Anda di halaman 1dari 90

KLASTER MANAJEMEN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Disampaikan Pada Orientasi Fasilitator ILP


Jakarta, 8 - 12 Mei 2023

1
Tujuan Pembelajaran Umum
a. Bagi orientasi fasilitator: Setelah mengikuti orientasi ini,
peserta dapat menjadi fasilitator dalam materi Klaster
Manajemen
b. Tujuan Pembelajaran Umum bagi orientasi tenaga kesehatan:
Setelah mengikuti orientasi ini, peserta dapat memahami dan
menjelaskan terkait Klaster Manajemen
TUJUAN Tujuan Pembelajaran Khusus
PEMBELAJARAN Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat memahami dan
menjelaskan:
a. Manajemen Puskesmas
b. Manajemen mutu pelayanan dan keselamatan dan
keselamatan bagi masyarakat, pasien, dan petugas
c. Manajemen jaringan dan jejaring Puskesmas
d. Manajemen pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP
e. Sistem Informasi 2
Kebijakan
Manajemen Puskesmas

KEMENTERIAN KESEHATAN

disampaikan pada:
Orientasi Fasilitator Integrasi Layanan Primer
Outline

1. Pendahuluan

2. Kebijakan Manajemen Puskesmas

3. Peran Dinas Kesehatan


Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk melakukan transformasi
sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan
Outcome ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki pengendalian Gerakan Masyarakat Hidup Memperkuat sistem
RPJMN berencana dan kesehatan masyarakat penyakit Sehat (GERMAS) kesehatan & pengendalian
bidang obat dan makanan
reproduksi
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
6 kategori utama penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit kapabilitas layanan sekunder farmasi & alat tanggap darurat
imunisasi, gizi seimbang, imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer & tersier kesehatan Jejaring nasional
olah raga, anti rokok, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Pembangunan RS di Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab,
sanitasi & kebersihan dan perluasan usia, skrining stunting, Puskesmas di 171 Kawasan Timur, jejaring 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan
lingkungan, skrining cakupan di seluruh & peningkatan ANC kec., penyediaan 40 pengampuan 6 layanan obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
penyakit, kepatuhan Indonesia. untuk kesehatan ibu & obat esensial, unggulan, kemitraan volume & by value. top exercise
pengobatan bayi. pemenuhan SDM dengan kesiapsiagaan krisis.
kesehatan primer world’s top healthcare
centers.

4 Transformasi sistem 5
Transformasi SDM
6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan kesehatan.
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
SLIDE 5 nakes
lulusan luar negeri.
Visi Transformasi Kesehatan Layanan Primer
(Dukungan Sarpras, Obat, Alkes, dan Tata Kelola Manajemen)

1
Penguatan dan 100% pimpinan Puskesmas telah
Pengembangan ditingkatkan kompetensinya melalui
Kompetensi Pimpinan pelatihan Manajemen Puskesmas dan
melaporkan kegiatan manajemen
Puskesmas
Transformasi
2
Pemenuhan Sarana, 100% Puskesmas memiliki SPA sesuai
Pareto
diharapkan dapat Prasarana, Alat standar dan 100% Puskesmas tersedia 40
item obat esensial
Kesehatan
menjawab
permasalahan yang
3
Penguatan Manajemen 8. 000 Puskesmas menjadi BLUD sehingga
& Tata Kelola memiliki fleksibilitas mengelola
dialami oleh Puskesmas keuangan

masyarakat dalam
4
Penguatan Jejaring Peningkatan capaian sasaran dan
Kegiatan dengan
mengakses daya ungkit
Puskesmas target program di Puskesmas dengan
dukungan jejaring di semua Puskesmas
layanan primer tinggi

5
Intervensi Promotif- Minimal 80% keluarga di Indonesia adalah
Preventif Berkelanjutan keluarga sehat di setiap provinsi
Berbasis Keluarga

6
Pengurangan Beban 100% Puskesmas dengan realisasi
UKP dana BOK minimal 95%
Capaian SPM Bidang Kesehatan
Kabupaten/Kota di mencapai 100%

6
1
Penguatan dan 100% pimpinan Puskesmas
Pengembangan telah ditingkatkan
kompetensinya melalui
Manajemen
Kompetensi SDM
pelatihan Manajemen
Pimpinan Puskesmas dan melaporkan
Puskesmas kegiatan manajemen

2
Pemenuhan 100% Puskesmas memiliki SPA Manajemen
Sarana, sesuai standar dan 100%
Puskesmas tersedia 40 item obat SPA
Prasarana, Alat
esensial
Kesehatan
MANAJEMEN
3
Penguatan 8. 000 Puskesmas menjadi
Manajemen
Manajemen & Tata BLUD sehingga memiliki PUSKESMAS
Kelola fleksibilitas mengelola Keuangan
keuangan
Puskesmas
Manajemen P1
4
Penguatan Peningkatan capaian sasaran
Jejaring dan target program di Program/
Puskesmas Puskesmas dengan dukungan
pelayanan
jejaring di semua Puskesmas
P2
5
Intervensi Minimal 80% keluarga di Indonesia
Promotif-Preventif adalah keluarga sehat di setiap Manajemen
Berkelanjutan
Berbasis Keluarga
provinsi Program/
pelayanan
P3

6
Pengurangan 100% Puskesmas dengan
Beban UKP realisasi dana BOK Manajemen
minimal 95% Program/
Capaian SPM Bidang
Kesehatan Kabupaten/Kota di pelayanan 7
mencapai 100%
Outline

1. Pendahuluan

2. Kebijakan Manajemen Puskesmas

3. Peran Dinas Kesehatan


Regulasi terkait Manajemen Puskesmas

Permenkes No.44 Tahun 2016


❑ Pendahuluan
❑ Perencanaan
❑ Penggerakan dan Pelaksanaan
❑ Pengawasan, Pengendalian dan
Penilaian Kinerja
❑ Dukungan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dalam MP
❑ Penutup
❑ Lampiran

9
Serangkaian proses yang
terdiri dari perencanaan, Manajemen Puskesmas
pengorganisasian,
pelaksanaan dan kontrol
untuk mencapai tujuan
secara efektif & efisien

S s
i te Pemberdayaan
In fo rm
Puskesmas Masy.
m Peningkatan
aSumber
si Upaya
Daya pelayanan Mutu
Terintegrasi melalui pelaksanaan
MANAJEMEN PUSKESMAS
Didukung Oleh
Pola Kepemimpinan & Komunikasi
Efektif Seorang Kepala
Sumber: Permenkes Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
Berbagai permasalahan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
membutuhkan Manajemen Puskesmas untuk mengatasinya
UKM Esensial UKM Pengembangan
Puskesmas 1. Promosi kesehatan Bersifat inovatif
(Kecamatan) 2. Kesehatan lingkungan Disesuaikan dengan
3. Kesehatan keluarga prioritas masalah
4. Gizi kesehatan, kekhususan
wilayah kerja, dan
Klaster 5. Pencegahan dan potensi sumber daya
Manajemen pengendalian penyakit yang tersedia
UKP
1. Rawat jalan (kunjungan sehat
maupun sakit)
2. Gawat darurat
Klaster Klaster
Klaster 3. Persalinan normal
Usia Penanggulangan
Ibu dan 4. Perawatan di rumah
Produktif- Penyakit
Anak 5. Rawat inap, sesuai kebutuhan
Lansia Menular
pelayanan

Dalam melaksanakan UKM dan UKP, Puskesmas


menyelenggarakan kegiatan:
• Manajemen • Pelayanan • Pelayanan
Laboratorium, rawat Perkesmas Laboratorium
inap, farmasi, gawat Puskesmas
darurat • Kunjungan
• Pelayanan Keluarga
11
Kefarmasian
Perencanaan Puskesmas (P1)
mengacu kepada Rencana Strategis Dinas kesehatan
Kabupaten/Kota, Data dan informasi hasil kinerja dan
gambaran kesehatan wilayah Puskesmas selama 4 tahun
sebelumnya dan juga mengacu kepada kebijakan kesehatan
nasional
Menjamin kelangsungan kegiatan pelayanan kesehatan pada setiap tahun dalam satu periode, walaupun
terjadi pergantian pengelola dan pelaksana
Rencana 5 tahunan dapat ditelaah kembali jika ada perubahan kebijakan mendasar atau kondisi yang memaksa perubahan
alokasi anggaran. Perubahan dapat dilakukan melalui Mid Term Evaluation berdasarkan kebijakan kepala daerah

1. PERENCANAAN 2.PENGGERAKAN PELAKSANAAN 3.PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA


Tahapan Perencanaan dilaksanakan oleh Tim Manajemen Puskesmas dengan
keterlibatan seluruh program

3. Perumusan 4. Penyusunan
1. Persiapan 2. Analisis Situasi
Masalah Perencanaan

1. Pengumpulan data 1. Identifikasi masalah


1. Pembentukan Tim 2. Analisis data 2. Penetapan urutan prioritas
2. Pemahaman pedoman 3. Analisis masalah dari masalah
MP dan peraturan terkait sisi pandang 3. Mencari akar penyebab
3. Pelajari rencana 5 masyarakat melalui masalah
Survei Mawas Diri 4. Menetapkan cara
tahunan dinkes
penyelesaian masalah
kab/kota, SPM
kab/kota, target dan
indikator Puskesmas,
Bergantung pada kondisi “bio-
NSPK lain yg terkait
psiko-sosio-kultural”
menghasilkan pemecahan
masalah local specific

1. PERENCANAA N 2. P E N G G E R A K A N P E L A K S A N A A N 3 . PE N GAWASAN , PE N G E N DALIAN DAN P E 13


NILAIAN KINERJA
Penggerakan Pelaksanaan (P2)

01
Rapat Dinas
02
Pengarahan
03
Pelaksanaan Kegiatan
04
Forum Khusus (Lokmin)
Apel Pegawai Sesuai Jadwal

1. PERENCANAA N 2. P E N G G E R A K A N P E L A K S A N A A N 3 . PE N GAWASAN , PE N G E N DAL IAN DAN P E


14
NILAIAN KINERJA
Penggerakan Pelaksanaan (P2)
LOKAKARYA LOKAKARYA MINI
MINI Bulanan Tribulanan
• Setiap bulan sekali • Setiap 3 bulan sekali
• Dihadiri seluruh staf internal Puskesmas • Dihadiri internal Puskesmas dan LS terkait
• Peserta : Kepala Puskesmas, Seluruh pegawai • Peserta : Camat, Kepala Puskesmas, Pegawai Puskesmas,
Puskesmas, termasuk pegawai yang bertugas di Perwakilan Dinkes Kab/Kota, Tim penggerak PKK
Pustu dan Poskesdes, Jejaring Fasyankes di kecamatan
wilker Puskesmas. /distrik, Perwakilan Puskesmas di wilayah kecamatan/distrik, Staf
• Agenda: kecamatan, LS di kecamatan, a.l pertanian, agama, pendidikan,
 Menilai pencapaian & hambatan yang dijumpai BKKBN, sosial (sesuai dengan LS yang ada di kecamatan),
pada bulan atau periode yang lalu Lembaga/organisasi kemasyarakatan lain bila perlu.
 Pemantauan pelaksanaan rencana yang akan • Agenda:
datang  Menggalang dan meningkatkan kerja sama antar sektor
 Melakukan evaluasi Pemantauan Wilayah terkait
Setempat (PWS) dalam pembangunan kesehatam
 Menginformasikan & mengidentifikasi capaian hasil kegiatan
tribulanan sebelumnya, membahas & memecahkan masalah
serta hambatan oleh LS
 Menyusun RTL dan kesepakatan/komitmen Lintas Sektor
untuk
menjalankan RTL secara bersama-sama

1. PERENCANAA N 2. P E N G G E R A K A N P E L A K S A N A A N 3 . PE N GAWASAN , PE N G E N DAL IAN DAN P E


15
NILAIAN KINERJA
Pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas (P3)

Pengawasan
Pengendalian
Internal Penilaian kinerja Puskesmas
Dilakukan Puskesmas Menjamin kesesuaian
sendiri, baik oleh Kepala pelaksanaan kegiatan dengan Dilaksanakan oleh Puskesmas.
Puskesmas, tim audit
internal, tim mutu maupun rencana yang telah ditetapkan Hasil penilaian diverifikasi oleh
setiap penanggungjawab dan dilakukan secara terus dinas kesehatan kabupaten/kota.
dan pengelola/pelaksana menerus. Jika terdapat
kluster
ketidaksesuaian dilakukan upaya
Eksternal perbaikan.
Dilakukan oleh instansi
dari luar Puskesmas
Pencapaian Pelaksanaan
Cakupan Manajemen
Pelayanan Puskesmas
Lokakarya Kesehatan
Mini
Supervisi terjadwal
atau sewaktu-waktu
1. PERENCANAA N 2. P E N G G E R A K A N P E L A K S A N A A N 3. P E N G A W A S A N , P E N G E N D A L I A N D A N P 16
ENILAIAN KINERJA
A. Pelayanan Kesehatan

UKM Esensial, UKM Pengembangan dan


UKP akan terintegrasi di masing-masing
RUANG LINGKUP kluster
PKP:

A. Pelayanan
Kesehatan Paket pelayanan kesehatan di setiap kluster
B. Manajemen contoh:
Puskesmas Pada kluster ibu dan anak pelayanan yang diberikan:
persalinan normal, balita yang dipantau tumbuh
kembangnya, dll

17
Pengawasan, Pengendalian Dan Penilaian Kinerja

(P3)
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
FORMULIR FORMAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A. CONTOH TABEL PENILAIAN CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN

Kegiatan/ Target Capaian Ketercapaian


Satuan Total Target Pencapaian Cakupan
No Klaster Tahun target tahun
Sasaran Sasaran Sasaran (Absolut) Riil Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
variabel N (%) N

Pelayanan
Ibu dan kesehatan
1 Anak ibu

Jumlah ibu 100% Ibu hamil 200 200 197 98.5 15 17 14 10 15 23 10 13 18 20 25 17 98.5
hamil
memiliki
buku KIA

Jumlah ibu 100% Ibu hamil 50 50 44 88 5 3 2 3 5 4 2 6 5 4 2 3 88


hamil KEK
mendapat
PMT

Balita yang 100% Balita 500 500 427 75.4 30 60 32 25 23 32 25 54 20 28 27 21 75.4


dipantau
tumbuh
18
kembangny
B. Manajemen Puskesmas
Manajemen umum: proses penyusunan perencanaan,
penggerakkan, pelaksanaan dan penilaian kinerja

Manajemen sumber daya termasuk manajemen sarana,


RUANG LINGKUP prasarana, obat, SDM dll
PKP:
Manajemen keuangan dan Barang Milik Negara/Daerah
A. Pelayanan
Kesehatan
B. Manajemen Manajemen data dan informasi
Puskesmas
Manajemen mutu

19
Pengawasan, Pengendalian Dan Penilaian
Kinerja
(P3)KINERJA PUSKESMAS
PENILAIAN
B. CONTOH TABEL PENILAIAN MANAJEMEN PUSKESMAS
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional Nilai Hasil
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10

1 Manajemen umum

Izin operasional puskesmas Puskesmas memiliki Belum Sudah Sudah dilakukan Memiliki izin 10
izin operasional yang mengajukan mengajukan verifikasi oleh operasional yang
masih berlaku izin/masa izin permohonan izin dinkes kab/kota berlaku
operasional dan dokumen
habis lampiran
lengkap

2 Manajemen SDM

Dokumen sasaran dan Puskesmas memiliki Belum ada Ada, lengkap Ada, lengkap dari Ada, lengkap 100% 10
penilaian kinerja pegawai dokumen SKP dari 50% 90% pegawai pegawai
(Sasaran Kinerja pegawai
Pegawai) tahun
berjalan dan penilaian
SKP tahun
sebelumnya 20
Penilaian Kinerja
Puskesmas

Cakupan Hasil Manajemen


Kategori Baik (> 8,4) Cukup (5,5-8,4) Kurang (< 5,5)

Cakupan Baik (> 90 %) Baik Cukup Kurang


Pelayanan Cukup (81 – 90 %) Cukup Cukup Kurang
Kesehatan Kurang (< 81%) Kurang Kurang Kurang
21
Contoh format surat hasil verifikasi
Dinas Kesehatan sebagai feedback
terhadap Penilaian Kinerja Puskesmas

Dinkes memberikan
rekomendasi untuk
peningkatan kinerja
Puskesmas tahun
berikutnya.

22
SIKLUS MANAJEMEN
PUSKESMAS
2022 2023 2024
Dokumen yang
harus dimiliki
Puskesmas

• Evaluasi • Evaluasi
2022 2023
• Akhir • Akhir
Penyusunan 2023 Penyusunan
RUK 2024
RUK 2023
• Persiapan
• Persiapan
RPK 2023 2024 RPK 2024
• Awal
• Awal Penyusunan
Penyusunan RUK 2025
RUK 2024

Dokumen yang
harus sudah
P2
P1diselesaikan
Puskesmas
23
P3
PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN
MANAJEMEN PUSKESMAS

Menggerakkan koordinasi dan integrasi lintas program dan lintas sektor di tingkat provinsi dalam
Provinsi pelaksanaan MP

Meningkatkan kompetensi SDM dengan menyelenggarakan pelatihan MP untuk meningkatkan pelayanan


kesehatan bagi kepala puskesmas dan kepala tata usaha puskesmas yang belum dilatih MP

Melakukan pembinaan kepada Puskesmas untuk mencapai target indikator program masing-masing klaster

Memberi dukungan sumber daya dalam kelancaran pelaksanaan seluruh proses manajemen di
puskesmas sesuai usulan puskesmas

Melakukan advokasi kepada pemerintah daerah provinsi agar proses perencanaan, pembahasan, dan
persetujuan terhadap rencana usulan kegiatan dapat diakomodasi hingga musrenbangnas

Bertanggung jawab terhadap penyelesaian masalah kesehatan yang tidak bisa diselesaikan di tingkat dinas
kesehatan kabupaten/kota

24
PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN
MANAJEMEN PUSKESMAS

Kabupaten/ Memfasilitasi integrasi/koordinasi puskesmas dengan FKTP lainnya atau sektor swasta dalam bentuk kerja
sama
Kota Meningkatkan kompetensi SDM dengan menyelenggarakan pelatihan MP bagi kepala puskesmas dan kepala tata
usaha puskesmas yang belum dilatih MP

Melakukan pembinaan bagi puskesmas dalam menyusun dokumen perencanaan puskesmas

Melakukan pembinaan kepada penanggung jawab klaster untuk mencapai target indikator program masing-
masing klaster

Memberi dukungan sumber daya dalam kelancaran pelaksanaan seluruh proses manajemen di puskesmas
sesuai usulan puskesmas

Mendampingi kepala puskesmas dalam melakukan advokasi kepada camat menjelang pelaksanaan lokakarya
mini triwulanan

Melakukan advokasi kepada pemerintah daerah kabupaten/kota agar proses perencanaan, pembahasan, dan
persetujuan terhadap rencana usulan kegiatan dapat diselenggarakan tepat waktu

25
PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN
MANAJEMEN PUSKESMAS

Bertanggung jawab terhadap penyelesaian masalah kesehatan yang tidak bisa diselesaikan di tingkat
Kabupaten/ puskesmas

Kota Menghadiri lokakarya mini triwulanan dan berpartisipasi aktif dalam menjalin koordinasi lintas
sektor

Melakukan evaluasi terhadap kontribusi/dukungan lintas sektor yang telah disepakati dalam lokmin
triwulanan
Melakukan pengawasan terhadap kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas, pelaksanaan MP
dan pencapaian program puskesmas

Melakukan pengumpulan hasil PKP setiap akhir tahun dari semua puskesmas di wilayah kerjanya

Mengingatkan puskesmas yang belum menyerahkan PKP

Melakukan verifikasi terhadap PKP

Memberikan feedback terhadap hasil PKP

26
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN DAN
KESELAMATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Disampaikan Pada Orientasi Fasilitator ILP


Jakarta, 10-14 April 2023

27
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Pengukuran Mutu
Bahasan 4. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
(PPI)
5. Manajemen Risiko
6. Keselamatan Pasien
7. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
8. Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan
(MFK)

28
Tujuan Pembelajaran
a. Pada Orientasi Fasilitator tingkat Dinas Kesehatan: setelah mengikuti
Umum
orientasi ini, peserta dapat menjadi fasilitator dalam materi Manajemen
Mutu Pelayanan dan Keselamatan bagi Masyarakat, Pasien dan
Petugas
b. Pada Orientasi Tenaga Kesehatan Puskesmas: setelah mengikuti
orientasi ini, peserta dapat memahami dan menjelaskan terkait
Manajemen Mutu Pelayanan dan Keselamatan bagi Masyarakat,
Pasien dan Petugas

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat memahami dan menjelaskan:
c. Pengukuran mutu
d. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
e. Manajemen Risiko
f. Keselamatan Pasien
g. Keselamatan dan kesehatan kerja
h. Manajemen fasilitas dan keselamatan 29
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Pengukuran Mutu
Bahasan 4. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
(PPI)
5. Manajemen Risiko
6. Keselamatan Pasien
7. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
8. Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan
(MFK)

30
A R A H K E B I J A K A N R P J M N 2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif,
didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi, melalui

Peningkatan Percepatan Peningkatan Pembudayaan Penguatan sistem


kesehatan ibu, anak, perbaikan gizi pengendalian perilaku hidup sehat kesehatan dan
keluarga berencana masyarakat penyakit melalui Gerakan pengawasan obat
(KB) dan kesehatan Masyarakat Hidup dan makanan
reproduksi, Sehat
• Fasilitas kesehatan
• Insidensi TB (per • Merokok usia 10-18 tingkat pertama
• Angka kematian ibu (per • Prevalensi stunting balita
tahun (%) terakreditasi (%)
100.000 KH) (%) 100.000 penduduk)
• Obesitas usia • RS terakreditasi (%)
• Angka kematian bayi (per • Prevalensi wasting balita • Insidensi HIV (per
>18 tahun (%) • Puskesmas dengan jenis
1.000 KH) (%) 1000 penduduk yang
• Jumlah tenaga kesehatan sesuai
• Angka kematian neonatal (per tidak terinfeksi HIV)
kab/kota sehat standar (%)
1.000 KH) • Eliminasi
• Puskesmas tanpa
• Imunisasi dasar lengkap pada malaria
dokter (%)
anak usia12-23 bulan (%) (Kab/Kota)
• Puskesmas dengan
ketersediaan obat
esensial (%)

Indikator RPJMN terkait Akreditasi 3


1
FKTP
3
2 INDIKATOR KINERJA MUTU PELAYANAN
PRIMER
Pada Revisi Renstra Kemenkes 2022-2024
IKP IKK 2022 2023 2024
% FKTP % PUSKESMAS TERAKREDITASI
90 95 100
TERAKREDITASI (BASELINE 47%)
% KLINIK PRATAMA TERAKREDITASI
65 90 100
(BASELINE 3%)
% TMPD YG MELAKUKAN
PENGUKURAN INM PELAYANAN 30 60 100
KESEHATAN (BASELINE 0%)
% FKTP TERAKREDITASI G
JUMLAHPERJENISFKTPYANGTERAKREDITASI
10000
TPMD/TPMDG
BELUM ADA Y
TERAKREDITAS I
SAMPAI

DENGAN SAA T 8000 9151


46%

INI
54%
6000

4000

2000
DATA PER DESEMBER 2021 179
0
STANDAR MUTU PELAYANAN
KESEHATAN
REGI
S
TRASI

AKRED
LISEN
I
SI TASI
PENINGKATAN
PELAYANAN
STATUS
PELAYANA KESEHATAN
KESEHATAN
N BUDAYA MUTU YANG
&
KESEHATAN BERMUTU
KEPUASAN
AUDI SERTI PASIEN
T FI
KLINI KASI
S

PENGU
PELAPOR
AN IKP “Tingkat Pelayanan yang dapat
KURA
N meningkatkan outcome yang diharapkan,
MUTU
sesuai standar pelayanan, perkembangan
ilmu, hak pasien dan keterlibatan pasien
PEMANTAUAN DAN EVALUASI dan masyarakat”

3
DIMENSI MUTU PELAYANAN
KESEHATAN
EFISIEN AMAN
Mengoptimalkan sumber Meminimalisasi terjadinya kerugian
daya yang ada tanpa (harm), cedera dan kesalahan
pemborosan medis yg bisa dicegah kepada
bahan. mereka yg menerima pelayanan

EFEKTIF
Menyediakan pelayanan ADIL
Kesehatan berbasis bukti Menyediakan pelayanan yang
kepada seragam tanpa membedakan
masyarakat jenis kelamin, suku, etnik,
TEPAT
tempat tinggal, agama, social
WAKTU
ekonomi
Mengurangi waktu
tunggu dan
keterlambatan BERORIENTASI PASIEN
pemberian Menyediakan pelayanan
pelayanan
INTEGRASI yang sesuai dengan
Menyediakan pelayanan preferensi kebutuhan &
yang terkoordinasi lintas nilai nilai individu
fasyankes dan pemberi
pelayanan serta menyediakan
pelayanan untuk seluruh siklus
7 Dimensi 3
4
kehidupan
INTERVENSI 13 INDIKATOR DI RS

PENINGKAT 6 INDIKATOR DI Puskesmas

A N 7 INDIKATOR DI LABKES

MUTU 7 INDIKATOR DI UTD

4 INDIKATOR DI KLINIK

4 INDIKATOR DI TPMD
REGISTRASI
& LISENSI
PELAPORAN
INDIKATOR
IKP
MUTU
FASYANKES

Sarana
PENILAIAN
Prasarana
AKREDITAS
TATA KELOLA
Alat Kesehatan I
DAN
Sumber KEPEMIMPINAN
Daya
Kesehatan

8
INDIKATOR MUTU

INDIKTOR NASIONAL MUTU INDIKTOR MUTU PRIORITAS INDIKTOR MUTU PELAYANAN


PUSKESMAS

• Indikator yang ditetapkan oleh • Indikator mutu yang ditetapkan • Indikator mutu yang ditetapkan
berdasarkan skala prioritas berdasarkan masalah mutu di masing-
Kementerian Kesehatan masing pelayanan di Puskesmas
masalah mutu di Puskesmas
• Dasarnya adalah
• Ditetapkan melalui SK Kepala
Permenkes No. 30 Tahun 2022 • Ditetapkan melalui SK
Puskesmas Kepala Puskesmas

Dilengkapi dengan profil indikator

Pengukuran Indikator Mutu dilakukan dengan menggunakan profil Indikator Mutu melalui tahapan kegiatan:
• pengumpulan data
• validasi data
• analisis data
• pelaporan dan komunikasi
Pengukuran Indikator NASIONAL Mutu tersebut dilakukan melalui sistem informasi yang dikembangkan oleh 36
IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU & KESELAMATAN PASIEN DALAM
ILP
KP, PPI, K3, KP, PPI, K3,
MFK MFK

INM - BUDAYA
MUTU 37
PROGRAM MUTU DI
PUSKESMAS
PJ Mutu
Cluster
& tim?
1

Cluster Cluster
4 2 K
3

Cluster
3

K
P

PENGUKURAN INDIKATOR
MUTU
PP
I 38
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Pengukuran Mutu
Bahasan 4. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
(PPI)
5. Manajemen Risiko
6. Keselamatan Pasien
7. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
8. Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan
(MFK)

39
INDIKATOR
MUTU
Merupakan tolok ukur yang digunakan untuk menilai
tingkat capaian target mutu pelayanan kesehatan

Untuk menilai apakah kepentingan


upaya yang telah
dilakuka
transparansi
meningkatkan
n dapat
keluaran publik
pelayanan
kesehatan;

Memberikan umpan
balik kepada
Untuk pembelajaran fasyankes
menggunakan praktik
terbaik yang diperoleh
melalui proses kaji banding
41
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS

KEPATUHAN
KEBERSIHAN
TANGAN

KEPATUHAN
KEPUASAN
PENGGUNAAN
PASIEN
APD

INM
PUSKESMAS
IBU HAMIL
MENDAPATKAN KEPATUHAN
PELAYANAN ANC IDENTIFIKASI
SESUAI PASIEN
STANDAR

ANGKA
KEBERHASILAN
PENGOBATAN
PASIEN TB SO

Pelaporan pengukuran INM melalui


https://mutufasyankes.kemkes.go.id
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Pengukuran Mutu
Bahasan 4. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
5. Manajemen Risiko
6. Keselamatan Pasien
7. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
8. Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan
(MFK)

42
SUMBER RUJUKAN UTAMA PENERAPAN PPI DI FKTP

1
2
FRAMEWORK PENERAPAN PPI DI FKTP
a
PENERAPAN PPI SESUAI
HAIs
STANDAR DI FKTP : DITUANGKAN UNTUK
• DALAM GEDUNG DALAM RENCANA MENCEGAH,
DAN
b INFEKSI YG BERSUMBER
• LUAR GEDUNG KERJA TAHUNAN MENGENDALIKAN DARI MASYARAKAT
PPI FKTP KEJADIAN
INFEKSI
PENERAPAN PPI DI FKTP
c
DITUANGKAN DALAM RESISTENSI ANTIMIKROBA
RENCANA KERJA PI
TAHUNAN FKTP (P1),
DILAKSANAKAN (P2), SURVEILANS
MONITORING DAN
PENILAIAN (P3). P2 AUDIT ICRA DETEKSI DINI DAN CEGAH KLB

P3
SETIAP FKTP:
• Membuat regulasinya : SK tim, struktur
organisasi, dll MONITORING DAN EVALUASI KEBERHASILAN PROGRAM PPI
• Kebijakan PPI: menambahkan PPI pada
Pedoman Internal dan Renstra FKTP.
• Membuat Pedoman/Panduan PPI
• Membuat/melengkapi SOP setiap INDIKATOR KINERJA PPI
pelayanan nya sesuai dengan Juknis PPI
Insiden rate (Kamus Indikator)
PENDAHULUAN
Mortalitas Biaya
Masalah
HAIs Morbiditas Tuntutan hukum HH
APD
PPRA Limbah
Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi
VAP,IADP ILO,ISK

Airborne Droplet
Contact
Mercaptan Bundles of
HAIs

Komite PPI
Tim PPI
IPCN

Audit ICRA IPCN


2 PILAR KEWASPADAAN ISOLASI

KEWASPADAAN KEWASPADAAN
STANDAR BERDASARKAN TRANSMISI

Diterapkan pada semua klien yang ke Hanya diterapkan pada pasien yang
fasilitas pelayanan kesehatan setiap dicuragi terinfeksi
waktu
• Melalui kontak
• Melalui droplet
• Melalui udara (Airborne Precautions)
• Melalui common vehicle (makanan, air,
obat, alat, peralatan)
• Melalui vektor (lalat, nyamuk, tikus)

47
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Pengukuran Mutu
Bahasan 4. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
(PPI)
5. Manajemen Risiko
6. Keselamatan Pasien
7. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
8. Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan
(MFK)

48
MANAJEMEN RISIKO – MFK – KESELAMATAN
PASIEN

MANAJEMEN
RISIKO

MFK
• KSELAMATAN • Safety
PASIEN • Security
• PPI • B3
• K3 ( Safety) • Alat Medis
• MFK • Disaster
• FINANCIAL • Kebakaran
• REPUTASI • Utilisasi
SAFETY • MiTIGASI

MANAJEMEN
MFK
RISIKO 1 2

49
MANAJEMEN
RISIKO
Program manajemen risiko berkelanjutan
digunakan untuk melakukan identifikasi,
analisa dan penatalaksanaan risiko untuk
mengurangi cedera, dan mengurangi risiko
lain terhadap keselamatan pasien, staf dan
sasaran pelayanan Puskesmas serta
masyarakat

🞭 Risiko : potensi tindakan (action) / aktivitas (activity) yang dipilih


(termasuk pilihan tidak bertindak) akan menyebabkan kerugian (loss)
/ hasil yang tidak diharapkan
🞭 Risiko : potensial probabilitas proses akan gagal dan menimbulkan
error atau event
50
FRAMEWORK

IDENTIFIKASI POTENSI ANALISA RISIKO REDUKSI RISIKO


RISIKO

IDENTIFIKASI • FMEA REDESAIN


PROSES • HVA PROSES
BERISIKO
TINGGI • ICRA

Manajemen risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi:


a) identifikasi,
b) analisis,
c) evaluasi,
d) pengendalian,
e) informasi komunikasi,
f) pemantauan, dan pelaporan risiko,
5
g) termasuk berbagai strategi yang dijalankan untuk mengelola risiko dan 1
PERMENKES KESELAMATAN
NO.11 TAHUN
2017
PASIEN
TTG
Patient Safety
PASAL 1
KESELAMATAN Laporan Alert
: PASIEN IKP DARI
Keselamatan Pasien adalah suatu FASYANKES : KNKP Data
sistem yang membuat asuhan • RS (SP2KP IKP
pasien lebih aman, meliputi: • FKTP N) Nasiona Pembelajara
• asesmen risiko, • Fasyankes lain n Nasional
l
• identifikasi dan
risiko pasien,
pengelolaan
• pelaporan dan analisis insiden,
• kemampuan belajar
dari INTERNAL KEPALA
• implementasi
insiden dan tindak
solusilanjutnya, PUSKESMA
S
PASAL 19 Pelaporan setiap KNC/KTD/KTC/KPC
: LAPORAN yang menimpa pasien
• Fasilitas pelayanan kesehatan IKP
harus melakukan pelaporan PUSKESMAS
Insiden, secara online atau EKSTERNAL KNKP
tertulis kepada
Nasional Keselamatan Pasien
Komite
• Pelaporan Insiden • Sentinel dan & KTD
disampaikan
tersebut setelah • Pelaporan secara elektronik setiap KTD/sentinel event yang
dilakukan analisis, menimpa
mendapatkan
serta rekomendasi pasien dan telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan solusinya.5
dan solusi dari • Pelaporan IKP https://mutufasyankes.kemkes.go.id 2
Keselamatan Pasien
tim
PUSKESMAS SALAH SATU
MENGAPA
PROGRAM K3
DIIMPLEMENTASIK
TEMPAT KERJA YANG RISIKO
AN TINGGI
?
Mencegah

5
4
MANAJEMEN JARINGAN & JEJARING PUSKESMAS

Maret 2023
TUJUAN PEMBELAJARAN

TPU TPK
Peserta mampu Peserta mampu :
memahami • Memahami dan menjelaskan
dan Jejaring dan Jaringan
menjelaskan Puskesmas
Manajemen
Jejaring dan • Memahami dan menjelaskan
Jaringan Manajemen Pemberdayaan
Puskesmas Masyarakat

56
JEJARING DAN JARINGAN PUSKESMAS

57
JARINGAN & JEJARING PUSKESMAS

PUSKESMAS
MoU/PKS yang
difasilitasi oleh
Dinkes Kab/Kota

Pembinaan Teknis & Adm


JEJARING JARINGAN

UKBM
Posyandu
Lainnya
Puskesmas
Puskesmas Keliling
Pembantu
Klinik
Pratama Rumah Sakit mengikuti manajemen
Puskesmas dan terintegrasi
dalam P1-P2-P3 Puskesmas
Tempat Praktik
Mandiri Nakes Laboratorium

Apotik Logistik
Pelayanan
Catpor

Peningkatan Akses dan


Kualitas Pelayanan bagi Tercapainya Target Program
Masyarakat
PEMBINAAN JEJARING

Pembinaan Jejaring bertujuan :


1) Terselenggaranya pembinaan teknis dan administratif terhadap
jejaring
2) Terpantaunya pemenuhan standar pelayanan
kesehatan di Jejaring.
3) Terpantaunya kinerja layanan kesehatan di Jejaring.
4) Terpantaunya masalah kesehatan yang ditemukan di Jejaring
5) Terselenggaranya pencatatan dan pelaporan jejaring melalui sistem
pelaporan terintegrasi pelayanan kesehatan
6) Terselenggaranya koordinasi teknis dan administratif
dalam mewujudkan pemenuhan standar pelayanan kesehatan

59
Penguatan
Implementasi
Integrasi
Pelayanan
Puskesmas
dengan FKTP
lain

60
Proses Penguatan Implementasi Integrasi Pelayanan Puskesmas
dengan FKTP lain
Tahapan Implementasi Integrasi Pelayanan Puskesmas dengan
FKTP lain

62
Tahapan Implementasi Integrasi Pelayanan Puskesmas dengan
FKTP lain

63
MANAJEMEN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

64
PROMOSI KESEHATAN
adalah proses untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu masyarakat agar
berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan
yang optimal
Advokasi dan Dukungan • Puskesma
Kebijakan s
• Pustu
1R.UMANenGn
i LgkN
I at
• Posyandu
GkaKnUP
kemampuan
individu dan
masyarakat
2. Memperkuat
gerakan
masyarakat Turunnya
Pemberdayaa
Membangu PEMBUDAYAA
: AKI,
3. Menciptakan Masalah n dan
lingkungan n Peningkatan N PERILAKU
AKN,
Kesehatan
yang kondusif Kemitraan Peran AKB
SEHAT
Masyarakat dan
4. Stunting
Mengembangkan
Kebijakan yang PTM
berwawasan
sehat

5. Mereorientasi
pelayanan • Sekolah sehat
kesehatan Posyandu • Kampus sehat
aktif •
*Otawa
Pesantren
Charter Data, Sarana, Sumber Daya Metode dan Media KIE
sehat
dan Tenaga Promosi (Kampanye dan Posyand • KTR
Kesehatan Penyebarluasan Informasi) u • Dsb
(Permenkes No.74 Th. 2015)
Pemberdayaan
Masyarakat

Ditujukan untuk menciptakan kesadaran,


kemauan serta kemampuan individu,
keluarga dan kelompok masyarakat dalam
rangka meningkatkan kepedulian dan
peran aktif di berbagai upaya kesehatan
untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan

Dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses


pemecahan masalah melalui pendekatan
edukatif dan partisipatif dan
memperhatikan kebutuhan, potensi dan
sosial budaya setempat

SASARAN PROMOSI KESEHATAN


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BIDANG KESEHATAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DILAKUKAN MELALUI
proses untuk MENINGKATKAN
pengetahuan, kesadaran dan Posyandu
UPAYA KESEHATAN
kemampuan individu, keluarga BERSUMBERDAYA
serta masyarakat untuk berperan MASYARAKAT UKS/M
aktif dalam upaya kesehatan (UKBM)
Tempat Kerja

fasilitasi proses pemecahan


Diutamakan Pembinaan
masalah melalui pendekatan
upaya kelembagaan
edukatif dan partisipatif serta promotif-
memperhatikan kebutuhan dan teknis
preventif
potensi dan sosial budaya
setempat
Permenkes No 8 Th 2019
1. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali
dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi;

2. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan


masyarakat
3. Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat
STRATEGI 4. Penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku
PEMBERDAYAA kepentingan;

N MASYARAKAT 5. Peningkatan kemitraan dan pastisipasi lintas sektor, lembaga


kemasyarakatan organisasi kemasyarakatan & swasta

6. Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis


kearifan lokal

7. Pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau kelembagaan


Pemberdayaan Masyarakat yang sudah ada sesuai dengan
kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.
Permenkes No 8 Th 2019
TAHAPAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Data Kesehatan dari Masalah kesehatan Menyosialisasikan Menyusun kegiatan Pelaksanaan Pembinaan kelestarian
PWS yang ada di hasil SMD. yang akan dilakukan Kegiatan Pustu atau dilakukan oleh
Sesuai siklus hidup masyarakat dan Pemutakhiran dan dan/atau menyepakati kegiatan yang telah pemerintah desa
(ibu hamil-remaja, urutan prioritas pemetaan data rencana direncanakan Bersama masyarakat
usia produktif, lansia) penanganannya permasalahan pengembangan Pustu Kegiatan didampingi dan Puskesmas
• Penyakit menular Faktor penyebab kesehatan dan Sarana prasarana oleh pendamping Dilakukan melalui
dan tidak menular masalah kesehatan, potensi desa. yang diperlukan; teknis terkait sosialisasi,
• Data Pendekatan perilaku berisiko, Menggalang rencana anggaran, Dilakukan juga peningkatan kapasitas,
Keluarga non- partisipasi dan jadual pelaksanaan, kunjungan rumah, pertemuan berkala,
Data Profil Desa perilaku/lingkungan, semangat sasaran kegiatan, dan penggerakan, penerbitan peraturan
• Geografis dan kebijakan yang masyarakat penanggung jawab penyuluhan dan local dan pemantauan
• Demografis ada pencatatan oleh kader evaluasi
• Sosial dan Potensi yang dimiliki
Ekonomi desa/kelurahan untuk
mengatasi masalah
kesehatan

Pengenalan Survei Mawas Musyawarah Perencanaan Pelaksanaan Pembinaan


Kondisi WIlayah Diri Masyarakat Desa Partisipatif Kegiatan Kelestarian

PENDAMPING TEKNIS KESEHATAN (PUSTU, PUSKESMAS)


Diutamakan
Promotif –
Preventif

dilakukan oleh kader kesehatan yang didampingi oleh fasilitator, dibina oleh tenaga kesehatan melalui
UKBM
FASILITATOR Peran
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Katalisator dalam proses pemberdayaan
masyarakat
2. Pemberi bantuan dalam proses penyelenggaraan
seseorang yang atas nama pemerintah pemberdayaan masyarakat
atau lembaga pemberdayaan masyarakat 3. Penghubung dengan sumberdaya yang dapat
berkewajiban untuk mendampingi dan dimanfaatkan
membantu proses pengambilan 4. Pendamping dalam pencarian solusi dalam
keputusan yang dilakukan oleh permasalahan
masyarakat dalam mengadopsi inovasi
5. Pendamping dalam pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi
6. Pembina sesuai kewenangan dan
kompetensinya
7. Mendampingi masyarakat dan/atau melakukan
advokasi kepada pemangku kepentingan terkait

dapat berasal dari Pemerintah, LSM, Swasta, Anggota masyarakat


KADER
KESEHATA
N
anggota masyarakat desa atau kelurahan
Peran
yang memiliki pengetahuan, kemauan dan • Penggerak masyarakat untuk berpartisipasi dalam
kemampuan untuk menggerakkan upaya kesehatan sesuai kewenangannya termasuk
masyarakat berpartisipasi dalam memanfaatkan UKBM dan pelayanan kesehatan dasar
pemberdayaan masyarakat dan
• Pengelola Posyandu atau UKBM
pembangunan partisipatif kesehatan di desa
dan kelurahan. • Penyuluh kesehatan kepada masyarakat
• Pencatat kegiatan pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan
• Pendamping masyarakat sesuai kebutuhannya
• Pelapor jika ada kejadian/kasus dalam
permasalahan kesehatan setempat kepada
tenaga kesehatan
GAMBARAN UMUM POSYANDU

Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan (LKD/LKK) merupakan wadah
partisipasi masyarakat yang bertugas membantu Kepala Desa/Lurah dalam peningkatan pelayanan bidang
kesehatan dan bidang lainnya sesuai dengan potensi dan kebutuhan. Posyandu melakukan kegiatan
pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan dikoordinir oleh Pustu.

PERSAYARATAN POSYANDU

1. Dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat


2. Ditetapkan melalui Peraturan Desa untuk Desa dan Peraturan Bupati/Walikota untuk
Kelurahan
3. Memiliki pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Bidang Kesehatan
dan Bidang-Bidang lainnya sesuai kebutuhan yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Kepala Desa/Lurah
4. Berkedudukan di tingkat RT/RW/dusun
5. Memiliki kader yang memenuhi kriteria
6. Memiliki bangunan, prasarana dan peralatan untuk mendukung pelayanan.

(Permendagri No 18/2018)
PENGORGANISASIAN
KETUA

BENDAHARA SEKRETARIS

Bidang Kesehatan Bidang Lainnya

1. Pengurus Posyandu terdiri dari Ketua, Bendahara, Sekretaris, Koordinator dan Pelaksana Bidang.
2. Pelaksana Bidang Kesehatan adalah kader yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Desa/Lurah.
3. Kepengurusan Posyandu berlangsung selama 5 (lima) tahun terhitung sejak ditetapkan dan menjabat paling
banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut
4. Pengurus Posyandu dilarang merangkap jabatan pada LKD lainnya dan partai politik
5. Petugas di bidang Kesehatan adalah kader.

(PERMENDAGRI NOMOR 18 TAHUN 2018 TTG LKD DAN LAD)


BIDANG KESEHATAN

KRITERIA TUGAS DAN FUNGSI


1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai siklus hidup (ibu hamil nifas dan
bersalin, bayi balita dan anak usia pra sekolah, usia sekolah dan remaja, usia
Pelaksana bidang kesehatan adalah kader produktif dan lansia) secara terintegrasi
yang merupakan anggota masyarakat, bersedia, 2. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
mampu, dan memiliki waktu untuk 3. Melakukan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
4. Melaksanakan kegiatan Posyandu dengan bimbingan teknis petugas
menyelenggarakan kegiatan Posyandu. kesehatan dan kader pemberdayaan masyarakat Pustu
5. Melakukan kegiatan sebelum hari buka posyandu
Kriteria: 6. Menyelenggarakan hari buka posyandu minimal 1 kali dalam sebulan atau sesuai
1. Sekurang-kurangnya 5 orang kader. kebutuhan
7. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) bersama kader Pemberdayaan
2. Berdomisili di wilayah setempat Masyarakat Pustu
3. Memiliki pengalaman di bidangnya 8. Menghadiri Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) jika diperlukan
minimal 1 tahun 9. Menyusun perencanaan partisipatif untuk disampaikan ke Pustu dan Pokja
4. Memiliki kemampuan literasi Posyandu
10. Melakukan kunjungan rumah secara rutin dan terencana serta melakukan kegiatan
5. Memiliki kemampuan berkomunikasi, lainnya sebagai tindak lanjut dari PWS serta melaporkan hasilnya kepada Pustu
menguasai sosio kultural sesuai kearifan dan Pokja Posyandu melalui Kepala Desa/Lurah seminggu sekali
local 11. Melakukan monitoring dan evaluasi bersama kader Pemberdayaan
6. Mampu mengoperasikan telepon Masyarakat Posyandu Prima
12. Menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam upaya kesehatan sesuai
genggam (HP Android) kewenangannya dengan memanfaatkan Posyandu, Pustu, Puskesmas, dan
pelayanan kesehatan lainnya
1. Menyelenggarakan Pelayanan di Posyandu

Melakukan kegiatan sebelum hari buka posyandu :


TUGAS KADER a. Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan bagi ibu hamil dan balita
di POSYANDU b. Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui pertemuan
warga setempat.
c. Mempersiapkan sasaran, tempat pelaksanaan, sarana, dan media
Posyandu.
d. Melakukan pembagian tugas antar kader.
e. Berkoordinasi dengan petugas bidang kesehatan di Posyandu
Prima/Tenaga Kesehatan Puskesmas, dan petugas terkait.
Petugas : Kader

Menyelenggarakan hari buka posyandu bagi sasaran : ibu hamil, bersalin,


nifas, bayi, balita, anak usia prasekolah, usia sekolah, remaja, usia
produktif, dan lansia dengan 5 langkah.
Hari buka: minimal 1 kali sebulan mempertimbangkan jumlah sasaran,
sumber daya dan kesepakatan bersama.
Petugas : minimal 5 Kader dan 2 Nakes (perawat/bidan/tenaga gizi) yang
berasal dari Pustu atau Puskesmas.
ALUR PELAYANAN POSYANDU
Sasaran seluruh siklus hidup, pelaksanaan pelayanan menyesuaikan situasi kondisi setempat Setelah hari buka

Kunjungan rumah

Kelas Ibu Hamil

Kelas Ibu Balita


Paket Pelayanan Kesehatan Posyandu
Ibu Hamil, Bersalin, Nifas Bayi dan Balita dan Usia Usia Produktif Lansia
Pra Sekolah Sekolah
dan Remaja
Pelayanan 1. Kelas Ibu Hamil 1. Kelas ibu balita Posyandu dan Sekolah (UKS): 1. Skrining obesitas 1. Skrining obesitas
hari buka 2. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu 2. Pemantauan Pertumbuhan dan 1. Pelayanan Kesehatan 2. Skrining hipertensi 2. Skrining hipertensi
Posyandu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) Perkembangan Anak Peduli Remaja di 3. Skrining diabetes 3. Skrining diabetes
3. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas) 3. Imunisasi dalam gedung (KIE, melitus (DM) melitus (DM)
4. Pemberian vitamin A dan obat Konseling, Pembinaan 4. Skrining Penyakit 4. Skrining Penyakit
cacing Konselor Paru Obstruktif Paru Obstruktif
5. Pencegahan, deteksi dini, dan rujukan Remaja/Sebaya, Kronis (PPOK) Kronis (PPOK)
balita weight faltering, underweight, pengobatan umum) 5. Skrining Tuberkulosis 5. Skrining
gizi kurang, gizi buruk dan stunting 2. Skrining kesehatan anak (TBC) Tuberkulosis
6. Manajemen Terpadu Balita Sakit usia sekolah (anemia, 6. Skrining katarak (TBC)
status gizi, obesitas, 7. Skrining kesehatan 6. Skrining katarak
hipertensi, jiwa 7. Skrining
DM, TBC, HIV, indera, 8. Skrining layak hamil kesehatan jiwa
jiwa) bagi PUS 8. Skrining geriatri
3. Skrining kesehatan jiwa 9. Skrining status
imunisasi tetanus
10. Pelayanan KB
Kunjunga 1. Ibu Hamil 1. Edukasi perawatan neonatal dan 1. Edukasi, pemantauan 1. Edukasi dan 1. Edukasi dan
n rumah a. Pendataan ibu hamil ASI eksklusif status gizi, pelacakan sweeping sasaran sweeping sasaran
(kader) b. Edukasi memeriksakan kehamilan, 2. Sweeping neonatal yang belum kasus, monitoring belum mendapatkan belum mendapatkan
mengikuti kelas ibu hamil, gizi mendapatkan kunjungan neonatal konsumsi TTD remaja skrining hipertensi, skrining hipertensi,
seimbang 3. Sweeping dan edukasi putri DM DM
c. Deteksi ibu hamil berisiko (4T) a. tumbuh kembang 2. Sweeping usia sekolah 2. Deteksi dini gejala TBC, 2. Deteksi dini gejala
d. Pemantauan dan pendampingan ibu b. imunisasi rutin dasar dan remaja yang belum investigasi kontak, TBC, investigasi
hamil c. vitamin A dan obat cacing mendapatkan pelayanan edukasi kontak, edukasi
e. deteksi dini dan edukasi tanda 4. Edukasi dan monitoring rujukan penjaringan kesehatan. 3. Pemantauan kepatuhan 3. Pemantauan
bahaya kehamilan pada TTD pada remaja putri pengobatan penyakit kepatuhan
f. Monitoring PMT balita gizi kurang, gizi buruk, dan dan imunisasi rutin kronis (TBC, hipertensi, pengobatan kronis
2. Ibu Nifas stunting lanjutan DM) (TBC, hipertensi,
a. Sweeping ibu yang belum 2. Sweeping balita sakit tidak DM)
mendapatkan kunjungan nifas melakukan kunjungan ulang
b. Deteksi dini dan edukasi tanda
bahaya nifas

Output Semua ibu hamil memeriksakan kandungan (ANC) Bayi dan balita mendapatkan: Memastikan sasaran Seluruh sasaran mendapatkan Seluruh sasaran
yang 1. Imunisasi dasar dan lanjutan yang bermasalah skrining hipertensi, DM, gejala mendapatkan skrining
ingin 2. Pemantauan tumbuh kembang kesehatan mendapatkan TBC hipertensi, DM, gejala TBC
3. Memastikan sasaran yang sakit pelayanan kesehatan
dicapai
mendapatkan pelayanan kesehatan

78
2. Melakukan kunjungan rumah dan kegiatan lainnya di luar hari buka posyandu sebagai tindak
lanjut dari PWS
a. Mengadakan pemutakhiran data sasaran Posyandu: ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, balita, anak
usia prasekolah, usia sekolah, remaja, usia produktif, dan lansia.
TUGAS KADER b. Membuat diagram batang (balok) SKDN tentang jumlah semua balita yang bertempat tinggal di wilayah

di POSYANDU kerja Posyandu, jumlah balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) atau Buku KIA, jumlah
balita yang datang pada hari buka Posyandu dan jumlah balita yang timbangan berat badannya naik.
c. Melakukan tindak lanjut terhadap hari buka Posyandu melalui pertemuan warga setempat dan, atau
melakukan kunjungan rumah rutin untuk memastikan keluarga sudah mendapatkan layanan kesehatan,
penemuan dini masalah kesehatan dan tanda bahaya, monitoring kepatuhan dalam pengobatan.
d. Mendampingi petugas Pustu untuk melakukan advokasi ke tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan
dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan.
e. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) bersama Kader Pustu
f. Menghadiri Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) jika diperlukan
g. Menyusun perencanaan partisipatif dan disampaikan ke Posyandu
h. Melakukan monitoring dan evaluasi bersama Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pustu
i. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan kunjungan rumah kepada Pustu
seminggu sekali
Kunjungan rumah Tujuan
:1. Mengidentifikasi masyarakat yang tidak mendapatkan
pelayanan yang seharusnya
2. Mengidentifikasi non compliance (ketidakpatuhan minum
obat/pengobatan)
3. Mengidentifikasi tanda bahaya
Manfaat:
4. Masyarakat dapat mengetahui pelayanan kesehatan yang dapat
dijangkau sesuai kebutuhannya
5. Mendapatkan pendampingan dan edukasi dalam masa
pengobatan
6. Mengubah perilaku masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan
Sasaran:
Keluarga (seluruh anggota keluarga)
Tugas kader:
7. Melakukan kunjungan rumah secara rutin dan terencana
8. Melakukan pendataan dan pencatatan sederhana.
9. Memberikan penyuluhan/edukasi kesehatan
10. Menggerakkan masyarakat untuk periksa kesehatan dengan
memanfaatkan Posyandu, Pustu, Puskesmas, dan pelayanan
kesehatan terdekat lainnya.
11. Mendampingi sasaran yang mempunyai masalah kesehatan.
12. Melaporkan hasil kunjungan rumah kepada tenaga kesehatan di
Pustu dan Pokja tingkat Desa/Kelurahan seminggu sekali.
TUGAS KADER di POSYANDU

3. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan Manual:
Pencatatan Digital:
1. Posyandu:
a. Kartu pencatatan ibu hamil, melahirkan/nifas Saat ini sedang dikembangkan system informasi
b. Kartu pencatatan kesehatan bayi, balita dan kesehatan secara online melalui ASIK (Aplikasi
anak pra sekolah Sehat IndonesiaKu), pelaporan Posyandu akan
c. Kartu pencatatan kesehatan anak usia sekolah terhubung dengan Pustu dan Puskesmas melalui
dan remaja data Dashboard
d. Kartu pencatatan kesehatan usia produktif dan
lansia
e. Kartu Rekapitulasi hari buka (jumlah sasaran
datang/tidak, normal/masalah)
2. Kunjungan rumah menggunakan checklist
perkelompok sasaran

Pelaporan:
1. Pelaporan kegiatan Posyandu disampaikan kepada Kepala Desa dan sebagai Pokja Posyandu setiap
bulan sesuai ketentuan.
2. Pelaporan masalah kesehatan (kematian dan kesakitan serta KLB)/hasil kunjungan rumahdi wilayah
Posyandu disampaikan ke petugas kesehatan Pustu/Puskesmas
Sumber Dana Pengelolaan

Sumber pendanaan pelaksanaan • APBDesa dikelola oleh


Posyandu dapat berasal dari: Pemerintah Desa dan
• APBDesa pertanggungjawaban
• Dana Swadaya keuangan sesuai ketentuan
Masyarakat yang ditetapkan
• Sumber lain yang sah • Dana swadaya masyarakat
dan tidak mengikat dikelola oleh pengurus
PENDANAAN (sumbangan/donatur, posyandu menyesuaikan
CSR, hasil Kelompok dengan kaidah
Usaha Bersama, dll) pertanggungjawaban
keuangan yang ada.
• Sumber lain yang sah yang
melibatkan kerjasama dengan
pihak lain harus diketahui dan
mendapat persetujuan
Pemerintah Desa
MEKANISME PEMBINAAN POSYANDU

PERMENDAGR
I No. 54 Tahun
2007
KEMENKES, KEMENDAGRI,
POKJANAL & Bentuk Binwas
DINKES & DISPMD & KADES
POKJA  Sosialisasi;
PUSKESMAS
 Rapat koordinasi;
 Pemberian pedoman
dan panduan
LINTAS  Konsultasi;
TEKNIS KELEMBAGAAN
SEKTOR LAIN  Workshop;
 Lomba;
 Jambore
 Penghargaan;
 Peningkatan
UKBM LKD
kapasitas

PERMENDAG
RI No. 18/2018
Transformasi Posyandu

≤ Tahun Tahun
2022 2023
Jenis Jumlah Jenis Jumlah
UKBM/LKD UKBM/LKD
Posyandu 301.068 Posyandu 301.068
(KIA)
Posyandu Remaja 8.633 Layanan terintegrasi untuk seluruh siklus hidup:
-Ibu hamil, menyusui
Posyandu Lansia 8.933 -Bayi, Balita dan Apras
Posbindu 84.681 -Usia sekolah dan remaja
PTMKesehatan Desa (Poskesdes) -Usia Produktif
Pos 54.142 -Lansia
Pos 15.856
UKK
Pos TB
Desa
Pos Malaria Desa 6.674
Pondok Bersalin Desa (Polindes) 20.407 (Rifaskes 2019)

84
STRATEGI PENCAPAIAN INDIKATOR MELALUI REVITALISASI POSYANDU
• Advokasi pembentukan Pokjanal Posyandu
1. Kelembagaan • Mengaktifkan peran pokjanal posyandu
• Membentuk posyandu menjadi LKD

• Ditujukan kepada Petugas Kesehatan dan Kader


• Orientasi kader/pengelola posyandu (manajemen pengeloaan
2. Melakukan posyandu/6 Langkah pemberdayaan masyarakat SMD-MMD,
peningkatan upaya preventif pelayanan Kesehatan dasar (cara
kapasitas menimbang/mengisi KMS/skrining)
• Jambore Kader

3. Pengadaan Sarana dan • Alat Pengukuran Pertumbuhan dan perkembangan


prasarana • Buku pedoman kader, buku bacaan kader

• Intensif kader
4. Apresiasi kader dan • Penghargaan untuk kader
posyandu • Penghargaan untuk posyandu

• Menunjuk 1 orang petugas untuk memfasilitasi kegiatan


5. Ketenagaan pemberdayaan masyarakat diwilayahnya
• Meningkatkan peran kader untuk melakukan kunjungan
POSYANDU
AKTIF Posyandu Aktif adalah:
1. Melakukan hari buka Posyandu 1 kali dalam sebulan minimal 8 kali per tahun
2. Memberikan pelayanan kesehatan minimal untuk ibu hamil dan atau balita dan atau
balita dan atau remaja
3. Memiliki minimal 5 orang kader

Posyandu Aktif merupakan indikator RPJMN, yaitu:


Persentase Kab/Kota dengan Minimal 80% Posyandu Aktif
Pembinaan Kader Posyandu

1 2 3 4 5

Orientasi materi Uji kompetensi Penyematan Pemberian


Belajar mandiri
dasar kader Tanda Kecakapan Penghargaan
(bahanbacaan) di Posyandu/
Puskesmas Kader
Nakes melakukan uji kompetensi
pada saat pendampingan pelayanan Jambore
posyandu atau terintegrasi keg lain Kader

Materi orientasi kader Materi orientasi kader Materi orientasi kader


Materi Posyandu Aktif Dalam Materi Kompetensi Dasar Kader: Materi Kompetensi Dasar Kader:
Transformasi Layanan Primer • Usia Sekolah Remaja Pengelolaan Posyandu, Kunjungan
Materi Kompetensi Dasar Kader: • Usia Produktif Rumah
• Ibu Hamil, Ibu Nifas • Usial Lanjut Supervisi Puskesmas, Apresiasi
• Balita Anak Pra Sekolah Kader

Buku percakapan kader Buku percakapan kader Kertas flipchart, checklis


Form kunjungan rumah, Form kunjungan rumah, kunjungan rumah, checklis
Buku KIA, Tablet tambah darah, Tablet tambah darah, alat kecakapan kader, tanda
Antropometri kit, Vit A, Vaksin, kontrasepsi, skrining kit kecakapan kader,
obat cacing dsb
Peningkatan1 keterampilan kader dengan 25 keterampilan dasar kesehatan
Keterampilan Keterampilan Ibu Keterampilan Usia Sekolah Keterampilan Usia Produktif
Keterampilan Bayi dan Balita
Pengelolaan Hamil, & Remaja & Lansia
Posyandu Menyusui
Menjelaskan Melakukan
pengelolaan Melakukan Melakukan Melakukan
1 penyuluhan penyuluhan
Posyandu penyuluhan Isi penyuluhan isi
menggunakan Buku Piringku Ibu Hamil dan Germas
KIA bagian balita piringku dan aktivitas
Ibu Menyusui fisik

Melakukan Melakukan penyuluhan ASI Melakukan penyuluhan Menjelaskan Melakukan


2 kunjungan rumah Eksklusif, MP ASI dan menggunakan Buku penc egahan
program penyakit tidak
penyuluhan
Pemberian Makan Kaya KIA bagian ibu hamil, anemia (TTD menular dan
Protein Hewani sesuai umur nifas remaja putri dan penyakit menular
balita skrining Hb)

Melakukan penimbangan, Melakukan Menjelaskan skrining


3 Melakukan Melakukan produktif (hipertensi,
pengukuran panjang/ tinggi penyuluhan usia
penc atatan dan bahaya merokok
penyuluhan DM, kolesterol, asam
badan dan lingkar kepala Pemeriksaan Ibu dan napza
pelaporan Hamil dan Ibu Nifas urat, kesehatan jiwa)
serta ploting dalam Buku KIA

Melekukan Menjelaskan hasil Menjelaskan bahwa ibu Menjelaskan skrining


4 berat dan tinggi badan
pengukuran hamil perlu memantau usia lanjut (hipertensi,
komunikasi efektif
kurang, stunting dan
normal, status gizi dan tekanan DM, kolesterol, asam
tindaklanjut darah dengan kurva Buku urat, kesehatan jiwa,
KIA geriatri)
Melakukan penyuluhan Menjelaskan
5 stimulasi perkembangan, vit A anjuran minum TTD
Melakukan
dan obat c ac ing sesuai umur penyuluhan keluarga
setiap hari selama
anak berenc ana
hamil

Melakukan Melakukan
6 penyuluhan layanan penyuluhan
imunisasi rutin pemantauan tanda
lengkap dan PD3i bahaya ibu hamil, ibu
nifas
Melakukan penyuluhan
7 pemantauan tanda
bayi dan
bahaya
balita
Kader & Posyandu akan diberikan
Apresiasi

Posyandu aktif
Kecakapan kader Kader
berprestasi
berprestasi
Pelaksana Peserta & Penilaian Lomba Waktu Penilaian Peserta Jambore Waktu
Mekanisme danPosyandu
Timeline PenilaianKader
Kader Posyandu Mengabdi danPemenang
Berprestasi
Posyandu Pemenang Kader Penghargaan

Tingkat Kec/ Kriteria peserta lomba: Kriteria peserta: Juni 258.025 pemenang lomba 51.605 pemenang lomba November
Puskesmas • Posyandu aktif • Bertugas di posyandu (5 Posy X 5 kader x kader (5 kader X
posyandu 10.321 Puskesmas) 10.321 Puskesmas)
aktif
Tingkat Kab/Kota • Memiliki minimal Juli 12.850 pemenang lomba 2.570 pemenang lomba November
kecakapan kader posyandu (5 Posy X 5 kader x kader (5 kader X 514 k/k)
Purwa 514 k/k)
• Masa bakti
pengabdian ≥ 3 850 pemenang lomba posyandu 170 pemenang lomba November
Tingkat Provinsi Agustus
tahun (5 Posy X 5 kader x 34 prov) kader (5 kader X 34 prov)
Penilaian pemenang:
Tingkat Nasional • Kelengkapan dan Penilaian
ketepatan pelaporan 1 pemenang:
tahun terakhir 1.096 orang Pemenang
• Test kecakapan 25 orang Pemenang 1-5 Lomba
• Memiliki kegiatan September 1&2 Lomba Kader Tk November
kader (25 Posyandu Tk Nasional (5 or X 5
inovasi kompetensi dasar) Kab/Kota & Tk Provinsi (2
Posy)
• Memiliki kegiatan Or X (514+34)
inovasi
+/-55.441 kader ti jambore kader 3

Anda mungkin juga menyukai