Sistem Kesehatan
Indonesia
6 Desember 2022
1
Mandat dari Presiden Jokowi
2
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 Penguatan peran kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
Penambahan Skrining 14 penyakit
kader, kampanye, penyebab kematian layanan primer sekunder & tersier kesehatan
kategori imunisasi rutin Jejaring nasional
dan membangun tertinggi di tiap Pembangunan RS di
utama menjadi 14 Revitaliasi jaringan Produksi dalam negeri surveilans berbasis
gerakan, sasaran usia, skrining Kawasan Timur, lab, tenaga
antigen dan dan standardisasi 14 vaksin rutin, top 10
menggunakan stunting, &deteksi dini jejaring pengampuan cadangan tanggap
perluasan TBC, HIV, dan Malaria
layanan di
6 layanan unggulan,
obat, top 10 alkes by
platform digital dan Puskesmas, volume & by value. darurat, table top
cakupan di peningkatan ANC kemitraan dengan
tokoh masyarakat Posyandu, dan exercise
seluruh Indonesia. untuk kesehatan ibu & world’s top healthcare kesiapsiagaan krisis.
kunjungan rumah,
bayi. centers.
serta Labkesmas
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes
pemanfaatan yang efektif dan efisien. a Teknologi informasi b Bioteknologi
lulusan luar negeri.
3
Pilar 1
Transformasi
Layanan Primer
Semua orang memiliki akses yang
mudah ke layanan primer seperti
imunisasi, konsultasi dokter umum,
pemeriksaan kesehatan, dan
edukasi masyarakat mengenai pola
hidup sehat
4
4
Revitalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta
laboratorium kesehatan masyarakat
5 tingkatan fasilitas layanan primer 5 tingkatan labkesmas, merujuk pada
standar WHO
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan Jumlah lab
LABORATORIUM REGIONAL
Puskesmas 7,230 Kecamatan 4 12
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES
5
Paket layanan di Puskesmas, Posyandu Prima dan Posyandu
Sasaran Delivery Unit
Masalah Posyandu Posyandu Prima Puskesmas
Kesehatan (Dusun / RT/RW) (Desa / Kelurahan) (Kecamatan)
Ibu hamil, 1. Kelas ibu hamil, edukasi, senam, sharing session dan 1. ANC (K2,K3, K4, K6) 1. ANC (6x + USG oleh dokter)
bersalin, nifas TTD 2. Kelas ibu hamil 2. Kelas ibu hamil
2. Edukasi gizi seimbang dan PMT pemulihan 3. Edukasi dan PMT 3. Pemantauan gizi, asupan,edukasi, PMT
4. Pelayanan nifas 4. Persalinan normal dan rujukan
5. Pelayanan nifas
Bayi dan 3. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 5. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 6. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling
anak pra- 4. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 6. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 7. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR)
sekolah 5. Imunisasi 7. Pemantauan gizi buruk 8. Imunisasi
6. Pemberian vit A & obat cacing 8. Imunisasi 9. Penanganan balita dengan masalah gizi
7. Edukasi pemberian MT 9. MTBS 10. Pembangilan dan pengiriman sampel SHK
11. MTBS
Usia sekolah 8. Edukasi 10. Fasilitasi kegiatan UKS dan posyandu remaja 12. Fasilitasi kegiatan UKS
dan remaja 9. Penjaringan usia sekolah non formal (termasuk 13. Penjaringan (termasuk imunisasi rutin lanjutan(
imunisasi rutin lanjutan) 14. PKPR
Usia produktif 10. Skrining PTM (hipertensi, DM) 11. Skrining PTM (hipertensi, DM) 15. Skrining PTM (hipertensi, DM)
dan lansia 11. Skrining PPOK 12. Skrining kanker 16. Skrining jantung dan stroke
12. Skrining obesitas 13. Skrining PPOK 17. Skrining kanker
13. Skrining TBC 14. Skrining obesitas 18. Skrining PPOK
14. Skrining masalah jiwa 15. Skrining TBC 19. Skrining obesitas
15. Skrining layak hamil 16. Skrining masalah jiwa 20. Skrining TBC
16. Pelayanan KB 17. Skrining layak hamil 21. Skrining masalah jiwa
18. Pelayanan KB 22. Skrining kebugaran
23. Skrining layak hamil
24. Pelayanan KB
25. Pemeriksaan geriartti
Layanan lain 19. Pengobatan umum 26. Pengobatan umum
20. Farmasi 27. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
28. Laboratorium
29. Farmasi
30. Gawat darurat
31. Rawat inap
6
Paket layanan dan pemeriksaan di tiap tingkatan Labkesmas
Delivery Unit
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4 Tingkat 5
Puskesmas Kab/Kota Provinsi Regional Nasional
Pemeriksaan 1. RDT : 11 parameter 1. RDT : 11 parameter (Penyakit 1. Mikroskopik: 7 parameter 1. Mikroskopik: 7 parameter 1. Semua Pemeriksaan Lab tingkat 4
dan Teknologi (Penyakit menular, menular, kehamilan dan penyakit infeksi penyakit infeksi 2. Kultur : virus, parasite dan semua
kehamilan dan golongan golongan darah) 2. Haematologi Analyser: 17 2. Haematologi Analyser: 17 kulturabel bakteri,
darah) 2. Mikroskopik: 7 parameter parameter parameter 3. Immunologi (Elisa, Multiplex Elisa):
2. Mikroskopik: 7 parameter penyakit infeksi 3. Kimia Darah: 16 parameter 3. Kimia Darah: 26 parameter human pathogen, zoonosis
penyakit infeksi 3. Haematologi Analyser: 9 4. Urine Analyzer: 12 parameter 4. Urine Analyzer: 12 parameter 4. Biomolekular:
3. Haematologi Analyser: 9 parameter 5. Kultur : 9 parameter (bakteri 5. Kultur : 12 parameter (bakteri 5. Pemeriksaan PCR (Covid-19 dan
parameter 4. Kimia Darah: 15 parameter termaasuk aerosol bacteria) termasuk aerosol bacteria, 23 penyakit berpotensi wabah) ,
4. Kimia Darah: 13 parameter 5. Urine Analyzer: 12 parameter 6. Immunologi (elisa) : 8 parameter parasite ) Xpert TB,HBV DNA, VL HIV,
5. Urine Analyzer: 9 6. Kultur : 5 parameter (bakteri) termasuk SHK 6. Immunologi (elisa) : 23 parameter Ricketsia, antrax, leptospira
parameter 7. Immunologi (elisa) : 4 parameter 7. Biomolekular: Pemeriksaan PCR termasuk SHK 6. Pemeriksaan laboratorium
6. Lingkungan: Parameter 8. Biomolekular: Pemeriksaan PCR (Covid-19 dan 23 penyakit 7. Biomolekular: Pemeriksaan PCR penyakit Zoonosis
fisik air, udara, (Covid-19 dan 23 penyakit berpotensi wabah), Xpert TB,HBV (Covid-19 dan 23 penyakit 7. Kapasitas khusus: uji netralisasi utk
pemeriksaan jentik berpotensi wabah) , Xpert TB,HBV DNA, VL HIV, Ricketsia, antrax, berpotensi wabah), Xpert TB,HBV uji klinis vaksin, karakterisasi strain;
DNA, VL HIV leptospira DNA, VL HIV, Ricketsia, antrax, Uji Validasi Pasca Pemasaran
9. Toksikologi: 9 parameter 8. Toksikologi: 13 parameter leptospira, virus zoonosis (dengue, (Post Marketing) Reagen Covid-
10. Lingkungan: Parameter fisik air, 9. Lingkungan: Parameter fisik air, JE,hanta), bateri pada reservoir 19, Reagen HIV, Hep B, Hep C,
udara, pemeriksaan jentik, udara, pemeriksaan jentik (leptospira tikus Sifilis, Malaria;
penangkapan nyamuk. Dan tikus. 10. Kimia Lingkungan (AAS, Spectro 8. Toksikologi: 13 parameter 8. Kapasitas khusus: Uji insektisida
Mikroskop untuk identifikasi vector dan UV vis) : 31 parameter 9. Lingkungan: Parameter fisik air, 9. Advance Biomolekular: Sanger
serta set alat identifikasi tikus. 11. Mikrobiologi Lingkungan: 7 udara, pemeriksaan jentik sequencing, WGS, Hightroughput
11. Kimia Lingkungan: 24 parameter parameter 10. Kimia Lingkungan (AAS, Spectro WGS, Analisis bioinformatic
12. Mikrobiologi Lingkungan: E.coli 12. Pemantauan Limbah cair: 10 dan UV vis) : 57 parameter
dan Coliform parameter 11. Tanah: 41 parameter
13. Pemantauan Limbah cair: 10 13. Vektor dan Resrvoir: Deteksi 12. Mikrobiologi Lingkungan: 7
parameter malaria pada nyamuk, deteksi parameter
14. Vektor dan Resrvoir virus dengue pada nyamuk, 13. Pemantauan Limbah cair: 10
15. Keamanan pangan: Mikrobiologi deteksi leptospirosis pada tikus parameter
(6 parameter) dan Kimia (5 14. Keamanan pangan: Mikrobiologi 14. Vektor dan Reservoir: Deteksi
parameter) (6 parameter) dan Kimia (21 malaria pada nyamuk, deteksi
parameter) virus dengue pada nyamuk,
15. Biomarker: 9 parameter deteksi leptospirosis pada tikus
15. Keamanan pangan:Mikrobiologi
(6 parameter) dan Kimia (21
parameter)
16. Biomarker: 9 parameter
17. Sequencing dan WGS
7
Program utama penguatan upaya
preventif di layanan primer
Sasaran: Remaja Sasaran: Ibu Hamil Sasaran: Kader, Balita, Sasaran: Kader Sasaran: semua
(Siswa-siswi Ibu dan Keluarga Balita Kesehatan kalangan
Kegiatan:
SMP/sederajat dan Aktivitas:
Kegiatan: Kegiatan:
SMA/sederajat) • Pemeriksaan
• Produksi konten
kehamilan • Pembelian alat • Jambore kader
Kegiatan:
antropometri untuk • Edukasi di berbagai
• Konsumsi tablet • Lomba kader terampil
• Screening anemia Posyandu platform: TV, Radio,
tambah darah
olahraga pagi • Lomba Posyandu Media Cetak, Media
• Pelatihan kader
• Konsumsi makanan Sosial,
• Sarapan Bersama
tambahan • Pemberian makanan
• Talkshow dan Seminar,
• Konsumsi Tablet tambahan protein
• Kelas ibu hamil.
Tambah Darah hewani (makan • Podcast, Storyline Film
bersama)
• Penyuluhan
10
Pilar 2
Transformasi
Layanan Rujukan
Setiap kota di Indonesia
memiliki rumah sakit rujukan
untuk mengobati penyakit
katastrofik
11
4 penyakit katastrofik utama penyebab
kematian tertinggi & paling mahal
Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar
12
Layanan jantung sesuai kompetensi belum merata di Indonesia
Saat ini hanya ada 40 RS yang mampu melayani cathlab dan hanya 10 RS yang mampu melakukan bedah jantung terbuka
Maluku Utara
Aceh Kalimantan Utara RSUD Chasan Boesoirie
RSUD Dr. Zainoel Abidin RSUD Tarakan
Saat ini, pusat layanan yang Contoh: Waktu antrian layanan Jantung
sedikit menyebabkan antrian No Nama Rumah Lokasi Waktu Kasus Bedah
layanan yang panjang Sakit Tunggu
(# bulan)
(# pasien)
14
2. Kanker
Sumatera Utara
RSUP Adam Malik
Sulawesi Utara
RSUP RD Kandou
Riau
RSUD Arifin Achmad
Papua
RSU Jayapura
Sumatera Barat
RSUP M Djamil
Jambi
RSUD Raden Mattaher
Jawa Barat
Sumatera Selatan RSUP Hasan Sadikin
RSUP M Hoesin Jawa Timur
RS CAM Bekasi
RSUP Soetomo Sulawesi Selatan
RSUD Saiful Anwar RSUD Wahidin
Lampung
RSUD Abdoel Moeloek
DKI Jakarta
RS PON Jawa Tengah
RSCM RSUP Kariadi
RSUP Fatmawati RSUD Moewardi Bali
RSUP Sanglah
DI Yogyakarta
RSUP Sardjito NTB
RSUD Mataram
Sumber: RS Pusat Otak Nasional 16
1. Jejaring RS dan Fasilitas
Jantung Mampu diagnostik invasif dan Mampu melakukan bedah Mampu melakukan pelayanan
intervensi non-bedah, misal jantung terbuka dan bedah bedah dan intervensi non-
dan Stroke
pasang ring dan syaraf terbuka/clipping bedah jantung dan saraf
trombektomi/coiling advanced
17
Pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS nasional
untuk 4 penyakit tersebut ditargetkan mencapai 100% kab/kota di 2027
ILUSTRATIF
Target
50% kabupaten/kota sebelum 2025 dan
50% 100%
100% sebelum 2028 2022 2024 2027
RS Paripurna
RSUP Sanglah RS Vertikal A
RS Utama
RSUD Bali Mandara RS Provinsi B
RS Madya
RSUD Tabanan Kab B
RSUD Mangusada Kab B
RSUD Sanjiwani Gianyar Kab B
RSUD Kab Buleleng Kab B
RSUD Wangaya Kab B
RSUD Negara Kab C
RSUD Klungkung Kab B
RSUD Bangli Kab B
RSUD Karangasem Kab C
.
19
Anggaran akan digunakan untuk investasi alat dan pengembangan
infrastruktur sesuai strata RS
Rekap Jumlah dan Biaya Pengembangan pelayanan
Stroke & Jantung Kanker Jantung
Harga Satuan Total Harga Satuan Total Harga Satuan Total
Layanan (IDR bn) Qty (IDR bn) Layanan (IDR bn) Qty (IDR bn) Layanan (IDR bn) Qty (IDR bn)
Cathlab 16.6 455 7,576.7 Mammography 4.0 426 1,704.0 Echo 4.0 295 1.180
Total 2,751.0
20
Total anggaran ~IDR 31 tn dibutuhkan sampai 2027;
17,9tn di Tahap 1 dan 13,1tn di Tahap 2
Kebutuhan Anggaran, IDR miliar
... Jumlah RS Paripurna ... Jumlah RS Utama ... Jumlah RS Madya
Potensi sumber
Tahap 1: 2022-2024 Tahap 2: 2025-2027 anggaran:
19 30 29 1 4 146 5 1 92 57 65 118
70% Dana PEN
(proposed)
7,127 6,904
5,903
4,896
2,536 3,633 30% dipenuhi melalui:
Total Total Total
2022 2023 2024 Tahap 1 2025 2026 2027 Tahap 2 Program ‒ Dana Alokasi Khusus
Alat 4,431 6,610 5,312 16,355 2,370 3,303 6,222 11,895 28,250 Bidang Kesehatan
RS Paripurna 1,105 - 255 1,360 - - - - 1,360 ‒ BLU/BLUD
RS Utama 2,443 402 159 3,004 - - - - 3,004
‒ APBD
RS Madya 883 6,208 4,899 11,990 2,370 3,303 6,222 11,895 23,886
-Jantung, Stroke, Cancer 518 4,058 3,299 7,876 1,506 2,183 7,827 15,703
‒ Pinjaman/Partnership
4,137
(SMI, IsDB, I-Sphere
-Uro-nefrology 365 2,150 1,600 4,114 864 1,119 2,085 4,068 8,183 Bank Dunia)
Sarpras1 465 517 590 1,572 166 330 682 1,179 2,751
Total 4,896 7,127 5,903 17,927 2,536 3,633 6,904 13,074 31,001
1. Untuk membiayai ruang/bangunan (CT Scan, Cathlab, MRI, OK) untuk kelas C dan D, serta membiayai ruangan untuk Linac untuk kelas A dan B
21
2. Kebutuhan SDM
420
Pemberian Beasiswa
Jantung 1.362 678 1098 264 Spesialis dan Sub
Spesialis
62
Saraf 727 316 378 349 Beasiswa Fellowship
Uronefro 932
222
578 354
Pendayagunaan dokter
356 spesialis
Spesialis Jantung: Sp.JP, Sp. BTKV, Sub.Spes.Kardiovaskuler, Sub.Kardio Intervensi; Spesialis Saraf: Sp.Bs, Sp.S, Sp.AN KNA, Neuro Intervensi, Sp.BS
Vaskuler, Sub Neuro Vaskuler; Spesialis Uronefro: Sp.U, Sp.PD KGH, Sub.Spes.Nefrologi; Spesialis Kanker: Sub Sp OG, Sub Sp A (KHOM), Sub Sp PD
(KHOM) Sp.B.Onk; Spesialis Penunjang: Sp.An, Sp.Rad, Sp.PA, Sp.PK, Fisikawan; Spesialis 4 besar: Sp.PD, Sp.OG, Sp.B, Sp.A
22
Pilar 3
Ketahanan
Kesehatan
Produksi lokal sediaan farmasi
dan alat kesehatan, serta
kesiapsiagaan menghadapi
krisis kesehatan
23
Strategi kemandirian farmasi, alat kesehatan, dan respon darurat
2022 2023 2024 2025
Vaksin 1. Measles
3. Hep B
4. Rotavirus
2. Rubella 5. HPV 7. IPV
3. Rotavirus 6. PCV 8. JE
Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC 4. TBC
Obat
Insulin
1. Candesartan 3. Amlodipine 5. Cefixime
2. Bisoprolol 4. Lansoprazole 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar
Derivat Plasma (Albumin,
EPO, Insulin, m-Ab IVIg, F-VIII), m-Ab
m-Ab (Tocilizumab),
Produksi produk biologi dan derivat plasma (Bevacizumab), Stem
HyFC-EPO
(Adalimumab,
Cell Rituximab, PD-1), R-
Insulin
Alat Kesehatan
TKDN Alkes
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes
terbesar by value & volume produksi dalam negeri 1. CT Scan
2. Endoskopi
3. MRI
Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19)
Respon Darurat
Pelatihan dan Tim Emergency
Mulai kerja sama
sertifikasi Response terbentuk
Tim kegawatdaruratan medis teregistrasi dan terlatih; 24
24
Tenaga cadangan untuk
kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan
Tenaga cadangan berasal dari partisipasi masyarakat aktif, baik langsung atau melalui institusi/organisasi
yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan ketika terjadi krisis
Sebelum
Identifikasi dan registrasi tenaga cadangan
Krisis
Kesehatan Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi
tenaga cadangan sesuai identifikasi kebutuhan.
(contoh: Pramuka, Palang Merah Remaja, serta mahasiswa).
25
Pilar 4
Pembiayaan
Kesehatan
Pembiayaan intervensi kesehatan
secara efektif dan berkelanjutan
untuk mencegah penyakit dan
menyediakan layanan kesehatan
yang terjangkau
26
Biaya kesehatan secara global terus meningkat lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi
Peningkatan belanja kesehatan Indonesia telah melampaui pertumbuhan GDP
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable Income
Jepang
84,2 tahun; Amerika Serikat
80 Kuba $4.360/kapita 78,5 tahun,
77,7 tahun,
$10.921/kapita
$1.031/kapita
Indonesia
71,3 tahun,
$120/kapita
60
40
20
0
0,0 2.000,0 4.000,0 6.000,0 8.000,0 10.000,0 12.000,0
3
pada pelayanan yang dijamin dengan kategori
• Utilization review untuk mengendalikan sejumlah
layanan JKN, seperti sectio cesaria berpotensi moral hazard (cost sharing)
• Penyesuaian tarif Indonesia Case Based Groups (INA-
CBGs) yang fokus pada pemenuhan hak peserta dan
harga layak (keekonomian)
• Review kapitasi BPJS agar jasa pelayanan di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama dapat lebih efektif, efisien
dan berbasis kinerja
29
Pilar 5
SDM Kesehatan
SDM kesehatan dengan jumlah
cukup dan merata di seluruh
Indonesia
30
Tenaga kesehatan yang cukup dan merata merupakan
enabler penting, fasilitas tidak akan bisa dibangun secara
merata tanpa tersedianya tenaga kesehatan
5%
0,42
Puskesmas belum
memiliki dokter1
50%
Puskesmas belum
Dokter* per lengkap memiliki 9 jenis
tenaga kesehatan dasar1
1,000 populasi
42%
RSUD kab/kota belum
Rata-rata terpenuhi dengan 7 jenis
1 Standar WHO 1,2 Asia 20 dokter spesialis2
Rata-rata
3,2 OECD
* Dokter Umum 1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian,
Sumber: Ahli Lab, dan Gizi
Kemenkes, 2022 2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik 31
2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO 3, Total 10.373 Puskesmas, 647 RSUD : Data SI-SDMK 8 Juni 2022
Target rasio dokter spesialis: populasi nasional tahun 2025 masih lebih rendah daripada
rasio saat ini di negara maju
Rasio per 1.000 penduduk
Target rasio Rasio saat ini
0.197 0.226
Anestesi dan Terapi 0.094
Intensif 0.020
0.176
0.114
Ilmu Bedah Umum 0.020 0.002
0.176
0.076 n.a
0.030
Ilmu Penyakit Dalam
0.138
0.089 0.101
0.030
Ilmu Kesehatan Anak
0.024 0.030
0.021
0.010
Saraf/ Neurologi
0.095 0.079 0.065
0.030
Obstetri Ginekologi
34
Rencana pemberian Beasiswa Dokter Spesialis-
Subspesialis, untuk layanan prioritas pada tahun 2022
Kerjasama LPDP memfasilitasi:
Serta rencana 2023 – 2025 termasuk layanan spesialis lainnya • Beasiswa dokter spesialis,
sub spesialis dengan
Rekrutmen semester II / 2022
menyesuaikan
Kemkes LPDP persyaratan dan
LPDP 240 55 358 121
mekanisme Kemenkes
Sp-1 271 442
2022
• Pelaksanaan rekruitmen
Sp-2 29 101
Kemkes 237 51 341 107 Bersama antara LPDP dan
300 543 Kemenkes
• Menambah kuota
LPDP 240 55 358 121
penerimaan 216 dari
2023
kelebihan pendaftar di
Kemenkes
Kemkes 237 51 341 107
• Memfasilitasi fellowship
baik dalam maupun luar
LPDP 376 46 425 92 negeri sesuai kebutuhan
Kemenkes
2024
Layanan lainnya
Sp-1 : Spesialis
Kemkes 271 290
Sp-2 : Sub Spesialis 35
Mendayagunakan dokter spesialis WNI lulusan luar negeri
Permenkes 14 tahun 2022
42
37 Pra Pengajuan adaptasi:
163 dokter spesialis WNI lulusan
luar negeri yang telah Adaptasi 1. Verifikasi dokumen
didayagunakan (2016-2021) 2. Penilaian kompetensi pra adaptasi
24
3. Pembekalan
17
15
4 Penerbitan sertifikat:
3 3 2
5 5 5 1 1. Sertifikat kompetensi adaptasi
2. STR Adaptasi
Insentif
Pasca Penerbitan sertifikat:
Dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang bekerja
di rumah sakit selama masa adaptasi berhak Adaptasi 1. Sertifikat kompetensi
mendapatkan insentif 2. STR dokter spesialis
36
Strategi utama dalam pemenuhan Tenaga Kesehatan di Puskesmas
ATLM
• DAK Fisik: Hematology analyzer, alat kimia darah
Advokasi akan dilakukan melalui FGD desk dengan
• DAK Non Fisik: Pelatihan /Peningkatan Kapasitas SDM
masing-masing daerah dengan menampilkan data
Laboratorium Puskesmas
ketersediaan Nakes dan potensi DAK terkunci
37
Pendidikan dokter (S1) berbasis Universitas; Program Spesialis dapat
berbasis Universitas, berbasis RS, atau keduanya
Pendidikan Pendidikan Spesialis
Benua Negara dokter (S1) (Sp)
Asia Malaysia Universitas Universitas; mendapatkan gelar master, dapat mendaftar melalui Kem Pendidikan atau KemKes,
Pendaftar melalui Kemkes melakukan residensi di RS tetapi tetap mendapat gelar dari Kem dik
Singapore Universitas Rumah Sakit; mendapatkan gelar spesialis
Thailand Universitas Universitas atau Rumah Sakit; diselenggarakan sebagai pascasarjana (diselenggarakan oleh KemKes)
Vietnam Universitas Universitas; dilaksanakan oleh universitas tetapi praktek di RS. Bergelar spesialis atau Magister
Philippines Universitas Universitas (e.g., De Lasalle Universitas Rumah Sakit) atau Rumah Sakit (e.g., de Los Santos
Medical Centre); diberikan gelar
India Universitas Universitas; program pascasarjana memperoleh gelar master atau doktor
Japan Universitas Universitas atau Rumah Sakit; diselesaikan di RS afiliasi dengan Universitas (diselenggarakan
Kemkes dan Kemnaker), mendapatkan gelar
Eropa UK Universitas Rumah Sakit; RS bekerjasama dengan institusi pelatihan, mendapatkan gelar spesialis
Germany Universitas Rumah Sakit; badan pengawas akan menguji residen dan menerbitkan sertifikasi. Mendapatkan gelar spesialis
France Universitas Universitas; residen akan praktik RS swasta/RS Pendidikan yang berafiliasi dengan universitas
untuk Praktik residensi. Mendapatkan gelar spesialis dari universitas
Natauway Universitas Rumah Sakit; residen harus menangani kasus yang disyaratkan, diberikan gelar spesialis
Amerika USA Universitas Rumah Sakit; di rumah sakit pendidikan atau rumah sakit yang berdiri sendiri
Canada Universitas Universitas; sertifikasi diterbitkan oleh Royal College of Physicians and Surgeons of Canada (RCPSC)
Ethiopia Universitas Rumah Sakit; diberikan gelas spesialis (e.g., St. Paul's Rumah Sakit Millennium Medical College)
Teknologi
Kesehatan
Satu platform untuk semua
masyarakat mengakses
dokumen kesehatan dan
inovasi bioteknologi untuk
peningkatan kualitas layanan
kesehatan masyarakat
39
Tantangan Data dan Sistem Kesehatan
Petabytes Data dan Fragmentasi Data
3
Sistem / Aplikasi milik developer Health
Information System belum terintegrasi
dengan ekosistem layanan kesehatan
Indonesia
40
Arsitektur dan Interoperabilitas dalam Indonesia Health Services (IHS)
Menghubungkan seluruh penyedia dan pengguna layanan kesehatan
Pemerintah
Pasien
Dashboard terpadu yang akan
membantu dalam pengambilan
● Personal Health Record keputusan berbasiskan bukti
● Promosi Kesehatan dan data (Evidence Based
●
●
Personalized Education
Wearable Devices Integration
IHS Policy)
● etc
FHIR API
Server Ketahanan Krisis Kesehatan.
Terminologi Meningkatkan kemampuan
pemerintah untuk mendeteksi
dini, pencegahan, respon
Master Data Developer Hub terhadap penyakit menular /
Fasyankes KLB
RME Terintegrasi.
Riwayat pengobatan pasien
terpantau dengan detail dan
runtut meski pasien berobat di
fasyankes berbeda sehingga Para Pelaku Industri Kesehatan
dapat membantu pengambilan Pemberdayaan atau pengayaan data melalui IHS IHS memberikan
keputusan / kesimpulan oleh imbal hasil
Dokter manfaat berupa
Perusahaan
Health-Tech Farmasi data hasil olahan
Mengangkat beban Tenaga Asuransi
big data analytics
Kesehatan. Nakes tidak perlu serta informasi
menginput data berulang pada terintegrasi
Lab
aplikasi yang berbeda Laboratorium dll.
Bioteknologi
41
Integrasi data dapat meningkatan efisiensi dan
kualitas layanan kesehatan
● Penyedia layanan
kesehatan cukup sekali
menginput data dan
melakukan bagipakai
berbagai data yang Rumah Sakit A
terintegrasi di IHS
Mengakses
Akses Data
Apotek Indonesia Health
Services (IHS)
Personalized Health
Pasien
Advice
Data
Didukung platform berkualitas
Keputusan Industri
berkualitas AI-based Precision Medicine
Farmasi Analytics
Health Advance
Layanan Peneliti
berkualitas Analytics
Data-driven
Pemerintah
Healthcare
Integrasi
Tracing & Testing Personalized education
Layanan Telemedisin
44
Kemenkes berkomitmen mendorong integrasi data kesehatan dapat
terwujud di semua fasyankes di Indonesia
Teknologi
Kesehatan
Biomedical Genome-Based
Science Initiative (BGS-I) untuk
mendorong layanan kesehatan
yang presisi
46
Revolusi ilmu pengetahuan dan inovasi yang mengubah dunia
47
BGSi sebagai katalis kolaborasi multi-stakeholder
Investasi, kerjasama untuk pengembangan produk kesehatan dan perbaikan layanan kesehatan
Diagnostik molekuler
Universitas Donor
Biobank Registry Bioinformatics
Terapi baru
Spesimen biologi & Data
Kanker di Indonesia
Source : Illumina 49
Penerapan data genomika dalam screening status kesehatan
50
Penerapan data genomika dalam screening status kesehatan
51
Pembangunan Jejaring Lab Sekuensing
Distribusi kapasitas sekuensing dan analisis bioinformatika di seluruh Indonesia
52
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan kesehatan (1/4)
Pusat Daerah
1 Transformasi
Layanan
Infrastruktur
Pembangunan 191 Puskesmas di Kecamatan Tanpa
Puskesmas
Infrastruktur
Menyediakan bangunan dan sarpras Posyandu Prima
Primer SDM
Posyandu: Insentif dan Pelatihan Kader
Kefarmasian & alat kesehatan Posyandu Prima: Rekrutmen dan gaji yang layak untuk
Posyandu: Alat Antropometri untuk Posyandu Bidan dan Perawat
Puskesmas: Rekrutmen dan gaji yang layak untuk 9
Posyandu Prima: set Kesehatan Posyandu Prima, HB nakes puskesmas dan tenaga pendukung Ahli IT dan
meter Administrasi Keuangan.
Puskesmas: USG, 14 jenis antigen vaksin, Alat Layanan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal, IVA Kit,
Memastikan pelaksanaan pemeriksaan kehamilan 6x
Vaccine Refrigerator, Sanitarian Kit, Bahan Medis Habis
Skrining anemia remaja puteri
Pakai
Minimal 90% Balita ditimbang Berat Badan dan Ukur
Tinggi Badan tiap bulan
Biaya transportasi rujukan balita dan ibu hamil dengan
masalah gizi
Meningkatkan capaian deteksi dan pengobatan
penyakit menular prioritas: TB, HIV, Malaria
Germas
Penggerakan kader PKK untuk meningkatkan capaian
vaksinasi
Memastikan dan menggerakkan masyarakat untuk 53
melakukan skrining PTM
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan kesehatan (2/4)
Pusat Daerah
2 Transformasi
Layanan
Pengampuan layanan 4 penyakit prioritas
Pengampuan Layanan Jantung, Stroke, Kanker, dan
Ginjal
SDM
Rekrutmen dan gaji untuk 7 jenis dokter spesialis; dokter
spesialis untuk layanan jantung, stroke, kanker, dan
Rujukan Peningkatan kompetensi SDM ginjal; serta tenaga kesehatan pendukung untuk
Penyediaan Alat Kesehatan, layanan lainnya.
Infrastruktur
Sarana & Prasarana
Pembangunan RS Pratama Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pemeliharaan alat kesehatan
3 Transformasi
Ketahanan
Sarana & prasarana
Penyediaan alat kesehatan & bahan medis habis
pakai: Set Laboratorium, Hematology Analyzer, Alat
SDM
Rekrutmen dan gaji tenaga laboratorium
Pendataan, rekrutmen dan penyiapan tenaga cadangan
Kesehatan Kimia Darah, dll Kesehatan
54
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan kesehatan (3/4)
Pusat Daerah
4 Transformasi
Pembiayaan
Penjaminan JKN bagi yang miskin dan tidak mampu
Mengelola kepesertaan dan membayarkan iuran PBI
Penjaminan JKN bagi yang miskin dan tidak mampu
Kontribusi Iuran PBI dan PBPU
Melakukan interoperabilitas sistem secara penuh Membantu proses verifikasi, validasi dan updating data,
Kesehatan antar sistem informasi program JKN pada dan perluasan kepesertaan JKN
Kementerian Kesehatan, BPJS-K, dan daerah Dukungan anggaran kesehatan lain (misal: biaya
transportasi untuk rujukan)
5 Transformasi
SDM
Layanan Pendidikan
Pemberian beasiswa dan fellowship bagi tenaga
kesehatan
Dukungan pada Pendidikan Kesehatan
Pemenuhan SDM dan Sarpras di RS Pendidikan dan Fakultas
Kedokteran
Kesehatan Penguatan academic health system: Peningkatan Pengakuan status dokter pendidik klinis di RSUD
kuota penerimaan Mahasiswa Kedokteran,
Penambahan FK baru, Penambahan program studi
untuk percepatan pemenuhan layanan spesialistik SDM
Pendayagunaan/pengangkatan putra daerah yang telah
diberikan rekomendasi/beasiswa pendidikan afirmasi
ataupun bentuk bantuan biaya pendidikan lainnya) untuk
ditempatkan pada fasilitas kesehatan milik pemda.
6
Transformasi Infrastruktur Data dan Sistem Informasi
Menetapkan kriteria dan standar data kesehatan
Teknologi Penyediaan mesin WGS dan infrastruktur
Memastikan kepatuhan pengisian data untuk seluruh fasilitas
kesehatan
Kesehatan bioinformatika
SDM
SDM Rekrutmen dan gaji tenaga bioinformatika & peneliti lokal
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk
tenaga lab sekuensing dan analisis bioinformatika
Layanan
Dukungan sosialisasi dan edukasi pentingnya deteksi
genetika dalam upaya pencegahan penyakit (screening)
56
Bersama kita dapat
membangun
Indonesia yang lebih
kuat dan sehat
57
ß
58