KESEHATAN RUJUKAN
21 Desember 2023
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanan sektor ketahanan
utama kapabilitas sekunder & tersier farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye utama: Penambahan imunisasi Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi seimbang, rutin menjadi 14 antigen penyebab kematian tertinggi layanan primer kesehatan
Pembangunan RS di Kawasan Jejaring nasional
olah raga, anti rokok, dan perluasan cakupan di tiap sasaran usia, skrining Pembangunan Puskesmas di Timur, jejaring pengampuan Produksi dalam negeri 14
sanitasi & di seluruh Indonesia. stunting, & peningkatan ANC 171 kec., penyediaan 40 obat layanan unggulan, kemitraan vaksin rutin, top 10 obat, surveilans berbasis lab,
untuk kesehatan ibu & bayi. esensial, pemenuhan SDM dengan world’s top healthcare top 10 alkes by volume & by tenaga cadangan tanggap
kesehatan primer centers. value. darurat, table top exercise
kebersihan lingkungan,
kesiapsiagaan krisis.
skrining penyakit, kepatuhan
pengobatan
Jantung
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi selama 10 tahun terakhir Stroke
Uronefrologi Kanker
Penyakit Katastrofik
Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Layanan Prioritas Kesehatan Ibu &
Infeksi Emerging Anak
Kelompok penyakit tersebut menimbulkan beban pembiayaan terbesar (80%
dari seluruh biaya katastrofik pada KJSU)
Jumlah pembiayaan berdasarkan penyakit, IDR miliar
Gastro- Tuberkulosis
hepatologi
Diabetes Mellitus
Kesehatan Jiwa
3
Sumber: BPJS Kesehatan, 2021
Sistem pelayanan Kesehatan mengalami
PENTINGNYA TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN perubahan, sejalan dengan tuntutan masyarakat
akan pelayanan yang berkualitas
Value-based
Factors attracting Indonesian medical tourists to Penang ; Azreen Rozainee Abdullah, Victor Bangun
Permenpan RB 14/2017 Mulia, Irfan Afif; African Journal of Hospitality, tourism and leisure; 2020
Upaya Penguatan Layanan Rujukan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat 6 kategori penduduk primer sekunder
kapasitas
utama dan dan mutu layanan ketahanansektor ketahanan
kapabilitas sekunder & tersier farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye utama:Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer Pembangunan RS di kesehatan Jejaring nasional seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Kawasan
Timur, jejaring Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab, anti rokok, sanitasi & dan perluasan usia, skrining stunting, Puskesmas di 171 kec., pengampuan 6 layanan 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan
kebersihan lingkungan, cakupan di seluruh & peningkatan ANC penyediaan 40 obat unggulan, kemitraan obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
skrining penyakit, Indonesia. untuk kesehatan ibu & esensial, pemenuhan dengan world’s top volume & by value. top exercise
kepatuhan pengobatan bayi. SDM kesehatan primer healthcare centers. kesiapsiagaan krisis.
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
STRATIFIKASI &
PENINGKATAN MUTU DAN SPA & OBAT JEJARING PENGAMPUAN
KESELAMATAN PASIEN LAYANAN PRIORITAS
1. LEADERSHIP
2. PATIENT CENTERED CARE
CENTER OF EXCELLENCE
ACADEMIC HEALTH
SYSTEM
SISTER HOSPITAL
RS Utama 1 provinsi memiliki 1RS Utama, 1 provinsi memiliki 1RS Utama,
(Jika Provinisi memiliki lebih dari 1 RS, maka dipilih 1 RS (Jika Provinisi memiliki lebih dari 1 RS, maka dipilih 1 RS
yang dikembangkan) yang dikembangkan)
RS Madya Dipilih dari 50 % Kabupaten/Kota yang ada di 1 Provinsi Dipilih dari 50 % sisanya dari Kabupaten/Kota yang ada di
berdasarkan pendekatan: 1 Provinsi
Populasi terbesar yang ada
Pendekatan Geospasial
Rumah Sakit milik pemerintah daerah tipe tertinggi di
Kab/Kota
Pertimbangan rekomendasi Dinas Kesehatan
Jika di Kab/Kota dengan 50 % populasi terbanyak
memiliki 1 RS Madya maka dipilih hanya 1 RS
Contoh dari 10 kabupaten di Provinsi A maka pada tahap 1
dipilih 5 kab/kota
9
1 RS pengampu nasional untuk masing-masing penyakit, dan diturunkan ke RS
regional
kema pengampuan
S
Kriteria Rumah Sakit Contoh
RS Pengampu RS Kelas A dengan strata Paripurna RSJPD Harapan Kita
Nasional RS Pendidikan RS Kanker Dharmais
(Koordinator Pelayanan spesialistik dan subspesialistik di lingkup yang RSK Pusat Otak Nasional
Pengampu)
diampu RSUPN Cipto Mangunkusumo
RS Pengampu RS milik Pemerintah Pusat / Daerah dengan strata minimal RSUP Dr. Sardjito
Regional Utama RSUP Sanglah
RS Pendidikan RSUP Dr. Hasan Sadikin
Pelayanan spesialistik dan/atau subspesialistik dilingkup RSUD Dr. Soetomo
yang diampu
RS Diampu Memiliki pelayanan dasar dari program pelayanan prioritas
Belum sesuai target strata dalam hal: standar pelayanan, SDM,
sarana prasarana, alat kesehatan
10
Stratifikasi RS rujukan terbagi berdasarkan tindakan yang dapat dilakukan
untuk masing-masing layanan prioritas (1)
Ya Tidak
Jantung dan Mampu diagnostik invasif dan intervensi Mampu melakukan bedah jantung terbuka Mampu melakukan pelayanan bedah dan
non-bedah, misal pasang ring dan dan bedah syaraf terbuka/clipping intervensi non-bedah jantung dan saraf
Stroke trombektomi/coiling advanced
Mampu melakukan bedah tumor dasar Mampu melakukan terapi radiasi, bedah Mampu melakukan terapi kanker
Kanker dan terapi sistemik kanker stadium lanjut, dan terapi komprehensif dan mutakhir, misal
sistemik microsurgery, proton therapy
Mampu melayani hemodialisis dan CAPD Mampu melayani hemodialisis dengan Mampu melakukan transplantasi ginjal
Ginjal teknik khusus
Mampu melakukan terapi batu saluran Mampu pelayanan bedah kelainan
kemih dewasa dengan teknik invasif Mampu skiring calon transplantasi ginjal kongenital ginjal
minimal
Mampu terapi keganasan urologi
Mampu skrining dan diagnosis keganasan
urologi
Mampu melakukan persalinan dengan Mampu melakukan persalinan dengan berat Mampu melakukan persalinan dengan berat bayi
Kesehatan Ibu berat bayi >1800 gr atau usia kehamilan bayi >1000 gr atau usia kehamilan >28 < 1000 gr atau usia kehamilan <28 minggu
& Anak >34 minggu minggu Tindakan bedah jantung anak kompleks
Tindakan bedah sederhana (cth: atresia Tindakan bedah anak kompleks Tindakan Layanan kehamilan dengan kelainan medis
ani) bedah jantung anak sederhana kompleks
Layanan kehamilan dengan masalah Layanan kehamilan dengan kelainan medis 13
obstetrik lain
13
Pengampu Regional Provinsi Banten
17
Dukungan pemenuhan kebutuhan SDM
Jangka Pendek
SDM • Pemenuhan SDM melalui fellowship/pelatihan (3 – 12 bulan)
• Penambahan center fellowship/pelatihan Tindak lanjut
• Penugasan dokter residen
Perlu dukungan Pemerintah
• Penugasan dokter dari RS Pengampu melalui skema kontrak/honor
Daerah untuk mempercepat
BLU-D (jika SIP masih memungkinkan) pemenuhan kebutuhan SDM
• Penugasan dokter melalui Pendayagunaan Dokter Spesialis /
Perlu dukungan percepatan
Pendayagunaan Nakes WNI LN regulasi terutama untuk
• Program Proctorship dari RS Pengampu pembukaan fellowship baru
Perlu dukungan Organisasi
Profesi terutama untuk
Jangka Panjang penempatan lulusan baru
• Program pendidikan dokter spesialis dan subspesialis (2 – 5 tahun)
melalui beasiswa Kemenkes dan LPDP
• Penambahan center pendidikan dokter spesialis dan subspesialis
18
Komitmen Pemerintah Daerah sangat diperlukan untuk percepatan program
pengampuan jejaring layanan
19
Progress Penandatanganan MoU dengan Kepala Daerah
Provinsi J K S U KIA TB DM GH PIE KJ Provinsi J K S U KIA TB DM GH PIE KJ
1 Aceh 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 22 Kalimantan Selatan 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
Sumatera 23 Kalimantan Tengah 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
2 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
Utara
24 Kalimantan Utara
Sumatera
3 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 25 Sulawesi Utara 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
Barat
4 Riau 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 26 Gorontalo 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹
17 Bali 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 Kendala:
● Kemenkes melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi untuk pembuatan MOU,
Highlights:
18 NTT 🗹
selanjutnya dari Dinas Kesehatan yang akan berkoordinasi dengan Biro
Pemerintah Daerah
• Dukungan dari Plt. Dirjen
19 NTB 🗹 🗹 🗹
● Untuk mengatasi potensial permasalahan tersebut Kemenkes telah didukung Otonomi Daerah untuk percepatan
Kalimantan Kemendagri melalui Surat Edaran dari PLT Dirjen OTDA untuk
20
Barat
🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 🗹 percepatannya pembuatan MoU
● Pembuatan MOU di Biro Pemerintahan Daerah melibatkan Biro Otda dan
Kalimantan
21 🗹 🗹 🗹 🗹 Biro Kerjasama, sehingga pembahasan draft MOU harus disetujui sebelum
Timur
ditandatangani oleh Kepala Daerah 20
● Birokrasi administrasi harus 10 hari sejak disetujui
Sampai dengan Mei 2023, Kementerian Kesehatan terus mendorong agar
layanan rujukan dapat diakses oleh seluruh pasien di pelosok Indonesia
Sp. PD 1 1 1 0 Sp. U 0 1 2 3
Sp. PD KR 0 0 1 1 Sp. OG 1 1 0 0
Sp. A 1 1 0 0 Sp. KJ 0 0 0 1
Alkes D M U P
** (Cross match, flowcytometry, CDC cross match, HLA typing, Donor Specific Antibodi)
*** dengan probe transabdominal dan superficial serta doppler
Standar Kriteria SDM & Alkes 1
Rasio Cathlab : Perawat = 1:3
Jantung 2
Rasio TT : perawat per shift = 1:1
3
Rasio Cathlab : Radiografer = 1:1
SDM D M U P
Sp. JP/ Sp.PD KKV 1 1 3 8 Perawat Anestesi Jantung 0 0 2 17 HFO oscillatory ventilation 0 0 0 2
Sp. JP (K) Intervensi / Sp.PD KKV 0 1 3 6 Perawat Intensif paska bedah2 0 0 5 135 Impela 0 0 0 1
Intervensi
Sp. JP (K) ICU-KIC 0 0 3 6 Perawat Bedah Jantung 0 0 4 14 LVAD 0 0 0 1
Alkes D M U P IABP 0 1 1 8
Sp. JP (K) Ekokardiografi 0 0 0 3
IVUS 0 0 1 2
Sp. JP (K) Pencitraan Kardiovaskular 0 0 0 2 Echocardiograph 1 1 1 4
OCT 0 0 1 2
Sp. JP (K) Prevensi & Rehab. KV ECG
0 0 0 2 1 1 1 2
IFR 0 1 1 2
Sp. BTKV 0 0 2 4 Cathlab coronary 0 1 1 4
FFR 0 1 1 2
Sp. BTKV (K) 0 0 0 6 Cathlab pediatric 0 0 0 2
Blood flow meter 0 0 1 3
Sp. BTKV (K) Pediatric 0 0 0 4 Cathlab hybrid 0 0 0 1
Delivery NO 0 0 1 2
Pelayanan spesialistik
Pelayanan Subspesialistik
Pelayanan Kasus
Kompleksitas Tinggi
Standar Kriteria SDM RS Jejaring KIA
SDM M U P M U P
Elektromedik 2 3 4
Sp. OG (K) Fetomaternal 0 2 4
Farmasi klinis (termasuk 1 Apoteker) 0 6 6
Sp. OG (K) Obsginsos 0 1 2
Sp. Bedah Anak 0 2 2 Bidan 14 18 25
Keterangan:
Sp. BTKV 0 1 2 Dokter Umum terlatih Poned 2 4 6
M : Madya
Sp. Anak (K) Neonatologi 0 2 4 Penata Anastesi 4 4 4 U : Utama
Perfusionis 4 P : Paripurna
SP. BTKV Anak 0 0
0 1 2 * : Rasio Kebutuhan SDM banding bed
Unit transfusi darah 1 1 1 Retina camera 0 0 1 Monitor TD invasive dewasa* 0 1:1 1:1
RS Pengampu Nasional:
RS Kanker Dharmais
18 4
7 4 9 5 RSUP Fatmawati
5 6
8
12
8 8 8
7
6 4
12 8 14 7
RSUP Dr. M. Djamil 6 11
15
9
4 RSUP Dr. Wahidin
RSUP Dr. M. Hoesin 6 Sudirohusodo
16
22
4 20 6 7
14
RSUP Dr. Hasan Sadikin RSUP Dr. Sardjito
34
Skema Pengampuan Layanan Prioritas
Regionalisasi pengampuan untuk penyakit stroke
RS Pengampu Nasional:
RS Pusat Otak Nasional
4
18
RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo
7 5 4 10 5
6
8
13
8 8 8
7
6 4
12 8 14 7
6
11 15
9
RSUP Dr. M. Hoesin 5
6 16
22
20 6 7
5
14
RSUP RSUD Dr.
RSUP Hasan Sadikin RSUP Ngoerah
Kariadi Soetomo
35
Skema Pengampuan Layanan Prioritas
Regionalisasi pengampuan untuk layanan uronefrologi
RS Pengampu Nasional:
RS Cipto Mangunkusumo
36
Skema Pengampuan Layanan Prioritas
Regionalisasi pengampuan untuk layanan ibu dan anak
RS Pengampu Nasional:
RSAB Harapan Kita
RSUP H. Adam Malik Jumlah RS Pengampu : 16 RS
RSUP dr. Sardjito
12
5
9 RSUP Dr. Karyadi
RS Moewardi Solo 13
RS dr. Soetomo
RSUP Sanglah