Anda di halaman 1dari 17

Manajemen Logistik Kapsul Vitamin A

8 November 2023

Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian


TRANSFORMASI KESEHATAN

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome
RPJMN Meningkatkan kesehatan ibu,
Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki pengendalian Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Memperkuat sistem kesehatan &
anak, keluarga berencana dan
bidang kesehatan reproduksi
masyarakat penyakit (GERMAS) pengendalian obat & makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan rujukan ketahanan kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
kapabilitas layanan sekunder farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye Penambahan Skrining 14 penyakit
layanan primer & tersier kesehatan
utama: imunisasi, imunisasi rutin penyebab Jejaring nasional
gizi seimbang, menjadi 14 kematian tertinggi Pembangunan Pembangunan RS Produksi dalam surveilans berbasis
olah raga, anti antigen dan di tiap sasaran usia, Puskesmas di 171 di Kawasan Timur, negeri 14 vaksin lab, tenaga
rokok, sanitasi & perluasan skrining stunting, & kec., penyediaan jejaring rutin, top 10 obat, cadangan
kebersihan cakupan di peningkatan ANC 40 obat esensial, pengampuan 6 top 10 alkes by tanggap darurat,
lingkungan, seluruh untuk kesehatan pemenuhan SDM layanan unggulan, volume & by value. table top exercise
skrining penyakit, Indonesia. ibu & bayi. kesehatan primer kemitraan dengan kesiapsiagaan
kepatuhan world’s top krisis.
pengobatan healthcare centers.

Transformasi sistem Transformasi SDM 6 Transformasi teknologi


4 5
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, a Pengembangan dan b Pengembangan
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, pemanfaatan bioteknologi
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes teknologi, digitalisasi
pemanfaatan yang efektif dan efisien. lulusan luar negeri. di bidang kesehatan

2
SIKLUS PENGELOLAAN PERBEKALAN KESEHATAN

PENGENDALIAN
● Pengendalian ketersediaan melalui Sistem Informasi Kesehatan PEMILIHAN/SELEKSI
yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional
● Pemerintah Pusat berwenang mengatur dan mengendalikan  Mengacu pada Formularium, Daftar Alkes
harga Perbekalan Kesehatan, terutama Obat dan Alat Esensial yang ditetapkan oleh Menteri dalam
Kesehatan rangka pengendalian mutu dan biaya
pelayanan Kesehatan
PELAYANAN KEFARMASIAN
Instalasi farmasi Rumah Sakit, instalasi farmasi
PERENCANAAN
Puskesmas, instalasi farmasi klinik, apotek
● Dilaksanakan oleh Pusat dan Daerah
Berdasarkan Rencana Induk Bidang
Kesehatan yang menggunakan Sistem
PENDISTRIBUSIAN Informasi Kesehatan

● Dilakukan oleh fasilitas pengelolaan kefarmasian, PENYEDIAAN


produsen, atau distributor Perbekalan Kesehatan
secara berjenjang dengan tetap menjamin mutu,
jenis, jumlah, dan ketepatan waktu ● Sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan
yang dilakukan melalui pengadaan, hibah, atau
cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan
PENYIMPANAN perundang-undangan
DIN (Digital Inventory National)
● Sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi
produk untuk menjamin keamanan, mutu, dan
khasiat
PENGELOLAAN TERPADU
Sebagai Implementasi One Gate Policy

Kebijakan One Gate Policy PERAN & TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT & DAERAH
(OGP) yaitu pengelolaan
obat dan vaksin yang
dipusatkan pada Instalasi PUSAT DAERAH
Farmasi Pemerintah, dengan
•Penyediaan ruang untuk menyimpan
fungsi yang dilaksanakan obat dan vaksin program
•Penyediaan obat dan vaksin
meliputi Seleksi obat, program, logistik imunisasi & •Penyediaan peralatan cold chain &
perencanaan, pengadaan, peralatan cold chain pendukungnya
penerimaan, penyimpanan, •Pendistribusian sampai ke Provinsi •Pendistribusian dari Provinsi sampai ke
Kab/Kota
pendistribusian, pemantauan
•Pendistribusian dari Kab/Kota sampai ke
mutu, evaluasi dan Puskesmas
pencatatan pelaporan,
pemusnahan yang
terintegrasi dengan program
terkait. Pengelolaan mencakup seluruh obat, vaksin dan perbekalan kesehatan yang
berasal dari semua sumber anggaran dan menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan

Koordinasi dan kolaborasi antara Tim Farmasi dan Program


dalam pengelolaan dan pemanfaatannya
Perencanaan Perbekalan Kesehatan
Formularium dan Daftar Alat
Kesehatan Esensial ditinjau dan
Perencanaan disempurnakan paling lama setiap 2

Perbekalan Pemilihan (dua) tahun sesuai dengan


perkembangan kebutuhan dan
Sediaan Farmasi, Alat teknologi.
Kesehatan Kesehatan, dan
Dilakukan berdasarkan Perbekalan Kesehatan
Rencana Induk Bidang lain Perkembangan kebutuhan
Kesehatan dilakukan antara lain adanya
menggunakan Sistem perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi,
Informasi Kesehatan Mengacu pada formularium memberikan ruang perbaikan
yang terintegrasi dengan dan daftar Alat Kesehatan terhadap Formularium Nasional,
Sistem Informasi esensial yang ditetapkan oleh dan meningkatkan kecepatan
Kesehatan Nasional. Menteri. akses dalam penggunaan dan
penyerahan obat kepada
pasien yang disesuaikan dengan
kompetensi tenaga kesehatan
dan tingkat fasilitas Kesehatan
yang ada.

Kendali Mutu dan Biaya


Pelayanan Kesehatan
5
Obat Program Gizi

Obat Program Gizi diadakan oleh


GIZI Dinas Kesehatan Provinsi Melalui DAK
Non Fisik.
Retinol (Vitamin A) 100.000 IU
Retinol (Vitamin A) 200.000 IU
Buffer Pusat Obat Program Gizi
Tablet Tambah Darah
diadakan oleh Kementerian
Mineral Mix Kesehatan.
Proses Penyediaan Obat dan Vaksin Program

1 Perencanaan Kebutuhan
Usulan kebutuhan obat dari Program
Pusat & Dinas Kesehatan Kab/Kota dan
Provinsi
Perencanaan Pengadaan
2
Evaluasi terhadap : NIE, ketersediaan
anggaran, spesifikasi teknis, kesiapan
industri
3 Proses Pengadaan
a.Proses pengadaan: e-katalog
atau cara lain sesuai Perpres
Pengadaan Barang/Jasa
b.Pendistribusian

7
Alur Proses Perencanaan Obat Program

Hasil Desk Usulan


Kebutuhan dari
Program Pusat ke
•Penyampaian Usulan secara Ditjen Farmalkes •Desk dilakukan oleh TPOT Obat
bottom up dari Dinas Kesehatan & Vaksin Program Pusat
Kab/Kota •Sebagai dasar perhitungan •Pembahasan pada desk
•Verifikasi oleh Dinas Kesehatan kebutuhan anggaran memperhitungkan sisa stok
Provinsi •Kebutuhan anggaran •Desk mempertimbangkan
•Pembahasan bersama Dinas menggunakan referensi harga arah kebijakan pelaksanaan
Kesehatan Provinsi dan Program katalog obat atau program
Pusat Kemenkes pengadaan terakhir
1 tahun sebelumnya Dilakukan desk
dilakukan proses desk lanjutan untuk usulan
melalui aplikasi e- pengadaan
Monev Obat

8
Manajemen Pendistribusian Obat Program

Industri Farmasi/PBF mendistribusikan


Kementerian
obat obat program ke
Kesehatan
• Kemkes (sebagai buffer stok) dan
• Dinkes Prov sesuai kontrak.

Dinkes
Provinsi
Distribusi obat yang berasal dari Kemkes
(buffer stok pusat) ke Dinkes Provinsi
dilakukan oleh Instalasi Farmasi Pusat
berdasarkan permintaan dari Dinkes
Dinkes Provinsi.
Kab/Kota
Distribusi obat yang berasal dari Dinkes
Provinsi ke Dinkes Kab/Kota dilakukan
atas permintaan dari Dinkes Kab/Kota.
Fasyankes
Distribusi obat dari Dinkes Kab/Kota ke
Keterangan :
Fasyankes dilakukan berdasarkan
Alur Pendistribusian permintaan dari Fasyankes bila terjadi
kekurangan di Fasyankes.
Alur Permintaan
Pengendalian Ketersediaan

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah


berwenang mengatur
dan mengendalikan
Pengendalian harga Perbekalan
Ketersediaan
Pembinaan Kesehatan, terutama
Obat dan Alat
melalui Kesehatan
Pemerintah
Sistem Informasi Kesehatan ketersediaan, Pusat memberikan insentif
yang terintegrasi dengan pemerataan, dan
keterjangkauan fiskal dan nonfiskal
Sistem Informasi Kesehatan terhadap Perbekalan
Nasional Perbekalan
Kesehatan Kesehatan tertentu
dan menjadi prioritas
kesehatan
tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan
Perbekalan Kesehatan

10
Monitoring Ketersediaan Obat dalam Platform SatuSehat

Pengelolaan supply chain


SatuSehat farmasi dan alat kesehatan
Platform secara nasional dari hulu ke hilir
dapat menjadi efektif dan
efisien serta selaras dengan
regulasi yang ada.

SatuSehat
SatuSehat RME
Logistik
Analisa yang akurat untuk
kebutuhan obat, bahan baku
obat dan alat kesehatan secara
nasional dan dapat melakukan
pengambilan keputusan
berdasarkan data
Sistem Informasi
Pelayanan
Digital Inventory Nasional

Platform SatuSehat Logistik memastikan interoperabilitas data seluruh Deteksi dini peningkatan
ekosistem industri kesehatan, khususnya di bidang farmasi dan alat
kebutuhan obat atau alat
kesehatan.
kesehatan di daerah yang
Data yang terkumpul pada Platform SatuSehat Logistik dapat digunakan diakibatkan oleh wabah
untuk menganalisa dan memonitor ketersediaan dan distribusi obat dan alat penyakit atau bencana alam.
kesehatan secara nasional.

11
Stakeholder dalam Platform SatuSehat Logistik
(Digital Inventory Nasional)

Ditjen Farmalkes
Fasilitas Layanan
Kesehatan
Ditjen P2P

Pusdatin

Industri Farmasi
Dinas Kesehatan
Provinsi
Pedagang Besar Farmasi

Dinas Kesehatan
Kabupaten Kota
SatuSehat Logistik
(Digital Inventory
Nasional) Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa
Kementerian Pemerintah
Perindustrian

Badan Pengawasan
Obat dan Makanan
Platform SatuSehat Logistik (Digital Inventory Nasional)
Mengintegrasikan sistem-sistem eksisting
Kamus Farmasi
dan Alat-alat
Kesehatan

● Master data Farmasi dan


Alat-alat kesehatan yang
terstandardisasi

● Informasi detail tentang produk

Sistem Monitoring
Belanja Kemenkes SMILE
Monitoring pengadaan dan Platform DIN akan menangkap data
belanja lingkungan distribusi dari provinsi ke faskes melalui
SatuSehat Logistik integrasi SMILE. SMILE akan terintegrasi
kementerian kesehatan (LKPP
(Digital Inventory dengan sistem
obat, LKPP alat kesehatan,
Nasional) layanan/pelaporan/pembuangan di
PBJ, LPSE)
Sistem daerah termasuk ASIK, SISMAL, SIHA, SITB,
Sistem Internal Industri Farmasi Distribusi di dll.
● Platform untuk monitoring stock Sistem
Platform DIN akan menangkap hulu obat dan BMHP nasional
data transaksi dari proses ● Tracking transaksi dan distribusi Distribusi di ASPAK
pengadaan sampai proses obat dan BMHP per daerah/lokasi hilir Monitoring Aset Alat Kesehatan di Fasyankes
distribusi dari pusat ke provinsi
dengan menyambungkan API e-report PBF
dengan sistem industri Farmasi. Bahan baku produksi dan stok distribusi
Detail transaksi dan distribusi dapat terintegrasi sehingga bisa menarik
hanya dapat diakses oleh dari data secara realtime dan tidak perlu
Kemenkes. Akses terbatas Master Sarana laporan secara periodik.
berdasarkan level user akan Pusdatin
diberikan sesuai kebutuhan. Swasta
Monitoring data stok dan distribusi obat
untuk jalur swasta (Ritel, Apotik, dll.) sampai
● Sumber data yang memuat pelanggan akhir.
data sarana yang
digunakan untuk sistem
Blocker: terkait kesehatan dengan
● Master Sarana masih dalam pengembangan dan butuh disosialisasikan di internal
kode unik SATUSEHAT
Kemenkes RI agar menggunakan kode sarana yang sama
● Platform DIN masih dalam tahap prototype dan sedang menunggu konfirmasi pilot
project dengan Biofarma
Sistem-Sistem Eksisting (1/2)
Aplikasi Pelaporan Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas Berbasis Android

14
Sistem-Sistem Eksisting (2/2)
Pelaporan Ketersediaan Obat dan Vaksin di Dinkes Provinsi dan Kab/Kota

Entry Manual Isikan sisa stok pada kolom Jumlah Stok periode tersebut dan isikan
data rata-rata penggunaan selama 3 bulan terakhir, kemudian klik
tombol “Simpan” warna hijau.

1 Jika ingin menyimpan data sekaligus 1 halaman maka gunakan


tombol “Save Page” yang ada pada bagian paling bawah.
(isikan terlebih dahulu data Jumlah stok dan rata-rata penggunaan
per satu halaman Web, lalu klik Save Page)
Pilih Provinsi, Kabupaten dan Periode pelaporan
Klik “Generate”

2
3

15
Sistem-Sistem Eksisting (2/2)
Pelaporan Ketersediaan Obat dan Vaksin di Dinkes Provinsi dan Kab/Kota
Pastikan nama file sesuai format yaitu:
Download Template ketersediaanobat_<bulan>_<tahun>_<kode wilayah>
Contoh: ketersediaanobat_02_2022_3271

Kemudian klik “Import Laporan” pada menu Entri Ketersediaan Obat.

1 3
Isikan kolom Sisa Stok dan Pemakaian Rata-rata. Kolom Ketersediaan bisa
dikosongkan (tidak harus diisi).
Mohon untuk tidak merubah format template, susunan kolom, judul kolom
atau mengubah kode obatnya. Pilih file yang sudah diisi dengan klik “Choose File”  lalu klik “Upload”

2
4

Anda mungkin juga menyukai