Anda di halaman 1dari 38

Pedoman Teknis

AMBULANS

Disampaikan Pada Acara Pertemuan Pemenuhan Standar Ambulan


Yogyakarta, 20 Maret 2023
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
Trasnformasi layanan rujukan memiliki fokus utama untuk meningkatkan akses dan mutu layanan rujukan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat pengendalian obat dan
bidang
reproduksi (GERMAS) makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 Penguatan peran Skrining 14 penyakit kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
Penambahan
kader, kampanye, dan penyebab kematian layanan primer sekunder & tersier kesehatan
kategori imunisasi rutin Jejaring nasional
membangun gerakan, tertinggi di tiap sasaran Pembangunan RS di surveilans berbasis lab,
utama menjadi 14 antigen Revitaliasi network dan Produksi dalam negeri
menggunakan platform usia, skrining stunting, & Kawasan Timur, jejaring tenaga cadangan
dan perluasan standardisasi layanan di 14 vaksin rutin, top 10
digital dan tokoh peningkatan ANC untuk pengampuan 6 layanan tanggap darurat, table
cakupan di seluruh Puskesmas, Posyandu, obat, top 10 alkes by
masyarakat kesehatan ibu & bayi. unggulan, kemitraan top exercise
Indonesia. dan kunjungan rumah volume & by value.
dengan world’s top kesiapsiagaan krisis.
healthcare centers.

Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan; beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang kemudahan penyetaraan nakes lulusan
efektif dan efisien. luar negeri.
a Teknologi b Bioteknologi
informasi

2
Transformasi Layanan Rujukan

Transformasi
• acuan implementasi bidang
Sistem Kesehatan tahun 2021 – 2024
Kesehatan

Transformasi • perbaikan mekanisme rujukan


Layanan dan peningkatan akses dan mutu
Rujukan layanan rumah sakit

• ketersediaan fasilitas
Pemenuhan pelayanan kesehatan
SPA (sarana prasarana alkes)
yang sesuai standar

AMBULANS
PEDOMAN TEKNIS AMBULANS
LATAR BELAKANG

• Penanganan cepat pd pasien harus didukung oleh sistem rujukan


yg baik. Salah satu penunjang sistem rujukan adalah pelayanan
ambulans
• Pelayanan ambulans yg baik tercermin dari ambulans yg
memenuhi persyaratan teknis, peralatan medis yg terkalibrasi,
petugas ambulans yg terlatih, serta standar pemeliharaan dan
operasional yg terimplementasikan
• Pedoman Teknis Ambulans Tahun 2019 bertujuan untuk menjadi :
✓ Panduan dalam standarisasi teknis pelayanan ambulans;
✓ Referensi teknis dalam pengadaan/pembelian ambulans di
Republik Indonesia oleh penyelenggara pelayanan
kesehatan baik pemerintah maupun swasta
SASARAN PEDOMAN TEKNIS AMBULANS

Fasilitas Public Safety


Pelayanan Center
Kesehatan (PSC) 119

Pelayanan
khusus (Kantor Institusi
Kesehatan penyedia
Pelabuhan (KKP), layanan
Palang Merah
Indonesia (PMI), evakuasi
Pelayanan medik
Ambulans Jalan Tol)
AMBULANS & KENDARAAN JENAZAH

AMBULANS Kendaraan Jenazah

Suatu kendaraan atau alat Alat transportasi yang


transportasi untuk mendatangi /
menjemput / membawa / diperuntukkan mengangkut
memindahkan korban hidup / pasien Versus jenazah
dalam rangka mendapatkan
pertolongan / penanganan / tindakan
medis baik yang bersifat gawat
darurat maupun yang tidak gawat
darurat
Tujuan Penggunaan Ambulans
• Pemberian pertolongan pasien
gawat darurat pra fasilitas
pelayanan kesehatan
(fasyankes).
• Pengangkutan pasien gawat
darurat dari lokasi kejadian
(pra fasyankes) ke fasilitas
pelayanan kesehatan (transfer
primer).
• Sebagai kendaraan transport
rujukan antar fasilitas
pelayanan kesehatan (transfer
sekunder dan transfer tersier).
JENIS AMBULANS
DIBAGI BERDASARKAN : AMBULANS
TRANSPORT
DARAT

AMBULANS
AMBULANS TRANSPORT
AMBULANS TRANSPORT AIR
DARAT
AMBULANS
KEBUTU TRANSPORT
MODA HAN UDARA
TRANS AMBULANS
PORTASI
AIR MEDIS
AMBULANS AMBULANS
GADAR
GAWAT
DARAT
AMBULANS
DARURAT
UDARA AMBULANS
GADAR AIR

AMBULANS
GADAR
UDARA
Ambulans Transport vs Ambulans Gawat Darurat
Ambulans Transport
• Digunakan utk mengangkut pasien tanpa adanya kondisi gawat darurat atau
tanpa potensi mengancam nyawa dari suatu tempat ke tempat lain, dimana
petugas harus minimal memiliki kompetensi BHD.
• Kendaraan yg digunakan menyesuaikan kondisi daerah masing-masing.
• Ambulans transport dapat dilengkapi dengan alat kesehatan & spesifikasi
khusus lainnya untuk menangani kondisi seperti pasien infeksius, pasien
psikiatri & kondisi khusus lainnya (daerah terpencil / kondisi geografis sulit).

Ambulans Gawat Darurat


• Digunakan utk menangani dan/atau mengangkut pasien dgn kondisi gawat darurat
atau berpotensi mengancam nyawa dari suatu tempat ke tempat lain untuk
mendapatkan pengobatan, dimana petugas harus minimal memiliki kompetensi BHL
• Memberikan pertolongan pada kondisi pra fasyankes, mengangkut korban yg sudah
distabilkan dari pra fasyankes menuju fasyankes dan mengangkut pasien gawat
darurat/mengancam nyawa antar fasyankes.
• Ambulans jenis ini dilengkapi petugas dgn kompetensi BHL & peralatan tertentu yg
berbeda dari ambulans transport.
• Untuk memenuhi kebutuhan waktu tanggap, ambulans dapat berupa kendaraan yg
berbeda dari ambulans darat roda empat (mobil), misalnya sepeda/sepeda motor
• Ambulans sepeda/ sepeda motor akan memberikan pertolongan & stabilisasi pasien utk
kemudian diangkut menggunakan ambulans roda empat yg datang setelahnya.
• Ambulans gawat darurat juga dapat dilengkapi dgn alat kesehatan & spesifikasi khusus
lainnya untuk menangani kondisi khusus seperti pasien infeksius, pasien perawatan
intensif, pasien psikiatri & kondisi khusus lainnya (daerah terpencil atau kondisi
geografis sulit).

Ambulans Air
• kapal penumpang sbg kendaraannya, dapat berupa kapal perairan laut & perairan
darat (sungai / danau).
• Ambulans air dapat difungsikan sebagai ambulans air transport dan ambulans air
gawat darurat tergantung pelayanannya
• Pelayanan ambulans air tergantung dari jenis kapal yg digunakan karena menyangkut
dimensi kapal serta faktor lingkungan dimana kapal beroperasi.
• Pada kapal dengan ukuran yg lebih besar, misalnya kapal laut, pelayanan
kegawatdaruratan dapat dilakukan di sini bahkan utk kasus tertentu dapat digunakan
juga sbg rumah sakit.
• Ambulans air juga dapat dilengkapi dgn alat kesehatan & spesifikasi khusus lainnya
untuk menangani kondisi khusus seperti pasien infeksius, pasien psikiatri & kondisi
khusus lainnya (daerah terpencil atau kondisi geografis sulit)
Ambulans Udara
• Dapat berfungsi sbg ambulans transport maupun ambulans gawat darurat tergantung
pelayanan yg dilakukan & peralatan yg tersedia.
• Ambulans udara umumnya tetap terhubung dengan ambulans darat dalam
pelaksanaannya.
• Ambulans udara dapat dilengkapi dengan alat kesehatan & spesifikasi khusus lainnya
untuk menangani kondisi khusus seperti pasien infeksius, pasien psikiatri & kondisi
khusus lainnya

Kriteria Kebijakan Medis Ambulans Udara


Transportasi ambulans udara perlu secara medis jika semua kriteria berikut terpenuhi :
• Transportasi ambulans yg mendesak & cepat sangat penting utk menstabilkan / menjaga pasien
tetap hidup
• Transportasi tidak dapat disediakan dgn aman oleh ambulans darat karena jarak yg jauh, waktu
transportasi yg lama / hambatan lain yg dapat membahayakan kondisi pasien / mengancam
kelangsungan hidup
• Titik pengambilan pasien tidak dapat diakses oleh ambulans darat
• Transportasi ke fasilitas perawatan akut terdekat yg mampu utk menyediakan perawatan yg sesuai
utk kondisi pasien
Transportasi ambulans udara dapat digunakan pada kriteria :
• Transportasi dari fasilitas tingkat perawatan lebih tinggi ke fasilitas perawatan setara / lebih rendah
• Transportasi untuk keperluan pribadi atau faktor kenyamanan, seperti kembali ke rumah
• Transportasi di luar fasilitas terdekat yg memadai untuk perawatan paling sesuai kondisi pasien
Kendaraan Jenazah
• Kendaraan jenazah adalah kendaraan yg
digunakan untuk mengangkut jenazah.
• Kendaraan jenazah tidak memerlukan
peralatan kesehatan.
• Penggunaan sirene mengikuti aturan yg
berlaku.
• Kendaraan yg digunakan menyesuaikan
dengan kondisi daerah masing-masing &
dalam kondisi darurat/ bencana dapat
menggunakan semua jenis kendaraan.
SPESIFIKASI TEKNIS AMBULANS &
KENDARAAN JENAZAH

• Suatu kendaraan dapat disebut sebagai


ambulans apabila memenuhi spesifikasi
teknis tertentu, memiliki alat kesehatan dan
mampu memberikan pelayanan kesehatan
terhadap orang sakit/korban/pasien
• Secara umum spesifikasi teknis untuk
ambulans transport & gawat darurat adalah
sama.
• Perbedaannya berupa alat kesehatan serta
kompetensi petugas yg bekerja di dalamnya
• Kendaraan jenazah tidak memerlukan
peralatan kesehatan khusus & tidak
memerlukan kompetensi petugas khusus yg
bekerja di dalamnya
SPESIFIKASI TEKNIS AMBULANS DARAT
Proses pembuatan ambulans darat dapat melalui 2 (dua)
proses yaitu :
1. Secara utuh
Pembelian ambulans secara utuh (built in) dapat dilakukan apabila
membeli langsung atau mendapat hibah secara utuh dari negara lain
(Government to Government).
2. Secara pembuatan bentuk atau karoseri
a. Kendaraan dasar (mobil) yg digunakan → kendaraan dgn rangka landasan yg
diperuntukkan sbg angkutan orang, dapat berupa mobil dgn penggerak dua
roda (roda depan/ roda belakang/ jenis 4x2) maupun mobil dgn penggerak
empat roda (jenis 4x4); dengan pilihan kabin tunggal (single cabin). Batas usia
kendaraan maks 10 th / sesuai peraturan perundang-undangan daerah
b. Pembuatan bentuk atau karoseri → Interior dan eksterior
SPESIFIKASI TEKNIS MOBIL AMBULANS
INTERIOR
• harus dari bahan non porosif (tidak berpori) dan mudah dibersihkan.
• Lemari/kompartemen harus dapat memuat obat & alat kesehatan yg diperlukan
• Landasan stretcher dilengkapi laci untuk menyimpan alat kesehatan (Long Spine
Board/Scoop Stretcher dan kuncian berbahan stainless steel).
• Tabung gas medis harus diberi pengaman untuk menjaga kestabilan sewaktu ambulans
sedang berjalan.
• Pemasangan & penggunaan amplifier sirene dan saklar light bar harus mengikuti peraturan
yg berlaku.
• Sistem komunikasi ambulans terintegrasi dgn fasilitas pelayanan kesehatan dan
penyelenggara pelayanan ambulans serta ditunjang dgn teknologi tepat guna. Sistem
komunikasi harus dua arah.
• Sistem kelistrikan harus dapat digunakan oleh alat kesehatan yg dipakai. Sumber listrik
(suplai daya bebas gangguan/Uninterrupted Power Supply (UPS)) harus terpisah antara yg
dipakai oleh kendaraan & yg dipakai oleh alat kesehatan.
• Perlengkapan keselamatan (Alat Pemadam Api Ringan/APAR)
SPESIFIKASI TEKNIS MOBIL AMBULANS
EKSTERIOR
• Kendaraan harus mampu menampung alat kesehatan yang
diperlukan.
• Warna dasar ambulans putih dan penulisan nama ambulans
mengikuti peraturan perundang-undangan yg berlaku.
• Pekerjaan pemasangan lampu LED Flash/Blitz Light Bar warna
merah lengkap dengan pelantang suara/speaker (warna disesuaikan,
berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan)
• Suara sirene mengacu pada standar suara sirene “Two Tone” (High-
Low)
SPESIFIKASI TEKNIS AMBULANS SEPEDA MOTOR

PERSYARATAN UMUM
• Kendaraan bermotor roda dua, kapasitas silinder mesin minimal 100 cc.
• Warna dasar kendaraan putih
• Tulisan “Ambulans” di bagian depan kendaraan dengan bacaan huruf
terbalik & terbuat dari bahan pemantul cahaya.
• Tulisan Ambulans dan nama instansi pemilik Ambulans di bagian samping
kiri-kanan kotak alat kesehatan gawat darurat serta logo “Layanan
Emergensi Medik 119” di bagian belakang kotak alat kesehatan gawat
darurat & dengan ukuran proporsional serta terlihat dengan jelas.
• Tempat duduk untuk 2 (dua) orang.
• Lampu rotator berwarna merah & terletak di belakang kendaraan.
• Radio komunikasi atau radio genggam.
• Motor dilengkapi dengan sirene serta klakson.
• Motor penggerak berbahan bakar minyak atau gas atau listrik.
• Helm, jaket dengan identitas dibuat dari bahan pemantul cahaya
SPESIFIKASI TEKNIS AMBULANS SEPEDA
PERSYARATAN UMUM
• Kendaraan roda dua atau tiga.
• Warna dasar sepeda putih.
• Kotak / tas alat kesehatan terbuat dari bahan yg kuat, tahan air
dan mudah dibersihkan.
• Tulisan Ambulans di bagian belakang kotak/tas alat kesehatan
dengan ukuran proporsional dan terlihat dengan jelas. Logo
“Layanan Emergensi Medik 119” dan nama instansi pemilik
ambulans di bagian samping kiri-kanan kotak/tas alat kesehatan.
• Radio komunikasi atau radio genggam.
• Sepeda dilengkapi alat pengaman seperti bel, lampu depan dan
belakang.
• Helm, rompi/jaket dengan identitas yg dibuat dari bahan
pemantul cahaya
SPESIFIKASI TEKNIS
ALAT MEKANIS MULTIGUNA PEDESAAN (AMMDES)
Proses pembuatan AMMDes Pengumpan
Ambulans dapat melalui 2 (dua) proses yaitu :
1. Secara utuh
Pembelian ambulans secara utuh (built in) dapat dilakukan apabila membeli
langsung atau mendapat hibah secara utuh dari pihak swasta/BUMN/BUMD
melalui pendanaan Corporate Sosial Responsibility atau mendapat hibah
secara utuh dari negara lain (Goverment to Government).
2. Secara pembuatan bentuk atau karoseri
a. Kendaraan dasar (mobil) yg digunakan → kendaraan dgn rangka
landasan yg diperuntukkan sbg angkutan orang, dapat berupa mobil dgn
penggerak dua roda maupun mobil dgn penggerak dua roda (4x2);
differential lock dengan pilihan kabin tunggal (single cabin). Batas usia
kendaraan maks 10 th / sesuai peraturan perundang-undangan daerah
b. Pembuatan bentuk atau karoseri → Interior dan eksterior = AMBULANS
DARAT
19
SPESIFIKASI TEKNIS AMBULANS AIR
PERSYARATAN UMUM
• Memiliki area atau ruang pelayanan
khusus untuk pasien.
• Memiliki alat kesehatan yang disesuaikan
dengan kebutuhan medis (seperti
ambulans darat, ambulans air dapat
berfungsi sebagai ambulans transport
atau gawat darurat).
• Memiliki alat penyelamatan standar sesuai
dengan ketentuan berlaku.
• Memiliki sumber daya manusia/petugas
kesehatan yang dapat memberikan
bantuan hidup selama perjalanan ke
fasyankes yg dituju
SPESIFIKASI TEKNIS AMBULANS AIR
EKSTERIOR
• Jenis kapal penumpang dg ruang • Kaca film kabin pasien gelap (80%)
akomodasi dibuat menjadi ambulans • Kaca depan dan samping kiri kanan
• Kapal memiliki minimal 2 mesin propeller nakhoda transparan & kaca film maksimal
(1 mesin propeller sebagai cadangan) 20%, sesuai desain kapal
• Dimensi (lebar, panjang, tinggi) mengikuti • Lampu isyarat berupa lampu rotary/blitz
aturan SOLAS & dapat menampung light bar (warna merah)
peralatan & memungkinkan petugas • Dilengkapi speaker & lampu kabut
kesehatan melakukan tindakan medis
• Dilengkapi perlengkapan keselamatan
• Warna dasar putih
• Rancang bangun konstruksi & stabilitas
mengikuti aturan kapal penumpang INTERIOR
• Logo dan tulisan berbahan cutting sticker • Disesuaikan dg desain kapal
tipe reflektif, sesuai aturan yg berlaku
• Spesifikasi teknis sama dg ambulans darat
SPESIFIKASI TEKNIS AMBULANS UDARA
EKSTERIOR
• Pesawat memiliki pintu yang memungkinkan menaikan dan
menurunkan (loading and unloading) pasien tanpa manuver yang
berlebihan (<45o sumbu lateral dan <300 derajat sumbu memanjang),
dan tidak membahayakan fungsi sistem pemantauan (monitoring)
pasien, jalur (infus) intravena, dan ventilasi manual atau mekanis.

INTERIOR
• Minimal satu stretcher yg dapat dibawa, dilengkapi sabuk pengaman
• Sumber listrik (suplai daya bebas gangguan/Uninterrupted Power
Supply (UPS)) dilengkapi dengan inverter & tidak akan
membahayakan pengoperasian pesawat. Baterai ekstra diperlukan Helikopter

untuk peralatan yg digunakan pada perawatan pasien yg kritis Pilot


Dokter

• Tabung oksigen portable


• Interior ambulans udara (pesawat) harus dari bahan yang tahan lama Pasien

dan mudah dibersihkan Perawat/


Paramedis
SPESIFIKASI TEKNIS MOBIL JENAZAH
EKSTERIOR
• Warna dasar mobil jenazah putih dan penulisan nama mobil jenazah mengikuti peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
• Pekerjaan pemasangan lampu LED Flash/Blitz Light Bar dan lampu Hazard di sekeliling
body warna merah lengkap dengan pelantang suara (Speaker) sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
• Suara Sirene mengacu pada standar mobil jenazah dengan frekuensi sangat lambat

INTERIOR
• Interior mobil jenazah harus dari bahan non porosif (tidak berpori) & mudah dibersihkan.
• Mobil jenazah harus dilengkapi kantong jenazah (body bag)
• Mobil jenazah untuk pelayanan jenazah dengan penyakit infeksi emerging (PIE)/ penyakit
menular berpotensi wabah harus ditambah penutup antara kabin belakang dan kabin
depan.
• Pemasangan dan penggunaan amplifier sirine dan saklar light bar harus mengikuti
peraturan perundang-undangan yg berlaku
Logo
“Layanan Kegawatdaruratan Medik 119” Lambang “Star Of Life”
GAMBAR AMBULANS DARAT GAWAT DARURAT
GAMBAR AMBULANS DARAT TRANSPORT
GAMBAR AMBULANS SEPEDA MOTOR
GAMBAR AMBULANS SEPEDA
GAMBAR AMBULANS AIR
GAMBAR AMBULANS UDARA
GAMBAR MOBIL JENAZAH
RINCIAN ALKES AMBULANS TRANSPORT

32
RINCIAN ALKES
AMBULANS GAWAT DARURAT

33
RINCIAN ALKES
AMBULANS GAWAT DARURAT

34
1. Menyediakan akses pelayanan kesehatan
yang bermutu dalam penanganan
kegawatdaruratan, khususnya menggunakan
pelayanan ambulans merupakan tugas
bersama pemerintah dan para pihak
KESIMPULAN pemangku kebijakan terkait lainnya.

2. Pemenuhan Sarana Prasarana dan Alat


Kesehatan yang sesuai standar termasuk di
pelayanan ambulans ditujukan dalam rangka
menjamin pelayanan kesehatan dilakukan
secara baik dan optimal.
TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai