Anda di halaman 1dari 27

HARMONI

Prodi Pendidikan Musik ISI Yogyakarta


Dosen: Sagaf Faozata Adzkia, S.Sn., M.Pd.
Pertemuan ke-1
Isi kontrak:

a. Status: Dosen sebagai pengampu mata kuliah, mengatur perkuliahan; Para Mahasiswa sebagai peserta
kuliah.
b. Materi kuliah: Terencana dalam RPS Harmoni 2020-2021/ terlampir.
c. Pelaksanaan kuliah: Sesuai jadwal yang ditentukan. Bentuk kuliah daring berupa: video coverence, video
pengayaan, tugas, atau lainnya.
d. Disiplin: wajib dipatuhi bersama. Toleransi keterlambatan (video conference) 10 menit. Mahasiswa
terlambat lebih dari 10 menit tidak didata pada daftar hadir kuliah.
e. Etika: berbusana sopan, berkomunikasi lisan dan tulisan (live chat), sikap toleran—sesuai lingkungan
kampus ISI Yogyakarta dan budaya Indonesia.
f. Komponen Kuliah (100%):
• Kehadiran minimal 75% sebagai syarat mengikuti UAS. Mahasiswa dengan kehadiran dibawah 75% tidak
dipekenankan mengikuti UAS.
• Prosentase penilaian: Kehadiran 20%; Keaktifan 15%; Tugas 15%; UTS 20%; UAS 30%.
• Skor & Kategori Penilaian: 90-100 (A); 76-89 (B); 60-75 (C); 31-59 (D); E (0-30).
Pertemuan 2 Hubungan Akor
Musik Eropa/barat sebagai acuan pemahaman harmoni, berbeda dengan konsep
musik kebudayaan timur. Musik barat umumnya berdasarkan konsep
stabilitas dalam norma harmoni natural, atau dikenal dengan istilah
overtone-series. Perhatian aspek harmoni jarang ditemukan dalam tingkatan
kebudayaan timur yang lebih berorientasi secara melodik. Harmoni lahir dari
perasaan konsonan secara musikal yang lahir dari enam partial bawah
overtoon-series yang menghasilkan akor mayor. Berikut di bawah adalah
nada-nada overtone-series.
----- Penulisan Akor
Akor merupakan harmoni dengan paling sedikit terdiri dari 3 nada berbeda yang
dibunyikan secara bersamaan. Dalam penulisan akor tunggal ada empat
factor yang menjadi pertimbangan: 1). Ambitus suara 2). Pendobelan 3).
Posisi akor 4). Jarak antar suara.
Ambitus – Masing-masing dari empat suara akan sangat berperan, dan ditulis
dalam ambitus suara yang dapat dinyanyikan oleh suara vocal (sopran, alto,
tenor, bass).
Pendobelan – Bila akor menggunakan empat suara (sopran, alto, tenor, bass) maka
ada salah satu nada yang harus didobel, dengan ketentuan dua suara akan
memiliki nama yang sama. Pendobelam memungkinkan dalam prime atau dalam
oktaf. Pendobelan ini merupakan pendobelan nada dasar akor (root).

Posisi – Akor memungkinkan tampil dalam salah satu posisi terbuka (open) atau
tertutup (close). Dalam posisi terbuka (open) jarak dari sopran ke tenor lebih dari
satu oktaf; dalam posisi tertutup (close) jarak di antara sopran dan tenor adalah
satu oktaf atau kurang. Jarak untuk kurang atau lebih dari satu oktaf dapat berlaku
diantara tenor dan bass.
-----
Jarak di antara suara – Jarak di antara dua suara yang berdekatan
(missal sopran dan alto) tidak boleh melebihi satu oktaf. Kecuali
jarak antara suara tenor dan bass. Suara juga tidak boleh melebihi
tingginya satu dengan yang lain (crossed). Alto tidak boleh lebih
rendah dari tenor, tenor tidak boleh lebih rendah dari bass,
demikian juga sopran tidak boleh lebih rendah dari alto.

Latihan Tugas 1: isi alto dan tenor dalam masing-masing terbuka dan tertutup!
Pertemuan 3 Harmoni dalam pengulangan akor yang sama

Bila dua akor dengan unsur nada yang sama dan digunakan secara berturut-
turut/pengulangan akor yang sama dalam posisi root, maka kedua akor
tersebutdapat ditulis dalam posisi sama-sama tertutup (close) atau terbuka
(open), atau masing-masing dalam posisi berbeda. Berikut beberapa metode
yang dapat digunakan dalam menyelesaikan;

A). Mempertahankan suara dalam register dalam ambitus masing-masing suara,


kasus di bawah ini dengan mempertahankan posisi tertutup (close)
mengakibatkan range alto dan tenor dalam posisi yang sangat tinggi. Solusi
untuk memperbaiki posisi tersebut adalah dengan merubah dari posisi
tertutup ke posisi terbuka.
B). Menghindarkan lompatan interval yang lebih luas (kwint atau lebih) pada
inner voice (suara tengah - alto dan tenor). Jika menahan Gerakan dalam
sama-sama tertutup akan menyebabkan lompatan interval lebih luas pada
alto dan tenor, maka merubah posisi akan memperbaiki situasi tersebut.
Seperti contoh kasus berikut;

C). Jika distribusi dalam akor terdiri dari dua root, satu ters, dan satu kwint, yang
mempertahankan posisi sama-sama tertutup maka akan tidak menjaga
distribusi akor yang benar. Maka merubah posisi tertutup ke posisi terbuka
akan memperbaiki situasi tersebut. Contoh:
Pertemuan ke-4

● Harmoni dalam konteks akor minor (melodi dalam tangga nada minor).
Selain pada akor mayor, augmented, diminished, akor minor adalah salah satu akor
yang sering digunakan. Interval dalam akor minor adalah sebagai berikut:

_Tugas Latihan: carilah akor minor dari setiap tangga nada (C-G-D-A-E-B-Fis-Cis, dan F-
Bes-As-Es-Des-Ges-Ces)
_Melodi dalam tangganada minor pada umumnya menggunakan bentuk melodi minor
melodis. Ketika melodi bergerak naik dari dominan ke tonika pada rangkaian nada ke
enam dan ke tujuh akan dinaikan setengah laras.
Contoh:

Sebaliknya jika nada bergerak turun dari tonika ke dominan, nada ke enam dan ke tujuh
dipugar.
Contoh:
Pertemuan 5 Akor primer dari tangga nada
Tonika, Sub-dominan, dan Dominan dikenal sebagai akor principal dari sebuah
tangga nada. Akor-akor tersebut juga disebut sebagai akor primer.
Contoh:
a). Akor primer dari E Mayor

b). Akor primer dari C Minor


____Akor primer dari tangga nada

c). Akor primer dari C Minor Harmonis (Dominan menggunakan akor Mayor)

d). Akor primer dari C Minor Melodis (Sub-dominan dan Dominan menggunakan
akor Mayor)
Pertemuan ke- 6 & 7 KADEN/CADENCE
Kata kaden/cadence berasal dari bahasa latin, yaitu cadere yang berarti to fall.
Dalam musik, kadens berkaitan dengan perasaan istirahat atau dalam bahasa latin
disebut caesura yang berarti penggalan, sebagai penanda berakhirnya suatu frase
atau akhir lagu. Dalam Harmoni Kaden dituliskan dengan mengadopsi pembagian 4
jenis suara vokal (sopran, alto, tenor, bass).

Kaden terdiri dari 4 jenis yaitu:


1. Kaden Autentik
2. Kaden Plagal
3. Kaden Setengah
4. Kaden Lengkap
01 Kaden Autentik (Autentic Cadence)

Kaden autentik memiliki karakteristik yang tegas. Tidak hanya berfungsi sebagai mengakhiri
satu kalimat, bagian atau seksi, tapi juga dapat mengakhiri keseluruhan komposisi atau
akhir sebuah lagu. Kadens autentik terdiri dari pergerakan akor: V - I. Kadens autentik
terbagi menjadi dua yaitu:

Perfect Autentic Cadence adalah jika susunan nada sopran pada akor I terletak pada tonika.
Contoh:

Imperfect Autentic Cadence adalah jika susunan nada sopran pada akor I tidak terletak-

pada tonika. Contoh:


02 Kaden Plagal (Plagal Cadence)

Kaden plagal sering digunakan sebagai penutup karya pada musik yang menggunakan
sistem modal, seperti musik Abad Pertengahan pada komposisi motet. Kaden plagal
memiliki pergerakan akor: IV - I. Kadens plagal terbagi menjadi dua yaitu:

Perfect Plagal Cadence adalah jika susunan nada sopran pada akor I terletak pada tonika.
Contoh:

Imperfect Plagal Cadence adalah jika susunan nada sopran pada akor I tidak terletak pada-
tonika. Contoh:
03 Kaden Setengah (Half Cadence)

Kaden Setengah (Half Cadence)


Kaden setengah memiliki pergerakan akor dari I-V. Berikut contoh cadens setengah:

04 Kaden Lengkap
Kadens Lengkap
Kadens lengkap memiliki pergerakan akor I-IV-V-I. Berikut contoh kadens lengkap:
Pertemuan _8 UTS
Mengerjakan soal dengan materi:
• Susunan akor tertutup (closed) & terbuka (open)
• Harmoni dalam akor yang sama
• Melodi dalam tangga nada minor
• Penentuan akor primer dalam tangga nada
• Mengerjakan kaden
Pertemuan 09 & 10 Penggunaan 3 Akor Primer
Teori dan analisis Harmoni dalam penggunaan 3 akor primer (progresi akor I, IV,
V, dan penyimpangan /kelemahan pararel kwin dan pararel oktaf.
Di samping dalam penggunaan harmoni pada akor seperti (I-I, V-I, I-V, IV-I),
progresi akor IV-V juga dapat digunakan dalam frase/ Kaden musikalnamun
perlu diperhatikan bahwasannya progresi tersebut rawan akan
penyimpangan/ kelemahan diantaranya:
1. Paralel kwint perfect
2. Paralel oktaf
3. Melodi 2 Augmented
Pertemuan 09 & 10
Penyimpangan yang kurang menguntungkan

Contoh di bawah ini menunjikan bagaimana penyimpangan yang terjadi dapat


menyebabkan progresi akor yang kurang menguntungkan:
Pertemuan 11 & 12
Harmoni pada keyboard (pergerakan akor pada keyboard dengan 3 kemungkinan posisi
sopran 1, 3, 5.
Mempraktekan kergerakan akor I-IV-V-I pada keyboard, mainkan akor I dengan masing-
masing dengan tiga kemungkinan posisi sopran (135) baik dalam tangga nada mayor
maupun minor.
a). Dalam tangga nada mayor:
Pertemuan 11 & 12
b). Dalam tangga nada minor

• Penugasan:
Buatlah pergerakan akor I-IV-V-I seperti contoh materi dalam pilihan tangga nada
1# -7# dan 1b – 7b (mayor dan minor)
Pertemuan 13-14 Harmoni pada akor dalam pembalikan-I, dan
pembalikan-II & Alasan pembalikan dalam posisi
musikal, prosedur penggunaan pendobelan nada.
Sebuah akor dikatakan pembalikan (inversion) jika nada bass bukan pada root.
Jika nada ters pada bass maka akor tersebut dinamakan akor pembalikan
pertama (first inversion). Jika kwint ada pada bass, maka akor tersebut
dikatakan pembalikan kedua (secons inversion). Ada tiga kemungkinan posisi
sopran dan tiga kemungkinan posisi bass dalam akor, sehingga total
sembilan kombinasi nada sopran dan bass yang ada.

Contoh:
____13-14 Harmoni pada akor dalam pembalikan-I, dan
pembalikan-II & Alasan pembalikan dalam posisi
musikal, prosedur penggunaan pendobelan nada.

Akor pembalikan dalam komposisi musikal memberikan dua alasan


sebagai berikut:

a). Memberikan variasi pada suara bass secara vertical (harmoni).


Komposisi yang terdiri dari akor dengan bass pada pilihan root
kurang menarik karena terdengar kurang dinamis jika dibandingkan
dengan variasi inversion.
b). Memberi kemungkinan suara bass agar lebih melodis. Jika dilakukan
tanpa inversion suara bass yang digunakan hanya terdiri dari
lompatan-lompatan.
____13-14 Harmoni pada akor dalam pembalikan-I, dan
pembalikan-II & Alasan pembalikan dalam posisi
musikal, prosedur penggunaan pendobelan nada.

* Simbol untuk akor dalam pembalikan pertama adalah menggunakan


angka (6) dibawah nada bass, (64). Contoh:
Pertemuan ke-15
Pra__UAS
Pra UAS berisikan:
• diskusi mengenai materi-materi dalam mata kuliah harmoni
yang masih dibutuhkan untuk diulas (atas dasar evaluasi
kebutuhan mas]hasiswa)
• Penyampaian teknis terkait pelaksanaan UAS mata kuliah
Harmoni.
UAS____Pertemuan ke-16
Materi UAS berisikan konten yang
meliputi keseluruhan konten pertemuan
ke-2 sampai pertemuan ke-14.

Petunjuk Teknis UAS

● UAS dilaksanakan sesuai jadwal yang dikeluarkan


oleh Prodi Pendidikan Musik.
● Kerjakan dalam jam yang telah ditentukan.
● Kumpulkan pengerjaan UAS dalam bentuk PDF pada
toleransi waktu 15 menit setelah usai jadwal yang
telah ditentukan pada email
sagaffaozata@gmail.com
Terimakasih
Sagaf_2021

Anda mungkin juga menyukai