Anda di halaman 1dari 37

TRANSFORMASI PELAYANAN

KESEHATAN RUJUKAN

Disampaikan pada Pertemuan Koordinasi Program Pengampuan Rumah Sakit Jejaring


Pelayanan Kesehatan Prioritas di Provinsi Banten

dr. Budhi Suryadharma, SH, MHKes, FISQua


Analis Kebijakan Ahli Madya

Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan


Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

21 Desember 2023
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome Meningkatkan kesehatan ibu, Memperkuat sistem kesehatan


RPJMN bidang anak, keluarga berencana dan Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat & pengendalian obat dan
kesehatan kesehatan reproduksi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) makanan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi


rujukan sistem ketahanan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanan sektor ketahanan
utama kapabilitas sekunder & tersier farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye utama: Penambahan imunisasi Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi seimbang, rutin menjadi 14 antigen penyebab kematian tertinggi layanan primer kesehatan
Pembangunan RS di Kawasan Jejaring nasional
olah raga, anti rokok, dan perluasan cakupan di tiap sasaran usia, skrining Pembangunan Puskesmas di Timur, jejaring pengampuan Produksi dalam negeri 14
sanitasi & di seluruh Indonesia. stunting, & peningkatan ANC 171 kec., penyediaan 40 obat layanan unggulan, kemitraan vaksin rutin, top 10 obat, surveilans berbasis lab,
untuk kesehatan ibu & bayi. esensial, pemenuhan SDM dengan world’s top healthcare top 10 alkes by volume & by tenaga cadangan tanggap
kesehatan primer centers. value. darurat, table top exercise
kebersihan lingkungan,
kesiapsiagaan krisis.
skrining penyakit, kepatuhan
pengobatan

4 Transformasi sistem 5 Transformasi 6 Transformasi teknologi


pembiayaan kesehatan SDM Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa dalam & Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan
tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang luar negeri, kemudahan penyetaraan nakes lulusan bioteknologi di sektor kesehatan.
adil; dan pemanfaatan yang efektif dan efisien. luar negeri.
Pelayanan pada penyakit yang menjadi layanan prioritas

Jantung
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi selama 10 tahun terakhir Stroke

Uronefrologi Kanker

Penyakit Katastrofik

​Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Layanan Prioritas Kesehatan Ibu &
Infeksi Emerging Anak
Kelompok penyakit tersebut menimbulkan beban pembiayaan terbesar (80%
dari seluruh biaya katastrofik pada KJSU)
​Jumlah pembiayaan berdasarkan penyakit, IDR miliar

Gastro- Tuberkulosis
hepatologi

Diabetes Mellitus
Kesehatan Jiwa

3
Sumber: BPJS Kesehatan, 2021
Sistem pelayanan Kesehatan mengalami
PENTINGNYA TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN perubahan, sejalan dengan tuntutan masyarakat
akan pelayanan yang berkualitas

SURVEI KEPUASAN FAKTOR2 YANG MENJADI PENYAKIT dengan


PASIEN ALASAN BEROBAT KE BEBAN BIAYA TINGGI
(40 RS di Jateng) LUAR NEGERI & KEMATIAN TINGGI
Provider-based

• Prosedur pelayanan • Kardiovaskuler


• Persyaratan pelayanan • Penanganan efektif & akurat • Stroke
• Waktu pelayanan • Harga terjangkau • Kanker
• Tarif pelayanan • Budaya tdk banyak berbeda dg • Tuberkulosis Cost-based
• Spesifikasi jenis layanan Indonesia • Maternal neonatal
• Kompetensi pelaksana • Kemudahan pemakaian • Diabetes
• Perilaku pelaksana layanan teknologi digital • Peny. ginjal & hepar
• Maklumat pelayanan • Pelayanan ramah • Infeksi emerging
• Penanganan pengaduan, • Transportasi mudah
saran & masukan

Value-based

Factors attracting Indonesian medical tourists to Penang ; Azreen Rozainee Abdullah, Victor Bangun
Permenpan RB 14/2017 Mulia, Irfan Afif; African Journal of Hospitality, tourism and leisure; 2020
Upaya Penguatan Layanan Rujukan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome Meningkatkankesehatan ibu, Memperkuat sistem


Mempercepatperbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMN bidang anak, keluarga berencana masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS)
kesehatan & pengendalian

kesehatan dan kesehatan reproduksi obat dan makanan


Papua, Ambon dan Surabaya
1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat 6 kategori penduduk primer sekunder
kapasitas
utama dan dan mutu layanan ketahanansektor ketahanan
kapabilitas sekunder & tersier farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye utama:Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer Pembangunan RS di kesehatan Jejaring nasional seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Kawasan
Timur, jejaring Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab, anti rokok, sanitasi & dan perluasan usia, skrining stunting, Puskesmas di 171 kec., pengampuan 6 layanan 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan
kebersihan lingkungan, cakupan di seluruh & peningkatan ANC penyediaan 40 obat unggulan, kemitraan obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table

skrining penyakit, Indonesia. untuk kesehatan ibu & esensial, pemenuhan dengan world’s top volume & by value. top exercise

kepatuhan pengobatan bayi. SDM kesehatan primer healthcare centers. kesiapsiagaan krisis.

Transformasi SDM Transformasi teknologi pembiayaan kesehatan Kesehatan


4 Transformasi sistem 5 6
kesehatan

Regulasi pembiayaan kesehatan dengan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,

3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.

berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes lulusan


pemanfaatan yang efektif dan efisien. luar negeri.
PROGRAM PRIORITAS TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN

STRATIFIKASI &
PENINGKATAN MUTU DAN SPA & OBAT JEJARING PENGAMPUAN
KESELAMATAN PASIEN LAYANAN PRIORITAS
1. LEADERSHIP
2. PATIENT CENTERED CARE

CENTER OF EXCELLENCE
ACADEMIC HEALTH
SYSTEM

ONE STOP SERVICE


MUTU AKSES
SISTEM RUJUKAN
TERINTEGRASI BERBASIS
KOMPETENSI

SISTER HOSPITAL

PENANGANAN KEDARURATAN PRA


HOSPITAL - 119
DIGITALISASI LAYANAN
RUJUKAN • SERVICE OUTCOME
• CLINICAL OUTCOME
Payung Hukum Program Pengampuan dituangkan dalam Keputusan Menteri
Kesehatan tentang RS Jejaring Pengampuan Pelayanan Prioritas

Kardiovaskular ​DM ​TB & Respirasi ​Uronefrologi Kanker

​Stroke ​KIA ​Gastrohepatologi ​Penyakit Infeksi ​Kesehatan Jiwa


Emerging

Dokumen Keputusan Menteri Kesehatan tentang Jejaring


Pengampuan Pelayanan Prioritas dapat diakses melalui : https://link.kemkes.go.id/KMKPengampuan 7
8 RS Vertikal sebagai RS Pengampu Nasional 10 Layanan Prioritas
RSCM sebagai Pengampu Layanan DM, Ginjal, Hepar, dan KIA*

RS Kanker Dharmais sebagai Pengampu Layanan Kanker

RS PON sebagai Pengampu Layanan Stroke

RSJPD Harapan Kita sebagai Pengampu Layanan Jantung

RSAB Harapan Kita sebagai Pengampu Layanan KIA*

RSUP Persahabatan sebagai Pengampu Layanan TB


* RSAB dan RSCM menjadi
Pengampu Nasional Bersama
RSPI Sulianti Saroso sebagai Pengampu Layanan PIE pada Layanan KIA

RSJ Marzoeki Mahdi sebagai Pengampu Layanan Kesehatan Jiwa 8


Rumah Sakit Jejaring Pengampuan Layanan Prioritas di Indonesia

​Tahap I (2022 – 2024) ​Tahap II (2025 – 2027)


RS Utama di seluruh provinsi + RS Madya di 50% RS Utama di seluruh Provinisi + RS Madya di 100 %
Kabupaten/Kota Kab/Kota diseluruh Provinsi

​RS Utama  1 provinsi memiliki 1RS Utama,  1 provinsi memiliki 1RS Utama,
(Jika Provinisi memiliki lebih dari 1 RS, maka dipilih 1 RS (Jika Provinisi memiliki lebih dari 1 RS, maka dipilih 1 RS
yang dikembangkan) yang dikembangkan)

​RS Madya  Dipilih dari 50 % Kabupaten/Kota yang ada di 1 Provinsi  Dipilih dari 50 % sisanya dari Kabupaten/Kota yang ada di
berdasarkan pendekatan: 1 Provinsi
 Populasi terbesar yang ada
 Pendekatan Geospasial
 Rumah Sakit milik pemerintah daerah tipe tertinggi di
Kab/Kota
 Pertimbangan rekomendasi Dinas Kesehatan
 Jika di Kab/Kota dengan 50 % populasi terbanyak
memiliki 1 RS Madya maka dipilih hanya 1 RS
 Contoh dari 10 kabupaten di Provinsi A maka pada tahap 1
dipilih 5 kab/kota
9
1 RS pengampu nasional untuk masing-masing penyakit, dan diturunkan ke RS
regional

​ kema pengampuan
S
​Kriteria Rumah Sakit ​Contoh
​RS Pengampu  RS Kelas A dengan strata Paripurna  RSJPD Harapan Kita
Nasional  RS Pendidikan  RS Kanker Dharmais
​(Koordinator  Pelayanan spesialistik dan subspesialistik di lingkup yang  RSK Pusat Otak Nasional
Pengampu)
diampu  RSUPN Cipto Mangunkusumo
​RS Pengampu  RS milik Pemerintah Pusat / Daerah dengan strata minimal  RSUP Dr. Sardjito
Regional Utama  RSUP Sanglah
 RS Pendidikan  RSUP Dr. Hasan Sadikin
 Pelayanan spesialistik dan/atau subspesialistik dilingkup  RSUD Dr. Soetomo
yang diampu
​RS Diampu  Memiliki pelayanan dasar dari program pelayanan prioritas
 Belum sesuai target strata dalam hal: standar pelayanan, SDM,
sarana prasarana, alat kesehatan

10
Stratifikasi RS rujukan terbagi berdasarkan tindakan yang dapat dilakukan
untuk masing-masing layanan prioritas (1)
​Ya ​Tidak

​Layanan ​Tindakan ​ Dasar ​Madya ​ Utama ​Paripurna


​Bedah
​Kemoterapi
Kanker ​Radioterapi
​Penanganan komprehensif dan mutakhir
​Pelayanan Sp. JP (non intervensi)
​Kateterisasi jantung
Jantung ​ edah jantung terbuka
B
​Penanganan terpadu dan mutahir
​Trombolisis
​Intervensi vaskular non bedah
Stroke
​Intervensi vaskular bedah
​Penanganan komprehensif
​Hemodialisis, CAPD dewasa
Pasang akses HD, tindakan operatif (batu, prostat)
Uro-
​Hemodialisis, CAPD anak, operatif dg invasive minimal
nefrologi
Transplantasi ginjal
​Pelayanan dasar & tanpa penyulit
​Pelayanan Gadar Matneo 24/7 & penyulit ringan
KIA*
​Pelayanan spesialistik
​Pelayanan subspesialistik
​Pelayanan kasus kompleksitas tinggi

*Strata dasar di Puskesmas


11
Stratifikasi RS rujukan terbagi berdasarkan kemampuan layanan yang dapat
dilakukan untuk masing-masing layanan prioritas (2) ​Ya ​Tidak

​Layanan ​Tindakan ​ Dasar ​Madya ​ Utama ​Paripurna


​Layanan DM dasar
Diabetes ​HD, perawatan kaki, intervensi KV non bedah
​Intervensi KV bedah
Mellitus
​Metabolic surgery, layanan DM presisi

​Promotif preventif, deteksi cepat biomolekuler terbatas


Penyakit ​Terapi suportif standar, deteksi berbasis kultur
Infeksi ​Terapi suportif minimal optimal, biorepositori patogen
Emerging ​Terapi suportif komprehensif, deteksi berbasis genomic
​TB sensitif obat
​TB resisten obat
Respirasi & ​Layanan paru kerja, lingkungan, & berhenti merokok
Tuberkulosis ​Layanan kanker paru & penyakit paru interstisial
​Intervensi paru non bedah dan bedah toraks
​Penanganan TB, asma & PPOK komprehensif & lab mikrobiologi
mandiri
​ iagnostik dan intervensi dasar hepatitis, sirosis, & kanker
D
Diagnostik lanjut dan intervensi dasar
Gastro-
​Diagnostik lanjut dan intervensi lanjut
hepatologi
Transplantasi hati
Layanan rawat jalan dan inap dasar, rehab psikososial,
keswasmas
Kesehatan ​2 layanan subspesialis, layanan khusus anak remaja, psikogeriatri, napza

Jiwa ​4 layanan subspesialis, layanan khusus ansietas depresi


12
5 layanan subspesialistik dan CLP
​1. Jejaring RS dan Fasilitas

Program jejaring rujukan mengelompokkan RS menjadi Madya, Utama, dan


Paripurna, di mana masing-masing memiliki kapabilitas yang berbeda
​RS Madya ​RS Utama ​RS Paripurna

​Jantung dan  Mampu diagnostik invasif dan intervensi  Mampu melakukan bedah jantung terbuka  Mampu melakukan pelayanan bedah dan
non-bedah, misal pasang ring dan dan bedah syaraf terbuka/clipping intervensi non-bedah jantung dan saraf
Stroke trombektomi/coiling advanced

 Mampu melakukan bedah tumor dasar  Mampu melakukan terapi radiasi, bedah  Mampu melakukan terapi kanker
​Kanker dan terapi sistemik kanker stadium lanjut, dan terapi komprehensif dan mutakhir, misal
sistemik microsurgery, proton therapy

 Mampu melayani hemodialisis dan CAPD  Mampu melayani hemodialisis dengan  Mampu melakukan transplantasi ginjal
​Ginjal teknik khusus
 Mampu melakukan terapi batu saluran  Mampu pelayanan bedah kelainan
kemih dewasa dengan teknik invasif  Mampu skiring calon transplantasi ginjal kongenital ginjal
minimal
 Mampu terapi keganasan urologi
 Mampu skrining dan diagnosis keganasan
urologi

 Mampu melakukan persalinan dengan  Mampu melakukan persalinan dengan berat  Mampu melakukan persalinan dengan berat bayi
​Kesehatan Ibu berat bayi >1800 gr atau usia kehamilan bayi >1000 gr atau usia kehamilan >28 < 1000 gr atau usia kehamilan <28 minggu
& Anak >34 minggu minggu  Tindakan bedah jantung anak kompleks
 Tindakan bedah sederhana (cth: atresia  Tindakan bedah anak kompleks Tindakan  Layanan kehamilan dengan kelainan medis
ani) bedah jantung anak sederhana kompleks
 Layanan kehamilan dengan masalah  Layanan kehamilan dengan kelainan medis ​13
obstetrik lain
13
Pengampu Regional Provinsi Banten

LAYANAN PENGAMPU REGIONAL


Kanker RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Jantung RSUP Dr. Hasan Sadikin*
Stroke RS PON Prof. Dr. Mahar Mardjono
Uronefrologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Kesehatan Ibu dan Anak RSUD Kabupaten Tangerang Keterangan:
* Pengampu Regional di
Respirasi & Tuberkulosis RSUP Persahabatan Layanan Jantung akan
mengampu untuk tindakan
Diabetes Mellitus RSUP Fatmawati Diagnosis dan Intervensi Non
Bedah (DINB). Bagi Rumah
Sakit Target Utama di
Gastrohepatologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Layanan Jantung, untuk
tindakan Bedah Jantung
Penyakit Infeksi Emerging RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Terbuka akan diampu
langsung oleh RSJPD Harapan
Kesehatan Jiwa RS Jiwa Dr. Soeharto Heerjan Kita.

Surat Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan tentang


Pemberitahuan Regionalisasi Pelaksanaan Kegiatan Pengampuan https://link.kemkes.go.id/RegionalisasiPengampuan
Layanan Prioritas dapat diakses melalui: 14
Daftar RS Jejaring Pengampuan
Layanan Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi dan
KIA
di Provinsi Banten
Daftar RS Jejaring Pengampuan
Layanan TB & Respirasi, DM, PIE, dan Gastro-
Hepatologi di Provinsi Banten
Bantuan Pemerintah Pusat dalam rangka pemenuhan kebutuhan Rumah Sakit untuk mencapai strata yang
dirtargetkan melalui mekanisme pendanaan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2022 (PEN 2022) dan Bantuan
Dana Alokasi Khusus (DAK 2023) Bantuan dana DAK 2023 untuk Provinsi Banten
Bantuan dana PEN 2022 untuk Provinsi Banten dalam mendukung KJSU :
dalam mendukung KJSU :
1. RS Umum Daerah Banten : MRI, IHK Set, IABP
2. RS Umum Daerah Kab. Tangerang:
Echocardiografi

Diperlukan juga komitmen Pemerintah Daerah


dalam mendukung rumah sakit didaerahnya,
meliputi dukungan terhadap:
• Pemenuhan sumber daya manusia;
• Pemenuhan sarana, prasarana, dan alat
kesehatan; serta
• Dukungan lainnya.

17
Dukungan pemenuhan kebutuhan SDM

Jangka Pendek
SDM • Pemenuhan SDM melalui fellowship/pelatihan (3 – 12 bulan)
• Penambahan center fellowship/pelatihan ​Tindak lanjut
• Penugasan dokter residen
 Perlu dukungan Pemerintah
• Penugasan dokter dari RS Pengampu melalui skema kontrak/honor
Daerah untuk mempercepat
BLU-D (jika SIP masih memungkinkan) pemenuhan kebutuhan SDM
• Penugasan dokter melalui Pendayagunaan Dokter Spesialis /
 Perlu dukungan percepatan
Pendayagunaan Nakes WNI LN regulasi terutama untuk
• Program Proctorship dari RS Pengampu pembukaan fellowship baru
 Perlu dukungan Organisasi
Profesi terutama untuk
Jangka Panjang penempatan lulusan baru
• Program pendidikan dokter spesialis dan subspesialis (2 – 5 tahun)
melalui beasiswa Kemenkes dan LPDP
• Penambahan center pendidikan dokter spesialis dan subspesialis

18
Komitmen Pemerintah Daerah sangat diperlukan untuk percepatan program
pengampuan jejaring layanan

Dukungan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi


diperlukan dalam:

MOU dan Komitmen Kepala Daerah


untuk percepatan akselerasi pengampuan
untuk mencapai target tahun 2024.

Perencanaan Kebutuhan Anggaran


Layanan Prioritas untuk Program
Pengampuan.

Dukungan Pemenuhan SDM dan sarana


prasarana pendukung layanan prioritas.

19
Progress Penandatanganan MoU dengan Kepala Daerah
Provinsi J K S U KIA TB DM GH PIE KJ Provinsi J K S U KIA TB DM GH PIE KJ
1 Aceh 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 22 Kalimantan Selatan 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
Sumatera 23 Kalimantan Tengah 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
2 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
Utara
24 Kalimantan Utara
Sumatera
3 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 25 Sulawesi Utara 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
Barat
4 Riau 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 26 Gorontalo 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹

5 Kep Riau 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 27 Sulawesi Barat 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹


28 Sulawesi Tengah 🗹 🗹 🗹
6 Bengkulu 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
29 Sulawesi Tenggara 🗹 🗹
7 Jambi 🗹 🗹 🗹
Sumatera 30 Sulawesi Selatan 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
8 🗹 🗹 🗹 🗹
Selatan 31 Maluku Utara 🗹
Bangka
9 🗹 32 Maluku
Belitung
33 Papua Barat 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
10 Lampung 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
34 Papua 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
11 Banten 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
35 Papua Tengah
12 DKI Jakarta 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
36 Papua Pegunungan
13 Jawa Barat 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
37 Papua Selatan
14 Jawa Tengah 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
38 Papua Barat Daya 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
15 DIY 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 TOTAL 33 29 29 26 20 24 18 18 22 19
16 Jawa Timur 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 Persentase 87% 85% 85% 76% 59% 71% 53% 53% 65% 56%

17 Bali 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 Kendala:
● Kemenkes melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi untuk pembuatan MOU,
Highlights:
18 NTT 🗹
selanjutnya dari Dinas Kesehatan yang akan berkoordinasi dengan Biro
Pemerintah Daerah
• Dukungan dari Plt. Dirjen
19 NTB 🗹 🗹 🗹
● Untuk mengatasi potensial permasalahan tersebut Kemenkes telah didukung Otonomi Daerah untuk percepatan
Kalimantan Kemendagri melalui Surat Edaran dari PLT Dirjen OTDA untuk
20
Barat
🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 percepatannya pembuatan MoU
● Pembuatan MOU di Biro Pemerintahan Daerah melibatkan Biro Otda dan
Kalimantan
21 🗹 🗹 🗹 🗹 Biro Kerjasama, sehingga pembahasan draft MOU harus disetujui sebelum
Timur
ditandatangani oleh Kepala Daerah 20
● Birokrasi administrasi harus 10 hari sejak disetujui
Sampai dengan Mei 2023, Kementerian Kesehatan terus mendorong agar
layanan rujukan dapat diakses oleh seluruh pasien di pelosok Indonesia

Penandatanganan MOU pengampuan jejaring Penyaluran bantuan pemerintah untuk pemenuhan


1 dengan Gubernur. 2 alat kesehatan penyakit prioritas • Dana bantuan pemerintah telah
disalurkan kepada 150 RSUD dan
25 RSUP di 34 Provinsi untuk
pemenuhan alat kesehatan penyakit
prioritas.

• Gubernur dari ~27 provinsi di


Indonesia telah menandatangani
kesepakatan bersama Kemenkes
untuk pengembangan RSUD
sebagai jejaring layanan rujukan.
Proctorship* kateterisasi jantung dan bedah jantung Operasi bedah jantung terbuka utama di provinsi • Jantung
3 : 27 provinsi
terbuka 4 Nusa Tenggara Barat
• Stroke : 16 provinsi
• Kanker : 17 provinsi
• Uronefrologi : 11 provinsi

• Proctorship* tindakan intervensi


dan bedah dilakukan untuk
meningkatkan kapabilitas layanan
penyakit prioritas:
• Jantung : 37 RS
​*Proctorship: Proses knowledge and skill transfer melalui pendampingan pelaksanaan tindakan dan tata laksana penyakit oleh tim klinisi dari RS Pengampu.
• Stroke : 3 RS ​21
21
Kegiatan MoU/ PKS dengan Pemerintah Daerah

Provinsi Bengkulu Provinsi Banten

Provinsi Jawa Barat Provinsi Sumatera Barat


Tantangan yang dihadapi dalam Implementasi

1. Membutuhkan komitmen Pemerintah Daerah dalam pemenuhan SDM


layanan prioritas (Dokter dan tenaga kesehatan lain)
2. Membutuhkan ketersediaan sarana, prasarana, alat kesehatan (SPA)
sesuai dengan strata target
3. Perbedaan sisi pandang antar pemerintah daerah dalam penyusunan MoU
4. Memerlukan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam
keberlangsungan layanan prioritas secara berkelanjutan (Misal:
Pemeliharaan Alat Kesehatan, Kesejahteraan SDM)
TERIMA KASIH
Standar Kriteria SDM & Alkes
Stroke
SDM D M U P Alkes D M U P

Sp. S 1 1 3 4 Fisioterapis 1 1 1 1 MRI 1,5 tesla 0 0 1 1

Ahli Neurointervensi : 0 1 1 2 Dietician 1 1 1 1 Cathlab 0 1 1 1


● Sp. S Fellow Neurointervensi/
SDM Optional CT Scan 64 slice 1 0 0 0
● Sp. BS Fellow Neurovaskular/
Sp. BS 0 1 0 0 CT Scan 128 slice 0 1 1 1
● Sp. BS (K) Neurovaskular/
● Sp. Rad Fellow Intervensi/ Sp. An (K) - Neuroanestesi 0 0 1 1 Microscope neurosurgery 0 0 1 1

● Sp. Rad (K) Neurointervensi Terapis Wicara 1 1 1 1 Transcranial Doppler 0 0 1 1


Ahli Bedah Saraf Terbuka : 0 0 1 1 Terapis Okupasi 1 1 1 1 Carotid Doppler 0 0 1 1
● Sp. BS Fellow Neurovaskular/
Filter ICG pada mikroskop neurosurgery 0 0 1 1
● Sp. BS (K) Neurovaskular Ahli Neurointervensi tambahan* 0 0 1 1

Dokter Umum Terlatih Penanganan Bor High Speed Drill 0 0 1 1


2 2 2 2 *Sp.S Neurointervensi/ Sp. Rad Intervensi (Konsultan/fellow)
Stroke Trombolisis
Perawat Neurosains tersertifikasi Askep
5 5 5 5
Stroke
Perawat Neurosains tersertifikasi Cath 0 4 4 4
Lab
Perawat neurosains tersertifikasi
0 0 2 4
intraoperatif bedah saraf
Perawat neurosains tersertifikasi
0 0 5 5
neurocritical care
Perawat neurosains tersertifikasi TOT 0 0 0 2
keperawatan neurosains

Radiografer terlatih cathlab 0 2 2 2

Radiografer terampil CTA dan CTP 0 1 2 2


Standar Kriteria SDM
Uro-nefro
SDM D M U P

Dokter Umum 1 1 4 5 Sp. B 1 0 0 0

Sp. PD 1 1 1 0 Sp. U 0 1 2 3

Sp. PD mahir Dialisis 1 1 0 0 Sp. U Fellow Transplantasi 0 0 0 1

Sp. PD KEMD 0 0 1 1 Sp. U Fellow atau (K) Onkologi 0 0 1 1

Sp. PD KGEH 0 0 1 1 Sp. U Fellow atau (K) Pediatrik 0 0 1 1

Sp. PD KAI 0 0 1 1 Sp. An 0 0 1 1

Sp. PD KR 0 0 1 1 Sp. OG 1 1 0 0

Sp. PD KGH 0 0 1 2 Sp. OG (K) - Fetomaternal 0 0 1 1

Sp. PD KKV 0 0 0 1 Sp. Rad 0 1 1 1

Sp. PD KKV fellow Intervensi 0 0 0 1 Sp. Onk Rad 0 0 1 1

Sp. PD KHOM 0 0 1 1 Sp. GK 0 0 1 1

Sp. A 1 1 0 0 Sp. KJ 0 0 0 1

Sp. A (K) Nefrologi 0 0 1 2 Scientist mikroskop elektron 0 0 0 1

Sp. A Fellow Dialisis 0 0 1 0 Sp. F 0 0 0 1

Sp. A (K) ERIA 0 0 0 1 Transplant coordinator 0 0 0 1

Sp. A (K) Kardiologi 0 0 0 1 ATLM 0 1 1 1

Sp. A (K) Infeksi 0 0 0 1 Nurse Spesialis Medikal Bedah 0 0 1 1

Sp. A (K) Nutrisi 0 0 0 1 Nurse D3 Sertifikasi Dialisis 1 2 4 4

Sp. A (K) Perinatologi 0 0 0 1 Nurse S1 Sertifikasi Dialisis 0 0 1 1


Standar Kriteria Alkes
Uro-nefro

Alkes D M U P

Laser Holmium 0 0 1 1 Unit HDF 0 0 1 2

Set Mini-PCNL 0 0 1 1 Unit Urodinamik 0 0 1 1

Unit Laparoskopi 0 0 1 1 Lower urinary tract endoscpy system -


0 0 1 1
pediatrik
Set operasi transplantasi 0 0 0 1 Set operasi terbuka keganasan urologi
0 0 1 1
Surgical microscope 0 0 0 1
BIA (Bio Impedance Analysis) 0 1 1 1
Dissecting microscope 0 0 0 1
ABPM 0 2 2 2
Organ storage and transport system 0 0 0 1
Unit Hemodialisis 1 1 1 1
Unit Renal Scintigraphy 0 0 0 1
C-arm (fluoroskopi) 0 1 1 1
Unit videourodynamic chair / table 0 0 0 1
Unit ESWL 0 1 1 1
Pelvic floor rehabilitation system 0 0 0 1
Anesthetic monitoring system for pediatric Lower urinary tract endoscopy system
0 0 1 1 0 1 1 1

Upper urinary tract endoscopy system


Autometic Peritoneal Dialisis 0 0 0 1 0 1 1 1

Unit laparoskopi robotic (4 arm) 0 0 0 1 Unit USG *** 0 1 1 1

Mikroskop Elektron 0 0 0 1 X-ray 1 1 1 1


Unit pemeriksaan imunologi transplan** 0 0
0 1
Unit uroflowmetri 0 1 1 1
Alat pemeriksaan genetika 0 0 0 1
Unit flexible ureterorenoscope 0 0 1 1
PET Scan 0 0 0 1
Set PCNL 0 1 1 1
Unit Radioterapi 0 0 1 1
CT-scan dengan rekonstruksi urogenital
0 1 1 1
Lithotriptor 0 1 1 1

** (Cross match, flowcytometry, CDC cross match, HLA typing, Donor Specific Antibodi)
*** dengan probe transabdominal dan superficial serta doppler
Standar Kriteria SDM & Alkes 1
Rasio Cathlab : Perawat = 1:3
Jantung 2
Rasio TT : perawat per shift = 1:1
3
Rasio Cathlab : Radiografer = 1:1
SDM D M U P

Sp. JP/ Sp.PD KKV 1 1 3 8 Perawat Anestesi Jantung 0 0 2 17 HFO oscillatory ventilation 0 0 0 2

Sp. JP (K) Intervensi / Sp.PD KKV 0 1 3 6 Perawat Intensif paska bedah2 0 0 5 135 Impela 0 0 0 1
Intervensi
Sp. JP (K) ICU-KIC 0 0 3 6 Perawat Bedah Jantung 0 0 4 14 LVAD 0 0 0 1

Sp. JP (K) Aritmia 0 0 0 3 Perfusionist 0 0 2 14 Ventilator invasif 0 1 1 1

Sp. JP (K) Pediatrik 0 0 0 3 Radiografer3 0 2 4 14 Heart lung machine 0 0 1 4

Sp. JP (K) Vaskular 0 0 0 3 Mesin anastesi 0 0 1 6

Alkes D M U P IABP 0 1 1 8
Sp. JP (K) Ekokardiografi 0 0 0 3
IVUS 0 0 1 2
Sp. JP (K) Pencitraan Kardiovaskular 0 0 0 2 Echocardiograph 1 1 1 4
OCT 0 0 1 2
Sp. JP (K) Prevensi & Rehab. KV ECG
0 0 0 2 1 1 1 2
IFR 0 1 1 2
Sp. BTKV 0 0 2 4 Cathlab coronary 0 1 1 4
FFR 0 1 1 2
Sp. BTKV (K) 0 0 0 6 Cathlab pediatric 0 0 0 2
Blood flow meter 0 0 1 3
Sp. BTKV (K) Pediatric 0 0 0 4 Cathlab hybrid 0 0 0 1
Delivery NO 0 0 1 2

Sp. An KIC 0 0 2 6 Cathlab aritmia 0 0 0 2 Electrosurgery unit 0 0 1 7

Sp. An KAKV 0 0 1 6 Cathlab vaskular 0 0 0 1 Cell saver 0 0 1 3

Fisikawan medis 0 1 1 3 EP study system 0 0 0 2 NIRS 0 0 1 7

Teknisi Kardiovaskuler 0 0 0 10 3D contact mapping ablation 0 0 0 2 Instrumen bedah jantung 0 0 1 7

Perawat Cathlab1 0 2 6 30 ECMO 0 0 1 4 Generator TPM 0 1 2 16

Perawat ICVCU2 0 1 12 60 Plasma pheresis/ exchange 0 0 1 2 X-ray 0 1 1 2


Standar Kriteria SDM & Alkes
Kanker
SDM Alkes D M U P
D M U p

Sp. B (K) - Onkologi 0 0 1 1 Sp. PA 0 1 1 3 PET CT-Scan 0 0 0 1

Sp. B tersertifikasi payudara 0 1 0 0 0 0 1 1 Unit MRI 0 0 1 1


Sp. PK (K) Onkologi

Sp. B 1 0 0 0 MSCT scan 64 slice / 128 slice 0 0 1 1


Sp. PK 1 1 0 0

Sp. OG (K) - Onkologi Microscope microsurgery 0 0 0 1


0 0 1 1 Sp. KN 0 0 1 1

Sp. OG tersertifikasi onkologi 0 1 0 0 LINAC 0 0 1 1


Perawat Spesialis Onkologi 0 0 1 1

Sp. OG 1 0 0 0 Perawat Tersertifikasi Keperawatan Dosimetri 0 0 1 1


0 1 1 1
Kemoterapi
Sp. P (K) Onkologi 0 0 1 1 SPECT CT scan (Bone Scan) (Hot Lab 0 0 1 1
Perawat Tersertifikasi Keperawatan 1 1 1 1 level 2)
Sp. P 1 1 0 1 Dasar Kanker
Brakhiterapi (Cobalt 60) 0 0 1 1
Perawat Tersertifikasi Keperawatan Luka 0 1 1 1
Sp. PD KHOM 0 0 1 1 Kanker Flowcytometer 0 0 1 1
Sp. PD fellowship onkologi (IFO) 0 1 0 0 Fisikawan Medis Radiologi 0 1 1 1 IHK Set 0 1 1 1
Sp. PD 1 0 0 0
Mammografi 0 1 1 1
Fisikawan Medis Radioterapi 0 0 1 1
Sp. A KHOM 0 0 1 1
Fisikawan Medis Kedokteran Nuklir 0 0 0 1 CT Simulator/ Simulator 0 0 1 1
Sp. Onk Rad (K) 0 0 0 1
Apoteker tersertifikasi Handling CUSA 0 0 0 1
Sp. Onk Rad 0 0 1 0 0 1 1 1
Cytotoxic
Laboratorium molekuler 0 0 0 1
Sp. Rad (K) 0 0 1 1

Sp. Rad 1 1 0 0 Cyclotron (Bunker + Hot Lab level 1) 0 0 0 1

Sp. PA (K) 0 0 0 1 Mikroskop PA 0 1 1 1

Sp. PA terlatih onkologi 0 0 1 0


STRATIFIKASI RS LAYANAN KESEHATAN IBU & ANAK
RS RS RS
Dasar Pratama Madya Utama Paripurna
Puskesmas
Puskesmas PONED RS Kab/Kot RS Provinsi RS Vertikal
non-PONED

Pelayanan dasar & tanpa


penyulit
Pelayanan Gadar Matneo
24/7 & penyulit ringan

Pelayanan spesialistik

Pelayanan Subspesialistik

Pelayanan Kasus
Kompleksitas Tinggi
Standar Kriteria SDM RS Jejaring KIA
SDM M U P M U P

Sp. Anak 2 4 11 Sp. M mampu laser ROP 0 0 1


Sp. A (Emergensi dan Rawat Intensif Anak) 0 2 4 Sp. Mikrobiologi Klinik 0 0 2
Sp. A (Emergensi dan Rawat Intensif Anak-
0 0 1 Sp. An (KIC-Cardiovasculer) 0 1 1
Cardiovasculer)
Sp. Obstetri Ginekologi 2 4 6 Sp.PD-KKV dengan Kompetensi
0 0 1
tambahan rawat intensif
Sp. Anestesi 1 2 6 Sp. Radiologi (K) Intervensi 0 0 2

Sp. Bedah 1 1 6 Perawat High Care/SCN* 0


1:3 1:3 1:3

Sp. Penyakit Dalam 1 12 6 Perawat ICU* 0


1:2 2:3 3:4

Sp. M mampu skrining ROP 1 1 2 Perawat NICU* 1:2 2:3 3:4

Sp. Anak (K) Kardiologi 0 1 2 Perawat CICU 0 2:3 3:4

Sp. Jantung dan Pembuluh 0 1 2 Perawat OK bedah anak 0 4 8

Sp. Anak Fellow Neonatologi 0 1 0 Tim Perawat Bedah Jantung 0 4 8

Elektromedik 2 3 4
Sp. OG (K) Fetomaternal 0 2 4
Farmasi klinis (termasuk 1 Apoteker) 0 6 6
Sp. OG (K) Obsginsos 0 1 2
Sp. Bedah Anak 0 2 2 Bidan 14 18 25
Keterangan:
Sp. BTKV 0 1 2 Dokter Umum terlatih Poned 2 4 6
M : Madya
Sp. Anak (K) Neonatologi 0 2 4 Penata Anastesi 4 4 4 U : Utama
Perfusionis 4 P : Paripurna
SP. BTKV Anak 0 0
0 1 2 * : Rasio Kebutuhan SDM banding bed

Sp. Anestesi (K) Intensive Care 0 1 2

Sp. Anestesi (K) Anak 0 1 2


Standar Kriteria SDM & Alkes RS PONEK
Alkes M U P M U P M U P

Standar RS Analisis gas darah bedside 1 1 1 ICU Dewasa


Ventilator transport (ibu) 1 2 2
Analisis gas darah biasa (KSO) 0
1 1 1 Ventilator konvensional* 1:1 1:1 1:1
Alat kultur dan identifikasi kuman (MALDI-tofs)
0 0 1
QIAstat Oftalmoskop indirek 0 1 1 Monitor kardiorespirasi* 1:1 0 0

Unit transfusi darah 1 1 1 Retina camera 0 0 1 Monitor TD invasive dewasa* 0 1:1 1:1

Ambulans (Konsep ICU berjalan) 0 1 2 Analisis gas darah biasa 0 1 1


Laser ROP 0 1** 1
CRRT (neonates) 0 0 1 Voluseon E10 (High End) 0 0 1
USG Neonatus (high end) 0 0 1
Volusen E8 women’s health ultrasound 1 1 0
CRRT (Ibu) 0 0 1
aEEG 0 0 1
MRI 3 Tesla (Ibu) 0 0 1 Gas NO* bagi ibu 0 0 1
Inkubator transpiort dengan Stratcher 0 1 2
ECMO (neonates & mom) Fetal Therapy & Surgery set 0 0 1
0 0 2
NIRS 0 0 3 Dornier Laser for Ablation
Bronkoskopi mobile 0 0 1 0 0 1
NICU Blanketroll 0 2 2
Ventilator konvensional* 2 0 0 Gas NO* 0 X-Ray Mobile Digital
0 1:10 0 1 1
Ventilator + HFO hybrid* 0 1:1 1:1 Monitor kardiorespirasi* 1:1 0 0
Keterangan
Ventilator HFO bayi* (sensor medic) 0 0 1:3 Monitor TD invasive bayi & anak* 0 1:1 1:1
* : Rasio Kebutuhan SDM banding bed
Pulse Oxymeter (Massimo) 1 1:2 1:1 ** 1 untuk Kalimantan Selatan, Maluku (RS Leimena),
Ventilator non-invasive (bubble CPAP, NTT (RS Johanes), Papua (RS Dok II)
1:1 1:3 1:2 Pulse Oxymeter Biasa
optiflow)* 1:1 0 0 M : Madya
Ventilator tansport dan incubator 0 2 2 X-Ray Mobile Digital 0 1 U : Utama
1
transport P : Paripurna
Vapotherm transfer unit* 0 0 1 Malditoff: untuk RS Vertikal A min. 1
CPAP transport mixsafe 1 1 1
High Care/ SCN UTD untuk regional
Incubator sekaligus infant warmer* 0 0 5:1 BDRS setiap Rumah Sakit
Ventilator non-invasive (bubble CPAP, 1:1 1:1 1:1 ECMO dan CRRT diberikan pada 16 RS Paripurna
Incubator (double wall) 0 1:2 1:1 optiflow)* jejaring KIA dan 6 RS penerima ISDB KIA
Incubator biasa 1:1 1:5 1:5
Skema Pengampuan Layanan Prioritas
​Regionalisasi pengampuan untuk layanan kanker

RS Pengampu Nasional:
RS Kanker Dharmais

RSUP H. Adam Malik


RSUPN CM
RSUP Prof.
11 Dr. R. D. Kandou

18 4

7 4 9 5 RSUP Fatmawati
5 6
8
12
8 8 8
7
6 4
12 8 14 7
RSUP Dr. M. Djamil 6 11
15
9
4 RSUP Dr. Wahidin
RSUP Dr. M. Hoesin 6 Sudirohusodo
16
22
4 20 6 7
14
RSUP Dr. Hasan Sadikin RSUP Dr. Sardjito

RSUP Prof. dr. I.G.N.G.


Ngoerah
RSUP Dr. Kariadi RSUD Dr. Soetomo
*RS Persahabatan akan membantu RS Kanker Dharmais untuk pengampuan Kanker Paru
* dalam pembahasan draft RKMK 33
Skema Pengampuan Layanan Prioritas
​Regionalisasi pengampuan untuk layanan jantung (intervensi non bedah)
RS Pengampu Nasional:
RSJPD Harapan Kita

RSUD Zainoel Abidin RSUD Abdul Wahab


Sjahrani
RSUP Prof. Dr. R.
10 D. Kandou
RSUD Arifin RSUP Dr. Kariadi
Achmad 4
18 RSUD dr. Sudarso
RSUPN Dr. Cipto
5
RSUP H. Adam Malik 4 Mangunkusumo
6 9 5
7 5
12 RSUD Dr. Ir.
RSUP dr. M. Djamil
Soekarno 8 8
6 7
RSUD Raden 5 RSUD Doris 4 7
12 7
Mattaher Jambi 5 Sylvanus 11
14
15
RSUD M. Yunus 9 RSJPDHK RSUP Dr. Wahidin
RSUD Ulin
6 Sudirohusodo
RSUP dr. M.
6
Hoesin 16 RSUD NTB
22
20 6
RSUP Dr. Hasan 6
4 14
Sadikin

RSUP dr. Sardjito RSUP Ngoerah

RSUD dr. Soetomo


RSUD dr. Saiful Anwar

34
Skema Pengampuan Layanan Prioritas
Regionalisasi pengampuan untuk penyakit stroke
RS Pengampu Nasional:
RS Pusat Otak Nasional

RSUP H. Adam Malik


RSCM

11 RS Pusat Otak Nasional

4
18
RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo
7 5 4 10 5
6
8
13
8 8 8
7
6 4
12 8 14 7
6
11 15
9
RSUP Dr. M. Hoesin 5
6 16
22
20 6 7
5
14
RSUP RSUD Dr.
RSUP Hasan Sadikin RSUP Ngoerah
Kariadi Soetomo

35
Skema Pengampuan Layanan Prioritas
​Regionalisasi pengampuan untuk layanan uronefrologi
RS Pengampu Nasional:
RS Cipto Mangunkusumo

RSUD Zainoel Abidin

RSUP Dr. RSUD Abdul Wahab


10
M. Djamil Sjahranie RSUP kandou
RSUP Dr. Sardjito
4
18

RSUP H. Adam Malik 7 4 9


5 5
5
8
12
8 8 8
7
RSUP Fatmawati 6 4
6 12 7 14 7
11 15
9
RSUP Dr. M. Hoesin 4 RSUP Kariadi RSUD Ulin
6 16 RSUP dr.
RSUPN Dr. Cipto 21 19 Wahidin
6 7
Mangunkusumo 4
RSUD Moewardi 14

RSUP Hasan Sadikin RSUD Syaiful RSUD Dr. Soetomo


Anwar
RSUP Ngoerah

36
Skema Pengampuan Layanan Prioritas
​Regionalisasi pengampuan untuk layanan ibu dan anak
RS Pengampu Nasional:
RSAB Harapan Kita
RSUP H. Adam Malik Jumlah RS Pengampu : 16 RS
RSUP dr. Sardjito

12

5
9 RSUP Dr. Karyadi

RSUP Dr. Wahidin


6 6 4 Sudirohusodo
8
8 10 7
10 5
4 13
RSUP M. Djamil 5
5 4
11
5 5 11
RSUP 9 8
Persahabatan 9
RSUP Dr. M. Hoesin
5 RSUP dr Hasan Sadikin
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
RSAB Harapan Kita RS dr. Syaiful Anwar
8
27
RSUP Cipto Mangunkusumo 33 32 8
4
8
RSUP Fatmawati

RS Moewardi Solo 13

RS dr. Soetomo
RSUP Sanglah

*) Angka di dlm peta menunjukkan jumlah RS 37

Anda mungkin juga menyukai