Anda di halaman 1dari 35

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

REVISI PMK 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR


PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN

Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan


(BKPK)

Jakarta, 5 DESEMBER 2023


Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
SPM sejalan dengan Transformasi Kesehatan dalam Penguatan Layanan Primer
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome Meningkatkankesehatan ibu, Memperkuat sistem


Mempercepatperbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMN bidang anak, keluarga berencana kesehatan & pengendalian
masyarakat pengendalian Hidup Sehat
kesehatan dan kesehatan reproduksi obat dan makanan
penyakit (GERMAS)

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi


layanan rujukan sistem ketahanan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanansektor ketahanan
utama kapabilitas sekunder & tersier farmasi & alat tanggap
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan Pembangunan RS di kesehatan darurat
seimbang, olah raga, menjadi 14 tertinggi di tiap primer Kawasan Timur, Produksi dalam Jejaring nasional
anti rokok, sanitasi & antigen dan sasaran usia, skrining Pembangunan jejaring pengampuan negeri 14 vaksin surveilans berbasis
kebersihan perluasan stunting, & Puskesmas di 171 6 layanan unggulan, rutin, top 10 obat, lab, tenaga cadangan
lingkungan, skrining cakupan di peningkatan ANC kec., penyediaan 40 kemitraan dengan top 10 alkes by tanggap darurat, table
penyakit, kepatuhan seluruh untuk kesehatan ibu & obat esensial, world’s top healthcare volume & by value. top exercise
pengobatan Indonesia. bayi. centers. kesiapsiagaan krisis.
pemenuhan SDM
kesehatan primer

4 Transformasi sistem 5
Transformasi SDM
6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan Penambahan mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
3 tujuan: tersedia, cukup, dan dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam
kuo
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan
ta & nakes lulusan
pemanfaatan yang efektif dan efisien. luar negeri. luar
negeri,

3
Penerapan standar pelayanan minimal (SPM) yang menjadi Urusan Wajib Daerah yang apabila
tidak tercapai akan terkena sanksi sesuai dengan UU 23 / 2014

Urusan Wajib
Pelaksanaan SPM
UU 23/2014
Mekanisme dan
tentang Pemerintah
PP 2/2018 Strategi Penerapan
Daerah
tentang Standar Pelayanan
Minimal Permendagri
100/2018 Mekanisme Pemenuhan
6 bidang SPM, meliputi:
tentang Penerapan SPM & Mutu SPM Kesehatan

1. Pendidikan (2 Prov: 3 KaKo)


Revisi Permenkes 4/2019
2. Kesehatan (2 Prov: 12
Kako)
tentang Standar Teknis
3. PU dan PR (2 Prov: 2 Kako) Penerapan SPM Bidang
4. Perumahan Rakyat dan
Permendagri Kesehatan
Kawasan Permukiman (2
Prov: 2 Kako) 59/2021
5. Ketentraman, Tibum dan tentang Penerapan SPM
Perlindungan Masyarakat (1
Prov: 5 Kako)
6. Sosial (5 Prov: 5 Kako) Usulan Revisi
Indikator harus tercapai 100%

5
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar
yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara
secara minimal.

Tujuan SPM
1. Panduan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan dasar.
2. Perangkat pemerintah daerah dalam memastikan bahwa setiap warga negara memperoleh
pelayanan dasar.

Sumber: UU no. 23 /2014 (pasal 1) 6


Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan :
Jenis Layanan Dasar di Provinsi
1. Pelayanan Kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi
bencana provinsi
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi

Jenis Layanan Dasar di Kab/Kota


Siklus Hidup 1. Ibu Hamil
2. Ibu Bersalin
3. Bayi Baru Lahir
4. Balita (12-59 bulan)
5. Usia Pendidikan Dasar (7-15 tahun)
6. Usia Produktif (15-59 tahun)
7. Usia Lanjut (60+ tahun)

Penyakit Tidak Menular 8. Penderita Hipertensi usia 15 tahun ke atas


9. Penderita Diabetes Melitus usia 15 tahun ke atas
10. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)Berat

Penyakit Menular 11. Orang Terduga Tuberkulosis


12. Orang Dengan Risiko Terinfeksi Virus yang Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (HIV)

Permenkes No 4/2019 SPM Bidang Kesehatan 7


Urgensi Revisi Permenkes No 4/2019 menyesuaikan dengan Permendagri 59/2021 (1)

Permendagri 59/2021 tentang Penerapan SPM

Jenis Pelayanan Penerima Pelayanan


Dasar Mutu Pelayanan Dasar
Dasar

IPSPM = (% IP Mutu Minimal Layanan Dasar x BM) + (% IP Penerima Layanan Dasar x BP)

Standar Jumlah dan Kualitas


Standar Jumlah dan Kualitas Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Personil/Sumber Daya Manusia
Barang dan/atau Jasa Pemenuhan Standar
Kesehatan
• Barang dan/atau jasa • Jenis Tenaga Kesehatan • Pernyataan Standar
• Jumlah • Pengertian
• Fungsi • Mekanisme Pelayanan
• Penghitungan Pencapaian SPM
• Teknik Penghitungan
Pembiayaan
Urgensi Revisi Permenkes No 4/2019 menyesuaikan dengan Permendagri 59/2021 (2)

1. Daerah belum optimal dalam 1. Empat tahapan penerapan SPM, yaitu;


melaksanakan 4 (empat) tahapan 2. Pengumpulan data,
penerapan SPM 3. penghitungan kebutuhan pemenuhan
2. Daerah sulit untuk menghitung pelayanan dasar,
capaian SPM 100% 4. penyusunan rencana pemenuhan pelayanan
3. Jenis dan mutu layanan belum dasar
tergambarkan pada target indikator 5. pelaksanaan pemenuhan pelayanan dasar;
di daerah .

10
IPSPM = (% IP Mutu Minimal Layanan Dasar x BM) + (% IP Penerima Layanan Dasar x BP)
Penghitungan pencapaian SPM
1 Penghitungan Mutu Barang 2 Penghitungan Mutu Personil/SDM Kesehatan
Jumlah Persentase
Standar Jumlah dan Kualitas Barang Jumlah yang Standar Jumlah dan
Satuan yang pencapaian Jumlah jumlah Persentase
dan/atau Jasa dibutuhkan Kualitas
tersedia (%) yang yang Pencapaian
Personil/Sumber Daya
dibutuhkan tersedia (%)
1. Vaksin Tetanus Difteri (Td) 1000 Dosis 900 90 Manusia Kesehatan
2. Tablet tambah darah 90000 Tablet 80000 89 1. dokter/dokter spesialis 20 20 100
3. Tes kehamilan 1000 alat test 800 80 2. Bidan 20 20 100
4. pemeriksaan Hb 1000 test 700 70 3. Perawat 20 20 100
5. pemeriksaan golongan darah 1000 test 600 60 4. Tenaga Kefarmasian 20 10 50
5. Tenaga Gizi 20 20 100
6. Pemeriksaan glukoprotein urin 150 test 100 67
Mutu penyediaan tenaga
7. Kartu ibu/rekam medis ibu 1000 Paket 1000 100 Kesehatan 90
8. Buka KIA 500 Buku 500 100
9. Media KIE 100 Paket 100 100Persentase pencapaian mutu minimal layanan dasar untuk
Mutu penyediaan barang dan jasa 84 pelayanan minimal ibu hamil adalah

3 Penghitungan Penerima Layanan Dasar (84% + 90%) / 2 = 87%


Ibu Hamil Ibu Hamil yang Mendapat Persentase penerima
Indeks Pelayanan SPM (IPSPM) adalah : (Persentase pencapaian
Layanan Dasar layanan (%)
mutu minimal layanan dasar X BM) + (persentase pencapaian
1.000 550 55 penerima layanan dasar x BP)
= (87%x20) + (55%x80)
=17,4% + 44%
= 61,4%
Kriteria indeks pencapaian SPM (IP SPM) sesuai
Permendagri no. 59 tahun 2021 adalah Tuntas Muda (Skor 60-69)
Usulan RPMK SPM Provinsi
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana
dan/atau berpotensi bencana daerah provinsi (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1 Pengertian Layanan minimal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan Layanan minimal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
dasar penduduk terdampak krisis kesehatan akibat dasar penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana
bencana dan/atau penduduk yang tinggal di wilayah dan/atau penduduk yang tinggal di wilayah berpotensi
berpotensi bencana yang dilakukan oleh tenaga kesehatan bencana yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada masa
darurat bencana.

2 Layanan 1. mendapatkan layanan medis dasar dan layanan 1) mendapatkan layanan medis dasar dan layanan
rujukan bila diperlukan; rujukan bila diperlukan.
2. mendapatkan layanan pencegahan penyakit menular 2) mendapatkan layanan pencegahan penyakit menular
dan penyehatan lingkungan;\ dan penyehatan lingkungan.
3. mendapatkan layanan gizi darurat; 3) mendapatkan layanan gizi darurat;
4. mendapatkan layanan kesehatan reproduksi darurat; 4) mendapatkan layanan kesehatan reproduksi darurat;
5. mendapatkan layanan dukungan kesehatan jiwa dan 5) mendapatkan layanan dukungan Kesehatan jiwa dan
psikososial; psikososial.
6. mendapatkan penyuluhan kesehatan. 6) Mendapatkan edukasi kesehatan.

9
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana daerah provinsi (2)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

3 Standar jumlah 1. Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai 1. Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai. Disesuaikan dengan target
dan kualitas 2. Makanan Tambahan/Pendamping untuk Kelompok Rentan jumlah penduduk terdampak/ korban krisis kesehatan akibat
barang/jasa (MP ASI, MP ibu Hamil), Pemberian Makanan untuk Bayi bencana saat tanggap darurat krisis kesehatan
dan anak (PMBA) dll) : jumlahnya disesuaikan dengan 2. Pemberian Makan Bayi dan anak (PMBA) meliputi pemberian ASI dan
kebutuhan MP ASI. Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu Hamil KEK dan
3. Kelengkapan Pendukung Kesehatan Perorangan (Hyegiene Balita Gizi Kurang, Disesuaikan dengan estimasi jumlah bayi, anak
Kit dan Family Kit) dan ibu hamil yang terdampak/korban krisis kesehatan akibat
bencana saat tanggap darurat krisis kesehatan.
3. Kelengkapan Pendukung Kesehatan Perorangan (Individu Kit)
Disesuaikan dengan estimasi jumlah ibu hamil, ibu pasca
melahirkan, bayi baru lahir, balita, wanita usia subur serta usia lanjut
laki dan perempuan yang terdampak/ korban krisis kesehatan akibat
bencana saat tanggap darurat krisis kesehatan.

4 Standar jumlah Tenaga kesehatan : dokter, perawat, bidan, tenaga kesmas Kebutuhan SDM kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan 24 jam di
dan kualitas terlatih yang memiliki kemampuan di bidang surveilans, gizi, Pos Kesehatan bagi penduduk terdampak yang dapat terbagi dalam beberapa
personel/SDM epidemiologi, kesling, kespro dan lain-lain, tenaga kesehatan shift yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan terdiri dari Dokter, Perawat,
terlatih yang memiliki kemampuan dalam penanganan kesehatan Bidan.
jiwa, apoteker dan/atau asisten apoteker, tenaga Kebutuhan SDM kesehatan untuk pengiriman tim penanggulangan krisis
penyuluh/promkes. kesehatan akibat bencana, yaitu dokter, perawat, bidan, tenaga kefarmasian,
tenaga kesmas terlatih yang memiliki kemampuan di bidang epidemiologi
kesehatan, dan/atau promkes dan ilmu perilaku, dan/atau kespro dan
keluarga, tenaga kesling, tenaga gizi, tenaga kesehatan terlatih yang memiliki
kemampuan dalam, penanganan kesehatan jiwa dan/atau kemampuan
pemberian dukungan psikologis awal (Psychological First Aid).
5 Penentuan Penentuan Sasaran Layanan Kesehatan, dapat berdasarkan Penentuan Sasaran Layanan Kesehatan, dapat berdasarkan data proyeksi
Sasaran data proyeksi BPS yang ditetapkan oleh kepala daerah. BPS atau data lainnya yang diyakini kebenaran dan validitasnya yang
ditetapkan oleh kepala daerah.
10
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa daerah provinsi

No Topik PMK 4/2019 Revisi

1 Pengertian Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Pada Kondisi Kejadian Tidak Ada Perubahan
Luar Biasa Provinsi adalah pelayanan kesehatan bagi setiap
orang yang terdampak dan berisiko pada situasi KLB sesuai
dengan jenis penyakit dan/atau keracunan pangan yang
menyebabkan KLB.

2 Layanan 1. Penemuan kasus dan identifikasi faktor risiko melalui 1. Penemuan kasus dan identifikasi faktor risiko melalui
penyelidikan epidemiologis penyelidikan epidemiologis.
2. Penatalaksanaan penderita pada kasus konfirmasi, 2. Penatalaksanaan penderita pada kasus konfirmasi,
probable dan suspek yang mencakup kegiatan probable dan suspek yang mencakup kegiatan
pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi
penderita, termasuk tindakan karantina sesuai standar penderita, termasuk tindakan karantina sesuai standar
yang telah ditetapkan yang telah ditetapkan.
3. Penyuluhan 3. Promosi Kesehatan.
4. Pencegahan dan pengebalan sesuai dengan jenis penyakit 4. Pencegahan dan pengebalan sesuai dengan jenis
5. Penanganan jenazah, jika diperlukan penyakit.
6. Pemusnahan penyebab penyakit, jika diperlukan 5. Penanganan jenazah, jika diperlukan.
7. Upaya penanggulangan kesehatan masyarakat lainnya, 6. Pemusnahan penyebab penyakit, jika diperlukan.
7. Upaya penanggulangan kesehatan masyarakat lainnya,
jika diperlukan antara lain meliburkan sekolah dan/atau
menutup fasilitas umum untuk sementara waktu.

11
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa daerah provinsi
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

3 Standar jumlah dan kualitas 1. APD sesuai dengan jenis penyakit Tidak Ada Perubahan
barang/jasa 2. Profilaksis/Vitamin/Obat/vaksin
3. Alat pemeriksaan fisik (Stetoskop, termometer badan, tensimeter,
senter, test diagnosis cepat, dll)
4. Alat dan bahan pengambilan spesimen untuk specimen yang berasal
dari manusia dan lingkungan sesuai jenis penyakit
5. Wadah pengiriman spesimen (Specimen carrier)
6. Tempat sampah biologis
7. Formulir :Form penyelidikan epidemiologi Form/lembar KIE Alat tulis
yang diperlukan

4 Standar jumlah dan kualitas 1. Di luar fasilitas layanan kesehatan dilakukan oleh Tim Gerak Cepat 1. Di luar fasilitas layanan kesehatan dilakukan oleh Tim
personel/SDM Provinsi (sesuai SK Dinkes Provinsi) yang terdiri dari: Dokter ;Tenaga Gerak Cepat Provinsi (sesuai SK Dinkes Provinsi)
kesehatan masyarakat yang mempunyai kemampuan di bidang yang terdiri dari: Dokter; Tenaga kesehatan masyarakat
epidemiologi;Tenaga kesehatan masyarakat yang mempunyai yang mempunyai kemampuan di bidang epidemiologi
kemampuan di bidang kesehatan lingkungan; Tenaga kesehatan kesehatan dan/atau promosi kesehatan dan ilmu
masyarakat yang mempunyai kemampuan di bidang entomologi perilaku; Tenaga kesehatan lingkungan yang
;Tenaga Laboratorium ;Tenaga Penyuluh/promosi kesehatan; Petugas mempunyai kemampuan di bidang sanitasi
yang terlibat dalam pelaksanaan penyelidikan epidemiologi lingkungan dan/atau entomologi kesehatan; Tenaga
disesuaikan dengan jenis KLB yang terjadi. Laboratorium; Petugas yang terlibat dalam
2. Di fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari; dokter (umum dan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi disesuaikan
spesialis), perawat, petugas radiologi, petugas laboratorium, dan lain- dengan jenis KLB yang terjadi.
lain. 2. Di fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari; dokter
(umum dan spesialis), perawat, petugas radiologi,
petugas laboratorium, dan tenaga kesehatan lainnya
sesuai kebutuhan.
5 Penentuan Sasaran 1. Pendataan riil pada saat kejadian 1. Tidak Ada Perubahan
2. Prevalensi KLB pada 3 tahun terakhir (sesuai pelaporan STP KLB)
atau
3. Jumlah penduduk pada wilayah kondisi KLB tahun sebelumnya (data
12
kependudukan)
Usulan RPMK untuk SPM Kabupaten/Kota
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1. Pengertian Pelayanan antenatal yang sesuai standar yang meliputi: Pelayanan antenatal yang sesuai standar yang meliputi:
1) Standar kuantitas. 1) Standar kuantitas.
2) Standar kualitas. 2) Standar kualitas.

2. Layanan Kunjungan 4 kali selama periode kehamilan (K4) Kunjungan 6 kali selama periode kehamilan (K6)

Kualitas 🡪 10 T : Kualitas 🡪 10 T :
1. Pengukuran berat badan. 1. Pengukuran berat badan dan tinggi badan;
2. Pengukuran tekanan darah. 2. Pengukuran tekanan darah;
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). 3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA);
4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri). 4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin 5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin
(DJJ). (DJJ);
6. Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi. 6. Skrining status imunisasi tetanus dan pemberian
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet. imunisasi tetanus difteri (Td) bila diperlukan;
8. Tes Laboratorium. 7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama
9. Tatalaksana/penanganan kasus. masa kehamilan;
10. Temu wicara (konseling). 8. Tes Laboratorium (Hb, Gol darah, glukoprotein, skrining
triple eliminasi-Heb B,HIV, Sifilis)
9. Tatalaksana/penanganan kasus;
10. Temu wicara (konseling)

13
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (2)
No Topik PMK 4/2019 Revisi

3 Standar jumlah dan kualitas 1. Jumlah Vaksin Tetanus Difteri (Td) :1 ampul x 1. Jumlah Vaksin Td : 1 vial x sejumlah sasaran ibu hamil /
barang/jasa Sejumlah sasaran ibu hamil/10 10
2. Tablet tambah darah 2. Tablet tambah darah 90 tablet x jumlah ibu hamil
3. Alat deteksi risiko ibu hamil (Tes Hamil; Hb;Golongan
3. Alat deteksi risiko ibu hamil (Tes Hamil; Hb;Golongan darah; gluprotein urin ; Skrining triple eliminasi
darah; gluprotein urin dengan tes cepat:Hepatitis B; HIV; Sifilis
4. Kartu ibu/rekam medis ibu 4. Kartu ibu/rekam medis ibu
5. Buku KIA
5. Buku KIA
6. Media KIE

4 Standar jumlah dan kualitas Tenaga Kesehatan : Dokter/dokter spesialis kebidanan, Tenaga Kesehatan : Dokter/dokter spesialis kebidanan, bidan
personel/SDM bidan atau perawat atau perawat, tenaga kefarmasian, tenaga gizi.

5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran ibu hamil di wilayah kabupaten/kota Tidak Ada Perubahan
dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau
data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan
estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya,
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1 Pengertian Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan Tidak Ada Perubahan


persalinan sesuai standar baik persalinan
normal maupun komplikasi

2 Layanan Layanan persalinan normal mengacu pada Layanan persalinan normal mengacu pada
1. Acuan Persalinan Normal (APN) 1. Acuan Persalinan Normal (APN) sesuai standar.
sesuai standar. 2. Persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Dilakukan di fasilitas pelayanan 3. Persalinan sebagaimana dimaksud dilakukan oleh Tim paling sedikit 1 (satu)
kesehatan. orang tenaga medis dan 2 (dua) orang tenaga kesehatan yang memiliki
3. Tenaga penolong minimal 2 orang, kompetensi dan kewenangan, yang terdiri dari:
terdiri dari: a. Dokter, Bidan dan Perawat; atau
● Dokter dan bidan, atau b. Dokter, dan 2 Bidan
● 2 orang bidan, atau 3. Dalam hal terdapat keterbatasan akses persalinan di Failitas Pelayanan
● Bidan dan perawat. Kesehatan sebagaimana dimaksud di atas, persalinan tanpa komplikasi dapat
1. Standar persalinan komplikasi dilakukan oleh Tim paling sedikit 2 (dua) orang tenaga kesehatan, yang terdiri:
mengacu pada Buku Saku Pelayanan Bidan dan Perawat atau 2 (dua) orang Bidan.
Kesehatan Ibu di fasilitas pelayanan 4. Keterbatasan akses sebagaimana dimaksud meliputi:
kesehatan Dasar dan Rujukan. a. Kesulitan dalam menjangkau Fasilitas Pelayanan Kesehatan karena jarak
dan/atau kondisi geogafis; dan
b. Tidak ada tenaga medis.

5. Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
fasilitas pelayanan kesehatan Dasar dan Rujukan.
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin (2)

No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

3 Standar jumlah dan kualitas 1. Formulir Partograf 1. Formulir Partograf


barang/jasa 2. Kartu Ibu (rekam medis) 2. Kartu Ibu (rekam medis)
3. Buku KIA 3. Buku KIA
4. Media KIE

4
Standar jumlah dan kualitas Tenaga Kesehatan : Tenaga Kesehatan :
personel/SDM Dokter/dokter spesialis kebidanan, bidan atau perawat Dokter/dokter spesialis kebidanan, bidan atau perawat, tenaga
Penolong persalinan : 2 (dua) orang penolong yaitu kefarmasian, tenaga gizi.
dokter atau bidan dan perawat Penolong persalinan : 1 (satu) tenaga medis dan 2 (dua) nakes yaitu :
(dokter+bidan+perawat atau dokter+ 2 bidan).
Bila terdapat keterbatasan akses persalinan, maka bisa ditolong oleh
2 nakes : bidan+perawat atau 2 bidan.
Yang dimaksud dengan keterbatasan akses :
1) Kesulitan menjangkau Fasilitas Pelayanan Kesehatan karena jarak
dan/atau kondisi geogafis; dan
2) Tidak ada tenaga medis.

5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran ibu bersalin di wilayah Tidak ada perubahan
kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data
proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang
terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1 Pengertian Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar. Tidak ada perubahan
Pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
sesuai standar kepada semua bayi usia 0-28 hari di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

2 Layanan Kunjungan minimal 3 kali selama periode neonatal, dengan ketentuan: Tidak ada perubahan
a) Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam
b) Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari
c) Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari.
a) Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam). Perawatan neonatal esensial saat lahir meliputi:
(1) Pemotongan dan perawatan tali pusat.
(2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
(3) Injeksi vitamin K1.
(4) Pemberian salep/tetes mata antibiotic.
(5) Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0).
b) Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari). Perawatan neonatal esensial setelah
lahir meliputi:
(1) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif.
(2) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan MTBM.
(3) Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas pelayanan kesehatan atau belum
mendapatkan injeksi vitamin K1.
(4) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam yang lahir tidak ditolong tenaga kesehatan.
(5) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (2)

No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

3 Standar jumlah dan kualitas 1. Vaksin Hepatitis B0 1. Vaksin Hepatitis B dosis tunggal (prefilled syringe)
barang/jasa 2. Vitamin K1 Injeksi 2. Vitamin K1 Injeksi
3. Salep/tetes mata antibiotik 3. Salep/tetes mata antibiotik
4. Formulir Bayi Baru Lahir 4. Formulir Bayi Baru Lahir
5. Formulir MTBM 5. Formulir MTBM
6. Buku KIA 6. Buku KIA
7. Media Promosi KIE
Standar jumlah dan kualitas Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia
personel/SDM Kesehatan Tenaga kesehatan meliputi: Kesehatan Tenaga kesehatan meliputi:
4
a. Dokter/ dokter spesialis anak, atau a. Dokter/ Dokter Spesialis Anak, atau
b. Bidan, atau b. Bidan, atau
c. Perawat c. Perawat
d. Tenaga Kefarmasian
e. Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
f. Tenaga Gizi
5. Penentuan Sasaran Penetapan sasaran bayi baru lahir di wilayah kabupaten/kota dalam Tidak ada perubahan
satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang
diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil
survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah.
4. Pelayanan Kesehatan Balita (1)

No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1 Pengertian Pelayanan kesehatan balita adalah untuk berusia 0-59 bulan sesuai Tidak Ada Perubahan
standar meliputi Pelayanan kesehatan balita sehat dan Pelayanan
kesehatan balita sakit.

2 Layanan a. Pelayanan kesehatan Balita usia 0-11 bulan: a. Pelayanan kesehatan Balita usia 0-11 bulan:
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun. 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun.
2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun. 2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
3. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun. 3. Pengukuran lingkar kepala minimal 2 kali/tahun
4. Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali setahun. 4. Pemantauan perkembangan minimal 4 kali/tahun.
5. Pemberian imunisasi dasar lengkap. 5. Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali
b. Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan: setahun.
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun 6. Pemberian imunisasi dasar lengkap.
waktu 6 bulan). b. Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan:
2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun. 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam
3. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun. kurun waktu 6 bulan).
4. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun. 2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
5. Pemberian Imunisasi Lanjutan Anak Baduta. 3. Pengukuran lingkar kepala.
c. Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan: 4. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam 5. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
kurun waktu 6 bulan). 6. Pemberian Imunisasi Lanjutan Anak Baduta.
2. Pengukuran tinggi badan minimal 2 kali/tahun. c. Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan:
3. Pengukuran lingkar kepala 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam
4. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun. kurun waktu 6 bulan).
5. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun. 2. Pengukuran tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
d. Edukasi dan informasi. 3. Pengukuran lingkar kepala
4. Pemantauan perkembangan minimal 1 kali/ tahun.
5. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
d. Edukasi dan informasi.

19
4. Pelayanan Kesehatan Balita (2)

No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

3 Standar jumlah dan kualitas 1. Vitamin A Biru 1. Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau
barang/jasa 2. Vitamin A Merah instrument standar lain yang berlaku
3. Vaksin imunisasi dasar 2. Formulir DDTK
4. Vaksin imunisasi Lanjutan 3. Buku KIA
5. Jarum suntik dan BHP 4. Vitamin A Biru
6. Peralatan anafilaktik 5. Vitamin A Merah
7. Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau instrumen 6. Vaksin imunisasi dasar: BCG, Polio tetes IPV (Polio
standar lain yang berlaku Suntik) DPT-HB-Hib, Campak Rubella
8. Formulir DDTK 7. Vaksin imunisasi Lanjutan: Anak Baduta (Bawah Dua
9. Buku KIA Tahun), DPT-HB-Hib, Campak Rubella
8. Jarum suntik dan BHP
4 9. Peralatan anafilaktik
10. Formula terapi gizi buruk, Pengobatan bila terjadi kasus
gizi buruk pada balita
Standar jumlah dan kualitas Tenaga Kesehatan : Dokter, bidan, perawat, tenaga gizi Tidak Ada Perubahan
personel/SDM

5. Penentuan Sasaran Penetapan sasaran balita di wilayah kabupaten/kota dalam satu Tidak Ada Perubahan
tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini
benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset
yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1 Pengertian Pelayanan kesehatan usia pendidikan Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar meliputi:
dasar adalah pelayanan kesehatan 1) Skrining kesehatan.
pada usia 7 sampai dengan 15 tahun 2) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan.
sesuai standar meliputi Skrining
Keterangan: Dilakukan pada anak kelas 1 sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal satu kali
kesehatan dan Tindaklanjut hasil
skrining kesehatan. dalam satu tahun ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun diluar sekolah.
3) Pemberian imunisasi Campak Rubela, DT, Td pada BIAS sesuai jadwal dan tingkat
pendidikan siswa atau usia yang setara.

2 Layanan 1. Skrining Kesehatan 1) Skrining kesehatan


Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan SD/MI, SMP/MTS, dan pondok
pendidikan dasar dilaksanakan di satuan
pesantren atau kelas 1-9 (7 sampai dengan 15 tahun) dan di luar satuan pendidikan dasar
pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) dan seperti di panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya, meliputi:
di luar satuan pendidikan dasar seperti di
pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA a) Penilaian status gizi.
dan lainnya, meliputi: b) Penilaian tanda vital.
a) pemeriksaan status gizi c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
b) pemeriksaan tanda-tanda vital d) Penilaian ketajaman indera
c) pemeriksaan kebersihan diri serta e) Penilaian status anemia pada remaja putri kelas 7.
kesehatan gigi dan mulut 2) Tindak lanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
d) pemeriksaan ketajaman penglihatan dan a) Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
pendengaran b) Melakukan rujukan jika diperlukan
2.Tindak lanjut hasil skrining kesehatan meliputi: c) Memberikan penyuluhan kesehatan
a) Memberikan umpan balik hasil skrining 3) Pemberian imunisasi pada pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) meliputi:
kesehatan a) Pemberian imunisasi Campak Rubela untuk anak kelas 1 SD atau usia yang setara
b) Melakukan rujukan jika diperlukan b) Pemberian imunisasi DT untuk anak kelas 1 SD atau usia yang setara
c) Memberikan penyuluhan kesehatan c) Pemberian imunisasi Td untuk anak kelas 2 SD atau usia yang setara
d) Pemberian imunisasi Td untuk anak kelas 5 SD atau usia yang setara
5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar (2)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

3 Standar jumlah 1. Buku Rapor Kesehatanku 1. Form Pencatatan/ Buku Rapor Kesehatanku, Sesuai jumlah peserta didik di
dan kualitas 2. Buku Pemantauan Kesehatan sekolah/madrasah/ pesantren
barang/jasa 3. Kuesioner Skrining kesehatan 2. Form Pencatatan/ Buku Pemantauan Kesehatan, Sesuai jumlah anak usia
4. Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar di luar satuan pendidikan dasar seperti di panti/LKSA,
sekolah dan remaja di dalam sekolah lapas/LPKA dan posyandu remaja
5. Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia 3. Kuesioner Skrining kesehatan
sekolah dan remaja di luar sekolah. 4. Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja di
dalam sekolah
5. Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja di luar
sekolah.
6. Tablet Tambah Darah pada remaja putri kelas 7-12, Jumlah remaja putri kelas
7-12 dikalikan 52 tablet kali 1,5 tahun dan mempertimbangkan ketersediaan stok
opname yang ada di gudang farmasi kab/kota
7. Alat pemeriksaan HB, Strip Hb, Hematologi analyzer di puskesmas dan Hb
meter untuk skrining anemia di sekolah SMP/sederajat
8. Media Promosi Kesehatan
9. Vaksin Campak, Rubela, DT, Td untuk pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS)
4 Standar jumlah a. Tenaga kesehatan: a. Tenaga kesehatan:
dan kualitas 1) Dokter/ dokter gigi, atau
personel/SDM
1) Dokter/ dokter gigi, atau
2) Bidan, atau
2) Bidan, atau
3) Perawat
3) Perawat
4) Tenaga Gizi
4) Gizi
5) Tenaga Kefarmasian
5) Tenaga kesehatan masyarakat
6) Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai b.Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu:
kualifikasi tertentu: 1) Guru
1) Guru 2) Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor
2) Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor
5 Penentuan Penetapan sasaran anak setingkat usia pendidikan dasar Penetapan sasaran anak setingkat usia pendidikan SD/MI, SMP/MTS dan pondok
Sasaran (7 sampai dengan 15 tahun) di wilayah kabupaten/kota pesantren atau kelas 1-9 (7 sampai dengan 15 tahun) dan di luar satuan
dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau pendidikan dasar seperti di panti/LKSA, lapas/LPKA, posyandu remaja dan lainnya
data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau 22 data
estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1 Pengertian Setiap warga negara usia 15 tahun Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar, dan
sampai 59 tahun mendapatkan Skrining status imunisasi Tetanus bagi Wanita Usia Subur (WUS) usia 15-39 tahun dan pemberian
pelayanan kesehatan sesuai standar imunisasi Td (bila diperlukan) berdasarkan hasil skrining status imunisasi Tetanus
2 Layanan 1. Pelayanan edukasi pada usia 1. Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah Edukasi yang dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan
produktif adalah Edukasi yang Kesehatan, UKBM, dan/atau KUA/ lembaga agama/ rumah ibadah.
dilaksanakan di Fasilitas 2. Skrining faktor risiko 🡪 yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan
Pelayanan Kesehatan dan/atau penyakit tidak menular dan kesehatan reproduksi catin meliputi:
UKBM a. Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut
2. Pelayanan Skrining faktor risiko b. Skrining PPOK untuk usia ≥40 tahun
pada usia produktif adalah skrining c. Pengukuran tekanan darah.
yang dilakukan minimal 1 kali d. Pemeriksaan gula darah untuk:
dalam setahun untuk penyakit ○ usia 40 tahun keatas
menular dan penyakit tidak ○ Usia 15 tahun sampai <40 tahun dengan masalah obesitas dan /atau tekanan darah tinggi dan/atau
menular meliputi: dengan riwayat keluarga DM
a) Pengukuran tinggi badan, berat ○ Catin, jika berdasarkan hasil skrining memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
badan dan lingkar perut. e. Pengukuran LILA (tambahan bagi catin)
b) Pengukuran tekanan darah. f. Pemeriksaan Hb (tambahan bagi catin)
c) Pemeriksaan gula darah. g. Pemeriksaan HIV dan Sifilis bagi catin jika berdasarkan hasil skrining memerlukan pemeriksaan
d) Anamnesa perilaku berisiko. lebih lanjut.
h. Anamnesa perilaku berisiko.
i. Pemeriksaan tajam penglihatan dan tajam pendengaran
j. Pemeriksaan SADANIS dan IVA (bagi sasaran perempuan usia 30-50 tahun yang sudah kontak
seksual dilakukan 3 tahun sekali atau kurang dari 3 tahun bila dirasakan ataupun ditemukan
keluhan dan kelainan)
k. Pemeriksaan skrining kesehatan jiwa
l. Status Imunisasi TT bagi calon pengantin (Catin)
m. Skrining status imunisasi Tetanus bagi Wanita Usia Subur usia 15-39 tahun dan pemberian
imunisasi Td berdasarkan hasil skrining.
n. Status imunisasi Tetanus adalah kegiatan skrining yang ditujukan pada Wanita Usia Subur
(WUS) minimal 1 kali dalam setahun untuk menentukan status T dan memberikan imunisasi Td
(bila diperlukan) kepada WUS tersebut berdasarkan hasil skrining status imunisasi T nya.
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (2)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

2 Layanan 3. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan 4. Pelayanan KB pada usia produktif adalah pelayanan KB yang dilakukan
(lanjutan) meliputi: untuk PUS dengan 4T
a) Melakukan rujukan jika diperlukan. 5. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
b) Memberikan penyuluhan kesehatan. a. Melakukan rujukan jika diperlukan.
b. Memberikan penyuluhan/konseling kesehatan.
 Wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau mempunyai riwayat
berhubungan seksual berisiko dilakukan pemeriksaan SADANIS dan cek IVA.
 PUS 4T adalah pasangan suami istri yang terikat perkawinan yang sah yang
istrinya berusia antara 15-49 tahun dan mempunyai kondisi 4T (usia <20
tahun, usia >35 tahun, anak >3 orang, jarak kelahiran <2 tahun).
3 Standar jumlah 1. Pedoman dan media KIE 1. Pedoman dan media KIE
barang/jasa - Jumlah Minimal 2 per puskesmas - jumlah Minimal 5 jenis di setiap Fasilitas Kesehatan dan UKBM dan
- Fungsi sebagai Panduan dalam minimal terdiri dari:
melakukan skrining kesehatan sesuai a. 1 (satu) Pedoman pelaksanaan deteksi dini penyakit menular dan
standar tidak menular
b. 1 (satu) media KIE tentang penyakit menular
c. 1 (satu) media KIE tentang penyakit tidak menular
d. 1 (satu) media KIE tentang pelayanan kesehatan reproduksi
catin/PUS dan KB
e. 1 pedoman pelayanan kesehatan korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak

- Fungsi sebagai Panduan dalam melakukan skrining kesehatan sesuai


standar dan sebagai media untuk memberikan edukasi tentang
penyakit menular dan penyakit tidak menular, kesehatan reproduksi
(termasuk KB dan kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtPA))
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (3)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

3 Standar jumlah ● Alat ukur berat badan 2. Alat


barang/jasa ● Alat ukur tinggi badan 1) Pedoman dan media KIE, Alat dalam melakukan skrining: Alat ukur berat badan,
● Alat ukur lingkar perut Alat ukur tinggi badan, Alat ukur lingkar perut, Tensimeter, Glukometer, Kapas
● Tensimeter, Glukometer alkohol, KIT IVA tes, Alat ukur Lingkar Lengan Atas (LILA), Alat pemeriksaan HB,
● Tes strip gula darah KIT opthalmologi Komunitas, Kuesioner PUMA (Deteksi Dini PPOK), Alat IVA tes
● Lancet, Kapas alkohol terdiri dari
● KIT IVA tes · Spekulum cocor bebek,
· Korentang/tampon tang dalam tempat,
· Pinset anatomis,
· Lampu sorot,
2) Alat Pelayanan KB: Set pencabutan dan pemasangan AKDR, set pemasangan dan
pencabutan implant, Vasektomi set
- Jumlah Sesuai dengan jumlah tempat pelaksanaan kegiatan skrining dan atau
sesuai dengan kebutuhan
- Fungsi untuk Melakukan Skrining kesehatan dan pelayanan KB dan KtPA (jika
ada kecurigaan)
3. Bahan Medis Habis Pakai
1) Dalam melakukan skrining: Tes strip gula darah, Lancet, Kapas alcohol
2) Untuk pemeriksaan IVA: Lidi kapas dalam wadah, Desinfektan (alcohol 70%),
Larutan asam cuka (asam asetat) dengan kepekatan 3-5%.
- Jumlah Sesuai jumlah sasaran
- Fungsi Melakukan skrining Kesehatan

25
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (4)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

3 Standar jumlah 4. Formulir pencatatan dan pelaporan Aplikasi Sistem 4. Formulir pencatatan dan pelaporan/Matrik laporan Aplikasi
barang/jasa Informasi Penyakit Tidak Menular (SI PTM) Sehat Indonesiaku (ASIK) e Kohort Kesehatan Usia
- Jumlah Sesuai kebutuhan Produktif
- Fungsi Pencatatan dan pelaporan
- Jumlah Tidak ada perubahan
- Fungsi Tidak ada perubahan

5. Vaksin Tetanus Difteri (Td)


- Jumlah 1 vial x Sejumlah sasaran Wanita Usia Subur
(WUS) 15-39 Tahun/8 x 80%status imunisasi T Wanita
Usia Subur (WUS)) / 8 Pencegahan Tetanus pada WUS

4. Penentuan Penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun) Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun
Sasaran di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan
diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari
pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining
hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah. serta pelayanan kesehatan sesuai standar kepada warga
negara usia 15-59 tahun, di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.

26
7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1 Pengertian Pelayanan kesehatan pada usia lanjut sesuai Pelayanan kesehatan pada usia lanjut sesuai standar yang meliputi Edukasi Perilaku Hidup
standar yang meliputi Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Skrining faktor risiko pada usia lanjut.
Bersih dan Sehat dan Skrining faktor risiko
penyakit menular dan penyakit tidak menular

2 Layanan 1. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan 1. pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, lingkar lengan atas
lingkar perut 2. pengukuran tekanan darah;
2. Pengukuran tekanan darah 3. pemeriksaan gula darah;
3. Pemeriksaan gula darah 4. pemeriksaan kolesterol;
4. Pemeriksaan gangguan mental 5. pemeriksaan Skrining Lansia Sederhana;
5. Pemeriksaan gangguan kognitif 6. pemeriksaan tingkat kemandirian lanjut usia; dan
6. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut 7. anamnesis perilaku berisiko.
7. Anamnesa perilaku berisiko

27
7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (2)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

3 Standar jumlah dan 1. Strip uji pemeriksaan : Gula darah dan 1. Alat pemeriksaan dini (ukur berat dan tinggi badan, ukur lingkar
kualitas barang/jasa perut, Tensimeter, pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan
Kolesterol
kolesterol)
2. Instrumen Geriatric Depression Scale (GDS), 2. BHP
Instrumen Abbreviated Mental Test (AMT), dan Strip uji pemeriksaan: Gula darah dan Kolesterol, Lancet, Kapas alcohol
Instrumen Activity Daily Living (ADL) dalam paket 1. Instrumen Skrining Lansia Sederhana, Instrumen Aktivitas
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G) Kehidupan Sehari-hari (AKS)/ Activity Daily Living (ADL) Barthel
3. Buku Kesehatan Lansia 2. Buku Kesehatan Lansia atau aplikasi pencatatan terkait lainnya
3. Media KIE

4 Standar jumlah dan 1) Dokter, atau Bidan, atau Perawat 1) Tenaga kesehatan:
kualitas 2) Gizi a) Dokter, atau
personel/SDM 3) Tenaga kesehatan masyarakat b) Bidan, atau
4) Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai c) Perawat
kualifikasi tertentu, kader kesehatan d) Tenaga Gizi
e) Tenaga kesehatan masyarakat
2) Tenaga non kesehatan terlatih atau kader kesehatan yang mempunyai
kualifikasi tertentu
5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran usia lanjut (berusia 60 Penetapan sasaran usia lanjut (berusia 60 tahun atau lebih) di wilayah
tahun atau lebih) di wilayah kabupaten/kota kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau
dalam satu tahun menggunakan data proyeksi data riil yang diyakini benar, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
mempertimbangkan estimasi dari hasil
survei/riset yang terjamin validitasnya yang
ditetapkan oleh kepala daerah

28
8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1 Pengertian Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar
standar meliputi: meliputi:
1) Pengukuran tekanan darah
1. Pengukuran tekanan darah
2) Edukasi 2. Pelayanan edukasi non farmakologi
3. Pelayanan farmakologi
4. Konseling kepatuhan terapi Non farmakologi dan
farmakologi

2 Layanan 1. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali 1. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
2. Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau 2. Konseling kepatuhan terapi Non farmakologi dan
farmakologi
kepatuhan minum obat
3. Melakukan rujukan jika diperlukan.

29
8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (2)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
3 Standar jumlah dan 1. Pedoman pengendalian Hipertensi dan media 1. Pedoman pengendalian Hipertensi dan media KIE
kualitas barang/jasa KIE 2. Tensimeter
2. Tensimeter 3. Formulir pencatatan dan Pelaporan Aplikasi Sehat Indonesiaku
3. Formulir pencatatan dan Pelaporan Aplikasi (ASIK)
Sistem Informasi PTM 4. Media promosi kesehatan

4 Standar jumlah dan a. Dokter, atau 1. Dokter, atau


kualitas 2. Bidan, atau
personel/SDM b. Bidan, atau
3. Perawat
c. Perawat 4. Tenaga Gizi
5. Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
d. Tenaga kesehatan masyarakat 6. Tenaga Kefarmasian
7. Tenaga Kesehatan masyarakat

5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran penderita hipertensi Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala
Daerah dengan menggunakan data riil yang diyakini benar
ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil riset yang
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang terjamin validitasnya atau berdasarkan RISKESDAS terbaru yang
di tetapkan oleh Menteri Kesehatan. ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

30
9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1 Pengertian Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan Tidak Ada Perubahan
kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita
Diabetes Melitus (DM) usia ≥15 tahun ke atas sebagai
upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun.
2 Layanan 1. Pengukuran gula darah; 1. Pemeriksaan klinis;
2. Edukasi 2. Pemeriksaan Penunjang
3. Terapi farmakologi. 3. Terapi non farmakologi (Edukasi gaya hidup sehat)
4. Terapi farmakologi.

3 Standar jumlah ● Glukometer ● Fotometer atau Glukometer


dah kualitas ● Strip tes Gula Darah ● Reagen Glukosa; atau
barang/jasa ● Kapas Alkohol ● Strip tes Gula Darah
● Lancet
● Kapas Alkohol
● Formulir pencatatan dan pelaporan
● Aplikasi SI PTM ● Lancet
● Pedoman dan media KIE ● Formulir pencatatan dan pelaporan
● Aplikasi SI PTM, ASIK, Simpus
● Pedoman dan media KIE

31
9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus (2)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

4 Standar jumlah dah a. Dokter, atau a. Dokter;


kualitas b. Bidan, atau b. Bidan, atau
personel/SDM c. Perawat c. Perawat;
d. Gizi
d. Tenaga Kefarmasian;
e. Tenaga kesehatan masyarakat
e. Tenaga kesehatan masyarakat;
f. Tenaga Gizi;
g. Teknis Medis (ATLM)

5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran penderita diabetes melitus Penetapan sasaran penderita diabetes melitus ditetapkan oleh Kepala
ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan Daerah dengan menggunakan data riil yang diyakini benar dengan
data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh mempertimbangkan estimasi dari hasil riset yang terjamin
Menteri Kesehatan. validitasnya atau berdasarkan RISKESDAS terbaru yang ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan

32
10. Pelayanan Kesehatan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1 Pengertian Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan
bagi psikotik akut dan Skizofrenia Skizofrenia
2 Layanan 1. Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi: 1. Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut
a) Pemeriksaan status mental dan Skizofrenia meliputi:
b) Wawancara 1) Pemeriksaan kesehatan jiwa;
1. Edukasi kepatuhan minum obat. 2) Edukasi;
2. Melakukan rujukan jika diperlukan 3) Tata Laksana.
2. Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi Pemeriksaan status mental dan
Wawancara
1. Edukasi kepatuhan minum obat kepada pasien dan keluarga/caregiver
2. Melakukan penatalaksanaan awal dan melakukan rujukan sesuai indikasi.
3. Tindak lanjut rujuk balik dan pemantauan minum obat
3 Standar jumlah dan Buku Pedoman Diagnosis Penggolongan Gangguan a. Buku Pedoman Diagnosis Penggolongan Gangguan Jiwa (PPDGJ III) : Minimal
kualitas barang/jasa Jiwa (PPDGJ III) : 1 Dokter x 1 PPDGJ-III x jumlah 1/ puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan.
Fasilitas Kesehatan Pelayanan Primer (FKTP) b. Penyediaan Psikofarmaka
c. Penyediaan Formulir Skrining Kesehatan Jiwa dan/ atau melalui aplikasi
d. Penyediaan Formulir Pencatatan dan Pelaporan melalui Sistem Informasi
Kesehatan
e. Media KIE
4 Standar jumlah dan Tenaga kesehatan yang menangani : Dokter, dan Pelayanan kesehatan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
kualitas /perawat yang terlatih jiwa dan atau tenaga dilakukan oleh:
personel/SDM kesehatan lainnya a. Tenaga medis;
b. Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan di bidang
Kesehatan jiwa (contoh: Psikolog Klinis, Perawat Jiwa, Perawat terlatih);
c. Tenaga profesional lainnya; dan/atau
d. Tenaga lain yang terlatih di bidang kesehatan jiwa.
5 Penentuan sasaran ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan data riil yang diyakini benar
data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil riset yang terjamin validitasnya
Menteri Kesehatan 33
atau berdasarkan RISKESDAS terbaru yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
11. Pelayanan Kesehatan pada Orang Terduga Tuberkulosis
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1 Pengertian Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang terduga TBC
terduga TBC
2 Layanan 1) Pemeriksaan klinis 1. Pemeriksaan klinis
2) Pemeriksaan penunjang 2. Pemeriksaan laboratorium (bakteriologis)
3) Edukasi 3. Edukasi
Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan dahak dan/atau Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan dahak dan/atau
bakteriologis. bakteriologis dengan menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM).
Bagi fasyankes yang tidak memiliki alat TCM, perlu dibentuk
jejaring lab dan menyiapkan trnasportyasi pengiriman sputum.
Biaya transport tanggung jawab Pemda.
3 Standar jumlah Media KIE, Reagen ZN TB, masker jenis rumah tangga dan masker Tidak Ada Perubahan
dan kualitas N95, Pot dahak, kaca slide, bahan habis pakai (Oil Emersi, Ether
barang/jasa Alkohol, Lampu spirtus/bunsen, ose/lidi), rak pengering, Kartrid Tes
cepat Molekuler, Formulir pencatatan dan pelaporan, Pedoman/
standar operasional prosedur
4 Standar jumlah Tenaga kesehatan yang terlibat : dokter/dokter spesialis penyakit a. Tenaga kesehatan:
dan kualitas dalam/dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, atau perawat, 1) Dokter/ dokter spesialis penyakit dalam/ dokter spesialis paru,
personel/SDM bidan, tenaga kesehatan masyarakat. atau;
2) Perawat;
3) Tenaga Kefarmasian;
4) Tenaga kesehatan masyarakat;
5) Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM;
6) Radiografer.
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu;
kader kesehatan
5 Penentuan Denominator : Jumlah orang terduga TBC dalam kurun waktu satu Denominator : Jml estimasi orang terduga TBC dalam kurun waktu 1
Sasaran tahun yang sama tahun yang sama 34
12. Pelayanan Kesehatan pada Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi

1 Pengertian Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan risiko Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan
terinfeksi HIV sesuai standar risiko terinfeksi HIV sesuai standar

2 Layanan 1) Edukasi perilaku berisiko 1. Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan
2) Skrining 2. Skrining dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat
HIV minimal 1 kali dalam setahun.
3. Melakukan rujukan jika diperlukan

3 Standar jumlah dan Media KIE, Tes Cepat HIV, Tidak Ada Perubahan
kualitas barang/jasa Bahan medis habis pakai, alat tulis, rekam medis

4 Standar jumlah dan Tenaga kesehatan yang terlibat : dokter/dokter spesialis penyakit Tenaga kesehatan yang terlibat : dokter/dokter spesialis
kualitas dalam/dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, atau perawat, penyakit dalam/dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, atau
personel/SDM bidan, tenaga kesehatan masyarakat. perawat, bidan, ahli teknologi laboratorium medik (ATLM),
tenaga kesehatan masyarakat

5 Penentuan sasaran Penetapan sasaran HIV ditetapkan oleh Kepala Daerah Tidak Ada Perubahan
berdasarkan orang yang berisiko terinfeksi HIV (penderita TBC,
IMS, penjaja seks, LSL, transgender, WBP, dan ibu hamil)

35

Anda mungkin juga menyukai