Anda di halaman 1dari 30

KOALISI ORGANISASI PROFESI UNTUK

PENANGGULANGAN TBC (KOPI TBC)


KOTA SEMARANG

KOPI TBC SEMARANG


KONSEP KOPI TBC
A. Pengertian
KOPI TBC : gabungan dari beberapa organisasi profesi yang
mempunyai komitmen dan saling berkerjasama untuk terlibat dalam
upaya penanggulangan TBC di tingkat nasional, provinsi dan
kabupaten/kota melalui jejaring PPM TBC

Terbentuk melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kota Semarang


nomor 443/24/19894 tahun 2019 tertanggal Oktober 2018
beranggotakan16 organisasi profesi kesehatan terdiri dari IDI, PAPDI,
PDPI, IDAI, PDUI, PDKI, PATELKI, PPNI, IBI, IAI, PKFI, IAKMI, IKABI,
PERDOSSI, PERHATI, PDSRI dan 2 organisasi layanan yaitu ARSSI
dan PERSI serta Dinas Kesehatan Kota dan Global Fund TBC
B Tujuan Pembentukan KOPI TBC
1.Menggalang komitmen bersama dalam mendukung
eliminasi TBC di Jawa Tengah khususnya di
Semarang tahun 2028
2.Meningkatkan peran aktif organisasi profesi
kesehatan dalam peningkatan akses layanan
tuberkulosis yang bermutu sebagai bagian dari PPM
(Public Privat Mix)
3.Menjamin semua pasien TBC yang diobati
ternotifikasi dalam sistem informasi Program TBC
C. Kedudukan KOPI TBC dalam PPM
KEPALA
DAERAH
Layanan Rumah Sakit   Rumah Sakit
Swasta   Pemerintah
rujukan Dinkes Kab/Kota
 
Laboratorium &  
Tim DPPM
Apotek  
(termasuk
 
KOPI TBC)
 

Layanan Puskesmas
 
primer Dokter Praktik   Klinik
Mandiri (DPM)

Masyarakat *
Pembinaan
Koordinasi
* terdiri dari organisasi masyarakat dan UKBM
D. PENGORGANISASIAN

Ketua

Sekretaris

Bidang Bidang Advokasi Bidang


peningkatan mutu dan hubungan Bidang Monev Pengembangan
layanan antar organisasi Kapasitas SDM
PERAN TUGAS & FUNGSI

Menjadi bagian dari Public Private


- Praktisi Ahli Mix
- Tenaga Ahli Menyusun rencana kegiatan.
- Fasilitator Menjadi Fasilitator dan
- Edukator & Motivator Narasumber
Terlibat dan mendukung kegiatan
PPM kabupaten dan kota sesuai
kompetensi organisasi profesi
KEGIATAN KOPI TBC Kab/Kota dalam mendukung PPM

1. Pemetaan organisasi profesi kesehatan


2. Menyusun rencana kerja
3. Melakukan monitoring dan evaluasi.
4. Bersama dinas kesehatan kabupaten/kota
melakukan supervisi dan monitoring ke fasyankes.
5. Dalam menjalankan kegiatannya, koalisi tingkat
Kab/kota akan difasilitasi oleh dinas kesehatan
Kab/Kota dan mitra terkait.
6. Bersama Dinas Kesehatan Kab/Kota dan mitra
lainnya menjadi tim advokasi ke pemerintah
daerah dan DPRD Kab/kota.
7. Merupakan bagian dari Tim Pelatih Kab/Kota.
VISI MISI & STRATEGI
VISI & MISI
Visi : Mendukung eliminasi TBC di Jawa Tengah Th 2028
Misi :
1. Meningkatkan keterlibatan organisasi profesi (OP) kesehatan dalam
kegiatan penanggulangan TBC di Kota Semarang
2. Menjamin tata laksana TBC sesuai dengan International Standard
Tuberculosis Care (ISTC), Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran TBC
(PNPK TBC) dan Panduan Praktek Klinis (PPK)
3. Menjamin semua pasien TBC yang diobati ternotifikasi dalam sistem
informasi Program Penanggulangan TBC
4. Meningkatkan keberhasilan penanggulangan TBC melalui upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai kompetensi masing-
masing OP
STRATEGI IMPLEMENTASI
• Penguatan Komitmen Organisasi Profesi kesehatan
dalam penanggulangan TBC
• Standarisasi Tata laksana TBC sesuai dengan ISTC,
PNPK dan PPK
• Monitoring Penerapan wajib lapor bagi praktisi yang
menemukan dan mengobati TBC
Terduga TB PARU
ALUR
PENGOBATAN TB
Tes Cepat Molekular updated
(TCM)

MTB negatif TB rifampisin sensitif TB rifampisin resistan (RR)

Penatalaksanan sesuai alur TB RO


Penatalaksanaan yang  
sesuai Pengobatan TB PARU dengan
OAT lini pertama

RUJUK FKTRL

Bila telah dilakukan Bila telah terdapat ESO sedang –


penatalaksanaan non TB berat / penyakit komorbid berat
gejala menetap

RUJUK FKTRL
RUJUK FKTRL
DIAGNOSIS TB PARU

• Penegakan diagnosis dengan bakteriologis (mikroskopis


langsung, biakan atau tes cepat molekuler / TCM)  TB Paru
terkonfirmasi bakteriologis
• Apabila bakteriologis negatif, penegakan diagnosis secara klinis
dengan melihat pemeriksaan foto toraks dan penunjang lain
(mantoux, IGRA dll)
• Penegakan diagnosis secara klinis dilakukan sesudah pemberian
antibiotik spektrum luas (non OAT dan non Quinolon) yg tidak
memberikan perbaikan klinis  TB Paru terkonfirmasi klinis
DIAGNOSIS TB PARU

• Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya dengan pemeriksaan


serologis (IGRA dll)
• Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya dengan pemeriksaan foto
toraks saja
• Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya dengan pemeriksaan uji
tuberkulin/mantoux
DIAGNOSIS TB EKSTRA PARU

• Gejala dan keluhan tergantung organ yang terkena


• Penegakan pasti TB ekstra paru dengan pemeriksaan klinis,
bakteriologis atau histopatologis organ yang terkena
• Dilakukan pemeriksaan sputum bakteriologis apabila juga
ditemukan klinis TB paru
PRINSIP PENGOBATAN
 TAHAP INTENSIF : diberikan tiap hari
Konversi sputum dg cepat (bakterisidal)
Menghilangkan keluhan
Cegah efek penyakit lebih lanjut
Cegah resistensi
 TAHAP LANJUTAN : diberikan intermiten
Hilangkan BTA yg tersisa (efek sterilisasi)
Mencegah kekambuhan (relaps)
JENIS OBAT TB SENSITIF OBAT (TB SO)

• OBAT PAKET / FDC

• OBAT NON PAKET / INDIVIDUAL


OBAT PAKET / FDC
Kombinasi 4 Obat Kombinasi 2 Obat

Obat yang direkomendasikan sebagai pilihan pertama


OBAT NON PAKET / INDIVIDUAL
Terdiri dari obat lepasan :

RIFAMPISIN
INH
ETHAMBUTOL
PIRAZINAMID
 Sebagai pilihan apabila obat paket terdapat kontra indikasi ( ESO
sedang – berat , alergi, komplikasi dll )
Pengobatan TB Resisten Obat (TB RO) di
Indonesia
• Sejak Agustus 2020, paduan pengobatan TB RO di Indonesia tidak
lagi menggunakan obat injeksi (all-oral regimen), kecuali untuk kasus
tertentu dapat diberikan Amikasin atau Streptomisin.

• Berdasarkan durasinya, paduan pengobatan TB RO dibagi menjadi:


Paduan jangka pendek (9-11 bulan)
Paduan jangka panjang (18-24 bulan)

Subdit TB Ditjen P2P - 2020


Paduan Pengobatan TB RO
Jangka Pendek

Tahap awal: Tahap lanjutan:


7 macam obat 4 macam obat

4-6 BDQ (6 bulan) – Lfx – Cfz – Hdt – Z – E – Eto / 5 Lfx – Cfz – Z – E

Subdit TB Ditjen P2P - 2020


Kelompok Obat Nama Obat

Levofloxacin (Lfx) atau Moxifloxacin (Mfx)


Grup A
Pilih semua (tiga) obat Bedaquiline (Bdq)
Linezolid (Lzd)

Komposisi Paduan TB Grup B Clofazimine (Cfz)

RO Jangka Panjang Pilih semua (dua) obat Sikloserin (Cs)


Etambutol (E)
Grup C
Apabila jumlah obat dari grup A + B Delamanid (Dlm)
belum mencukupi 5 jenis obat, maka Pirazinamid (Z)
tambahkan 1 atau lebih obat dari grup C
untuk melengkapi paduan pengobatan Amikasin (Am) atau Streptomisin (S)
Etionamid (Eto) atau Protionamid (Pto)
P-asam aminosalisilat (PAS)

Contoh paduan: 6 Bdq – Lfx atau Mfx – Lzd – Cfz – Cs / 14 Lfx atau Mfx– Lzd – Cfz – Cs

Subdit TB Ditjen P2P - 2020


Langkah-langkah Kegiatan KOPI TB
MISI 1 : Meningkatkan keterlibatan organisasi profesi (OP) dalam
kegiatan penanggulangan TBC di Kota Semarang

1. Memetakan OP dan anggotanya


2. Sosialisasi KOPI TBC pada masing-masing OP
3. Membangun komitmen masing-masing anggota OP untuk
mendukung KOPI TBC
4. Melakukan koordinasi secara rutin dan berkala
MISI 2 : Menjamin tata laksana TBC sesuai dengan
International Standard Tuberculosis Care (ISTC),
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran TBC (PNPK
TBC) dan Panduan Praktek Klinis (PPK)

1. Memfasilitasi penyusunan PPK TBC di semua


fasyankes
2. Memfasilitas penyusunan clinical pathway (CP) di
semua fasyankes
3. Meningkatkan keterlibatan KOPI TBC dalam
monitoring dan evaluasi kepatuhan penerapan PPK
dan CP
MISI 3 : Menjamin semua pasien TBC yang diobati
ternotifikasi dalam sistem informasi
Program TBC
1.Mendorong setiap anggota OP untuk
melaksanakan strategi DOTS dalam
tatalaksana TBC
2.Mendorong setiap anggota OP untuk
menerapkan wajib notifikasi TBC (Wifi TBC
dan SITT/SITBC)

 
5 Elemen do+s
Komitmen politis
Jaminan 1
ketersediaan Diagnosa dahak
OAT bermutu mikroskop bermutu

4 2

WHO 1991

5 3

Directly Observed
RR baku utk Treatment Short-course
asesment hasil & kinerja Pengobatan jgk pendek
dg PMO langsung
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai