Anda di halaman 1dari 25

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

RUMAH SAKIT

Pertemuan 1 dan 2
Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat pengendalian obat dan
bidang
reproduksi (GERMAS) makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
kategori kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
utama 7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer sekunder & kesehatan Jejaring nasional
seimbang, olah menjadi 14 antigen tertinggi di tiap Pembangunan tersier Produksi dalam surveilans berbasis
raga, anti rokok, dan perluasan sasaran usia, Puskesmas di 171 Pembangunan RS di negeri 14 vaksin lab, tenaga
sanitasi & cakupan di seluruh skrining stunting, & kec., penyediaan 40 Kawasan Timur, rutin, top 10 obat, top cadangan tanggap
kebersihan Indonesia. peningkatan ANC obat esensial, jejaring pengampuan 10 alkes by volume & darurat, table top
lingkungan, skrining untuk kesehatan ibu pemenuhan SDM 6 layanan unggulan, by value. exercise
penyakit, kepatuhan & bayi. kesehatan primer kemitraan dengan kesiapsiagaan krisis.
pengobatan
world’s top
healthcare centers.
4 Transformasi sistem 5
Transformasi SDM
6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes
pemanfaatan yang efektif dan efisien. lulusan luar negeri.
DIGITALISASI KESEHATAN DARI AWAL KEHIDUPAN
Pasien memiliki rekam medis kesehatan yang tidak terputus
Program Transformasi Digital Kesehatan
Tahapan Transformasi Digital Kesehatan
Ekosistem Inovasi Mendukung Teknologi Kesehatan yang Terintegrasi
Revolusi Pelayanan Kesehatan yang Lebih Baik

Precision
Genomic Medicine
Pemanfaatan teknologi di
bidang kesehatan seperti
pemeriksaan fisik Big Data
menggunakan perangkat
wearable, teleradiologi, atau
Artificial
pemeriksaan statis lainnya, Intelligence
dapat diproses dan ditransfer
melalui kecerdasan buatan.

Untuk memudahkan
pencatatan, data akan Robotic
dilaporkan ke penyedia layanan
kesehatan dan dicatat ke
dalam rekam medis elektronik. Telemedicin Voice
e Recognition

Sumber: Gensler
25
Rancangan Regulatory Sandbox Inovasi Kesehatan
Tanpa Melalui
Inovasi Disruptif Uji-Coba Persyaratan, Lisensi, Perijinan Penuh &
Bidang Kesehatan dan Implementasi integrasi dengan IHS

Sukses
Uji-Coba
Regulatory
Sandbox

Regulatory Sandbox menjadi sebuah ruang


dimana pelaku inovasi bidang kesehatan
dapat melakukan uji coba inovasi atau model
bisnis baru dalam lingkungan yang aman dan
dipantau oleh regulator.

Implementasi Regulatory Sandbox turut menjadi


masukan bagi pemerintah dalam mengembangkan
kebijakan berdasarkan pengalaman uji-coba dari
para pelaku inovasi bidang kesehatan; dan juga
menjadi instrumen untuk mewujudkan IHS
melalui compliance.
27
PENERAPAN TRANSFORMASI DIGITAL
DI RUMAH SAKIT

Modul
Pendaftara
n Pasien

Modul
Permintaa
n
SIMR Modul
Pelayanan
Klinik

S
Pemeriksa Rawat
an LAB Jalan

Modul
Permintaa
n
Pemeriksa
an
Radiologi
Situasi dan Tantangan di Rumah Sakit

Penerapan SIMRS Aplikasi Tidak Interoperabel


22% (304) Belum memiliki SIMRS Terdapat > 50 Aplikasi/Sistem
88% (2291) Telah memiliki SIMRS Informasi yang digunakan. Sebagian
Hasil survei 2595 RS (2022) besar tidak interoperabel dengan
SIMRS

Level SIMRS Sumber Daya Manusia


24% (629) Front Office SDM bidang Teknologi Informasi
64% (1662) Back Office terbatas, baik dalam jumlah dan
Hasil survei 2291 RS yang memiliki kompetensi
SIMRS (2022)

Penerapan RME Biaya Digitalisasi


126 RS menerapkan RME Transformasi digital belum menjadi
Hasil survei RS Rujukan Nasional, prioritas. Anggaran untuk digitalisasi
Provinsi, Regional Tipe A & B rata-rata < 3% dari total anggaran RS

15
Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
kepada pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan. (Tata
Sutabri 2012).
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
• Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat
tatanan yang meliputi data, informasi, indikator,
prosedur, teknologi, perangkat, dan sumber daya
manusia yang saling berkaitan dan dikelola
secara terpadu untuk mengarahkan tindakan
atau keputusan yang berguna dalam mendukung
pembangunan kesehatan
SIK dalam Berbagai Perspektif
Dimensi Komponen
• Data
Dimensi Pemanfaatan • Perangkat keras
• Jenis informasi • Perangkat lunak
• Penyedia informasi • Prosedur
• Penyimpanan • Manusia
• Akses informasi
• Distribusi informasi
• Pengguna informasi

Dimensi Cakupan
• Skala: nas, prov, kab/kota,
Fasyankes (SIMPUS, SIMRS,
dll)
• Suprasistem: SKN, sistem
Dimensi Proses informasi
pemerintahan, dst
• Data  informasi  pengetahuan
• Simpul proses: Pengumpulan, Pengolahan,
Penyimpanan, Analisis, Penyajian, Diseminasi,
Umpan balik
SIMRS
• Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat
SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan
Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
posedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan
akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan.
Pengaturan SIMRS bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas,
profesionalisme, kinerja, serta akses dan pelayanan rumah sakit.
(Permenkes No.82 Tahun 2013)
Permenkes No. 82 Tahun 2013 (Pasal 3):
• “Setiap Rumah Sakit wajib menyelenggarakan SIMRS”
• Penyelenggaraan SIMRS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat menggunakan aplikasi dengan kode
sumber terbuka (open source) yang disediakan oleh
Kementerian Kesehatan atau menggunakan aplikasi
yang dibuat oleh Rumah Sakit.
Unsur-Unsur dalam Sistem Informasi
Komponen Dalam SIMRS
1. Modul-Modul Dalam SIMRS dan Database (Open Source atau
Licensed)
2. Perangkat Pengolah Data (Server, PC, Laptop, Sistem Operasi)
3. Perangkat Jaringan (LAN, WAN, Public IP, Internet)
4. Operator
5. Organisasi Pengelola SIMRS

PENGANGGARAN
Pengembangan Sistem Informasi :
• Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan dilakukan melalui kegiatan
perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem, pengembangan
perangkat lunak, penyediaan perangkat keras, uji coba sistem, implementasi
sistem, serta pemeliharaan dan evaluasi sistem
• Pengelola Sistem Informasi Kesehatan dapat melakukan kerja sama dengan
pihak ketiga untuk pengembangan Sistem Informasi Kesehatan dengan
ketentuan:
a. hak kekayaan intelektual atas Sistem Elektronik Kesehatan dipegang oleh
pengelola Sistem Informasi Kesehatan
b. kode sumber dari program komputer yang dibuat oleh sumber daya manusia
eksternal tersebut harus diserahkan dan disimpan oleh pengelola Sistem
Informasi Kesehatan.
PP NO.46 Tahun 2014
Tantangan dalam Pengembangan SIMRS
• Perkembangan Teknologi Informasi yang cepat
• Kompetensi SDM
• Penganggaran
• Regulasi
• Keamanan Sistem Informasi
Modul SIMRS :
A. Kegiatan pelayanan utama (front office)
- Pendaftaran dan Admission
- Poliklinik (Rawat Jalan)  Askep, CPOE (computerized provider order entry), Pemeriksaan
Penunjang (Lab, Radiologi), Apotik, Billing
- Rawat Inap  Askep, CPOE (computerized provider order entry), Pemeriksaan Penunjang
(Lab, Radiologi), Apotik, Pemberian Makan(Gizi), Billing
B. Kegiatan administratif (back office)
Gudang/ Logistik, HR, Keuangan dan Akuntansi, DSS (Dashboard Management)
C. Komunikasi dan kolaborasi (Bridging)
- BPJS
- Sistem Pelaporan Rumah Sakit
- Alat Medis (CR, LAB)-> RIS, LIS
- Sistem dan Perangkat Lain
Contoh Modul dalam SIMRS :
(PMK No.82 Tahun 2013)

Front Office Back Office


Peran SIMRS
1. Meningkatkan aksebilitas data
2. Menjamin tersedianya informasi yang berkualitas
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
5. Mengurangi Biaya dan Meningkatkan pendapatan
6. Manajemen Aset
7. SIM untuk pendukung pengambilan keputusan.
8. SIM untuk pengendalian operasional dan Pengendalian Manajemen
9. SIM menganalisis kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkanya.
10. SIM berperan sebagai penyedia bagi pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
• Rumah Sakit harus memberikan informasi yang akurat, tepat waktu
dan relevan.
• Akurat Berarti Menyampaikan Informasi yang tervalidasi dan
terverifikasi
• Tepat Waktu berarti menyampaikan informasi secara Realtime atau
sesuai dengan periodenya
• Relevan berarti informasi yang disajikan berguna bagi penerima
informasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai