% warga setuju
bahwa anak penghuni panti asuhan harus dibina dan dilakukan perawatan kesehatannya
Rencana Tindak Lanjut
Agenda rutin untuk melakukan penyuluhan kesehatan dan pembinaan kesehatan lainnya
harus dipertahankan
KESEHATAN LANSIA
Analisis
36% responden memiliki anggota keluarga yang sudah lansia, 44% dari mereka
memanfaatkan puskesmas sebagai tempat untuk memeriksakan diri dan 39 %
memanfaatkan rumah sakit untuk memeriksakan diri sisanya ke praktek swasta.
60% responden tidak menyadari adanya posyandu lansia di lingkungan mereka walaupun
98% setuju bila ada Posyandu Lansia

KESEHATAN GIGI dan MULUT


Analisis
26% responden belum pernah memeriksakan kesehatan gigi dan mulut mereka ke dokter
gigi, dan hanya 6% dari warga saja yang melakukan pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi
sekalipun 94% berpendapat bahwa kesehatan gigi dan mulut itu penting.
76% responden berpendapat bahwa anak mulai diajarkan untuk membersihkan gigi dan
mulut pada usia sekolah dasar dan hanya 11% yang berpendapat pendidikan kesehatan
mulut dilakukan sejak bayi dan balita

UPAYA KESEHATAN SEKOLAH


Analisis
Seluruh sekolah di wilayah Baru Tengah sudah memiliki program UKS/UKGS dan 55%
mengaku sudah paham dengan program UKS/UKGS beserta kegiatannya
Seluruh sekolah setuju terhadap pelaksanaan imunisasi di sekolah dan merasa hal ini
penting untuk dilakukan
Seluruh sekolah setuju dengan adanya penyuluhan kesehatan di sekolah Plan: peran
UKS/UKGS untuk membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang program
puskesmas perlu dipertahankan

Evaluasi Kegiatan Bulan Februari 2018


No Kegiatan Waktu Tempat Sasaran Keterangan
1 Kelas Ibu Hamil √ √ √
2 Intervensi keluarga Belum ada jadwal sasara RT
serta petugas yang
menjalankan. Akan
dibuatkan jadwal
berdasarkan data hasil
analisi PIS-PK
3 Posbindu PTM √ √ √
4 Posbindu UKK √ √ √
5 Konseling Belum terlaksana karena
Kekerasan terhadap konselornya belum ada, PJ
Anak program akan bersurat
dengan Klinik PUSPAGA
DP3 AKB untuk
mendapatkan konselor.
6 Gema Cermat Rekanan Cetak belum
selesai di ULP, Alat Peraga
lembar Balik belum ada.
7 Germas √ √ √
8 Posbindu Haji √ √ √
9 Posyandu Lansia √ √ √
10 Pelatihan Kader √ √ √
Kesling
11 Survey PHBS √ √ √
12 Pemberian Vit A √ √ √
pada Bayi dan Balita
13 Posyandu √ √ √
14 Pelatihan Kader Gizi √ √ √

Rencana kegiatan di Bulan Maret 2018 :


 Kelas Ibu Hamil
 Kelas Ibu Balita
 Pelatihan Kader Posyandu
 Sosialisai MR ke Sekolah dan Lintas Sektor
 Posbindu PTM
 Survey Jentik
 Penjaringan Suspek TB
 Konseling Kekerasan Terhadap Anak
 Bude Jamu
 Germas
 Senam Haji
 Penyuluhan UKK
 Penyuluhan Kesehatan
 Pemicuan STBM Pilar IV
 KP Busui
 Pelatihan kader Posyandu
 Kunjungan Rumah PIS-PK

Diskusi dan Tanya Jawab


 Drg Rulida –Plt Kepala Puskesmas
Untuk Pelaksanaan Kunjungan Rumah diharapkan bisa sgegera diselesaikan di RT 9,
RT42 dan RT 50 untuk mempercepat penyelesaian analisi data PIS-PK
Pada Intervensi Keluarga dirioritaskan Untuk Kunjungan Keluarga Sehat (KKS) akan
mengutamakan keluarga tidak sehat dan keluarga pra sehat. Menggunakan data
pemetaan yang akan dibuat.

 Darmawati -POKJA UKM


 Untuk Evaluasi Posbindu PTM Pelayanan lambat, kader yang melaksanakan belum
terlalu lancar rencana tindak lanjut adalah perlunya pelatihan kader terkait
pemeriksaan gula darah, kolestrol sehingga memaksimalkan fungsi pemberdayaan
masyarakat.
 Apakah Intervensi Keluarga Sehat harus ada data ulang dan bagaimana untuk
jamban sehat?
Jawab oleh Pak Joko (DKK) :
Untuk Pelaksanaan Intervensi keluarga Sehat tidak perlu mendata ulang dari hasil analisi
data masalah pada saat kunjungan rumah awal PIS-PK sudah didapatkan daerah mana
yang merupakan prioritas itu yang nantinya akan dilaksanakan intervensi lanjutan bisa
berupa kegiatan maupun kunjungan rumah
Untuk Intervensi Jamban Sehat, bisa diatasi dengan STBM Pilar I ada tahapan :
a. Pemicuan linsek RT dan Kelurahan.
b. Setelah pemicuan ada komitmen dan MOU.
c. Mengajukan bantuan ke Kelurahan dan DKK selanjutanya ke Disperkim untuk
ditindak lanjuti.
 Dr Wendy - POKJA UKP
Pelaksanaan Program Rujuk Balik di Puskesmas masih belum berhasil maximal
dikarenakan pasien merasa jauh untuk mengambil obat di Kimia Farma Karang Jati,
sehingga diusulkan untuk membuat MOU dengan Kimia Farma Karang Jati untuk
proses pengambilan Obat apa bisa dititikpan di Apotik Puskesmas Baru Tengah dengan
melalui persetujuan BPJS

 Bpk Shirajudin – Bid YANKES


Capaian SPM untuk Usia Produktif dan Usia Lanjut s,d Bulan Februari cukup rendah,
Apakah tidak ada koreksi ?
Apresiasi cukup baik untuk puskesmas Baru Tengah karena telah melakukan Kunjungan
Keluarga Sehat dengan capaian cukup tinggi > 80% Kepala Keluarag telah dikunjungi
sehingga data bisa diolah untuk proses analisis data dilapangan.
Akan ada proses reakreditasi di Tahunh 2019. Nanti tanggal 11-12 April 2018 akan ada
pembahasan tentang reakreditasi.

Drg Rulida – plt Kepala Puskesmas


Capaian masih rendah karena terbatasnya SDM Puskesmas dan Target yang ditetapkan
cukup tinggi namun pada Tahun 2018 ini diusahakan untuk mengejar target capaian
melalui kegiatan POSBINDU PTM, POSYANDU LANSIA dan kegiatan kegiatan
GERMAS yang telah drencanakan.

Dr Wendy - POKJA UKP


Pemeriksaan Usila untuk kriterian pemeriksaan cukup banyak item yang harus diperiksa
dan bertahap sehingga menyulitkan pada saat proses screening apabila dilakukan pada
saat jam pelayanan kecuali ada poli khusus lansia. Untuk mengejar target capaian akan
diusahakan melalui kegiatan lapangan.

 Dr Agus– Bid SDK


Kendala SDM merupakan kendala hampir disetiap puskesmas, diharpakan puskesmas
lebih bisa berinovasi lagi.
Puskesmas harusnya lebih ke arah Upaya Kesehatan Masyarakat dalam rangka
menanggulangi dan mengurangi masalah kesehatan di masyarakat dan merubah pola
hidup menjadi lebih sehat.
Untuk Rencana Kebutuhan Obat dan ALkes serta tata cara pendistribusian penyimpan
harus lebih baik dalam proses telusurnya.

 Bpk Benny– Bid Umum


Menyampaikan pesan dari Sekretariat sumber dana puskesmas inspektorat selalu
menghimbau agar teliti dalam belanja. Tidak membeli barang yang sama dari sumber
dana yang berbeda. Harga harus sesuai yang telah dtetapkan dari DPA. Kepala
Puskesmas sebagai KPA tetap melakukan pengawasan internal puskesmas.
Drg Rulida –plt Kepala Puskesmas
untuk yang bersifat belanja barang dan jasa operasional difokuskan pada satu DPA
BLUD sedangkan untukbiaya pegawai naban serta langganan daya dan jasa berfokus
pada Dana APBD dan kegiatan BOK bersumber dari APBN sehingga tidak ada saling
tumpuk anggaran. Untuk proses pengawasan juga berjenjang dari PPTK yang
mengadakan serta PAK yang membantu pengurusan berkas pengadaan, Bendahara
yang mengeluarkan uang serta pada saat barang datang pun diperiksa lagi dokumen
oleh PPHP Puskesmas yang keseluruhan atas sepengetahuan kepala Puskesmas

 Bidan Faris– Bid Bineksmas


Pesan dari Ibu Elisabeth bagian perencanaan SPJ TW I belum masuk. Diharapkan
puskesmas lebih disiplin terkait SPJ, Untuk Kegiatan Kesmas sekarang lebih focus ke
kegiatan penanganan kasus Stunting jadi mohon puskesmas untuk menjadikan sebagai
program prioritas serta mulai melakukan pendataan kasus stunting dimasyarakat dan
merencanakan kegiatan penangananya bagia intervensi spesifik maupun intervensi
sensitive.
Di bidang BINKESMAS juga sedang focus kegiatan GERMAS ( Gerakan MAsyarakat
Sehat) yaitu Rajin Aktifitas Fisik secara rutin, Mengkonsumsi Buah dan Sayur dan
Periksa Kesehatan secara rutin. Hal ini bisa juga sebagai alternative untuk meningkatkan
capaian SPM Kesehatan lewat kegiatan GERMAS sambil screening usia produktif dan
lansia

Penutup
Rapat ditutup oleh drg. Rulida. Plt Kepala Puskesmas
Diharapkan untuk seluruh staf puskesma Baru tengah terus saling bekerja sama dan saling
berintegrasi lintas program agar dapat meningkatkan capaian SPM Puskesmas. Melalui
data hasil analis PIS- PK bisa dijadikan acuan sebagai data dasar dalam penyusunan RUK
Tahun 2019 dan juga bisa dijadikan acuan wilayah mana saja yang diprioritaskan untuk
dikunjungi menggunakan anggaran BOK Tahun 2018 ini.
Dari hasil analisi Survey Mawas Diri juga bisa dijadikan acuansebagai pengusulan rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun 2019. Hasil dari Survey mawas diri ini akan
disosialisasikan pada Minilok Lintas Sektor yang tertunda pada bulan mret ini. Mohon dari
masing-masing PJ Program bisa membuat rencana tindak lanjut dari hasil analisis survey
mawas diri yang telah dilakukan oleh kader.
Berterima kasih kepada Perwakilan DKK atas arahannya semoga kedepan nya.

Pembacaan Hasil Rekomendasi: oleh Notulis ( Luky N)


1. Membuat Rencana Tindak Lanjut survey mawas diri dalam analisi RUK
2. Percepatan Peningkatan Capaian Pelayanan Kesehatan SPM Kesehatan

Balikpapan, 14 Maret 2018


Mengetahui,
Plt Kepala Puskesmas Baru Tengah

drg. Rulida Osma Marisya


NIP. 198703312009032008
LAPORAN MINILOKALKARYA
PUSKESMAS BARU TENGAH
BULAN MARET TAHUN 2018

DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Dokumentasi minilok Bulan Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai