Anda di halaman 1dari 27

INTERVENSI PELAYANAN

SPESIFIK DAN SENSITIF DALAM


PERCEPATAN DAN PENURUNAN
STUNTING DI PROVINSI SUMATERA
SELATAN
Disampaikan Pada :
Rekonsiliasi Peran TPPS Tingkat Provinsi dan Tingkat Kab/ Kota
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Hotel Novotel Palembang, 8 September 2022


Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat Hidup kesehatan &
RPJMN
berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
kategori kapabilitas layanan sekunder farmasi & alat tanggap darurat
utama 7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer & tersier kesehatan Jejaring nasional
seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap Pembangunan Pembangunan RS di Produksi dalam surveilans berbasis
anti rokok, sanitasi & dan perluasan sasaran usia, skrining Puskesmas di 171 Kawasan Timur, negeri 14 vaksin rutin, lab, tenaga
kebersihan cakupan di seluruh stunting, & kec., penyediaan 40 jejaring top 10 obat, top 10 cadangan tanggap
lingkungan, skrining Indonesia. peningkatan ANC obat esensial, pengampuan 6 alkes by volume & by darurat, table top
penyakit, kepatuhan untuk kesehatan ibu pemenuhan SDM layanan unggulan, value. exercise
pengobatan & bayi. kesehatan primer kemitraan dengan kesiapsiagaan krisis.
world’s top
healthcare centers.
4 Transformasi sistem 5
Transformasi SDM
6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
beasiswa dalam & luar negeri,
kesehatan.
dan berkelanjutan; alokasi yang kemudahan penyetaraan nakes
adil; dan pemanfaatan yang lulusan luar negeri.
efektif dan efisien.

2
3
Dukungan Kemenkes dalam upaya penurunan stunting
Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021
Intervensi Sensitif
Kontribusi Kontribusi
Intervensi Spesifik Target (Penyebab tidak langsung)

Target (Penyebab Langsung) 30% 70% pelayanan KB pascapersalinan 70%


15,5% kehamilan yang tidak diinginkan
58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
Sebelum Lahir

90% cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS)


memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian
pelayanan nikah
80% ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD selama kehamilan
100% rumah tangga mendapat akses air minum layak di
kab/kota prioritas
90% ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi
90% rumah tangga mendapat akses sanitasi (air limbah
domestik) layak di kab/kota prioritas
80% bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
112,9 juta penduduk menjadi Penerima Bantuan Iuran
(PBI) Jaminan Kesehatan Nasional
80% anak usia 6-23 bulan mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) 90% keluarga berisiko stunting memperoleh
pendampingan
Setelah Lahir

90% balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 10 juta keluarga miskin dan rentan memperoleh
bantuan tunai bersyarat

90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi 70% target sasaran memiliki pemahaman yang baik
tentang stunting di lokasi prioritas

15,6 juta keluarga miskin dan rentan yang menerima


90% balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk bantuan sosial pangan

90% desa/ kelurahan stop Buang Air Besar


90% balita memperoleh imunisasi dasar lengkap Sembarangan (BABS)

4
Capaian Intervensi Spesifik Tahun 2021 dan 2022 secara Nasional

Target Intervensi Spesifik Target Capaian Target Capaian


2024 (Penyebab langsung) 2021 2021 2022 Q1 2022

58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 40% 31,3% 45% 16,7%
Sebelum lahir

80% ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD selama kehamilan 50% 84,2% 60% 62,4%

90% ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi 82% 89,7% 85% 88,4%

80% bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif 65% 56,9% 70% 67,4%

80% anak usia 6-23 bulan mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) 50% 52,5% 60% NA
Setelah lahir

90% balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 65% 69% 75% 75,1%

90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi 75% 77,9% 80% 77,9%

90% balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk 80% 89,7% 83% 88,5%

90% bayi memperoleh imunisasi dasar lengkap 90% 84,2% 90% 20,3%

Sumber: EPPGBM, SSGI 2021


13 program intervensi spesifik dan sensitif untuk menurunkan stunting
Sasaran Program

1
Screening anemia
Pemeriksaan kesehatan termasuk kadar hemoglobin siswi kelas 7 & 10

Sebelum
hamil
Remaja Putri
2
Konsumsi tablet tambah darah (TTD)
Pemberian TTD setiap minggu di sekolah
Sebelum lahir

3
Pemeriksaan kehamilan
Pelaksanaan antenatal care (ANC) 6x (2x dengan dokter), termasuk penggunaan USG
Konsumsi tablet tambah darah (TTD)
hamil
Saat

Ibu Hamil 4
Pemberian tablet tambah darah ibu hamil (minimal 90 selama kehamilan)

5
Pemberian makanan tambahan bagi Ibu KEK
Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil KEK berupa protein hewani
Spesifik

6
Pemantauan tumbuh kembang
Penimbangan, pengukuran panjang badan, dan pemantauan perkembangan balita di Posyandu setiap bulan

7
ASI eksklusif
Pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan
Pemberian makanan tambahan protein hewani bagi baduta
Setelah lahir

8
Pemberian protein hewani bagi anak 12-23 bulan, berupa telur dan sumber protein lainnya.
Balita
Tatalaksana balita dengan masalah gizi
9
Merujuk balita dengan weight faltering & masalah gizi dari Posyandu ke Puskesmas, serta memberikan makanan tambahan untuk
weight faltering & gizi kurang, formula 75 dan formula 100 untuk gizi buruk. Merujuk balita stunting & masalah gizi yang tidak
tertangani di Puskesmas ke RS dan memberikan PKMK.

Peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi


10 Pelayanan rutin, kampanye bulan imunisasi dasar dan 3 imunisasi tambahan (PCV, Rotavirus, HPV). Imunisasi tambahan PCV
mencegah pneumonia dan Rotavirus mencegah diare, sehingga mencegah terganggunya pertumbuhan.
11 Edukasi remaja putri, ibu hamil, dan keluarga balita
ebelum dan Setelah

12 Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional


Sinkronisasi data PBI secara berkala, monev kontribusi pemda untuk iuran bagi peserta PBI dan PBPU Kelas III dan pembayaran iuran PBI.
Sensitif

lahir

Remaja Putri, Ibu Hamil, Balita


& Masyarakat Umum Desa / kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 6
13 Advokasi, koordinasi dan kemitraan dalam percepatan Stop BABS, peningkatan kapasitas petugas dan mitra, pemberdayaan masyarakat
dan pemantauan kualitas.
7
-
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0

10.0

5.0
KOTA PAGAR ALAM

15.5
KOATA PALEMBANG

16.1
KAB. PENUKAL ABAB
LEMATANG ILIR 20.2

KAB. OGAN KOMERING TIMUR


21.5

KOTA
22.0
22.0

PRABUMULIH

KAB. BANYU ASIN

KAB. LAHAT
22.4

KOTA LUBUKLINGGAU
22.8
SUMATERA SELATAN, SSGI 2021

8
KAB. MUSI BANYUASIN
23.0

KAB. OGAN KOMERING


24.8

SELATAN

KAB. EMPAT LAWANG


26.0

KAB. MUSI RAWAS


28.3
28.3

KAB. MUSI RAWAS UTARA

KAB. OGAN ILIR


29.2

KAB. MUARA ENIM


29.7
UMUR) BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI

KAB. OGAN KOMERING ULU


31.1
PREVALENSI BALITA STUNTED (TINGGI BADAN MENURUT

KAB. OGAN KOMERING ILIR


32.2

SUMATERA SELATAN
24.8
Eppgbm Agustus 2021
Sangat
SASARAN BALITA YANG % BALITA Sangat
KABUPATEN/KOTA Pendek Pendek + %
BALITA DIUKUR DIUKUR Pendek
Pendek
1. KAB OGAN KOMERING ULU 26.547 22.341 84,16 217 654 871 3,28
2. KAB OGAN KOMERING ILIR 63.325 61.268 96,75 561 1.296 1.857 2,93
3. KAB MUARA ENIM 56.783 49.030 86,35 497 1.297 1.794 3,16
4. KAB LAHAT 29.658 24.865 83,84 358 1.014 1.372 4,63
5. KAB MUSI RAWAS 32.578 28.640 87,91 593 1.659 2.252 6,91
6. KAB MUSI BANYUASIN 58.145 51.473 88,53 326 862 1.188 2,04
7. KAB BANYU ASIN 66.717 54.778 82,11 857 2.713 3.570 5,35
8. KAB OGAN KOMERING ULU SELATAN 27.596 15.751 57,08 177 367 544 1,97
9. KAB OGAN KOMERING ULU TIMUR 48.373 38.146 78,86 120 296 416 0,86
10. KAB OGAN ILIR 36.381 25.270 69,46 629 1.637 2.266 6,23
11. KAB EMPAT LAWANG 15.049 4.390 29,17 32 83 115 0,76
12. KAB PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR 13.658 7.459 54,61 312 280 592 4,33
13. KAB MUSI RAWAS UTARA 16.195 7.784 48,06 50 240 290 1,79
14. KOTA PALEMBANG 119.313 110.827 92,89 233 873 1.106 0,93
15. KOTA PRABUMULIH 23.198 17.172 74,02 61 197 258 1,11
16. KOTA PAGAR ALAM 9.821 7.535 76,72 14 129 143 1,46
17. KOTA LUBUKLINGGAU 21.615 20.146 93,20 65 82 147 0,68
SUMSEL 664.952 546.875 82,24 5.102 13.679 18.781 2,82
CAKUPAN BALITA DIUKUR PER AGUSTUS 2022
PREVALENSI BALITA STUNTING PER AGUSTUS 2022
(BERDASARKAN EPPGBM)
CAKUPAN PENGUKURAN BADUTA PER AGUSTUS 2022
(BERDASARKAN EPPGBM)
PREVALENSI BADUTA STUNTING PER AGUSTUS 2022
(BERDASARKAN EPPGBM)
Dibutuhkan dukungan lintas sektor untuk mencapai target intervensi spesifik (1/3)
Intervensi K/L Mohon Bantuan
Setiap SMP/MTs dan SMA/MA melakukan pemeriksaan Hb pada setiap siswi 1x setahun pada
Kemendikbud & awal tahun ajaran sekolah
Kemenag
1 Screening anemia Launching Kampanye Pencegahan Anemia bagi remaja putri di sekolah

Kemenkominfo Penyebarluasan promosi edukasi melalui channel Kemenkominfo (pencegahan anemia)

Memasukkan program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) ke dalam rutinitas sekolah.
Kemendikbud &
Setiap siswi SMP/MTs dan SMA/MA diberikan TTD 1x seminggu diminum bersama pada hari
Konsumsi tablet tambah Kemenag
2 tertentu di sekolah diserta edukasi
darah (TTD) Remaja Puttri
Instruksi tertulis kepada Kepala Daerah tentang Penentuan hari Minum TTD Bersama rutin
Kemendagri
setiap minggu di SMP/SMA/sederajat

Dukungan implementasi kebijakan manfaat JKN berbasis KDK termasuk pembiayaan


BPJS pemeriksaan ANC 6 kali dan rujukan balita bermasalah gizi (failure to thrive, gizi kurang, gizi
buruk, stunting)
3 Pemeriksaan kehamilan
Edukasi gizi dan kesehatan reproduksi; kampanye pemeriksaan kehamilan; pendampingan
BKKBN catin, ibu hamil, ibu menyusui, dan peningkatan cakupan akseptor KB.

Edukasi Ibu hamil keluarga sasaran oleh Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH)
Kemensos
Konsumsi tablet tambah melalui Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)
4 darah (TTD) Ibu hamil
BKKBN, PKK Pendampingan keluarga dengan Ibu hamil untuk memastikan konsumsi TTD

14
Dibutuhkan dukungan lintas sektor untuk mencapai target intervensi spesifik (2/3)
Intervensi K/L Mohon Bantuan
Penggunaan Dana Desa untuk pemberian protein hewani setiap hari pada Ibu hamil Kurang
Kemendes
Energi Kronis (KEK)

Kemendagri Penggunaan dana dari Pemda untuk pemberian protein hewani setiap hari pada Ibu hamil
Kurang Energi Kronis (KEK)
Pemberian makanan tambahan
5 bagi Ibu KEK Menambahkan makanan protein hewani pada paket bansos Ibu hamil KEK untuk konsumsi
Kemensos
harian

Kementan,
Kementerian
Kelautan dan Penyediaan bahan pangan sumber protein hewani setiap hari bagi Ibu hamil
Perikanan

• Penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan balita dilakukan setiap bulan
Kemendes di posyandu oleh kader posyandu
• Insentif kader posyandu menggunakan Dana Desa
6 Pemantauan tumbuh kembang
Memastikan penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan balita dilakukan
Kemendagri setiap bulan di posyandu oleh kader posyandu

Insentif kader posyandu

15
Dibutuhkan dukungan lintas sektor untuk mencapai target intervensi spesifik (3/3)
Intervensi K/L Mohon Bantuan
Kementerian
7 ASI eksklusif Perindustrian, Penyediaan ruang laktasi dan fasilitas penyimpanan ASI
Kementerian Tenaga Kerja

Penambahan protein hewani pada paket bansos untuk konsumsi harian untuk anak usia 6-
Kemensos 24 bulan

Penggunaan dana Pemda untuk penyediaan makanan protein hewani untuk konsumsi
Kemendagri harian untuk anak usia 6-24 bulan
Pemberian makanan
8 tambahan protein hewani
bagi baduta
Kemendes Penggunaan Dana Desa untuk penyediaan protein hewani: untuk anak usia 6-24 bulan

Kementan ;
Kementerian Kelautan Penyediaan bahan pangan sumber protein hewani setiap hari bagi Baduta
dan Perikanan

Transportasi rujukan balita dan juga ibu hamil dengan masalah gizi : Seluruh 514
Tatalaksana balita dengan
9 masalah gizi Kemendagri Kabupaten/Kota menyediakan transportasi jika ada balita dengan masalah gizi yang perlu
dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit.

Peningkatan cakupan dan Menggerakan Ibu-Ibu PKK untuk dapat sosialisasi imunisasi dan mendukung pemberin
10 perluasan jenis imunisasi
Kemendagri
imunisasi di Posyandu atau sweeping/kunjungan rumah.

16
Dibutuhkan dukungan dari K/L untuk menyukseskan intervensi sensitif (1/2)
Intervensi K/L Mohon Bantuan
Edukasi dan pendampingan keluarga sasaran PKH (Program Keluarga Harapan) oleh pendamping
Kemensos PKH
Bantuan PKK untuk melakukan edukasi pencegahan stunting kepada Bumil dan keluarga balita
melalui kelas Ibu. Contoh: demo masak dan edukasi di kelas Ibu.
Kemendagri
Edukasi remaja putri, ibu • 514 Kabupaten/Kota memiliki dan menjalankan Perda Kesehatan yang termasuk didalamnya
11 hamil, dan keluarga balita. adalah pencegahan stunting
• Penetapan intervensi spesifik masuk dalam perencanaan daerah

Kementerian
Pemberdayaan Optimalisasi dan penguatan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) dan Kota Layak Anak untuk
Perempuan dan mendukung edukasi pendewasaan pernikahan, skrining kesehatan catin
Perlindungan Anak

Kemensos Penetapan sasaran PBI dan validasi kepesertaan sesuai dengan kriteria

Penguatan komitmen Pemda untuk kontribusi iuran PBI sebagaimana amanah Perpres 64 tahun
Kemendagri 2020

Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kemenko PMK Koordinasi, sinkronisasi dan pemantauan implementasi kebiijakan bantuan iuran bagi PBI
12 Jaminan Kesehatan Nasional
Melakukan penyelenggaraan manfaat JKN bagi PBI dengan prinsip ekuitas dan sesuai dengan
BPJS Kesehatan Undang-undang

• Menyusun regulasi serta mengalokasikan anggaran dukungan pelaksanaan JKN


Pemda
• Memastikan perencanaan, penganggaran dan pembiayaan kontribusi PBI

17
Dibutuhkan dukungan dari K/L untuk menyukseskan intervensi sensitif (2/2)
Intervensi K/L Mohon Bantuan
Bappenas Penguatan Pokja PPAS (Perumahan, Pemukiman, Air dan Sanitasi) di Daerah

• Surat Edaran kepada Kepala Daerah dan penajaman SPM , pelibatan TP PKK dan Dharma
Wanita untuk percepatan SBS
Kemendagri
• Penetapan Permendagri tentang Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dan
Pelibatan TP PKK dan Dharma Wanita

Surat Edaran kepada Kepala Desa dan penajaman SPM desa untuk percepatan SBS dan dukungan
Kemendes
dana desa untuk sanitasi.
Desa/ kelurahan
13 Stop Buang Air Besar Kemen PUPR Sinkronisasi kegiatan infrastruktur dengan lokasi Stop BABS
Sembarangan (BABS)
• Surat Edaran kepada seluruh sekolah untuk pelaksanaan STBM di Sekolah/Madrasah dan
Kemendikbud; peningkatan kapasitas guru dan tim UKS dalam implementasi 5 Pilar termasuk CTPS (Cuci
Kemenag tangan pakai sabun)
• Pengembangan program di pondok pesantren

TNI AD Pendampingan kelompok kerja masyarakat oleh Babinsa

Kemenparekraf Pengembangan program di daerah wisata

18
PROGRAM/ KEGIATAN INTERVENSI SPESIFIK DAN SENSITIF PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2022

PENANGGUNG SUMBER PAGU


NO INTERVENSI JAWAB PROGRAM/KEGIATAN SASARAN DANA ANGGARAN

I SPESIFIK         10.301.854.782
1 Blended Learning Pelatihan Dokter Umum Puskesmas dalam 80 orang, terdiri dari : Dinkes APBN 394.352.200
Pelayanan Antenatal Lengkap Kab/kota terpilih, Dokter
Puskesmas terpilih

Persentase ibu hamil


Kurang Energi Kronik (KEK) 2 Orientasi Dokter dalam Penggunaan USG Dasar Obstetri 36 orang, terdiri dari : Dinas APBN 348.538.000
01 yang mendapatkan Dinas Kesehatan terbatas melalui Blended Learning Kabupaten terpilih, Dokter
tambahan asupan gizi Puskesmas terpilih

3 Penyediaan Makanan Tambahan Ibu Hamil KEK untuk 16 Puskesmas APBN Pengadaan
Kabupaten/Kota lokus stunting Kemenkes RI
Persentase Ibu Hamil Yang 1 Penyediaan fasilitas pelayanan, sarana, prasarana dan alat 174.964 orang Ibu Hamil DAK Fisik 2.499.000.000
Mengkonsumsi Tablet kesehatan untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat
02 Tambah Darah (TTD) Dinas Kesehatan Daerah Provinsi (TTD Bumil)
minimal 90 tablet selama
masa kehamilan
1 Penyediaan fasilitas pelayanan, sarana, prasarana dan alat 574.136 orang Remaja Putri DAK Fisik 3.201.911.112
kesehatan untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat
Daerah Provinsi (TTD Remaja Putri)
2 Pertemuan Koordinasi LP/LS dalam Penguatan Implementasi 78 orang, terdiri dari : Tim BOK 176.780.000
Persentase remaja putri Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja berbagai Pembina UKS Provinsi,
03 yang mengkonsumsi Tablet Dinas Kesehatan topik dalam rangka Pembinaan Penerapan Protokol Kesehatan Dinkes kab/kota, dan 2 SMA
Tambah Darah (TTD) di Satuan Pendidikan Penguatan UKS/M dan TP UKS/M
3 Pembinaan Pemeriksaan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan 17 kab/kota, pengelola prog BOK 101.695.000
Remaja usekrem dinkes kab/kota
dan Puskesmas
Persentase bayi usia 1 Pertemuan Koordinasi Sosialisasi dan Orientasi LS 17 kab/kota, Dinkes Prov, BOK 99.250.000
kurang dari 6 bulan Organisasi Profesi, Organisasi Masyarakat, Toma dalam Dinkes Kab/kota, Persagi,
04 Dinas Kesehatan Perbaikan Gizi Masyarakat di tingkat Provinsi IBI, IDAI, PDUI, Dinas PMD,
mendapat Air Susu Ibu
Eksklusif BKKBN
1 Monitoring Evaluasi Pencegahan dan Penanggulangan 17 kab/kota APBD 104.028.820
Stunting
Persentase anak usia 6-
2 Pertemuan Koordinasi Sosialisasi dan Orientasi LS 17 kab/kota, Dinkes Prov, BOK 99.250.000
05 23 bulan yang mendapat Dinas Kesehatan Organisasi Profesi, Organisasi Masyarakat, Toma dalam Dinkes Kab/kota, Persagi,
Makanan Pendamping
Air Susu Ibu (MP-ASI) Perbaikan Gizi Masyarakat di tingkat Provinsi IBI, IDAI, PDUI, Dinas PMD,
BKKBN

1 Penyediaan fasilitas pelayanan, sarana, prasarana dan 800 orang Balita Gizi Buruk DAK 11.924.000
Persentase anak berusia alat kesehatan untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Fisik
dibawah lima tahun Rujukan Tingkat Daerah Provinsi (Mineral Mix)
06 (balita) gizi buruk yang Dinas Kesehatan
mendapat pelayanaan 2 Blended Learning Pelatihan Pelayanan Kesehatan Balita 125 orang, dokter, APBN 1.552.932.000
tata laksana gizi buruk untuk Penatalaksanaan Balita Sakit dan/ atau Masalah perawat/bidan, nutrisionis
Gizi
1 Pertemuan Aksi Konvergensi Pengukuran dan data 85 org, Dinkes prov, Dinkes APBD 204.290.000
Persentase anak berusia Publikasi Kab/kota, Bappeda,
dibawah lima tahun BKKBN, Dinas PMD,
07 (balita) yang di pantau Dinas Kesehatan Persagi, Poltekes
pertumbuhan dan
perkembangannya 2 Monitoring Evaluasi Pencegahan dan Penanggulangan 17 kab/kota APBD 104.028.820
Stunting
1 Penyediaan fasilitas pelayanan, sarana, prasarana dan
Bayi 6 - 11 bulan (Vit A DAK 49.562.400
alat kesehatan untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM 100.000 IU) Fisik
Persentase anak berusia Rujukan Tingkat Daerah Provinsi (Kapsul Vitamin A)Balita 12 - 59 bulan (Vit A DAK 1.242.323.250
08 dibawah lima tahun Dinas Kesehatan 200.000 IU) Fisik
(balita) yang mendapat
tambahan asupan gizi 2 Penyediaan Makanan Tambahan Balita kurus untuk 16 Puskesmas APBN Pengadaan
Kabupaten/Kota Lokus Stunting Kemenkes RI
1
Koordinasi dalam rangka Validasi Data Cakupan 71 Pengelola Program APBN 20.040.000
Imunisasi Imunisasi
2
Koordinasi/Advokasi dalam rangka Penguatan Imunisasi 95 orang (Kabid/kasi, LS, APBN 20.040.000
Rutin LP) Kab/Kota
3
107 orang (Kabid/kasi, LS, APBN 20.040.000
Evaluasi Pelaksanaan Imunisasi Rutin LP) Kab/Kota
4
46 orang (pengelola APBN 32.950.000
Workshop Petugas Imunisasi dalam rangka Pelaksanaan program dan LP)
Imunisasi Rutin di Kabupaten/Kota
Persentase anak 5 Workshop Petugas Imunisasi dalam Rangka
berusia dibawah satu Pelaksanaan Imunisasi di Fasyankes Swasta di Kab/Kota 26.540.000
09 tahun yang Dinas Kesehatan 60 orang (petugas APBN
memperoleh Imunisasi imunisasi fasyankes dan
Dasar Lengkap LP)
6 Monitoring dan Evaluasi PWS (Pemantauan Wilayah 17 Kab/Kota, dilakukan
Setempat) oleh Kepala Seksi dan 116.644.000
Pengelola Program
Imunisasi APBD

7 Monitoring dan Evaluasi Vaksin dan Logistik Imunisasi


79.014.000
17 Kab/Kota, dilakukan APBD
oleh Kepala Seksi dan
Pengelola Program
Imunisasi
II. SENSITIF 69.199.071.000
 
       
1 Peningkatan kapasitas petugas terkait air dan sanitasi 70 orang dari 17 BOK 156.182.500
dasar Kabupaten/Kota
Persentase rumah tangga
yang mendapatkan akses
1 air minum layak di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota lokasi
prioritas

1  Pembangunan Sumur Bor   Kab. Ogan Ilir, Kec.


Belitang III Kab. OKU 3.967.500.000
Timur, Kec. Semendawai
Dinas Barat Kab. OKU Timur, Kec.
Perumahan dan Tulung Selapan Kab. Ogan
2 Kawasan Komering Ilir, Kec.  APBD
Permukiman Jayapura Kab. OKU Timur
Provinsi Sumsel 

1 Kontribusi Jaminan Kesehatan bagi PBI 2.538.522 jiwa APBD 63.970.753.000


(masyarakat Sumatera
Cakupan Bantuan Selatan yang belum
Jaminan Nasional memiliki Jaminan Nasional
3 Penerima Iuran (PBI) Dinas Kesehatan
Kesehatan
1 Orientasi bagi Petugas Kab/Kota dalam 30 orang Petugas BOK
Penerapan Strategi Komunikasi Perubahan Promkes Kab/Kota
Perilaku dan Komunikasi Antar Pribadi 107.243.000

Persentase target 2 Implementasi pemberdayaan Masyarakat Kepala Desa, Lintas APBN


sasaran yang Penanggulangan masalah kesehatan Sektor terkait dan
memiliki Dinas prioritas di desa Penanggung Jawab 552.300.000
pemahaman yang Program Promkes
4 Kesehatan
baik tentang
stunting di lokasi
prioritas

3 Penyebarluasan Informasi Kesehatan Masyarakat APBN


Melalui Media Cetak dan Elektronik
222.500.000
1 Peningkatan kapasitas petugas terkait 89 orang dari 17 BOK 193.817.500
Persentase STBM Kabupaten/Kota
desa/kelurahan
Stop Buang Air Dinas
5 Besar Sembarangan
Kesehatan
(BABS) atau Open
Defecation Free
(ODF)
Persentase Keluarga 1 Program Pengarustamaan Gender dan Anggota DWP dan APBD 30.775.000
yang melaksanakan Pemberdayaan Perempuan organisasi
6 Perilaku Hidup Perempuan
Bersih dan Hidup Anggota DWP dan
Sehat 2 Kegiatan Penguatan dan Pengembangan organisasi
Lembaga Penyedia Layanan Perempuan
Pemberdayaan Perempuan Kewenangan
Dinas Provinsi
Pemberdaya
an 3 Sub Kegiatan Advokasi Kebijakan dan
Perempuan Pendampingan kepada Lembaga Penyedia
dan Layanan Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Kewenangan Provinsi
Anak
4 Talkshow Menjadikan Masyarakat Lebih
Sehat dan Bergizi Guna Menurunkan
Angka Stunting (DWP Provinsi Sumsel)
HARAPAN
 Monitoring bersama secara rutin dan dukungan terhadap upaya
pencapaian target cakupan intervensi spesifik dan sensitif

 Dukungan pendampingan untuk memastikan intervensi yang diperlukan


didapatkan oleh sasaran

 Inovasi berbasis sumberdaya lokal yang memiliki daya ungkit untuk


pencapaian target cakupan intervensi spesifik dan sensitif
PENUTUP
• 1000 HPK (bumil dan bayi 0-23 bulan) hari ini dan seterusnya, JIKA
TIDAK DIKAWAL/DIPASTIKAN MENDAPATKAN INTERVENSI
LAYANAN, maka akan menyumbang jumlah anak stunting 1-2 tahun
ke depan;
• Baduta stunting hari ini dst, JIKA TIDAK MENDAPATKAN
INTERVENSI/TATALAKSANA GIZI YANG MEMADAI, maka akan
menyumbang GENERASI YANG TIDAK BERKUALITAS
• Peningkatan Cakupan Layanan Intervensi (spesifik dan sensitif)
hingga 100%, dipastikan akan MENURUNKAN PREVALENSI
STUNTING  dibutuhkan integrasi/konvergensi antar berbagai
pihak.
TERIMA KASIH

SALAM SEHAT
Wear your Mask

Anda mungkin juga menyukai