Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN TAHUN 2022

7 OKTOBER 2021

Disampaikan Oleh:
KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
1. Transformasi Sistem Kesehatan
2. Distribusi Anggaran Kemenkes Tahun 2022

TOPIK 3. Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Tahun


2022
4. Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran (Rka)
Kementerian Kesehatan Tahun 2022

2
1. Transformasi Sistem Kesehatan
2. Distribusi Anggaran Kemenkes Tahun 2022

TOPIK 3. Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Tahun


2022
4. Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran (Rka)
Kementerian Kesehatan Tahun 2022

3
Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
kategori kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
utama 7 kampanye Penambahan Skrining 14 penyakit
utama: imunisasi, imunisasi rutin penyebab layanan primer sekunder & tersier kesehatan Jejaring nasional
gizi seimbang, olah menjadi 14 kematian tertinggi Pembangunan Pembangunan RS di Produksi dalam surveilans berbasis
raga, anti rokok, antigen dan di tiap sasaran usia, Puskesmas di 171 Kawasan Timur, negeri 14 vaksin lab, tenaga
sanitasi & perluasan skrining stunting, & kec., penyediaan jejaring rutin, top 10 obat, cadangan
kebersihan cakupan di peningkatan ANC 40 obat esensial, pengampuan 6 top 10 alkes by tanggap darurat,
lingkungan, skrining seluruh Indonesia. untuk kesehatan ibu pemenuhan SDM layanan unggulan, volume & by value. table top exercise
penyakit, & bayi. kesehatan primer kemitraan dengan kesiapsiagaan krisis.
kepatuhan world’s top
pengobatan healthcare centers.
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
dan berkelanjutan; alokasi yang kemudahan penyetaraan nakes
adil; dan pemanfaatan yang lulusan luar negeri.
efektif dan efisien.

4
Visi, misi, tujuan, & sasaran strategis revisi Renstra

Dalam rangka mewujudkan Visi & Misi Presiden 2020-2024, maka ditetapkan Visi Kementerian Kesehatan sebagai berikut:
Visi “Terciptanya manusia yang sehat, produktif, mandiri, dan berkeadilan”.

Meningkatkan kesehatan reproduksi, Meningkatkan pencegahan dan Meningkatkan tata kelola sistem
Misi ibu, anak & remaja
Perbaikan gizi masyarakat
pengendalian penyakit kesehatan
Pembudayaan Germas

Terwujudnya Pelayanan
Terwujudnya pelayanan Tersedianya pelayanan Terciptanya sistem Terpenuhinya SDM Terciptanya sistem Menguatnya tata kelola,
Tujuan Tersedianya Pelayanan Terciptanya Sistem Terpenuhinya SDM Terciptanya Sistem
Kesehatan Primer yang
kesehatan primer yang kesehatan rujukan yang ketahanan kesehatan kesehatan yang pembiayaan kesehatan inovasi, dan teknologi
komprehensif dan Kesehatan
berkualitas yang
Rujukan Ketahanan Kesehatan
yang tangguh Kesehatan yang
kompeten Pembiayaan Kesehatan
yang efektif dan efisien kesehatan
komprehensiv dan
berkualitas berkualitas yang tangguh Kompeten yang efektif dan efisien
berkualitas

Menguatnya promotif Terpenuhinya sarpras, Menguatnya produksi Meningkatnya Terintegrasinya Dikembangkannya


preventif melalui UKBM alkes, obat, dan BMHP farmalkes, bahan baku Meningkatnya
pemenuhan pemenuhan
dan pembiayaan kesehatan sistem data kesehatan
dan Pendekatan yankes rujukan obat, obat, obat dan pemerataan
pemerataan SDM SDM publik & swasta dlm dlm ekosistem teknologi
Keluarga tradisional & vaksin kesehatan yg
kesehatan yg berkualitas
berkualitas mencapai UHC terintegrasi &
dalam negeri transparansi5

Sasaran
Sasaran Terpenuhinya sarana, Menguatnya tatakelola Menguatnya sistem Meningkatnya Terpenuhinya Meningkatnya kebijakan
Strategis
Strategis prasarana, obat, dan manajemen dan penanganan bencana & kompetensi, dan sistem Pembiayaan Kesehatan kesehatan berbasis bukti
alkes yankes primer pelayanan spesialistik kegawatdaruratan pendidikan pelatihan pada Kegiatan Promotif
kesehatan SDM kesehatan dan Preventif

Menguatnya tatakelola Menguatnya dan Menguatnya surveilans Meningkatnya sistem Menguatnya berbagai Meningkatnya tatakelola
manajemen pelayanan & terdistribusinya mutu RS, yang adekuat3 pembinaan jabatan skema pembiayaan pemerintahan yg baik,
kolaborasi publik-swasta layanan unggulan, dan fungsional dan karir SDM kesehatan yg efektif & berbasis data &
dlm mencapai UHC pengembangan layanan kesehatan efisien4 teknologi7
lain 5
TRANSFORMASI KESEHATAN

Proyek Komp.
Tema Keg. Prioritas Proyek
Prioritas
Prioritas

RENJA K/L (KRISNA) – RKA K/L (SAKTI)

KRO RO Komponen Detail


STRUKTUR DATABASE RSPP KRO-RO
Existing (2020) Redesain (2021) RKAKL di SAKTI DIPA
Program Program Program Program
Sasaran Program Sasaran Program (ddd.uu.pp)
Indikator Kinerja Program Indikator Kinerja Program
Output Program Output Program
Indikator Output Program Indikator Output Program

Kegiatan Kegiatan
Kegiatan Kegiatan (yyyy)
Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan

Output Kegiatan KRO KRO-RO


Klasifikasi Rincian Output
Indikator Output Kegiatan (KRO) (yyyy.xxx)

Sub-Output Rincian Output (RO) Rincian Output (RO)


Komponen Komponen Komponen
Sub-Komponen
Akun Akun 2 digit
Detil Belanja

Struktur Chart of Account (COA) di


SPAN
1. Transformasi Sistem Kesehatan
2. Distribusi Anggaran Kemenkes Tahun 2022

TOPIK 3. Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Tahun


2022
4. Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran (Rka)
Kementerian Kesehatan Tahun 2022

8
Anggaran Kementerian Kesehatan TA. 2022

Sumber Dana Pagu Indikatif Pagu Anggaran Pagu Alokasi Perubahan


Anggaran

Rupiah Murni (RM) 79.634,90 79.634,90 80.434,90 800

PNBP 446,67 472,10 472,10 -

BLU 14.767,75 14.761,55 14.761,55 -

Pinjaman Luar Negeri (PLN) 1.187,02 1.187,02 1.187,02 -

TOTAL 96.036,34 96.055,57 96.855,57 800

9
DISTRIBUSI PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN TA 2022

Pegawai (51)
6% 1% 6%

15%
Sekretariat Jenderal
Inspektorat Jenderal
Bansos (57) Ditjen Kesmas
49% Barang (52) 4%
39% Ditjen Yankes
51%
Ditjen P2P
Ditjen Farmalkes
Badan Litbangkes
21% Badan PPSDMK

Modal (53)
5%
2% 0%

Jenis Belanja Anggaran (Rp M) %


Jenis Belanja Anggaran (Rp M) % Sekretariat Jenderal 49.635,59 51,25%
Inspektorat Jenderal 89,89 0,09%
Pegawai (51) 6.254,36 6,46%
Ditjen Kesmas 1.896,31 1,96%
Barang (52) 38.030,82 39,27% Ditjen Yankes 20.469,07 21,13%
Modal (53) 5.306,39 5,48% Ditjen P2P 3.894,95 4,02%
Bansos (57) 47.264,00 48,80% Ditjen Farmalkes 14.268,66 14,73%
Badan Litbangkes 1.096,44 1,13%
Total 96.855,57 100% Badan PPSDMK 5.504,65 5,68%
Total 96.855,56 100%

10
1. Transformasi Sistem Kesehatan
2. Distribusi Anggaran Kemenkes Tahun 2022

TOPIK 3. Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Tahun


2022
4. Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran (Rka)
Kementerian Kesehatan Tahun 2022

11
12
KEBIJAKAN UMUM (1)

Perencanaan kegiatan disusun berdasarkan :


1. Evaluasi capaian kinerja dengan data terkini dan kondisi terkait
saat ini.
2. Target sasaran mendatang yang telah tercantum dalam
dokumen tingkat nasional maupun internasional, serta
komitmen-komitmen yang telah disepakati dalam berbagai
forum.
3. Prioritas untuk mendukung pencapaian target pembangunan
nasional bidang kesehatan.
4. Pendekatan penganggaran berbasis money follows program,
tematik, holistik, integratif, dan spasial.
5. Penyusunan perencanaan dan penganggaran harus inline mulai
dari RPJMN hingga ke indikator kinerja output.
KEBIJAKAN UMUM (2)

• Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan prioritas


Kemenkes, bidang, dan nasional agar dihitung
sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan
efisiensi dan efektifitas anggaran.
• Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan tupoksi rutin
sesuai Permenkes Nomor 64 Tahun 2015, seperti
penyusunan NSPK, bimbingan teknis, pemantauan,
monitoring dan evaluasi dialokasikan dengan
prinsip-prinsip ekonomis memperhatikan aspek
kewajaran, dan harus dilengkapi dengan logical
framework.
PENGHEMATAN BELANJA BARANG (1)
Belanja Honorarium
• Efisiensi honor tim, hanya diberikan untuk tambahan penugasan yang tidak memiliki
relasi dengan tugas pokok dan fungsi (tusi).
• Honor narsum dpt diberikan pada rapat/pertemuan secara langsung (offline) maupun
daring (online) melalui aplikasi secara live dan bukan rekaman/hasil tapping. Honor
diberikan kepada narsum dari K/L lain

Paket meeting/Konsinyering
• Membatasi pelaksanaan paket meeting (kegiatan monitoring, pemantauan, evaluasi, supervisi yang
dilaksanakan dalam bentuk pertemuan agar dilaksanakan secara daring)
• Pelaksanaan pertemuan atau rapat menerapkan protokol kesehatan
• Pertemuan dalam rangka perencanaaan, penganggaran dan evaluasi untuk skala Nasional dilakukan oleh
Sekretariat Unit Utama dan lingkup Setjen oleh Roren
• Rapat/pertemuan di luar kantor dalam rangka penyelesaian pekerjaan yang perlu dilakukan secara intensif
dan bersifat koordinatif yang sekurang-kurangnya melibatkan peserta dari K/L lain yang terkait atau
masyarakat.
PENGHEMATAN BELANJA BARANG (2)
Perjalanan dinas (perjadin)
• Urgensi, pembatasan frekwensi dan jumlah orang, penerapan protokol
kesehatan

Belanja Konsumsi
• Snack rapat diberikan apabila melibatkan satker lainnya/eselon II
lainnya/eselon I lainnya/kementerian negara/lembaga
lainnya/Instansi Pemerintah/masyarakat dan dilaksanakan secara
langsung (offline) minimal selama 2 (dua) jam.
• Pemberian konsumsi rapat berupa makan hanya dapat
diberikan jika melibatkan eselon I lainnya/kementerian
negara/lembaga lainnya/instansi pemerintah/masyarakat
PENGHEMATAN BELANJA BARANG (3)
Belanja Barang yang Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda (526)
• Agar dilakukan kajian terkait efektifitas dan efisiensi pemanfaatan barang yang diserahkan
kepada masyarakat/pemda dan disinkronisasi dari berbagai sumber dana (APBN, DAK dan
APBD) sehingga tidak tumpang tindih.
• Dilampiri dengan surat pernyataan dari Pejabat Eselon I bahwa pengalokasian didukung
proposal dari masyarakat/pemda penerima barang yang memuat kesanggupan menerima
barang yang akan diserahkan oleh Kementerian/Lembaga

Kebijakan inovatif
• Kebijakan inovatif seperti penerapan work form home (WFH) dan open space
ruang kerja
CATATAN : Dalam pengalokasian anggarannya tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.02/2021 Tentang Standar Biaya Masukan TA 2022
PENGHEMATAN BELANJA BAHAN
3. Pengadaan kalender oleh
Rokom Yanmas dan Dit.
1. Pengadaan bahan/ATK untuk
Promkes (mengatasnamakan
persediaan terkoordinir melalui
Kemenkes). Untuk satker dg tusi
satu pintu.
pelayanan publik dibolehkan, utk
promosi.

4. Seragam sesuai Permenkes


dan harus mendapat ijin
2. Tas peserta dan seminar kit prinsip dari Men PAN-RB. Maks
hanya diperbolehkan apabila 2 th sekali. Untuk KP : di Set Unit
peserta pertemuan melibatkan LS Utama,untuk Setjen oleh masing2
dan/atau Pemda dengan jumlah Satker. Satker dg tusi pelayanan
peserta minimal 200 orang. kepada publik ditetapkan oleh Es.
I masing-masing.
KEBIJAKAN BELANJA MODAL

• Meningkatkan • Peningkatan sinkronisasi • Melanjutkan


alokasi belanja modal di
belanja modal kegiatan yang
Unit Utama dengan
tertunda tahun
yang terkait alokasi TKDD,
pembiayaan infrastruktur, 2021 dan
infrastruktur. dan KPBU. kebutuhan prioritas
tahun 2022

A B C
PENGALOKASIAN ANGGARAN UNTUK DEKONSENTRASI

Mengacu pada peraturan mengenai


pedoman pengelolaan dana
dekonsentrasi.
Anggaran dan kegiatan yang akan dialokasikan harus
memperhatikan kemampuan keuangan negara,
keseimbangan pendanaan di daerah, kebutuhan
daerah, dan hasil evaluasi tahun sebelumnya.

Tidak boleh dialokasikan untuk membiayai


komponen 001 (gaji) dan 002 (operasional
perkantoran).
KETENTUAN LAIN-LAIN (1)
 Belanja gaji pegawai (komponen 001) dan operasional (komponen
002) agar dihitung sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan
efektifitas dan efisiensi anggaran dan dilengkapi dengan data dukung.
Unit Utama bertanggung jawab apabila terdapat kekurangan belanja
gaji pegawai dan operasional.
 Belanja vakasi (anggaran untuk imbalan bagi penguji atau pemeriksa
kertas jawaban ujian) merupakan belanja non operasional, tidak boleh
dialokasikan di komponen 001 atau 002.
 Pengalokasian anggaran mengacu pada Bagan Akun Standar (BAS).
Bagian PA/PI/TU, Biro Perencanaan dan Anggaran serta lnspektorat
Jenderal bertanggung jawab terhadap kesesuaian akun dan
rinciannya dalam pengalokasian anggaran.
KETENTUAN LAIN-LAIN(2)

Penandaan Anggaran (Budget Tagging)


a. Penandaan atau pencantuman anggaran tematik dilakukan pada level Rincian Output
(RO) Kegiatan oleh Eselon II;
b. Sebuah RO dapat ditandai dengan lebih dari 1 (satu) tematik;
c. Pengisian dan penandaaan anggaran tematik bersifat wajib dan dilakukan melalui
aplikasi KRISNA (Kolaborasi Renja-K/L dan Informasi Kinerja Anggaran);
d. Penanda anggaran di aplikasi KRISNA dengan kategori sebagai berikut:
1) Anggaran PRIORITAS;
2) Anggaran JANJI PRESIDEN;
3) Anggaran TEMATIK APBN;
a) Anggaran Responsif Gender (ARG);
b) Anggaran Kesehatan;
c) Adaptasi Perubahan Iklim (API);
d) Upaya Konvergensi Penanganan Stunting.
KETENTUAN LAIN-LAIN (3)
Hal-hal yang diharus dipastikan dianggarkan pada tahun 2022:
a. Kegiatan terkait Pencapaian DLI (Disbursment Linkage Indicators) Program/Proyek Indonesia-
Supporting Primary Health Care Reform/ I-SPHERE sesuai perjanjian pinjaman dengan Bank
Dunia Nomor IBRD-8873.
b. Kegiatan terkait Pencapaian DLI dan DLR Program/Proyek Indonesia Emergency Response
to COVID-19.
c. Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup sesuai dengan amanat Instruksi Presiden
No. 1 tahun 2017.
d. Rencana Aksi Asean SOCA.
e. Rencana Aksi Nasional Bidang Kesehatan.
f. Pelaksanaan Sosialisasi Program Kesehatan ke Masyarakat.
g. Penanda anggaran Upaya Konvergensi Penanganan Stunting.
h. Penanda anggaran Adaptasi Perubahan Iklim (API).
i. Penanda Anggaran Responsif Gender (ARG).
j. Mengacu pada transformasi kesehatan
KETENTUAN LAIN-LAIN (4)
 Biaya/belanja yang timbul selama masa darurat COVID-19 dapat dibebankan pada
DIPA Satker dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran. Biaya/belanja
tersebut beserta penggunaan akun mengacu pada peraturan yang berlaku.
(berlaku selama masa darurat pandemi COVID-19 ditetapkan sebagai bencana
nasional)
 Pelaksanaan pertemuan atau rapat selama masa pandemi Covid-19 perlu
memperhatikan jumlah peserta dan kapasitas ruangan serta harus menerapkan
protokol kesehatan yang telah ditetapakan oleh Kementerian Kesehatan
 Pelaksanaan hibah langsung pada tahun anggaran berjalan, dilakukan pemetaan
dan konfirmasi terlebih dahulu oleh Biro Perencanaan dan Anggaran dan APIP
Inspektorat Jenderal di awal tahun anggaran tersebut. Pengalokasian anggaran
hibah langsung harus dilengkapi dengan kesepakatan dengan mitra pemberi hibah
serta justifikasinya.
KOORDINASI DAN REKOMENDASI

Dit. Promkes dan


Badan PPSDM PENELITIAN
PELATIHAN Badan Litbangkes PROMKESPemberdayaan
Kesehatan KAJIAN
Masyarakat

Ditjen
Pusat Data dan
PENGEMBANGAN OBAT VAKSIN Ditjen Pelayanan
APLIKASI Kefarmasian dan
REAGEN
ALKES
KOMPUTERInformasi REGULER
AMBULANS
Kesehatan
Alat Kesehatan

Reagen sepaket dg Alkes di


unit Eselon 1 masing masing
1. Transformasi Sistem Kesehatan
2. Distribusi Anggaran Kemenkes Tahun 2022

TOPIK 3. Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Tahun


2022
4. Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran (Rka)
Kementerian Kesehatan Tahun 2022

26
Perkiraan Jadwal Penelaahan RKA-K/L TA 2022, Perpres Rincian APBN
TA 2022, dan Pengesahan DIPA K/L TA 2022

27
Skenario Penyelesaian Penyusunan RKA K/L TA 2022
1. Finalisasi RKA KL 2022 parallel dengan pembahasan SOTK, revisi Renstra Kemenkes dan
penajaman transformasi kesehatan oleh task force.
2. Penyusunan RKA K/L (penyatuan DIPA) :
 Mengunakan satker existing (Biro Keuangan dan BMN dan Sekretariat Unit Utama)  revisi
nomenklatur satker pada tahun berjalan
 Menggunakan program dan kegiatan existing
 Mengacu pada matrik transformasi kesehatan (file #9) yang telah diinput ke dalam Renja K/L 
hasil pembahasan task force akan disesuaikan melalui mekanisme revisi anggaran
 Penelitian dan reviu dijadwalkan selesai tgl 11 Oktober 2021; Penelaahan tgl 7-26 Oktober
2021
 Penelitian dan reviu dilaksanakan parallel dengan input RKA KL di 1 Satker CHP/CHR per
kegiatan, LHR/SHR menjadi 1 satker (dengan lampiran kegiatan). Roren = LHP
3. TM dengan Bappenas dan Kemenkeu  kode dan nomenklatur dan program/kegiatan baru
4. RKA K/L akan dilakukan revisi penyesuian dengan Renstra dan hasil penajaman transformasi
kesehatan pada tahun berjalan (Januari 2022). Persiapan revisi dilakukan pada bulan Desember
2021

28
Time Schedule

Oktober 2021 November 2021 Desember 2021


Jan
2022
Sept Mgg I Mgg II Mgg III Mgg IV Mgg I Mgg II Mgg III Mgg IV Mgg I Mgg II Mgg III Mgg IV

1. Penetapan Trilateral 1. Input 1. Penarik Reviu Revisi


1. Penyusunan 1. Penelaahan 1. Penyusununan
Perpres ttg meeting dg Krisna an data revisi DIPA
RKA K/L RKA K/L Rancangan Krisna
APBN Bappenas Renstra angga
2. Penelitian/reviu 2. Penarikan RKA Perpres ttg Renja
2. Penyusunan dan 2. Input ran
RKA KL KL APBN Krisna menjadi
3. Pembahasan 3. Draft final 2. Penetapan dan Kemenkeu
Renja databas
SOTK SOTK SOTK pengesahan untuk e Sakti
4. Pemahasan 4. Draft final 3. Penetapan DIPA membahas 2. Input
Renstra Renstra Renstra program update
5. Penajaman 5. Draft final 4. Finalisasi dan RKA
Transformasi penajaman Transformasi kegiatan K/L
kesehatan Transformasi kesehatan baru
kesehatan

29
KETERKAITAN SOTK, RENSTRA DAN RKA – K/L

 Eselon I
Tugas
 Eselon II
pokok dan
fungsi SOTK  Individu/Staf
Eselon I dan
II RKA
PK
K/L
 Program
 Kegiatan  Program
 RENSTRA  Kegiatan  Program
IKP-IKK
  IKP-IKK  Kegiatan
Penanggung
 KRO  Indikator
Jawab
 RO  Anggaran
 Komponen
30
YANG HARUS DITINDAKLANJUTI

NO URAIAN TARGET WAKTU


A DIPA KANTOR PUSAT
1 Inventarisasi user untuk input Sakti Rokeu dan BMN serta 6 Oktober 2021 (Sore ini)
Sekretariat unit utama
2 Inventarisasi email user Sakti satker di setiap unit utama 6 Oktober 2021 (Sore ini)
3 Mengusulkan user Sakti baru --? Satker Rokeu – BMN dan 7 Oktober 2021, pagi
Sekretariat Unit utama
4 Satker input atau update RKA-K/L pada satker existing (parallel dg 6-7 Oktober 2021
pengusulan user Sakti)
5 Penelitian dan reviu RKA-K/L (RKA-K/L dieksport ke Excel) 7-10 Oktober 2021
6 Input RKA KL pada satker baru (Rokeu-BMN & Set Unit Utama) 7- 10 Oktober 2021
7 Penerbitan CHP/CHR (per kegiatan) dan LHP/LHR/SHR (per satker ??
dengan dilampiri kegiatan)
B DIPA DEKONSENTRASI REVISI TAHUN BERJALAN
ATAU UTK DIPA TAHUN 2023

31
MEKANISME PENEITIAN DAN REVIU RKA-KL TA 2022
KANTOR PUSAT
Penelitian/Reviu RKA- CHP/CHR Per Kegiatan
K/L LHP/LHR/SHR Per Satker
SATKER
INPUT RKA
SUBMITTE
K/L DG
KE PUSLAY
SATKER
- DJA
EXISTING Input RKA-K/L pada 1
Satker
Eksport Ke
Excel-upload
Siap
UPT/DEKONSENTRASI

SATKER
INPUT RKA
Penelitian/Reviu RKA- CHP/CHR Per Satker
K/L DG
K/L LHR/SHR Per Satker
SATKER
EXISTING

32
PEMBAGIAN PETUGAS PENELITIAN (1)
I. SEKRETARIAT JENDERAL (KANTOR PUSAT)

No  Satker Kantor Pusat Peneliti


1 Biro Umum Nurhadi Raharjo
2 Pusat Data dan Informasi Lita Rahmalia
3 Biro Kerjasama Luar negeri Levi Dhynianti
4 Biro Perencanaan dan Anggaran Tutut Arifatul Khorida

5 Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Firman Anugrah P

6 Biro Keuangan dan BMN Jamaludin


7 Biro Hukum dan Organisasi Arinda Wahyu P
8 Biro Kepegawaian Tina Safaria
9 Pusat Krisis Kesehatan Elizabeth Simamora
10 Pusat Analisis Determinan Kesehatan Juli Aperwanti
11 Sekretriat Konsil Kedokteran Indoensia Julia Rahmadona
12 Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Dena Risty Lestari
13 Pusat Kesehatan Haji Renatta Mega Putri

33
PEMBAGIAN PETUGAS PENELITIAN (1)
I. SEKRETARIAT JENDERAL (DEKONSENTRASI)

No  Satker Dekonsentrasi Peneliti No  Satker Dekonsentrasi Peneliti


1 Sumatera Utara Nurhadi Raharjo 19 Bengkulu
Aris Diyanto
2 Jawa Barat 20 Maluku
3 Kalimantan Timur 21 Nusa Tenggara Barat Tina Safaria
Arief Priyono
4 Kepulauan Riau 22 Riau
5 Sumatera Barat 23 Kalimantan Selatan Elizabeth Simamora
6 Jawa Timur 24 Sulawesi Tenggara
Lita Rahmalia
7 Bali 25 Maluku Utara Sri Lestarini
8 Sulawesi Tengah 26 Kalimantan Barat
9 Sumatera Selatan Renatta Mega Putri
Levi Dhynianti 27 Jambi
10 DI Yogyakarta 28 Bangka Belitung
11 Nanggroe Aceh Dasussalam Julia Rahmadona
Juli Aperwanti 29 Gorontalo
12 Sulawesi Barat 30 Kalimantan Tengah Mohamad Hadi Subrata
13 Papua 31 DKI Jakarta
Firman Anugrah Tutut Arifatul Khorida
14 Papua Barat 32 Kalimantan Utara
15 Lampung 33 Banten
Ovita Vitrisia Dena Risty Lestari
16 Jawa Tengah 34 Sulawesi Selatan
17 Nusa Tenggara Timur
Chamilia D
18 Sulawesi Utara

34
PEMBAGIAN PETUGAS PENELITIAN (2)
II. INSPEKTORAT JENDERAL

No  Satker Kantor Pusat Peneliti

1 Kantor Inspektorat Jenderal Arief Priyono

35
PEMBAGIAN PETUGAS PENELITIAN (3)
III. BADAN PPSDM KESEHATAN (KANTOR PUSAT DAN KANTOR DAERAH)
No Satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah Peneliti No Satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah Peneliti
1 BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN (BPPK) 27 POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JAKARTA 28 POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN Jamaludin
2 POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA Nurhadi Raharjo 29 POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
3 POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM 30 Sekretariat Badan PPSDMK
31 POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG PINANG
4 PUSAT PELATIHAN SDMK Aris Diyanto
32 POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
5 BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO Lita Rahmalia 33 POLITEKNIK KESEHATAN ACEH
6 POLITEKNIK JAKARTA III 34 Sekretariat KTKI
7 PUSAT PENINGKATAN MUTU SDMK Tina Safaria
35 POLITEKNIK KESEHATAN PEKAN BARU
8 POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II Levi Dhynianti 36 POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
Renatta Mega
9 POLITEKNIK KESEHATAN TERNATE 37 POLITEKNIK KESEHATAN PADANG
Putri
10 POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG 38 POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA
11 POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG Tutut Arifatul 39 POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
Chamilia D
Khorida 40 POLITEKNIK KESEHATAN GORONTALO
12 POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
41 POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU
13 POLITEKNIK KESEHATAN SORONG Elizabeth
42 POLITEKNIK KESEHATAN MALUKU
14 POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG Firman Anugrah P Simamora
43 POLITEKNIK KESEHATAN PALU
15 POLITEKNIK KESEHATAN PANGKAL PINANG 44 POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU Julia
16 PUSRENGUN SDMK 45 POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI Rahmadona
17 BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG 46 POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
Ovita Vitrisia Arinda Wahyu P
18 BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG 47 POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
19 POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA I 48 POLITEKNIK KESEHATAN JAYAPURA PROPINSI
PAPUA
20 PUSAT PENDIDIKAN SDMK Juli Aperwanti
49 POLITEKNIK KESEHATAN JOGYAKARTA
21 BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN MAKASSAR 50 POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Dena Risty Lestari
22 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
23 POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI
24 POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
25 POLITEKNIK KESEHATAN MALANG Arief Priyono
26 POLITEKNIK KESEHATAN MANADO 36
PEMBAGIAN PETUGAS PENELITIAN (4)
III. BADAN PPSDM KESEHATAN (DEKONSENTRASI)

No  Satker Dekonsentrasi Peneliti No  Satker Dekonsentrasi Peneliti


1 DINAS KESEHATAN PROPINSI SUMATERA UTARA 18 DINAS KESEHATAN PROPINSI MALUKU
Nurhadi Raharjo
2 DINAS KESEHATAN PROPINSI JAWA BARAT 19 DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY Tina Safaria
3 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Levi Dhynianti
20 DINAS KESEHATAN PROPINSI SULAWESI TENGAH
4 DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA 21 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI
Tutut Arifatul Khorida Renatta Mega Putri
5 DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
22 DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
6 DINAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG
Ovita Vitrisia 23 DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA Miftakhur Rohma
7 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
24 DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN  
8 DINAS KESEHATAN PROVINSI ACEH
Novie Benny 25 DINAS KESEHATAN PROVINSI RIAU Elizabeth Simamora
9 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA BARAT
26 DINAS KESEHATAN PROVINSI BANGKA BELITUNG
10 DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN Dena Risty Lestari
27 DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Julia Rahmadona
11 DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Arief Priyono
28 DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA
12 DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
13 DINAS KESEHATAN PROVINSI BENGKULU 29 DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU UTARA
Mohamad Hadi 30 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT
14 DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Subrata Sri Lestarini
15 DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO 31 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
16 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Aris Diyanto 32 DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
17 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR   33 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA
Juli Aperwanti
34 DINAS KESEHATAN PROPINSI SULAWESI BARAT

37
39
40
SKENARIO INPUT

1.

41

Anda mungkin juga menyukai