Anda di halaman 1dari 46

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

PERSIAPAN BLUD PUSKESMAS

DIREKTORAT TATA KELOLA KESEHATAN MASYARAKAT

Disampaikan pada Sharing Session TPCB


Jakarta, 3-4 Oktober 2022
TOPIK

1. Pendahuluan
2. Kebijakan dan Penerapan BLUD Puskesmas
3. Peran Pemerintah Daerah dalam BLUD
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi
sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

b c d
a
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan a Memperkuat b
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
kategori 7 kampanye Penambahan Skrining 14 penyakit
utama: imunisasi,
layanan primer sekunder & tersier kesehatan
imunisasi rutin penyebab Jejaring nasional
utama
gizi seimbang, olah menjadi 14 kematian tertinggi Pembangunan Pembangunan RS di Produksi dalam surveilans berbasis
raga, anti rokok, antigen dan di tiap sasaran usia, Puskesmas di 171 Kawasan Timur, negeri 14 vaksin lab, tenaga
sanitasi & perluasan skrining stunting, & kec., penyediaan jejaring rutin, top 10 obat, cadangan
kebersihan cakupan di peningkatan ANC 40 obat esensial, pengampuan 6 top 10 alkes by tanggap darurat,
lingkungan, seluruh Indonesia. untuk kesehatan ibu pemenuhan SDM layanan unggulan, volume & by value. table top exercise
skrining penyakit, & bayi. kesehatan primer kemitraan dengan kesiapsiagaan krisis.
kepatuhan world’s top
pengobatan healthcare centers.

4 Transformasi sistem 5
Transformasi SDM
6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
dan berkelanjutan; alokasi yang kemudahan penyetaraan nakes
adil; dan pemanfaatan yang lulusan luar negeri. 3
efektif dan efisien.
Visi Transformasi Kesehatan Layanan Primer
(Dukungan Sarpras, Obat, Alkes, dan Tata Kelola Manajemen)

1
Penguatan dan 100% pimpinan Puskesmas telah
Pengembangan ditingkatkan kompetensinya melalui
Kompetensi Pimpinan pelatihan Manajemen Puskesmas dan
melaporkan kegiatan manajemen
Puskesmas

2
Pemenuhan Sarana, 100% Puskesmas memiliki SPA sesuai
Pareto Prasarana, Alat Kesehatan standar dan 100% Puskesmas tersedia 40
item obat esensial
Transformasi diharapkan

3
dapat menjawab Penguatan Manajemen & 8. 000 Puskesmas menjadi BLUD sehingga
Tata Kelola Puskesmas memiliki fleksibilitas mengelola keuangan
permasalahan yang dialami
oleh masyarakat dalam

4
mengakses layanan primer Penguatan Jejaring Peningkatan capaian sasaran dan target
Kegiatan dengan Puskesmas program di Puskesmas dengan dukungan
daya ungkit jejaring di semua Puskesmas
tinggi

5
Intervensi Promotif- Minimal 80% keluarga di Indonesia adalah
Preventif Berkelanjutan keluarga sehat di setiap provinsi
Berbasis Keluarga

6
Pengurangan Beban UKP 100% Puskesmas dengan realisasi dana
BOK minimal 95%
Capaian SPM Bidang Kesehatan
Kabupaten/Kota di mencapai 100%
Permenkes 5/2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan

Pasal 45 Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat terdiri atas:


a. Sekretariat Direktorat Jenderal
b. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
c. Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
d. Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia
e. Direktorat Kesehatan Jiwa
f. Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan dalam Tata Kelola Kesmas
Renstra Tahun 2022 - 2024
TARGET
INDIKATOR KINERJA DEFINISI OPERASIONAL RUMUS PERHITUNGAN
2022 2023 2024

IKP
Puskesmas dengan tata Puskesmas yang menyelenggarakan Jumlah puskesmas dengan tata Kelola 50 60 70
kelola kesehatan Perencanaan, pelaksanaan, dan Kesehatan masyarakat uang baik di
masyarakat yang baik pemantauan evaluasi secara rutin, oleh bagi jumlah sasaran puskesmas dikali
tenaga puskesmas dan jaringannya 100%

Persentase puskesmas Puskesmas yang memenuhi persyaratan Jumlah kumulatif puskesmas yang 40 60 90
IKK yang menerapkan BLUD penetapan BLUD yaitu: memenuhi persyaratan penetapan
• kriteria substantif BLUD dibagi jumlah puskesmas belum
• kriteria teknis BLUD dikali 100%
• kriteria administrative

Persentase puskesmas Puskesmas yang melakukan Jumlah puskesmas yang melakukan 70 80 90


IKK
yang melakukan perencanaan tingkat Puskesmas melalui perencanaan puskesmas dibagi
perencanaan tingkat lokakarya mini sehingga menghasilkan jumlah sasaran puskesmas dikali
puskesmas melalui RUK dan RPK 100%
lokakarya mini
IKK Persentase puskesmas Puskesmas yang melakukan pelaporan puskesmas yang melakukan 50 60 70
yang melaksanakan indikator puskesmas setiap bulan pelaporan indikator puskesmas setiap
pemantauan wilayah bulan dibagi jumlah sasaran
kerja puskesmas dikali 100%

6
Jumlah Puskesmas BLUD (cut off 24 Maret 2022)
851 857

Provinsi yang mendapat dana Dekon


Total puskesmas 543
untuk Workshop BLUD TA 2022 –
BLUD 4412
potensi puskesmas belum BLUD 2.844

320

199
175 190
143
105 119 121
58 66 69 69 72 73
0 0 0 0 0 0 2 2 3 5 8 9 12 14 20 21 26 30

A A T T T A A A A I I T T A T A T
AH AR KU PU RA RA EH RA AR AR AR UR NG IAU AR ALO AH ULU AL TAN MB UR TAN RA TAN RA RT NG IAU TEN RA RT UR AH RA
G G LU A A A A C A T T T IM U R T G B A IM U R IM G
EN G MA P B B I B U U I U A T LIT AN UT ON EN GK E LA J T ELA BA ELA BA KA MP A A
AN B AK A T EN B
A
T
I EN A A U N E A T N N A S N A A B A T A
U PU ES UK TA ES AR B AU ER OR AN BE IS S
TA N AR A TA GY L R KI J AW A W
ES I T P W A L S E J W A
W ES PA PA L N W G K
LA MA MA LA NG NG PU MA
T G T
N W
E AN TA GG ER AN YO AT D JA
J
A A IM N N T M A M
L W SU LI S U T E B A K E S U IM LA A
AL IM TE UM AL EW
A I
SU
S U LA K A A A L S U K L A K M
U S AN S
S U K KA U S S TI
N AU N I
U
L AH
P R
KE AE
D
7
JUMLAH PUSKESMAS BLUD
Indikator: Persentase Puskesmas yang menerapkan BLUD
Persentase Puskesmas yang memenuhi persyaratan penetapan BLUD yaitu yang memenuhi kriteria substantif,
kriteria teknis, dan kriteria administratif.
Kepala Dinas Kabupaten/Kota memberikan rekomendasi disertai persyaratan administratif untuk puskesmas
yang akan menerapkan BLUD. Pemenuhan persyaratan substantif dan teknis pada institusi puskesmas tidak
perlu dilakukan perhitungan, sebab puskesmas merupakan penyedia jasa layanan umum yang mengelola dana
khusus layanan kepada masyarakat dan memiliki spesifikasi teknis kesehatan (sesuai Permendagri Nomor 79
Tahun 2018).
Persyaratan administratif: membuat dan menyampaikan dokumen yaitu:
(1) Surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja;
(2) Pola tata Kelola;
(3) Renstra;
(4) Standar Pelayanan Minimal;
(5) Laporan keuangan atau prognosis/proyeksi keuangan; dan
(6) Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah
8
Indikator: Persentase Puskesmas yang menerapkan BLUD

Formulir Monitoring Penetapan BLUD di Kabupaten…. Provinsi…..

Substantif
Kelengkapan Administrasi (1 = Ada 0 = tidak ada) Ketersediaan SK  
dan Teknis
1 = Belum Memiliki SK
(6)   Laporan
Kepala Daerah
audit terakhir BLUD
Surat penetapan BLUD
(1)   Surat (5)   Laporan atau (jika
Nama Nama rekomendasi Puskesmas
pernyataan keuangan pernyataan Lengkap/Tidak Lengkap kolom 4=
No Kecamata Puskesm Dinas (2)   Pola (4)   Standar 2 = SK yang sudah
kesanggupan atau bersedia (1 = ya --> jika 1-6 ada, iya dan
n as Kesehatan tata (3)   Renstra Pelayanan diajukan oleh Kadinkes,
untuk prognosis/pr untuk diaudit 0 = tidak --> jika satu kolom 11
Kab/Kota
meningkatka Kelola Minimal
oyeksi oleh atau lebih tidak ada)
menunggu penilaian dan
= iya dan
(1 = iya, 0 = penetapan
n kinerja keuangan pemeriksa kolom 12
tidak) 3 = Memiliki SK Kepala
eksternal = 3)
Daerah penetapan BLUD
pemerintah
Puskesmas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12  
1                      
2                      
3                      
4                      
5                      
                       

9
TOPIK

1. Pendahuluan
2. Kebijakan dan penerapan BLUD Puskesmas
3. Peran Pemerintah Daerah dalam BLUD
BLU, adalah instansi di lingkungan Pemerintah
yang dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan REGULASI Dalam rangka meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat, Kepala Daerah
mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi menetapkan kebijakan fleksibilitas BLUD
dan produktivitas (p.1) dalam Perkada yang dilaksanakan oleh
pejabat pengelola BLUD (p.205)

PP 23/2005 tentang
PP 12/2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Layanan Umum (PP 74/2012)

• Persyaratan substantif UPTD


bersifat operasional dalam Manajemen Puskesmas
Pemerintah daerah menyelenggarakan layanan mengintegrasikan seluruh
kabupaten/kota harus umum yang menghasilkan semi manajemen yang ada (sumber
mendorong Puskesmas daya, program, pemberdayaan
untuk menerapkan pola barang/jasa publik (p.30) masyarakat, sistem informasi
pengelolaan keuangan • Diutamakan pelayanan Puskesmas, dan mutu) dalam
badan layanan umum kesehatan (p.31) menyelesaikan masalah
daerah (BLUD) (p.60) kesehatan di wilayah kerjanya

Permendagri 79/2018 tentang


BLUD
PMK 43/2019 tentang PMK 44/2016 tentang
Puskesmas Manajemen Puskesmas

Keputusan Kepala Daerah penerapan


BLUD
Sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis dinas/badan
daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan
keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan
daerah pada umumnya (p.1)
Badan
Layanan TUJUAN
Umum
Daerah Memberikan layanan umum secara lebih efektif, efisien,
ekonomis, transparan dan bertanggungjawab dengan
memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat sejalan
dengan Praktek Bisnis Yang Sehat, untuk membantu pencapaian
tujuan pemerintah daerah yang pengelolaannya dilakukan
berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh kepala
Pemendagri 79/2018 daerah (p.2)
LATAR BELAKANG
1
Kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan
berkualitas yang semakin
tinggi
Kebutuhan Masyarakat

5 2
Manajemen Diperlukan sarana,
Memperkuat pelaksanaan
Puskesmas
SPA
Manajemen Puskesmas prasarana, alat
agar mampu berkompetisi kesehatan dan sumber
dan berdaya saing Pemanfaatan
Pelayanan Prima daya manusia yang
Anggaran memadai dan sesuai
dengan standar
4 3
Pemanfaatan Meningkatkan
anggaran dari pelayanan prima
berbagai sumber
agar lebih
maksimal
1
3
Mengapa Puskesmas BLUD???
Tercapai target
Puskesmas dalam
Kompetensi Faskes mendukung SPM
• Sarana kab/kota, RPJMD,
• Prasarana RPJMN/prioritas
• Peralatan nasional
Didukung
• SDM kesehatan dan Memenuhi
non-kesehatan
Tujuan: • Logistik PPK BLUD
Meningkatkan pelayanan, • Pelayanan  Puskesmas memiliki
produktivitas, efisiensi dan keleluasaan dalam
efektifitas Sumber Dana pengelolaaan keuangan
 APBD: DAU, yang diselenggarakan
BOK, Jampersal sesuai ketentuan
a. Tata Kelola Keuangan (Pengelolaan
 Jasa pelayanan: perundang-undangan
pendapatan, Pengelolaan belanja,
Kapitasi, tarif  Dana tersedia pada kas
Pengelolaan utang dan piutang, Pengelolaan
Berbagai layanan sehingga dapat
investasi, SiLPA dan Defisit
Fleksibilitas yang  Hibah dieksekusi langsung
b. Pengelolaan barang dan jasa
diberikan  Kerja sama oleh kepala Puskesmas
c. Tarif
Pemerintah  Lain-lain untuk perbaikan
d. Pengelolaan SDM
pendapatan BLUD pelayanan,
e. Pengelolaan Kerja sama sesuai peraturan
yang sah 8
f. Remunerasi per UU-an
2) Persyaratan Teknis
Persyaratan Penerapan • Karakteristik tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis
BLUD Puskesmas Dinas/Badan Daerah dalam memberikan
pelayanan lebih layak apabila dikelola dengan
(Permendagri No. 79/2018) menerapkan BLUD, sehingga dapat meningkatkan
pencapaian target keberhasilan
• Berpotensi meningkatkan pelayanan kepada
1) Persyaratan Substantif masyarakat dan kinerja keuangan apabila dikelola
dengan menerapkan BLUD
 Tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis • Kriteria layak, meliputi:
Dinas/Badan Daerah bersifat operasional dalam
menyelenggarakan layanan umum yang • memiliki potensi untuk meningkatkan
penyelenggaraan pelayanan secara efektif, efisien, dan
menghasilkan semi barang/jasa publik. produktif; dan
 Layanan umum antara lain berhubungan dengan • memiliki spesifikasi teknis yang terkait langsung
penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum, dengan layanan umum kepada masyarakat.
 Diutamakan untuk pelayanan kesehatan
• Kriteria berpotensi, meliputi:
• perkiraan rencana pengembangan yang dilihat,
misalnya dari peningkatan/diversifikasi unit layanan,
jumlah konsumen dan tingkat kepuasan konsumen;
• perhitungan/rencana peningkatan pendapatan dalam
beberapa tahun yang akan datang dengan
ditetapkannya menjadi BLUD.

15
Persyaratan Penerapan BLUD Puskesmas
(Permendagri No. 79/2018)

3) Persyaratan Administratif, berupa dokumen:


a. surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan
kinerja;
b. pola tata kelola;
c. Renstra;
d. standar pelayanan minimal;
e. laporan keuangan atau prognosis/ proyeksi keuangan; dan
f. laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk
diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah

NILAI ≥ 60
16
DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN DALAM PENERAPAN BLUD
Pra Penetapan Pasca penetapan
BLUD BLUD

1. Surat pernyataan
1. Pengelolaan Pendapatan
kesanggupan untuk
2. Pengelolaan Belanja
meningkatkan kinerja;
3. Pengadaan Barang dan
2. Pola tata kelola;
Jasa
3. Renstra;
4. Pengelolaan Utang dan
4. Sandar pelayanan minimal; PENILAIAN Piutang
5. Laporan keuangan atau PENERAPAN BLUD 5. Tarif
prognosis/ proyeksi
6. Pengelolaan SDM
keuangan;
7. Pengelolaan Kerja Sama
6. Laporan audit terakhir atau
8. Pengelolaan Investasi
pernyataan bersedia untuk
9. Remunerasi
diaudit oleh pemeriksa
10.SiLPA dan Defisit
eksternal pemerintah
17
Modul Penyusunan Dokumen
Administratif Penerapan BLUD
Puskesmas (Kemendagri)
Modul Penilaian dan Penetapan Badan
Layanan Umum Daerah (Kemendagri)
Hasil survei cepat ke 15 Puskesmas yang
telah menjadi BLUD
• Lama penyiapan di Puskesmas
⚬ ≤ 1 tahun: 9 Puskesmas
⚬ 2 tahun: 5 Puskesmas
⚬ 3 tahun: 1 Puskemas
• Lama proses di Pemda hingga penetapan BLUD
⚬ ≤ 1 tahun:10 Puskesmas
⚬ 2 tahun: 5 Puskesmas
• 3 Tantangan utama Puskesmas menjadi BLUD
⚬ Kurang pemahaman dalam menyiapkan dokumen BLUD
⚬ Tidak ada SDM dengan kompetensi akuntasi
⚬ Pembinaan dan komitmen Pemda kurang
• Fleksibilitas BLUD dirasakan manfaatnya mendukung kegiatan UKM
⚬ Dana BLUD digunakan untuk penyediaan media KIE, kunjungan rumah, penyediaan reagen skrining,
rekrut SDM untuk kegiatan UKM dll
⚬ Dana BLUD dapat digunakan untuk kegiatan UKM sebelum dana BOK dapat direalisasikan
MANFAAT PENERAPAN BLUD
FLEKSIBILITAS
Perbaikan Pemenuhan BLUD
sarana alkes, obat-
prasarana obatan
SiLPA DAN DEFISIT
REMUNERASI

PENGELOLAAN
Inovasi program PENGELOLAAN INVESTASI
Tidak ada silpa dan penetapan KERJASAMA
tarif
PENGELOLAAN
SDM
TARIF

Rekrutmen Kerja sama


PENGELOLAAN
pegawai (nakes dengan swasta UTANG DAN
PENGADAAN BARANG
maupun non maupun pihak JASA
PIUTANG
nakes) lain
PENGELOLAAN
BELANJA

PENGELOLAAN
PENDAPATAN
Kinerja Peningkatan
Puskesmas kesejahteraan
membaik pegawai

21
ASPEK PELAYANAN DAN MANFAAT
1. SPM Bidang Kesehatan
2. Mutu pelayanan
3. Penilaian kinerja puskesmas (PKP) yang mencakup pelayanan kesehatan
dan manajemen puskesmas
4. Penanganan aduan, kemudahan pelayanan, transparansi, partisipasi
• KINERJA masyarakat
KEUANGAN
• KINERJA NON
KEUANGAN:
• ASPEK
PELAYANAN
• ASPEK
MANFAAT

22
TOPIK

1. Pendahuluan
2. Kebijakan dan penerapan BLUD Puskesmas
3. Peran Pemerintah Daerah dalam BLUD
PERAN DINAS KESEHATAN PROVINSI
DALAM MENDORONG PENERAPAN BLUD
Pasca Penetapan
PUSKESMAS

Pelaksanaan 1. Melakukan monitoring dan


evaluasi penerapan BLUD
puskesmas

Persiapan 1. Melakukan sosialisasi kepada


seluruh Dinkes Kab/Kota
2. Melakukan workshop peningkatan
kapasitas terkait BLUD
1. Membentuk PJ BLUD, tim/pokja puskesmas kepada Dinkes
2. Menyusun roadmap penerapan Kab/Kota
BLUD puskesmas 3. Melakukan pendampingan kepada
Dinkes Kab/Kota

24
PERAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA DALAM MENDORONG
Pasca Penetapan
PENERAPAN BLUD PUSKESMAS

Pelaksanaan 1. Menentukan Pembina Teknis,


Pembina Keuangan, Dewan
Pengawas, dan Pejabat Pengelola
sesuai dengan ketentuan yang
1. Melakukan sosialisasi kepada berlaku
Persiapan 2. Melakukan monitoring dan evaluasi
seluruh Puskesmas dan
stakeholder terkait penerapan BLUD puskesmas
2. Menghimbau Puskesmas untuk 3. Melakukan pendampingan kepada
mempersiapkan dokumen Puskesmas dalam menyusun
1. Membentuk PJ BLUD, tim/pokja dokumen Perkada pasca penerapan
2. Berkoordinasi dan menggalang persyaratan administratif, dapat
dilakukan dengan pemodelan BLUD :
komitmen dengan stakeholder • Pengelolaan pendapatan
terkait: Sekretariat Daerah, pada beberapa Puskesmas.
3. Melakukan pendampingan secara • Pengelolaan belanja
Inspektorat, Bappeda, BPKAD, • Pengadaan barang dan jasa
dan tenaga ahli/pakar lain. intensif kepada Puskesmas dalam
menyusun persyaratan dokumen • Pengelolaan piutang dan utang
3. Melakukan kajian puskesmas. • Tarif
4. Menyusun rekomendasi yang administratif.
4. Melakukan pra penilaian. • Pengelolaan SDM
ditujukan kepada Kepala Daerah • Pengelolaan kerja sama
melalui Sekda. 5. Menyusun dan mengawal Draft
Perkada (Tata Kelola, Renstra, • Pengelolaan investasi
5. Menyusun time schedule. • Remunerasi
SPM)
• SILPA dan Defisit

25
HARAPAN
1. Dinas Kesehatan Provinsi
• Melakukan sosialisasi/workshop terkait BLUD puskesmas kepada Dinkes Kab/Kota
• Memberikan pendampingan kepada Dinkes Kab/Kota
• Memiliki roadmap penerapan BLUD puskesmas
• Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan BLUD puskesmas

2. Dinas Kesehatan Kab/Kota


• Melaksanakan sosialisasi/workshop kepada seluruh puskesmas di wilayah kerja
• Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam rangka menggalang
komitmen
• Mendampingi puskesmas dalam penyusunan dokumen administratif, serta mengawal draf
Perkada
• Memahami proses penilaian dan unsur-unsur yang dinilai agar dokumen yang disusun
lengkap dan memenuhi syarat penilaian
• Memiliki roadmap penerapan BLUD puskesmas
• Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan BLUD puskesmas

26
Terima kasih
timrutin1.talakesmas@gmail.com
dittatakelolakesmas@gmail.com
@tatakelolakesmas
@tatakelolakesmas
Direktorat Tata Kelola Kesmas
Direktorat Tata Kelola Kesmas
@talakesmas
DRAFT
BUKU SAKU BLUD PUSKESMAS

28
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) memberikan
peluang bagi Puskesmas untuk menerapkan BLUD. BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT)
dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan
keuangan dengan menerapkan praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Puskesmas
sebagai salah satu UPTD dan fasilitas kesehatan tingkat pertama dapat menerapkan sistem BLUD sebagai upaya percepatan
pemenuhan sarana, prasarana, alat kesehatan dan sumber daya manusia di puskesmas untuk pelayanan kesehatan
masyarakat yang lebih baik. BLUD bertujuan untuk memberikan layanan umum secara lebih efektif, efisien, ekonomis,
transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat sejalan dengan praktik
bisnis yang sehat, untuk membantu pencapaian tujuan pemerintah daerah yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan
kewenangan yang didelegasikan oleh kepala daerah.
Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas, telah ditetapkan Indikator
Kinerja Kegiatan Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat, dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024
salah satunya adalah Persentase Puskesmas yang menerapkan BLUD dengan target pada tahun 2022-2024 berturut-turut
adalah 40%, 60% dan 90% Puskesmas. Untuk mendukung pencapaian indikator tersebut, diperlukan sebuah pedoman
mengenai penerapan BLUD Puskesmas yang dapat digunakan oleh Puskesmas sebagai acuan dalam mengembangkan
layanan BLUD. Pedoman juga dapat digunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dalam melaksanakan pembinaan dan
bimbingan teknis terkait BLUD Puskesmas secara berjenjang. Pedoman tersebut akan disusun dalam bentuk buku saku.

29
BAB I
PENDAHULUAN
B. TUJUAN
1. Panduan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam mempesiapkan dokumen-dokumen persyaratan BLUD dan
dokumen yang dibutuhkan pasca penetapan BLUD
2. Panduan bagi Puskesmas dalam mempersiapkan dokumen-dokumen persyaratan BLUD dan dokumen yang dibutuhkan
pasca pentapan BLUD

C. SASARAN
3. Dinas Kabupaten/Kota
4. SKPD lain di tingkat kabupaten/kota yang memilki tugas dan fungsi membina BLUD
5. Puskesmas

D. DASAR HUKUM
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
8. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
9. Permenkes Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
30
BAB I
PENDAHULUAN

D. DASAR HUKUM
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2019 tentang Pedoman Nomenklatur dan Unit Kerja
Sekretariat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024
10. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 445/9873/SJ dan Nomor 445/9874/SJ tentang Modul
Penyusunan Dokumen Administratif Penerapan Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas

31
BAB I
PENDAHULUAN
E. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup dalam Buku Saku ini terdiri dari
1. Pendahuluan
2. Persyaratan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD
3. Permohonan, Penilaian Dan Penetapan Penerapan BLUD
4. Peran Dinas Kesehatan Kab/Kota
5. Peran Puskesmas
6. FAQ

32
BAB II
PERSYARATAN PENERAPAN BLUD
A. Persyaratan Substantif
Persyaratan substantif terpenuhi apabila tugas dan fungsi Puskesmas bersifat operasional dalam
menyelenggarakan layanan umum. Puskesmas dapat menjadi penyedia dalam pengadaan barang atau jasa
yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta sesuai dengan Praktik Bisnis Yang Sehat sebagai salah
satu bentuk pengembangan layanan umum.

33
BAB II
PERSYARATAN PENERAPAN BLUD
B. Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis terpenuhi apabila karakteristik tugas dan fungsi Puskesmas meemnuhi kriteria layak dan berpotensi jika
menerapkan BLUD.
Kriteria Layak, meliputi :
 Memiliki potensi untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan secara efektif, efisien, dan produktif.
 Memiliki spesifikasi teknis yang terkait langsung dengan layanan umum kepada masyarakat.

Kriteria berpotensi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta kinerja keuangan, meliputi:
 Perkiraan rencana pengembangan yang dilihat, misalnya peningkatan/diversifikasi unit layanan, jumlah konsumen dan
tingkat kepuasan konsumen.
 Perhitungan/rencana peningkatan pendapatan dalam beberapa tahun yang akan datang dengan ditetapkannya menjadi
BLUD.
Selain itu, Kewenangan untuk memberikan rekomendasi atas penerapan BLUD dilaksanakan oleh kepala SKPD melalui
sekretaris daerah untuk UPT Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD.

34
C. Persyaratan Administratif
Persyaratan administratif terpenuhi apabila Puskesmas Menyusun, menyampaikan serta telah dilakukan penilaian dan
dinyatakan lulus atas dokumen yang meliputi:
1. Surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan
diketahui oleh kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota .
2. Pola Tata Kelola Puskesmas yang akan menerapkan BLUD dan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah
3. Renstra atau perencanaan 5 (lima) tahun yang disusun untuk menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan
mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis dan ditetapkan
dengan Peraturan Kepala Daerah.
4. SPM atau Standar Pelayanan Minimal memuat batasan minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang harus
dipenuhi oleh Puskesmas yang akan menerapkan dan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah
5. Laporan Keuangan atau prognosis/proyeksi keuangan yang disusun oleh tim yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas
yang akan menerapkan BLUD sesuai dengan sistem akuntansi yang diterapkan pada Pemerintah Daerah. Laporan
keuangan terdiri atas laporan realisasi anggaran, neraca, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, dan catatan
atas laporan keuangan. Prognosis/proyeksi keuangan berupa laporan realisasi anggaran dan laporan operasional
disusun oleh Puskesmas yang baru dibentuk dan akan menerapkan BLUD sesuai dengan sistem perencanaan dan
penganggaran yang diterapkan oleh pemerintah daerah .

35
BAB II
PERSYARATAN PPK BLUD

6. Laporan Audit terakhir oleh pemeriksa eksternal pemerintah atas laporan keuangan tahun terakhir sebelum Puskesmas
yang akan menerapkan BLUD direkomendasikan untuk menerapkan BLUD. Jika audit terakhir belum tersedia, Kepala
Puskesmas yang akan menerapkan BLUD harus membuat surat pernyataan bersedia untuk diaudit oleh pemeriksa
eksternal pemerintah yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas yang akan menerapkan BLUD dan diketahui Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

36
BAB III
PERMOHONAN, PENILAIAN, DAN PENETAPAN PENERAPAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

37
Keterangan
1. Kepala Puskesmas yang akan menerapkan BLUD mengajukan permohonan penerapan kepada kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Pengajuan permohonan dengan melampirkan dokumen persyaratan
administrative.
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan permohonan kepada kepala daerah melalui sekretaris
daerah.
3. Kepala daerah melakukan penilaian terhadap permohonan penerapan BLUD. Dalam melakukan penilaian
kepala daerah membentuk tim penilai yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.
4. Tim penilai bertugas untuk menilai permohonan penerapan BLUD paling lama 3 (tiga) bulan sejak
ditetapkannya SK Tim Penilai oleh Bupati/Walikota. Tim penilai dalam melaksanakan tugasnya dapat
berkoordinasi dengan Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah.
5. Hasil penilaian oleh tim penilai disampaikan kepada kepala daerah sebagai bahan pertimbangan penetapan
atau penolakan penerapan BLUD.
6. Penerapan BLUD ditetapkan dengan keputusan kepala daerah berdasarkan hasil penilaian.
7. Keputusan kepala daerah penetapan BLUD disampaikan kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal ditetapkan.

39
BAB 4
PERAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

A. Persiapan
1. Melakukan pemetaan terhadap Puskesmas yang memenuhi kriteria Layak dan Berpotensi dalam rangka
menyusun roadmap penerapan BLUD Puskesmas, serta memberikan rekomendasi kepada Kepala daerah
melalui Sekretaris Daerah.
2. Menentukan penanggung jawab program BLUD Puskesmas di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk membentuk tim atau kelompok kerja. Kelompok kerja dapat terbagi mejadi Pokja Renstra, Pokja Pola
Tata Kelola, Pokja SPM, dan Pokja Laporan Keuangan dengan maksud mempermudah penyiapan
persyaratan BLUD.
3. Melakukan koordinasi dengan SKPD penerapan BLUD dalam rangka penggalangan komitmen dalam upaya
penerapan BLUD di daerahnya. SKPD yang dimaksud adalah SKPD yang membidangi kegiatan BLUD,
membidangi Perencanaan pembangunan daerah sebagai anggota dan SKPD yang membidangi pengawasan
di pemerintah daerah.
4. Melakukan advokasi kepada Kepala Daerah, bahan advokasi berupa kajian kesiapan Puskesmas dalam menerapkan
BLUD. Jika Puskesmas belum siap dalam menerapkan BLUD, Dinas Kesehatan Kab/Kota mengupayakan kesiapan
Puskesmas agar dapat menerapkan BLUD.

40
BAB 4
PERAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

A. Persiapan
5. Melakukan pendampingan kepada Puskesmas dalam menyusun dokumen Perkada yang menjamin
fleksibilitas Puskesmas BLUD, antara lain:
• Tata kelola keuangan (Pengelolaan pendapatan, Pengelolaan belanja, Pengelolaan utang dan piutang,
Pengelolaan Investasi, SiLPA dan Defisit)
• Pengelolaan barang dan jasa
• Tarif layanan
• Pengelolaan SDM
• Pengelolaan kerja sama
• Remunerasi
6. Menyusun time schedule penyiapan penerapan BLUD Puskesmas

41
BAB 4
PERAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

B. Pelaksanaan
1. Melakukan sosialisasi/workshop terkait penerapan BLUD kepada seluruh Puskesmas di wilayahnya.
2. Mengarahkan Puskesmas yang akan direkomendasikan untuk menerapkan BLUD agar membentuk tim dalam
penyiapan dokumen persyaratan administratif.
3. Melakukan pendampingan secara intensif kepada Puskesmas serta dapat melibatkan stakeholder lain untuk
membantu dalam penyiapan persyaratan BLUD.
4. Membantu melakukan pra penilaian BLUD Puskesmas.
5. Menyusun dan mengawal draft Peraturan Kepala Daerah (Pola Tata Kelola, Renstra, SPM) sampai
ditandatangani oleh Kepala daerah.
6. Menentukan Pejabat Pengelola BLUD Puskesmas yang terdiri dari Pemimpin, Pejabat Keuangan, dan
Pejabat Teknis. Pejabat Pengelola BLUD Puskesmas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati/Walikota dengan
SK. Pemimpin BLUD Puskesmas bertanggung terhadap Bupati/Walikota, sedangkan Pejabat Keuangan dan
Pejabat Teknis bertanggung jawab kepada Pemimpin BLUD Puskesmas.

42
BAB 4
PERAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

C. Pasca Penetapan
1. Melakukan tugas sebagai Pembina teknis di Puskesmas BLUD.
2. Konsolidasi antara Puskesmas dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, juga konsolidasi antara Dinkes
Kabupaten/Kota dengan BPKAD terkait pelaporan keuangan.
3. Monitoring kinerja aspek keuangan dan aspek pelayanan BLUD Puskesmas.
4. Mendampingi penyusunan RBA dan DBA dengan merujuk ke renstra Dinas Kesehatan.

43
BAB 5 PERAN PUSKESMAS
A. Persiapan
Dalam mempersiapkan Puskesmas menjadi Puskesmas BLUD perlu dilakukan:
1. Pembentukkan tim/pokja yang bertugas untuk mempersiapkan dokumen administrasi BLUD Puskesmas.
Tim/Pokja tersebut dibentuk oleh Kepala Puskesmas yang berasal dari bagian tata usaha dan penanggung
jawab serta staf lainnya yang dianggap kompeten.
2. Penggalangan komitmen untuk seluruh pegawai Puskesmas oleh Kepala Puskesmas agar mendukung
penerapan BLUD
3. Konsultasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota apabila menemui kendala.

B. Pelaksanaan
1. Menyiapkan dokumen persyaratan administratif BLUD Puskesmas yaitu:
a. Surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja
b. Pola Tata Kelola
c. Rencana Strategis (Renstra)
d. Standar Pelayanan Minimal
e. Laporan keuangan atau prognosis/proyeksi laporan keuangan
f. Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah 44
BAB 5 PERAN PUSKESMAS

B. Pelaksanaan
2. Bersama Dinkes Kabupaten/Kota menyusun draft Perkada yang menjamin fleksibilitas Puskesmas BLUD,
antara lain:
a. Tata Kelola Keuangan (Pengelolaan pendapatan, Pengelolaan belanja, Pengelolaan utang dan piutang,
Pengelolaan investasi, SiLPA dan Defisit
b. Pengelolaan barang dan jasa
c. Tarif
d. Pengelolaan SDM
e. Pengelolaan Kerja sama
f. Remunerasi

45
BAB 5
PERAN PUSKESMAS

C. Pasca Penetapan
1. Pemimpin BLUD dapat membentuk Satuan Pengawas Internal (terdiri dari auditor internal) BLUD
Puskesmas dalam rangka meningkatkan sistem pengawasan dan pengendalian internal Puskesmas
terhadap kinerja pelayanan keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam menyelenggarakan Praktik
Bisnis yang sehat. Satuan Pengawas Internal (SPI) dapat dipresentasikan dengan Tim Manajemen Mutu
Puskesmas.
2. Penambahan fungsi dalam penatausahaan keuangan BLUD yaitu fungsi akuntansi, verifikasi dan pelaporan
pelayanan dan kinerja keuangan.
3. Melakukan evaluasi penerapan Renstra, Pola Tata Kelola, SPM, dll.
 
 

46
47

Anda mungkin juga menyukai