• AKSES
1.2 FEED BACK PEMBINAAN
KINERJA PKM TERPADU
1.6
1.2 2 8 AKSES
Lokakarya mini
perencanaan
Tim Manajemen
RPK
Kebijakan, SOP
Kesepakatan jadwal Bukti evaluasi
Bukti kesepakatan
Jika terjadi perubahan
Pelaksanaan kegiatan
PENJADWALAN
Lintas sektor
Kriteria
1.1.5
Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan pembinaan
dan pengawasan terhadap Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota dalam rangka
perbaikan kinerja Puskesmas
Pokok Pikiran
• Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melakukan pembinaan
kepada Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis yang memiliki
otonomi dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan daerah.
• Dalam rangka menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawab, Dinas
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota melakukan bimbingan teknis dan
supervisi, pemantauan evaluasi, dan pelaporan serta peningkatan
mutu pelayanan kesehatan.
• Pembinaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan hingga
evaluasi kinerja Puskesmas dilaksanakan secara periodik termasuk
pembinaan dalam rangka pencapaian Program Prioritas Nasional
Elemen Penilaian
1. Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota menetapkan struktur organisasi Puskesmas sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. (R)
2. Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota menetapkan kebijakan pembinaan Puskesmas dan
program kerjanya secara periodik. (R, D)
3. Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan pembinaan secara terpadu
kepada Puskesmas yang berkesinambungan dengan menggunakan indikator pembinaan
program dan menyampaikan hasil pembinaan kepada Puskesmas. (D,W)
4. Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melakukan pendampingan penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas. (D, W)
5. Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melakukan pendampingan penyusunan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan. (D, W)
6. Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota menindaklanjuti pelaksanaan lokakarya
mini Puskesmas yang menjadi kewenangannya dalam rangka membantu menyelesaikan
masalah kesehatan yang tidak bisa diselesaikan di tingkat Puskesmas. (D, W)
7. Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melakukan verifikasi dan memberikan
umpan balik evaluasi kinerja Puskesmas. (D, W)
8. Puskesmas melakukan tindak lanjut terhadap hasil pembinaan Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/ Kota. (D, W)
Standar
1.2
Puskesmas mudah diakses oleh pengguna layanan
untuk mendapat pelayanan sesuai kebutuhan,
mendapat informasi tentang pelayanan, dan untuk
menyampaikan umpan balik
Kriteria
1.2.1
Masyarakat sebagai pengguna layanan, seluruh tenaga
Puskesmas dan lintas sektor mendapat informasi yang
memadai tentang jenis-jenis pelayanan dan kegiatan-
kegiatan Puskesmas serta masyarakat memanfaatkan
pelayanan sesuai kebutuhan . (Lihat juga KMP : 1.1.4 dan
UKM : 2.2.1)
Pokok Pikiran
• Puskesmas harus menyampaikan informasi tentang jenis-jenis
pelayanan dan kegiatan yang dilengkapi dengan jadwal
pelaksanaannya.
• Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas termasuk jaringannya
perlu diketahui oleh masyarakat sebagai pengguna layanan oleh lintas
program, dan sektor terkait untuk meningkatkan kerjasama, saling
memberi dukungan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dan
upaya lain yang terkait dengan kesehatan untuk mengupayakan
pembangunan berwawasan kesehatan.
• Pemanfaatan pelayanan oleh masyarakat
Elemen Penilaian
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk menyampaikan informasi
tentang tujuan, sasaran, tugas pokok, fungsi dan kegiatan Puskesmas
baik kepada masyarakat, lintas program maupun lintas sektor. (R)
2. Ada jadwal pelaksanaan kegiatan dan diinformasikan kepada masyarakat,
lintas program dan lintas sektor. (D,W)
3. Masyarakat, Lintas Program dan Lintas Sektor mengetahui jenis-jenis
pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas. (W)
4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap penyampaian informasi
kepada masyarakat, lintas program maupun lintas sektor. (D, W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pemanfaatan pelayanan
dan kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan jadwal yang disusun. (D)
1.2.1.
MASYARAKAT
LINTAS PROGRAM
Kejelasan LINTAS SEKTOR
Ketepatan
Akurasi
Konsistensi
Pemanfaatan tehnologi
1.2.1
Communication strategy:
• Menggunakan Bahasa sederhana
• Memanfaatkan tehnologi informasi
Mekanisme kerja/proses • Memperhatikan budaya masyarakat
pelayanan
Kriteria
1.2.2
Masyarakat memiliki akses untuk mendapatkan
pelayanan sesuai kebutuhan, dan untuk
menyampaikan umpan balik terhadap pelayanan.
(Lihat juga KMP : 1.8.3 dan UKM : 2.2.1; 2.2.2; 2.7.5;
2.7.6)
Pokok Pikiran
• pengelola maupun pelaksana pelayanan harus mudah diakses oleh
masyarakat ketika masyarakat membutuhkan baik untuk pelayanan
preventif, promotif, kuratif maupun rehabilitatif sesuai dengan
kemampuan Puskesmas
• strategi komunikasi untuk memudahkan akses masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas dapat dikembangkan, antara lain melalui papan
pengumuman, pemberian arah tanda yang jelas, media cetak,
telepon, short message service (sms), media elektronik, ataupun
internet.
• Umpan balik: keluhan, masukan, wajib ditindak lanjuti
Elemen Penilaian
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk menerima keluhan dan
umpan balik dari masyarakat tentang pelayanan dan
penyelenggaraan Upaya Puskesmas. (R)
2. Dilakukan upaya untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat.
(D, O, W)
3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan
balik dari masyarakat. (D, O, W)
Mekanisme memberi tanggapan
1.2.3
WA
Papan pengumuman
Web
Telpon
Masyarakat
Pertemuan-pertemuan
GKM
Lokakarya mini
Pertemuan Tinjauan
Manajemen
Standar
1.3
Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi,
sarana/bangunan, prasarana, peralatan
Puskesmas, dan ketenagaan.
Kriteria
1.3.1
Puskesmas memenuhi persyaratan lokasi,
sarana/bangunan, prasarana dan peralatan
Puskesmas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan.
Pokok Pikiran
• Perizinan
• Pendirian memperhatikan persyaratan lokasi: dibangun di setiap
kecamatan, memperhatikan kebutuhan pelayanan sesuai rasio
ketersediaan pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk, mudah
diakses, dan mematuhi persyaratan kesehatan lingkungan.
• Pemenuhan persyaratan lokasi, persyaratan bangunan
• Ketersediaan ruang
• Pengaturan ruang
• Kelengkapan prasarana dan peralatan
Elemen Penilaian
1. Ada bukti pendirian Puskesmas didasarkan pada analisis dengan mempertimbangkan tata
ruang daerah, rasio jumlah penduduk, aksesibilitas (geografis) dan ketersediaan pelayanan
kesehatan. (D)
2. Puskesmas diselenggarakan di atas bangunan yang permanen, tidak bergabung dengan tempat
tinggal atau unit kerja yang lain, dan memenuhi persyaratan lingkungan sehat. (D,O)
3. Ketersediaan ruang memenuhi persyaratan minimal dan kebutuhan pelayanan. (D,O)
4. Penataan ruang memperhatikan akses, keamanan, kebersihan, kenyamanan dan ruang terbuka
hijau. (D,O)
5. Penataan ruang memisahkan zona pemeriksaan orang sehat dari zona pemeriksaan orang
sakit. (D,O)
6. Tersedia prasarana dan peralatan Puskesmas sesuai standar berdasarkan kebutuhan
pelayanan. (D, O)
7. Alat kesehatan yang memerlukan izin memiliki kelengkapan izin edar sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. (D, O)
8. Puskesmas memiliki izin yang berlaku. (D)
Kriteria
1.3.2
Penyelenggaraan Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat
Kesehatan (ASPAK) oleh Puskesmas dilakukan untuk
memastikan pemenuhan terhadap standar sarana, prasarana,
dan alat kesehatan.
Pokok Pikiran
• Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan di Puskesmas harus
diinput dalam ASPAK dan divalidasi untuk menjamin kebenarannya.
( Lihat juga KMP : 1.6.11 )
• Besarnya nilai prosentasi pemenuhan sarana, prasarana, dan alat
kesehatan dalam ASPAK memberikan gambaran kondisi pemenuhan
sarana, prasarana, dan alat kesehatan di Puskesmas.
• Batas terendah persentasi pemenuhan sarana, prasarana, dan alat
kesehatan dalam ASPAK adalah 60% atau sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Elemen Penilaian
1. Ditetapkannya petugas yang bertanggung jawab untuk melakukan
input data sarana, prasarana dan alat Kesehatan dalam ASPAK. (R)
2. Input data sarana, prasarana dan alat kesehatan dalam ASPAK
dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang -undangan dan
divalidasi oleh Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. (D, O, W)
(lihat juga KMP :1.1.5)
3. Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan dalam ASPAK digunakan
untuk perencanaan Puskesmas. (D, W)
1.3.1 dan 1.3.2
Analisis Kebutuhan:
Ratio thd juml
penduduk (renstra)
Ketersedian faskes
Bangunan permanen
Tidak bergabung
Persyaraatan sanitasi
ASPAK
Tat Ruang Daerah
Persyaratan sanitasi
1.3.1
Pengaturan ruangan termasuk pemisahan
zona sehat dan zona sakit
Kebutuhan ruangan
Pengaturan ruang
Ramp
Kemudahan akses
Populasi Kursi roda
Orang dengan kebutuhan khusus
EVALUA
SI
Ruang bayi
Kekerasan
fisik
Kriteria
1.3.3
Kepala Puskesmas adalah tenaga kesehatan
yang kompeten sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pokok Pikiran
• Puskesmas harus dipimpin oleh tenaga kesehatan yang kompeten untuk
mengelola fasilitas tersebut, sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan.
• Uraian tugas sebagai dasar bagi Kepala Puskesmas dalam melaksanakan
tugas sebagai pimpinan.
• Persyaratan: Kepala Puskesmas adalah dokter/dokter gigi atau tenaga
kesehatan lainnya paling rendah strata 1 (S1) bidang kesehatan atau
Diploma 4 (D4) bidang kesehatan ( Lihat UU 36/2014 tentang Tenaga
Kesehatan, pasal 8 sampai dengan pasal 11)
• Untuk daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, Kepala Puskesmas
dapat dijabat oleh tenaga kesehatan minimal dengan Jenjang Pendidikan
D3.
Elemen Penilaian
1. Ada kejelasan persyaratan dan uraian tugas Kepala Puskesmas yang
ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundangan-
undangan. (R)
2. Kepala Puskesmas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. (D)
Kriteria
1.3.4
Tersedia dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan lainnya,
dan tenaga non kesehatan dengan jumlah, jenis, dan
kompetensi sesuai kebutuhan dan jenis pelayanan
yang disediakan.
Pokok Pikiran
• Perlu dilakukan analisis kebutuhan tenaga baik dokter, dokter gigi,
tenaga kesehatan lainnya, dan tenaga non kesehatan sebagai dasar
penyusunan pola ketenagaan dan rencana pengembangan tenaga,
• upaya untuk pemenuhan ketersedian tenaga baik jenis, jumlah dan
persyaratan kompetensi.
Elemen Penilaian
1. Ditetapkan persyaratan kompetensi untuk tiap jabatan dan tiap
jenis tenaga yang dibutuhkan. (R)
2. Disusun pola ketenagaan berdasar analisis kebutuhan tenaga sesuai
dengan pelayanan yang disediakan.(D, W)
3. Ada rencana pengembangan tenaga sesuai dengan hasil analisis
kebutuhan tenaga. (D)
4. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga sesuai
dengan rencana pengembangan tenaga yang disusun. (D)
Standar
1.4
Sarana (bangunan), prasarana, peralatan Puskesmas, dan
keselamatan lingkungan dikelola dalam Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan (MFK) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan dan dikaji dengan memperhatikan
manajemen risiko. (lihat juga PMKP : 5.2)
STANDAR 1.4
KRITERIA
1.4.1 Disusun dan diterapkan rencana program Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan (MFK) yang
meliputi keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan bahan dan limbah berbahaya,
manajemen bencana, pengamanan kebakaran, alat kesehatan, dan sistem utilisasi
1.4.2 Puskesmas melaksanakan program keselamatan dan keamanan
1.4.3 Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya beracun serta
pengendalian dan pembuangan limbah bahan berbahaya beracun dilakukan berdasarkan
perencanaan yang memadai dan ketentuan perundangan
1.4.4 Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi program tanggap darurat
bencana internal dan eksternal
1.4.5 Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program pencegahan
dan penanggulangan bahaya kebakaran termasuk sarana evakuasi.
1.4.6 Puskesmas menyusun program untuk menjamin ketersediaan alat kesehatan yang dapat digunakan
setiap saat
1.4.7 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semua prasarana atau sistem
utilisasi berfungsi dan mencegah terjadinya ketidak tersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
1.4.8 Puskesmas menyusun dan melaksanakan pendidikan manajemen fasilitas dan keselamatan bagi
petugas
Kriteria
1.4.1
Disusun dan diterapkan rencana program Manajemen Fasilitas Dan
Keselamatan (MFK) yang meliputi keselamatan dan keamanan fasilitas,
pengelolaan bahan dan limbah berbahaya, manajemen bencana,
pengamanan kebakaran, alat kesehatan, dan sistem utilisasi
Pokok Pikiran
• Puskesmas perlu menyusun program manajemen fasilitas dan
keselamatan (MFK) untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi
pasien, petugas, dan masyarakat.
• Program MFK meliputi:
1. Manajemen Keselamatan dan keamanan.
2. Manajemen Bahan dan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3)
3. Manajemen Bencana/disaster
4. Manajemen Pengamanan Kebakaran
5. Manajemen Alat kesehatan
6. Manajemen Sistem utilitas
7. Edukasi /pendidikan petugas tentang Manajemen MFK.
MANAJEMEN FASILITAS KESELAMATAN
4 • Pengamanan kebakaran
5 • Peralatan kesehatan
6 • Sistem utilitas
• Pendidikan dan pelatihan petugas
Elemen Penilaian
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan MFK yang sesuai
dengan yang diuraikan dalam pokok pikiran. (R)
2. Ditetapkan petugas yang bertanggungjawab dalam MFK. (R)
3. Ada rencana program MFK yang ditetapkan setiap tahun
berdasarkan identifikasi risiko. (R)
4. Dilakukan identifikasi terhadap area-area berisiko yang meliputi
huruf a sampai huruf f pada pokok pikiran. (D,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut per tri wulan terhadap
pelaksanaan program MFK meliputi huruf a sampai huruf f pada
pokok pikiran. (D)
Kriteria
1.4.2
Puskesmas melaksanakan program keselamatan
dan keamanan.
Pokok Pikiran
• Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera bagi
pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3), seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan, kebakaran, gedung roboh,
dan tersengat listrik.
• Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program keselamatan
dan kesehatan kerja
• Area-area yang berisiko keamanan dan kekerasan fisik perlu diidentifikasi dan
dibuatkan peta, dipantau untuk meminimalkan terjadinya insiden dan kekerasan
fisik
• Program keamanan dengan menyediakan lingkungan fisik yang aman bagi pasien,
petugas, dan pengunjung Puskesmas perlu direncanakan untuk mencegah
terjadinya kejadian kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang
tidak aman seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas.
Pokok Pikiran
• Kode-kode darurat minimal yang perlu ditetapkan dan diterapkan seperti:
• kode merah atau alarm untuk pemberitahuan darurat kebakaran
• kode biru untuk pemberitahuan telah terjadi kegawatdaruratan medik
• kode pink untuk pemberitahuan telah tejadi penculikan bayi
• Apabila Puskesmas mengalami renovasi dan atau konstruksi bangunan
maka perlu disusun Infection Control Risk Assesment (ICRA) renovasi untuk
memastikan proses renovasi dan atau konstruksi bangunan dilakukan
secara aman dan mengontrol terjadinya penyebaran infeksi (lihat juga PPI
5.5.2)
• Dilakukan inspeksi fasilitas yang meliputi bangunan, prasarana, peralatan
Puskesmas kecuali alat kesehatan, dan halaman/ground.
Pengertian
• Pengertian safety dan security sering diartikan sama
• Safety stands for accident avoidance,
• Security stands for crime prevention.
• Purpose of Safety and security: protecting someone or something
from harm
• Tujuan keselamatan dan keamanan dikelola adalah untuk mencegah
accident (cedera) akibat fasilitas (bangunan, utilitas, peralatan, bukan
akibat pelayanan) dan mencegah terjadinya tindak criminal di fasilitas
pelayanan kesehatan
Safety
Protection of an individual’s physical well-being and
health
Security
Protection of an individual or of business’ property or
assets
Security: menjaga keamanan fasilitas
Puskesmas
• Merencanakan, menerapkan, dan memelihara upaya-upaya untuk menjaga
keamanan fisik fasilitas Puskesmas
• Caranya :
• Dinding bangunan yang kuat
• Pagar, pintu
• Petugas security (satpam)
• Pencegahan terjadinya pencurian
• ID card dan badge karyawan dan pengunjung
• Pemasangan kunci (misalnya pada ruang kasir, ruang farmasi, ruang rekam medis, ruang bayi)
• Monitoring dengan CCTV
• Sistem alarm: fire alarm, fire detector, smoke detector, heat detector
• Sistem ventilasi dan air conditioning
• Uninterupted Electric power Supply
• Emergency shut off (pemadaman tombol otomatis)
Safety
• Protection of an individual’s physical well-being
and health
• Bagaimana personal safety menurut OSHA ?
Personal Safety:
Occupational Safety & Health Administration
OSHA regulations ensure businesses:
Provide a safe workplace for employees by complying with OSHA safety and health
standards
Provide workers with only tools and equipment that meet OSHA specifications for
health and safety
Report to OSHA within 48 hrs of any worksite accident that results in fatality or
requires hospitalization of five or more employees
Maintain the “OSHA Log 200” (an on-site record of work- related injuries or illness)
and submit it to OSHA once per year
Personal Safety:
The Occupational Safety & Health Administration
OSHA regulations ensure businesses (continued…)
Display OSHA notices regarding employee rights and safety in prominent places within
the facility
Provide all employees access to the Material Safety Data Sheets that provide
information about the dangerous chemicals they may be handling during work
Offer no-cost hepatitis B vaccinations for employees who may have come into contact
with blood or body fluids
Results in