Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT

TINGKAT 2 dan 3

Jakarta, 5 April 2023

Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat


Ditjen. Kesehatan Masyarakat
Kemenkes berkomitmen melakukan Transformasi Sistem
Kesehatan
• 6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMN ibu, anak, keluarga gizi masyarakat pengendalian penyakit
kesehatan &
Hidup Sehat
bidang berencana dan pengendalian obat
kesehatan reproduksi (GERMAS)
kesehatan dan makanan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan rujukan ketahanan kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
kapabilitas layanan sekunder farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye utama: Integrasi layanan Skrining 14 penyakit layanan primer & tersier kesehatan Jejaring nasional
6 imunisasi, gizi primer, lab penyebab kematian
surveilans berbasis
seimbang, olah surveilans, tertinggi di tiap Pembangunan RS di Produksi dalam
kategori Pembangunan
Kawasan Timur, negeri 14 vaksin rutin, lab, tenaga
raga, anti rokok, eliminasi TBC, sasaran usia, skrining Puskesmas di 171
utama sanitasi & penanganan stunting, & jejaring pengampuan top 10 obat, top 10 cadangan tanggap
kec., penyediaan 40 darurat, table top
kebersihan stunting peningkatan ANC 6 layanan unggulan, alkes by volume & by
obat esensial, exercise
lingkungan, skrining untuk kesehatan ibu kemitraan dengan value.
pemenuhan SDM kesiapsiagaan krisis.
penyakit, kepatuhan & bayi. world’s top
kesehatan primer
pengobatan healthcare centers.

Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan Kesehatan kesehatan
kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: dalam & luar negeri, kemudahan digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; penyetaraan nakes lulusan luar negeri.
dan pemanfaatan yang efektif dan efisien.
2 dari 6 Pillar TRANSFORMASI SISTEM KESEHATAN
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome
Meningkatkankesehatan Memperkuat sistem
RPJMN Mempercepat perbaikan
ibu, anak, keluarga Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
bidang gizi masyarakat
berencana dan kesehatan pengendalian penyakit Hidup Sehat(GERMAS) pengendalian obat dan
kesehatan
reproduksi makanan

1 Transformasi layanan primer


a b c d

Edukasi penduduk Pencegahan Pencegahan Meningkatkan kapasitas


Penguatan peran kader, primer sekunder dan kapabilitas layanan
kampanye, dan Penambahan imunisasi Skrining 14 penyakit penyebab
primer
membangun gerakan, rutin menjadi 14 antigen kematian tertinggi di tiap Revitaliasi jaringan dan standardisasi
menggunakan platform dan perluasan sasaran usia, skrining stunting, layanan di Puskesmas, Posyandu,
digital dan tokoh masyarakat cakupan di seluruh &deteksi dini TBC, HIV, dan dan kunjungan rumah, serta
Malaria peningkatan ANC Labkesmas
Indonesia.

Transformasi sistem ketahanan kesehatan


b
a

Memperkuat Ketahanan Tanggap


Meningkatkan ketahanan sektor Darurat
farmasi & alat kesehatan
Jejaring nasional surveilans berbasis lab,
Produksi dalam negeri 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan tanggap darurat, table top
obat, top 10 alkes by volume & by value. exercise kesiapsiagaan krisis.
KONDISI
PERMASALAHAN YANG DIHARAPKAN
Laboratorium Kesehatan ▪ Belum terintegrasinya Laboratorium
▪ Terintegrasinya seluruh Laboratorium
di Indonesia Kesehatan
Kesehatan di Indonesia.
▪ Belum terbangunnya jejaring
Cakupan ▪ Terbangunnya jejaring laboratorium
Laboratorium Jml laboratorium baik milik pemerintah
Wilayah baik milik pemerintah maupun swasta
maupun swasta
National Laboratory ▪ Terlaksananya surveilans penyakit dan
▪ Belum optimalnya surveilans penyakit
Prof. dr. Sri 1 Nasional faktor risiko kesehatan berbasis
dan faktor risiko kesehatan berbasis
Oemiyati laboratorium secara Optimal.
laboratorium
Health Research ▪ Terselenggaranya peningkatan
and Development 11 Regional ▪ Belum tersistemnya pembinaan sumber
kapasitas sumber daya laboratorium
Laboratory daya laboratorium baik SDM, kalibrasi
baik SDM, kalibrasi alat, dan quality
alat, dan quality assurance
Environment
10 Regional assurance
Laboratory ▪ Belum adanya sistem informasi Labkes
▪ Terwujudnya Sistem Informasi Labkes
Clinical Laboratory 4 Regional yang terintegrasi
Nasional Terintegrasi SATUSEHAT
KKP 51 Provincial
Hospital Laboratory 3172 Provincial of Regional
Provincial
28 Provincial
Laboratory
District Laboratory 234 District
Point Health Care 10.29
Sub District
Laboratory 2
Privat Laboratory 1.240
PP No.47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan
PENATAAN
Laboratorium Kesehatan yang Rancangan PMK Laboratorium Kesehatan
bertujuan untuk:
a. mewujudkan layanan laboratorium JENIS - JENIS LABKES
kesehatan yang bermutu; LABKES MEDIS LABKESMAS PEMERINTAH LABKESMAS SWASTA
(Clinical Laboratory) (Public Health Laboratory) (Environmental Health Laboratory)
b. meningkatkan akses masyarakat
dalam deteksi dini dan diagnostik
Menangani pemeriksaan Menangani pemeriksaan
Menangani
penyakit; spesimen klinis, parameter lingkungan
pemeriksaan
lingkungan, vektor, pada komunikas tertentu
spesimen klinis untuk
c. mendukung surveilans penyakit dan binatang pembawa dalam rangka surveilans
tujuan diagnosis
penyakit, pangan dan 12 kesehatan pada komunitas
faktor risiko kesehatan berbasis pasien
Fungsi Lainnya untuk tertentu (spesimen
laboratorium untuk pemantauan tujuan surveilans dan lingkungan, keamanan
wilayah setempat status kesehatan peningkatan status pangan dan biomarker)
kesehatan masyarakat
masyarakat;

d. membangun kesiapsiagaan
laboratorium kesehatan dalam
menghadapi ancaman penyakit dan
Dibiayai oleh individu Dibiayai oleh Pemerintah Dibiayai oleh Swasta
kejadian luar biasa.

Masih berproses…
TINGKATAN DAN FUNGSI PENYELENGGARAAN LABKESMAS

Bimbingan teknis, pemantauan, dan evalausi

5 LABKESMAS
NASIONAL
(14 FUNGSI)

4
LABKESMAS REGIONAL
(13 FUNGSI)
Jejaring dan rujukan

3
LABKESDA PROVINSI (12 FUNGSI)

2
LABKESDA KAB/KOTA (8 FUNGSI)

1
LABORATORIUM PUSKESMAS (5 FUNGSI)
JEJARING LABORATORIUM KESEHATAN DI INDONESIA
Ruang Lingkup :
a. Jejaring pemeriksaan
KEMENTERIAN KESEHATAN sampel;
b. Jejaring data dan
SEBAGAI PENGAMPU NASIONAL LABORATORIUM KESEHATAN informasi;
c. Jejaring peningkatan
Penjaminan Mutu dan
Pelayanan Pemeriksaan Data dan Biorepositori Jejaring dan Kerjasama kapasitas SDM;
Pengembangan SDM
d. Jejaring penjaminan
mutu laboratorium
14 Fungsi Labkesmas Pemerintah
Jaringan Labkesmas kesehatan.
Jejaring Labkesmas e. Jejaring biorepositori
1. Pemeriksaan laboratorium spesimen manusia
Pemerintah Pemerintah
2. Pemeriksaan laboratorium spesimen lingkungan,
LABKESMAS NASIONAL
vektor dan binatang pembawa penyakit 5
LabNas Oemiati dan Salatiga
3. Surveilans penyakit dan faktor risiko berbasis
One Health
laboratorium
Labkes Medis
LABKESMAS REGIONAL
4. Pengelolaan data laboratorium terintegrasi 4 Labkesmas Swasta
Labkesmas regional
5. Komunikasi dengan mitra kerja dan masyarakat
6. Penjaminan mutu laboratorium Laboratorium Lain ;

7. Pengelolaan pengadaan dan logistik khusus LABKESMAS TK III a. Lab Riset,


3 b. Lab Veteriner,
8. Mengkoordinasikan jejaring laboratorium Labkesmas Provinsi
c. Lab Lingkungan,
9. Penguatan kapasitas SDM laboratorium
d. Lab Biofarma
10. Kajian untuk kebijakan dan teknologi tepat guna LABKESMAS TK II
11. Pengelolaan biorepositori
2 e. dan lain lain..
Labkesmas Kab/Kota
12. Jejaring dengan mitra nasional dan internasional
13. Dukungan fungsi regulasi
LABKESMAS TK I
14. Dukungan terhadap perumusan kebijakan dan 1 Sistem Informasi Laboratorium
PUSKESMAS DAN KKP
pengembangan program, Nasional Terintegrasi SATUSEHAT
Fungsi Labkesmas Tingkat 2

1. Layanan pemeriksaan laboratorium spesimen 5. Komunikasi dengan pemangku kepentingan terkait


manusia 6. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia pada
2. Layanan pemeriksaan laboratorium spesimen laboratorium kesehatan di wilayah kabupaten/kota
lingkungan 7. Menyelenggarakan penjaminan mutu melalui uji
3. Surveilans penyakit & faktor risiko kesehatan serta silang dan uji banding parameter pemeriksaan
respon KLB/ KKM tertentu bagi Labkes di wilayah kabupaten/kota
4. Pengelolaan dan analisis data yang dilakukan 8. Melakukan pendampingan teknis dalam
Labkesmas
untuk tujuan deteksi dini, surveilans penyakit dan pengelolaan reagen dan logistik khusus di wilayah
Tingkat 2
faktor risiko kesehatan kabupaten/kota.

8
Fungsi Labkesmas Tingkat 3

1. Layanan pemeriksaan laboratorium spesimen


manusia 9. pengelolaan biorepositori untuk Spesimen Klinis
2. Layanan pemeriksaan laboratorium spesimen dan/atau Sampel patogen penyakit menular yang
lingkungan berpotensi kejadian luar biasa/kedarutan
3. Surveilans penyakit & faktor risiko kesehatan serta kesehatan masyarakat yang berasal dari
respon KLB/ KKM pemeriksaan yang dilakukan di Laboratorium
4. Pengelolaan dan analisis data yang dilakukan Kesehatan Masyarakat tingkat 3.
untuk tujuan deteksi dini, surveilans penyakit dan 10. mengoordinasikan jejaring laboratorium kesehatan
faktor risiko kesehatan di wilayah provinsi;
Labkesmas
5. Komunikasi dengan pemangku kepentingan terkait 11. Kajian untuk kebijakan di wilayah provinsi.
Tingkat 3
6. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia pada 12. kerja sama dengan lembaga/institusi di wilayah
laboratorium kesehatan di wilayah provinsi provinsi.
7. Menyelenggarakan penjaminan mutu melalui uji
silang dan uji banding parameter pemeriksaan
tertentu bagi Labkes di wilayah provinsi
8. Melakukan pendampingan teknis dalam
pengelolaan reagen dan logistik khusus di wilayah
provinsi

9
Labkesda Kabupaten/Kota wajib menyelenggarakan
kegiatan pelayanan laboratorium yang bermutu serta dapat
dipertanggungjawabkan.

Penyelenggaraan Labkesda kabupaten/kota sekurang-kurangnya, harus

PENYELENGGARAAN memenuhi kriteria ;

Bangunan
dan Biosafety & Manajemen
Prasarana Peralatan SDM Biosecurity Mutu

10
Persyaratan Bangunan dan Prasarana Labkesmas
Geografis, Akses, kontur tanah, fasilitas parkir, fasilitas kemanan,
ketersediaan utilitas public, pengelolaan kesling, tidak didirikan di sekitar
Lokasi
tegangan tinggi

a. Persyaratan administratif, keselamatan dan kesehatan kerja, teknis


bangunan;
Bangunan dan b. bangunan bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain
Prasarana Bangunan
c. memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan, perlindungan
keselamatan dan kesehatan serta kemudahan bagi semua orang
termasuk yang berkebutuhan khusus/penyandang disabilitas, anak-
anak, dan lanjut usia.

Sistem : tata udara/ ventilasi; pencahayaan; air bersih, sanitasi, dan hygiene;
Prasarana
kelistrikan; komunikasi; proteksi petir; proteksi kebakaran; sarana evakuasi

11
PERALATAN

Seluruh peralatan Labkesmas harus memenuhi standar

persyaratan mutu, keamanan dan keselamatan.

Peralatan

Ketentuan lebih lanjut tentang Standar Pemeriksaan dan


Sarana/Prasarana dan Alat (SPA) Labkesmas diatur dalam
Keputusan Menteri Kesehatan.

12
Labkesmas Labkes Medis Labkesling Swasta

Labkesmas Tk 1: Labkes Medis Non-Molecular


Standar Biosafety Level 1 Standar biosafety Level1
Standar biosafety Level 1
Labkesmas Tk 2, 3 dan 4:
Standar biosafety Level 2 Labkes Medis Molecular
Standar biosafety level 2
Labkesmas Tk 5:
Standar biosafety Level 3

Biosafety Risk Biosafety


Group Level
dan
1 BSL1 tingkat perlindungan yang sesuai untuk agen biologis yang karakteristiknya dapat
Biosecurity menyebabkan penyakit pada manusia dewasa yang immunocompromise.

2 BSL2 tingkat perlindungan yang sesuai untuk menangani agen berisiko sedang, yang
menyebabkan penyakit manusia dengan berbagai tingkat keparahan melalui
konsumsi atau paparan perkutan atau membran mukosa.

3 BSL3 tingkat perlindungan yang sesuai untuk agen yang diketahui berpotensi menularkan
aerosol, agen yang dapat menyebabkan infeksi serius dan berpotensi mematikan
baik yang berasal dari lokal atau eksotik.

4 BSL4 tingkat perlindungan yang sesuai untuk agen infeksi yang menimbulkan risiko
individu yang tinggi terhadap penyakit yang mengancam jiwa dan menular secara
aerosol dan tidak ada pengobatan yang tersedia. 13
Pemeriksaan Labkesmas Kab/ Kota
1. Pemeriksaan spesimen manusia f. Hematologi 2. Pemeriksaan Lingkungan: b. Pemeriksaan kualitas udara
tingkat 1 1. Pemeriksaan tingkat 1 Fisik
a. Pemeriksaan kualitas air 1. Suhu - thermometer
a. Kultur:
2. Analisis Hb: metode HPLC atau Fisik 2. Pencahayaan - luxmeter
1. E coli elektroforesis 1. Bau - organoleptik 3. Kelembaban - higrometer
2. Shigela 2. Rasa - organoleptik 4. Ventilasi - anemometer
3. Vibrio cholera 3. Suhu - termometer 5. Kebisingan – soundlevel meter
g. Kimia Klinik 4. Warna - fotometer/spektofotometer UV vis
4. Coliform Pemeriksaan tingkat 1 6. PM 10 - particulat meter
5. Kecerahan/kejernihan - turbiditimetri
5. Salmonela 7. PM 2,5 – particulat meter
6. Kekeruhan - turbiditimeter
8. Debu total - particulat meter
h. Toksikologi 7. Zat padat terlarut – TDS meter, gravimetri
b. Imunologi; Mikrobiologi
1. Anti HCV 1. Amfetamin - RDT Kimia 1. Mikroba udara - air sampler
2. Anti HIV 2. Benzodiazepin - RDT 1. PH – pHmeter/sanitarian kit (minimal 2) Kimia
3. Anti HBS 3. Metamfetamin - RDT 2. Arsen – sanitarian kit 1. SO2 - Spektrofotometer,
4. Anti HAV 3. Chlorida – spektofotometer/sanitarian kit Gas analyzer
5. COVID Antibodi
4. Opioid: Opiat, Morfin, Heroin - RDT 2. NO2 - spektofotometri
4. Chromium VALL 6 –
6. CD4 5. Gol Canabionoid/ganja - RDT spektofotometer/sanitarian kit 3. Ozon (O3) - Spektrofotometer
6. Gol. Cocain – RDT 5. Cadmium – spektofotometer/ sanitarian kit
c. Biomelekular 6. Nitrit – spektofotometer (1) c. Pemeriksaan kualitas tanah
1. PCR COVID-19 7. Sianida - spektofotometer Fisik
i. Pemeriksaan feses
2. PCR/ TCM HIV 8. Selenium - spektofotometer 1. Suhu - thermometer
3. PCR/ TCM Hep C
Pemeriksaan feses tingkat 1 9. Alluminium - spektofotometer 2. Kelembaban - higrometer
4. PCR/ TCM TBC 10. Besi - spektofotometer 3. Porositas
11. Kesadahan - spektofotometer 4. PH – pHmeter (minimal 2)
d. Konfirmasi 12. Flourida - spektofotometer
1. Mikroskopis Malaria 13. Mangan - Fotometer/Spektofotometer d. Pemeriksaan keamanan pangan
14. Zink - fotometer/spektofotometri
2. Mikroskopis Filariasis Mikrobiologi
15. Sulfat
3. Mikroskopis Thalasemia 1. Eschericia coli - tabung
16. Tembaga - fotometer/spektofotometri
4. ELISA antibody Dengue ganda/colilert/membran filter
17. Sisa Chlor - fotometer/spektofotometer
5. RPR dan TPHA* 18. Amoniak – spektofotometri
2. Salmonella sp
6. ELISA HbsAg 19. COD - titrimetri 3. Staphylococcus aureus
7. Antigen Salmonella Typhi 20. BOD - titrimetri 4. Bacillus cereus
8. PCR Leptospirosis 21. Kebasaan 5. Listeria sp
9. ELISA Chikungunya 22. Nitrat - spektofometer 6. Listeria Monocytogenes
23. Timbal - spektofometer
e. Pemeriksaan Urine 24. Nikel - fotometer/spektofotometri Kimia
1. Protein semi kuantitatif 1. Boraks - Rapid test kit
2. Protein Bence Jones Mikrobiologi 2. Formalin - Rapid test kit
3. Protein Kuantitatif 1. E-Coli - tabung ganda/colilert/membran filter 3. Methanil Yellow - Rapid test kit
2. Total Coli Form 4. Rhodamin B - Rapid test kit
Pemeriksaan Labkesmas Kab/ Kota

g. Vektor dan BPP


e. Pemeriksaan limbah cair
1. Identifikasi Habitat Vektor DBD, Chikungunya, Malaria
1. pH - pHmeter
2. BOD - titrimetri 2. Identifikasi Jentik dan Nyamuk DBD, Chikungunya, Malaria secara
3. COD - titrimetri mikroskopik
4. TSS - gravimetri 2. Penangkapan Kecoa dan Lalat ( Situasi khusus/KLB)*
5. Minyak dan Lemak - gravimetri 3. Uji resistensi nyamuk terhadap insektisida
6. Amoniak - spektofotometri
4. Identifikasi Rodent* (pada daerah khusus /daerah pes)
7. Total Coliform – tabung ganda
5. Identifikasi Specimen keong u schistosomiasis* (untuk daerah Khusus)
8. Debit limbah (langsung di liat di
IPAL) - flowmeter
9. sisa klor - fotometri/klorin test h. Sampel Lingkungan Untuk deteksi Tular Vektor dan Zoonotik
10.Suhu - thermometer 1.Pengambilan Sampel air dan tanah untuk deteksi leptospirosis
2. Pengambilan Sampel air dan tanah untuk deteksi Antraks
f. Radiasi pengion*
radiasi non pengion - spektrum
analyzer
Pemeriksaan Labkesmas Provinsi
1. Pemeriksaan Spesimen Manusia d. Biomolekuler h. Pemeriksaan Urine Tk 2
a. Pemeriksaan Laboratorium tingkat 2 1. PCR Chlamydia Trachomatis
2. PCR Neisseria Gonorrhoeae
b. Mikrobiologi: 3. PCR Serotype 1-4 Dengue
1. Bakteri aerob dan anaerob 4. PCR Malaria i. Pemeriksaan Feses Tk 2
2. Angka Kuman 5. PCR Frambusia*
3. AMR – TB (Tes Resistensi Delusi) j. Konfirmasi
4. Kultur TB e. Hematologi 1. Mikroskopis Malaria
5. Amoeba Pemeriksaan tingkat 2 2. Mikroskopis FIlariasis
6. Larva duodenale 3. Mikroskopis Thalasemia
7. Sarcopes Scabei f. Kimia Klinik 4. ELISA antibody Dengue
8. Bacillus anthracis (S, C, PCR) 1. Feritin 5. RPR dan TPHA*
9. Leptospira interrogans ( PCR ) 2. Hba1c 6. ELISA HbsAg
10. Rickettsia 3. Cholinesterase 7. Antigen Salmonella Typhi
11. Pertusis (PCR) 4. SHK 8. PCR Leptospirosis
12. antimicrobial resistance-aerob (AMR- Tes 9. ELISA Chikungunya
Resisten Difusi) g. Toksikologi 10. Elisa Schistososmiasis
Konfirmasi NAPZA 6 parameter
c. Imunologi dengan alat GCMS*
1. Anti Toxoplasma IgG 1. Aflatoksin
2. Anti Toxoplasma IgM 2. Opratoksin
3. Anti Rubella IgG 3. Asam Bongkrek
4. Anti Rubella IgM 4. Toksalbumin
5. Anti Cytomegalo virus IgG 5. Toksoflavin
6. Anti CMV IgM 6. Gol Carbamat
7. Anti HSV-1 IgM 7. Gol. Organophosfat
8. Anti HSV-1 IgG 8. Gol. Organochlorin
9. Antikoagulasi
Pemeriksaan Labkesmas Provinsi
1. Pemeriksaan Lingkungan: Mikrobiologi d. Keamanan Pangan g. Biomarker
Pemeriksaan tingkat 2 1. E. coli - pembiakan/kultur (malditof
a. Pemeriksaan kualitas air test)/rapid tes fotometri
1. Arsen (darah, rambut, kuku)
Fisik 6. Listeria Monocytogenes 2. Merkuri (darah, rambut, kuku)
2. total coliform -
1. Daya hantar listrik 3. Heterotrophic Plate Count (HPC) - 7. Boraks - Rapid test kit
2. Zat terendap 8. Formalin - Rapid test kit
3. methyl merkuri (darah, rambut, kuku)
4. Pseudomonas aeruginosa
5. Staphylococcus aureus - pembiakan/kultur 9. Methanil Yellow - Rapid test kit 4. Cadmium (darah)
Kimia 5. Pb (darah)
(konvensional) 10. Rhodamin B - Rapid test kit
1. pH - pHmeter 6. Legionella spp
2. Nitrat (sebagai NO3) - spektometri/ion 11. Kandungan Babi 6. Cobalt (darah)
7. Enterococci
chromatografi 12. Arsen 7. Nikel (darah)
8. Angka Kuman (MPN dan ALT)
3. Nitrit (sebagai NO2) - spektometri/ion 13. Total Merkuri 8. Kolinesterase (darah)
chromatografi b. Pemeriksaan Kualitas Udara 14. Metil Merkuri
4. Kromium valensi 6 (Cr6+) - 9. Chromium (darah)
Fisik 15. Cadmium (Cd)
spektometri/ion chromatografi 1. Suhu - thermometer 16. Timbal (Pb)
5. Besi (Fe) - AAS/ICP OES 2. Pencahayaan - luxmeter
6. Mangan (Mn) - AAS/ICP OES 17. Kromium (Cr)
3. Kelembapan - Hygrometer
7. Arsen (As) - arsen kit/ICP OES 18. Tembaga (Cu)
4. Laju Ventilasi - anemometer
8. Sisa khlor - rapid tes/spektofometer 5. Kebisingan – soundlevel meter 19. Kobalt (Co)
9. Kadmium (Cd) - ICP OES 6. Kecepatan dan arah angin - 20. Organoklorin
10. Timbal (Pb) - spektofometer 21. Organophospat
11. Flouride (F) - spektofometer Mikrobiologi
12. Aluminium (Al) - ICP OES Mikroba udara
13. Fosfat (fosfat sebagai P) - e. Limbah Cair
Kimia
spektofometri/Ion Chromatografi 1. pH - pHmeter
14. Amoniak (NH3) - spektofometri c. Pemeriksaan Kualitas Tanah 2. BOD - titrimeter
15. Kalium - Ion Chromatografi/ICP OES Fisik 3. COD - titrimeter
16. Total Kromium (Cr) - 1. Suhu - thermometer 4. TSS - gravimetri
17. Hidrogen Sulfida (H2S) - rapid test 2. Kelembaban - hygrometer 5. Minyak dan Lemak - gravimetri
18. Sianida (CN) - 3. Porositas -
19. Tembaga (Cu) - ICP OES 6. Amoniak - spektofotometri
4. Derajat keasaman (pH) - pHmeter
20. Selenium (Se) - 7. Total Coliform - Tabung ganda
21. Seng (Zn) - ICP OES d. Keamanan Pangan 8. Debit limbah (langsung di liat
22. Nikel (Ni) - 1. Eschericia coli - pembiakan/kultur di IPAL) - flowmeter
23. Methylene Blue Active Substances (malditof test)/rapid tes fotometri 9. sisa klor - fotometri/klorin test
(MBAS) - 2. Salmonella sp - pembiakan/kultur 10. Suhu - thermometer
24. Hidrogen Sulfida (H2S) (terlarut) - rapid (konvensional)
test 3. Staphylococcus aureus - pembiakan/kultur
25. Merkuri (Hg) - mercury analizer/ICP OES f. Radiasi Pengion
(malditof test)
26. Tembaga (Cu) - ICP OES 4. Bacillus cereus - pembiakan/kultur Radiasi non pengion – spektrum
27. Hidrokarbon polyaromatis (malditof test) analyzer
28. Nikel (Ni) - 5. Listeria sp - pembiakan/kultur
29. Timbal - ICP OES (konvensional)
30. Amonia (NH3) (terlarut) - ICP OES
31. Fenol - spektofotometer
Pemeriksaan Labkesmas Provinsi
Vektor dan BPP Sampel Lingkungan Untuk deteksi Tular Vektor dan
Zoonotik
1. Pengambilan Sampel air dan tanah untuk deteksi
1. Identifikasi habitat vector DBD, Chikungunya, Malaria dan Filariasis leptospirosis
2. Identifikasi jentik dan Nyamuk vector DBD, Chikungunya, Malaria dan 2. Pengambilan Sampel air dan tanah untuk deteksi
Antraks
Filariasis (mikroskopik)
3. Penangkapan dan identifikasi Lalat dan Kecoa* Situasi khusus/KLB)
4. Konfirmasi Plasmodium pada Nyamuk secara konvensional dan molekuler)
5. Deteksi Mikrofilaria pada nyamuk
6. Deteksi Virus (Dengue dan Chikungunya) pada Nyamuk
7. Pengembangan TTG
8. Uji resistensi vektor terhadap insektisida
9. Aplikasi insektisida
10. Pemeliharaan Vektor
11. Penyimpanan spesimen vector BPP
12. Kalibrasi peralatan vektor BPP
13. Pengambilan specimen untuk Pes*
14. TTG Pengendalian Vektor dan BPP
15. Penangkapan dan Pengambilan sampel dari rodent
16. Deteksi Penyakit Pada Rodent secara molekuler
Standar Minimal Ketenagaan Labkesmas

19
Standar Minimal Ketenagaan Labkesmas

20
Skema pembinaan, pemantauan, pengawasan dan
evaluasi mutu di setiap tingkat

Kegiatan Puskesmas Labkesmas Labkesda Labkesmas Labkesmas


Kab/Kota Provinsi Regional Nasional
Pembinaan • Pembinaan Mutu • Penbinaan Mutu • Pembinaan Mutu • Pembinaan Mutu oleh • Pembinaan
Mutu oleh Labkesmas oleh Labkesmas oleh Labkesmas Labkesmas Nasional Mutu oleh
dan Dinas dan Dinas Regional dan Dinas dan Kementerian Kementerian
Kesehatan Kesehatan Kesehatan Provinsi Kesehatan Kesehatan dan
Kabupaten/Kota Provinsi WHO/APHL
• Pembinaan mutu • Pembinaan mutu
• Pembinaan mutu • Pembinaan mutu dilakukan minimal dilakukan minimal 1 • Pembinaan
dilakukan minimal dilakukan minimal 1 kali setahun kali setahun mutu dilakukan
1 kali setahun 1 kali setahun minimal 1 kali
setahun
Pengawasan Audit Internal Audit Internal Audit Internal Audit Internal Audit Internal
Mutu

Pemantauan • Pemantauan dan • Pemantauan dan • Pemantauan dan • Pemantauan dan • Pemantauan
dan Evaluasi evaluasi oleh evaluasi oleh evaluasi oleh evaluasi oleh dan evaluasi
Mutu Labkesmas dan Labkesmas dan Labkesmas Labkesmas Nasional oleh
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Regional dan Dinas dan Kementerian Kementerian
Kabupaten/Kota Provinsi Kesehatan Provinsi Kesehatan Kesehatan dan
WHO/APHL
• Pembinaan mutu • Pembinaan mutu • Pembinaan mutu • Pembinaan mutu
dilakukan minimal dilakukan minimal dilakukan minimal dilakukan minimal 1 • Pembinaan
1 kali setahun 1 kali setahun 1 kali setahun kali setahun mutu dilakukan
minimal 1 kali
setahun

21
Akreditasi Puskesmas Labkesmas Labkesda Labkesmas Labkesmas
Kab/Kota Provinsi Regional Nasional

Mandatory Akreditasi Akreditasi Akreditasi Akreditasi Akreditasi


Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan
Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan
AKREDITASI sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai
ketentuan ketentuan yang ketentuan ketentuan ketentuan
Labkesmas mengikuti yang berlaku yang yang berlaku yang berlaku
berlaku berlaku
akreditasi setelah
mendapatkan perizinan
ISO ISO 17025 ISO 17025 ISO 17025 ISO 17025
dan melakukan ISO 15189 ISO 15189 ISO 15189 ISO 15189
registrasi ISO 17043 ISO 17043 ISO 17043
ISO 35001 ISO 35001

ISO 17025: standar lab pengujian & kalbrasi


ISO 15189: standar pem. spesimen manusia
ISO 17043: standar penyelenggaran uji profisiensi/ PME 22
ISO 35001: standar Biosafety & Biosecurity
a. Labkesmas wajib melakukan registrasi melalui aplikasi registrasi online
Kementerian Kesehatan pada link :
https://registrasifasyankes.kemkes.go.id
https://registrasifasyankes.kemkes.go.id.
b. Tujuan dilakukannya regitrasi ini adalah melakukan pencatatan resmi
Labkesmas dan memberikan kode fasyankes masing-masing Labkesmas
d. Izin penyelenggaraan diberikan kepada Labkesmas yang memenuhi
Registrasi persyaratan sesuai standar;

dan e. Perizinan Labkesmas berupa penetapan yang dikeluarkan oleh

Perizinan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai ketentuan peraturan


perundang-undangan;
f. Laboratorium kesehatan yang diselenggarakan secara terintegrasi di
fasilitas pelayanan kesehatan melekat pada perizinan fasilitas pelayanan
kesehatan (PUSKESMAS)

23
Konsep Sistem Informasi Laboratorium Nasional

DATA
dan
INFORMASI

24
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai