Anda di halaman 1dari 75

IDENTIFIKASI & PENYUSUNAN

Disampaikan pada
Workshop Penyusunan Indikator Mutu Puskesmas

Sabtu, 20 Agustus 2022

SEINESIA
IDENTIFIKASI & PENYUSUNAN

DASAR HUKUM

SEINESIA
DASAR HUKUM

PMK 39 TH 2016
PP NOMOR 2 TH PMK 44 TH 2016 TENTANG PMK 52 TH 2018
TENTANG PEDOMAN
2018 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN TENTANG K3 DI
PENYELENGGARAAN
SPM PUSKESMAS FASYANKES.
PIS-PK

PMK NOMOR 4 TH 2019 TENTANG STANDAR PMK NOMOR 8 TH 2019 TENTANG PMK 31 TH 2019
TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI TENTANG SIP
PADA SPM BIDANG KESEHATAN BIDANG KESEHATAN

PermenPAN RB no PMK NOMOR 13 TH 2022 TENTANG


PMK 43 TH 2019 14 th 2017 ttg PMDN NOMOR 59 TH 2021
PERUBAHAN ATAS PMK NOMOR 21 TAHUN
TENTANG Pedoman SKM TENTANG PENERAPAN 2020 TENTANG RENSTRA KEMENTERIAN
PUSKESMAS SPM KESEHATAN TAHUN 2020-2024

SEINESIA
IDENTIFIKASI & PENYUSUNAN

PENGERTIAN DAN
JENIS-JENIS INDIKATOR

SEINESIA
INDIKATOR
Adalah variabel ukuran atau tolok ukur untuk
mengetahui adanya perubahan/penyimpangan yang
dikaitkan dengan target/standar/nilai yang telah
ditentukan

Indikator dapat
mengukur kinerja misi, Indikator harus
sasaran, program dan INDIKATOR
sensitif dan spesifik
kegiatan

Indikator biasanya digunakan dalam


mengukur keberhasilan kinerja seseorang
atau kelompok atau organisasi tertentu

SEINESIA
INDIKATOR MUTU PUSKESMAS
PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS MELALUI PENGUKURAN INDIKATOR MUTU

01 02 03 04
INDIKATOR MUTU INDIKATOR INDIKATOR MUTU INDIKATOR MUTU
PRIORITAS PUSK NASIONAL MUTU SASARAN UNIT LAYANAN)
(IMPP) (INM) KESELAMATAN
PASIEN (SKP)
Adalah indikator mutu Adalah indikator mutu Adalah Indikator mutu Adalah Indikator mutu
yang ditetapkan yang ditetapkan oleh SKP yang ditetapkan unit layanan yg ada di
berdasarkan area Kemenkes untuk oleh Pusk berdasarkan Pusk berdasarkan
prioritas Puskesmas dilakukan pengukuran masalah keselamatan permasalahan yang
untuk perbaikan mutu oleh seluruh pasien di Puskesmas di ada di unit layanan
sesuai prioritas Puskesmas di luar dari indikator mutu
tersebut
masalah di wilayah SKP yang telah
Indonesia (mandatori)
kerja Puskesmas ditetapkan dalam INM

SEINESIA
INDIKATOR MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

INDIKATOR YANG BERSIFAT


MANDATORI
BERDASARKAN
REGULASI
INDIKATOR NON
INDIKATOR MUTU MANDATORI
PELAYANAN
KESEHATAN DI
PUSKESMAS INDIKATOR UNTUK
MEREPRESENTASI MUTU
BERDASARKAN
TUJUAN
INDIKATOR UNTUK UPAYA
PERBAIKAN

SEINESIA
1. KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
2. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
3. KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
4. IBU HAMIL MENDAPATKAN PELAYANAN SESUAI
STANDAR
INDIKATOR 6 INM 5. KEBERHASILAN PENGOBATAN TB SEMUA KASUS
MANDATORI DI PUSKESMAS SENSITIF OBAT
6. KEPUASAN PASIEN

INDIKATOR
MUTU 1. INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS
BERDASARKAN (IMPP) .
DISUSUN
REGULASI BERDASARKAN
Adalah indikator mutu yang ditetapkan
berdasarkan area prioritas Puskesmas untuk
INDIKATOR PERMASALAHAN
perbaikan mutu sesuai prioritas masalah di
NON YANG
ADA/DIHADAPI wilayah kerja Puskesmas
MANDATORI DI MASING-
MASING 2. Indikator mutu Prioritas Program.
PUSKESMAS Contoh :
1) Indikator Mutu yang merupakan representasi mutu
unit kerja/pelayanan tersebut, 2) Indikator Mutu masing-
masing unit kerja/program yang capaiannya tidak
tercapai (atau berpeluang untuk ditingkatkan), 3 )
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang sesuai
5.1.2 : Pokok Pikiran untuk pelayanan tersebut

SEINESIA
INDIKATOR MUTU BERDASARKAN TUJUAN
INDIKATOR YANG 1. Indikator Nasional Mutu
MEREPRESENTASIKAN MUTU
LAYANAN Puskesmas
KESEHATAN/PRODUK 2. Indikator Sasaran
INDIKATOR
UNTUK
LAYANAN KESEHATAN. Keselamatan Pasien (SKP)
DENGAN KATA LAIN
MEREPRESENT INDIKATOR INI DIGUNAKAN
ASI MUTU UNTUK MENILAI APAKAH 5.1.2 : Pokok Pikiran
INDIKATOR SUATU LAYANAN YANG
DITERIMA BERMUTU ATAU
MUTU
TIDAK
BERDASARKAN
TUJUAN Upaya Perbaikan karena :
1. Capaian yang tidak tercapai
UNTUK INDIKATOR YANG terhadap standar
MELAKUKAN MENGGAMBARKAN UPAYA 2. Capaian yang lebih rendah
UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN dari mitra kaji banding
PERBAIKAN KARENA TARGET/CAPAIAN 3. Capaian yang tidak sesuai
INDIKATOR TIDAK TERCAPAI
harapan pengguna
SESUAI STANDAR
4. Capaian yang lebih
berpeluang untuk ditingkatkan

SEINESIA
INDIKATOR PADA STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS

Indikator Kinerja Indikator Mutu

Indikator Indikator Indikator


Indikator
kinerja Indikator Indikator Nasional Mutu Mutu Unit
Manajemen
kinerja UKM kinerja UKP
Mutu (INM) Prioritas
Pelayanan
Puskesmas

Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)


Indikator Indikator Indikator Indikator
Indikator Indikator
Komunikasi Meningkatkan memastikan
Ketepatan Mengurangi Mengurangi
keamanan lokasi benar,
Identifikasi efektif obat yang prosedur
risiko infeksi risiko cedera
dalam akibat pasien akibat
Pasien harus benar, pasien
pelayanan perawatan terjatuh.
diwaspadai benar

Tiap indikator harus dilengkapi kamus/profil indikator SEINESIA


Langkah menentukan IMPP

Menentukan
Menentukan Analisis
tujuan Menentukan
area penyebab
berdasarkan IMPP
prioritas Masalah
masalah prioritas

Melaksanak
Menentukan
an IMPP dan Buat
Rencana MONEV
Kegiatan
Ind prioritas Laporan
unit

SEINESIA
menentukan area prioritas
Langkah menentukan IMPP
Pengumpulan data
masalah yg teridentifikasi Tujuan yg dibuat harus SMART
FISH BONE
Prioritas masalah ,dengan [Specific,Measurable,
Pohon Masalah
cara brainstorming /USG / 3 diikuti 5 Why’s
Achievable, Relevant dan Time
H 1P bound ]

Menentukan
Analisis Menentukan tujuan
Menentukan IMPP, profil
penyebab berdasarkan masalah
area prioritas dan Kamus
Masalah prioritas
Indikatornya

Menentukan Melaksanakan Buat


Rencana IMPP dan Ind MONEV
Kegiatan prioritas unit Laporan

Jika rencana kegiatannya banyak


sekali, perlu menentukan prioritas
dengan metode CARL [Capability,
Accessibility, Readiness, Leverage
PROFIL
INDIKATOR
PROFIL INDIKATOR
Judul Indikator Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa
yang akan diukur
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator yang dapat berasal dari:
1. Ketentuan/peraturan
2. Data
3. Literatur
4. Analisis situasi
Dimensi Mutu 1. Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan
pelayanan meliputi efektif (effective), keselamatan
(safe), berorientasi kepada pasien/pengguna
layanan (people-centred), tepat waktu (timely),
efisien (efficient), adil (equitable) dan terintegrasi
(integrated).
2. Setiap indikator mewakili 1 sampai 3 dimensi mutu.
Tujuan Suatu hasil yang ingin dicapai dengan melakukan
pengukuran indikator.
Definisi Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam
Operasional melakukan pengukuran indikator untuk menghindari
kerancuan.
PROFIL INDIKATOR
Jenis Indikator
Input : untuk menilai apakah fasilitas
pelayanan kesehatan memiliki kemampuan
sumber daya yang cukup untuk memberikan
pelayanan.
Proses : untuk menilai apa yang dikerjakan staf
fasilitas pelayanan kesehatan dan
bagaimana pelaksanaan pekerjaannya.
Output : untuk menilai hasil dari proses yang
dilaksanakan.
Outcome : untuk menilai dampak layanan yang
diberikan terhadap pengguna layanan.

Satuan Standar atau dasar ukuran yang digunakan


Pengukuran Antara lain: jumlah, persentase, dan satuan waktu.
Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi
(pembilang) atau sampel yang memiliki karakteristik tertentu.
Denominator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau
(penyebut) sampel.
PROFIL INDIKATOR
Target
Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai

Kriteria Kriteria inklusi:


karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang telah
ditentukan
Kriteria eksklusi:
batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutkan
dalam pengukuran
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
Metode
Retrospektif, observasi
Pengumpulan Data
Asal data yang diukur. (contoh: rekam medis dan
formulir observasi). Jenis
Sumber Data:
Sumber Data 1. Data Primer
(mengumpulkan langsung menggunakan lembar
pencatatan hasil observasi, kuesioner)
2. Data sekunder
(rekam medis, buku catatan komplain)
PROFIL INDIKATOR
Instrumen Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk
Pengambilan Data mengumpulkan data.

Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar mewakili


populasi. Besar sampel disesuaikan dengan kaidah- kaidah
statistik.
Cara Pengambilan Cara memilih sampel dari populasi untuk
Sampel mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat
atau ciri yang dimiliki populasi.
Secara umum ada 2 cara:
1. probability Sampling
2. Non Probability Sampling

Periode Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan


Pengumpulan pengumpulan data, contohnya setiap bulan
Data
Penyajian Data Cara menampilkan data; contoh : tabel, run chart, grafik
PROFIL INDIKATOR
Periode Analisis Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan
dan Pelaporan analisis dan melaporkan data, contohnya setiap bulan, setiap
Data triwulan

Penanggung Petugas yang bertangggung jawab untuk


Jawab mengkoordinir upaya pencapaian target yang
ditetapkan
IDENTIFIKASI & PENYUSUNAN

INDIKATOR
KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN
PUSKESMAS (KMP)

SEINESIA
ACUAN
STANDAR AKREDITASI VERSI REVISI :
BAB 1. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP)

1.2.3. ep 1
1.2.4. Sistem Standar 1.3.
Standar 1.1. Indikator kinerja
Informasi Manajemen
Perencanaan keberhasilan
Puskesmas SDM
pembinaan
Standar 1.4 Standar 1.6.
Kriteria 1.3.6 Standar 1.5
Manajemen Pengawasan,
Manajemen Manajemen
Fasilitas dan pengendalian dan
K-3 Keuangan
Keselamatan Penilaian Kinerja (P3).

SEINESIA
DRAFT STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS REVISI
BAB I - KMP
BAB I KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
7 STANDAR, 26 KRITERIA, 102 ELEMEN PENILAIAN

PERAN DINAS KESEHATAN 1.7 1.1 PERENCANAAN PUSKESMAS


KAB/KOTA
➢ 2 KRITERIA
➢ 1 KRITERIA
➢ 11 EP
➢ 8 EP

1.6
PENGAWASAN, 1.2 TATA KELOLA ORGANISASI PKM
PENGENDALIAN, PENILAIAN
KINERJA ➢ 5 KRITERIA
➢ 14 EP
➢ 3 KRITERIA
➢ 15 EP

1.3
1.5 1.4
MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJEMEN FASILITAS &
➢ 1 KRITERIA
KESELAMATAN (MFK) ➢ 6 KRITERIA
➢ 22 EP
➢ 2 EP
➢ 8 KRITERIA
➢ 30 EP
KONSEP STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS EDISI REVISI

KMP PROSES PELAYANAN PENINGKATAN MUTU


• UPAYA KESEHATAN PUSKESMAS
• PERENCANAAN MASYARAKAT • PROGRAM MUTU
• TATA KELOLA ORGANISASI • UPAYA KESEHATAN TERMASUK INDIKATOR
• TATA KELOLA SUMBER PERORANGAN MUTU
DAYA MANUSIA • MANAJEMEN RISIKO
• PROGRAM PRIORITAS
• TATA KELOALA MFK • KESELAMATAN PASIEN DAN
NASIONAL ( AKI –AKB, MASYARAKAT
• TATA KELOLA KEUANGAN STUNTING, IMUNISASI, TB, • PENCEGAHAN DAN
• PENGAWASAN DAN PTM) PENGENDALIAN INFEKSI
PENILAIAN
• DUKUNAGAN
1
PEMBINAAN OLEH 2, 3, 4 5
DINKES KAB/KOAT
KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN PUSKESMAS [ADMEN]
INPUT

TENAGA
PRASARANA
SARANA ALAT
UANG
❑ DIPERLUKAN DUKUNGAN SUMBER DAYA YANG MEMADAI BAIK DALAM JUMLAH,
JENIS, MAUPUN FUNGSI DAN KOMPETENSINYA SESUAI STANDAR.
❑ MANAJEMEN SUMBER DAYA DAN MUTU MERUPAKAN SATU KESATUAN SISTEM
PENGELOLAAN PUSKESMAS / FKTP SEINESIA
IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah dilaksanakan dengan


membuat daftar masalah yang
dikelompokkan menurut jenis upaya,
target, pencapaian, dan masalah yang
ditemukan
Masalah dirumuskan
NO UPAYA TARGET CAPAIAN MASALAH KET
berdasarkan prinsip:

2 dll 5 W
1 H
PMK 44/2016 : Pedoman Manajemen Puskesmas (h-28)
SEINESIA
Sesuai standar/peraturan/pedoman
PMK 44/2016 : Pedoman Manajemen Pusk
PMK 43/2019 : Puskesmas CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH KMP
PMK 52/2018 : K3

Sarana Prasarana
sistem air
sistem sistem kendaraan
sistem bersih,
penghawaan proteksi puskesmas dll
pencahayaan; sanitasi, dan
(ventilasi); kebakaran; keliling.
hygiene;

PMK 43/2019 : Puskesmas; Pasal 14

NO VARIABEL TARGET CAPAIAN MASALAH KET


Sistem air bersih, sanitasi dan hygiene
Persentase ruangan dengan fasilitas
1 100 78
hand higiene (PMK 43/2019, h-58)
Belum terpenuhinya fasilitas hand higiene pada
2 dll seluruh ruangan pada Puskesmas x tahun 2021

SEINESIA
Sesuai standar/peraturan/pedoman
PMK 44/2016 : Pedoman Manajemen Pusk
CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH KMP

Pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja


LOKMIN LOKMIN Tri Tindak lanjut MONEV
Audit Internal dst
Bulanan bulan rekom lokmin Kinerja

PMK 43/2019 : Puskesmas

NO VARIABEL TARGET CAPAIAN MASALAH KET


Jumlah lokmin
Pelaksanaan lokmin LP sesuai jadwal
1 100 60
(12x/tahun)
Pelaksanaan lokmin bulanan LP belum rutin
2 dll

SEINESIA
CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH KMP

AKSES PENGGUNA LAYANAN


Sosialisasi
Sarana dan
Pelaksanaan Tindak lanjut hak Regulasi
media umpan dst
SKM Aduan kewajiban umpan balik
balik
pellanggan

PermenPAN RB 14 th 2017 : Pedoman SKM

NO VARIABEL TARGET CAPAIAN MASALAH KET


Pengelolaan umpan balik
1 Cakupan SKM baik 80 40

2 dll Kepuasan pelanggan rendah

SEINESIA
Sesuai standar/peraturan/pedoman
PMK 44/2016 : Pedoman Manajemen Pusk
PMK 43/2019 : Puskesmas CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH KMP
PMK 52/2018 : K3

Peralatan
Standar mutu,
Kelengkapan ijin
Jumlah dan jenis keamanan dan Kalibrasi
edar
keselamatan

PMK 43/2019 : Puskesmas; Pasal 16

NO VARIABEL TARGET CAPAIAN MASALAH KET


Kelengkapan ijin edar
Persentase alat kesehatan yang
memiliki ijin edar (PMK 43/2019, 100 70
Ps 16)
Belum terpenuhinya ijin edar pada seluruh alat
kesehatan di Puskesmas x tahun 2021
2 dll

SEINESIA
Sesuai standar/peraturan/pedoman
PMK 44/2016 : Pedoman Manajemen Pusk
PMK 43/2019 : Puskesmas CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH KMP
PMK 52/2018 : K3

SDM
Dokter
Dokter Perawat Bidan nutrisionist Promkes Kesling dll
gigi

PMK 43/2019 : Puskesmas; Pasal 17

NO VARIABEL TARGET CAPAIAN MASALAH KET

Persentase kredensialing tenaga


100 90
kesehatan (PMK 43/2019, Ps 20)
Masih terdapat tenaga kesehatan yang belum
2 dll melakukan kredensialing di Puskesmas x tahun
2021
SEINESIA
Sesuai standar/peraturan/pedoman
PMK 44/2016 : Pedoman Manajemen Pusk
PMK 43/2019 : Puskesmas CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH KMP
PMK 52/2018 : K3

KEUANGAN
APBN APBD Sumber lain

PMK 43/2019 : Puskesmas; Pasal 61

N TARGE CAPAI MASAL


VARIABEL KET
O T AN AH

Persentase kegiatan UKM yang mendapatkan APBN/APBD/A


100 78
pendanaan (PMK 43/2019, Ps 61) DD-DD

Masih terdapat kegiatan UKM yang belum mendapatkan


2 dll anggaran yang memadai di Puskesmas x tahun 2021
SEINESIA
Sesuai standar/peraturan/pedoman
PMK 44/2016 : Pedoman Manajemen Pusk
PMK 43/2019 : Puskesmas CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH KMP
PMK 52/2018 : K3

MFK
Keselamatan dan
Kedaruratan dan
Keamanan bangunan, Manajemen B3 dll
bencana
halaman, dll

Instrumen 5 Bab : 1.4.1

NO VARIABEL TARGET CAPAIAN MASALAH KET


Kedaruratan dan bencana

Persentase karyawan yang


mendapatkan edukasi sistem proteksi
100 50
dan cara evakuasi pengguna layanan
yang efektif pada situasi bencana Belum seluruh karyawan mendapatkan edukasi sistem
proteksi dan cara evakuasi pengguna layanan yang
2 dll efektif pada situasi bencana di Puskesmas x tahun 2021
SEINESIA
Sesuai standar/peraturan/pedoman
PMK 44/2016 : Pedoman Manajemen Pusk
PMK 43/2019 : Puskesmas CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH KMP
PMK 52/2018 : K3

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


pengenalan
potensi bahaya penerapan penerapan pemeriksaan
pemberian PHBS di
dan kewaspadaan prinsip kesehatan dll
imunisasi fasyankes
pengendalian standar ergonomi berkala
risiko K3

PMK 52/2018 : K3; Pasal 7


NO VARIABEL TARGET CAPAIAN MASALAH KET

Pemeriksaan kesehatan
berkala
Persentase karyawan
mendapatkan pemeriksaan
100 80
berkala (PMK 52.2018 : K3, Ps 7
Belum seluruh karyawan mendapatkan pemeriksaan
(6)
berkala di Puskesmas x tahun 2021

SEINESIA
2 dll
KEUANGAN
80% 60%
MFK 50%
SARPRAS
30%
SDM
PRIORITAS
MASALAH

Mana yang perlu diutamakan


SEINESIA
Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam
mengatasi masalah, ketidaktersediaan teknologi yang
memadai atau adanya keterkaitan satu masalah dengan
masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan
kesepakatan tim

U Urgency, Seriousness,
Caranya dengan menentukan
tingkat urgensi, keseriusan, dan

S Growth (USG) adalah salah


satu alat untuk menyusun
urutan prioritas isu yang
perkembangan isu dengan
menentukan skala nilai 1 – 5

G harus diselesaikan
atau 1 – 10. Isu yang memiliki
total skor tertinggi merupakan
isu prioritas

PMK 44/2016 : Pedoman Manajemen Puskesmas (h-28)


SEINESIA
CONTOH MEMPRIORITASKAN MASALAH

6 UPAYA U S G JUMLAH PERINGKAT


Pengelolaan umpan balik pelanggan sesuai SOP
6 4 5 8 8 1
Belum terpenuhinya fasilitas hand higiene pada seluruh
6
ruangan pada Puskesmas x tahun 2021 5 6 7 7 2
Belum terpenuhinya ijin edar pada seluruh alat
6
kesehatan di Puskesmas x tahun 2021 8 7 5 5 4

Masih terdapat tenaga kesehatan yang belum


6
melakukan kredensialing di Puskesmas x tahun 2021 3 4 3 3 6

Masih terdapat kegiatan UKM yang belum


6 mendapatkan anggaran yang memadai di Puskesmas 6 4 6 6 3
x tahun 2021
Belum seluruh karyawan mendapatkan edukasi sistem
proteksi dan cara evakuasi pengguna layanan yang 5
6
efektif pada situasi bencana di Puskesmas x tahun 7 8 4 4
2021

SEINESIA
MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH
Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya
dicari akar penyebab dari masalah tersebut. Penyebab masalah
agar dikonfirmasi dengan data di Puskesmas

METODE
DIAGRAM TULANG POHON
IKAN MASALAH

PMK 44/2016 : Pedoman Manajemen Puskesmas (h-28)


SEINESIA
MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH
METODE
POHON
DIAGRAM TULANG IKAN MASALAH

DANA

METODE

SOP KURANG
Tidak ada tim

Sosialisasi
Petugas tdk
kurang
melakukan TL -
SKM
Kepuasan
MEDIA
KURANG pelanggan
PeTUGAS
kurang paham rendah
SOP
MATERIAL
SDM

PMK 44/2016 : Pedoman Manajemen Puskesmas (h-28)


SEINESIA
METODE
DIAGRAM
MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH
TULANG IKAN POHON MASALAH

Belum terpenuhinya fasilitas hand higiene pada seluruh ruangan


pada Puskesmas x tahun 2021

MATERIAL SARANA PETUGAS

AIR BERSIH SULIT


SEMEN MAHAL
KESADARAN
RUANGAN SEMPIT KURANG
PIPA MAHAL

WASTAFEL SULIT
DIDAPAT

PMK 44/2016 : Pedoman Manajemen Puskesmas (h-28)


SEINESIA
MODEL 5 WHYs
manual book Belum dipilah
tidak ada berdasarkan prioritas

Petugas tidak Banyak alkes yang


paham kadaluarsa masa Blm dibuat
kalibrasinya perencanaan

1 2 3 4 5
Alat tidak Petugas Tidak ada dana
dikalibrasi kurang
secara berkala kompeten

Lembaga petugas
kalibrasi belum dilatih
terbatas
SEINESIA
CONTOH INDIKATOR KMP

1. Indikator Manajemen Umum Puskesmas

Target Skala
No Jenis Variabel Tahun 2022
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(Skala)
1 Mempunyai Rencana Lima 10 Tidak Punya Punya
Tahunan
2 Ada RUK Disusun berdasarkan 10 Tidak Ya, Beberapa Ya, Sebagian Ya, Seluruhnya
Rencana Lima Tahunan dan Menyusun ada Analisa ada Analisa ada Analisa
melalui analisis situasi dan dan dan dan perumusan
perumusan masalah perumusan perumusan
3 Menyusun RPK secara rinci 10 Tidak Ya, terinci Ya, terinci Ya, terinci
dan lengkap Menyusun sebagian sebagian semuanya
kecil besar
4 Melaksanakan Loka Karya Mini 10 Tidak < 5 kali/tahun 5-8 kali/tahun
9-12 kali/tahun
Bulanan melaksana
kan
5 Melaksanakan mini loka karya 10 Tidak < 2 kali/tahun 2-3 kali/ tahun 4 kali/tahun
tribulanan melaksana
kan
SEINESIA
CONTOH INDIKATOR KMP

2. Indikator Manajemen Sumber Daya

Target Skala
No Jenis Variabel Tahun 2022
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(Skala)
1 Dilakukan inventarisasi 10 Tidak Ada Ada
peralatan di Puskesmas
2 Ada daftar Inventaris sarana 10 Tidak Ada Ada
di Puskesmas

3 Mencatat penerimaan dan 10 Tidak Ya, Ya, Ya, diseluruh


pengeluaran obat di PKD dilakukan Beberapa sebagian unit
dan Pustu unit besar unit
4 Ada struktur organisasi 10 Tidak Ada Ada

SEINESIA
CONTOH INDIKATOR KMP

3. Indikator Manajeman Keuangan

Target Skala
Tahun
No Jenis Variabel
2022 Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(Skala)
1 Ketepatan Waktu 10 Tidak Tepat Tepat
Laporan Keuangan waktu Waktu
Bulanan
2 Ketepatan Waktu 10 Tidak Tepat Tepat
Laporan Keuangan waktu Waktu
tribulanan

SEINESIA
CONTOH INDIKATOR KMP

4. Indikator Manajemen Mutu

Target Skala
No Jenis Variabel Tahun 2022
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(Skala)
1 Keselamatan pasien
a. Kepatuhan melaksanakan 10 Tidak patuh Patuh
prosedur transfer (operan,
sbar, instruksi dokter)
a. Kepatuhan melakukan 10 Tidak patuh Patuh
doubel cek pada tindakan
a. Kepatuhan pelabelan obat 10 Tidak patuh Patuh
lasa
a. Kepatuhan pelabelan obat 10 Tidak patuh Patuh
high alert
a. Kepatuhan pelaksanaan 10 Tidak patuh Patuh
pelayanan informasi obat
a. Kepatuhan melakukan 10 Tidak patuh Patuh
kajian jatuh pada pasien

SEINESIA
PROFIL INDIKATOR

JENIS PENJELASAN/ KETERANGAN

INDIKATOR KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN BULANAN PUSKESMAS


DASAR PEMIKIRAN PerMenkes Nomor 44 Tahun 2016 : Pedoman Manajemen Puskesmas

DIMENSI MUTU Efektif, Timely


TUJUAN Laporan tepat waktu setiap bulannya
DEFINISI OPERASIONAL Ketepatan laporan bulanan setiap bulannya
JENIS INDIKATOR Hasil
SATUAN PENGUKURAN Persentase
NUMERATOR Jumlah ketepatan laporan seebelum tanggal 5 bulan berikutnya
DENUMERATOR ketepatan laporan seebelum tanggal 5 bulan berikutnya
TARGET PENCAPAIAN 100 %
SEINESIA
PROFIL INDIKATOR
JENIS PENJELASAN/ KETERANGAN
FORMULA Juml Ketepatan laporan sebelum tgl 1 bln berikutnya X 100 %
Ketepatan laporan sebelum tgl 1 bln berikutnya

METODE PENGUMPULAN DATA Pengukuran langsung


SUMBER DATA Bendahara
INSTRUMEN PENGAMBILAN DATA SPJ
BESAR SAMPEL Total SPJ
CARA PENGAMBILAN SAMPLING Total SPJ

PERIODE PENGUMPULAN DATA Bulanan


PENYAJIAN DATA Tabel
PERIODE ANALISIS DAN PELAPORAN Bulanan, Tahunan
DATA PENYAJIAN
PENANGGUNG JAWAB Kepala Tata Usaha SEINESIA
IDENTIFIKASI & PENYUSUNAN

INDIKATOR
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
(UKM)

SEINESIA
ACUAN
STANDAR AKREDITASI VERSI REVISI :
BAB 2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) yang berorientasi pada
upaya promotif dan preventif

Standar 2.7 Standar 2. 5


Standar 2.6
Penyelenggaraan Pelayanan UKM
Penyelenggaraan
UKM diperkuat dengan
UKM esensial.
Pengembangan PIS PK

Bab 4
Program Prioritas
Nasional

SEINESIA
STANDAR BAB 2 - UKM

Pelayanan UKM dengan


Pelayanan UKM diperkuat 3 metode pembinaan secara
2.5 2.4
dengan PIS PK berjenjang

Pergerakan dan
Penyelenggaraan UKM 2.6 2.3 Pelaksanaan Pelayanan
Esensial UKM dikoordinasikan LP
dan LS.
2 2.2
Penyelenggaraan UKM 2.7 2.2 Akses Pelayanan UKM
Pengembangan

Pengawasan, Pengendalian dan STANDAR 2.1


1 Perencanaan UKM
Penilaian Kinerja pelayanan 2.8
UKM secara terpadu.
UKM Puskesmas dilakukan
dengan menggunakan indikator
kinerja pelayanan UKM
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

UKM
UKM Esensial UKM Pengembangan
UKM pengembangan merupakan upaya
1.Pelayanan Promosi Kesehatan kesehatan masyarakat yang kegiatannya
2.Pelayanan Kesehatan Lingkungan bersifat inovatif dan/atau disesuaikan
3.Pelayanan Kesehatan Keluarga dengan prioritas masalah kesehatan,
4.Pelayanan Gizi kekhususan wilayah
5.Pelayanan Pencegahan & kerja, dan potensi sumber daya yang
Pengendalian Penyakit tersedia di Puskesmas

AYAT 2 AYAT 3

PMK 43/2019 : PUSKESMAS, Pasal 53


SEINESIA
Tentukan
indikator/-indikator
mutu yang
merupakan
representasi dari
Pelayanan mutu pelayanan
Kesga
Kesehatan
Keluarga:
(Sekian banyak
indikator
pelayanan Tentukan indikator
Kesga) mutu unit untuk
peningkatan/
perbaikan mutu
pelayanan Kesga

SEINESIA
Tidak Buatlah indikator mutu
tercapai unit untuk memperbaiki/
Sumber data: targetnya meningkatkan kinerja
- SPM
- PKP
- PISPK
- Indikator lainnya
dari Kemkes/ Sudah Buatlah indikator Mutu
Prop/ unit yang merupakan
DKK Kab/ Kota
tercapai
representasi mutu unit
targetnya kerja/pelayanan
tersebut

SEINESIA
CONTOH
MENYUSUN
INDIKATOR MUTU
PRIORITAS
PUSKESMAS UKM
CONTOH (UKM)
❑ Kepala Puskesmas X dan para PJ melakukan identifikasi permasalahan yang terjadi tahun
lalu, hasilnya ditentukan area prioritas yaitu di UKM. Lalu dilakukan pengumpulan data
permasalahan dan mengidentifikasi beberapa permasalahan. Kemudian dilakukan diskusi
dengan menentukan prioritas masalah dengan USG, memilih masalah prioritas yaitu :
Puskesmas X tidak mencapai target penurunan kematian ibu dan bayi dan terjadi
penambahan 2 kasus kematian ibu pada tahun lalu.

❑ Dari analisis penyebab dg menggunakan fish bone diperoleh akar masalah penyebabnya
adalah : SDM bidan kurang, Kompetensi bidan tidak sesuai standar, pemberdayaan
masyarakat kurang, tidak jelasnya sistem rujukan maternal dan neonatal, kurangnya
deteksi dini kasus resiko tinggi pada ibu, dan belum makasimalnya integrasi dalam
penanganan kasus ibu hamil dengan penyakit penyerta.

❑ Tim menentukan tujuan : Dalam Waktu 1 tahun, Puskesmas X dapat menurunkan kematian
ibu dan bayi menjadi 0 melalui integrasi lintas program dalam penanganan Kesehatan
Ibu dan anak.
❑ Menentukan IMPP : Menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi menjadi 0 pada tahun
2023
SEINESIA
CONTOH (UKM)
UNIT KERJA INDIKATOR MUTU UNIT PELAYANAN
ADMEN : Pemenuhan SDM sesuai dengan standar 100%
UKP : Pengelolaan rujukan kasus ibu dan bayi sesuai dengan standar
(100%)
Kesga : Integrasi penanganan kasus Ibu dan bayi sesuai dengan
standar (100%)
Promkes : Peningkatan frekuensi KIE kesehatan ibu bayi disetiap dukuh 2
kali sebulan %
P2P : Pembentukan posbindu integrasi kelompok catin di setiap
dukuh 100%
Dst - dst

SEINESIA
Identifikasi indikator pada instrumen akreditasi

2.6.1 Promosi Kesehatan


❑ Cakupan UKM Esensial Promosi Kesehatan diukur dengan 3 (tiga) indikator
utama yaitu:
• Persentase posyandu aktif,
• Terbentuknya tatanan sehat sesuai dengan pedoman
• Melakukan proses pemberdayaan masyarakat.
❑ Persentase Posyandu Aktif adalah posyandu yang mampu melaksanakan
kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi,
balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare) dengan
cakupan masing-masing minimal 50% dan melakukan kegiatan tambahan.
❑ Terbentuknya Tatanan Sehat sesuai dengan pedoman adalah upaya yang
dilakukan petugas Puskesmas dalam membentuk tatanan/tempat yang
mengupayakan kesehatan dengan melakukan proses untuk memberdayakan
masyarakat melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan
membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan
perilaku dan lingkungan sehat serta menjaga dan meningkatkan kesehatan
masyarakat. Contoh : rumah tangga sehat, sekolah sehat, dan lain-lain
SEINESIA
Identifikasi indikator pada instrumen akreditasi

2.6.2 K eseh at an Li n g kun g an


❑ Cakupan UKM Esensial Kesehatan Lingkungan diukur dengan 3 (tiga)
indikator utama, yaitu:
• Jumlah desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
• Persentase Fasilitas Umum (TFU) yang memenuhi syarat kesehatan dan;
• Persentase Tempat Pengolahan Pangan (TPP) yang memenuhi syarat
kesehatan.
❑ Untuk mencapai kinerja UKM Esensial Kesehatan Lingkungan dilakukan
upaya-upaya promotive dan preventif sebagai berikut:
• pemicuan, pendampingan verifikasi desa STBM serta update data, dan lain-
lain
• melakukan inspeksi kesehatan lingkungan TFU dan TPP, pembinaan, update
data dan lain- lain
• upaya-upaya promotive dan preventif sesuai dengan indikator tambahan
yang ditetapkan oleh Puskesmas yang mengacu pada pedoman/panduan
dan atau ketentuan yang berlaku.

SEINESIA
Identifikasi indikator pada instrumen akreditasi

2.6.3 Kesehatan Keluarga (1)


❑ Cakupan UKM Esensial Kesehatan Keluarga diukur dengan 5 (tiga) indikator
utama, yaitu:
• Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap
pelayanan masa hamil adalah cakupan K1 (kunjungan pertama). Sedangkan
indikator untuk menggambarkan kualitas layanan adalah cakupan K4-K6
(kunjungan ke-4 sampai ke-6) dan kunjungan selanjutnya apabila diperlukan.
• Persentase bayi baru lahir, baduta, balita, anak usia sekolah dasar yang
mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar
• Persentase remaja yang mendapatkan skrining kesehatan remaja
• Persentase calon pengantin yang mendapatkan skrining kesehatan calon
pengantin
• Persentase lanjut usia yang mendapatkan pelayanan

SEINESIA
Identifikasi indikator pada instrumen akreditasi

2. 6. 4 C ak upan dan pelak sanaan U KM Es e ns i al G i zi

❑ I bu ham il KEK apabil a tidak ditangani akan berisiko m elahirkan bayi Berat Bayi Lahir
Rendah (BBLR) yang m enjadi salah satu penyumbang m asalah stunting.
❑ ASI Eksklusif m erupakan sal ah satu standar em as Pem berian Makan Bayi dan Anak
yang akan
❑ berkontribusi berkurangnya kejadian Gizi Kurang dan stunting.
❑ Surveilan gizi berupaya m emantau secara terus m enerus m asalah-masalah yang
terjadi agar bil a ada m asalah cepat tertangani dan m enjadi dasar untuk
perencanaan yang baik
❑ Cakupan UKM Esensial Gizi diukur dengan 3 (tiga) indikator utam a :
• Puskesmas melaksanakan Surveilans Gizi
• Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif.
• Pelaksanaan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita.
❑ Untuk m encapai kinerja pelayanan UKM Esensial Gizi dilakukan
upaya-upaya promotif dan preventif
❑ Dilakukan pem antauan dan analisis serta tindak lanjut terhadap capaian
indikator kinerja pelayanan UKM esensial dan upaya pencapaian kinerja
pelayanan UKM esensial Gizi

SEINESIA
Identifikasi indikator pada instrumen akreditasi

2.6.5 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

❑ Cakupan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit diukur


dengan 3 (tiga) indikator utama berdasarkan prioritas masalah dan
transformasi layanan kesehatan primer di Puskesmas.
❑ Untuk mencapai kinerja UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif sesuai dengan
kebijakan, pedoman dan panduan yang berlaku.
❑ Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindaklanjut terhadap capaian
indikator kinerja pelayanan UKM esensial dan upaya pencapaian kinerja
pelayanan UKM esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang
telah dilakukan.

SEINESIA
Identifikasi indikator pada instrumen akreditasi

2.7.1.Cakupan dan pelaksanaan UKM Pengembangan

❑ Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan masyarakat


pengembangan berdasarkan permasalahan yang ada di
wilayah kerja.
❑ Cakupan UKM Pengembangan diukur dengan 3 indikator
utama Pengembangan yang ditetapkan oleh Puskesmas.
❑ Untuk mencapai kinerja UKM Pengembangan dilakukan
upaya-upaya promotif dan preventif sesuai dengan pedoman
yang berlaku.
❑ Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut
terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM
Pengembangan dan upaya pencapaian kinerja yang telah
dilakukan

SEINESIA
Identifikasi indikator pada instrumen akreditasi

Bab-4: Program Prioritas Nasional

❑ Ditetapkannya indikator dan target kinerja stunting disertai


analisis capaiannya (4.1.1.)
❑ Ditetapkannya indikator dan target kinerja pelayanan
kesehatan ibu, bayi dan balita yang disertai capaian dan
analisisnya (4.2.1)
❑ Ditetapkannya indikator dan target kinerja imunisasi yang
disertai capaian dan analisisnya (4.3.1)
❑ Ditetapkannya indikator dan target kinerja pengendalian
tuberkulosis yang disertai capaian dan analisisnya (4.4.1)
❑ Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit Tidak
Menular yang disertai capaian dan analisisnya (4.5.1)

SEINESIA
CONTOH Indikator Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial

Komponen UKM Target


No Sasaran Definisi Operasional Rumus
Essensial (%)
Upaya Promosi
1
Kesehatan
▪ Cakupan posyandu 76,35 persentase jumlah Jumlah posyandu mandiri
posyandu posyandu yang yang ada di wilayah kerja
mandiri sudah memenuhi dibagi jumlah semua
kriteria posyandu posyandu yang ada di
strata mandiri wilayah kerja kali 100%

• Cakupan rumah 82,5 persentase jumlah Jumlah rumah tangga sehat


Rumah Tangga tangga rumah tangga (strata utama dan paripurna)
Sehat sehat (strata utama dibagi jumlah semua rumah
dan paripurna) tangga yang di data kali 100%
▪ Cakupan Desa desa / 22,64 persentase jumlah jumlah desa siaga aktif strata
Siaga Strata kelurahan desa siaga aktif mandiri dibagi jumlah desa
Mandiri strata mandiri siaga aktif kali 100%
SEINESIA
CONTOH Indikator Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial

Komponen UKM Target


No Sasaran Definisi Operasional Rumus
Essensial (%)
Upaya Promosi
1
Kesehatan
▪ Cakupan pondok 65 persentase jumlah jumlah jumlah pondok pesantren
Poskestren yang pesantren pondok pesantren yang sudah memiliki poskestren
dibina sudah memiliki dibagi jumlah pondok pesantren
poskestren kali 100%
▪ Pelaksanaan Masyarakat 100 persentase realisasi jumlah pelaksanaan
Kampanye dan lintas pelaksanaan Kampanye GERMAS dibagi jumlah
GERMAS di sektor Kampanye GERMAS perencananaan pelaksanaan
puskesmas (minimal Kampanye GERMAS pada RUK
melaksanakan 2 puskesmas kali 100%
cluster) di wilayah
kerja
▪ Pembinaan SBH SBH di 100 Pembinaan SBH jumlah pelaksanaan pembinaan
wilayah kerja minimal 5x SBH satu tahun dibagi 5 kali
pembinaan SBH kali 100%

SEINESIA
CONTOH Indikator Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial

Komponen UKM Target


No Sasaran Definisi Operasional Rumus
Essensial (%)
Upaya Kesehatan
2
Lingkungan
▪ Persentase Sarana Air 100 Sarana air minum yang diperiksa Jumlah sarana air minum dengan risiko
dan diamati secara langsung fisik rendah dan sedang dibagi jumlah sarana air
Sarana Air Minum Minum sarana dan kualitas air minumnya minum yang di IKL kali 100%
yang dilakukan mengacu pada lampiran
pengawasan permenkes No 736 Tahun 2010
Tentang tata laksana Pengawasan
Kualitas Air Minum
▪ Persentase Sarana Air 77,03 Sarana air minum yang masuk Jumlah sampel air minum pada
dalam kategori rendah dan penyelenggara air minum yang diuji kulitas air
jumlah sarana air Minum sedang berdasarkan hasil inspeksi minum dan memenuhi syarat parameter
minum yang kesehatan lingkungan telah diambil mikrobiologi, fisik, kimia di wilayah dan
memenuhi syarat dan diperiksa (diujikan) sampel periode waktu tertentu dibagi Jumlah seluruh
airnya berdasarkan parameter fisik, sampel air minum pada penyelenggara air
kesehatan kimia, mikrobiologi yang mana hasil minum yang diuji parameter mikrobiologi, fisik,
pemeriksaannya (pengujiannya) kimia di wilayah dan pada periode waktu
memenuhi persyaratan kualitas air yang sama dikalikan 100%.
minum berdasarkan permenkes No
492 tahun 2010 Tentang
persyaratan kualitas air minum.

SEINESIA
CONTOH Indikator Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial

Komponen UKM Target


No Sasaran Definisi Operasional Rumus
Essensial (%)
Upaya Kesehatan
3
Ibu dan Anak
a. Pelayanan
Kesehatan Ibu
▪ Cakupan Ibu hamil 100 Ibu hamil yang pertama kali Jumlah ibu hamil yang pertama kali
Pelayanan mendapat pelayanan mendapat pelayanan antenatal oleh
kesehatan ibu hamil antenatal oleh tenaga tenaga kesehatan disuatu wilayah
(K1) sesuai standar kesehatan di suatu wilayah kerja dan kurun waktu tertentu dibagi
kerja pada kurun waktu Jumlah sasaran ibu hamil disuatu
tertentu. wilayah kerja dalam 1 tahun kali 100%
▪ Cakupan Ibu hamil 100 Pelayanan kepada ibu hamil Jumlah ibu hamil yang mendapatkan
Pelayanan diberikan oleh tenaga pelayanan antenatal minimal 6 kali
kesehatan ibu hamil kesehatan minimal 6 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan
sesuai standar selama kehamilan dengan disuatu wilayah kerja pada kurun
pelayanan 10 T waktu tertentu dibagi Jumlah sasaran
ibu hamil disuatu wilayah kerja dalam
1 tahun kali 100%

SEINESIA
CONTOH Indikator Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial

Komponen UKM Target


No Sasaran Definisi Operasional Rumus
Essensial (%)
Upaya Kesehatan
3
Ibu dan Anak
a. Pelayanan
Kesehatan Bayi
▪ Cakupan Neonatal 100% Pelayanan yang diberikan Jumlah neonatus yang telah
Pelayanan kepada bayi usia 0-28 hari memperoleh 3 kali pelayanan
kesehatan bayi dilakukan oleh dokter/dr Sp kunjungan neonatal sesuai standar di
baru lahir sesuai OG, bidan atau perawat dg suatu wilayah kerja pada kurun waktu
standar kunjungan minimal 3 kali tertentu dibagi jumlah seluruh sasaran
selama periode neonatus bayi di suatu wilayah kerja dalam 1
tahun kali 100%
▪ Cakupan Neonatus Neonatal 100% Neonatus dengan komplikasi Jumlah neonatus dengan komplikasi
dengan komplikasi yang ditangani secara definitif yang mendapat penanganan
yang ditangani oleh tenaga kesehatan definitif di suatu wilayah kerja pada
kompeten pada tingkat kurun waktu tertentu
pelayanan dasar dan rujukan dibagi jumlah kasus neonatus dengan
di suatu wilayah kerja pada komplikasi dalam 1 tahun kali 100%
kurun waktu tertentu

SEINESIA
CONTOH Indikator Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial

Komponen UKM Target


No Sasaran Definisi Operasional Rumus
Essensial (%)
Upaya Kesehatan
3
Gizi Masyarakat
a. Cakupan Ibu Hamil Ibu Hamil 100% Ibu Hamil dengan resiko kukurangan Jumlah ibu hamil KEK yang
Kurang Energi Energi Kronik (KEK) yang ditandai mendapat makanan tambahan
Kronik (KEK) yang dengan ukuran Lingkaran Lengan dibagi jumlah sasaran ibu hamil
Mendapat Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm yang KEK yang ada kali 100%
Makanan mendapat makanan tambahan
Tambahan asupan zat gisi diluar makan utama
dalam bentuk makanan tambahan
pabrikan.
a. Cakupan Ibu Nifas Ibu Nifas 100% Ibu baru melahirkan sampai hari ke- Jumlah ibu nifas mendapat
Mendapat Kapsul 24 yang mendapat 2 kapsul vitamin kapsul vitamin A dibagi seluruh
Vitamin A A yang mengandung vitamin A dosis ibu nifas kali 100%
200.000 Satuan Internasional (SI), satu
kapsul diberikan segera setelah
Melahirkan dan kapsul kedua
diberikan minimal 24 jam setelah
pemberian pertama.

SEINESIA
CONTOH Indikator Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial

Komponen UKM Target


No Sasaran Definisi Operasional Rumus
Essensial (%)
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengendalian Penyakit Tidak
4
Menular
▪ Cakupan pelayanan Terduga 100 Jumlah orang terduga TBC Jumlah orang terduga TBC yang
kesehatan orang Tuberkolosis yang mendapat pelayanan dilakukan pemeriksaan penunjang
terduga Tuberkulosis TBC sesuai standar di wilayah dalam kurun waktu satu tahun dibagi
kerjanya dalam kurun waktu Jumlah orang terduga TBC dalam
satu tahun. waktu satu tahun yang sama kali 100%
▪ Proporsi penderita Semua kasus 60 Jumlah penderita kusta baru Jumlah kasus kusta baru tanpa cacat
kusta baru tanpa kusta baru tanpa cacat (cacat tingkat yang ditemukan (cacat tingkat 0)
cacat 0) di antara total penderita dibagi Jumlah kasus baru yang
kusta baru yang ditemukan di ditemukan dalam periode 1 tahun kali
suatu wilayah dalam periode 100%
waktu satu tahun
▪ Cakupan pelayanan Orang berisiko 100 Persentase orang dengan Jumlah orang dengan risiko terinfeksi
kesehatan orang terinfeksi HIV (ibu risiko terinfeksi HIV yang HIV yang mendapatkan pelayanan
dengan risiko hamil, pasien mendapat pelayanan HIV sesuai standar dalam kurun waktu satu
terinfeksi HIV sesuai TBC, Pasien IMS, sesuai standar (1. edukasi tahun dibagi
standar penjaja seks, LSL, perilaku berisiko, 2. Skrining) di Jumlah orang dengan risiko terinfeksi di
waria,penasun, wilayah kerja dalam kurun wilayah kerja dalam kurun waktu yang
WBP) waktu satu tahun sama kali 100%
SEINESIA
CONTOH Indikator Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan

Komponen UKM Target


No Sasaran Definisi Operasional Rumus
Pengembangan (%)
Upaya Kesehatan Lanjut usia ≥ 60 100 Pelayanan kesehatan pada Jumlah warga negara berusia 60 tahun
Lanjut Usia tahun penduduk usia 60 tahun keatas atau lebih yang mendapat skrining
diberikan oleh tenaga kesehatan kesehatan sesuai standar minimal 1 kali
dan atau tenaga non kesehatan yang ada di suatu wilayah kerja dalam
terlatih 1 tahun dibagi
Jumlah semua warga negara berusia
60 tahun atau lebih yang ada di suatu
wilayah kerja kabupaten/kota dalam
kurun waktu satu tahun yang sama kali
100%
Cakupan Bebas Jmlh ODGJ 98,5 Capaian kinerja Puskesmas dinilai Jumlah ODGJ yang tidak mengalami
Pasung dari persentase jumlah ODGJ pemasungan di wilayah kerja
yang bebas pasung di wilayah puskesmas dalam kurun waktu satu
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah ODGJ Total di
tahun wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun yang sama kali 100%
Cakupan Bebas Karies Jumlah anak 12 Capaian kinerja Puskesmas dinilai Jumlah anak usia 6 th yang bebas karies
Gigi Pada Anak Usia 6 SD kls 1 dari persentase jumlah anak usia dalam kurun waktu satu tahun dibagi
th ( Kelas 1 SD) 6 th yang bebas karies di wilayah Jumlah anak usia 6 tahun di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun tahun yang sama kali 100%
SEINESIA
Judul Cakupan Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai
PROFIL 1
Indikator standar
INDIKATOR Ketentuan PMK Nomor 4 tahun 2019 Standar Teknis
Dasar
2 Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pemikiran
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
3 Dimensi Mutu keselamatan
Mengukur cakupan pelayanan kesehatan bayi baru
lahir sebagai dasar untuk memperbaiki dan
4 Tujuan
meningkatkan pelayanan kesehatan bayi sehingga
angka kematian bayi dan balita bisa ditekan
Pelayanan yang diberikan kepada bayi usia 0-28 hari
Definisi dilakukan oleh dokter/dr Sp OG, bidan atau
5
Operasional perawat dg kunjungan minimal 3 kali selama
periode neonatus
6 Jenis Indikator Indikator hasil
Satuan Persen
7
Pengukuran
Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali
Numerator
8 pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar di
(pembilang)
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
SEINESIA
PROFIL 9
Denominator jumlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah kerja
(penyebut) dalam 1 tahun kali 100%
INDIKATOR
Target 100%
10
Pencapaian
Inklusi : Semua bayi baru lahir di wilayah kerja
Puskesmas pada tahun berjalan
11 Kriteria Eksklusi : neonatus yang pindah sebelum
memperoleh pelayanan standar
Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar di
12 Formula suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi
jumlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah kerja
dalam 1 tahun kali 100%

Metode Observasional retrospektif


13 Pengumpulan
Data
14 Sumber Data Kohort bayi

SEINESIA
PROFIL Instrumen
15 Data sekunder
INDIKATOR Pengambilan Data

16 Besar Sampel Total sampel

Cara Pengambilan
17 Total Sampel
Sampel

Periode
18 Bulanan
Pengumpulan Data

Periode Analisis
19 dan Pelaporan Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Data

Penanggung jawab
20 Penanggung Jawab
Program KIA

SEINESIA
JANGAN LUPA UNTUK MENCATAT & MENDOKUMENTASIKAN:

1. Semua proses penentuan IMPP dan indikator mutu unit


pelayanan
2. Hasil pelaksanaan kegiatan2 indikator mutu tsb
3. Hasil monitoring dan evaluasinya
4. Hasil pelaksanaan RTL sesuai hasil evaluasinya
5. Dst nya hingga proses PDSA/PDCA selesai atau target sudah
tercapai

SEINESIA
SEINESIA
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai