Kesehatan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
3
Revitalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta
laboratorium kesehatan masyarakat
Tingkatan fasilitas layanan primer Tingkatan labkesmas, merujuk pada WHO
LABORATORIUM REGIONAL
Puskesmas 7,230 Kecamatan 4 13
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES
4
Ringkasan paket layanan di Puskemas, Posyandu Prima dan Posyandu
Sasaran Delivery Unit
Masalah Puskesmas Posyandu Prima Kegiatan Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
1. ANC (6x + USG oleh dokter) 1. ANC (K2,K3, K4, K6) 1. Kelas ibu hamil, edukasi, senam, sharing session dan
2. Kelas ibu hamil 2. Kelas ibu hamil TTD
Ibu hamil, 3. Pemantauan gizi, asupan,edukasi, PMT 3. Edukasi dan PMT 2. Edukasi gizi seimbang dan PMT pemulihan
bersalin, nifas 4. Persalinan normal dan rujukan 4. Persalinan normal
5. Pelayanan nifas 5. Pelayanan nifas
6. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 6. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 3. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling
7. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 7. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 4. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR)
Bayi dan 8. Imunisasi 8. Pemantauan gizi buruk 5. Imunisasi
anak pra- 9. Penanganan balita dengan masalah gizi 9. Imunisasi 6. Pemberian vit A & obat cacing
sekolah 10. Pembangilan dan pengiriman sampel SHK 10. MTBS 7. Edukasi pemberian MT
11. MTBS
12. Fasilitasi kegiatan UKS 11. Fasilitasi kegiatan UKS dan posyandu remaja 8. Edukasi
Usia sekolah
13. Penjaringan (termasuk imunisasi rutin lanjutan) 9. Penjaringan usia sekolah non formal (termasuk
dan remaja
14. PKPR imunisasi rutin lanjutan)
15. Skrining PTM (hipertensi, DM) 12. Skrining PTM (hipertensi, DM) 10. Skrining PTM (hipertensi, DM)
16. Skrining jantung dan stroke 13. Skrining kanker 11. Skrining PPOK
17. Skrining kanker 14. Skrining PPOK 12. Skrining obesitas
18. Skrining PPOK 15. Skrining obesitas 13. Skrining TBC
19. Skrining obesitas 16. Skrining TBC 14. Skrining masalah jiwa
Usia produktif 20. Skrining TBC 17. Skrining masalah jiwa 15. Skrining layak hamil
dan lansia 21. Skrining masalah jiwa 18. Skrining layak hamil 16. Pelayanan KB
22. Skrining kebugaran 19. Pelayanan KB
23. Skrining layak hamil
24. Pelayanan KB
25. Pemeriksaan geriartti
5
Ringkasan Paket layanan dan pemeriksaan di tiap tingkatan Labkesmas
Delivery Unit
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4 Tingkat 5
Puskesmas Kab/Kota Provinsi Regional Nasional
Sasaran: Remaja Sasaran: Ibu Hamil Sasaran: Kader, Balita, Sasaran: Kader Sasaran: semua
(Siswa-siswi Ibu dan Keluarga Balita Kesehatan kalangan
Kegiatan:
SMP/sederajat dan Aktivitas:
Kegiatan: Kegiatan:
SMA/sederajat) • Pemeriksaan
• Produksi konten
kehamilan • Pembelian alat • Jambore kader
Kegiatan:
antropometri untuk • Edukasi di berbagai
• Konsumsi tablet • Lomba kader terampil
• Screening anemia Posyandu platform: TV, Radio,
tambah darah
olahraga pagi • Lomba Posyandu Media Cetak, Media
• Pelatihan kader
• Konsumsi makanan Sosial,
• Sarapan Bersama
tambahan • Pemberian makanan
• Talkshow dan Seminar,
• Konsumsi Tablet tambahan kaya
• Kelas ibu hamil.
Tambah Darah protein hewani • Podcast, Storyline Film
(makan bersama)
• Penyuluhan
8
Sepanjang tahun 2022, Kementerian Kesehatan terus mendorong
layanan kesehatan primer berkualitas dapat dirasakan oleh seluruh
kalangan masyarakat…
Pengadaan 4.416 USG dan 113.145
1 Kick off dan pilot integrasi layanan primer 2 Antropometri untuk Puskesmas dan Posyandu
9
2
Kurangnya kapasitas
pelayanan rujukan di
rumah sakit
10
Layanan jantung sesuai kompetensi belum merata di Indonesia
Hanya ada 40 RS pemerintah yang mampu melayani cathlab dan hanya 10 RS yang mampu melakukan bedah jantung
terbuka*
Maluku Utara
Aceh Kalimantan Utara RSUD Chasan Boesoirie
RSUD Dr. Zainoel Abidin RSUD Tarakan
Saat ini, pusat layanan yang Contoh: Waktu antrian layanan Jantung
sedikit menyebabkan antrian No Nama Rumah Lokasi Waktu Kasus Bedah
layanan yang panjang Sakit Tunggu
(# bulan)
(# pasien)
Sumatera Selatan
2 RSUP dr. Cipto Jakarta 5-12 300
RSUP M. Hoesin Mangukusumo
3 RSUP Sardjito Yogyakarta 12 200
Jawa Tengah
RSUP Kariadi Sulawesi Selatan
RSUP Wahidin 4 RSUP Dr. M Sumatera 12 150
DKI Jakarta
Sudirohusodo
RSUP dr Cipto Hoesin Selatan
Mangunkusumo
Jawa Timur 5 RSUP Hasan Jawa Barat 4-5 250
RSUP Jantung
Harapan Kita
RSUD dr Sadikin
Soetomo
6 RSUP Kariadi Jawa 4 250
DI Yogyakarta Tengah
RS Dr. Sardjito
7 RSUD Wahab Kalimantan 4-6 150
Sjahranie Timur
Sumatera Utara
RSUP Adam Malik
Sulawesi Utara
RSUP RD Kandou
Riau
RSUD Arifin Achmad
Papua
RSU Jayapura
Sumatera Barat
RSUP M Djamil
Jambi
RSUD Raden Mattaher
Jawa Barat
Sumatera Selatan RSUP Hasan Sadikin
RSUP M Hoesin Jawa Timur
RS CAM Bekasi
RSUP Soetomo Sulawesi Selatan
RSUD Saiful Anwar RSUD Wahidin
Lampung
RSUD Abdoel Moeloek
DKI Jakarta
RS PON Jawa Tengah
RSCM RSUP Kariadi
RSUP Fatmawati RSUD Moewardi Bali
RSUP Sanglah
DI Yogyakarta
RSUP Sardjito NTB
RSUD Mataram
Sumber: RS Pusat Otak Nasional 13
2. Kanker
Jantung dan Mampu diagnostik invasif dan Mampu melakukan bedah jantung Mampu melakukan pelayanan
intervensi non-bedah, misal pasang terbuka dan bedah syaraf bedah dan intervensi non-bedah
Stroke ring dan trombektomi/coiling terbuka/clipping jantung dan saraf advanced
Mampu melakukan bedah tumor Mampu melakukan terapi radiasi, Mampu melakukan terapi kanker
Kanker dasar dan kemoterapi bedah kanker stadium lanjut, dan komprehensif dan mutakhir, misal
kemoterapi microsurgery, proton therapy
Mampu melayani hemodialisis dan Mampu melayani hemodialisis Mampu melakukan transplantasi
Ginjal CAPD dengan teknik khusus ginjal
Mampu melakukan terapi batu Mampu skiring calon transplantasi Mampu pelayanan bedah kelainan
saluran kemih dewasa dengan ginjal kongenital ginjal
teknik invasif minimal
Mampu terapi keganasan urologi
Mampu skrining dan diagnosis
keganasan urologi
Mampu melakukan persalinan Mampu melakukan persalinan Mampu melakukan persalinan dengan
Kesehatan dengan berat bayi >1800 gr atau dengan berat bayi >1000 gr atau usia berat bayi < 1000 gr atau usia kehamilan
Ibu & Anak usia kehamilan >34 minggu kehamilan >28 minggu <34 minggu
Tindakan bedah sederhana (cth: Tindakan bedah anak kompleks Tindakan bedah jantung anak kompleks
atresia ani) Tindakan bedah jantung anak Layanan kelainan metabolik bawaan
Layanan kehamilan dengan sederhana (rare
15 disease)
masalah obstetrik Layanan kehamilan dengan kelainan Layanan kehamilan dengan kelainan
medis lain medis kompleks 15
Pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS nasional
untuk penyakit prioritas ditargetkan mencapai 100% kab/kota di 2027
ILUSTRATIF
Target
50% kabupaten/kota sebelum 2025 dan
50% 100%
100% sebelum 2027 memiliki minimal 1 RS 2022 2024 2027
tingkat madya
RS Paripurna
- - -
RS Utama
RSUD Zainoel Abidin RS Provinsi A
RS Madya
RSUD Yulidin Away Kab B
RSUD Langsa Kab B
RSUD Dr. Fauziah Bireun Kab B
RSUD Meuraxa Kab B
RSUD Datu B Takengon Kab B
RSUD Cut Nyak Dhien Kab B
RSUD Cut Meutia Kab C
RSUD Tgk Chik Ditiro Kab C
RSUD HS Kutacane Kab C
RSUD dr Zubir Mahmud .Kab C
.
17
Total anggaran ~IDR 31 tn dibutuhkan sampai 2027;
17,9tn di Tahap 1 dan 13,1tn di Tahap 2
Kebutuhan Anggaran, IDR miliar
... Jumlah RS Paripurna ... Jumlah RS Utama ... Jumlah RS Madya
Potensi sumber
Tahap 1: 2022-2024 Tahap 2: 2025-2027 anggaran:
19 30 29 1 4 146 5 1 92 57 65 118
70% Dana PEN
(proposed)
7,127 6,904
5,903
4,896
2,536 3,633 30% dipenuhi melalui:
Total Total Total
2022 2023 2024 Tahap 1 2025 2026 2027 Tahap 2 Program ‒ Dana Alokasi Khusus
Alat 4,431 6,610 5,312 16,355 2,370 3,303 6,222 11,895 28,250 Bidang Kesehatan
RS Paripurna 1,105 - 255 1,360 - - - - 1,360 ‒ BLU/BLUD
RS Utama 2,443 402 159 3,004 - - - - 3,004
‒ APBD
RS Madya 883 6,208 4,899 11,990 2,370 3,303 6,222 11,895 23,886
-Jantung, Stroke, Cancer 518 4,058 3,299 7,876 1,506 2,183 7,827 15,703
‒ Pinjaman/Partnership
4,137
(SMI, IsDB, I-Sphere
-Uro-nefrology 365 2,150 1,600 4,114 864 1,119 2,085 4,068 8,183 Bank Dunia)
Sarpras1 465 517 590 1,572 166 330 682 1,179 2,751
Total 4,896 7,127 5,903 17,927 2,536 3,633 6,904 13,074 31,001
1. Untuk membiayai ruang/bangunan (CT Scan, Cathlab, MRI, OK) untuk kelas C dan D, serta membiayai ruangan untuk Linac untuk kelas A dan B
18
Kemenkes memberikan bantuan penyediaan alkes berdasarkan
ketersediaan user di RS jejaring jantung, stroke, kanker, dan ginjal
Paripurna Utama Madya Belum memenuhi
syarat madya
Layanan Alkes User Layanan Alkes User
Jantung (J) Echocardiograph Sp.JP/ Sp.PD-KKV Ginjal (G) APD Sp.PD KGH
Heart lung machine Sp. BTKV USG Doppler Sp.Rad
Anggaran AA
21
Jenis dan jumlah alat kesehatan yang disediakan melalui pendanaan
Banper 2022
24
3
Ketahanan kesehatan
yang masih lemah
25
Kita masih banyak bergantung pada
impor dan teknologi hasil riset di
negara maju
90%
bahan baku obat tahun 2019
88% r
Obat
Insulin
1. Candesartan 3. Amlodipine 5. Cefixime
2. Bisoprolol 4. Lansoprazole 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar
Derivat Plasma (Albumin,
IVIg, F-VIII), m-Ab
EPO, Insulin Gargline, m-Ab (Trastuzumab),
Produksi produk biologi dan derivat plasma Enoxaparin, Rituximab HyFC-EPO
(Adalimumab,
Bevacizumab, PD-1), R-
Insulin
Alat Kesehatan
TKDN Alkes
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes
terbesar by value & volume produksi dalam negeri
1. CT Scan
2. Endoskopi
Produksi alkes berteknologi tinggi 3. MRI
Respon Darurat
Pelatihan dan Tim Emergency
Mulai kerja sama
sertifikasi Response terbentuk
Tim kegawatdaruratan medis teregistrasi dan terlatih 27
27
Produksi dalam negeri telah dilakukan bertahap
dalam rangka kemandirian bahan baku obat, vaksin, dan alat kesehatan
7 dari 10 BBO konsumsi terbesar telah diproduksi dalam negeri Progress produksi 14 antigen vaksin imunisasi rutin
3 diantaranya mulai diproduksi di tahun 2022
7 antigen vaksin yang telah diproduksi dalam negeri
* 5.78
Paracetamol 1,50 1,46 1,52 1,30 Total Rp dalam 4 tahun (Tn)
*
1. BCG 5. Hepatitis
*
Telah diproduksi dalam negeri
Clopidogrel 1,34 1,59 1,59 0,94 5.46 sebelum tahun 2020
2. Difteri 6. Influenza
Cefixime 4.80
*
1,37 1,22 1,32 0,89 Telah diproduksi dalam negeri 3. Pertusis 7. Polio (OPV)
mulai tahun 2022
4. Tetanus
* Amlodipine 1,09 1,21 1,19 0,96 4.45
*
Candesartan
Cilexetil
0,68 1,09 1,14 1,01 3.92 5 dari 7 antigen vaksin (impor) sudah dalam tahap
Ceftriaxone 1,07 0,89 0,98 0,78 3.72 transfer teknologi untuk diproduksi dalam negeri
Lansoprazole
0,59 0,74
0,67 0,70
0,91
0,75
0,96
0,78 2.89
3.19
3. Polio Injeksi (IPV)
4. Japanese Encephalitis (JE)
* Atorvastatin 0,63 0,65 0,66 0,63 2.58 2017 2018 2019 2020 5. Human Papilloma Virus (HPV)
6. Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV)
~70%
7. Rotavirus
transaksi alat kesehatan impor tahun 2021-2022* di e-katalog Inisiasi transfer teknologi
*terjadi pengurangan penggunaan alat kesehatan impor yang cukup Proses transfer teknologi
signifikan dibandingkan tahun 2019-2020
Sebelum
Identifikasi dan registrasi tenaga cadangan
Krisis
Kesehatan Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi
tenaga cadangan sesuai identifikasi kebutuhan.
(contoh: Pramuka, Palang Merah Remaja, serta mahasiswa).
29
4
Pembiayaan
kesehatan yang
belum efektif dan
efisien
30
Biaya kesehatan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara global
Belanja kesehatan Indonesia telah meningkat melampaui pertumbuhan GDP
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable Income
Jepang
84,2 tahun;
80 Malaysia $4.360/kapita
76 tahun, Singapura
$436,6/kapita Amerika Serikat
84 tahun; 77 tahun,
Indonesia $2.632,/kapita $10.921/kapita
72 tahun,
$120/kapita
60
40
20
0
0,0 2.000,0 4.000,0 6.000,0 8.000,0 10.000,0 12.000,0
2
Health Technology Assessment (HTA)
• Meningkatkan penerapan HTA guna menjamin kendali
mutu dan biaya berbasis bukti untuk pelayanan
kesehatan yang lebih efektif dan efisien
33
5
SDM Kesehatan yang
masih kurang dan
tidak merata
34
Peningkatan kuota mahasiswa per dosen (1:3 menjadi 1:5)
dan peningkatan jumlah dosen (2x) dapat mempercepat
pemenuhan kebutuhan spesialis hingga 3-4x lipat
Notes:
xx Top 3 kekurangan spesialis
1berdasarkan target rasio Bappenas dan Permenkes 56/2014; untuk seluruh RS stratifikasi dasar, madya, utama, dan paripurna 35
2kekurangan 0,13/1.000 Wanita Usia Subur (Dit Perencanaan)
Khusus untuk layanan jantung dan stroke, perlu fokus pada
pemenuhan Sp1 dg Intervensi, Sp.JP/Sp.PD KKV, dan Sp.An KAKV
Pemetaan needs dan supply SDM layanan jantung dan stroke
Standar Kebutuhan Perhitungan kekurangan1 Estimasi
Kuota/
Jenis SDM pemenu
M U P tahun
M U P Total han
M U P
(267) (34) (18)
1Berdasarkan
36
kebutuhan RS madya, utama, dan paripurna tahap 1; 2Jumlah RS Paripurna jantung = 15 RS; 3Jumlah RS Paripurna stroke = 16 RS
Khusus untuk layanan kanker, perlu fokus pada pemenuhan
Sp.PD-IFO, Sp. B Fellow Onk, dan Sp. OG Fellow Onk
Pemetaan needs dan supply SDM layanan kanker
Not applicable Belum ada fellowship xx Jumlah kekurangan xx Pemenuhan >2 tahun
37
1Berdasarkan kebutuhan RS madya, utama, dan paripurna tahap 1; 2Jumlah RS Paripurna kanker = 15 RS
Khusus untuk layanan uronefrologi, perlu fokus
pada pemenuhan Sp.U dan Sp.PD mahir dialisis
Pemetaan needs dan supply SDM layanan uronefrologi
Not applicable Belum ada fellowship xx Jumlah kekurangan xx Pemenuhan >2 tahun
38
1Berdasarkan kebutuhan RS madya, utama, dan paripurna tahap 1; 4Jumlah RS Paripurna uro-nefro = 14 RS
Rencana pemberian Beasiswa Dokter
Spesialis, Subspesialis dan Fellowship
LPDP Kemenkes
Kesepakatan
1.744 2.809 2.951 2.010 LPDP x Kemenkes
801
• Pelaksanaan rekrutmen bersama
598 598
Spesialis 656
780
dokter spesialis - subspesialis
271
578 578
antara LPDP dan Kemenkes,
dokter dengan menyesuaikan
176 176
persyaratan dan mekanisme
138
Sub Kemenkes
Spesialis 103
29
121 158 158
• Menambah kuota penerimaan
dari kelebihan pendaftar di
500 Kemenkes
Fellowship 500
500
• Memfasilitasi fellowship baik
469 941
185
500
dalam maupun luar negeri sesuai
2022 2023 2024 2025 kebutuhan pelayanan prioritas
Kemenkes
Penerimaan beasiswa tahun 2022
“
“
Total alokasi penerimaan beasiswa spesialis Kemenkes tahun 2022
sebanyak 600 orang. Penerimaan beasiswa semester 2 tahun 2022 akan
ditambah melalui LPDP sebanyak 543 orang
39
Kemudahan Proses Adaptasi
Dokter Spesialis WNI Lulusan Luar Negeri
Web-based apps
3 Sistem pendaftaran Manual
(alur jelas dan transparan)
42
Berbagai Tantangan Data dan Sistem Kesehatan
Petabytes data kesehatan dihasilkan setiap hari
43
Sistem di 2.893 (77.04%) puskesmas dan 370 (31%) RS di Jawa-Bali siap
terintegrasi* SatuSehat
8.047 fasyankes siap terintegrasi SatuSehat di seluruh Indonesia
315 Puskesmas
76 Rumah Sakit
DKI Jakarta
248 Puskesmas
21 Rumah Sakit 614 Puskesmas
Banten 151 Rumah Sakit
Jawa Tengah
100 Puskesmas
43 Rumah Sakit
Bali
762 Puskesmas
42 Rumah Sakit
Jawa Barat
121 Puskesmas
796 Puskesmas
37 Rumah Sakit
Yogyakarta - Rumah Sakit
Jawa Timur
Precision medicine
45
Teknologi saat ini memungkinkan percepatan pengembangan inovasi biomedis
Sekuensing genomika saat ini sudah lebih terjangkau dan efisien
File
BCL/FS/ SAM/ VCF/ NEX/
Format FAST5 FASTQ FASTQ BAM BCF VCF/
FASTA/
WICK
FS
~120GB ~120GB ~120GB ~120GB ~1-5 GB BCF
BGSi Hubs
Upload targeted gene raw ● tertiary analysis
● Pipeline untuk sekuens gen target
data & informasi ● Interpretasi informasi genomik
instrument information dari WGS, gen, dan
data klinis
47
Sekuens genomika dapat digunakan untuk deteksi penyakit berdasarkan biomarkernya
Kanker di Indonesia
48
Source : Illumina
Penerapan data genomika dalam skrining status kesehatan
49
Beberapa negara telah memiliki regulasi yang mengatur servis genomik dan biobank
diatur terpisah dalam beberapa undang-undang dan regulasi
Poin Inggris Amerika Serikat Cina Singapura Jerman
Data
Consent Diatur Diatur Diatur Diatur Diatur
Data Protection Act (DP Act) Privacy Act 1974 Personal Information Protection PDP Act 2012 and HBR Act 2015 GDPR and Genetic Diagnostic
2018 (PIP) Law 2021 and Human Act 2010 (GenDG)
Genetics (HGR) Regulation 2018
Penyimpanan, Diatur Diatur Diatur Diatur Diatur
penggunaan DP Act 2018 Privacy Act 1974 PIP Law 2021 and HGR PDP Act 2012 GDPR and GenDG
dan sharing Regulation 2018
data
Kepemilikan data Diatur Diatur Diatur Diatur Diatur
DP Act 2018 Privacy Act 1974 PIP Law 2021 PDP Act 2012 GDPR and GenDG
Komersialisasi Diijinkan (dengan aturan Diijinkan (dengan Diijinkan (dengan Dilarang Diijinkan (dengan
spesifik) aturan spesifik) aturan spesifik) Human Biomedical Research aturan spesifik)
Health and Social Care Act 2012 Health Insurance Portability and PIP Law 2021 and Cybersecurity Act 2015 (direct-to-customer GDPR and GenDG
and DP Act 2018 Accountability (HIPAA) Act Law 2016 tidak diatur)
Biobank Diatur secara umum Diatur secara umum Diatur dalam Diatur secara umum Diatur dalam
Health and Social Care Act 2012 National Biomedical Research beberapa regulasi Human Biomedical Research beberapa regulasi 50
13
and DP Act 2018 Act Act 2015
ß
51