PENYELENGGARAAN UKM
PUSKESMAS ULANTHA
TAHUN 2019
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur hanya kepada Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Ulantha,
Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Pedoman ini kami susun sebagai salah satu
upaya memberikan acuan dan kemudahan dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan
masyarakat baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di Puskesmas Ulantha.
Puskesmas Ulantha adalah fasilitas kesehatan di wilayah Kecamatan Suwawa Kabupaten
Bone Bolango yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya di wilayah
Kecamatan Suwawa.
Akhirnya, perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terimakasih atas bimbingan,
bantuan, kerjasama dan partisipasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses
penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Ulantha. Semoga pedoman ini dapat menjadi acuan yang bermanfaat bagi pembangunan
kesehatan di wilayah Kecamatan Suwawa.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Pedoman 2
C. Ruang Lingkup Pelayanan 2
D. Batasan Operasional 2
E. Landasan Hukum 3
F. Pedoman 4
BAB II STANDAR KETENAGAAN 7
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Masyarakat 8
B. Distribusi Ketenagaan 9
C. Jadwal Kegiatan 10
BAB III STANDAR FASILITAS 11
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN 15
A. Tata Laksana Upaya Promosi Kesehatan 15
B. Tatalaksana Upaya Sanitasi dan Penyehatan Lingkungan 16
C. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB 17
D. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat 19
E. Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2) 20
F. Upaya Program Kesehatan Sekolah 22
G. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila) 22
H. Upaya Program Penyehat Tradisional dan Kefarmasian 23
I. Upaya Program Kesehatan Jiwa 24
BAB V LOGISTIK 26
BAB VI PENUTUP 28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional sebagai pusat
pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya (Permenkes nomor 75 tahun 2014).Salah satu fungsi pokok Puskesmas adalah
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sebagai Unit Pelaksana Teknik Dinas
(UPTD) Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan, meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.Upaya kesehatan yang diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.
Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana tertuang pada pasal 5 Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 meliputi :
1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Tingkat Pertama di wilayah
kerja.
2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) Tingkat Pertama di wilayah
kerja.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat
esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat
esensial meliputi:
a. UKM Program promosi kesehatan (Promkes);
b. UKM Program Sanitasi dan Penyehatan Lingkungan;
c. UKM Program kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (KIA KB);
d. UKM Program gizi;
e. UKM Program Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2);
Sedangkan upaya kesehatan masyarakat pengembangan Puskesmas Ulantha meliputi;
a. UKM Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
b. UKM Program Penyehat tradisional dan Kefarmasian
c. UKM Program Kesehatan Jiwa
d. UKM Program Kesehatan Usia Lanjut
Upaya kesehatan masyarakat baik esensial dan pengembangan harus diselenggarakan
sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal Kabupaten Bone Bolango.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Ulantha, sehingga
pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal (SPM).
D. Batasan Operasional
1. Upaya promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.
2. Upaya Sanitasi dan Penyehatan Lingkunganadalah upaya yang dilakukan oleh
Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan
terhadap penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan
lingkungan yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primeryang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan
perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah
dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi
yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai
profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk mencegah
agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat dan penyakit tidak
menular dapat dikendalikan angka kesakitannya, yang dilakukan antara lain dengan
memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan,
surveilans dan imunisasi serta penanganan pengobatan atau langkah- langkah
pencegahan kepada penderita penyakit/lingkungan dengan tujuan memutuskan rantai
penularan dan penyebab penyakit.
6. Upaya Program Usaha Kesehatan sekolah (UKS) berperan untuk memantau
kesehatan anak usia sekolah langsung di sekolah
7. Upaya Program Penyehat Tradisional dan kefarmasian adalah program pembinaan
terhadap pelayanan pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara
pengobatan tradisional. Yang dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan
yang dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat
(tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
8. Upaya Program Kesehatan jiwa adalah upaya yang diselenggarakan untuk
mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal, baik intelektual, maupun emosional dan
sosial, yang meliputipemeliharaan dan peningkatan kesehatan jiwa,pencegahan dan
penanggulangan masalah psikososial dan gangguan jiwa,penyembuhan dan
pemulihan penderita gangguan jiwa, serta pencegahan terjadinya kasus pasung pada
penyandang gangguan jiwa di masyarakat.
9. Upaya Kesehatan Usia Lanjut adalah upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berusia lanjut.
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang no.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 31 Tahun 2018 Tentang Aplikasi Sarana,Prasarana,
dan Alat Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 8 Tahun 2019 Tentang Pemberdayaan Masyarakat
5. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan.
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Pesyaratan Higiene, Sanitasi, Kolam Renang, Solus per
Aqua, dan Pemandian Umum.
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan
Penyakit Menular.
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Imunisasi.
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan
Kusta.
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 67 Tahun 2016 Tentang
Penanggulangan Tuberkulosis.
14. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat.
15. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 54 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan
Pemasungan pada Orang dengan Gangguan Jiwa.
F. Pedoman
1. Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
2. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan (Panduan bagi petugas kesehatan
di Puskesmas) Kementrian Kesehatan RI 2011
3. Buku Pedoman Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
4. Pedoman Strategi Komunikasi (Perubahan Perilaku dalam Pencegahan STUNTING di
Indonesia Tahun 2018
5. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementrian Kesehatan RI 2010
6. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, Edisi
Pertama 2013
7. Buku Saku Kader Pneumonia Balita dan Influenza
8. Buku Saku Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin 2018
9. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu 2015
10. Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Pemeriksaan Laboratorium Sederhana pada
Pelayanan Antenatal Untuk Bidan 2016
11. Pedoman Skrining Hipotiroid Kongenital 2016
12. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kessehatan Ibu dan Anak
13. Petunjuk Pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan Reproduksi dan
Seksual Bagi Calon Pengantin Tahun 2016
14. Pedoman Proses Asuhan Gizi di Puskesmas
15. Pedoman Pelaksanaan stimulasi,deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak di
tingkat pelayanan kesehatan dasar tahun 2012
16. Panduan penyelenggaraan pemeberian makanan tambahan pemulihan bagi balita gizi
kurang dan ibu hamil KEK (Bantuan Operasional Kesehatan) tahun 2012
17. Pedoman Gizi Seimbang Kementrian Kesehatan RI 2014
18. Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk Kementrian Kesehatan RI 2011
19. Panduan Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Dalam Pembinaan Kader Posyandu
Kementrian Kesehatan 2013
20. Pedoman Pendampingan Keluargaa Menuju KADARZI
21. Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Anak Usia Sekolah
dan Remaja Kementrian Kesehatan 2018
22. Buku Saku Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2017
23. Petunjuk teknis kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) tahun 2017
24. Pedoman Teknis Petugas Imunisasi Kementrian Kesehatan RI Tahun 2013
25. Modul Basic Healt Worker’s bagi petugas puskesmas Direktorat SIMKAR dan
KESMA Ditjen PP & PL Kementrian Kesehatan RI Tahun 2017
26. Pelatihan manajemen penanggulangan tuberkulosis bagi pengelola program TB
(Wasor) tahun 2017
27. Modul pelatihan penanggulangan tuberkulosis bagi petugas kesehatan di fasilitas
kesehatan tingkat pertama dan tingkat kesehatan rujukan tingkat lanjut tahun 2017
28. Modul pelatihan program P2 kusta unit pelayanan kesehatan tahun 2019
29. Buku kesehatan lanjut usia (Kemenkes RI) tahun 2016
30. Lembar balik waspadai ancaman penyakit tidak menular (PTM) Kemeskes RI
Direktorat Jenderal PP dan PL Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular 2012
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Kualifikasi Minimal
Kegiatan Realisasi
SDM
1 orang dengan kualifikasi
UKM Promkes S1 Kesehatan Masyarakat
S1 Kesehatan Masyarakat
UKM Sanitasi dan 1 orang dengan kualifikasi
S1 Kesehatan Masyarakat
Penyehatan Lingkungan S1 Kesehatan Masyarakat
2 orang dengan
D4 Kebidanan dan D3 kualifikasiD4 Kebidanan
UKM KIA KB
Kebidanan 5 orang dengan
kualifikasiD3 Kebidanan
3 orang dengan kualifikasi
UKM Gizi D3 Gizi
D3 Gizi
1 orang dengan kualifikasi
S1 Ners
2 orang dengan kualifikasi
S1 Ners, D3 Keperawatan,
D3 Keperawatan
UKM P2 D3 Kebidanan, S1
1 orang dengan kualifikasi
Kesehatan Masyarakat
D3 Kebidanan
2 orang dengan kualifikasi
S1 Kesehatan Masyarakat
UKM Program Kesehatan D3 Kebidanan, D3 1 orang dengan kualifikasi
Usia Lanjut Keperawatan, D3Gizi SPK
UKM Program Penyehat 1 orang dengan kualifikasi
D3 Farmasi, D3 Perawat
tradisional S1 Kesehatan Masyarakat
1 orang dengan kualifikasi
UKM Kesehatan Jiwa D3 Perawat
D3 Kebidanan
UKM Program Penyakit 1 orang dengan kualifikasi
D3 Perawat
Tidak Menular D3 Kebidanan
B. Distribusi Ketenagaan
Pelaksana program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya adalah sebagai
berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
S1 Kesehatan
UKM Program Promkes Fety Ellediani Luvia,SKM.
Masyarakat
UKM Program Sanitasi dan S1 Kesehatan
Yayu Yunus Hasan , SKM.
Penyehatan Lingkungan Masyarakat
Tri S. Budiati,Amd.Keb. D3 Kebidanan
Suciyati R. Malayu, Amd. Keb D3 Kebidanan
Irene Pratiwi, Amd. Keb D3 Kebidanan
Sri Dahlianty Usman, D3 Kebidanan
UKM Program KIA KB
Amd.Keb
Sri Salma Kadir, Amd. Keb D3 Kebidanan
Widya Astuti Rauf, S.Tr. Keb D4 Kebidanan
Lidya Fransiska, S.Tr. Keb D4 Kebidanan
Wisdawati S. Tanamas,AMG.
UKM Program Gizi Orlianti Saman, Amd. Gz D3 Gizi
Nurain Musa, Amd. Gz
UKM Program P2
a. Program imunisasi Sri Wahyuni Adam, S.Kep,Ns. Profesi Ners
b. Program TB paru Sri Wahyuni Adam, S.Kep,Ns Profesi Ners
c. Program ISPA D3 Keperawatan
Fenny A. Yahya,Amd.Kep.
d. Program diare D3 Keperawatan
Fenny A. Yahya,Amd.Kep
e. Program Surveilans S1 Kesmas
Nurmalina Abas, SKM
f. P2 demam berdarah S1 Kesmas
Nurmalina Abas, SKM
g. P2 Malaria SPK
Asran Hulukati
UKM Program Kesehatan Usia
Asran Hulukati SPK
Lanjut
UKM Program Penyehat tradisional Fety Ellediani Luvia, SKM S1 Kesmas
C. Jadwal Kegiatan
1. Jadwal kegiatan UKM disusun berdasarkan usulan dari masyarakat
2. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan masyarakat dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan minilokakarya bulanan dengan persetujuan
Kepala Puskesmas
3. Jadwal kegiatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun dan di bagi dalam jadual
kegiatan bulanan
4. Jadwal kegiatan dikoordinasikan dan dikomunikasikan kepada lintas program
maupun lintas sektor
BAB III
STANDAR FASILITAS
Untuk mendukung tercapai nya tujuan kegiatan upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas
Ulantha memiliki :
1. Satu buah mobil Puskesmas Keliling
2. Tiga unit kendaraan roda dua
3. Seperangkat LCD proyektor
4. Dua unit laptop
5. Tiga Unit Printer
Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya kesehatan dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Kegiatan Standar Sarana-prasarana Realisasi Sarana-
Program UKM prasarana yang dimiliki
Program UKM
Pelayanan program promosi Alat Peraga Cara Menyusui Leaflet
kesehatan yang Benar (Boneka dan Jadwal kegiatan
fantom payudara) Buku
Alat Permainan Edukatif Pamflet
Form PHBS
(APE) LCD dan laptop
Biblioterapi Poster
Boneka Bayi Spanduk
Buletin Board/ Papan Wirreles
Informasi Lembar Balik
Cetakan Jamban Baliho
Cetakan Sumur Gali (Cicin) Layar ukuran 1 x 1,5 M
Komputer danPrinter / Screen
Fantom Gigi Anak Wireless System
Fantom Gigi Dewasa
Fantom Mata Ukuran Asli
Fantom Mata Ukuran Besar
(Fiberglass)
Fantom Panggul Wanita
Flip Chart dan Stand
Food Model
Gambar Anatomi Gigi
Gambar Anatomi Mata
Gambar Anatomi Mata 60 x 90
Gambar Panggul Laki-Laki
Kamera Foto/ Handy Camp
Laptop
Layar ukuran 1 x 1,5 M /
Screen
Leaflet-Leaflet
Megaphone / Public Address
System
Papan Tulis Putih
Poster-Poster
Proyektor / LCD Proyektor
Radio Kaset/ Tape Recorder
Televisi dan Antena
VCD/ DVD Player
Wireless System
Pelayanan program kesehatan Leaflet Leaflet
lingkungan Sanitarian kit Brosur
Sanitarian kit
Pelayanan program kesehatan Set Pelayanan Kesehatan Ibu SetPelayanan Kesehatan
ibu, anak, dan keluarga 1/2 Klem Korcher Ibu
Anuskop
berencana 1/2 Klem Korcher
Bak Instrumen dengan tutup Bak Instrumen dengan
Baki Logam Tempat Alat
tutup
Steril Bertutup Baki Logam Tempat
Doppler
Gunting Benang Alat Steril Bertutup
Gunting Verband Doppler
Korcher Tang Korcher Tang
Mangkok untuk Larutan Mangkok untuk
Meja Instrumen / Alat Larutan
Meja Periksa Ginekologi dan Meja Instrumen / Alat
Meja Periksa
kursi pemeriksa
Palu Refleks Ginekologi dan kursi
Pen Lancet pemeriksa
Pinset Anatomi Panjang Palu Refleks
Pinset Anatomi Pendek Pen Lancet
Pinset Bedah Pinset Anatomi Pendek
Silinder Korentang Steril KB Pinset Bedah
Sonde mulut Silinder Korentang
Spekulum Vagina (Cocor
Steril KB
Bebek) Besar Sonde mulut
Spekulum Vagina (Cocor Spekulum Vagina
Bebek) Kecil (Cocor Bebek) Besar
Spekulum Vagina (Cocor Spekulum Vagina
Bebek) Sedang (Cocor Bebek) Kecil
Spekulum Vagina (Sims) Spekulum Vagina
Sphygmomanometer Dewasa
Stand Lamp untuk tindakan (Cocor Bebek) Sedang
Stetoskop Dewasa Sphygmomanometer
Stetoskop Janin / Fetoscope Dewasa
Sudip lidah logam / Spatula Stand Lamp untuk
Lidah Logam panjang 12 cm tindakan
Sudip lidah logam / Spatula Stetoskop Dewasa
Lidah Logam panjang 16,5 cm Stetoskop Janin /
Tampon Tang Fetoscope
Tempat Tidur Periksa Tempat Tidur Periksa
Termometer Dewasa Termometer Dewasa
Timbangan Dewasa Timbangan Dewasa
Torniket Karet Torniket Karet
Set Pelayanan Kesehatan Anak
Alat Pengukur Panjang Bayi
Flowmeter anak (high flow)
Set Pelayanan KB
Flowmeter neonatus (low
flow) Baki Logam Tempat
Lampu periksa Alat Steril Bertutup
Pengukur lingkar kepala Implant Kit
Pengukur tinggi badan anak IUD Kit
Sphygmomanometer dan
manset anak
Stetoskop pediatric
Termometer Anak
Timbangan Anak
Timbangan Bayi
Set Pelayanan KB
Baki Logam Tempat Alat
Steril Bertutup
Implant Kit
IUD Kit
Pelayanan program gizi Leaflet Leaflet
Food Model Food Model
Alat Pengukur Panjang Timbangan badan dan
Bayi Mikrotois
Flowmeter anak (high
flow)
Flowmeter neonatus (low
flow)
Lampu periksa
Pengukur lingkar kepala
Pengukur tinggi badan
anak
Sphygmomanometer dan
manset anak
Stetoskop pediatric
Termometer Anak
Timbangan Anak
Timbangan Bayi
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan
2) Asi Eksklusif
Asi ekslusif yang dimaksud adalah pemberian Air susu ibu kepada bayinya sejak
dilahirkan sampai usia 6 bulan. Apabila pemberian Asi kurang dari 6 bulan maka
gugurlah indikator tentang Asi Ekslusif, sedangkan untuk penghitungan indikator tunggal
untuk Asi eksklusif adalah sebagai berikut ;
4) Air Bersih
Dalam indikator keempat ini rumah tangga yang memenuhi syarat indikator air bersih
adalah rumah tangga yang menggunakan air bersih dengan sumber PDAM ataupun
Sumur Pompa yang memenuhi syarat, apabila rumah tangga yang menggunakan air
selain PDAM / Sumur Pompa / Sumur Gali maka gugur penilaian pada indikator air
bersih.
Adapun perhitungan indikator tunggal pada penggunaan air bersih adalah sebagai
berikut ;
5) Cuci Tangan
Cuci tangan yang dimaksud dalam indikator ini adalah cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih, cuci tangan yang dilakukan pada saat sebelum makan, sesudah buang air
besar dan aktifitas lainnya yang berhubungan dengan makanan dan minuman, adapun
perhitungan indikator tunggalnya adalah sebagai berikut ;
7.
6) Jamban
Jamban yang memenuhi syarat dalam indikator ini adalah jamban dengan model leher
angsa baik model Wc duduk ataupun Wc Jongkok dan dilengkapi dengan sanitasi
pembuangan menggunakan septic tank sehingga kotoran tidak dapat mencemari
lingkungan sekitarnya dan jarak septic tanknya jauh dari sumber air minum (yang
memiliki sumur gali) yaitu minimal 10 meter dari sumber air minum dengan sumur gali.
adapun perhitungan indikator tunggal untuk jamban adalah sebagai berikut ;
8.
7) Bebas Jentik
Bebas jentik yang dimaksud adalah rumah tangga yang dikunjungi oleh petugas pendata
PHBS (Petugas Poskesdes / PKK ) yang dirumahnya ada penampungan air terbebas dari
jentik nyamuk/tidak ada jentik nyamuknya sehingga dapat dikategorikan rumah tangga
yang memberantas jentik.
Adapun perhitungan indikator tunggal untuk rumah tangga yang bebas jentik adalah
sebagai berikut ;
Rumah tangga yang dikatakan ber-PHBS adalah rumah tangga yang pada saat pendataan
PHBS semua indikatornya terpenuhi atau dengan kata lain jika ada satu indikator yang
gagal didalam penilaian PHBS di rumah tangga-nya maka tidak dapat diklasifikasikan
rumah tangga ber-PHBS.
B. Tatalaksana Upaya Sanitasi dan Penyehatan Lingkungan
1. Penanggung jawab
Sanitarian
2. Perangkat Kerja
Sanitarian Kit
Leaflet
3. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala
kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan
Puskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
e. Penyehatan pemukiman
f. Pengawasan sanitasi tempat umum
5. Tata Laksana
a. Perencanaan (P1)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Menyusun rencana tindak lanjut
6. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM adalah
pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan.
Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut Pilar STBM
adalah perilaku higienis dan saniter yang digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi
individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir,
perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat.
Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah kondisi ketika setiap individu dalam
suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan yang
berpotensi menyebarkan penyakit.
Cuci Tangan Pakai Sabun adalah perilaku cuci tangan dengan menggunakan air
bersih yang mengalir dan sabun.
Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga adalah melakukan kegiatan
mengelola air minum dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki dan menjaga
kualitas air dari sumber air yang akan digunakan untuk air minum, serta untuk
menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses pengelolaan makanan di rumah
tangga.
Pengamanan Sampah Rumah Tangga adalah melakukan kegiatan pengolahan
sampah di rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang,
dan mendaur ulang.
Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga adalah melakukan kegiatan pengolahan
limbah cair di rumah tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi dan
dapur yang memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan
kesehatan yang mampu memutus mata rantai penularan penyakit.
C. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
Petugas Penanggung jawab
Bidan
Perangkat kerja
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. stetoskop Laennec
d. thermometer
e. Doppler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkas vaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur
Tujuan
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman
dalam lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang ade kuat,
dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.
Keluarga Berencana
a) Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan,
baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna
menurunkan angka kelahiran nasional
b) Tujuan
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna
jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan
usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah,
waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu
keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.
Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak.Pelayanan KIA
Puskesmas terdiri dari:
a.Pelayanan kesehatan ibu hamil
b.Pelayanan kesehatan ibu bersalin
c.Pelayanan kesehatan ibu nifas
d.Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
e.Pelayanan keluarga berencana
Tatalaksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Menyusun rencana tindak lanjut
d. Hasil Cakupan Program KIA – KB
Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar : 70,3%
Cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai standar : 84,4 %
Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar : 91,5 %
Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar : 64,9 %
e. Indikator Program KIA – KB
Cakupan pelayanan Ibu hamil ( cakupan K4 )
Adalah : Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal ssi
standar, paling sedikit 4 kali dengan distribusi waktu : 1 X pada Trimester 1
1 X pada Trimester 2 2 X pada Trimester 3 Di wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
Rumus perhitungannya : Jumlah bumil yg pertama kali mendapat
pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu X 100 Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah kerja
dalam 1 tahun.
Cara menghitung sasaran bumil dalam 1 tahun ( diper oleh dari Proyeksi )
Rumus : 1,1 X angka kelahiran kasar (CBR) X Jml pendd Ket. CBR yg
dipakai adalah CBR Kab terahir dari Badan Pusat Statistik di Kab/Kota
7. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Pelaksana Program P2 merencanakan kegiatan pemberantasan penyakit pada RKA
(yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P3)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Menyusun rencana tindak lanjut
8. Hasil Capaian Program
Hasil capaian program TB Tahun 2018
Jumlah Penderita TB = 11 Orang
Jumlah Penderita TB yang Diobati = 11 Orang
Cakupan = 100%
Hasil capaian program Imunisasi Tahun 2018 : 100%
9. Cara Menghitung Dan Analisa Indikator
Program TB
a. Angka Penjaringan Suspek
Adalah jumlah suspek yang diperiksa dahaknya diantara 100.000 penduduk pada
suatu wilayah tertentu dalam 1 tahun. Angka ini digunakan untuk mengetahui
upaya penemuan pasien dalam suatu wilayah tertentu, dengan memperhatikan
kecenderungannya dari waktu ke waktu (triwulan/tahunan).
Jumlah suspek yang diperiksa bisa didapatkan dari buku daftar suspek (TB.06)
UPK yang tidak mempunyai wilayah cakupan penduduk, misalnya rumah sakit,
BP4 atau dokter praktek swasta, indikator ini tidak dapat dihitung.
b. Proporsi Pasien TB BTA Positif diantara Suspek
Adalah persentase pasien BTA positif yang ditemukan diantara seluruh suspek
yang diperiksa dahaknya. Angka ini menggambarkan mutu dari proses penemuan
sampai diagnosis pasien, serta kepekaan menetapkan kriteria suspek.
Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
adalah
Desa/Kelurahan dimana
≥ 80% dari jumlah bayi
yang ada di desa
tersebut sudah
mendapat imunisasi
dasar lengkap dalam
waktu satu tahun
Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
adalah
Desa/Kelurahan dimana
≥ 80% dari jumlah bayi
yang ada di desa
tersebut sudah
mendapat imunisasi
dasar lengkap dalam
waktu satu tahun
Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
adalah
Desa/Kelurahan dimana
≥ 80% dari jumlah bayi
yang ada di desa
tersebut sudah
mendapat imunisasi
dasar lengkap dalam
waktu satu tahun
Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
adalah
Desa/Kelurahan dimana
≥ 80% dari jumlah bayi
yang ada di desa
tersebut sudah
mendapat imunisasi
dasar lengkap dalam
waktu satu tahun
Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
adalah
Desa/Kelurahan dimana
≥ 80% dari jumlah bayi
yang ada di desa
tersebut sudah
mendapat imunisasi
dasar lengkap dalam
waktu satu tahun
Cakupan
vv
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
adalah
Desa/Kelurahan dimana
≥ 80% dari jumlah bayi
yang ada di desa
tersebut sudah
mendapat imunisasi
dasar lengkap dalam
waktu satu tahun
Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
adalah
Desa/Kelurahan dimana
≥ 80% dari jumlah bayi
yang ada di desa
tersebut sudah
mendapat imunisasi
dasar lengkap dalam
waktu satu tahun
F. Upaya Program Kesehatan Sekolah
1. Penanggung jawab:
Perawat
2. Perangkat Kerja
Leaflet
Alat peraga penyuluhan
Jadwal kegiatan
Buku
Form
3. Tujuan
Terpantaunya kondisi kesehatan Siswa di sekolah
4. Kegiatan
Kegiatan UKS diantaranya adalah yaitu:Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan UKS pada RKA (yang bersumber dana APBD)
dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
BAB VI
PENUTUP
Salah satu keistimewaan puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki wilayah kerja.
Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung, dimana pasien datang ke
puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni petugas puskesmas
melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi desa, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya kesehatan perorangan)
harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya kesehatan masyarakat). Sementara itu, kegiatan
UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial meliputi: a. Pelayanan
promosi kesehatan; b. Pelayanan kesehatan lingkungan; c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan
keluarga berencana; d. Pelayanan gizi; e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari:Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat, Upaya
Kesehatan Usia Lanjut, dan lain lain.