Anda di halaman 1dari 27

KEBIJAKAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS

Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan


Kementerian Kesehatan

disampaikan pada:
Pertemuan Pelaksanaan Akreditasi FKTP bagi Penanggung Jawab Manajemen Mutu
Dinkes Provinsi Banten
2022
ISU PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

Universal Akses Pelayanan MUTU DAN


Health Coverage Kesehatan KESELAMATAN
Terutama DTPK PASIEN
Indonesia masih memiliki masalah kesehatan yang masih persisten

Angka harapan
hidup pada Ditambah lagi,
kelahiran (2018),
tahun India Indonesia Asia Timur Turki USA OECD Australia
dan Pasifik1
1. Termasuk: China, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam, Papua new Guinea, East Timor, Pacific islands

Ke-2
Source: World Bank, WHO Global Health Observatory
Kasus tuberkulosis
tertinggi di dunia
Angka kematian
ibu2 (2015), per
100,000 kelahiran
hidup
Jumlah kematian disebabkan
oleh penyakit tidak

73% menular, lebih tinggi dari


Asia Tenggara dengan rata-
rata 60%
Angka kematian
bayi (2015)2, per
1,000 kelahiran hidup

2. ASEAN Statistical Report on Millennium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Secretariat, August 2017
Populasi umur 15 tahun ke

Prevalensi
39% atas merokok–prevalensi
tertinggi di antara negara-
negara ASEAN
stunting3, %

3. ASEAN Food and Nutrition Report 2021 3


Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan
dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan
pemanfaatan teknologi, melalui

Peningkatan kesehatan Percepatan perbaikan Peningkatan Pembudayaan Penguatan sistem


ibu, anak, keluarga gizi masyarakat pengendalian penyakit perilaku hidup sehat kesehatan dan
berencana (KB) dan melalui Gerakan pengawasan obat dan
kesehatan Masyarakat Hidup makanan
reproduksi, Sehat

• Angka kematian ibu (per 100.000 • Prevalensi stunting balita (%) • Insidensi TB (per 100.000 • Merokok usia 10-18 • Fasilitas kesehatan tingkat
KH) • Prevalensi wasting balita (%) penduduk) tahun (%) pertama terakreditasi (%)
• Angka kematian bayi (per 1.000 • Insidensi HIV (per 1000 • Obesitas usia >18 • RS terakreditasi (%)
KH) penduduk yang tidak terinfeksi tahun (%) • Puskesmas dengan jenis
• Angka kematian neonatal (per HIV) • Jumlah kab/kota sehat tenaga kesehatan sesuai
1.000 KH) • Eliminasi malaria (Kab/Kota) standar (%)
• Imunisasi dasar lengkap pada anak • Puskesmas tanpa dokter (%)
usia12-23 bulan (%) • Puskesmas dengan
ketersediaan obat esensial
(%)

4
KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 2021-2024
DIPRIORITASKAN UNTUK MENDORONG 6 PILAR TRANSFORMASI KESEHATAN
VISI
SEJALAN DENGAN VISI PRESIDEN UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG SEHAT, PRODUKTIF, MANDIRI DAN BERKEADILAN

HASIL SISTEM MENINGKATKAN KESEHATAN IBU, MEMPERKUAT SISTEM KESEHATAN


KESEHATAN ANAK, KELUARGA BERENCANA DAN MEMPERCEPAT PERBAIKAN GIZI MEMPERBAIKI PENGENDALIAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP & PENGENDALIAN OBAT DAN
KESEHATAN REPRODUKSI MASYARAKAT PENYAKIT SEHAT (GERMAS) MAKANAN

1 TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER 2 TRANSFORMASI 3 TRANSFORMASI SISTEM KETAHANAN


LAYANAN RUJUKAN KESEHATAN
PENCEGAHAN
SEKUNDER: MENINGKATKAN MEMPERKUAT
MENINGKATKAN AKSES DAN KUALITAS MENINGKATKAN KETAHANAN
Skrining 14 KETAHANAN SEKTOR
KAPASITAS DAN LAYANAN SEKUNDER TANGGAP
KATEGORI EDUKASI PENCEGAHAN penyakit KAPABILITAS LAYANAN FARMASI & ALAT
& TERSIER DARURAT
PROGRAM PENDUDUK PRIMER penyebab PRIMER KESEHATAN
MIS., KEDEKATAN FASILITAS MIS., KESIAPAN TANGGAP
UTAMA MIS., VAKSINASI DAN
kematian tertinggi MIS., KEDEKATAN FASILITAS LAYANAN, KAPASITAS TEMPAT MIS., KETERSEDIAAN, AKSES,
MIS., KAMPANYE BENCANA KOTA, KESIAPAN
IMUNISASI, PENYEDIAAN di tiap sasaran LAYANAN PRIMER DAN BERBASIS TIDUR, KUALITAS KUALITAS, DAN KETERJANGKAUAN
RANTAI PASOKAN E2E,
PROMOSI DAN MASYARAKAT, KUALITAS LAYANAN/AKREDITASI RUMAH FARMASI DAN PERALATAN MEDIS,
MAKANAN SEHAT DI usia, skrining LAYANAN, JALUR KE LAYANAN SAKIT MENINGKATKAN KAPABILITAS R&D RENCANA SDM, MENJAGA
PROGRAM EDUKASI SEKOLAH stunting, & SEKUNDER KUALITAS LAYANAN
SELAMA KRISIS
peningkatan ANC
untuk kesehatan
ibu & bayi

TRANSFORMASI SDM
ENABLER 4 TRANSFORMASI SISTEM 5 6 TRANSFORMASI TEKNOLOGI
PEMBIAYAAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN
MENDASAR
MEMPERCEPAT ADOPSI TEKNOLOGI DAN SOLUSI
MEMPERCEPAT KETERSEDIAAN, KUALITAS DAN DISTRIBUSI KESEHATAN DIGITAL, MENINGKATKAN PENGAMBILAN
MENJAMIN TRANSPARANSI DAN EFEKTIVITAS
SDM BIDANG KESEHATAN LINTAS SISTEM KESEHATAN KEPUTUSAN BERDASARKAN DATA
PENDANAAN UNTUK SISTEM, DAN AKSES YANG ADIL BAGI
SETIAP SEGMEN POPULASI

5
7/21/2022

• Keselamatan pasien adalah masalah kesehatan masyarakat


global yang serius.

• Industri dengan risiko yang dianggap lebih tinggi, seperti


industri penerbangan dan nuklir, memiliki catatan
keselamatan yang jauh lebih baik daripada perawatan
kesehatan.

https://www.who.int/news-room/photo-story/photo-story-detail/10-facts-on-patient-safety
6
7/21/2022
10 FAKTA KESELAMATAN PASIEN (WHO)
Fakta 1: 1 dari setiap 10 pasien cidera saat menerima perawatan di rumah sakit

Fakta 2: Terjadinya efek samping akibat perawatan yang tidak aman kemungkinan merupakan salah satu dari 10
penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia

Fakta 3: 4 dari 10 pasien terluka saat menerima perawatan kesehatan 80% nyadari dapat dicegah.

Fakta 4: Setidaknya 1 dari setiap 7 dolar Kanada dihabiskan untuk mengobati efek cedera pasien dalam perawatan di
rumah sakit

Fakta 5: Investasi dalam keselamatan pasien dapat menghasilkan penghematan finansial yang signifikan
Fakta 6: Praktik pengobatan yang tidak aman dan kesalahan pengobatan merugikan jutaan pasien dan menelan
biaya miliaran dolar AS setiap tahun
Fakta 7: Diagnosis yang tidak akurat atau tertunda adalah salah satu penyebab paling umum dari cedera pasien dan
mempengaruhi jutaan pasien
Fakta 8: Infeksi rumah sakit mempengaruhi hingga 10 dari setiap 100 pasien yang dirawat di rumah sakit

Fakta 9: Lebih dari 1 juta pasien meninggal setiap tahun akibat komplikasi operasi
Fakta 10: Paparan medis terhadap radiasi adalah masalah kesehatan masyarakat dan keselamatan pasien
7
BEBERAPA KESELAHAN ADMINISTRASI
TERKAIT KESELAMATAN PASIEN

Patient Communication
identification during
errors transitions

Patient Record
Error Investigation
requests &
results

Follow up Relationship to
system errors other errors

World Health Organisation – Safer Primary Care Webinar


DIMENSI / KARAKTER MUTU
PELAYANAN KESEHATAN

Aman

Terintegrasi Efektif
Setiap orang dan masyarakat di
manapun diseluruh dunia memiliki akses
kepada pelayanan kesehatan yang
Dimensi
bermutu (komitmen global untuk
Mutu
Berorientasi
pada Efisien
mencapai UHC 2030 SDGs)
Pasien

Tepat
Adil Waktu
REGULASI TERKAIT MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

PERMENKES 46 PERMENKES 14 TAHUN 2021


PERMENKES 71 TAHUN TAHUN 2015 TENTANG PERMENKES 11/2017
2013 TENTANG TENTANG TENTANG STANDAR KEGIATAN
AKREDITASI USAHA DAN PRODUK PADA
PELAYANAN PUSKESMAS, KLINIK KESELAMATAN PASIEN RPMK
KESEHATAN PADA , DAN PERMENEKES 27 PENYELENGGARAAN PERIZINAN
PRATAMA, TEMPAT PERPRES 18 BERUSAHA BERBASIS RISIKO SEKTOR AKREDTASI
JAMINAN KESEHATAN PRAKTIK PRAKTIK TAHUN 2017 TENTANG
NASIONAL PPI TAHUN 2020 KESEHATAN PUSKESMAS,
MANDIRI DR/DRG
TENTANG RPJMN KLINIK , LABKES
TAHUN 2020 -2024 , DAN UTD

2020
2009 2014 2018 2019 2021

RPMK

2013 2015 2017 2021


2020 2022

PERMENKES 43 TAHUN PERMENKES 7 TAHUN 2021


UU 23 TAHUN 2014 TENTANG
2019 TENTANG TENTANG PERUBAHAN
PEMERINTAHAN DAERAH PERMENKES 21
PADA LAMPIRAN B :
PUSKESMAS . PASAL KEEMPAT PMK 71 TAHUN 2013
PERMENKES 52 57(1) PUSKESMAS WAJIB
TAHUN 2020 TENTANG TENTANG
UU 36 TAHUN PEMBAGIAN URUSAN TAHUN 2018 TENTANG
DILAKUKAN AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN PADA
PEMERINTAHAN BIDANG
2009 TENTANG TENTANG K3 SECARA BERKALA PALING RENSTRA JAMINAN KESEHATAN
KESEHATAN :
KEMENKES RI 2020 NASIONAL
KESEHATAN PEMERINTAH PUSAT ADALAH SEDIKIT 3 (TIGA) TAHUN
PASAL : PASAL 55 PENYELENGGARAAN SEKALI -2024
AKREDITASI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN
PUBLIK DAN SWASTA
STRATEGI PENINGKATAN MUTU
TAHUN 2020 - 2024

PENGUATAN SISTEM KESEHATAN

Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan

Meningkatnya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Bagi masyarakat

Penyempurnaan Sistem Akreditasi


(Standar dan Instrumen Akreditasi, Sistem Informasi, Penyelenggaraan Survei)

Terlaksananya Pengukuran Mutu Pelayanan Terlaksananya Pelaporan Insiden


Kesehatan Di Fasyankes Keselamatan Pasien
Intervensi 13 INDIKATOR DI RS

Peningkatan 6 INDIKATOR DI Puskesmas

Mutu 7 INDIKATOR DI LABKES

7 INDIKATOR DI UTD
FKTP
4 INDIKATOR DI KLINIK

REGISTRASI & 4 INDIKATOR DI TPMD


LISENSI
PELAPORAN
INDIKATOR
IKP
MUTU
FASYANKES

Sarana
PENILAIAN
Prasarana AKREDITASI
TATA KELOLA DAN
Alat Kesehatan KEPEMIMPINAN
Sumber Daya
Kesehatan
PENINGKATAN MUTU LAYANAN KESEHATAN PRIMER
SAAT INI SUDAH TERAKREDITASI 9.153 PUSKESMAS DENGAN TINGKAT KELULUSAN :

PARIPURNA : 239 (3%) ; UTAMA : 1669 (18 %) ; MADYA : 5068 (55 %) ; DASAR : 2177 (24 %)
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DI FKTP

TREND PUSKESMAS TERAKREDITASI


12000

10000
9754 9767 9825 9993 10137 10203 10203
PENGUATAN DINKES KAB/KOTA DALAM
8000
7518
9153 9153 9153
1 MELAKUKAN PEMBINAAN MUTU DAN
6000 AKREDITASI MELALUI PEMBENTUKAN TPCB
4000 4223

2000
1484
0 100 MELAKUKAN TRANSFORMASI
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2 PENYELENGGARAAN AKREDITASI FKTP
JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH PUSKESMAS TERAKREDITASI

Sumber Data: Dit MAY , Des 2021)

TINGKAT CAPAIAN SKOR AKREDITASI PUSKESMAS 3 PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA MUTU DI
FKTP
P A R I P U R N A
≥ 80% PELAPORAN PENGUKURAN INDIKATOR MUTU
3,23% 2,95%
4
G 7,73%
7,14% DAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
10,41%
10,92% 77,05%
33,85%
76,77%
34,65% 72,86% BAB 1
A 35,86%
72,27% BAB 2

69,08%
69,59%
BAB 4
BAB 5
TATA KELOLA
MANAJEMEN SEBAGAI INSTITUSI
5 PENERAPAN PPI DI FKTP
BAB 7
46,15%
P BAB 8 TATA KELOLA
45,35% MANAJEMEN PROGRAM UKM
BAB 3
44,14%
BAB 6
TATA KELOLA
BAB 9
MANAJEMEN PROGRAM UKP

NILAI TERENDAH PADA MANAJEMEN MUTU & RISIKO


TATA KELOLA NILAI TERTINGGI PADA MANAJMEN SEBAGAI INSTITUSI
MANAJEMEN MUTU DAN 15 puskesmas responden survei berasal dari Sumut, Bengkulu,
RISIKO Jateng, DIY, Banten, Bali , Kalteng, Kaltim, Maluku Utara, DKI
PERLU PENGUATAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS
INDIKATOR NASIONAL MUTU
Tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan

kepentingan transparansi
Untuk menilai apakah publik
upaya yang telah dilakukan
dapat meningkatkan
keluaran pelayanan
kesehatan;

Memberikan umpan balik


kepada fasyankes
Untuk pembelajaran
INDIKATOR NASIONAL MUTU
Puskesmas, TPMD, RS,
INM Rumah Sakit Laboratorium Kesehatan
dan Unit Transfusi Darah.
INM Puskesmas

INM Laboratorium
RUANG Dinas Kesehatan
SASARAN Kabupaten/ Kota
INM Klinik Pratama LINGKUP

INM UTD Dinas Kesehatan Provinsi

INM TPMD
Kementerian Kesehatan

Memberikan acuan kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan FASYANKES dalam melakukan pengukuran dan
evaluasi mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Fasilitas Pelayanan kesehatan wajib melakukan pengukuran dan evaluasi mutu pelayanan kesehatan sesuai
dengan indikator mutu.
Pengukuran Indikator Mutu dilakukan dengan mengacu pada profil Indikator Mutu
7
/
2
1
/
2
0
2
2

16
PERMENKES NO. 11 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN PASIEN

1. Bangun sistem dan proses untuk


mengelola resiko
2. Identifikasi kemungkinan
terjadinya kesalahan
3. Sistem manajemen resiko →
a. Mengelola insiden secara
efektif
b. Mencegah kejadian terulang
kembali

KESELAMATAN PASIEN merupakan komponen kunci manajemen resiko dan harus diintegrasikan dengan keselamatan
staf, manajemen komplain, penanganan litigasi dan klaim, serta resiko keuangan dan lingkungan
SISTEM PELAPORAN & PEMBELAJARAN KESELAMATAN PASIEN
NASIONAL (SP2KPN)

• adalah pusat data laporan insiden keselamatan pasien yang


merupakan bagian dari Komite Nasional Keselamatan Pasien
(KNKP)
• kemampuan mencegah dan melindungi pasien terhadap
insiden tergantung pada budaya keselamatan pasien, salah
satunya adalah pelaporan insiden
• agar budaya keselamatan pasien dapat terwujud maka perlu
didukung oleh Sistem Pelaporan Dan Pembelajaran
Keselamatan Pasien di Puskesmas
APLIKASI LAPORAN IKP PUSKESMAS

Direktorat Mutu
Pelayanan Kesehatan
bersama Program &
Informasi - sesditjen
Pelayanan Kesehatan;
Dan KNKP telah
mengembangkan
aplikasi pelaporan IKP
Puskesmas

APLIKASI INI MEMFASILITASI


PELAPORAN IKP EKSTERNAL
KE KNKP
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
DI PUSKESMAS
o Penggunaan Laporan Insiden
Keselamatan Pasien (IKP) di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan mulai 1 Januari
2022. Diharapkan seluruh
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan mengirimkan
laporan IKP, baik ada
ataupun nihil secara periodik
pada tiap akhir bulan
berjalan.

o Laporan IKP dilakukan


melalui aplikasi e-report
Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan melalui alamat
Kesehatan nomor HK.02.02/I/4254/2021 tanggal 30 http://mutufasyankes.kemkes
November 2021 tentang Penggunaan Aplikasi .go.id kepada KNKP.
Laporan Insiden Keselamatan Pasien, Rumah
Sakit, Laboratorium Kesehatan dan Unit Transfusi o Dinas Kesehatan Daerah
Darah. Provinsi dan Kabupaten/Kota
diharapkan dapat melakukan
pembinaan dan pengawasan
terhadap e-report di masing-
masing wilayah kerjanya.
KESELAMATAN PASIEN
DALAM STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS

5.4
PUSKESMAS MENETAPKAN SISTEM PELAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DAN 5.4.2
5.4.1 PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN

• Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.
• Insiden keselamatan pasien terdiri atas : 1) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), 2) Kejadian Nyaris Cedera (KNC), 3)
Kejadian Tidak Cedera, 4) Kondisi Potensial Cedera (KPC), dan 5) Kejadian sentinel (KS).
• Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk
mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien. Pelaporan insiden terdiri dari Laporan Insiden Internal
dan Laporan Insiden Eksternal.
• Puskesmas perlu melakukan analisis dengan menggunakan matriks grading risiko yang akan menentukan jenis
investigasi insiden yang dilakukan setelah laporan insiden internal. Investigasi terdiri dari Investigasi Sederhana
dan Root Cause Analysis (RCA).
• Pelaporan insiden keselamatan pasien dilaporkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KESELAMATAN PASIEN
DALAM STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS

5.4
PUSKESMAS MENETAPKAN SISTEM PELAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DAN 5.4.2
5.4.1 PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN

• Upaya peningkatan mutu layanan klinis, dan keselamatan pasien menjadi tanggung jawab seluruh tenaga kesehatan yang memberikan asuhan
pasien.
• Perilaku terkait budaya keselamatan berupa:
a. penyediaan layanan yang baik, termasuk pengambilan keputusan bersama
b. bekerja sama dengan pasien atau klien
c. bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain
d. bekerjasama dalam sistem layanan kesehatan
e. meminimalisir risiko
f. mempertahankan kinerja profesional
g. perilaku profesional dan beretika
h. memastikan pelaksanaan proses pelayanan yang terstandar
i. upaya peningkatan mutu dan keselamatan termasuk keterlibatan dalam pelaporan dan tindak lanjut insiden
• Mutu layanan klinis tidak hanya ditentukan oleh sistem pelayanan yang ada, tetapi juga perilaku dalam pemberian pelayanan. Tenaga kesehatan
perlu melakukan evaluasi terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan dan melakukan upaya perbaikan baik pada sistem pelayanan maupun
perilaku pelayanan yang mencerminkan budaya keselamatan, dan budaya perbaikan pelayanan klinis yang berkelanjutan.
MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN
• Pengelolaan fasilitas dan keselamatan untuk
menjamin berfungsinya, kenyaman, keamanan,
keselamatan, dan efisiensi dari fasilitas dan
lingkungannya bagi pasien, pengunjung,
karyawan dan fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut.
• “Facility management (FM) is a profession that
encompasses multiple disciplines to ensure
functionality, comfort, safety and efficiency of
the built environment by integrating people,
place, process and technology.” (International
Facility Management Association)
Puskesmas perlu Menyusun dan
menerapkan program MFK untuk
menyediakan LINGKUNGAN YANG
AMAN dan SELAMAT bagi pengguna
Layanan, Petugas dan Masyarakat

PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN

1 • Keselamatan dan keamanan

2 • Manajemen Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Limbah B3

3 • Manajemen Kedaruratan dan Bencana

4 • Manajemen Pengamanan Kebakaran

5 • Manajemen Alat kesehatan

6 • Manajemen Sistem utilitas

7 • Pendidikan (edukasi) petugas tentang Manajemen MFK


MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DALAM
STANDAR AKREDITASI

1.4 Sarana (bangunan), prasarana, peralatan, keselamatan dan keamanan lingkungan


Puskesmas dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sarana (bangunan), prasarana, peralatan, keselamatan dan keamanan lingkungan
dikelola dalam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan dikaji dengan memperhatikan manajemen risiko.

25
1.4. MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

1.4.1. PROGRAM MFK

1.4.7. PROGRAM PENGELOLAAN 1.4.2. PROGRAM KESELAMATAN DAN


SISTEM UTILISASI KEAMANAN

1.4.6. PROGRAM KETERSEDIAAN 1.4.3. MANAJEMEN INVENTARISASI,


ALAT KESEHATAN PENGELOLAAN, PENYIMPANAN DAN
PENGGUNAAN B3

1.4.5. PROGRAM PENCEGAHAN 1.4.4. PROGRAM TANGGAP DARURAT


DAN PENANGGULANGAN BENCANA
KEBAKARAN

1.4.8. DIKLAT MFK


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai