Anda di halaman 1dari 37

PELAKSANAAN PEMBINAAN FKTP

TIM PEMBINA CLUSTER BINAAN (TPCB)

DIREKTORAT TATA KELOLA KESEHATAN MASYARAKAT


Disampaikan pada Kegiatan Diseminasi Penerapan TPCB
11 Oktober 2023
TOPIK

1. Kebijakan TPCB
2. Konsep TPCB
3. Instrumen TPCB
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi
sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

b c d
a
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan a Memperkuat b
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
kategori 7 kampanye Penambahan Skrining 14 penyakit
utama: imunisasi,
layanan primer sekunder & tersier kesehatan
imunisasi rutin penyebab Jejaring nasional
utama
gizi seimbang, olah menjadi 14 kematian tertinggi Pembangunan Pembangunan RS di Produksi dalam surveilans berbasis
raga, anti rokok, antigen dan di tiap sasaran usia, Puskesmas di 171 Kawasan Timur, negeri 14 vaksin lab, tenaga
sanitasi & perluasan skrining stunting, & kec., penyediaan jejaring rutin, top 10 obat, cadangan
kebersihan cakupan di peningkatan ANC 40 obat esensial, pengampuan 6 top 10 alkes by tanggap darurat,
lingkungan, seluruh Indonesia. untuk kesehatan ibu pemenuhan SDM layanan unggulan, volume & by value. table top exercise
skrining penyakit, & bayi. kesehatan primer kemitraan dengan kesiapsiagaan krisis.
kepatuhan world’s top
pengobatan healthcare centers.

4 Transformasi sistem 5
Transformasi SDM
6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
dan berkelanjutan; alokasi yang kemudahan penyetaraan nakes
adil; dan pemanfaatan yang lulusan luar negeri. 3
efektif dan efisien.
Kemenkes telah menetapkan 3 fokus
​+270 juta penduduk Indonesia
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Primer berkualitas

​1. Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan


sekaligus sebagai fokus penguatan promosi dan pencegahan

​+300 ribu unit penyedia


​2. Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga pelayanan kesehatan rimer dengan
tingkat desa dan dusun, termasuk untuk memperkuat promosi
dan pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi
fasilitas dan SDM terstandardisasi

​3. Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)


melalui digitalisasi dan pemantauan dengan dashboard situasi
kesehatan per desa, serta kunjungan keluarga
​100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor secara
berkala
1. PWS: Pemantauan Wilayah Setempat

4
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan Primer Terintegrasi
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu-Anak-Remaja

​Puskesmas
​(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga tingkat
desa
Klaster Ibu - Anak Klaster Usia Klaster Penanggulangan
- Remaja Produktif-Lansia Penularan Penyakit

Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
1 Cakupan imunisasi rendah ​Tindak
Puskesmas melakukan evaluasi lanjut Unit di Desa dan Dusun melakukan ​Kunjungan terjadwal untuk kader
cakupan berdasar wilayah 6 evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan home
based record (buku KIA) saat kunjungan
Posyandu Prima ​Tindak lanjut rumah dan mengidentifikasi missing
services

​Puskesmas meneruksan data evaluasi


2 capaian ke unit di Desa
Dusun/RT/RW

​Kader menindaklanjuti permasalahan


4 evaluasi capaian dan masalah yang
​Posyandu meneruskan data evaluasi ditemukan dari kegiatan Posyandu dengan
3 Dusun melakukan kunjungan rumah
capaian ke Kader di Dusun
Kegiatan Posyandu: KIA,
Remaja, UPL
PIS-PK
5
Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas
.

Paradigma Ketersediaan Tugas:


sehat akses yankes Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya

Pertanggung-
Teknologi tepat
jawaban
wilayah
guna dengan pendekatan keluarga

Keterpaduan
Kemandirian
dan
masyarakat
kesinambungan Fungsi: UKM UKP

Wahana pendidikan, wahana internship,


jejaring RS pendidikan
Upaya kesehatan dilakukan Puskesmas secara terintegrasi dan
komprehensif, berfokus pada siklus hidup
UKM
Pengembangan
UKM Esensial
Promosi Kesehatan Klaster I Klaster II Bersifat Inovatif
manajemen Ibu, anak, remaja
Kesehatan lingkungan Disesuaikan dengan prioritas
Kesehatan Keluarga masalah Kesehatan,
(sesuai siklus hidup) kekhususan wilkernya dan
Gizi potensi sumber daya yang
Pemberian layanan berfokus tersedia
Pencegahan dan
pada siklus hidup (people
Pengendalian penyakit
center) terintegrasi dan
komprehensif UKP
Pelayanan lain Rawat Jalan (Kunjungan sehat
Manajemen Puskesmas atau sakit)
Pelayanan Kefarmasian Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Perkesmas Pelayanan persalinan normal
Pelayanan Laboratorium Klaster IV Klaster III
Penanggulangan Usia produktif, Perawatan di rumah
Kunjungan Keluarga penularan Lansia Rawat Inap (sesuai kebutuhan)7
penyakit
Dinas Kesehatan Kab/Kota berperan dalam memampukan Puskesmas
sebagai penanggung jawab kesehatan di wilayahnya
Jejaring Puskesmas
b al i k
Puskesmas pan
Pembina Wilayah Um
rja &
a n Kine (SIP)
r
Lapo ran lain
o
Lapo
Rumah Sakit
Wilayah Puskesmas

Lab Apotek
Dinas Kesehatan
Lintas Sektor Lainnya
Kab/Kota
Layanan Primer Lainnya

UKP UKM

Jaringan Puskesmas
Praktik Mandiri Bidan Praktik Mandiri dr/drg Klinik

UKBM

Posyandu / Pustu Prima

Posyandu Posyandu Posyandu Posyandu Posyandu Pembinaan Koordinasi Rujukan UKM Rujukan UKP

Permenkes No.43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas

8
Pembinaan dan pengawasan Puskesmas dilakukan oleh Pusat dan Daerah
PMK 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

DINKES KAB/KOTA KEMENTERIAN


DINKES PROVINSI
• Menjamin kesinambungan ketersediaan
KESEHATAN
sumber daya • Pembinaan dan pengawasan • Penyusunan dan penetapan
• Memastikan kesinambungan pelaksanaan standar dan standar dan pedoman terkait
ketersediaan dana operasional dan pedoman terkait Puskesmas Puskesmas
pemeliharaan SPA • Koordinasi lintas sektor tingkat • Koordinasi lintas sektor tingkat
• Peningkatan kompetensi tenaga provinsi pusat
• Kredensial dan rekredensial nakes • Sosialisasi dan advokasi • Sosialisasi dan advokasi
• Monitoring dan evaluasi kinerja • Peningkatan kompetensi • Peningkatan kompetensi
Puskesmas tenaga di dinkes kab/kota tenaga di dinkes provinsi
• Bimtek terintegrasi • Memberikan bantuan teknis • Memberikan dukungan bagi
• Memberikan solusi masalah atas ketidakmampuan yang dinkes provinsi/kab/kota
• Mendukung pengembangan upaya dihadapi dinkes kab/kota dalam penyelenggaraan dan
kesehatan dalam mendukung pelaksanaan fungsi
• Regulasi peningkatan akses dan mutu penyelenggaraan dan Puskesmas
pelaksanaan fungsi
pelayanan
Puskesmas
• Fasilitasi integrasi lintas program
• Menyampaikan laporan
• Menyampaikan laporan kegiatan, data
kegiatan, data dan masalah
dan masalah kesehatan prioritas kepada kesehatan prioritas kepada
dinkes provinsi. pemerintah pusat
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2022 masih
rendah (target 100%) sampai tanggal 13 Maret 2023

Capaian (%)
No Indikator SPM
2020 2021 2022
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 84,51 82,54 75,83
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 84,29 83,65 76,29
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 87,54 86,33 78,03 • Tidak ada indikator
4 Pelayanan Kesehatan Balita 87,54 79,07 71,98 SPM yang mencapai
5 Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar 62,26 60,47 72,3 target 100%
6 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 49,56 52,07 61,38
7 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 60,20 62,85 68,4
• Target SPM akan
tercapai jika pelayanan
8 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 48,22 49,53 59,69
kesehatan primer kuat
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes
9
Melitus
72,12 71,86 73,56 dengan kemudahan
10 Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat 77,20 76,55 72,94
akses masyarakat akan
11 Persentase orang terduga Tuberkulosis 61,52 58,33 68,56
pelayanan yang
berkualitas
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko
12 Terinfeksi Virus yang melemahkan Daya tahan 62,80 63,19 69,26
Tubuh Manusia (HIV)

Meningkat Menurun

10
​Sumber: Sekber SPM, Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri
Pembinaan ke Puskesmas membutuhkan transformasi

1. Sektoral, tidak bersinambungan 1. Terpadu lintas program, bersinambungan


2. Cakupan pembinaan belum seluruh 2. Cakupan pembinaan seluruh Puskesmas
Puskesmas 3. Tersistem, mulai dari perencanaan s.d.
3. Tidak tersistem evaluasi pembinaan
4. Tidak ada indikator pembinaan 4. Ada indikator pembinaan

Peningkatan kapasitas pembinaan Dinkes melalui


Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB)

“ dalam meningkatkan mutu pembinaan dinas kesehatan kepada Puskesmas secara


berjenjang, maka dibentuk Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) di dinas kesehatan dalam
melakukan pembinaan secara terintegrasi dan berkesinambungan “
- Permenkes No. 43 Tahun 2019 -
TOPIK

1. Kebijakan TPCB
2. Konsep TPCB
3. Instrumen TPCB
PEMBINAAN YANG DILAKUKAN SECARA
BERSAMA-SAMA OLEH SEMUA UNSUR
Pembinaan yang dilakukan secara bersama-sama oleh
PROGRAM YANG ADA DI DINAS
semua unsur program yang ada di dinas kesehatan
KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
daerah kabupaten/kota melalui Tim Pembina Cluster
MELALUI TIM PEMBINA CLUSTER BINAAN
KONSEP Binaan (TPCB) sebagai representasi dinas kesehatan
(TPCB) SEBAGAI REPRESENTASI DINAS
daerah kabupaten/kota
PEMBINAAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
TPCB

Keterpaduan dalam
KETERPADUAN hal sumber
DALAM daya,
HAL SUMBER waktu
DAYA,
pelaksanaan,
WAKTUprogram dalam bentuk PROGRAM
PELAKSANAAN, clusterisasi faskes
DALAM
binaannya (PUSKESMAS)
BENTUK CLUSTERISASI FASKES BINAANNYA
(PUSKESMAS)
Tujuan Pembinaan
Fasilitasi puskesmas dalam hal:

Tata kelola Pencapaian


Pemenuhan
institusi dan Pemenuhan target indikator
standar
pelayanan (P1- sumber daya kinerja, mutu,
pelayanan
P3) dan kesehatan

Perbaikan mutu
Puskesmas
pelayanan Survei akreditasi BLUD
percontohan
kesehatan

14
Pengetahuan dasar yang harus dikuasai oleh TPCB

1. Tugas pokok dan fungsi organisasi dinas kesehatan daerah kabupaten/kota


2. Kebijakan nasional dan kebijakan pelaksanaannya di provinsi dan kabupaten/kota
3. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Manajemen Puskesmas
5. Tata Kelola Mutu di Puskesmas
6. Konsep rujukan UKM dan UKP secara horisontal maupun vertikal
7. Standar akreditasi Puskesmas
8. Analisis data dan informasi
9. Teknik komunikasi dan pembinaan
10. NSPK dan manajemen program masing-masing

15
Pembentukan cluster binaan
Berdasarkan:
1. Akses, kondisi
geografis, dan
Semua Puskesmas yg ada di
transportasi Kab/Kota dibagi habis dalam
2. Sumber daya cluster binaan
(jumlah
bidang/SDM)
3. Ketersediaan
dana operasional
4. Capaian kinerja Keanggotaan TPCB berasal dari seluruh program,
puskesmas tahun ditetapkan oleh Kadinkes
sebelumnya
5. Permasalahan
kesehatan di
cluster binaan
16
Struktur TPCB
1. Terdiri dari penanggung jawab, ketua, anggota.
2. Ketua TPCB harus memiliki pengetahuan terhadap
konsep Puskesmas, kemampuan kepemimpinan, dan
kemampuan pembinaan teknis atau manajemen.
3. Anggota TPCB terdiri atas kepala seksi/yang setara
dan pelaksana/penanggung jawab program dan
manajemen yang disebar merata ke dalam cluster
binaan.
4. Para penanggung jawab program meskipun berada
dalam tim pembina, namun tetap bertanggung jawab
pada masing-masing programnya.
5. Keanggotaan tim Pembina dan pembagian cluster
binaan ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Surat
Keputusan (SK).
6. TPCB dapat dibantu oleh unsur lain dalam
pelaksanaan pembinaan yang bersifat teknis sesuai
dengan kebutuhan pembinaan, seperti pelibatan
organisasi profesi, surveior yang bersifat ad hoc yang
dapat di perkuat dengan surat tugas dari kepala
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
17
Kompetensi TPCB
Kompetensi Tim sebagai Pembina:
a. Kemampuan kepemimpinan
b. Manajerial
c. Teknis program sesuai dengan tusi
d. Kemampuan dasar tentang tugas pokok dan fungsi organisasi dinas
kesehatan kabupaten/kota
• Kebijakan nasional dan kebijakan pelaksanaannya di provinsi dan
kabupaten/kota
• Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan
• Manajemen Puskesmas
• Tata Kelola Mutu di Puskesmas
• Konsep rujukan UKM dan UKP secara horisontal maupun vertikal
• Standar Akreditasi Puskesmas
• Analisis data dan informasi
• Teknik komunikasi dan pembinaan
Penguatan kapasitas TPCB

Keterlibatan tim Pengenalan peran, tugas Pengenalan NSPK oleh


dan fungsi antar bidang masing-masing Kepala
Pembina dari dan sekretariat Bidang
Provinsi
Pengenalan Manajemen
Pengenalan program dan Puskesmas, Tata Kelola
manajemen sumber daya Mutu dan Akreditasi
Bentuk penguatan Puskesmas
kapasitas:
1. Pelatihan teknis
Peningkatan kemampuan Peningkatan kemampuan
2. Workshop dalam mengolah dan dalam pelaksanaan
3. On the job training menganalisis data pembinaan

19
Prinsip pembinaan
Pimpinan/pengambil keputusan di pemkab/pemkot,
dinkes kab/kota, puskesmas , dan lintas sektor terkait

Komitmen

Penyediaan dan
pengelolaan Teamwork antara
sumber daya Berorientasi tenaga kesehatan
Kerja tim
pada mutu
sesuai dengan dan non kesehatan
standar pelayanan

Kejelasan tugas dan Peningkatan pengetahuan


Efektif dan Pembelajaran dan keterampilan individu,
meminimalisir kesalahan, efisien berkelanjutan
serta fokus pada area mengikuti perkembangan
20
yang ditetapkan teknologi
Indikator keberhasilan pembinaan
Kegiatan Input Proses Output Outcome
Pembinaan 1. Tersedia SK Kepala 1. Terlaksananya 1. Terpenuhinya Sarana. Prasarana, Alat 1. Pencapaian
Puskesma Daerah Kabupaten/Kota pembinaan dan Bahan Habis Pakai (SPA-BHP) target SPM Dinas
s oleh atau Kepala Dinas sesuai jadwal. dan Tenaga sesuai dengan standar di Kesehatan
TPCB Kesehatan Daerah 2. Terlaksananya Puskesmas berdasarkan ketentuan Bidang
Kabupaten/Kota tentang pemantauan peraturan perundang-undangan. Kesehatan.
penetapan TPCB pembinaan 2. Terjadi Peningkatan Kinerja 2. Pencapaian
2. Tersedia SDM baik dari oleh Dinas Puskesmas. target Indikator
segi jenis, jumlah dan Kesehatan a. Peningkatan jumlah Puskesmas Program Prioritas
kompetensi. Provinsi. dengan Penilaian Kinerja Nasional (PPN).
3. Tersedia Program dan Puskesmas kategori baik 3. Peningkatan
kegiatan Pembinaan b. Peningkatan pencapaian target IKS capaian Indeks
terpadu oleh TPCB. di wilayah kerja Puskesmas. Kepuasan
4. Tersedia alokasi anggaran c. Peningkatan Puskesmas yang Masyarakat bagi
di APBD II untuk mencapai target Indikator mutu. pengguna
pelaksanaan pembinaan d. Peningkatan Puskesmas yang layanan di
terpadu oleh TPCB. melakukan pelaporan INM dan IKP Puskesmas.
5. Tersedia Sarana, secara periodik.
Prasarana dan Alat untuk e. Peningkatan Puskesmas dengan
pelaksanaan pembinaan pencapaian kelulusan akreditasi
terpadu oleh TPCB. minimal utama.
6. Tersedia Jadwal 3. Kesiapan Puskesmas yang telah
Pembinaan TPCB. ditetapkan menjadi Puskesmas
percontohan di Kabupaten/Kota.
21
Alur Pembinaan TPCB

Min
1x/tahun Min 1x/3
bulan

22
Alur Pembinaan TPCB
Diperoleh gambaran:
Persiapan • Pemenuhan standar pelayanan yang telah dilakukan
• Analisis laporan dan SA • Tingkat pencapaian target program, tren capaian (trend
• Analisis situasi analysis)
• Prioritas • Keterlibatan lintas sektor dalam program kesehatan
• Rencana pembinaan • Pemberdayaan dan keterlibatan kelompok masyarakat
• Upaya mencapai target program

Pelaksanaan
• Memfasilitasi Puskesmas mengidentifikasi masalah, prioritas dan mencapai target.
• Pembinaan langsung, pembinaan tidak langsung, dan pembinaan teknis.
• Hasil pembinaan  Analisis, kesimpulan, rekomendasi, dan laporan ke Kepala Dinkes

Evaluasi
• Maksud evaluasi  pembinaan sesuai standar/tidak, hasil pembinaan, dan langkah
perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembinaan
• Tujuan evaluasi  mengetahui capaian target indikator keberhasilan TPCB, kendala,
hambatan, dan faktor pendukung pembinaan, rumusan perbaikan untuk pembinaan
selanjutnya.

23
Pembagian peran Dinkes Provinsi dan Kemenkes

• Menentukan kebijakan penyelenggaraan pelayanan


• Melakukan peningkatan kapasitas bagi dinas kesehatan
kesehatan
daerah kabupaten/kota dalam melakukan pembinaan
Dinkes provinsi

• Menjamin implementasi kebijakan di lapangan. Oleh karena


kepada Puskesmas

Kemenkes
• Memfasilitasi dan mendorong dinas kesehatan daerah itu kebijakan pusat harus didukung dengan:
• Peraturan Menteri Kesehatan.
kabupaten/kota dalam melaksanakan pembinaan
Puskesmas • Peraturan Menteri dimaksud harus didukung dengan:
• Melakukan pemantauan terhadap proses pembinaan • Pedoman-pedoman teknis dan manajemen
terpadu yang dilaksanakan oleh dinas kesehatan daerah • Pedoman pembinaan Puskesmas bagi dinas kesehatan.
kabupaten/kota • Melakukan diseminasi informasi kepada provinsi terkait
• Memberikan dukungan kepada kabupaten/kota dalam materi yang dibutuhkan oleh dinas kesehatan daerah
bentuk: provinsi dalam melakukan orientasi bagi dinas kesehatan
• Memberikan umpan balik/feedback, disertai saran-saran daerah kabupaten/kota melakukan pembinaan kepada
perbaikan, atas informasi yang diperoleh dari Puskesmas
kabupaten/kota dan data profil kabupaten/kota yang • Melakukan pembinaan terhadap provinsi melalui
dikompilasi dari laporan rutin Puskesmas mekanisme pembinaan wilayah (Binwil) dan pemantauan
• Membahas masalah yang dihadapi kabupaten/kota dan terhadap proses pembinaan terpadu yang dilaksanakan
solusinya dalam pertemuan rutin dengan dinas oleh dinas kesehatan daerah provinsi dan kabupaten/kota
kesehatan kabupaten/kota • Menyediakan dukungan anggaran untuk provinsi dalam
• Pembinaan langsung ke kabupaten/kota secara lintas melakukan orientasi bagi dinas kesehatan daerah
program sesuai urutan prioritas, untuk mendapatkan kabupaten/kota terkait pembinaan Puskesmas
gambaran masalah di kabupaten/kota dan sampling ke
Puskesmas atas temuan masalah
• Memberikan dukungan penyediaan tenaga kesehatan,
sarana, prasarana dan alat yang tidak dapat dipenuhi
oleh pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai 24
ketentuan perundang-undangan.
TOPIK

1. Kebijakan TPCB
2. Konsep TPCB
3. Instrumen TPCB
INSTRUMEN PEMBINAAN TERPADU PUSKESMAS OLEH DINAS KESEHATAN (1)

1.1 PROFIL PUSKESMAS

1.2 PARAMETER PENILAIAN

1.3 UPAYA INOVASI

1.4 REKAPITULASI SKOR

1.5 RENCANA TINDAK LANJUT

26
INSTRUMEN PEMBINAAN TERPADU PUSKESMAS OLEH DINAS KESEHATAN (2)
8 Parameter Penilaian
PEMENUHAN
SUMBER DAYA PUSKESMAS

PERENCANAAN
1.1 PROFIL PUSKESMAS PUSKESMAS

PENGGERAKAN & SEMUA BIDANG


PELAKSANAAN SEMUA SEKSI
1.2 PARAMETER PENILAIAN KEGIATAN PUSKESMAS
KETIKA YANG DILIHAT
PENGENDALIAN,
PENGAWASAN, & PENILAIAN STANDAR PELAYANAN
KINERJA MAKA SUDAH
MENJALANKAN
1.3 UPAYA INOVASI PENINGKATAN KONSEP MUTU
MUTU PUSKESMAS SELALU LIHAT
KESESUAIAN
PENCEGAHAN DAN STANDAR & IMPLEMENTASI
1.4 REKAPITULASI SKOR PENGENDALIAN INFEKSI DAN
KESLING
DI SETIAP
TAHAPAN
PELAKSANAAN SKDR
TERHADAP P1, P2, P3
1.5 RENCANA TINDAK LANJUT PENYAKIT MENULAR
POTENSIAL KLB
CAKUPAN INDIKATOR
PROGRAM
INSTRUMEN PEMBINAAN TERPADU PUSKESMAS OLEH DINAS KESEHATAN (3)

1.1 PROFIL PUSKESMAS

1.2 PARAMETER PENILAIAN

1.3 UPAYA INOVASI

1.4 REKAPITULASI SKOR

1.5 RENCANA TINDAK LANJUT

28
INSTRUMEN PEMBINAAN TERPADU PUSKESMAS OLEH DINAS KESEHATAN (4)

1.1 PROFIL PUSKESMAS

1.2 PARAMETER PENILAIAN

1.3 UPAYA INOVASI

1.4 REKAPITULASI SKOR


Skor:
• Baik: bila setiap parameter bernilai ≥ 80%
1.5 RENCANA TINDAK LANJUT • Cukup: bila ada satu atau dua parameter
bernilai 60% s.d. < 80% dan parameter yang
lain bernilai ≥ 80%
• Kurang: bila tidak memenuhi kriteria 1 dan 2
29
INSTRUMEN PEMBINAAN TERPADU PUSKESMAS OLEH DINAS KESEHATAN (5)

1.1 PROFIL PUSKESMAS

1.2 PARAMETER PENILAIAN

1.3 UPAYA INOVASI

1.4 REKAPITULASI SKOR

1.5 RENCANA TINDAK LANJUT

30
Alur Pencatatan dan Pelaporan

31
Penjelasan alur pencatatan dan pelaporan

Dinkes memvalidasi
Tim pembinaan teknis
kesesuaian SA
membuat laporan
Instrumen 1.1 sampai dengan fakta dan TPCB memberikan
tertulis kepada ketua
1.3 diisi oleh memberikan nilai umpan balik tertulis
TPCB dan umpak
puskesmas secara SA validasi jika tidak kepada puskesmas
balik tertulis kepada
menemukan
puskesmas.
ketidaksesuaian.

Kadinkes kab/kota
Ketua TPCB membuat
Kadinkes prov membuat laporan
laporan tertulis tiap
membuat laporan ke tertulis kepada
triwulan kepada
Kemenkes tiap tahun kadinkes provinsi tiap
Kadinkes.
semester

32
33
Laporan
TPCB ke
Kadinkes
kab/kota

Laporan
Laporan Kadinkes
Kadinkes Prov ke
kab/kota ke Kemenkes
Kadinkes
Prov

34
Kegiatan yg sudah dilakukan:
1. Sosialisasi Pedoman TPCB
2. Workshop TPCB
3. Monev dan Fasilitasi Pembentukan TPCB Menggunakan
Instrumen
4. Dukungan Anggaran Dalam Bentuk Dekon (?)
Evaluasi
Penerapan TPCB
Tantangan
1. Komitmen Kepala Daerah masih kurang
2. Mutasi-rotasi nakes yang terlalu cepat
3. Tidak tersedia anggaran untuk pembinaan
4. Anggaran pembinaan belum terpadu
5. Belum menggunakan indikator keberhasilan
6. Belum ada aplikasi instrument pemantauan
35
HARAPAN DAN RENCANA KE DEPAN

1. Dinas Kesehatan kab/kota


• Ada Perda/Perbup/Perwal yang mewajibkan dianggarkan pembinaan
• Monev implementasi TPCB secara periodik  menggunakan instrumen
pemantauan
• Bimtek berdasarkan hasil monev berdasarkan indikator keberhasilan

2. Kementerian Kesehatan
• Mengembangkan e-monev TPCB
• Menyediakan e-modul TPCB

36
TERIMA KASIH
Direktorat Tata Kelola Kesmas dittatakelolakesmas@gmail.com

@tatakelolakesmas @talakesmas

Direktorat Tata Kelola Kesmas @tatakelolakesmas

Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat


Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI
Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9 Jakarta12950

Anda mungkin juga menyukai