Anda di halaman 1dari 10

Direktorat Pilar Transformasi Ketahanan

Surveilans dan Kesehatan


Kekarantinaan 3.B
Kesehatan
Kesiapan Menghadapi Krisis Kesehatan
3 Maret 2023 (Kesiapsiagaan Bencana & Penguatan
Surveilans)

1
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat Hidup kesehatan &
RPJMN
berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b
a b c d
Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 penduduk primer Sekunder kapasitas dan
kategori layanan sekunder farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit kapabilitas & tersier kesehatan
utama imunisasi, gizi seimbang, penyebab kematian layanan primer Jejaring nasional
imunisasi rutin Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab,
olah raga, anti rokok, tertinggi di tiap sasaran Pembangunan RS di
menjadi 14 antigen Pembangunan Kawasan Timur, jejaring 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan
sanitasi & kebersihan usia, skrining stunting, &
dan perluasan Puskesmas di 171 kec., pengampuan 6 obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
lingkungan, skrining peningkatan ANC
cakupan di seluruh penyediaan 40 obat layanan unggulan, volume & by value. top exercise
penyakit, kepatuhan untuk kesehatan ibu &
Indonesia. esensial, pemenuhan kemitraan dengan kesiapsiagaan krisis.
pengobatan bayi
SDM kesehatan primer world’s top healthcare
cnters.

4 Transformasi sistem 5
Transformasi SDM
6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
beasiswa dalam & luar negeri,
kesehatan.
dan berkelanjutan; alokasi yang kemudahan penyetaraan nakes a Teknologi informasi b Bioteknologi
adil; dan pemanfaatan yang lulusan luar negeri.
efektif dan efisien.

2
Pilar 3

Ketahanan
Kesehatan
Produksi lokal sediaan farmasi dan
alat kesehatan, serta
kesiapsiagaan menghadapi krisis
kesehatan

33
Arah Kebijakan dan Strategi

7 Kesiapsiagaan bencana a. Penguatan daerah dalam kesiapsiagaan pandemi/wabah/KKM


PIC : Puskris dan P2P (SKK,
PL)
8 Penguatan surveilans a. Penguatan surveilans berbasis laboratorium beserta jejaringnya (perlu konfirmasi
dengan Takelmas)
b. Penguatan surveilans infeksi emerging
c. Penguatan surveilans kewaspadaan dini dan respons penyakit potensial KLB
termasuk PD3I
d. Pengembangan Surveilans Genomic
e. Pemenuhan tenaga surveilans (Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan
Kab/Kota, Provinsi)
PJ: Surveilans kekarantinaan kesehatan

9 Sistem kegawatdaruratan a. Pembentukan tim kegawatdaruratan bencana di seluruh provinsi (25%)


bencana b. Pelatihan tim kegawatdaruratan bencana, teknis dan manajemen
c. Pembentukan tenaga cadangan

10 Pembentukan jejaring a. Menjalin kerjasama dengan negara mitra dalam bentuk MOU
internasional

4
Pendekatan Surveilans Penyakit Potensial Klb/Wabah*
Pendekatan Surveilans Kesehatan Masyarakat dibagi menjadi surveilans berbasis kejadian
dan surveilans berbasis indikator
Pendekatan Pelapor Karakteristik Tindak Lanjut
Event-Based 1. Anggota masyarakat/ kader/ • Laporan/cerita/rumor tentang penyakit/kematian di ● Dibutuhkan verifikasi lebih lanjut.
Surveillance (EBS) tokoh masyarakat/ manusia/hewan, peningkatan pembelian obat, keracunan ● Jika true event, dilakukan Penyelidikan
kelompok makanan/minuman/zat kimia serta vektor/binatang Epidemiologi (PE) dan tatalaksana kasus.
2. Fasyankes pembawa penyakit.
3. Media • Informasi biasanya tidak standar dan subyektif.
4. Organisasi Kesehatan
Global

Indicator-based Fasyankes • Laporan penyakit /kumpulan gejala (sindrom) yang Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan tatalaksana
surveillance(IBS) (dokter/perawat/bidan/petugas memenuhi kriteria Definisi Operasional (DO) yang kasus.
surveilans dll) telah rutin dilaksanakan
• Termasuk didalamnya:
1. Notifiable Infectious Disease Surveillance
2. Syndromic Surveillance
3. Surveilans Sentinel

*sumber: CDC dan WHO


Surveilans Vektor dan BP2

6
Surveilans di Pintu Masuk Petugas

Dokter Sanitarian

Entomolog Epidemiolog

Lokus

Pelabuhan Bandara Lintas Darat

7
Petugas
Surveilans Berbasis Laboratorium

Petugas Tenaga
Lab Surveilans

Petugas KKP Epidemiolog

Lokus

Lab Nasional Lab Regional Lab Kesehatan Prov

Lab Kesehatan Lab Jejaring Lab*


Kab/Kota Puskesmas
8
Arah integrasi – pembagian peran Pusat – Daerah dalam P2P

PUSAT Provinsi-Dekon BOK Kab BOK Puskesmas DAK – Fisik:


1. Turbinwas 1. Bin-was ke 1. Bin-was ke Operasionalisasi Sarpras – BHP
2. NSPK Kab/Kota Puskesmas pelaksanaan
3. Intervensi pada 2. Penguatan SDM 2. Penguatan deteksi dini,
kondisi khusus SDM pencegahan dan
4. Penyediaan Provinsi-BOK 3. Survailans respon PM dan
Sarpras/Bahan 3. Deteksi dini & penyakit PTM
Kesehatan: hanya respon KLB
untuk
kesiapsiagaan/buf
fer

• FOKUS mendukung 25 Program Prioritas


• Sesuai Pemetaan beban masalah

9
10

Anda mungkin juga menyukai